Kelompok 3 Nevristia Pratama Dura Tulain I Made Banu Pati Jose Tymothy Christina Yanuarti Martha Puspitasari Bhisma Margijanto 11.2012.194 11.2012.215 11.2012.003 11.2012.262 11.2013.025 11.2013.029 11.2013.032
Riwayat skizofrenia pada anggota keluarga memberi bobot tambahan diagnosis ini Gangguan ini tidak dianjurkan didiagnosis secara umum, karena tidak terdapat batas yang jelas dengan skizofrenia simpleks, gangguan kepribadian skizoid dan paranoid Diperkirakan 10% penderita gangguan
PEDOMAN DIAGNOSTIK
1.
a.
b. c.
Terdapat tiga atau lebih gejala khas tersebut di bawah ini secara terus menerus/episodik, dan paling sedikit 2 tahun lamanya : Ekpresi afektif tak wajar/menyempit(individu tampak dingin dan tidak bersahabat) Perilaku / penampakan yg aneh,eksentrik atau ganjil Hubungan sosial yg buruk dan tendensi menarik diri
Kepercayaan yg aneh atau fikiran yg magis Kecurigaan/ide paranoid Pikiran obsesif yg sering dgn isi yg bersifat dismorfofobik,seksual/agresif g. Persepsi yg tak lazim,termasuk mengenai tubuh/ilusi-ilusi yg lainya,depersonalisasi/derealisasi h. Pemikiran yang samar-samar, sirkumstansial, penuh kiasan, sangat terinci dan ruwet, atau stereotipik, yang bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh tetapi tanpa inkoheren yang nyata i. Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan mirip waham, biasanya tanpa provokasi dari luar
d. e. f.
2.
3.
Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium manapun Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat memberikan bobot tambahan untuk diagnosis ini, tetapi bukan suatu prasyarat
Tata Laksana
PSIKOTERAPI Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan ini harus ditangani secara hatihati. Tidak boleh menertawakan aktivitas yang aneh itu. FARMAKOTERAPI Antipsikotik (haloperidol) untuk gagasan mirip waham Antidepresan digunakan untuk komponen depresifnya
Tata Laksana
Farmakoterapi Antipsikotik adalah obat terpilih untuk penanganan gangguan waham menetap Mulai dengan dosis rendah anti psikotik (Haloperidol 2 mg) dan naikan bertahap. Dosis maintenance biasanya rendah Bila gagal dengan anti psikotik, maka dihentikan
Tata Laksana
Psikoterapi
Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan perilaku sering afektif. Bina hubungan dan kepercayaan Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak boleh meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut.
Terapi Keluarga
Target hubungan sosial yang baik.
3. 4.
Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang) Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak berkembangnya psikotik yang jelas Tidak memenuhi kriteria skizofrenia maupun gangguan psikosis polimorfik akut Lamanya sakit kurang dari 3 bulan.
Catatan Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : Gangguan waham menetap (F22) Kalau halusinasi menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : Gangguan psikotik nonorganik lainnya (F28)
Tata Laksana
1. Indikasi rawat inap
2. Farmakoterapi
3. Psikoterapi
Suatu gangguan waham yang terjadi pada dua orang atau lebih, satu individu memang menderita gangguan psikotik, yang lainnya menderita waham karena terinduksi penderita pertama tadi. Orang-orang yang terlibat dalam waham terinduksi ini biasanya mempunyai hubungan yang sangat erat.
Pedoman diagnosis : Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia (F20) berada secara bersama-sama dengan gejala-gejala afektif bipolar campuran (F31.6)
Tata Laksana
1. Penanganan pasien gangguan skizoafektif meliputi : perawatan di rumah sakit, medikasi, dan terapi psikososial. 2. Farmakoterapi Gejala manik Gejala depresi Gejala psikotik pendek)
GANGGUAN SKIZOFRENIFORM
Gejala sama dengan skizofrenia Perbedaan pada durasi, sekurangkurangnya 1 bulan dan tidak lebih dari 6 bulan Dapat berfungsi kembali seperti semula Lebih banyak ditemukan pada remaja dan dewasa muda Gangguan relatif singkat <1 bulan tetapi sekurangnya 1 hari, simptom mungkin memenuhi kriteria skizofrenia, mungkin tidak
Skizofreniform adalah jenis penyakit mental yang ditandai dengan psikosis dan erat berhubungan dengan skizofrenia Baik skizofrenia dan gangguan skizofeniform, seperti yang memiliki gejala yang sama kecuali dua perbedaan: tingkat gangguan fungsional dan durasi gejala Penurunan fungsi sosial, pekerjaan, atau akademis selalu terdapat dalam skizofrenia, tetapi penurunan tersebut mungkin hadir atau mungkin tidak hadir dalam gangguan schizopheniform Dalam gangguan skizofreniform, gejala (termasuk fase prodromal, aktif, dan sisa) harus berlangsung setidaknya 1 bulan tetapi tidak lebih dari 6 bulan, sedangkan di skizofrenia gejala harus hadir selama minimal 6 bulan.
Gejala utama dari kedua gangguan schizophreniform dan skizofrenia dapat mencakup:
Waham, Halusinasi, Inkoherensi, Perilaku yang sangat kacau atau katatonik Gejala negatif seperti afektif mendatar,alogia anhedonisme
Prognosis baik bila: Penyesuaian diri premorbid baik, trait skizoid sedikit Stresor pemicu sangat berat Onset gejala tiba-tiba Sedikit penumpulan afek Durasi simtom singkat Tidak ada keluarga yang menderita skizofrenia
Tata Laksana
Rawat inap sering diperlukan untuk melakukan penilaian,terapi dan supervisi perilaku pasien. Gejala psikotik diobati dengan pemberian obat antipsikotik selama 3 sampai 6 bulan (co : risperidon ). Sekitar 75% pasien skizofreniform memberikan respond terhadap obat antipsikotik dalam 8 hari.
Amok: suatu episode disosiatif yang ditandai dengan periode berpikir sedih diikuti perilaku ingin membunuh, agresif atau melakukan kekerasan. (Malaysia) Ataque de nervios: Gejalanya berteriak tidak terkontrol, menangis, gemetar . Sering terjadi akibat langsung peristiwa penuh tekanan yang berkaitan dengan keluarga. (Karibia) Bilis dan colera : Penyebab dasar diperkirakan adalah kemarahan tau kegusaran yang dialami sangat kuat. Gejala: ketegangan, nyeri kepala, gemetar, berteriak, gangguan lambung, hilang kesadaran. (Latin) Brain fag: Menunjukkan keadaan yang dialami anak sekolah, gejalanya: kesulitan berkonsentrasi, mengingat dan berpikir. (Afrika barat) Dhat: Menunjukkan ansietas berat. (India) Falling-out atau black-out : Biasanya mendengar dan memahami apa yang terjadi tetapi merasa tidak punya kekuatan untuk bergerak. (Amerika serikat bagian selatan dan Karabia) Ghost sickness: Gejalanya: mimpi buruk, hilang selera makan, pingsan, pusing, ansietas, halusinasi, hilang kesadaran, bingung. (Suku Indian amerika)
Hwa-byung: Sindrom kemarahan, gejala: insomnia, kelelahan, takut mati, anoreksia, dispneu, palpitasi dan merasa ada massa dalam epigastrium. (Korea) Latah: Hipersensitivitas terhadap ketakutan mendadak, sering berupa ekolali, menurut perintah dn perilaku tidak sadarkan diri. (Indonesia dan Malaysia) Locura: Sebutan untuk menunjukkan psikosis kronik, gejala: inkoherensi, agitasi, halusinasi, mungkin juga melakukan kekerasan. (AS dan Amerika latin) Nervios: Menunjukkan kedaan umum kerentanan terhadap pengalaman hidup yang menekan dan kehidupan yang sulit. Istilah ini mencakup gejala distres emosi, gangguan somatik, dan ketidakmampuan berfungsi. (AS dan amerika latin) Mal de ojo: anak-anak sangat beresiko, gejala: tidur gelisah, menangis tanpa sebab, diare, muntah dan demam. (Budaya mediterania) Piblokto: Episode disosiatif mendadak yang disertai kegirangan dengan durasi sampai 30 menit dan diiukti bangkitan kejang dan koma yang berlangsung sampai 12 jam. (Penduduk asli kutub) Spell: Penderita berkomunikasi dengan keluarga atau jiwa orang yang sudah meninggal. (Afrika, amerika, Eropa) Zar: Orang yang dikuasi suatu roh mengalami episode disosiatif yang mencakup berteriak, tertawa, memukulkan