Anda di halaman 1dari 3

Masalah Prostodonsia 1,2 Epilepsi merupakan penyakit kronik yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan keadaan prostodonsia.

Pada analisis terbaru keadaan prostodonsia pasien epilepsy dibandingkan pasien seumuran yang tidak epilepsy memiliki resiko lebih cepat untuk ompong. Keadaan gigi yang ompong/hilang akan menyebabkan bagian lidah dapat masuk ke bagian gigi yang hilang selama pasien kejang. Masalah Ortodonsia1,2 Obat obat anti epilepsi berhubungan dengan terjadinya ulserasi seperti aphtosa, perdaahan gingi!al, hipersementosis, pemendekan akar, perkembangan gigi anomali, erupsi gigi tertunda, dan lum"adenopati ser!ikal. #aporan terbatu menunjukkan adanya asimetris muka yang terjadi pada $1% pasien yang mengalami kejang parsial. Pembesaran gingi!al mungkin juga dapat menyebabkan tertundanya erupsi gigi permanent dan maloklusi pada anak anak yang mempunyai gigi campuran. &ipertonisitas otot mulut menyebabkan protrusi gigi anterior.

PE'(')('(' P(*( &+PE,P#(-+( )+')+.(/ +dealnya, pilihan terapi pada pasien epilepsy yang mengalami hyperplasia gigi!a adalah menghentikan obat penyebabnya. (kan tetapi, hal ini tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, terapi e"ekti" pada pasien dengan kondisi seperti ini adalah perbaikan estetol dan/atau "ungsi gigi yang bermasalah dapat dibagi menjadi terapi non surgical dan surgical 0erapi non operati"/ Plahk dan kalkulus diketahui meruopakan "aktor resiko gingi!al tubuh berlebihan, terapi periodontal sebagai terapi a1al dapat dilakukan dengan meningkatkan kesehatan rongg mulut. 0erapi untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut dapat dilakukan dengan meningkatkan "rekuensi menyikat gigi, dan penggunaan benang gigi serta obat kumur. Penggunaan obat kumur 2,2% chlorheksidine dapat dilakukan. Pemberian asam "olat baik secara topikal maupun oral dapat diberikan untuk menurunkan pertumbuhan yang berlebihan dari gingi!al. (kan tetapi, mekanismenya masih belum jelas. Penelitian *ahlo"" et al menunjukkan bah1a terjadi penurunan pertumbuhan gingi!al yang berlebihan setelah konsumsi obat phenytoin dihentikan selama satu bulan disertai dengan terapi meningkatkan kebersihan mulut. 0erapi operati"/ 0erapi de"init" dengan melakukan operasi terhadap jaringan gingi!al yang berlebihan dengan gingi!ektomi ataupun dengan "lap periodontal. 0eknik yang dipilih berdasarkan beberapa aspek seperti luasnya area yang dioperasi, adanya periodontitis dan de"ek pada tulang, jumlah gingi!al yang terkeratinisasi, dan posisi dasar poket yang berhubungan

dengan mukogingi!al junction. Pembesaran gingi!al mungkin dapat berulang setelah / 3 bulan setelah operasi. *(40(, P5-0(K(
1. Girbiz, Taskin. 2010. Epilepsy and Oral Health. Departement of Pedodonti s, !a "lty of Dentistry, #tat"rk $ni%esity, Erz"r"m, T"rkey. 2. #ra&on dan '"rneo. 200(. $nderstandin& the Patient )ith Epilepsy and *eiz"res in the Dental Pra ti e dalam +,D# !ebr"ary 200(, -ol. (., /o. 1. Hal (10(1 .. 2atin 3in et al. 200(. Dr"&0ind" ed &in&i%al enlar&ement 4 Part 55. #ntiepilepti dr"&s6 not only phenytoin is in%ol%ed dalam +. epilepsy lin. ne"rophysiol. %ol.1. no.2 Porto #le&re +"ne 200(

Anda mungkin juga menyukai