Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN

Sindrom nefrotik merupakan salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis yang ditandai dengan edema anasarka, proteinuria masif 3,5 g/hari, hipoalbuminemia <3,5 g/dl, hiperkolesterolemia, dan lipiduria.(1) Sindrom ini dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama pada anak-anak; dimana sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal pada anak yang paling sering ditemukan. (2,3,4) Pada proses awal atau sindrom nefrotik ringan untuk menegakkan diagnosis tidak semua gejala, yang telah disebutkan di atas, tersebut harus ditemukan. Proteinuria masif

merupakan tanda khas sindrom nefrotik, tetapi pada sindrom nefrotik berat yang disertai kadar albumin serum rendah ekskresi protein dalam urin juga berkurang. Proteinuria juga berkontribusi terhadap berbagai komplikasi yang terjadi pada sindrom nefrotik. Hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan lipiduria, gangguan keseimbangan nitrogen, hiperkoagulabilitas, gangguan metabolisme kalsium dan tulang, serta hormon tiroid sering dijumpai pada sindrom nefrotik. (1) Umumnya pada sindrom nefrotik fungsi ginjal normal kecuali sebagian kasus yang berkembang menjadi penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). (1) Pada beberapa episode sindrom nefrotik dapat sembuh sendiri dan menunjukkan respons yang baik terhadap terapi steroid, tetapi sebagian lain dapat berkembang menjadi kronik.
(1)

Anda mungkin juga menyukai