Anda di halaman 1dari 6

22 BlockFamily Medicine | 1 Chapter

th

st

Editor : Ardila

Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA)


dr. Denny Anggoro Prakoso, 10 .05 Msc 2 jam .2012

Konseling Metode CEA (Catharsis-Education-Action) The good physician cures sometimes relieves often comforts always (Sir William Osler, 1904) Contoh Ilustrasi Kasus Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke Klinik Kedokteran Keluarga dengan keluhan batuk lama yang disertai darah bercampur dahak. Pasien bekerja sebagai sopir truk, istrinya tidak bekerja. Mereka mempunyai 5 anak. Pasien khawatir dengan keadaan sakitnya yang mungkin berdampak ke pekerjaannya. Ia juga takut akan kemungkinan pengobatan sakitnya yang perlu waktu lama dan biaya banyak, disebabkan karena keterbatasan kondisi ekonominya. Dokter keluarga mengidentifikasi perlunya dilakukan konseling kepada pasien tersebut sehingga membuat janji untuk pertemuan kedua. Dokter kemudian memberikan konseling kepada pasien tentang penyakit kronis yang dideritanya... Dri kasus tadi ada beberapa masalah. 1. Bio 2. Psikologis batuk lama dahak campur (curiga TBC) khawatir atau takut keadaan sakitnya

3. Sosial ekonomi masalah biaya, masalah pekerjaan Latar Belakang All illness is biopsychosocial in nature. (secara alami pasien yang datang adalah gabungan biopsikosial problem). Sebagian besar pasien rawat jalan datang bukan hanya dengan 1 masalah, tetapi 2 masalah: the physical illness (the biological) the anxiety that the physical illness has produced (the psychosocial).

Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA)

22 BlockFamily Medicine | 1 Chapter

th

st

Editor : Ardila

And between the two, it is oftentimes the anxiety rather than the illness itself that has prompted the consult. Diantara keduanya, yang sering mendorong untuk konsultasi adalah kecemasan atau kekhawatirannya.

To be truly holistic and biopsychosocial in our approach to patient education: It becomes necessary to address not just the physical illness but also the emotional impact of that illness. Our patients seek good medical advice, but they also seek comfortingthe alleviation of the anxiety that has finally provoked them into consulting. Unfortunately, conventional methods of patient education focus mainly upon pathophysiology & pharmacology and too little upon the emotional impact. Pendekatan yang holistic dan biopsikosoial dalam edukasi pasien: Pendekatan yang dilakukan adalah tidak hanya focus terhadap physical illness tapi juga dampak emosi dari penyakitnya Pasien mencari saran yang baik tentang suatu kondisi penyakit, tapi juga mencari kenyamanan, bisa meredakan kecemasan lewat konseling Sayangnya, metode edukasi konvensional hanya focus pada patofisiologi dan farmakologi dan hanya sedikit membahas dampak emosi. Hal-hal yang Diperlukan dalam Melakukan Konseling Metode CEA A. Gabungan Komunikasi Verbal & Komunikasi Non-Verbal B. Sikap Empati & Dapat Dipercaya C. Ketrampilan Mendengar Aktif D. Komponen Konseling Metode CEA A. Komunikasi Verbal & Komunikasi Non-Verbal 1. Komunikasi Verbal (Kata-kata yang diucapkan secara lisan) 2. Komunikasi Non-Verbal Menjaga tatapan mata Ekspresi wajah ramah, tersenyum Postur tubuh terbuka Artikulasi suara jelas & intonasi tepat Penampilan bersih & rapi B. Sikap Empati dan Dapat Dipercaya 1. Empati
Kemampuan untuk mengenali,

memahami dan merasakan

secara langsung emosi orang lain 2. Dapat Dipercaya


Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA) 2

22 BlockFamily Medicine | 1 Chapter

th

st

Editor : Ardila

Bisa menunjukkan integritas profesi dokter

sesuai dengan kompetensi

Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien sepanjang waktu

C. Ketrampilan Mendengarkan Aktif Ketrampilan mendengarkan secara aktif dengan melakukan: Refleksi Isi Refleksi Perasaan

Berikan feedback untuk menunjukan anda mendengarkan pasien. Teknik ketrampilan mendengar aktif: L I S T E N : Look interested : Info due to recording. Berikan feed back : Stay on Target. Fokus mendengarkan : Test your understanding. : Evaluate the message : Neutralize the feeling.

D. Komponen Konseling Metode CEA 1. Catharsis: Pengeluaran emosi/ perasaan pasien atas keadaan sakit yang dialaminya 2. Education: Koreksi atas kesalahpahaman pasien tentang keadaan sakitnya dan edukasi tentang penyakit pasien 3. Action: Tindakan untuk pengelolaan penyakit pasien

1. Catharsis Tujuan : mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan emosi/perasaan pasien, sehingga emotionally critical misperception (ECM) dari pasien dapat teridentifikasi .

[ECM = kesalahpahaman yang banyak menimbulkan kecemasan atau yang menyebabkan tekanan emosi terbesar] . Misal:
Orang DM suatu saat pasti di amputasi Anak terkena TB karena tertular anak sebayanya dll Menggunakan ketrampilan mendengarkan aktif (active listening

skills)

Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA)

22 BlockFamily Medicine | 1 Chapter

th

st

Editor : Ardila

Menggali keadaan sakit pasien (illness) dengan 4 dimensi : pikiran, perasaan, efek pada fungsi & harapan pasien Menggunakan 4 langkah dasar : a. Apa yang Bapak/Ibu pikirkan pada saat Bapak/Ibu merasakan sakitnya ? b. Apa yang Bapak/Ibu rasakan pada waktu Bapak/Ibu berpikir seperti itu ? [Catatan = Emosi dasar manusia : takut, gembira] c. Hal apa dari penyakit Bapak/Ibu yang paling membuat Bapak/Ibu merasa begitu ? [Catatan = Pada kebanyakan kasus, jawaban pada pertanyaan inilah muncul ECM yang akan difokuskan pada edukasi pasien nantinya] d. Menyimpulkan ECM dan perasaan-perasaan yang berhubungan dengan ECM tersebut 2. Education : Correct the ECM Kondisi Pasien saat ini : a. Pasien sudah mengeluarkan emosi/ perasaannya yang tersembunyi. b. Oleh karena tidak terbelenggu lagi oleh emosi/ perasaannya, sekarang dia sudah lebih siap & terbuka untuk mendengarkan penjelasan dokter tentang penyakitnya. Ini merupakan saat yang tepat untuk mengedukasinya. Setelah mengidentifikasi ECM, tugas dokter harus segera memberikan perhatian pada hal tsb sebelum menangani hal lainnya ECM adalah kesalahpahaman yang menimbulkan dorongan emosi yang membawa pasien pergi ke dokter sehingga perlu mendapat prioritas perhatian Tujuan: memberikan edukasi kepada pasien dengan mengkoreksi ECM terlebih dahulu kemudian memberi penjelasan lainnya tentang penyakit yang diderita Menangani ECM secara langsung mengkomunikasikan kepada pasien bahwa dokter telah mendengarkan pasien dan memahami kekhawatirannya, sehingga adanya hubungan emosional seperti ini dapat mempengaruhi hubungan dokter-pasien secara bermakna Dalam memberikan penjelasan biologis dari keadaan sakit pasien, halhal yang harus diperhatikan : marah, sedih,

Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA)

22 BlockFamily Medicine | 1 Chapter

th

st

Editor : Ardila

a. Menggunakan bahasa sederhana yang dipahami pasien b. Cobalah penjelasan c. Mengkombinasikan penjelasan ilmiah (EBM) dengan kesaksian (testimoni) hasil kesembuhan pasien jauh lebih efektif, serta mendorong pasien untuk bertemu & berbicara dengan pasien yang digambarkan dalam testimoni tersebut d. ECM yang menyebabkan kecemasan terbesar bagi pasien mungkin hanya berhubungan dengan patofisiologi atau farmakologi e. Berhati-hati dalam upaya meredakan kecemasan pasien. Dokter perlu menimbang antara supaya pasien tidak terlalu menjadi tidak berdaya akibat ketakutan, namun pada saat yang sama juga menjaga agar terdapat kecemasan yang cukup untuk memberikan energi bagi pasien mengambil langkahkesehatan (misal: patuh pada pengobatan) Edukasi meliputi : a. Definisi : Tekankan kronisitas jika masalah kesehatan tsb membutuhkan kepatuhan jangka panjang b. Etiologi : Tekankan predisposisi genetik versus penularan infeksi dan sebaliknya c. Gejala & Tanda : Tekankan komplikasi untuk meningkatkan stress (penekanan) jika persepsi pasien meminimalkan realitas d. Terapi : Tekankan ada terapi dalam rangka untuk menenangkan pasien (meredakan perasaan/ kecemasan) jika persepsi pasien terlalu melebih-lebihkan realitas 3. Action Tujuan : menentukan tindakan selanjutnya yang berkaitan dengan penatalaksanaan pasien. Langkah-langkah : a. Menerangkan pengelolaan penyakit b. Perception checking : Klarifikasi pemahaman pasien untuk hal-hal yang penting dari penyakit & pengelolaan c. Feeling checking : Klarifikasi perasaan pasien terhadap sakitnya d. Membuat janji untuk follow-up meeting langkah tepat menuju membuat analogi sederhana dalam memberikan

Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA)

22 BlockFamily Medicine | 1 Chapter

th

st

Editor : Ardila

Consultation Using Catharsis-Education-Action (CEA)

Anda mungkin juga menyukai