Anda di halaman 1dari 1

Minggu, 11 Oktober 2009 BACAAN RENUNGAN PAGI

PRIA TANPA SETELAN JAS


“Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian
pesta. Ia berkata kepadanya : Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak
mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja” Matius 22 : 11,12.

Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana acara pernikahan, betapa pun sudah direncanakan
dengan teliti dan terlatihnya, kerap ada kekurangan di menit terakhir persiapan? Kami sedang duduk
saling bertukar cerita pernikahan dengan sahabat-sahabat (dan itu merupakan waktu yang menghibur
sekali) ketika seseorang mengutarakan peristiwa yang dia saksikan berikut ini. Boleh dikatakan ini tentang
pernikahan.

Segala sesuatu sudah siap untuk ACARA BESAR – pakaian pengantin, rencana bulan madu, resepsi,
dan seterusnya. Para pendamping pengantin pria sudah diukur setelan jasnya, yang sudah diambil dan
dibawa ke geraja. Tidak ada yang tertinggal.

Tetapi hukum Murphy tersandung juga di sini. Ketika para pendamping prianya datang untuk
menggantikan pakainnya, mereka kekurangan satu setelan jas. Ketika mengumpulkan setelan jas, entah
bagaimana yang ketinggalan di toko. Dan sekarang hari Mingggu, toko itu tutup.

Apakah yang harus dilakukan? Seseorang mencari-cari, terutama dengan ukuran sang pendamping
pria itu, dan mecoba-coba beberaoa ukuran dengan cepat. Lalu pernikahan itu mulai pada waktunya,
dengan dua pendamping pria mengawal orangtua dan kakek nenek dari pengantin wanita dan pria ke
tempat mereka. Para pendamping pria melakukan tugas mereka dan menyelinap kembali keluar. Setelah
sejenak terhenti pawai pernikahan dimulai, dan upacara berlanjut. Setelah itu berakhir, sekali lagi ada
jeda sebentar, dan kemudian kedua pendamping pria muncul kembali untuk menghantarkan para tamu
keluar dari gereja.

Teman saya itu katakan bahwa diseluruh kejadian itu Anda akan mendapati satu pria – tetapi bukan
yang sama – duduk dengan pakaian dalam di belakang gereja!

Perumpaan Yesus tentang pesta pernikahan juga mempunyai elemen kejutan. Sebenarnya, ada
beberapa kejutan. Sang raja mengadakan acara besar, tetapi mereka yang diundang tidak bersedia
datang. Merasa sakit hati sang raja kemudian menyuruh para pembantunya pergi ke kota dan
memanggil setiap orang, yang baik maupun yang jahat, yang mereka melihat. Kemudian sang raja masuk
dan melihat-lihat. Satu orang sedang berdiri; ia tidak mengenakan pakaian pesta yang disediakan raja.
Dan mereka mengusirnya.

Kita semua diundang ke pesta besar itu. Kita benar-benar tidak layak, namun kita diundang. Kita
tidak mengetahui apa yang harus dikenakan, tetapi sang Raja menyediakan pakaian pesta – yang
sangat pas!

Sumber : disalin kembali dari buku Renungan Pagi

PEMUDA ADVENT INDONESIA


e-mail : pemudaadventindonesia@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai