Anda di halaman 1dari 54

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari

genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Penduduk Indonesia mulai mengenal tembakau pada abad ke-17 melalui bangsa Eropa. Saat ini, Indonesia terkenal sebagai salah satu negara penghasil tembakau kualitas terbaik di dunia. Ada lebih dari 100 varietas tembakau yang tumbuh di Indonesia, di atas lebih dari 250 ribu hektar lahan yang mayoritas berlokasi Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Ada banyak hal yang mempengaruhi cita rasa serta kandungan nikotin di dalam daun tembakau, yaitu jenis dan ketinggian tanah tempat tumbuhan tersebut ditanam, curah hujan, cuaca, serta tradisi bercocok tanam para petani. Penanaman tembakau biasanya dilakukan pada bulan April. Butuh waktu sekitar enam bulan kemudian untuk memanen tembakau. Setelah dipanen, daun tembakau kemudian disobek-sobek dengan tangan dan dikeringkan di bawah terik sinar matahari selama dua hari. Kemudian, daun tembakau tersebut dipilah berdasarkan kualitasnya untuk kemudian dijual kepada pabrik rokok.

(http://www.gudanggaramtbk.com/kretek/tentang_tembakau_dan_cengkeh)

Tahun ini harga tembakau mole atau yang sudah di cacah dan siap jual (kering) seharga 25 ribu hingga 30 ribu rupiah per kg. Bandingkan dengan harga gabah yang baru panen hanya berkisar 3 ribu hingga 4 ribu per kg. Harga tembakau yang sudah menginap sekitar 3 atau 4 tahun harganya bahkan dapat mencapai 100 ribu lebih per kg. hal ini membuat para petani semakin tergiur untuk menanam tembakau dibandingkan dengan tanaman lainnya di lahan mereka saat musim kemarau tiba. (http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/123273) Disamping keuntungan yang besar petani juga akan dihadapkan pada beberapa masalah teknis yang dihadapi petani dalam pengembangan agribisnis tembakaunya adalah sebagai berikut: Pada umumnya petani di Indonesia mempunyai lahan yang sempit dengan rata-rata penguasaan lahan < 0,5 ha, sehingga pengusahaan lahan cenderung intensif dan kurang memelihara sumber daya alam dan konservasi lahan. Akibatnya kesuburan tanah cenderung menurun, terutama kandungan bahan organiknya; erosi pada lahan semakin meningkat dan penyediaan air berkurang. Penanaman tembakau yang terus menerus juga meningkatkan gangguan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ini seringkali menyebabkan kegagalan total. Serangan virus (TMV, CMV) dan penyakit tular tanah seperti lanas (Phytophthora nicotianae var. nicotianae) dan busuk batang berlubang (Erwinia carotovora) cenderung meningkat. Masalah ini tidak dapat diatasi dengan penanaman varietas yang tersedia. Di lain pihak, tuntutan konsumen luar negeri terhadap kualitas semakin meningkat, sehingga seringkali tidak dapat dipenuhi dengan varietas yang ada.

Di sisi lain sampai saat ini usaha tani tembakau masih mengandalkan pestisida kimia sebagai pengendali hama maupun penyakit. Padahal penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak residu yang berbahaya, di samping biayanya mahal. Penyimpangan/anomali cuaca, akibat fenomena alam seperti El-nino dan La-nina yang sering terjadi menyulitkan petani dalam penentuan waktu tanam sehingga seringkali usaha tani ini mengalami kerugian. Sementara itu, penetapan prakiraan musim kering dan hujan oleh BMG di wilayah penanaman tembakau masih sering terjadi penyimpangan yang signifikan. Tanaman tembakau adalah tanaman yang dapat hidup di musim kemarau dan sensitif terhadap curah hujan yang tinggi. Tembakau tidak dapat hidup jika lahan yang digunakan tidak mempunyai saluran drainase yang baik yang dapat mengakibatkan tanaman tembakau dapat terendam air. hal ini dapat membuat tanaman tembakau mati karena tidak tahan air. (http://www.tempo.co/read/news/2013/06/03/058485413/25-Hektar-Tembakaudi-Jember-Mati-Kehujanan) Usaha tani tembakau, kebanyakan petani belum profesional karena belum melaksanakan secara sepenuhnya mempertimbangkan pasar, modal, dan teknologi. Mereka belum sepenuhnya menguasai teknologi budi daya tembakau dengan analisa usaha taninya, sehingga motivasi menanam tembakau lebih cenderung kepada untung-untungan. Kondisi ini menyebabkan peminat yang berasal dari generasi muda untuk mengusahakan tembakau terlihat mempunyai tingkat kesulitan dan risiko tinggi, sehingga minat generasi muda yang melakukan agribisnis tembakau makin lama makin berkurang. Kenyataan yang ada saat ini

adalah kurangnya pengetahuan tentang teknologi budi daya yang tepat guna, menyebabkan produksi dan mutu tembakau tidak sesuai standar yang diinginkan konsumen. Misalnya, masih ada beberapa petani yang menggunakan pupuk yang mengandung klor (KCl) yang dampaknya merusak kualitas tembakau. Penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan masih sering terjadi, sehingga menurunkan kualitas tembakau dan di dalam proses pengolahan akan meningkatkan kadar tobacco specific nitros amine (TSNA). Hal ini disebabkan belum adanya koordinasi yang baik antar instansi dalam merekomendasi sistem pemupukan. Intensitas dan kualitas penyuluhan untuk teknologi pengolahan tembakau juga masih rendah. Proses pengeringan yang keliru pada tembakau NaOogst maupun virginia dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Sementara dalam proses pengeringan tembakau virginia fc biaya pembuatan tungku pengering masih relatif mahal. (http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/images/pdf/sby89.pdf) Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium dapat diartikan sebagai antara atau sedang sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan

nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf e merupakan singkatan dari elektronik. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik dalam hal ini pengenalan akan budidaya tanaman tembakau lebih mudah dilakukan sehingga minat untuk mengenalnya lebih besar daripada hanya menggunakan gambar saja. (http://www.pendmat.unsyiah.ac.id/bahan_kuliah/teknologimedia1.pdf) Selama ini para petani hanya mengandalkan buku yang tidak banyak jumlahnya untuk belajar bagaimana melakukan budidaya tanaman tembakau dengan baik, animasi akan dapat membantu para petani memahami dengan lebih cepat dan lebih baik bagaimana budidaya tanaman tembakau. Animasi bisa memvisualisasikan apa yang tidak bisa dijelaskan dengan video. Ini salah satu keuntungan menggunakan animasi sebagai media untuk pembelajaran budidaya tanaman tembakau. Animasi yang akan dibuat adalah animasi motion graphics. Animasi motion graphics adalah animasi yang menekankan kepuasan

mengeksekusi ide, dengan mencampurkan dari visual dan audio sehingga lebih bebas untuk berekspresi dengan media ini. (http://motionworks.net/what-is-motion-graphics/) Berdasarkan berbagai pertimbangan di atas, maka tugas akhir ini akan membahas tentang PERANCANGAN ANIMASI DUA DIMENSI TENTANG BUDIDAYA TANAMAN TEMBAKAU BAGI PETANI TEMBAKAU Video animasi ini diharapkan dapat membantu memahami dengan cepat dan tepat bagaimana budidaya tanaman tembakau.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang terdapat di atas, maka rumusan masalah

dari Tugas Akhir ini adalah : 1. bagaimana merancang desain properti untuk animasi dua dimensi untuk mengenal cara budidaya tanaman tembakau. 2. Dan juga bagaimana merancang film animasi untuk membantu para petani belajar budidaya tanaman tembakau.

1.3

Manfaat Secara umum, Tugas akhir berupa film animasi pendek dua dimensi kali ini

diharapkan dapat berguna untuk mengenalkan budidaya tanaman tembakau secara tepat. Film animasi ini tetap mengedepankan unsur-unsur estetika yang dapat dengan mudah dipahami oleh para petani, misalnya penyampaian animasi yang sederhana, desain yang sesuai objek aslinya, Berikut kegunaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1.3.1 Bagi Perancang

Bagi perancang sendiri, media film animasi ini dapat menambah pengetahuan tentang budidaya tanaman tembakau. 1.3.2 Bagi Masyarakat Petani Tembakau

Lebih lanjut, media ini diharapkan mampu membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berprofesi sebagai petani tembakau. Melalui media ini diharapkan masyarakat akan lebih memahami tentang tanaman tembakau dan cara budidayanya.

Pada akhirnya, melalui media ini diharapkan akan membantu para petani untuk dengan mudah memahami bagaimana cara budidaya tanaman tembakau.

1.4

Ruang Lingkup Tugas Akhir Spesifikasi produk yang diharapkan dari perancangan animasi dua dimensi

model motion graphics guna mengenalkan budidaya tanaman tembakau dijelaskan pada tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1. 1 Spesifikasi Produk yang Diharapkan No. 1. Jenis Media Animasi Karakteristik Desain 2 dimensi dengan model animasi motion graphics Spesifikasi Teknis - Resolusi Video : 720 x 576 pixel - PAL D1/DV Widescreen - Frame Rate : 25 Fps Cover CD berbahan art paper 120 gram Label CD berukuran 10.5x10.5 Packaging art paper 120 gram

2. 3. 4.

Cover CD Label CD Packaging

Digunakan sebagai cover CD dari video animasi. Label CD bertujuan untuk menandai CD. Packaging berisikan DVD case dan DVD

1.5

Definisi Operasional. 1.5.1 Perancangan Perancangan merupakan kegiatan awal dari suatu kegiatan dalam proses pembuatan produk (harsoekoesoemo, 1991) sedangkan menurut penulis sendiri perancangan merupakan suatu kegiatan awal dari seluruh rangkaian kegiatan yang nantinya akan menentukan bentuk spesifik hasil akhir dalam wujud produk.

1.5.2 Film Animasi Dua Dimensi Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sehingga penonton merasakan ilusi adanya gerakan pada gambar yang ditampilkan. Animasi dua dimensi merupakan animasi yang terdiri atas garis X dan Y, maka dari itu kita hanya bisa melihat gambar tersebut dari satu sisi saja yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan atau gambar digital sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, membuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat Amirrudin. 2011. Prinsip Dasar Film Animasi 2 Dimensi. Dalam http://www.scribd.com/doc/59988145/Prinsip-Dasar-Film-Animasi-2Dimensi. 10 Juli 2013

1.5.3 Motion Graphics Animasi motion graphics adalah animasi yang menekankan

kepuasan mengeksekusi ide, dengan mencampurkan dari visual dan audio sehingga lebih bebas untuk berekspresi dengan media ini. Dickinson, John. 2010 (http://motionworks.net/what-is-motion-graphics/)

1.5.4 Composition Composition atau Komposisi adalah kerangka untuk sebuah film. Setiap komposisi memiliki waktu sendiri. Komposisi umum meliputi beberapa lapisan yang mewakili komponen seperti video dan audio rekaman, animasi teks dan grafis vektor, gambar diam, dan pencahayaan.

Team, adobe. 2009 dalam (http://helpx.adobe.com/after effects/using/composition-basics.html. 13 juli 2013)

1.5.5 Keyframe Keyframe adalah sebuah frame dimana terdapat perubahan yang spesifik didalam sebuah animasi. Permana, Tedi. 2010 Tutorial After Effect:Animasi dalamhttp://www.cgrafis.com/2012/01/tuttorial-after-effectanimasi.html 13 Juli 2013 Dasar.

10

BAB II METODE DESAIN DAN KOMPONEN UTAMA

2.1

Metode Perancangan Metode perancangan ini menjelaskan tentang alur proses pengerjaan film

animasi dua dimensi (2D) tentang budidaya tanaman tembakau. 2.1.1 Model Perancangan Model yang digunakan dalam perancangan ini adalah model prosedural yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (UM, 2010 :46). Produk yang akan dihasilkan adalah berupa film animasi dua dimensi tentang budidaya tanaman tembakau. Langkah langkah tersebut digambarkan seperti dibawah ini :

Gambar 2.1 Bagan Alur Model Perancangan

11

2.1.2 Deskripsi Tahap-Tahap Pembuatan Dari bagan alur model perancangan pembuatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 2.1.2.1 Pra Produksi Pra produksi yaitu proses perancangan pembuatan yang diawali dari latar belakang pembuatan film animasi pendek dua dimensi tentang budidaya tanaman tembakau Dalam latar belakang pembuatan ini dibahas tentang sebab-sebab diambilnya tema budidaya tanaman tembakau. Dari latar belakang pembuatan tersebut didapatkan tujuan pembuatan dan pembatasan ruang lingkup. Dalam tujuan pembuatan dijelaskan tentang tujuan dari pembuatan ini, yaitu untuk membantu para petani tembakau untuk lebih mengenal bagaimana berbudidaya tanaman tembakau dengan benar. Di dalam pembatasan ruang lingkup dijelaskan batasan-batasan yang perlu dibahas, yaitu nantinya film ini berupa animasi dua dimensi (2D), tentang budidaya tanaman tembakau yang di tujukan untuk para petani tembakau yang berpotensi. Dari tujuan pembuatan dan pembatasan ruang lingkup dilanjutkan dengan metode pembuatan proses produksi yang berhubungan dengan pembuatan film animasi tersebut. Dalam metode pembuatan proses produksi dijelaskan bahwa dalam pembuatan ini menggunakan model prosedural. Kemudian dilanjutkan dengan konsep pembuatan desain. Dalam konsep pembuatan desain ini mencakup sinopsis, naskah, dan pembuatan storyboard.

12

2.1.2.1.1

Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Untuk pembuatan animasi budidaya tanaman tembakau, penulis perlu mencari sumber-sumber referensi baik dari buku ataupun dari internet teknik teknik budidaya tembakau yang benar. sehingga pembelajaran yang disampaikan dalam video animasi ini benar-benar bisa diterapkan dalam proses budidaya tanaman tembakau. Pembuatan desain properti membutuhkan data agar visualisasi propertyi bisa tersampaikan dengan baik. Penulis melakukan observasi terhadap propertyi yang diperlukan dalam animasi ini dan pembuatan properti menggunakan software Adobe Illustrator CS 4 dan juga software Adobe Photoshop CS 4 . Selain itu dibutuhkan data lain tentang animating animasi dua dimensi menggunakan teknik Keyframe di Software Adobe After Effect CS 4. Jenis animasi yang dipakai adalah motion graphics. Data-data bersumber dari buku-buku referensi, dan website. Proses selanjutnya, data yang telah terkumpul dipelajari dan diamati untuk dapat menyamakan bentuk property hasil illustrasi dengan gambar asli.

13

2.1.2.1.2

Analisis Data

Kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian. Adapun cara mengambil kesimpulan bisa dengan hipotesis maupun dengan estimasi hasil. Data-data tentang pembuatan property animasi budidaya tanaman tembakau dan teknik animasi dua dimensi telah terkumpul dan siap untuk diteliti dan dianalisis. Data tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan Tugas Akhir Perancangan Animasi Dua Dimensi Tentang Budidaya Tanaman Tembakau Bagi Petani Tembakau. Pembuatan property animasi tanaman tembakau menggunakan Software Adobe Illustrator CS 4 dan Adobe Photoshop CS 4 dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut a. Sket secara manual, gambar tersebut discan. b. Tracing menggunakan Software Adobe Illustrator CS 4. c. Coloring menggunakan Software Adobe Photoshop CS 4. Pembuatan animasi dua dimensi menggunakan Software Adobe After Effect CS 4 dengan menggunakan teknik keyframe. Langkah-langkah tersebut meliputi: a. Buat project baru dengan cara file new new project. b. Buat composition baru dengan cara composition new composition. c. Buat solid untuk menaruh effect animasi yang akan kita buat. d. Untuk menambahkan effect animasi yang diinginkan, pada kolom effect & presets

14

e. Pada layar yang sudah kita buat atau solid setiap pergerakan yang kita tentukan untuk bergerak akan muncul keyframe baru yang menandakan ada perubahan, entah perubahan gerak atau ukuran. f. Kita bisa menambahkan effect script pada animasi yang kita inginkan dengan mengklik icon stopwatch pada lembar kerja kita.

2.1.2.1.3

Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita atau poin-poin terpenting yang disebutkan di dalam cerita sebagai panduan menuju ke bagian skenario. Sinopsis yang digunakan dalam film animasi pendek tentang budidaya tanaman tembakau ini adalah sebagai berikut: Dimulai dari awal musim tanam tembakau, pak petani di pandu oleh seorang field technician. Tugas dari field technician adalah menjadi pemandu para petani untuk melakukan budidaya dengan baik. Menjelaskan semua aspek dari budidaya tanaman. Mulai dari ilustrasi bibit, penyebaran benih, clipping, strees periodic, suckering, cara memupuk yang benar, cara menangani gulma, ntrm, dan juga mesin Rajang.

2.1.2.1.4

Skenario

Skenario adalah kumpulan scene dalam sebuah cerita pendek ataupun panjang dengan berbagai kondisi yang memungkinkan untuk diwujudkan dalam bentuk cerita film ataupun sinema. Penyusunan atau penulisan rencana cerita pada film berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci yang digunakan dalam film animasi 2D

15

Skenario, adegan layar (screenplay) atau naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra. Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit. Tulisan standar untuk skenario adalah Courier ukuran 12. Terdapat sejumlah program komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx, DreamaScript, Final Draft, Movie Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll. Komponen-komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada "apa yang kita lihat" dan dialog merujuk kepada "apa yang dituturkan oleh tokoh". Tokoh-tokoh dalam skenario juga dapat diperkenalkan dalam bentuk visual di awal cerita. Skenario untuk televisi kadangkala disebut sebagai "skenario TV" atau "teleplay" dalam Bahasa Inggris. Naskah film merupakan salah satu karya sastra yang memiliki kesamaan struktur dengan drama. Sebuah naskah film juga memiliki latar, plot, penokohan, dan tema. Hanya saja, teknik penulisannya sedikit berbeda dengan penulisan drama. Dalam sebuah naskah film, tidak terlalu banyak monolog seperti dalam drama, dan penokohan lebih banyak digambarkan dengan dialog-dialog antar tokoh dalam naskah tersebut, karena hasilnya nanti adalah visualisasi dari naskah film itu sendiri. Penulisannya secara terperinci tentang budidaya tanaman tembakau ini adalah sebagai berikut:

16

a) External View Dimulai dengan Suasana Pagi yang tenang di pedesaan. Para penduduk Desa memulai aktifitasnya. Ada yang menggembalakan sapi nya, Para Siswa Sekolah Dasar memulai aktifitas pergi ke sekolahnya. Dirumah salah seorang petani tembakau, sang anak mulai berangkat sekolah bersamaan dengan sang ayah yang juga mulai berangkat menuju ladang. Di tempat yang lain. FT (Field Technician) juga berangkat menuju ladang untuk memandu para petani tembakau bagaimana melakukan budidaya dengan baik dan benar. b) External View aktifitas pak tani di pagi hari diawali dengan melakukan persiapan bedengan dan sebar benih. Sebelum melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tembakau, petani melakukan cuci sabun terlebih dahulu. Setelah itu petani mulai membersihkan lahan untuk menghindarkan NTRM terdapat di lahan. FT datang memberi pengetahuan tentang bedengan yang baik ke petani. c) External View setelah beberapa waktu benih tanaman tembakau yang sudah disebar tumbuh dengan baik menjadi bibit tembakau yang baik. Dalam umur tertentu dilakukan clipping untuk meratakan tumbuh kembang dari bibit. Penjelasan dengan animasi bibit yang baik memiliki batang yang kuat dan akar yang banyak. d) External View persiapan lahan dan penanaman, lahan yang akan digunakan terlebih dahulu di bajak untuk mengembalikan unsur hara dalam tanah. Dan juga dilakukan pembuatan got keliling untuk memperlancar distribusi air secara menyeluruh ke ladang. Jalur got keliling digunakan untuk mencegah air terbendung sehingga tanaman tidak menjadi layu karena terlalu banyak air. Penanaman bibit yang baik dengan member jarak atau ruang untuk berkembang antar tanaman. Bibit yang baik dijelaskan dengan animasi, bibit yang baik memiliki tinggi 10-12 cm, umur 40-55

17

setelah sebar, memiliki batang keras, akar banyak dan tidak terserang penyakit. Hanya beberapa pestisida yang dianjurkan untuk tanaman tembakau. Pada saat melakukan penyemprotan pestisida, petani harus menggunakan perlengkapan safety seperti topi caping, kacamata pelindung, sepatu bot, sarung tangan, masker, baju lengan panjang. Selain itu pada saat melakukan penyimpanan botol pestisida harus benar-benar diperhatikan, disimpan di kotak yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak kecil. dalam proses tumbuhnya, tanaman tembakau mengalami masa stress dimana tanaman tidak perlu disiram secara sering-sering dalam periode tertentu, sehingga akan merangsang tumbuh kembang akar untuk mencari sumber air. Sehingga tanaman menjadi lebih kuat. pemupukan dilakukan dengan benar sehingga pupuk benar-benar tersalurkan, yaitu pupuk di tanam di dalam tanah sehingga pupuk dapat diserap oleh akar, bukan hanya terbuang percuma di uapkan oleh matahari. Selain pemupukan, hal yang perlu di perhatikan adalah proses penghilangan gulma, karena gulma dapat menghambat pertumbuhan dari tanaman tembakau, hal ini disebabkan karena tanaman tembakau bersaing untuk mendapatkan sari-sari dari pupuk. Topping dan suckering dilakukan ketika tanaman tembakau sudah tua, hal ini bertujuan untuk sari-sari makanan yang diserap tidak didistribusikan ke bunga tetapi didistribusikan dengan baik ke arah daun-daun sehingga daun menjadi lebar dan besar. Pada saat suckering, jangan lupa tetap memperhatikan aspek keamanan dengan menggunakan sarung tangan. Kegiatan hari itu dilanjutkan dengan makan siang di sebuah gubuk, disamping itu petani dan FT mengobrol membahas NTRM, dan bagaimana persiapan sebelum melakukan panen, yakni menyiapkan tempat untuk melakukan perajangan yang bersih dan bebas dari sampah, dan juga karung goni untuk membungkus tanaman

18

tembakau yang sudah dipanen. Perajangan dilakukan di malam hari, petani juga melakukan persiapan mesin Rajang. Dalam memperlakukan mesin Rajang banyak hal perlu diperhatikan antara lain faktor keamanan, ini dijelaskan dengan logo yang ada di mesin Rajang, antara lain : awas terjerat putaran, jauhkan dari anakanak, awas tegangan listrik. Sebelum melakukan perajangan mesin Rajang perlu dilakukan asah pisau, setelah itu dilanjutkan dengan menyediakan alas di bawah mesin Rajang, sebaiknya bahan yang di pilih untuk melakukan rajangan bukan berasal dari plastic sehingga terbebas dari NTRM, dan juga melakukan persiapan rak untuk penjemuran tembakau. Tinggi rak sejajar dengan tinggi badan petani sehingga tidak membuat tubuh petani menjadi sakit. Hasil yang didapat akan baik bila petani menuruti setiap saran dari FT dan mendapat untung untuk modal tahun depan. 2.1.2.1.5 Storyboard

Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung. Storyboard merupakan naskah yang dituangkan dalam bentuk gambar atau sketsa yang berguna untuk lebih memudahkan cameraman dalam pengambilan gambar. Storyboard secara harfiah berarti dasar cerita, storyboard adalah penjelasan bagaimana cara seseorang akan membuat suatu proyek. Hal-hal yang harus dimuat di storyboard antara lain : visualisasi, sketsa gambar, dan audio yang ada. Dibawah ini adalah storyboard gabungan video dan animasi, sehingga tahu berapa scene animasi yang dibutuhkan untuk dikerjakan yang selanjutnya akan diperjelas di storyboard khusus untuk animasi.

19

Tabel 2.1 Storyboard gabungan Video dan Animasi.


Scene Board 1 Panen padi Siang Hari. Outdoor. Hamparan lahan sawah. Hamparan sawah menguning dan siap untuk dipanen, tampak wajah Pak Tani yang tersenyum cerah melihat sawahnya yang siap panen (back shoot). 2 Petani melangkah meninggalkan sawah menuju rumahnya (fade out) Note Lokasi : lumajang Berangkat tgl 090712 sore Tgl : 10 -7-12 10 : hunting 11: take

Berjalan bersama dengan para petani yg lain

Pak Tani berangkat ke ladang, pamit ke istri. Anak pamit berangkat ke sekolah

Lokasi rumah petani : Purwosari pandan Lokasi rumah FT : oma indah kapuk suwayuwo Insert FT naik motor menuju ke lahan * zoom ke seragam Ft Lokasi bedengan : purwosari pandan

FT siap berangkat menuju lahan Animasi Safety

Persiapan Bedengan dan Sebar Benih

Tgl 14-7-12

Siang.Lahan bedengan. 4 Petani mencangkul (persiapan bedengan, sebagian sudah terbentuk bedengan),

20

Scene FT datang menghampiri petani dan berdialog tentang kenapa kita harus membuat bedengan yang baik, bibit yang baik, dst. Sambil FT menjelaskan secara overlap akan tampak petani menyebar benih, menutup dan membuka cover bed sampai bibit berada pada usia clipping

Board

Note

Lokasi : working space sadhana

Ilustrasi Jalur Got Keliling

5 Petani sedang membuka cover , FT datang dan melihat kondisi bibit siap clipping, FT menghampiri PT untuk segera melakukan clipping

* 30 hari setelah scene 2 Lokasi : purwosari pandan

6 Clipping Di lokasi seedbed yang siap clipping. FT menjelaskan kenapa seedling harus diclipping. Sambil FT menjelaskan overlap dengan gambar cara melakukan clipping dengan baik yang Lokasi : purwosari

21

Scene Board dilakukan oleh petani dan gambar seedling yang sudah dilakukan clipping

Note

Ilustrasi Clipping (Animasi)

7 Persiapan lahan Lokasi lahan petani yang sedang melakukan persiapan lahan dimana sebagian besar sudah siap ditanami tembakau. Patani tersenyum dan puas dengan persiapan lahan yang sudah dilakukan (fadeout) busuknya akar dan mati, Ilustrasi Animasi Got 8 Penanaman Dilahan tembakau beberapa petani sedang melakukan penanaman tembakau, sebagian besar sudah tertanam. Tampak FT mengawasi proses tanam lalu mengambil salah satu bibit yg standar. Animasi Bibit Standar Lokasi : purwosari 20-7-12

9 Stress period Masih dilokasi penanaman, berteduh di pondok sawah pambil menikmati makan siang. FT menjelaskan tentang stress period kepada petani. Sambil menjelaskan, gambar animasi perkembangan tanaman dan akar selama masa stress

22

Scene Board period. FT juga membuat analogi fungsi stress period kepada petani

Note

11 Akhir Stress Periodik Air mengalir masuk ke lahan petani, tampak petani sedang bekerja mengatur aliran air agar merata keseluruh tanaman. Masa stress period telah berakhir dan saatnya mengairi tanaman. Petani kemudian berucap memanjatkan syukur kepada Yang Kuasa karena tanamannya tubuh normal dan subur, juga bergumam mengucapkan terimakasih atas bimbingan FT dan bersyukur karena telah mengikuti anjuran FT mengenai sr-tress period Animasi Perbandingan Non Stress Period Vs Stress Period Lokasi : purwosari

12 Pupuk, Weeding & Dangir Petani sedang bekerja dilahan bersama isterinya. Mereka sedang melakukang proses pupuk dan dangir. Pekerja yang lain juga sedang berada di lahan membantu melakukan pupuk dan danger. Terjadi perbincangan (Tanya jawab) antara ibu petani dan petani menanyakan kenapa pupuk harus ditanam atau diaplikasikan dengan benar. Lokasi : purwosari

23

Scene Board Petani memberikan ilustrasi kepada isterinya. Selanjutnya petani juga memberikan penjelasan kenapa gulma harus dibersihkan dan dangir harus dilakukan dengan baik. Percakapan ditutup dengan ajakan isteri petani untuk istirahat dan sekaligus makan siang bersama ditengah sawah. Animasi Pupuk Animasi Gulma

Note

13 Topping Tampak FT sedang berjalan melakukan field monitoring disebuah wilayah. Terlihat olehnya tanaman tembakau yang tidak ditopping. Kemudian dia berhenti dan seolah-olah berbincang dengan dirinya sendiri dan tanaman tembakau. Ia merasa kasihan dengan petani pemilik lahan dan menyampaikan apa yang akan terjadi dengan kondisi lahan seperti ini. Dilahan tembakau yang sudah berusia menjelang topping. Tampak petani sedang bekerja mmbersihkan gulma dilahannya. FT datang menyapa dan melakukan perbincangan sambil memperhatikan lahan petani. FT menyarankan agar petani segera Lokasi : purwosari

24

Scene Board melakukan topping pada tanaman tembakaunya. FT kemudian menjelaskan kenapa topping harus dilakukan, bagaimana melakukannya dan apa keuntungan yang dapat diperoleh petani dengan melakukan topping. Sembari menjelaskan gambar tembakau yang ditopping dan tidak ditopping juga dimunculkan sambil FT memberikan ilustrasi kenapa tembakau harus di topping.

Note

14 Sucker Dilahan petani yang sudah melakukan topping, tampak petani sedang malakukan pengendalian sucker. Closeup Sucker yg dicabut dgn tangan dan juga yg menggunakan bahan kimia, scene ditutup dgn hamparan tembakau yg seragam tanpa sucker Animasi Suckering 15 Rencana Panen Di gubug, pak petani berbincang dengan FT perihal rencana panen. FT menjelaskan bagaimana Sebaiknya panen dilakukan termasuk apa yang harus dipersiapkan oleh petani Lokasi : gubug purwosari Lokasi : Purwosari

dlm mempersiapkan panen, hindari NTRM dan pekerja

25

Scene anak. Animasi Ntrm

Board

Note

16 Panen Dilahan tembakau. Petani bersama para pekerja terlihat sedang melakukan panen, ada yang sedang memetik daun tembakau, ada yang sedang mengangkut hasil panen dan ada juga yang sedang membungkus hasil panen dengan menggunakan karung goni. Petani kemudian memberi instruksi kepada para pekerja agar memetik daun tembakau yang betul-betul sudah matang dan menggunakan karung goni untuk membungkus daun hasil panen sebelum dibawa ketempat pemeraman Lokasi : Purwosari

17 Pemeraman Ditempat processing tembakau pasca panen. Terlihat petani sedang membawa hsil panennya dari lahan untuk dilakukan pemeraman. Tempat ini terlihat sudah penuh dengan daun tembakau yang sedang diperam. Petani kemudian meletakkan hasil panennya dan menata dengan rapih pada tempat pemeraman. Petani kemudian berbicara kepada isterinya yang juga Lokasi : purwosari

26

Scene tampak disitu tentang rencana melakukan proses rajang

Board

Note

18 Persiapan Rajang Sore hari. Di tempat proses rajang. Terlihat petani sedang mempersiapkan mesin rajang, membersihkan mesin dan memperhatikan kelengkapan safetynya. Iya kemudian memanggil pekerja rajang memberikan instruksi tentang proses rajang dan safety instruktion yang harus dipatuhi oleh pekerja Animasi Mesin Rajang 19 Malam hari. Ditempat proses rajang. Tampak pekerja sedang sibuk melakukan proses rajang. Ada yang sedang melakuakn sortasi daun yg akan dirajang , menjalankan mesin rajang, mengeler, membawa widik ke area jemur. FT sibuk memperhatikan dan mengawasi para pekerja yang sedang menjalankan tugas masing-masing 20 Pagi Hari. Ayam jantan yang sedang berkokok. Lambat laun sinar matahari pagi menyinari halaman rumah petani. Tampak para-para yang berisi tembakau berjejer rapi dihalaman rumah petani. Lokasi : Purwosari Lokasi : Purwosari

Lokasi : purwosari

27

Scene Board Tampak petani dan BT melakukan proses membalik tembakau 21 Baling Ditempat processing tembakau. Tampak petani sedang sibuk bersama para pekerja melakukan baling tembakau. Mereka bekerja sambil berbincang mengenai hasil tembakau yang sangat baik tahun ini karena ditunjang oleh cuaca yang baik, petunjuk teknis dari FT dan juga tidak adanya serangan penyakit. Petani berharap hasil panen yang baik juga dibarengi dengan kualitas yang baik. Tampak beberapa tembakau yang sudah di bal dan siap untuk dijual. Pak Tani tersenyum bahagia sambil menatap isteri dan anak-anaknya

Note

Lokasi : purwosari

Tabel 2.2 Storyboard Animasi.


Scene 1 Cliping. Cliping bertujuan untuk menyamaratakan tinggi benih. Sehingga tercapai keseragaman. Board Note

28

Scene 2 Jalur Got

Board

Note

3 Jalur Got Keliling Jalur got keliling berguna agar air bisa tersikulasi dengan baik dan tidak terjadi pembendungan yang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu 4 Benih Ideal Benih ideal memiliki tinggi 10-12 cm, umur 40-55 setelah sebar benih, batang keras, akar banyak, dan tidak terserang penyakit.

5 Pestisida yang dianjurkan Antara lain : Bt ( Bacillusthuringiensisspp), imidacloprid, spinosad, iprodione, mefenoxam, dimethomorph, acibenzolar, flumetralin, clomazone, sulfentrazone, glyphosate, phospine

29

Scene 6 Safety saat penyemprotan pestisida antara lain : topi caping, kacamata pelindung, sepatu boot, sarung tangan, masker, baju lengan panjang.

Board

Note

7 Stress Periodic Sengaja tidak dilakukan penyiraman tanaman yang bertujuan untuk merangsang tumbuhnya akar sehingga tanaman menjadi lebih kokoh 8 Pemupukan Pemupukan yang benar adalah pemupukan yang ditanam sehingga dapat diserap oleh akar tanaman. Karena kalau di luar akan terjadi penguapan oleh matahari 9 Pembersihan Gulma Dilakukan bertujuan untuk sari-sari yang terkandung dalam pupuk bisa diserap sepenuhnya oleh tanaman tembakau, tanpa takut tersaingi tanaman gulma seperti rumput 10 Toping Dilakukan bertujuan untuk mematikan proses tumbuhnya bunga tembakau sehingga sari makanan bsa d serap oleh daun dan daun menjadi lebih besar dan lebar.

30

Scene 11 NTRM

Board

Note

12 Mesin Rajang Menjelaskan logo-logo peringatan yang terdapat di mesin Rajang

2.1.2.2 Produksi Tahap produksi dilakukan setelah perancangan pembuatan sudah terkonsep, mulai dari pembuatan design property yang dibutuhkan dalam animasi ini, dalam proses pembuatan ini mencakup design, animating, dan rendering. Adapun property yang perlu digambar dalam animasi budidaya tanaman tembakau adalah sebagai berikut :

1. Jalur got keliling. Got keliling dibuat untuk mencegah air terbendung cukup lama, yang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu. Dalam

penanaman tembakau perlu memperhatikan siklus air, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik.

31

Gambar 2.2 Referensi jalur got keliling

Gambar 2.3 sket jalur got keliling.

Gambar 2.4 hasil jadi jalur got keliling

32

2. Matahari Matahari dalam hal ini berperan sebagai alat alami untuk mengeringkan tembakau.

Gambar 2.5 Referensi Matahari

Gambar 2.6 Sket matahari

Gambar 2.7 hasil jadi matahari

33

3. Penyiram tanaman (water can) Water can atau alat penyiram tanaman, fungsinya sudah jelas untuk menyiram tanaman tembakau. Ada periode tertentu di mana tanaman tembakau tidak boleh disiram terus menerus, yaitu musim stress period

Gambar 2.8 Referensi Water Can

Gambar 2.9 sket Water Can (alat penyemprot)

Gambar 2.10 hasil jadi Water Can (alat penyemprot)

34

4. Tembakau Ada tiga tipe gambar tembakau yang akan kita gambar kali ini. Yakni gambar tembakau saat sudah berumur tua, tembakau saat remaja dan juga tembakau saat masih berbentuk benih dan juga tembakau saat layu

Gambar 2.11 Referensi Tembakau Muda

Gambar 2.12 sket tembakau muda

Gambar 2.13 hasil jadi tembakau muda

35

Gambar 2.14 Referensi tembakau remaja

Gambar 2.15 sket tembakau remaja

Gambar 2.16 hasil jadi tembakau remaja

36

Gambar 2.17 Referensi tembakau yang sudah siap panen

Gambar 2.18 sket tembakau yang sudah siap panen

Gambar 2.19 hasil jadi tembakau yang sudah siap panen

37

Gambar 2.20 Referensi tembakau yang layu

Gambar 2.21 sket tembakau yang layu

Gambar 2.22 hasil jadi tembakau yang layu

38

5. Gunting Tanaman. Gunting ini digunakan saat proses clipping berlangsung.

Tumbuhan tembakau perlu di clipping yang bertujuan menyama ratakan tinggi dari tanaman itu.

Gambar 2.23 Referensi Gunting

Gambar 2.24 sket gunting.

Gambar 2.25 hasil jadi gunting.

39

6. Botol pestisida. Botol pestisida sebaiknya disimpan di tempat yang memang peruntukannya untuk menyimpan seperti kotak yang tingginya tidak bisa dicapai oleh anak kecil.

Gambar 2.26 Referensi botol pestisida.

Gambar 2.27 sket botol pestisida

Gambar 2.28 hasil jadi botol pestisida.

40

7. Rumput Rumput gulma harus segera mungkin dibasmi agar tidak mengganggu pertumbuhan dari tanaman tembakau itu sendiri.

Gambar 2.29 Referensi rumput

Gambar 2.30 sket rumput

Gambar 2.31 hasil jadi rumput

41

2.1.2.2.1

Animating

Proses animating adalah proses dimana kita menggerakkan gambar diam yang sudah kita olah sehingga mendapatkan ilusi pergerakan. Sebelum proses animating, terdapat dua proses awal yaitu scanning dan coloring background, dan property. Scanning adalah proses pemindahan sket gambar dari atas kertas ke dalam dokumen komputer atau file komputer. Alat yang digunakan untuk menscan gambar bernama scanner. Setelah itu, dilakukan coloring, yaitu proses pewarnaan karakter, background, dan property yang awalnya masih berupa sketsa. Pewarnaan bisa dilakukan dengan cara memvektor gambar maupun digital painting. Setalah dua tahap awal tersebut selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan proses animating, yaitu proses menggerakkan atau menganimasikan karakter atau objek secara manual dalam film animasi ini sesuai dengan cerita yang telah dibuat dengan menggunakan software Adobe After Effect. Teknik animasi yang dipakai dalam video animasi ini antara lain menggunakan teknik masking, teknik frame blending, teknik scale

Gambar 2.32 Proses Produksi Animasi (teknik masking)

42

Gambar 2.33 Proses Produksi Animasi (teknik frame blending)

Gambar 2.34 Proses Produksi Animasi (teknik scale)

2.1.2.2.2

Rendering

Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter

43

tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output (tampilan akhir pada model dan animasi). Proses paling akhir dari pembuatan film yang disebut rendering ini, tahap yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah editing yang dilakukan dengan cara menyambung gambar dari beberapa scene tunggal, sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh. Setelah itu, melakukan render dari hasil yang telah disempurnakan melalui editing dan siap untuk ditayangkan. Adapun detail scene yang dirender dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 2.3 Detail Render Scene No 1 2 Nama Scene tembakau (cliping) tembakau (jalur got keliling). 3 4 tembakau (ilustrasi bibit). tembakau (pestisida+baju safety). 5 6 7 8 9 tembakau (stress periodic). tembakau (pupuk). tembakau (gulma). tembakau (suckering). tembakau (ntrm). tembakau (mesing rajang). Nama File tembakau (cliping).mp4 tembakau (jalur got keliling).mp4 tembakau (ilustrasi bibit).mp4 tembakau (pestisida+baju safety).mp4 tembakau (stress periodic).mp4 tembakau (pupuk).mp4 tembakau (gulma).mp4 tembakau (suckering).mp4 tembakau (ntrm).mp4 tembakau (mesing rajang).mp4 00.27 00.18 00.17 00.21 00.07 00.13 00.13 00.12 Durasi 00.19 00.32

44

Gambar 2.35 Proses Produksi Animasi (Rendering)

2.1.2.3 Pasca Produksi Pada tahap terakhir pasca produksi, yaitu desain final, memvisualisasikan desain yang telah dikerjakan pada proses pembuatan. Hasil jadi dari desain utama yaitu, film animasi akan ditransfer ke CD, dikemas menjadi satu dengan label CD dan cover CD, serta mempersiapkan packaging untuk mengemas produk.

Gambar 2.36 Desain CD Label, Cover DVD, dan juga Box DVD

45

2.2

Perhitungan Desain Tiap Komponen

2.3

Estimasi Harga 2.3.1 Harga Film

Harga film animasi dan teknisi animasi ditentukan dari kualitas dan kuantitas produk yang dibuat, sehingga dapat ditentukan harga yang akan ditarifkan.

Tabel 2.4 Harga Desain Video Animasi No 1 2 3 4 5 6 7 7 Skenario Desain Property Storyboard Colouring Animating Editing Audio Rendering Total Harga Desain Rp 200.000,00 Rp 600.000,00 Rp 500. 000,00 Rp 400.000,00 Rp 2.500.000,00 Rp 500.000,00 Rp. 300.000,00 Rp 500.000,00 Rp 5.500.000,00 Harga

Jadi total biaya untuk pembuatan film animasi 2D tentang budidaya tanaman tembakau ini adalah Rp 5.500.000,00.

46

2.3.2

Harga packaging

Harga packaging animasi ditentukan dari banyaknya media pendukung yang dibutuhkan.

Tabel 2.5 Harga Packaging Animasi No 1 Nama Barang CD Kosong Harga Satuan Rp 3000,00 Harga perunit 1 unit (100 keping) Rp 300.000,00 2 CD Label Rp 2000,00 1 unit (100 keping) Rp 200.000,00 3 Cover Cd Case Rp 4000,00 1 unit (100 keping) Rp 400.000,00 4 Kemasan/Packaging Rp 20.000,00 1 unit (100 keping) Rp 2.000.000,00 Total Rp 2.900.000,00

Total harga penjualan= harga animasi + harga packaging = Rp 5.500.000,00 + Rp 2.900.000,00 = Rp 8.400.000,00 Jadi harga penjualan untuk pembuatan film animasi 2D tentang budidaya tanaman tembakau adalah: per packaging adalah Rp 8.400.000,00 : 100 = Rp 84.000,00

47

2.4

Hasil Perancangan Berikut adalah hasil capture dari peradegan dari hasil animasi yang telah

dibuat berdasarkan konsep tahap perancangan. a. Scene Clipping

Gambar 2.37 desain scene clipping b. Scene Jalur got keliling

Gambar 2.38 desain scene jalur got keliling

48

c. Scene Bibit Unggul

Gambar 2.39 desain scene bibit unggul

d. Scene Pestisida

Gambar 2.40 desain scene pestisida

49

e. Scene Stress Periodic

Gambar 2.41 desain scene stress periodic

f. Scene Pemupukan

Gambar 2.42 desain scene pemupukan

50

g. Scene Penanganan Gulma

Gambar 2.43 desain scene penanganan gulma

h. Scene Toping & Suckering

Gambar 2.44 desain scene toping & suckering

51

i. Scene NTRM

Gambar 2.45 desain scene NTRM

j. Scene Mesin Rajang

Gambar 2.46 desain scene Mesin Rajang

52

k. Desain CD Label

Gambar 2.47 desain CD Label l. Desain DVD Cover

Gambar 2.48 desain DVD Cover m. Desain Packaging

Gambar 2.49 desain Packaging

53

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dalam pembuatan film animasi ini setelah konsep dari latar belakang ini telah dibuat, pengembang mulai masuk tahap memproduksi film animasi ini yaitu memvisualisasikan property yang dibutuhkan. Dalam mengerjakan property film animasi ini pengembang juga melalui tahap pembuatan sketsa dari tiap property yang diperlukan, setelah itu melakukan coloring sehingga pengvisualisasian object bisa menyerupai design asli dari object property. Pembuatan film animasi 2D tentang budidaya tumbuhan tembakau ini melalui beberapa tahap yang dimulai dari latar belakang masalah yang berkembang sampai menjadi konsep sebuah produk film animasi 2D. adapun konsep-konsep itu adalah sinopsis, skenario, storyboard. Tahap selanjutnya adalah tahap penganimasian yaitu proses menggerakkan object dalam film ini, dan selanjutnya adalah tahap rendering yaitu tahap finishing, di mana komponen- komponen tersebut akan diconvert menjadi file yang berformat video. Pembuatan film animasi 2D tentang budidaya tumbuhan tembakau ini telah menghasilkan produk yang berupa film animasi berbasis dua dimensi (2D). Projek berdimensi 720 x 576 pixel bertipe PAL dengan format mp4 yang dapat diputar pada komputer maupun dvd player. Film ini dipakai sebagai media pembelajaran terutama bagi petani untuk membantu bagaimana cara budidaya tembakau dengan benar, sehingga petani tembakau bisa mendapatkan keuntungan yang cukup banyak.

54

Akhirnya, melalui pembuatan film animasi 2D tentang budidaya tumbuhan tembakau dapat disampaikan pesan kepada penonton khususnya bagi petani tentang pentingnya berbudidaya tembakau dengan benar. 3.2 Saran Film animasi 2D tentang budidaya tumbuhan tembakau ini merupakan salah satu media pembelajaran untuk mempermudah masyarakat memahami dengan benar bagaimana berbudidaya tumbuhan tembakau, sehingga

mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun video ini masih jauh dari kesempurnaan. Adapun saran untuk kekurangan video animasi ini adalah : 1. Video tidak berukuran High Definition (1280 x 720 pixel) , seharusnya HD sehingga lebih jernih untuk ditonton. 2. Video dan Animasi color correction nya kurang pas, masih terlihat pudar. 3. Kadang masih terlihat shake pada pengambilan video

Anda mungkin juga menyukai