Anda di halaman 1dari 4

INDEKS BIAS GELAS

Elvira Iskandar, Meisin Rahman, & Saiful A Kadir


Jurusan Fisika
Universitas Negeri Gorontalo
Laboratorium Fisika 1 / 421422152
( 21/11/2013 )
Abstrak
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan indeks bias gelasdengan menggunakan berkas
cahaya dari beberapa buah LASER. Peralatan Complete Pasco Interferometer system (OS-
9255A) digunakan untuk menentukan indeks bias gelas. Eksperimen diawali dengan mengkaji
Linearitas dan melakukan perhitungan indeks bias sesui dengan persamaan (3). Indeks bias gelas
dengan menggunakan cahaya LASER HeNe, Pointer Merah dan Hijau masing-masing adalah
1,85, 1,22 dan 2,39.
Pendahuluan
Indeks bias adalah suatu zantara (medium), nisbah antara kecepatan fase gelombang
elektromagnetik di ruang bebas dan di dalam zantara tersebut, atau nisbah darab (c) dan tetapan
perambatan di dalam zantara itu (), terhadap frekuensi-frekuensi gelombang tersebut ().
Sedangkan sudut bias adalah sudut yang terbentuk antara sinar datang dan garis normal.[2]
Indeks bias gelas yang umum digunakan untuk alat optik terletak antara 1,46 dan 1,96. Sedikit
sekali zat yang indeks biasnya lebih besar dari harga ini. Indeks bias zat bertambah sesuai
dengan pertambahan kerapatan zat yang bersangkutan.[1]
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui indeks bias gelas dengan menggunakan cahaya
LASER HeNe, LASER Merah Pointer, dan LASER Hijau Pointer dengan menggunakan metode
dan alat Interferensi Michelson.
Teori
Dalam hukum Snellius (hukum pembiasan), perubahan posisi lintasan gelombang cahaya
tersebut diakibatkan oleh perbedaan karakteristik dua medium yang meliputi kerapatan dan
impedansi. Perbandingan laju cahaya di udara hampa dengan laju v pada materi
tertentu disebut indeks bias, n, dari materi tersebut:
v
c
n = ....(1)
Cahaya selalu berjalan lebih lambat di dalam material dari pada di dalam ruang hampa sehingga
nilai n dalam medium apapun selain ruang hampa selalu lebih besar dari satu. Untuk ruang
hampa n = 1. Karena n adalah rasio dari dua laju, maka n adalah bilangan murni tanpa satuan.
Perambatan cahaya yang merambat dari medium yang kurang rapat seperti udara kemudian yang
lebih rapat misalnya kaca akan dibiaskan mendekati garis normal. Begitu juga sebaliknya cahaya
merambat dari medium yang lebih rapat kemudian yang kurang rapat maka akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Sudut yang terbentuk antara sinar datang dan garis normal disebut sudut
bias, sedangkan perbandingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias disebut dengan
inbeks bias.[4]
Indeks bias dari keping gelas dapat dihitung dari jumlah interferensi frinji yang hilang
selama keping gelas dirotasikan dengan sudut tertentu (). Skala sudut , dan 0 tidak
menunjukkan sudut dimana cahaya yang mengenai plat adalah tegak lurus. Putar plat sampai
benar-benar tegak lurus dengan laser. Dimana N adalah jumlah frinji yang hilang, adalah sudut
rotasi, dan t adalah tebal dari keping gelas, berikut ini persamaan yang dapat digunakan untuk
menghitung indeks bias dari keping kaca :
, ), )
, )
0
0
cos 1 2
cos 1 2


N t
N t
n
g


= ....................................(3)[5]
Eksperimen
Cahaya yang lewat melalui suatu gelas/kaca, ketika gelas diputar mengakibatkan frinji
yang terbentuk bergeser. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengukur indeks yaitu
pertama, mengatur laser dan interferometer pada mode Michelson. Lalu, menempatkan meja
rotasi diantara beam splitter dan movable mirror yang dapat digerakkan, sehingga tegak lurus
terhadap garis edar optik.Setelah itu meletakkan plat kaca pada dudukan bagian belakang tangkai
rotasi. Memposisikan skala penunjuk tangkai rotasi sehingga tepi 0 nya pada skala vernier
bagian atas berbaris dengan nol pada skala dasar interferometer. Kemudian memindahkan lensa
yang berada di depan laser. Terakhir, memutar perlahan tuas rotasi dan menghitung banyaknya
frinji yang bertransisiyang terlihat seperti pada gambar (1) ketika memutar tuas rotasi dari 0
derajat sampai sudut 30 derajat dan mencatatnya dalam tabel hasil pengamatan.
(a) (b)
Gambar 1. (a) Frinji yang terbentuk untuk Laser HeNe (Sumber : Niwayan Sri)
(b) frinji yang terbentuk untuk Laser Hijau Pointer (Sumber: Adrianus)
Hasil-hasil
Tabel 1. (a) Jumlah frinji yang bertransisi terhadap putaran sudut pada berbagai macam laser
(laser He-Ne, laser merah pointer, dan laser hijau pointer), (Sumber : Elvira Iskandar,
Meisin rahman, & Saiful A. Kadar).
Sudut ()
Jumlah frinji (N)
Laser He-Ne
Laser Merah
Pointer
Laser Hijau
Pointer
0 - 5 52 14 71
0 - 10 137 54 193
0 - 15 238 130 427
0 - 25 335 376 623
0 - 30 505 431 837
5 10 15 20 25 30
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
I
n
d
e
k
s

b
i
a
s

g
e
l
a
s

(
n
g
)
Sudut
Laser He Ne
Laser Merah pointer
Laser Hijau pointer
Gambar 2 Hubungan antara sudut () terhadap indeks bias (n
g
) untuk LASER HeNe, LASER
Merah Pointer, dan LASER Hijau Pointer (Sumber : Elvira Iskandar, Meisin rahman, & Saiful A.
Kadar)
Gambar pada grafik diatas menunjukkan bahwa sudut putar bertambah seiring dengan
berkurangnya indeks bias gelas dan pada LASER Hijau sudut putar lebih besar dari LASER
HeNe dan LASER Merah Pointer yang diakibatkan karena panjang gelombang yang tidak sama.
Analisis
Indeks bias gelas dengan ketelitian tinggi dapat diukur dengan interferometer. Untuk
menentukan indeks bias gelas yang diukur dapat menggunakan persamaan (3) di atas.
Perhitungan indeks bias :
6
0
10 6328 , 0

= dan
6
0
10 5238 , 0

= (untuk laser hijau pointer)
m t
3
10 10 , 6

=
- Untuk 5 0 = dan 52 = N
, ) , )
, ) , )
0
0
cos 1 2
cos 1 2


N t
N t
n


=
, ) , ) , )
, ) , )
6
6
10 632 , 0 52 5 cos 1 0061 , 0 2
5 cos 1 10 632 , 0 52 0061 , 0 2



= n
5
5
10 35190 , 1
10 62994 , 4

= n 424749946 , 3 =
Dengan cara yang sama mengunakan persaman (3) dalam menghitung indeks bias gelas
di dapatkan nilai sesui dengan yang tertera dalam table berikut:
Tabel 1. (b) Jumlah frinji yang bertransisi terhadap putaran sudut pada berbagai macam laser
(laser He-Ne, laser merah pointer, dan laser hijau pointer), (Sumber : Elvira Iskandar, Meisin
rahman, & Saiful A. Kadar).
Sudut ()
Indeks bias gelas (n)
Laser He-Ne
Laser Merah
Pointer
Laser Hijau
Pointer
0 - 5 3,42475 1,23494 5,01178
0 - 10 1,86567 1,22264 2,18205
0 - 15 1,54876 1,23831 2,12498
0 - 25 1,20636 1,23825 1,36220
0 - 30 1,21276 1,17346 1,31746
Rata-rata 1,85166 1,17346 2,39969
Kesimpulan
1. Indeks bias gelas dapat diukur dengan menggunakan alat interferometer
2. Sudut putar mempengaruhi jumlah frinji yang dihasilkan, semakin besar sudutnya maka
semakin banyak jumlah frinji yang bertransisi
3. Rata-rata indeks bias gelas yang didapatkan untuk LASER HeNe, LASER Merah Pointer,
dan LASER Hijau Pointer berturut-turut adalah 1,51, 1,63, dan 1,58.
Referensi
[1] Giancoli, Douglas. 1999. Fisika jilid 2. Jakarta: Erlangga.
[2] Resnic, Halliday, 1996, Fisika jilid 2, Jakarta: Erlangga.
[3] Young, Hugh D, Freedman Roger A, 2003, FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh Jilid
2, Jakarta: Erlangga
[4] Sears, Francis Weston dan Zemansky, Mark W.1985. Fisika untuk Universitas Seri Optic dan
Fisika Modern. Jakarta: Binacipta.
[5] Pasco Precision Interferometer, Experiment 3: The Index of Refraction of Glass

Anda mungkin juga menyukai