Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh dr. Muhammad Naharuddin Jenie, Sp.S(K) Bag./SMF Penyakit Saraf FK Undip/RSUP. Dr. Kariadi Semarang Kelompok Studi Vertigo Perdossi Cabang Semarang
Dizziness
1. Vertigo = Illusi atau sensasi rotasi/gerakan dari pasien atau sekitarnya 2. Sinkope = Perasaan hilangnya kesadaran yang mengancam atau pingsan 3. Disekuilibrium = Hilangnya balans tanpa sensasi kepala khusus yang menyertai 4. Ill defined psychogenic dizziness
(Weiss, 1978)
Vertigo Non Vestibuler Melayang, hilang keseimbangan, light headedness Kontinyu Gerakan obyek visual Ramai orang, lalulintas macet, supermarket (Nurimaba N, 2001)
Situasi pencetus
Pengaruh gerakan kepala Gejala autonom (mual, muntah, berkeringat) Gangguan pendengaran (tinitus, tuli) Tanda fokal otak
(Nurimaba N, 2001)
Periode laten
Gg. Batang otak/fossa posterior Tak ada > 30 detik Tidak ada
Durasi nistagmus Fatigabilitas Direksi nistagmus pada satu posisi kepala Intensitas vertigo Posisi kepala
Satu direksi (arah) Direksi bisa berubah Berat Sebuah posisi kepala tunggal yang kritikal VPB Ringan Lebih dari satu posisi Neuroma akustikus, iskemia vertebrobasiler, Multiple sklerosis
Contoh klinis
(Weiss, 1995)
NV
Nistagmus spontan, fase lambat ke telinga yang sakit Test kalorik pada telinga yang sakit eksitabilitas : < Nistagmus posisional Tinitus atau aural fullness Pendengaran : tak terganggu Test auditorik DBN Tanda penyakit batang otak negatif Kecuali unsteadiness
NV
Perjalanan klinis : mereda spontan setelah beberapa jam Kambuh : beberapa hari/minggu kemudian Gangguan residual : disekuilibrium kronik 50% rekuren bbrp bulan/tahun kemudian Etiologi : belum diketahui Postulasi : = infeksi virus : herpes zoster, HSV, CMV, dll = iskemia labirin/N. vestibularis Aktifitas afferent dari kanalis semisirkularis horisontalis terganggu
NV
Kriteria Diagnosis
Vertigo berat
Onset dalam beberapa jam Menetap > 24 jam Nausea spontan
Arah tetap ke telinga sehat Horizontal Menetap > 24 jam
Calorik canal paresis : unilateral Otoskopi : normal Pendengaran normal Defisit neurologis lain : negatif
Bohmer, 1996
NV
Diagnosis NV
Simtom : vertigo, nausea, vomitus onset akut Tanda : nistagmus spontan, gaya jalan tak mantap, ringan dan transient Laboratorium
Audiometri ; normal ENG : nistagmus spontan Test kalorik bitermal vestibuler paresis
Baloh, 1984
PM Gambaran klinis
Vertigo berat, spontan, bermenit-menit berjam-jam Simtom penyerta : aural fullness/ pressure, tinnitus, hearing loss fluktuatif Disekuilibrium kronik Remisi dan relaps Hearing loss : sensori neural, nada rendah, fluktuatif, memburuk progresi
(Weiss, 1995)
PM Patofisiologi
Distensi dan peningkatan volume sistim endolimfatik = Hidrops endolimfatik Penyebabnya : insufisiensi resorpsi cairan pada endolymphatic sac Blokade duktus endolimfatikus (acquired)
PM Diagnosis banding
Semua pasien PM perlu dievaluasi untuk kemungknan adanya tumor sudut serebelo pontis, misalnya : schwannoma akustikus
Sifilis konginetal khususnya untuk
sindrom Meniere bilateral test-test : VDRL, rapid plasma reagin & FTA ABS
vertigo : paling frekuen lain-lain tanda iskemia batang otak : diplopia, disartria, rasa tebal diwajah & ekstremitas, ataksia, hemiparesis, sindrom horner, hemianopsia
Episoda vertigo yang berulang tidak disertai simtom/tanda batang otak lain merujuk pada : vestibulopati perifer (NV)
IBT
Unsteadiness & gangguan visus dapat terjadi pada NV maupun IBT tidak menunjukkan topis Hearing loss akut : jarang sekali Subtle signs sindrom Horner, strabismus, oftalmoplegiainternuklearis, nistagmus vertikal, nistagmus sentral menunjukkan lokasi di batang otak terutama pada saat episoda vertigo diantara serangan : negatif Nistagmus posisional test Nylen Barany
Stroke serebelum
Stroke serebelum di kawasan PICA vertigo berat & imbalans DD dengan NV akut Imbalans dengan tendensi berubah jurusan ke sisi yang sakit pada disfungsi serebelum maupun NV. Subtle clinical clues nistagmus sentral hemiataksia ekstremitas CT Scan hematoma serebelum MRI infark serebelum
TSSP
Pasien dengan hearing loss sensori neural, terutama jika disertai disfungsi vestibuler perlu evaluasi lengkap untuk menyingkirkan TSSP (Weiss, 1995) Pem. Fisik : hearing loss, sensasi kornea , nistagmus dan hipestesia wajah Audiologic battery untuk membedakan lesi cochlear dengan lesi retro cochlear MRI dengan gadolinium : procedure of choiceuntuk evaluasi tumor fossa posterior
(Weiss, 1995)