Fitriyani, SST
Atonia Uteri
Pengertian...
Suatu kondisi dimana otot-otot uterus tidak dapat berkontraksi. Bila ini terjadi maka darah Kehamilan aterm aliran darah ke uterus sebanyak 500-800 cc/menit
Faktor Predisiposisi
Over distensi uterus (kehamilan) Polihidramnion Gemeli Janin besar (makrosomnia) Kala satu/dua yang memanjang Persalinan cepat (partus presipitatus) Persalinan yang diinduksi/dipercepat dengan oksitosin (augmentsi)
Lanjutan..
Infeksi intrapartum - Multiparitas tinggi - Magnesium Sulfat pada pasien preeklampsia/eklampsia
Penatalaksanaan
Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (masase) fundus uteri Lakukan kompresi bimanual interna
Retensio Plasenta
Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit,telah diberikan 10 unit oksitosin IM kedua, pengosongan kandung kemih dan dilakukan PTT, plasenta tidak
Penyebab...
1. Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh melekat lebih dalam
Lanjutan...
2. Plasenta sudah terlepas tetapi belum keluar karena atonia uteri dan akan menyebabkan perdarahan yang banyak
Dinding Rahim :
1. Lapisan serosa (lapisan peritonium), diluar 2. Lapisan otot (lapisan miometrium), ditengah 3. Lapisan mukosa (endometrium), di dalam
Endometrium
Merupakan lapisan terdalam tempat ovum menempel Selama kehamilan dan persalinan endometrium disebut desidua Bagian desidua : plasenta (desidua basalis) - Sisanya desidua vera/parietalis
- Dibawah
Penanganan..
1. Lakukan periksa dalam dengan lembut,jika plasenta ada di vagina keluarkan dengan hati-hati sambil melakukan tekanan dorsokranial 2. Jika plasenta masih dalam uterus& perdarahan minimal,berikan oksitosin 10 unit IM,pasang infus RL menggunakan jarum besar (16/18) Rujuk Dampingi ibu
Lanjutan...
3. Jika plasenta masih dalam uterus & terjadi perdarahan berat,pasang infus RL menggunakan jarum besar (16/18) dengan 20 unit oksitosin Coba lakukan manual plasenta Bila tidak memenuhi syarat plasenta manual ditempat/tidak kompeten,segera rujuk Dampingi ibu
Manual Plasenta
Penyebab Robekan servik dan Vagina: Partus lama/ macet Kelahiran dengan alat/bantuan forsep,ekstraksi vakum,ekstraksi pada bokong sebelum serviks berdilatasi penuh Persalinan Presipitatus Kegagalan serviks untuk berdilatasi karena kelainankongenital atau jaringan parut akibat luka terdahulu
Komplikasi Awal
1. Perdarahan Pembuluh darah yang tidak terikat dengan baik. Pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus yang atonik 2. Hematoma Mengumpulnya darah pada dinding vagina yang biasanya terjadi akibat komplikasi luka pada vagina. Terlihat pembengkakan vagina/vulva,nyeri hebat
3. Retensio urine Maternal harus dianjurkan untuk berkemih,jika tidak bisa kateter. Menghindari ketegangan kandung kemih
4. Infeksi Infeksi saat menjahit robekan, jika infeksi jahitan harus dilepas dan dijahit ulang
Komplikasi Lanjut
1. Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina & serviks - Nyeri senggama - Persalinan macet pd persalinan berikutnya 2. Fistula Vesiko-vagina,vesiko-serviks, rekto-vagina
Laserasi Perineum
Perhatikan dan temukan penyebab perdarahan dari laserasi perineum Nilai perluasan laserasi perineum Laserasi diklasifikasikan berdasarkan luasnya robekan
DERAJAT SATU
Mukosa vagina Komisura posterior Kulit perineum Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan
DERAJAT DUA
Mukosa vagina Komisura posterior Kulit perineum Otot perineum Robekan Derajat dua harus Dijahit
DERAJAT TIGA
Mukosa vagina Komisura posterior Kulit perineum Otot perineum Otot sfingter ani Derajad Tiga harus dirujuk
DERAJAT EMPAT
Mukosa vagina Komisura posterior Kulit perineum Otot perineum Otot sfingter ani -Dinding depan rektum
Inversio Uteri
Keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian/ seluruhnya masuk ke kavum uteri.
Penyebab
Spontan: grandemultipara, atonia uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi (mengejan/batuk) Tindakan: cara Crede yg berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yg dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim.
Penanganan
Pencegahan: hati-hati dalam memimpin persalinan, jangan terlalu mendorong rahim/melakukan perasat crede berulang-ulang. Hati-hati dalam menarik tali pusat. Bila telah terjadi: - Bila ada perdarahan/syok, berikan infus & tranfusi darah serta perbaiki KU - Segera lakukan reposisi
Lanjutan...
Bila tidak berhasil maka lakukan tindakan operatif secara per abdominal (operasi Haultein) / per vaginam (operasi menurut Spinelli). Di luar rumah sakit dapat dibantu dengan reposisi ringan yaitu dengan tamponade vaginal lalu berikan antibiotik.