Anda di halaman 1dari 7

Kaidah Dasar BioEtik

a. Menghormati martabat manusia (respect for person/autonomy ). Menghormati martabat manusia. Pertama, setiap individu (pasien) harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri sendiri), dan kedua, setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang perlu mendapatkan perlindungan. Pandangan Kant : otonomi kehendak = otonomi moral yakni : kebebasan bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri sesuai dengan kesadaran terbaik bagi dirinya yang ditentukan sendiri tanpa hambatan, paksaan atau campur-tangan pihak luar (heteronomi), suatu motivasi dari dalam berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari manusia. Pandangan J. tuart !ill : otonomi tindakan"pemikiran = otonomi individu, yakni kemampuan melakukan pemikiran dan tindakan (merealisasikan keputusan dan kemampuan melaksanakannya), hak penentuan diri dari sisi pandang pribadi. !enghendaki, menyetu#ui, membenarkan, mendukung, membela, membiarkan pasien demi dirinya sendiri = otonom (sebagai mahluk bermartabat). $ide%a-de%akan di &nglo-&merican yang individualismenya tinggi. Kaidah ikutannya ialah : Tell the truth, hormatilah hak privasi liyan, lindungi in'ormasi kon'idensial, mintalah consent untuk intervensi diri pasien( bila ditanya, bantulah membuat keputusan penting.

)rat terkait dengan doktrin in'ormed-consent, kompetensi (termasuk untuk kepentingan peradilan), penggunaan teknologi baru, dampak yang dimaksudkan (intended) atau dampak tak laik-bayang (foreseen effects), letting die. b. Berbuat baik (beneficence). Selain menghormati martabat manusia, dokter juga harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya ( patient welfare). Pengertian berbuat baik diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban. indakan berbuat baik (beneficence)

General beneficence : o melindungi * mempertahankan hak yang lain


o o

mencegah ter#adi kerugian pada yang lain, menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain,

Specific beneficence :
o o

menolong orang cacat, menyelamatkan orang dari bahaya.

!engutamakan kepentingan pasien

!emandang pasien"keluarga"sesuatu tak hanya se#auh menguntungkan dokter"rumah sakit"pihak lain !aksimalisasi akibat baik (termasuk #umlahnya + akibat-buruk) !en#amin nilai pokok : ,apa sa#a yang ada, pantas (elok) kita bersikap baikterhadapnya- (apalagi ada yg hidup). !. idak berbuat yang merugikan (non-maleficence). Praktik "edokteran haruslah memilih pengobatan yang paling ke!il risikonya dan paling besar man#aatnya. Pernyataan kuno$ first, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti.

isi komplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti : .idak boleh berbuat #ahat (evil) atau membuat derita (harm) pasien !inimalisasi akibat buruk

Ke%a#iban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal-hal : Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting $okter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut .indakan kedokteran tadi terbukti e'ekti' !an'aat bagi pasien + kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal).

/orma tunggal, isinya larangan. d. "eadilan (justice). Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama dan #aham keper!ayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan jender tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. idak ada pertimbangan lain selain kesehatan pasien yang menjadi perhatian utama dokter.

Treat similar cases in a similar way = justice within morality. !emberi perlakuan sama untuk setiap orang (keadilan sebagai fairness) yakni : a. !emberi sumbangan relati' sama terhadap kebahagiaan diukur dari kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien yang memerlukan"membahagiakannya) b. !enuntut pengorbanan relati' sama, diukur dengan kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien).

.u#uan : !en#amin nilai tak berhingga setiap pasien sebagai mahluk berakal budi (bermartabat), khususnya : yang-hak dan yang-baik

Jenis keadilan : a. Komparati' (perbandingan antar kebutuhan penerima) b. $istributi' (membagi sumber) : keba#ikan membagikan sumber-sumber kenikmatan dan beban bersama, dengan cara rata"merata, sesuai keselarasan si'at dan tingkat perbedaan #asmani-rohani( secara material kepada : etiap orang andil yang sama etiap orang sesuai dengan kebutuhannya etiap orang sesuai upayanya. etiap orang sesuai kontribusinya etiap orang sesuai #asanya etiap orang sesuai bursa pasar bebas

c.

osial : keba#ikan melaksanakan dan memberikan kemakmuran dan kese#ahteraan bersama : 0tilitarian : memaksimalkan keman'aatan publik dengan strategi menekankan e'isiensi social dan memaksimalkan nikmat"keuntungan bagi pasien. 1ibertarian : menekankan hak kemerdekaan social 2 ekonomi (mementingkan prosedur adil + hasil substanti'"materiil). Komunitarian : mementingkan tradisi komunitas tertentu

)galitarian : kesamaan akses terhadap nikmat dalam hidup yang dianggap bernilai oleh setiap individu rasional (sering menerapkan criteria material kebutuhan dan kesamaan). d. 3ukum (umum) : .ukar menukar : keba#ikan memberikan " mengembalikan hak-hak kepada yang berhak. pembagian sesuai dengan hukum (pengaturan untuk kedamaian hidup bersama) mencapai kese#ahteraan umum.

Prima Facie $ dalam kondisi atau konteks tertentu, seorang dokter harus melakukan pemilihan % kaidah dasar etik ter&absah sesuai konteksnya berdasarkan data atau situasi konkrit terabsah (dalam bahasa #i'h (ilat yang sesuai). )nilah yang disebut pemilihan berdasarkan asas prima #a!ie. Norma dalam etika kedokteran (EK) : !erupakan norma moral yang hirarkinya lebih tinggi dari norma hukum dan norma sopan santun (pergaulan) 4akta 'undamental hidup bersusila : )tika me%a#ibkan dokter secara mutlak, namun sekaligus tidak memaksa. Jadi dokter tetap bebas,. 5isa menaati atau masa bodoh. 5ila melanggar : insan kamil (kesadaran moral = suara hati)nya akan menegur sehingga timbul rasa bersalah, menyesal, tidak tenang. Sifat Etika Kedokteran :

6. )tika khusus (tidak sepenuhnya sama dengan etika umum) 7. )tika sosial (ke%a#iban terhadap manusia lain " pasien). 8. )tika individual !elfoplegging) (ke%a#iban terhadap diri sendiri = selfimposed

9. )tika normati' (mengacu ke deontologis, ke%a#iban ke arah norma-norma yang seringkali mendasar dan mengandung 9 sisi ke%a#iban = gesinnung yakni diri sendiri, umum, teman se#a%at dan pasien"klien * masyarakat khusus lainnya) :. )tika pro'esi (biasa): bagian etika sosial tentang ke%a#iban * tanggung#a%ab pro'esi bagian etika khusus yang mempertanyakan nilai-nilai, normanorma"ke%a#iban-ke%a#iban dan keutamaan-keutamaan moral ebagian isinya dilindungi hukum, misal hak kebebasan untuk menyimpan rahasia pasien"rahasia #abatan (verschoningsrecht) 3anya bisa dirumuskan berdasarkan pengetahuan * pengalaman pro'esi kedokteran. 0ntuk men#a%ab masalah yang dihadapi (bukan etika apriori)( karena telah berabad-abad, yang-baik * yang-buruk tadi dituangkan dalam kode etik (sebagai kumpulan norma atau moralitas pro'esi) ;si : 7 norma pokok : sikap bertanggung#a%ab atas hasil peker#aan dan dampak praktek pro'esi bagi orang lain(

bersikap adil dan menghormati 3ak &sasi !anusia (3&!). <. )tika pro'esi luhur"mulia : ;si : 7 norma etika pro'esi biasa ditambah dengan : 5ebas pamrih (kepentingan pribadi dokter &da idealisme : tekad untuk mempertahankan cita-cita luhur"etos pro'esi = l=esprit de corpse pour o''icium nobile

>. ?uang lingkup kesadaran etis : prihatin terhadap krisis moral akibat pengaruh teknologisasi dan komersialisasi dunia kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai