Anda di halaman 1dari 13

Medicolegal

Neny Khairunnisa 0718011022

Pelayanan Medicolegal
Pelayanan Medico-Legal atau pelayanan kedokteran kehakiman merupakan pelayanan yang diberikan pada institusi, badan dan perorangan untuk memperoleh informasi medik bagi kepentingan hukum termasuk untuk mendapatkan Visum et repertum.

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA ( KODEKI )


Kewajiban umum pasal 1,2,3,4a,4b,4c.5,6,7,8,dan pasal 9. Kewajiban dokter terhadap penderita pasal 10,11,12,13,dan pasal 14 Kewajiban dokter terhadap teman sejawat pasal 15 dan pasal 16 Kewajiban dokter terhadap diri sendiri pasal 17 dan pasal 18

Undang Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang : Kesehatan


UU ini berisi peraturan-peraturan hukum yang bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan seluruh anggota masyarakat. UU ini melibatkan instansi-instansi terkait dan juga melibatkan pemberi pelayanan kesehatan(medical providers) dan penerima kesehatan (medical receivers).

Kutipan dari UU kesehatan


Asas (Pasal 2) Tujuan pembangunan kesehatan (pasal 3) Hak dan kewajiban (pasal 4 dan 5)

Undang-undang praktek kedokteran hukum kedokteran


Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran diundangkan untuk mengatur praktik kedokteran dengan tujuan agar dapat memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.

Undang-Undang No 29/2004 mengatur tentang persyaratan dokter untuk dapat berpraktik kedokteran Selain mengatur persyaratan praktik kedokteran di atas, Undang-Undang No 29/2004 juga mengatur tentang organisasi Konsil Kedokteran, Standar Pendidikan Profesi Kedokteran serta Pendidikan dan Pelatihannya, dan proses registrasi tenaga dokter. Undang-Undang No 29/2004 juga mengatur tentang penyelenggaraan praktik kedokteran

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)


KUHAP hadir menggantikan Het Herziene Inlandsch Reglement (HIR) sebagai payung hukum acara di Indonesia. Kitab yang disebut karya agung bangsa Indonesia ini mengatur acara pidana mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, peradilan, acara pemeriksaan, banding di Pengadilan Tinggi, serta kasasi dan PK ke Mahkamah Agung.

Malpraktek
Malpraktek adalah kelalaian (sikap kurang hati-hati) seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama.


1.

2. 3.

4.

Dokter dikatakan melakukan malpraktek apabila : Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang sudah berlaku umum dikalangan profesi dokter Memberikan pelayanan kedokteran di bawah standar profesi Melakukan kelalaian berat (culpa lata) atau memberikan pelayanan dengan tidak hati-hati Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum

Malpraktek dan peraturan perundang-undangan


Istilah Malpraktek tidak ada dalam undang-undang/peraturan. Yang ada adalah kesalahan atau kelalaian. Berikut ini undangundang yang berkaitan dengan malpraktek : UU kesehatan No 23 Tahun 1992 pasal 54, berbunyi : terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin pasal 55, berbunyi : setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan

1.

2. KUHP tentang perbuatan yang menimbulkan kerugian orang lain

Visum et repertum
Visum et repertum adalah laporan tertulis (termasuk kesimpulan mengenai sebabsebab perlukaan/kematian) yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah jabatan, mengenai apa yang dilihat/diperiksa berdasarkan keilmuannya, atas permintaan tertulis dari pihak berwajib untuk kepentingan peradilan.

Unsur-unsur dari suatu Visum et repertum (VER) :


1.Projustitia 2.Pendahuluan 3.Pemberitaan 4.Kesimpulan 5.Penutup: berisi -Sumpah/janji sesuai dengan sumpah jabatan/pekerjaan, -Tandatangan dan nama terang dokter yang membuat VER.

Anda mungkin juga menyukai