a. S1"!al;E%1n1!
engumpulan data primer untuk aspek sosial-ekonomi dilakukan dengan )ara!
1. Masukan langsung dari masyarakat yang berada di dalam batasan sosial atau
batasan wilayah studi $N;$L( yaitu masyarakat di wilayah yang berada dekat
proyek yang mungkin terkena dampak langsung maupun tidak langsung hasil
kuisioner pada saat sosialisasi dan konsultasi publik.
5$
N
N
n n
h
h
". Masukan langsung dari masyarakat pemerhati setelah memba)a pemasangan
iklan di koran lokal maupun nasional.
1. 'asil kuisioner untuk masyarakat yang berada di dalam batasan sosial atau
batasan wilayah studi $N;$L( yaitu masyarakat di wilayah maupun masyarakat
terdekat proyek yang mungkin terkena dampak langsung maupun tidak
langsung.
Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dilakukan dengan sistem Simple
*andom Sampling -sampel a)ak sederhana.( dengan pemilihan responden pada
wilayah ;esa terdekat yang menjadi wilayah studi. engambilan sampel dilakukan
berdasarkan proporsi jumlah ##.
'. S1"!al;Buda3a
engumpulan data primer untuk aspek sosial-budaya dilakukan sama dengan
pengumpulan data aspek sosial-ekonomi yaitu!
1. Masukan langsung dari masyarakat yang berada di dalam batasan sosial atau
batasan wilayah studi $N;$L( yaitu masyarakat di wilayah yang mungkin
terkena dampak langsung maupun tidak langsung hasil kuisioner pada saat
sosialisasi dan konsultasi publik.
". Masukan langsung dari masyarakat pemerhati setelah memba)a pemasangan
iklan di koran nasional dan lokal.
1. 'asil kuisioner untuk masyarakat yang berada di dalam batasan sosial atau
batasan wilayah studi $N;$L( yaitu masyarakat di wilayah yang mungkin
terkena dampak langsung maupun tidak langsung
Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dilakukan dengan sistem Simple
*andom Sampling -sampel a)ak sederhana.. #emudian jumlah sampel minimal ##
tersebut didistribusikan di wilayah studi yang ditentukan dengan rumus sebagai
berikut
dimana! n ! jumlah sampel minimal yang diambil
N ! jumlah populasi
! asumsi proporsi jumlah ## yang setuju dengan ren)ana kegiatan
pembangunan proyek R &.0 -diambil angka yang akan memaksimumkan
jumlah sampel.
S ! taraf signifikansi dari distribusi normal R &.&0
E ! 1.46 -angka tabel distribusi normal baku untuk taraf signifikan &.&0.
5%
d ! tingkat kesalahan pengambilan sampel -besarnya delta9error antara
ekspektasi dengan observasi R &.&0.
h
n
! jumlah sampel per kelurahan wilayah studi -##.
h
N
! jumlah populasi per kelurahan wilayah studi -##.
Sampling masing-masing di " ;esa didistribusikan dengan )ara a)ak dengan
menggunakan tabel bilangan a)ak berdasarkan daftar nama ## yang ada
dikelurahan. Nama ## yang tersampling yang nantinya diberi kuisioner.
4. Data )1+1nen L!n&%un&an )e"ehatan Ma"3a#a%at
engumpulan data primer( dilakukan melalui wawan)ara langsung terhadap
penduduk di wilayah studi terutama di wilayah tapak proyek. arameter lingkungan
yang diperkirakan terkena dampak ren)ana pembangunan dan berpengaruh
terhadap kesehatan adalah!
1. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi Lingkungan yang dimaksud di sini adalah )erminan kondisi kesehatan
lingkungan hidup. enduduk di wilayah studi akan menghasilkan limbah
domesti) seperti limbah dapur( limbah kamar mandi( jamban( limbah
padat9sampah( serta air bersih yang digunakan( dapat mempengaruhi sanitasi
lingkungan disekitarnya. ;ata ini digunakan untuk mengetahui kondisi
kesehatan lingkungan dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan di wilayah
studi.
". ,ingkat kesehatan Masyarakat
#ondisi sanitasi lingkungan yang terkena dampak kegiatan ditambah dengan
kondisi kesehatan masyarakat setempat( akan sangat berpengaruh terhadap
tingkat kesehatan masyarakat. engumpulan data primer kondisi kesehatan
masyarakat dilakukan melalui wawan)ara langsung dan menyebar kuesioner
terhadap penduduk diwilayah studi. #uesioner yang digunakan diran)ang
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh data identitas responden( umur
berdasarkan tahun( pekerjaan( pendidikan( lama tinggal( kebiasaan merokok
dan kondisi kesehatan saat ini terutama hal-hal yang terkait dengan kelainan
faal.
5ntuk menganalisis data primer digunakan beberapa metoda statistika yang
digunakan untuk membantu menganalisis hubungan( pengaruh atau komparasi
pada variabel kontrol dan variabel yang diteliti.
5&
;ata-data hasil kegiatan #onsultasi ublik -sosialisasi pada masyarakat. juga
mendukung keseluruhan metode pengumpulan data primer di atas( yaitu berupa
saran( tanggapan dan pendapat dari masyarakat yang berkepentingan terhadap
keberadaan proyek #onservasi antai %andidasa di #abupaten #arangasem
beserta sarana prasarananya tersebut.
$. Met1de Pen&u+ulan Data Se%unde#
;ata sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui instansi terkait dengan
studi $M;$L elaksanaan #egiatan #onservasi antai %andidasa di #abupaten
#arangasem beserta sarana prasarananya. ;ata sekunder yang diambil umumnya
adalah data fisiografi( hidrologi( tata ruang dan lahan( sosial-ekonomi( budaya( dan
kesehatan masyarakat. ;ata ini antara lain berupa peta-peta( data statistik( laporan
studi( laporan puskesmas di daerah wilayah studi dan lain sebagainya. ;ata
sekunder ini dapat diperoleh dari laporan penyelidikan9studi terdahulu maupun
data9informasi yang berasal dari instansi9dinas terkait.
+eberapa data sekunder dapat diperoleh melalui!
a. +adan Lingkungan 'idup #abupaten #arangasem( untuk memperoleh data-data
terkait kebijakan lingkungan yang dibuat dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di wilayah studi.
b. +adan eren)anaan dan embangunan ;aerah #abupaten #arangasem untuk
memperoleh data fisiografi( hidrologi( tata ruang dan lahan( dan seluruh sarana
dan prasarana di wilayah studi.
'. +adan usat Statistik #abupaten #arangasem untuk memperoleh data demografi
dan kependudukan di wilayah #abupaten #arangasem
d. ;inas erhubungan #ominfo #abupaten #arangasem( untuk memperoleh data-
data terkait kebijakan kegiatan transportasi darat( data lalu-lintas dan jaringan jalan
di wilayah studi.
e. ;inas 5 #abupaten #arangasem untuk memperoleh data Sistem ;rainase di
wilayah studi dan studi-studi yang terkait dengan sistem drainase permukiman dan
juga sistem jaringan jalan di #abupaten #arangasem.
f. uskesmas di wilayah #abupaten #arangasem untuk memperoleh data kesehatan
lingkungan dan kesehatan masyarakat di wilayah studi.
g. #antor #e)amatan( #abupaten #arangasem untuk memperoleh data demografi
dan kependudukan( serta sosial-ekonomi-budaya.
". #antor ;esa9#elurahan untuk memperoleh data demografi dan kependudukan.
i. Instansi terkait lainnya
6
4. METODE ANALISIS DATA
5ntuk memprakirakan besaran dampak akan digunakan metoda formal dan informal
sesuai masing-masing aspek lingkungan. ;ata primer dan sekunder yang telah
dikumpulkan tidak semuanya dilakukan analisis. enentuan dan analisis data(
bergantung pada kemungkinan terjadinya prakiraan dampak besar dan penting( di
wilayah sekitar lokasi dan akibat adanya ren)ana9usaha kegiatan #onservasi antai
%andidasa #abupaten #arangasem.
$nalisis data untuk tiap komponen dijelaskan sebagai berikut!
A. Met1da (1#al
Metoda formal yang digunakan dalam prakiraan ini adalah pendekatan dengan
perhitungan matematik. ;engan metode ini( hubungan sebab akibat yang
menggambarkan dampak kegiatan proyek terhadap komponen lingkungan akan
dirumuskan se)ara kuantitatif( misalnya dalam bentuk rasio-rasio kuantitatif dan
model-model matematik. %ontoh-)ontoh model matematik adalah sebagai berikut.
Metode analisis data untuk setiap komponen lingkungan adalah !
1. Data )1+1nen L!n&%un&an (!"!%;)!!a
a. )ual!ta" uda#a dan )e'!"!n&an
$nalisis data dilakukan dengan )ara membandingkan antara data yang terukur
dengan baku mutu kualitas udara ambien yang menga)u pada!
eraturan emerintah No.21 ,ahun 1444 tentang engendalian en)emaran
5dara
#eputusan Menteri Lingkungan 'idup No.2/9M8NL'91191446 5ntuk +aku Mutu
,ingkat #ebisingan
eraturan ?ubernur No / tahun "&&3
;ata awal ini akan berguna sebagai pembanding pada saat pengelolaan dan
pemantauan kelak( apakah daerah ini terkena dampak pen)emaran udara dan
kebisingan akibat #onservasi antai %andidasa di #abupaten #arangasem.
#ualitas udara merupakan salah satu komponen lingkungan yang menjadi dampak
proyek( pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun saat operasional
-pas)a-konstruksi.. >leh karena itu( diperlukan pengukuran dan analisis untuk
mengetahui kondisi kualitas udara sebelum proyek berjalan( agar dapat
dibandingkan dengan kondisi kualitas udara saat proyek berjalan. ?angguan atau
61
2
) , (
2
1
exp
2
. 2
,
_
z z
L
Z X
z
u
Q
C
perubahan kualitas udara( terutama akan terjadi sebagai akibat kegiatan
transportasi dan pengoperasian proyek. rakiraan dampak yang akan timbul
karena kegiatan tersebut terhadap kualitas udara( akan didekati dengan model
kualitas udara berdasarkan distribusi ?auss.
'ubungan antara tingkat pengemisian pen)emar dengan konsentrasi pen)emar
yang akan terjadi terhadap lingkungan dinyatakan dalam persamaan!
;engan!
%-E(N. R #onsentrasi Eat pen)emar -Tg9m
1
.
UL R Laju emisi persatuan jarak -gr9se). m.
N R :arak sumber pen)emar ke penerima -m.
E R #etinggian penerima di atas tanah -m.
u R #e)epatan angin rata-rata
V R #oefisien dispersi vertikal ?aussian
+esarnya baku mutu emisi sumber bergerak dapat dihitung berdasarkan faktor
emisi dari -HO >ffset ubli)ation No. 6"( 14/". +esarnya emisi -pollutan. bahan
bakar solar untuk masing-masing parameter kualitas udara se)ara lebih jelas
disajikan pada Ta'el 2.4.
Ta'el 2.4. Ba%u Mutu E!"! P1llutan Pe#
$
Bahan Ba%a#
N1. P1lutan (a%t1# E!"! ,%&2"atuan @a%tu.
1 S>" 3(4022
" N>" 4("1&1
1 %> 16(2""6
2 artikulat9;ebu "(&&40
Sumber! 7'> >ffset ubli)ation N&. 6"( 14/"
+esarnya emisi R <aktor 8misi N :umlah +ahan +akar
Metode analisis dan peralatan untuk aspek kualitas udara dan kebisingan adalah
sebagai berikut!
Ta'el 2.5. Met1de Anal!"!" )ual!ta" Uda#a dan )e'!"!n&an
N1 Pa#aete#
Met1de
Anal!"!"
Alat
Anal!"!"
Ba%u Mutu
,&2
$
.
1 Sulfur ;ioksida -S>". ararosanilin Spe)trophotometer ""&
" #arbon Monoksida -%>. N;I* N;I* $nalyEer "6&
1 Nitrogen ;ioksida -N>". SaltEman Spe)trophotometer 4"(0
2 >ksidan ->1. %hemilumines)ent Spe)trophotometer &(1 ppm
0 'idrokarbon -'%. <lame IoniEation ?as %hromatography 4/(3
6 artikel O 1& m -M1&. ?ravimetrik ,imbangan $nalitik 4"(0
62
N1 Pa#aete#
Met1de
Anal!"!"
Alat
Anal!"!"
Ba%u Mutu
,&2
$
.
#u-antitatif( dust
sampler
3 ;ebu ?ravimetrik ,imbangan $nalitik
#u-antitatif( dust
sampler
"6&
/ ,imbal -b. ?ravimetrik
engabuan
'i-Kol
$$S
6&
4 Nitrat -N'1. Nessier Spe)trophotometer 116&
1& '"S Mer)urythio)yanate N;I* $nalyEer 2"
11 #ebisingan Statistik Sound Level Meter 00W db -$.
3&WW db -$.
)ete#an&anA
+aku Mutu #ualitas 5dara $mbien sesuai .2191444 dan eraturan ?ubernur +ali
No./ tahun "&&3 serta +aku Mutu #ebisingan sesuai #8-2/9M8NL'91191446B
WR +aku Mutu ,ingkat kebisingan di erumahan dan emukimanB
WWR +aku Mutu ,ingkat #ebisingan di #awasan Industri.
'. )ual!ta" A!#
arameter kualitas air permukaan yang diteliti merujuk pada eraturan emerintah
Nomor /" ,ahun "&&1 tentang engelolaan #ualitas $ir dan engendalian
en)emaran $ir dan eraturan ?ubernur +ali No / ,ahun "&&3( sedangkan untuk
kualitas air sumur dibandingkan dengan eraturan Menteri #esehatan *I No.
2169Menkes9er9IL9144& tentang Syarat-Syarat engawasan #ualitas $ir. arameter(
metode analisis dan peralatan yang digunakan untuk penelitian kualitas air adalah
sebagai berikut.
Ta'el 2.6. Met1da Anal!"!" )ual!ta" A!# Pe#u%aan
N1 Pa#aete# Satuan
Ba%u Mutu
A!# )ela" II B.
Met1da
A. (ISI)A
1 ,emperatur
o
% deviasi 1
,ermometer
"
,otal ;isolved Solid
-,;S. mg9L 1&&&
?ravimetri
1
adatan ,ersuspensi
-SS. mg9L 0&
?ravimetri
63
N1 Pa#aete# Satuan
Ba%u Mutu
A!# )ela" II B.
Met1da
B. )IMIA
1 p' - 6(& - 4(& p' meter
" +arium mg9L +a --. $$S
1 +esi mg9L <e --. Spektrofotometri
2 +oron mg9L + 1 $$S
0 Mangan mg9L Mn --. Spektrofotometri
6 ,embaga mg9L %u &(&" $$S
3 Seng mg9L Qn &(&0 $$S
/ #rom 'eksavalen mg9L %r
6X
&(&0
$$S
4 #admium mg9L %d &(&1 $$S
1& *aksa mg9L 'g &(&&" $$S
11 ,imbal mg9L b &(&1 $$S
1" $rsen mg9L $s 1 $$S
11 Selenium mg9L Se &(&0 $$S
12 #obalt mg9L %o &(" $$S
10 #hlorida mg9L %l 6&& $rgentometri
16 Sulfat mg9L S>2 --.
Spektrofotometri
13 Sianida mg9L %N &(&" Spektrofotometri
1/ Sulfida mg9L '"S &(&&" Iodometri
14 <luorida mg9L < 1(0 Spektrofotometri
"& Sisa #hlor +ebas mg9L %l" &(&1 Iodometri
"1 ,otal hospat
mg9L >2-
&("
Spektrofotometri
"" Nitrat
mg9L N>1-
N 1&
Spektrofotometri
"1 Nitrit
mg9L N>"-
N &(&6
Spektrofotometri
"2 $monia +ebas mg9L N'1-N --.
Spektrofotometri
"0 +>; mg9L >" 1
7inkler
"6 %>; mg9L >" "0
*efluN9,itimetri
"3 ;isolved >Nygen -;>. mg9L >" 2
Iodometri
"/ ;etergent $nionik mg9L L$S &(" Spektrofotometri
"4 <enol mg9L &(&&1 Spektrofotometri
1& Minyak @ Lemak mg9L 1 ?ravimetri
C. MI)ROBIOLOGI
1 <e)al %oliform MN91&&ml "&&& -
" ,otal )oliform MN91&&ml 1&&&& -
#eterangan! W. R No. /" ,ahun "&&1
64
Ta'el 2.7. Met1de Anal!"!" )ual!ta" A!#
N1 Pa#aete# Met1de Anal!"!" Alat Anal!"!" Ba%u Mutu
A. (ISI)A
1 7arna #alorimetrik9
spektrofotometrik
#alorimeter9
Spektrofotometer
0& ,%5
" *asa dan +au >rganoleptik -- ,idak
berasa dan
berbau
1 #ekeruhan ,urbidimetrik ,urbidimeter "0 N,5
2 adatan terlarut
-,;S.
?ravimetrik ,imbangan $nalitik
dan kertas saring
&(20 m
10&& mg9l
0 Suhu 8Npansion ,ermometer Suhu 5dara
t 1
&
%
B. )IMIA
N1 Pa#aete# Met1de Anal!"!" Alat Anal!"!" Ba%u Mutu
1 $ir *aksa-'g. Spektroskopi
Serapan $tom
$tomi) $bsorption
Spe)trophotometer
-$$S.
&(&&1mg9l
" $rsen -$s. embentukan $rsen
Spektroskopi
Serapan $tom
$tomi) $bsorption
Spe)trophotometer
-$$S.
&(&0mg9l
1 <lorida -<. Spektrofotometrik Spektrofotometer 1(0 mg9l
2 #rom
heNavalent -%r
6X
.
#o-resipitasi
Spektros kopi
Serapan $tom
<lameless $tomi)
$b sorption
Spe)trophoto meter
-$$S.
&(&0mg9l
0 #admium -%d. 8kstraksi solven =
Spektroskopi
Serapan $tom
<lameless $tomi)
$b sorption
Spe)trophoto meter
-$$S.
&(&&0mg9l
6 Nitrit sebagai N" Spektrofotometrik Spektrofotometer 1 mg9l
3 Nitrat sebagai N1 Spektrofotometrik Spektrofotometer 1& mg9l
/ Selenium -Se. *eduksi dengan
Nyala hidrogen
-Spektroskopi
Serapan $tom.
Spektroskopi
Serapan $tom
&(&1 mg9l
4 $luminium -$l. Spektrofotometrik(
Spektroskopi
Serapan $tom
Spektrofotometer(
$$S
&(" mg9l
1& +esi -<e. Spektrofotometrik( Spektrofotometer( 1 mg9l
65
N1 Pa#aete# Met1de Anal!"!" Alat Anal!"!" Ba%u Mutu
Spektroskopi
Serapan $tom
$$S
11 #esadahan
-%a%>1.
#onduktivitimetrik Salinometer 0&& mg9l
1" #lorida -%l. ,itrasi $rgentometrik ,itrasi 6&& mg9l
11 Mangan -Mn. Spektrofotometrik(
Spektroskopi
Serapan $tom
Spektrofotometer(
$$S
&(0 mg9l
12 h otensiometrik h meter 6(0 = 4
10 Qeng -Qn. 8kstraksi solven =
Spektroskopi
Serapan $tom
<lameless $tomi)
$b sorption
Spe)trophoto meter
-$$S.
10 mg9l
16 Sulfat -S>2. ?ravimetrik Skala $nalisis 2&& mg9l
13 Sianida Spektrofotometrik(
Spektroskopi
Serapan $tom
Spektrofotometer(
$$S
&(1 mg9l
1/ ,imbal-b. Spektrofotometrik(
Spektroskopi
Serapan $tom
Spektrofotometer(
$$S
&(1 mg9l
B. )IMIA ORGANI)
N1 Pa#aete# Met1de Anal!"!" Alat Anal!"!" Ba%u Mutu
1 Qat
>rganik-#Mn>2.
,itrasi +uret 1&mg9l
" ;iterjen ,itrasi +uret &(0mg9l
C. MI)ROBIOLOGI
N1 Pa#aete# Met1de Anal!"!" Alat Anal!"!" Ba%u Mutu
1 <e)al %oliform MN or <iltration MN ,able( <ilter
hol-der and
)ounterfunnel
0&
" ,otal %oliform MN or <iltration MN ,able( <ilter
hol-der and
)ounterfunnel
1&
Sumber! #epMen#es No.2169M8N#8S9er9IL9144&
5ntuk analisis mikrobiologi air minum9bersih adalah menggunakan se)ara mikrobiologi
dengan metode MN9:,( sesuai dengan persyaratan pada er.Men.#es *I No. 216
9M8N.#8S98*9IL9144&.
66
Ta'el 2.8. Met1de Anal!"!" Pen&u0!an M!%#1'!1l1&!" A!# Be#"!h
Pa#aete# Satuan Met1de
Bata"
Ma%"!u.B
AM AB P2N
,otal kolifom
:,91&&
ml
,abung ganda( $'$
4""1.8(8d."&.144/
& 1&90&
#oliform tinja
:,91&&
ml
,abung ganda( $'$
4""1.8(8d."&.144/
& Y
$ngka lempeng
total
:,91&&
ml
Metode ,abur $'$
4"10.+(8d."&.144/
Y Y
Sumber! er.Men.#es *I No. 216 9M8N.#8S98*9IL9144&
9. S!"te D#a!na"e
;alam menganalisis sistem hidrologi9drainase di kawasan studi( maka peren)anaan
arah dan pola aliran serta sistem jaringan drainase diarahkan untuk dapat
menampung limpasan air hujan di area peren)anaan sesuai )urah hujan ren)ana
yang ditetapkan. 'al-hal yang diamati se)ara primer dianalisis sesuai dengan ada
tidaknya kemampuan saluran dalam menampung debit banjir( maupun kemampuan
tukad untuk mengalirkan air maupun kelayakan daya tampung yang dimiliki
d. S!"te T#an"+1#ta"!
;ata-data transportasi berupa volume lalu-lintas dari berbagai jenis kendaraan
dianalisis dengan menggunakan prediksi peningkatan jumlah kendaraan terhadap
pola distribusinya di jalan. rediksi jumlah kendaraan sangat penting untuk
memprakirakan sampai berapa lama terjadi kema)etan( tinggi kerusakan jalan dan
tingkat pelayanan jalan.
;ata survey volume lalu lintas dapat dianalisa se)ara diskriptif dengan perhitungan
volume lalu-lintas seluruh jalan yang diteliti dan tiap jenis kendaraan yang diamati
untuk setiap interval 10 menit. ;ianalisa pula ke)enderungan arus lalu-lintas pada
jam-jam pun)ak pagi( siang dan malam hari.
5ntuk mengetahui tingkat kerusakan jalan( perlu terlebih dahulu dilakukan prakiraan
pertambahan jumlah lalu lintas dan jenis kendaraan yang lewat9digunakan. ,ahap
berikutnya adalah menganalisa tingkat kerusakan jalan dengan metode analisis yang
umumnya digunakan oleh +ina Marga yaitu!
1. N!la! P#1"enta"e )e#u"a%an ,N+.
6$
Nilai prosentase kerusakan merupakan prosentase luas permukaan jalan yang
rusak terhadap keseluruhan bagian jalan yang ditinjau dengan nilai Np
sebagai berikut!
Nilai Np R " jika kerusakan &P - 0P ! sedikit sekali
Nilai Np R 1 jika kerusakan 0P - "&P ! sedikit
Nilai Np R 0 jika kerusakan "&P - 2&P ! sedang
Nilai Np R 3 jika kerusakan M 2& ! banyak
2. N!la! '1'1t %e#u"a%an 0alan ,N'.
Nilai bobot kerusakan jalan dapat dilihat dari pengamatan langsung dari jalan
dengan bentuk kerusakan sebagai berikut!
a. ,ambalan ! 2
b. *etak ! 0
). Lepas ! 0(0
d. Lubang ! 6
e. $lur ! 6
f. ?elombang ! 6(0
g. $mbles ! 3
h. +elahan ! 3
$. N!la! 0ulah %e#u"a%an 0alan ,N0.
Nilai jumlah kerusakan jalan merupakan perkalian antara nilai prosentase
kerusakan jalan -Np. dan nilai bobot kerusakan jalan -Nb.. Nilai jumlah
kerusakan jalan -Nj. diperoleh dari Manual enilaian #ondisi ermukaan
:alan( ;itjen +ina Marga( tahun 1434( sehingga N0 C N+ D N'.
Ta'el 2.E N!la! Julah )e#u"a%an ,N0.
N1
Jen!" %e#u"a%an
Sed!%!t
"e%al!
Sed!%!t Sedan& Ban3a%
1
"
1
2
0
6
3
/
,ambalan
*etak
Lepas
Lubang
$lur
?elombang
$mbles
+elahan
/
1&
11
1"
1"
11
13
12
1"
10
16.0
1/
1/
14.0
"1
"1
16
"&
"3.0
1&
1&
1".0
10
10
"&
"0
1/.0
2"
2"
20
24
24
6%
N1
Jen!" %e#u"a%an
Sed!%!t
"e%al!
Sed!%!t Sedan& Ban3a%
:umlah
Sumber! Manual enilaian #ondisi ermukaan :alan( ;irektorat :endral +ina Marga
4. N!la! )e#u"a%an Jalan ,N#.
Nr merupakan nilai yang diperoleh dari total nilai jumlah kerusakan.
5. N!la! )en3aanan ,Nn.
Nilai kenyamanan jalan diperoleh dari hasil penilaian dengan batasan sebagai
berikut!
a. Nyaman R 1&
b. #urang nyaman R 20
). ,idak nyaman R 00
6. N!la! Ga'un&an )1nd!"! ,N&.
Ng merupakan nilai yang diperoleh dari gabungan antara nilai kerusakan -Nr.
dan nilai kenyamanan -Nn. dengan hubungan sebagai berikut!
Ng R &(0 Nr X &(0 Nn
7. N!la! )1nd!"! Pe#u%aan Jalan ,?.
K adalah nilai yang diperoleh dari nilai gabungan kondisi. ;engan
diketahuinya nilai gabungan kondisi( maka dapat ditentukan nilai kondisi
permukaan jalan
Ta'el 2.1<. Hu'un&an N!la! Ga'un&an )1nd!"! den&an N!la! )1nd!"! Pe#u%aan
N1. )1nd!"! N!la! )1nd!"! Pe#u%aan N!la! Ga'un&an )1nd!"!
1
"
1
2
Sangat baik
+aik
Sedang
:elek
/-1&
6-/
2-6
O2
"&-1&
1&-0&
0&-30
30-10&
Sumber! Manual enilaian #ondisi erkerasan :alan ;irektoral :endral +ina Marga
e. Ruan&* Lahan dan Tanah
arameter yang diamati adalah peruntukan lahan dengan kategori sebagai berikut
1. enggunaan lahan pada saat ini disekitar ren)ana kegiatan9proyek. >byek yang
diamati adalah kondisi penggunaan lahan di sekitar lokasi proyek serta
penggunaan lahan di luar lokasi proyek yang diprakirakan akan terpengaruh
oleh ren)ana kegiatan9proyek. #egiatan pengamatan penggunaan lahan
6&
disekitar ren)ana kegiatan9proyek ini dilakukan sebagai dasar untuk
mendeskripsikan rona awal penggunaan lahan.
". eruntukan lahan yang sudah diren)anakan emerintah #abupaten
#arangasem melalui *en)ana ,ata *uang 7ilayah -*,*7. yang ada.
1. $nalisis terhadap perubahan tata guna lahan dan tata ruang dilakukan dengan
melihat kesesuaian antara proyek yang dilaksanaka1n dengan produk
*,*79*,*# ataupun *;,*# di wilayah yang menjadi lokasi proyek.
/. Data )1+1nen L!n&%un&an B!1l1&!
$nalisa komponen biologi dapat dijelaskan sebagai berikut !
/.1. ?e&eta"! da#at
:umlah individu Spesies $
)e#a+atan R ----------------------------------------------- L 1&&P
Luas area sampling
:umlah plot ditemukan Spesies $
(#e%@en"! R ----------------------------------------------- L 1&&P
:umlah seluruh plot
:umlah basal area spesies $
D1!na"! R ----------------------------------------------- L 1&&P
Luas area sampling
#erapatan Spesies $
)e#a+atan #elat!/ R ----------------------------------------------- L 1&&P
#erapatan seluruh jenis
<rekwensi Spesies $
(#e%@en"! #elat!/ R ---------------------------------------------- L 1&&P
<rekwensi seluruh jenis
;ominansi Spesies $
D1!nan"! #elat!/ R ----------------------------------------------- L 1&&P
;ominansi seluruh jenis
Inde% N!la! Pent!n& R #erapatan relatif X <rekwensi relatif X
;ominansi relatif.
Referensi - !goes +oegianto0 12230 4 5kologi Kuantitatif 4 6saha 7asional0
+urabaya
;ari data indek nilai penting -IKi. yang berkisar antara & = 1 -1&&P.( dapat digunakan
untuk mendiskripsikan adanya dominansi suatu spesies dalam komunitas.
/.2. (auna da#atan
$
<auna dataran yang teridentifikasi dapat diprediksi kepadatan populasinya.
#epadatan populasi -N. dalam suatu tempat -$.( dapat dihitung dengan rumus !
% !goes +oegianto0 12230 4 5kologi Kuantitatif 4 6saha 7asional0 +urabaya)
n-"n =1.$
N R ----------------
"Lr
Sedangkan analisis struktur komunitas fauna daratan( digunakan indeks Simpson
-1424.( sebagai berikut !
ni-ni-1.
R -------------------
N-N-1.
;imana adalah indek dominansi dan ni adalah jumlah individu spesies ke i ( bila
suatu komunitas memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi( maka akan mempunyai
dominansi yang rendah. :enis keanekaragaman dapat dihitung dengan rumus !
;s R 1 -
;imana ;s adalah indeks #eanekaragaman Simpson( nilai berkisar antara & = 1
makin mendekati 1 tingkat keanekaragaman makin tinggi.
'asil pengamatan burung dianalisis kelimpahannya dengan indeks #elimpahan
:orgennsen( dengan perhitungan !
D C n! 2 N F 1<< G
; R Indeks #elimpahan jenis burung 1
ni R :umlah individu burung jenis 1
N R :umlah individu total semua jenis burung
&. Data )1+1nen L!n&%un&an S1"!al;E%1n1!;Buda3a
$nalisis komponen sosial-ekonomi-budaya dilakukan dengan tujuan untuk melihat
pola ke)enderungan dan bukan merupakan pola hubungan antar variabel( sehingga
digunakan metode statistik deskriptif. ;ata-data demografi dan kependudukan
dianalisis se)ara kuantitatif melalui beberapa rumusan seperti perhitungan
kepadatan penduduk( proyeksi jumlah penduduk dengan dasar perhitungan kondisi
penduduk saat ini.
5ntuk data sosial-ekonomi seperti masalah ketenaga-kerjaan dan tingkat
pendapatan dapat dianalisis se)ara kualitatif berdasarkan kegiatan mobilisasi tenaga
kerja untuk pembangunan serta kegiatan perekonomian setempat yang
mendukungnya.
$1
5ntuk data sosial-budaya yang meliputi persepsi masyarakat( ada tidaknya
keresahan masyarakat9sosial( kamtibmas dapat dianalisis se)ara kualitatif
berdasarkan data yang telah dihasilkan dari hasil wawan)ara9kuisioner dan
konsultasi publik yang telah dilakukan. +eberapa rumusan yang dapat digunakan
untuk aspek sosial-ekonomi-budaya adalah sebagai berikut!
Ra"!1 'e'an ketergantungan !e"endency #atio$ %u&andjoko 'ar"ani( IT)
Press$
;* R -&-12. 60
X
N k
)-10-62.
;imana!
;* Rdependen)y ratio -P.
-&-12. dan 60
X
R jumlah penduduk yang berusia & = 12 dan lebih dari 62 tahun.
-10-62. R jumlah penduduk yang berusia 10 = 62 tahun -usia roduktif.
# Rsatuan per 1&&
#epadatan Pendudu% ,Den9!t3. %u&andjoko 'ar"ani( IT) Press$
; R ) o
#
; R kepadatan enduduk wilayah dan tahun tertentu -jiwa9km".
o R :umlah penduduk pada wilayah dan tahun tertentu -jiwa9km
"
.
L R Luas wilayah -km
"
.
Ra"!1 Jen!" )ela!n ,"eD Rat!1. %u&andjoko 'ar"ani( IT) Press$
+R R ) #aki 8 k
) 9anita
D!ana! S* R SeN *atio -P.
Laki R :umlah enduduk laki-laki -jiwa.
7anita R :umlah enduduk 7anita -jiwa.
# R Satuan er 1&&
h. Data )1+1nen L!n&%un&an )e"ehatan Ma"3a#a%at
#omponen kesehatan masyarakat yang akan dianalisis dalam studi $M;$L ini
adalah data-data yang terkait dengan sarana dan prasarana kesehatan( tenaga
$2
medis( temuan jenis penyakit terbanyak( perilaku masyarakat terkait dengan
kesehatannya( dan fasilitas sanitasi lingkungan yang dimiliki masyarakat. Metode
analisanya adalah statistik deskriptif( baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
5ntuk menganalisa aspek kesehatan masyarakat digunakan metode profesional
judgement yang didukung oleh data hasil kuesioner maupun data sekunder dari
uskesmas setempat. :enis penyakit yang digunakan sebagai indikator dalam
analisa ini adalah Infeksi Saluran ernapasan $tas -IS$.( alergi serta diare. IS$
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang
saluran pernapasan bagian atas -hidung dan pangkal tenggorok.. enyakit ini
ditularkan melalui udara %airborne infection). >leh karena itu( angka kejadian
penyakit IS$ %prevalensi) akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat
pen)emaran udara di lingkungan tersebut. Selain IS$( alergi juga bisa ditimbulkan
akibat terjadinya pen)emaran udara. :enis penyakit lain yang dapat dijadikan
indikator untuk menganalisis dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah
meningkatnya jenis penyakit yang dominan di daerah tersebut selain IS$ dan alergi
yaitu diare yang disebabkan karena penurunan kualitas lingkungan akibat genangan
ataupun pen)emaran terhadap air permukaan9air sumur penduduk.
$nalisis resiko kualitatif dan kuantitatif diprakirakan dengan menggunakan data
ke)enderungan penyakit yang diderita masyarakat Zsekitar yang kemudian
dikorelasikan dengan penyakit yang biasa timbul akibat kegiatan. $nalisis biaya
dampak kesehatan dilakukan dengan perhitungan terhadap jumlah penyakit yang
biasa diderita oleh masyarakat akibat kegiatan dan kemudian dihitung biaya
penanggulangan dampak kesehatan tersebut. $nalisis perubahan perilaku
masyarakat dilakukan untuk menentukan besaran dampak yang dihasilkan akibat
isu pokok pada suatu kegiatan.
5. METODE PRA)IRAAN DAMPA) PENTING
rakiraan dampak yang dimaksud merupakan proses pendugaan adanya dampak
lingkungan akibat kegiatan proyek #onservasi antai %andidasa di #abupaten
#arangasem pada perspektif ruang( waktu( dan tahapan kegiatan( baik ditinjau dari
besaran dampak maupun tingkat kepentingan dampak. +esaran dampak menunjukkan
besarnya perubahan lingkungan yang terjadi akibat ren)ana kegiatan. Sedangkan tingkat
kepentingan dampak menunjukkan nilai pentingnya perubahan lingkungan akibat
ren)ana kegiatan.
$3
Langkah awal dalam memprakirakan dampak adalah dengan mengidentifikasi dampak
kegiatan proyek *en)ana #onservasi antai %andidasa di #abupaten #arangasem
terhadap komponen lingkungan. roses identifikasi dampak dilakukan dengan
menggunakan metode )heklist yang dituangkan dalam matriks interaksi antara
komponen kegiatan dengan komponen lingkungan. roses selanjutnya adalah
melakukan pelingkupan untuk menentukan komponen kegiatan dan lingkungan yang
benar-benar mempunyai kaitan yang sangat kuat yang nantinya akan diprediksi dan
dievaluasi dampaknya. Selain identifikasi( dalam memprediksi dampak juga dibuat
diagram alir dampak untuk memperlihatkan alur dampak( sehingga akan terlihat gradasi
dampak yang meliputi dampak primer( sekunder dan tersier.
Metode yang akan digunakan untuk melakukan prakiraan dampak dapat memilih dari
salah satu metode yang ada tergantungan pada jenis komponen lingkungan yang
dimaksud. $dapun metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut!
a. Met1de Pende%atan M1del Mateat!"
Melalui penggunaan rumus matematis yang sesuai dengan kegiatan proyek serta
keadaan alam disekitar proyek yang akan diperkirakan seberapa jauh dampak yang
akan terjadi. ;ampak yang diperkirakan dengan metode pendekatan model matematis
adalah penurunan jumlah vegetasi( debu dan penurunan kualitas udara( tumpahan
material di jalan(tersedianya jalan akses( ke)elakaan kerja( perubahan kualitas air
permukaan( erosi dan sedimentasi( perubahan kuantitas dan kualitas air tanah(
pengendalian banjir( peningkatan limbah padat dan )air domesti).
'. Met1de Pende%atan Be#da"a#%an Anal1&!
rakiraan dampak dengan metode ini adalah dengan mengkaji masalah lingkungan
yang timbul di suatu lokasi yang mempunyai perilaku ekosistem yang sama dengan
lokasi proyek yang akan diperkirakan dampaknya.
Lokasi tersebut dipakai sebagai suatu pembanding9analog dari suatu lokasi proyek
yang akan dipakai sebagai studi( dalam hal ini lokasi proyek *en)ana #onservasi
antai %andidasa di #abupaten #arangasem( sehingga akan diperoleh prakiraan
masalah-masalah lingkungan yang akan timbul dari kegiatan proyek ini. #omponen
lingkungan yang prakirakan dampaknya berdasarkan pada analogi adalah! #eresahan
masyarakat( nilai kompensasi( gangguan kesehatan masyarakat( ter)iptanya
kesempatan kerja( kerusakan jalan( dan timbulan limbah +1 -padat dan )air.( dll.
9. Met1de Pende%atan Be#da"a#%an E+!#!"
$4
Melalui metode yang berdasarkan hukum-hukum yang berlaku di lingkungan yang
menggambarkan sebab akibat. #omponen lingkungan yang prakiraan dampaknya
berdasarkan empiris antara lain peningkatan estetika lingkungan( timbulnya bau tidak
sedap dan vektor penyakit( pengembangan pariwisata( pengembangan budidaya
perikanan..
d. Met1de Pende%atan den&an Pen&&unaan Ba%u Mutu L!n&%un&an
rakiraan dampak dengan metode ini menggunakan pendekatan pada standar atau
kriteria baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan berdasarkan pada peraturan
perundangan yang berlaku( baik yang berskala nasional( sektoral maupun regional.
Standar -baku mutu.ataupun kriteria ini umumnya dipergunakan sebagai pembanding
terhadap nilai parameter komponen lingkungan yang telah maupun yang akan
diperkirakan berubah terhadap nilai ambang batas yang diperbolehkan atau diijinkan.
#omponen lingkungan yang menggunakan baku mutu lingkungan adalah kualitas air(
kualitas udara dan kebisingan.
e. Met1de Pen!la!an Pa#a Ahl! ,Profesional Judgement.
;ampak lingkungan yang akan timbul dari proyek #onservasi antai %andidasa di
#abupaten #arangasem diprakirakan oleh para anggota tim ahli sesuai dengan
keahlian dari masing-masing anggota tim. ;engan pengalaman dalam disiplin ilmu
pakar yang bersangkutan mempunyai intuisi yang kuat terhadap sesuatu hal dalam
bidang atau komponen yang ditekuni( dari alasan ini maka pendugaan komponen
lingkungan dapat didekati dengan kepakaran para ahli dibidangnya. #omponen
lingkungan yang digunakan biasanya bukan komponen yang detail( tetapi merupakan
bidang yang luas. #omponen lingkungan yang prakirakan dampaknya berdasarkan
penilaian -judgement. adalah! kualitas udara dan kebisingan( air tanah( flora dan
fauna( kesehatan masyarakat( konflik sosial9ketidakpuasan( sanitasi lingkungan( serta
persepsi dan sikap masyarakat.
+eberapa metode formal yang dapat digunakan untuk menghitung perubahan
lingkungan adalah sebagai berikut!
1. Pe#u'ahan )ual!ta" Uda#a
Selain dengan gaussian methode( perubahan kualitas udara dapat dihitung melalui
pendekatan konversi IS5 -Indeks Standar en)emar 5dara. yang berpedoman
pada #eputusan #epala +$8;$L No. #ep. 1&3-9#$+$8;$L91191443 tentang
$5
edoman ,eknis erhitungan dan elaporan serta Informasi IS5 sebagai
berikut!
Ta'el 2.11. Bata" ISPU dala "atuan SI ,+ada T C 25 C dan 76< H&.
Inde%" Standa#
Pen9ea#
Uda#a
24 0a PM1<
,&2$.
24 0a SO2
,&2$.
80a CO
&2$.
1 0a O$
,&2$.
1 0a NO2
,&2$.
0&
1&&
"&&
1&&
2&&
0&&
0&
10&
10&
2"&
0&&
6&&
/&
160
/&&
16&&
"1&&
"6"&
0
1&
13
12
26
03(0
1"&
"10
2&&
/&&
1&&&
1"&&
-".
-".
111&
""6&
1&&&
130&
Sumber! #ep-1&39#$+$8;$L91191443
#ategori dan rentang olutan Standart IndeN( sebagai berikut!
& - 0& ! +aik
01 - 1&& ! Sedang
1&1 = 144 ! ,idak sehat
"&& = "44 ! Sangat tidak sehat
1&& - keatas ! +erbahaya
2. )e'!"!n&an %a#ena 1'!l!ta" alat dan ate#!al
ernyataan tingkat bising sesuai dengan #epmen L' Nomor #8-
2/9M8NL'91191446 tentang +aku Mutu ,ingkat #ebisingan sebagai berikut!
T!n&%at +ising E%!:alenA
i
L 1 , 0
J ek
10 N
N
1
log 10 L
dengan! N R :umlah total pengukuran
N: R :umlah pengukuran pada tingkat bising Li
Lek R ,ingkat bising ekivalen
T!n&%at +ising S!an&A
eki
L
J S
N L
. 1 , 0
10
15
1
log 10
dengan! LS R ,ingkat bising siang
Leki R :umlah jam pada tingkat kebisingan Lek
T!n&%at B!"!n& MalaA
eki
L
J M
N L
. 1 , 0
10
9
1
log 10
dengan! LM R ,ingkat bising malam
$6
Lek R :umlah jam pada tingkat kebisingan Lek
T!n&%at B!"!n& S!an&;MalaA
1
]
1
+
eki eki
L
J
L
J SM
N N L
. 1 , 0 . 1 , 0
10
9
1
10
15
1
log 10
dengan! LSM R ,ingkat bising siang-malam
Lek R :umlah jam pada tingkat kebisingan Lek
Metode formal untuk menghitung tingkat kebisingan di sekitar lokasi kegiatan
akibat lalu-lintas darat adalah sebagai berikut!
Ae C 7*4. 1<
;8
/
2
#2B
;imana!
$e R tingkat kebisingan yang dilemahkan oleh absorbsi udara -d+.
f R tingkat frekuensi sumber bising -'E.
r R jarak sumber ke reseptor -m.
+ R kelembaban relative -P.
5ntuk skala perubahan kualitas kebisingan selain dapat dihitung dengan formula
diatas( se)ara umum skala tingkat kebisingan dapat dikonversi melalui Nilai Skala
#ualitas Lingkungan #ebisingan.
Ta'el $.12. S%ala )ual!ta" L!n&%un&an )e'!"!n&an
S%ala T!n&%at %e'!"!n&an ,dBA.
0 0&-6& -a. 0&-00 -b. 0&-0" -).
2 6&-3& -a. 00- 61 -b. 0"-04 -).
1 3&-/& -a. 61-31-b. 04-62 -).
" /&-4& -a. 31- /" -b. 62-33 -).
1 4&-1&& -a. /"-1&& -b. 33-1&& -).
Sumber! %anter and 'ill( 1444
#eterangan! a. sesaat pada suatu waktu
b. sering di beberapa tempat
). terus menerus di beberapa tempat
$tau dapat pula dihitung akumulasi rambatan tingkat kebisingan kegiatan
operasional proyek dengan formula sebagai berikut! %Ra'if "0 !dhi :0 ;<<1)
LP t1tal C 1< l1& ,P1
2
2P<
2
. H ,P2
2
2P<
2
.
;imana!
L total R tingkat kebisingan total -d+$.
$$
1 R intensitas suara sumber 1 -N9m".
" R intensitas suara sumber " -N9m".
& R Intensitas suara referensi -N9m".
erubahan tingkat kebisingan karena perubahan jarak dapat dihitung dengan
rumus!
L " R L1 - "& log -*"9*1.
;imana!
L 1 R tingkat kebisingan pada jarak r1 -d+$.
L " R tingkat kebisingan pada jarak r" -d+$.
r1 R jarak pengukukuran kebisingan dari sumber kebisingan 1
r" R jarak pengukukuran kebisingan dari sumber kebisingan "
Ta'el 2.1$. Ra'atan B!"!n& Pe#alatan )1n"t#u%"!
Ja#a% da#!
Su'e#
B!"!n& ,R.*