Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

URTIKARIA Rully Dwi Saputra G1A107082 Preseptor dr. YULINDA FETRITURA,M.Kes

Status Pasien
Identitas Pasien
Nama/Jenis Kelamin/Umur :An. M / Laki-laki / 5 tahun Pekerjaan : Pelajar Alamat : Pakuan Baru

Latar Belakang Sosio-EkonomiDemografi dan Lingkungan Keluarga :


Status Perkawinan Jumlah anak/saudara anak ke dua Status ekonomi keluarga dengan kartu Jamkesmas : Belum menikah : 2 bersaudara, pasien : Pasien berobat

Kondisi Rumah
Pasien tinggal di rumah berukuran 8x10 m memiliki 1 kamar tidur yang dilengkapi dengan jendela dan ventilasi, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1 WC dan kamar mandi. Air bekas mandi dan limbah keluarga dialirkan ke septic tank

Kondisi Lingkungan Keluarga


Jarak antar rumah 1 dan rumah lainnya 3 m. Sampah keluarga langsung dibakar di belakang rumah.

Aspek psikologis di keluarga :

Secara psikologis pasien tidak ada masalah.

Riwayat Penyakit Dahulu/Keluarga :


Keluhan yang sama sebelumnya/dalam keluarga disangkal Riwayat penyakit kulit sebelumnya (-)

Keluhan Utama

Timbul bentol bentol di dada perut dan punggung sejak 2 hari yang lalu.

Keluhan Tambahan

:-

Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu pasien mengeluh timbul bentol bentol pada dada dan perut anaknya sejak 2 hari yang lalu. Awalnya bentol sebesar biji jagung yang timbul pada perut pasien, beberapa jam kemudian bentol meluas keseluruh perut dan dada pasien

Bentol disertai rasa gatal yang hilang timbul, kemerahan pada daerah yang bentol, bentol juga semakin meluas jika di garuk

Pengobatan yang telah diberikan yaitu bedak salisil, namun bentol dan gatal belum hilang.

Pasien menyangkal riwayat memakan seafood sebelumnya, riwayat minum obat (-), riwayat terkena serbuk tanaman maupun bahan kimia disangkal. Riwayat demam (-)

Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum Keadaan sakit Kesadaran Suhu Nadi Pernafasan - Frekuensi - Irama - Tipe : tampak sakit ringan : compos mentis : 37,4C : 78 x/menit : 19 x/menit : reguler : abdominothorakal

Kepala Mata THT Leher


KGB

: normocephal : Exoptalmus (-/-), Edema palpebra (-/-), CA (-/-), SI(-/-). Pupil isokor. : dbn
: tak ada pembesaran

Pulmo

Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris ki/ka. Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang tertinggal, vokal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri Auskultasi : Suara dasar paru kanan kiri vesikular normal, wheezing (-), ronki (-)

Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tak tampak Auskultasi : Suara normal jantung regular, bising (-) Palpasi : Nyeri tekan (-). ictus cordis tidak kuat angkat Perkusi : tidak dilakukan

Abdomen:

Inspeksi Auskultasi Palpasi

: striae (-), scar (-), lesi (-) : bisung usus (+) normal : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani

Ekstremitas Atas
Akral hangat Tremor (+) Telapak tangan lembab Edema (-/-)

Ekstremitas bawah
Akral hangat Edem (-/-)

Status Dermatologi :

Lokasi : Dada , perut,punggung Effloresensi : Urtika eritematosa, berbatas tegas, bentuk dari bulat hingga plakat, ukuran bervariasi dengan diameter 0,5cm hinga 3cm, distribusi diskret, terdapat beberapa ekskoriasi

Pemeriksaan Anjuran
Darah rutin Pemeriksaan kadar Ig E serum Uji tusuk kulit (Skin Prick Test)

Diagnosis Kerja
Urtikaria

Diagnosis Banding
Dermatitis Kontak Alergika Dermatitis atopik

Manajemen Preventif : Menggunakan sabun yang tidak mengandung antiseptik dan tidak iritatif. Tidak menggunakan pewangi pakaian saat mencuci pakaian

Promotif :
Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai perjalanan

penyakit urtikaria yang tidak mengancam nyawa, namun


belum ditemukan terapi yang adekuat, dan fakta jika

penyebab urtikaria terkadang tidak dapat ditemukan.


Menghindari faktor-faktor yang memperberat seperti terlalu panas, stres

KURATIF

Non Medikamentosa
Jangan menggaruk bila bentolan gatal

Menggunakan pakaian yang longgar

Rehabilitatif
Meningkatkan daya tahan tubuh. Mengatur pola makan yang gizi seimbang

Menjaga higienitas pasien.

ANALISIS KASUS
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapat

mengarah ke diagnosis urtikaria. Dimana sesuai teori,


urtikaria adalah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-

macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat


yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan,

berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit

Penatalaksanaan

pasien

urtikaria

pada

kasus

menggunakan antihistamin, kortikosteroid oral dan krim

Salicyl. Hal ini sesuai teori yaitu pemberian anti histamin


bertujuan untuk mengurangi gatal karena pelepasan

histamin. Pada kasus, juga diberikan dexametasone tablet karena berdasarkan penelitian dengan pemberian kortikosteroid oral jangka pendek pada kasus urtikaria akut dikatakan dapat membantu penyembuhan.

Selain terapi obat, tidakan promotif dan preventif juga penting dilakukan. Pada kasus diberikan edukasi berupa menghindari agen-agen yang dapat menjadi penyebab terjadinya urtikaria seperti makananan (telur, gandum, kacang, seafood), obat-obatan, menggunakan sabun yang tidak mengandung antiseptik, tidak menggunakan

pewangi pakaian.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai