Anda di halaman 1dari 36

PROSES PRODUKSI SEMEN RAW MEAL

1. PENGERINGAN BAHAN MENTAH Pada industri semen yang menggunakan proses kering adanya kandungan air dalam bahan mentah memerlukan pengeringan lebih dahulu sebelum dilakukan proses penggilingan. Kandungan air dalam bahan mentah berupa : - Air bebas, yaitu air yang ada pada permukaan butir material - Air kapiler : yaitu air yang mengisi kapiler butir material - Air adsorpsi : yaitu air yang teradsorpsi pada permukaan material Air yang terikat secara kimia, seperti pada kaolinite tidak dinyatakan sebagai kandungan air, karena dengan hilangnya kandungan air tersebut menyebabkan perubahan struktur kimia mineral tersebut. Untuk mengeringkan material bahan mentah diperlukan panas dan waktu yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Pengeringan bahan mentah biasanya menggunakan drum dryer, disamping itu ada juga pengeringan yang dilakukan selama penggilingan. Pengeringan menggunakan Ro ar! "r!er Rotary dryer adalah alat untuk mngeringkan material berupa butiran padat , dengan bentuk peralatan terdiri dari silinder yang berputar dan dialiri gas panas pada bagian dalam sehingga material dikeringkan oleh gas panas secara kontak langsung. Arah aliran gas panas material dapat dibedakan : Searah Pengeringan searah : material dan gas panas masuk kedalam pengering dengan arah aliran yang sama, sehingga gas panas langsung bertemu ! kontak dengan material yang masih basah. "empratur gas panas yang tinggi langsung bertemu dengan material berkadar air tinggi, sehingga banyak pelepasan air pada awal masuk pengering dan proses penguapan selanjutnya relati# kecil Berlawanan arah Pengeringan berlawanan arah: gas panas masuk kedalam dryer dimana material kering keluar. Perbedaan tempratur gas panas dan material masuk lebih kecil dibandingkan proses pengeringan searah. $a lam pemilihan jenis pengering perlu diperhatikan hal berikut: - si#at #isik material - ukuran partikel - kecenderungan mengalami perubahan struktur pada pengeringan - perilaku terhadap panas - waktu yang diperlukan untuk pengeringan %aterial yang lengket misalnya tanah liat sesuai dikeringkan dengan pengering aliran searah untuk mencegah terjadinya penggumpalan dan blocking pada inlet pengering,

&

dengan aliran berlawanan arah gerakan material akan lambat sehingga menurunkan kapasitas pengering. Pengeringan material tidak boleh menyebabkan perubahan kimia material, sehingga tempratur pengeringan harus diperhatikan sesuai dengan material yang akan dikeringkan. Agar terjadi perpindahan panas yang maksimum, maka dipasang li#ter pada dinding silinder untuk mengangkat material sehingga kontak panas terjadi lebih lama dan merata. 'actor-#aktor yang berpengaruh pada perpindahan panas: - kecepatan putaran silinder - temperatur gas masuk - kecepatan gas dalam pengering - jenis , ukuran dan permukaan li#ter (aju penguapan spesi#ik rotary dryer adalah : - tanpa li#ter : &) &* kg!m+. jam - dengan li#ter : ,* +) kg!m+. jam - dengan sectional li#ter : -) *) kg!m+. jam .aktu tinggal material dalam rotary dryer " / &.00 1 ( 1 1 ' P1 $12 dimana : " : waktu tinggal, menit ( : panjang dryer , m P : kemiringan , derajat $ : diameter dryer, m 2 : putaran, rpm : sudut kedudukan material kering , untuk batu kapur /+3o ' : , untuk silinder dengan li#ter

#. PENGGILINGAN $alam industri semen tujuan penggilingan raw material adalah menurunkan ukuran raw material untuk: &. menaikan e#isiensi blending dan keseragaman raw meal ,. menaikan luas permukaan spesi#ik agar diperoleh perpindahan panas yang baik dan kecepatan reaksi yang tinggi dalam pembentukan klinker. Penurunan ukuran atau comminution merupakan unit operasi utama pabrik semen, energi listrik yang diperlukan untuk menurunkan ukuran sekitar 4*5 dari kebutuhan total listrik di pabrik semen dan dalam sistem penggilingan sekitar 0* 5 dipakai untuk operasi grinding.

6nergi yang diperlukan untuk menurunkan ukuran partikel berkisar antara , - ,) 5 dari keseluruhan energi yang diperlukan oleh mill, sedangkan sisanya merupakan energi yang hilang , berupa: - gesekan antar partikel - gesekan antara partikel dan elemen mill - energi suara - energi panas - energi 7ibrasi - turbulensi material dalam mill - hilang energi karena e#isiensi mekanik dari motor ke mill. Proses comminution pada pabrik semen dikelompokan menjadi - kelompok utama bergantung pada jenis material dan ukuran material yang akan diproses, yaitu : &8 9rushing material batuan :uarry ;ukuran & -&,* meter diperkecil sampai ukuran < &)) mm8, diperlukan daya &-, kwh!ton klinker. ,8 Penggilingan raw material ; < ,5 &, - ,)) m8, derajat kehalusan ditentukan berdasarkan proses pembakaran di Kiln. $iperlukan daya * - &* kwh!ton klinker. +8 Penggilingan klinker = additi7e menjadi semen, derajat kehalusan ditentukan berdasarkan standar atau kebutuhan pelanggan. $iperlukan daya +) - 3) kwh!ton klinker. -8 Penggilingan raw coal menjadi tepung coal yang digunakan untuk pembakaran di kiln. $iperlukan daya , - - kwh ! ton klinker. >aya-gaya yang bekerja pada proses comminution &8 gaya kompressi ,8 gaya gesek ! puntir +8 gaya kontak antar partikel -8 gaya impact $alam proses penggilingan raw material penggunaan kombinasi gaya diatas untuk ball mill bekerja gaya impact-gesek, sedangkan untuk roller mill bekerja gaya kompresi-gesek-puntir. Penggilingan raw material menggunakan sistem ball mill, dimana pada tahap awal material dipecahkan ;crushing8, memerlukan gaya impact ;pukulan8 yang cukup untuk menurunkan ukuran partikel besar. Pada tahap berikutnya ukuran partikel diperkecil lagi ukurannya dengan cara penggerusan yang memerlukan gaya gesek. Untuk kedua tahap diatas maka didalam mill dipasang liner yang ber#ungsi melindungi dinding mill dan membantu proses penggilingan dalam mill. (i#ting liners dipasang dalam ruang penggilingan kasar dan clasi#ying liner dipasang dalam ruang penggilingan halus. Kualitas liners ditentukan menurut kekuatan tekan atau gesekan yang dihasilkan. ?angka waktu pemakaian liner antara &).))) - *).))) jam bergantung pada kualitas liner, kondisi material yang digiling dan ruang penggilingan. $er i%a& mi&& %aterial hancur karena adanya putaran roller dan table yang diantaranya terdapat tumpukan material yang disebut material bed.

%aterial ukuran besar akan dihancurkan terlebih dahulu oleh roller menjadi bagian yang lebih kecil, material kecil hasil penggilingan maupun karena ukurannya yang sudah kecil akan berada pada bagian pinggir meja penggiling, dengan masuknya aliran udara panas dengan kecepatan tinggi sehingga partikel kecil akan terangkat naik menuju ruang pemisah ; separator 8 dan bagian yang kasar akan jatuh kembali pada meja penggiling untuk mengalami penggilingan lebih lanjut. $am ring pada seputar meja penggiling dimaksudkan untuk menjaga stabilitas material bed yang diinginkan. Mekanisme penggilingan Pada 7ertical mill terdapat hubungan geometris antara diameter roller dengan ukuran partikel maksimum yang dapat digiling. Ukuran maksimum partikel material yang dapat digiling adalah antara &!,) &!&* dari diameter roller. %aterial dengan ukuran yang lebih besar jika masuk kedalam mill tidak akan dapat masuk kebawah sela antara roller dengan table, tetapi akan menghalangi kebebasan putaran roller ini. "erbentuknya material bed sangat dipengaruhi oleh komposisi butiran dan koe#isien #riksi material, sehingga material bed mempunyai stabilitas yang cukup dan juga karena adanya putaran roller diatas material roller tidak akan terpeleset. @tabilitas material bed dapat terganggu, jika pada kondisi operasi normal tiba-tiba terjadi perubahan komposisi butiran yang mendadak, misalnya masuk material halus saja. ?ika ketebalan material bed berkurang maka tekanan spesi#ik roller pada material akan naik, ini membahayakan karena akan terjadi 7ibrasi pada mill. Kapasitas 7ertical mill sangat dipengaruhi oleh si#at #isik material seperti : grindability, komposisi butiran dan kadar air. Proses penggilingan pada material terjadi karena adanya roller yang berputar pada lintasan putaran meja pada meja penggiling, urutan kejadian sebagai berikut. Draw in of material %aterial yang masuk akan hancur karena tergilas antara putaran roller dengan meja penggiling, %aterial ukuran besar akan mengalami proses penghancuran lebih dulu karena tekanan roller pertama akan diterima material besar. Kemudian tekanan roller akan diterima material yang lebih kecil ukurannya. Proses ini terjadi secara terus menerus sehingga jarak antara roller dengan meja penggiling makin sempit, dengan demikian akan dihasilkan kenaikan luas permukaan material Pemadatan material bed Karena adanya pengecilan ukuran sehingga terjadi material padat karena tekanan roller. >aya tekan dan shear yang terjadi menyebabkan terjadinya pengecilan ukuran material, terutama adanya atrisi yang merupakan #actor penting pada proses penghalusan didalam roller mill. Aal ini juga dibantu karena adanya putaran antara roller dan table. Ketebalan dan kondisi material bed Penghalusan material dalam roller mill karena adanya atrisi yaitu gesekan antar partikel, yang terjadi pada material bed. Untuk lebih e#ekti# harus diperhatikan persyaratan berikut: - "ekanan yang diberikan pada roller harus cukup

(uas kontak yang cukup antara roller dengan material Kemudahan gerakan material yang cukup yaitu dengan membuat aliran material yang mudah atau cepat bergerak kepinggir meja.

Kondisi tersebut saling berkaitan , jika material bed ketebalannya bertambah maka tekanan spesi#ik roller pada material akan berkurang dan jika ketebalan material bed berkurang maka tekanan spesi#ik roller akan bertambah. $engan demikian apabila terjadi perubahan ketebalan material bed harus diimbangi dengan perubahan tekanan spesi#ik roller untuk mendapatkan kehalusan yang diinginkan. ?ika material masuk mempunyai komposisi butiran dan si#at #isik yang seragam, akan terbentuk material bed yang stabil pada table. Untuk kontrol ketebalan material bed diatur dengan dam ring. Kecepatan penggilingan Kecepatan penggilingan merupakan salah satu #aktor penting yang berpengaruh terhadap penggilingan pada roller mill. Kecepatan penggilingan ditentukan oleh ukuran meja dan gaya centri#ugal yang diperlukan untuk menggerakan material. Pengontrolan pada roller mill @elama proses penggilingan terjadi siklus waktu material berada pada material bed atau material tersuspensi pada aliran udara. .aktu tinggal material pada bed akan terlihat pada perubahan konsentrasi debu pada aliran udara yang menuju ruang pemisah. "erikutnya material halus ke dalam aliran udara ke ruang pemisah ini seolah-olah mill bekerja sebagai pengangkut material secara pneumatic, sehingga jelas terlihat adanya perbedaan tekanan udara antara inlet dan outlet mill. Perbedaan tekanan dalam mill dengan asumsi laju alir udara konstan merupakan besaran kontrol yang penting. $isamping perbedaan tekanan, besaran kontrol lainnya adalah tempratur dan material bed. Jenis Roller Mill Putaran %ill menyebabkan media penggiling dan material dalam %ill terangkat pada ketinggian tertentu karena adanya #riksi antara media penggiling dan (ining. Kecepatan krisis dari suatu "ube %ill adalah kecepatan puteran dimana gaya centri#ugal menetralisir gaya berat yang mempengaruhi bola penggiling, sehingga bola penggiling tidak jatuh yang berakibat tidak melakukan kerja penggilingan . Perhitungan kecepatan kritis %ill adalah sebagai berikut : 9 m P > r m&

$imana : > / berat penggiling ! kg B / kecepatan sudut rad!det $ / diameter dalam ! m 2 / putaran ! rpm 9 / gaya 9entri#ugal ! kg ?ika bola terletak pada titik m pada mill, sudut C merupakan sudut dinamis kedudukan bola. $alam kasus dimana bola dipengaruhi oleh dua gaya yang berbeda arah, maka gaya centri#ugal : 9 / mB r /
,

> B ,r g

dan resultan terhadap gaya gra7itasi : P / > sin C Untuk mmepertahankan agar bola tetap pada posisinya di dinding mill diperlukan kondisi : 9 D P atau > B ,r D > sin C. g Untuk C. / E) yaitu bola tetap pada posisi m&, maka jika kedalam persamaan dimasukkan harga : B ,r D g ,Fn B / -------3) Persamaan ini diperoleh kecepatan kritis : -,.+ n / --------$ ?adi kecepatan kritis suatu mill berhubungan hanya dengan diameter mill saja. Aarga n adalah harga kecepatan kritis mill dimana bola penggiling tidakmelakukan kerja penggilingan. Pada prakteknya kecepatan mill adalah 3* E) 5 dari kecepatan kritis. Giasanya ball charge untuk tube mill antara ,) +* 5 dari 7olume e#ekti# kompartemen penggilingan. %edia membentuk bed yang terdiri dari beberapa lapisan.

Adanya putaran mill lapisan bagian dalam akan terangkat lebih tinggi daripada lapisan bagian luar. ?ika kecepatan putaran cukup tinggi dan persentase ball charge sesuai, maka akan terjadi gerakan cataracting.

9ataracting

9ascading

%atrerial yang terangkat bersama media penggiling akan mengalami tekanan selama gerakan ini, pengecilan ukuran yang terjadi karena pukulan terdapat pada Hona cataracting, dimana hampir semua energi terpusatkan pada jatuhnya bola. Keadaan ini sangat e#ekti# pada penggilingan kasar. Pada keadaan yang sama tetapi dengan persentase ball charge yang lebih tinggi media penggiling akan terjadi gerakan cascading, yaitu bukan gerakan bola jatuh tetapi gerakan seperti mengalir dan bergulir. @ehingga energi akan terdistribusi pada luasan yang besar dan tidak terpusatkan. Ileh karena itu gerakan cascading lebih sesuai untuk penggilingan halus. Untuk keadaan pada kecepatan putaran yang sama, terjadinya cascading dan cataracting ditentukan oleh beberapa #aktor : - bentuk dan kon#igurasi liner - komposisi media penggiling - persentase ball charge - Ketahanan material pada penggilingan - Kadar air material Le'e& Ma eria& "an Me"ia Penggi&ingan 6#isiensi penggilingan yang paling baik adalah bila le7el material sama atau sedikit ;& - , cm 8 lebih tinggi dari le7el media penggiling. ?ika le7el material rendah kemungkinan terjadinya tumbukan antara media penggiling dengan liner menjadi lebih tinggi, sehingga disamping akan timbul panas yang tinggi , juga tinggi keausannya dan e#isiensi penggilingan turun. (e7el material dapat diketahui dengan memeriksa di dalam mill yang stop secara mendadak, serentak dengan alat-alat lainnya. (e7el material dalam %ill sangat dipengaruhi oleh : - .aktu tinggal material dalam %ill ;retention time8 .aktu tinggal ini biasanya berkisar antara &) ,* menit. (amanya waktu tinggal ini tergantung dari si#at alir material pada %ill, (,$,media penggiling. - %aterial lewat %ill adalah jumlah total antara umpan baru dan material kembali dari @eparator. Aal ini sangat dipengaruhi oleh circulating load ;9(8 operasi. ?ika 9( berubah berarti material kembali dari @eparator jumlahnya akan berubah, dengan umpan baru yang tetap berarti le7el material dalam %ill akan berubah.

Aal terpenting disini adalah bagaimana dapat mengetahui le7el material dalam %ill dalam keadaan operasi. Giasanya dipakai indicator load mill dan sound le7el untuk memperkirakan le7el material. Grin"ing Ba&& ()arge Giasanya pada ball charge yang rendah maka pemakaian energi juga menjadi rendah dan partikel distribusi yang dihasilkan adalah lebih baik, tetapi kapasitas produksi %ill adalah rendah. ?ika %ill terdiri dari beberapa kompartemen penggilingan maka ball charge untuk masing-masing Kompartemen adalah tidak sama. Aal ini disebabkan dari si#at material ;grindability yang tidak sama dalam penggilingan kasar dan halus8 dan design 7alue ;$.(. ukuran Kompartemen8. %enurut (ewensen , ball charge yang optimum adalah h / ),&3 $ $ h

$erajat ball charge dalam %ill dinyatakan sebagai perbandingan 7olume curah media penggiling dengan 7olume e#ekti# dalam mill. $erajat ball charge ber7ariasi antara ,* -* 5. Apabila kurang dari ,* 5 akan terjadi sliding bola pada lining mill sedangkan jika lebih dari -* 5 akan menyebabkan gangguan pada trajectory media penggiling. $erajat ball charge yang biasa dipakai adalah : - Kompartemen J / +) 5 - Kompartemen JJ / ,0 5 - Kompartemen JJJ / ,- 5 >ambar berikut menunjukkan gerakan media penggiling dalam tube mill pada berbagai kecepatan dan berbagai derajat ball charge. Liner (iner untuk ruang penggilingan kasar dan halus harus tahan terhadap gaya tekan yang disebabkan oleh karena terus menerus mengangkat grinding media dan keausan yang disebabkan oleh gesekan antara grinding media, material yang digiling dan liner. @yarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pemilihan bahan yaitu: - Kekerasannya merata dan komposisi struktur homogen - "ahan terhadap gaya pukul tinggi dan mempunyai daya tekan yang tinggi - "ahan aus, tidak berubah bentuk dan tidak mudah rusak. Perkembangan tehnologi dalam bidang metalurgy telah menghasilkan bermacammacam bahan liner sesuai dengan penggunaannya. ?enis yang banyak ditemui yaitu: 4

1.Baja mangaan (manganese steel) Komposisi kimia : &, - &- 5 %n Kekerasan permukaan awal : ,) - ,* AR9 @elama digunakan tumbukan yang timbul dari grinding media menyebabkan kekerasan permukaan meningkat hingga -) AR9. Untuk mill ukuran besar, liner dari baja mangaan sering berubah bentuknya, sehingga bisa mengakibatkan dinding mill rusak. Ileh karena itu liner dari baja mangaan dianjurkan untuk digunakan pada mill ukuran kecil. 2. Liner tuang dengan kadar chrom rendah (low chromium allo cast liners) Komposisi kimia : ,.) - +.) 5 9hromium Kekerasan : -) - -, AR9 (iner dengan kadar chrom rendah lebih tahan terhadap gaya tekan sehingga cocok untuk mill ukuran besar. !. Liner baja tuang dengan kadar chrom tinggi ("igh chromium allo cast liners) Komposisi kimia : &, - &* 5 9hromium &., - ,.* 5 9arbon Kekerasan : *) - ** AR9 (iner dengan kadar chrom tinggi merupakan bahan yang paling tahan terhadap keausan , dapat digunakan untuk mill besar dan kecil , khususnya untuk mill yang menggunakan grinding media yang terbuat dari bahan yang mengandung chrom tinggi. Gerikut ini bahan-bahan yang dapat digunakan sesuai dengan ruang penggilingan : - penggilingan kasar : -kekerasan rendah -daya tekan tinggi - penggilingan halus : -kekerasan tinggi -daya tekan rendah Kekerasan liner pada ruang penggilingan kasar biasanya lebih rendah dari kekerasan grinding balls. Design liner $esain liner untuk sistem penggilingan bahan baku secara garis besar dibagi menjadi , jenis sesuai dengan #ungsi penggilingannya. Pertama untuk jenis penggilingan kasar ;coarse grinding8, untuk sistem mill dua kamar biasanya disebut sebagai liner kamar pertama ;#irst compartment liner8 . Pada bagian ini ;coarse grinding8 liner ber#ungsi untuk mengangkat dan menjatuhkan grinding media, sehingga partikel material pecah karena menerima pukulan ;impact8 dari grinding media. Kedua pada jenis penggilingan halus ;#ine grinding8, untuk sistem penggilingan , kamar biasanya disebut sebagai liner kamar kedua ;second compartment liner8. Pada bagian ini liner ber#ungsi memilah milah grinding media sesuai ukurannya mulai dari yang berukuran besar menuju yang berukuran kecil pada bagian outlet. Lifting liner $idalam ruang penggilingan kasar ;coarse grinding compartment8 ukuran partikel material diperkecil dengan cara crushing ;pemecahan8 yang bergantung pada: - kekerasan material

granulometri umpan beban 7olume isi grinding media liner

li#ting liner digunakan dalam ruang penggilingan kasar dan juga ruang penggilingan halus. $idalam ruang penggilingan kasar li#ting liner ber#ungsi untuk mengangkat dan menjatuhkan grinding media sehingga menimbulkan gaya tekan yang kuat untuk memecahkan partikel material menjadi ukuran yang lebih kecil. >rinding media tidak boleh diangkat terlalu tinggi, karena bisa mengakibatkan jatuh pada liner tanpa mengenai material yang digiling, dan dapat mempercepat keausan antara liner dan alat penggiling. Ketebalan dari mill liner tergantung pada diameter mill dan berkisar antara +) - 0) mm. (iner biasanya berbentuk segi empat dengan berat berkisar antara *) - &*) kg.

Ben uk*+en uk "ari &i, ing &iner Classifying Liner Giasanya digunakan dalam ruang penggilingan halus. (iner ini secara otomatis memisahkan grinding media dari yang terbesar berada di inlet mill secara berurutan hingga yang terkecil berada pada outlet mill.

Prin-i. ,ung-i "a-ar "ari (&a--i,!ing &iner Gentuk dari classi#ying liner yang digunakan pada ruang penggilingan menghasilkan susunan bola-bola sesuai dengan ukurannya sepanjang mill. halus,

Intermediate dan discharge Jntermediate diaphragma ber#ungsi untuk memisahkan grinding media sesuai dengan ukurannya pada ruang penggilingan kasar dan halus. %aterial yang digiling pada ruang pertama berpindah melalui lubang pada intermediate diaphragma dan memasuki ruang penggilingan yang lebih halus dan akhirnya keluar dari mill melalui discharge diaphragma.

&)

Kedua diaphragma tersebut diatas, disamping ber#ungsi untuk membagi ruangan, juga ber#ungsi, untuk menyaring material kasar sebelum masuk ke ruang penggilingan material halus. Geberapa jenis diaphragma yang digunakan menurut jenis dan bentuk mill # $ingle Dia%hragma @ingle diapragma ; diaphragma tunggal8 dipasang sebagai pemisah antara ruang penggilingan kasar dan halus pada mill berukuran kecil

Sing&e Dia.)ragma # &%en Dia%hragma Ipen diaphragma ;diaphragma terbuka 8 ber#ungsi untuk memisahkan antara ruang pengeringan ;drying compartment 8 dan ruang penggilingan ;grinding compartment8.

O.en Dia.)ragma # Double Dia%hragma ( dia%hragma ganda ) $iaphragma ganda terdiri dari slotted liner yang terletak pada sisi pemasukan ;inlet8 dan blind liner pada sisi pengeluaran ;outlet8. $iaphragma ini dilengkapi dengan li#ter yang ber#ungsi untuk mengangkat material dari satu ruang ke ruang lain. Gagian tengah diaphragma terbuka sehingga serkulasi aliran udara pengering berjalan normal.

Dou+&e Dia.)ragma. Discharge Dia%hragma $ischarge diaphragma dipasang pada lubang pengeluaran dari mill. $iaphragma ini dilengkapi li#ter yang mirip dengan double diaphragma.

&&

Di-%)arge "ia.)ragma. Geberapa gangguan pada mill yang disebabkan baik oleh Jntermediate diaphragma maupun $ischarge diaphragma, dikarenakan : Pemakaian yang tidak awet karena kualitas bahan dari slot liner tidak sesuai. Penyumbatan diaphragma oleh gumpalan material atau pecahan bola. Kerugian tekanan tinggi karena lubang 7entilasi yang terbatas. .aktu penahanan material yang terlalu lama atau terlalu cepat dalam ruang penggilingan karena lubang slot liner yang tidak sesuai.

Untuk menghindari hal tersebut diatas, maka diaphragma harus diinspeksi secara teratur untuk dibersihkan atau di adjust kembali. $iaphragma harus terbuat dari bahan yang berkualitas agar dapat ber#ungsi dalam jangka waktu pemakaian yang lama. Grin"ing me"ia Gola yang dimasukan ke dalam mill terdiri dari beberapa ukuran dan bahan yang berbeda. Pada ruang penggilingan kasar biasanya menggunakan bola berukuran antara *) &)) mm dan pada ruang penggilingan halus ukuran bola antara &* - *) mm. Ukuran maksimum dan minimum bola serta komposisi dari tiap-tiap ukuran tergantung dari beberapa #aktor antara lain: - ukuran maksimum material yang digiling - kualitas hasil yang diinginkan - diameter dan panjang mill - >rindability dan struktur mineral dari material - sistem mill ; closed ! open circuit, jumlah ruang, pengisisan muatan8 $alam proses penggilingan, bola harus tahan terhadap : - benturan antara bola ; khususnya dalam proses penggilingan kasar dengan bola yang besar 8 - keausan karena gesekan antara bola dan liner. - Keausan karena gesekan dengan material - korosi ;wet grinding8. Untuk mendapat output yang optimum secara konstan, maka pemilihan ukuran bola yang tepat harus disesuaikan dengan kwalitas material secara teliti. K alitas Bahan %ill dapat diisi dengan bola berkwalitas rendah dan harga yang murah tetapi keausan nya tinggi, atau dengan bola berkwalitas tinggi, harganya mahal tetapi awet. Aal ini harus dipertimbangkan dengan baik, karena dengan kwalitas bola yang rendah maka akan cepat aus dan memerlukan #rekuensi penggantian yang lebih sering, sehingga hal ini mengurangi kemampuan dari mill.

&,

1. 'orged grinding media 'orged balls diproduksi di banyak negara dan dapat dibeli secara lokal dengan harga yang terjangkau. Giasanya digunakan pada proses basah maupun kering dengan material yang tidak terlalu abrasi7e. komposisi kimia : ).* - &.) 5 9 ),4 - &,, 5 %n ).4 - &,, 5 9r kekerasan permukaan : +* - -, AR9 2.(hite cast iron grinding media. >rinding media yang terbuat baja tuang putih diproduksi oleh sejumlah pabrik pengecoran dan digunakan terutama pada wet grinding. .alaupun kualitasnya bermacam-macam, akan tetapi penggunaannya hanya pada mill yang berukuran lebih kecil dari diameter +,* meter. Untuk mill yang lebih besar maka bola lebih rapuh dan mudah pecah. komposisi kimia : ,,4 - +,+ 5 9 ),& - ),- 5 %n ),& - ),- 5 9r ),- - ),4 5 @i Kekerasan permukaan : -* - *) AR9 !. "igh )hromium *rinding +edia Aigh 9hromium balls adalah grinding media yang paling tahan terhadap keausan . Untuk penggunaan pada dry grinding, wearing rate bisa mencapai * - &) kali. @edang pada wet grinding, wearing rate hanya ,) - *) 5. Gerikut pemilihan kwalitas bola menurut material dan ruang penggilingan : 9oarse grinding compartment ;high notch impact strength8. Raw material : &, 5 9r, , 5 9 , *4 - 3) AR9 @lurry : ,) - +) 5 9r , 3) - 3+ AR9 9linker : &0 5 9r, , - ,,* 5 9 , 3) -3+ AR9 'ine grinding compartment ; (ow notch impact strength 8 Raw material : 9ement : &, 5 9r, + 5 9, 3,-3+ AR9 @lurry : ,) - +) 5 9r, 3) - 3+ AR9

/. SEPARATOR @ecara sederhana pemisahan adalah membagi suatu aliran bahan menjadi dua atau lebih aliran bahan dengan karakteristik tertentu. @uatu pemisahan yang sempurna satu aliran bahan tidak mempunyai komponen yang sama dengan aliran bahan yang lain. Alat yang digunakan untuk memisahkan raw meal ;bahan lain8 pada system penggilingan dinamakan separator.

&+

@ebagian besar industri semen menggunakan sistem penggilingan tertutup, pada sistem ini mill sebagai penggiling dan separator sebagai alat pemisah produk mill yang sudah dan yang belum memenuhi persyaratan. $ecara umum se%arator da%at dikelom%okan menjadi dua kelom%ok, &.$ynamic separator Karakteristik utama dari dinamik separator adalah ada bagian alat separator yang berputar untuk melakukan pemisahan. Kehalusan dari produk dapat diatur dengan mengubah kecepatan putarnya. 9ontohnya mechanical air separator ,. @tatic separator Karakteristik utama dari static separator adalah tidak ada bagian alat yang berputar untuk melakukan pemisahan. 9ontohnya : cyclone dan grit separator. Penggunaan -e.ara or $alam penggunaannya separator dapat dipakai sebagai suatu unit yang tergabung didalam sistem penggilingan tersendiri atau unit tersendiri. 1. $e%arator tergabung didalam grinding circuit. $isini separator merupakan suatu bagian dari penggilingan sistem tertutup. %ill menggiling material menjadi partikel-partikel kecil. Produk dari mill ini diumpankan!dimasukan kedalam separator. Kemudian separator memisahkannya menjadi dua bagian. Pertama produk yang sesuai kualitas kehalusannya dengan yang dikehendaki, kedua material kasar yang tidak sesuai dengan kehalusan yang dikehendaki, dikembalikan lagi kedalam %ill. umpan separator

separator tailing produk umpan mill 2. $e%arator sebagai unit tersendiri. $alam hal ini separator merupakan unit produksi dan digunakan sebagai pemisah hasil produk akhir menjadi dua bagian yang mempunyai karakteristik produk yang berbeda. umpan

&-

separator produk & produk , Keuntungan %emasangan se%arator, &. $apat lebih teratur mengontrol kehalusan produk. ,. $alam suatu operasi penggilingan jika dikehendaki merubah kehalusan produk maka dengan cepat dapat dilakukan dengan adanya separator. +. $alam suatu operasi penggilingan sering kali ditemui #luktuasi kekerasan umpan yang masuk mill, sehingga mengakibatkan kehalusan produk ikut ber#luktuasi. $engan adanya separator kehalusan produk dengan cepat dapat diubah, sehingga tidak sensiti# terhadap 7ariasi umpan -. $engan adanya pemisahan antara material kasar dan halus di separator maka material yang digiling didalam mill benar-benar material yang masih kasar, sehingga hal ini menyebabkan e#isiensi penggilingan menjadi lebih baik dan akan menaikan kapasitas %ill. *. ?ika pada sistem penggilingan dikehendaki adanya pendinginan atau pengeringan maka dapat dilakukan dengan cara memasukan udara dingin atau panas kedalam separator. 3. $engan naiknya kapasitas mill, maka akan menurunkan kebutuhan daya untuk penggilingan. Mekani-me .emi-a)an Pada dasarnya mekanisme pemisahan di dalam air separator adalah sama untuk semua jenis separator. Umpan separator memancar masuk separator langsung menuju distribution plate yang mana material akan disebarkan ke aliran udara yang ditimbulkan oleh circulating #an. Partikel yang kecil dipisahkan dari partikel yang besar dengan menggunakan aliran udara yang dibangkitkan dari dalam separator sendiri atau dari luar separator.

!aya sentrif gal berbanding lurus dengan 7olume partikel, sehingga gaya sentri#ugal partikel berbanding lurus dengan dimensi partikel berpangkat tiga. # $ 0% 1 m . r / # " . " $ &*

1 2 K% 1 2 asumsi kec distrb Plate konstan / 0% 1 K% . "

. . r # $ . . r

!aya angkat ;up li#ting8 ditimbulkan oleh aliran udara akan mendorong partikel dan besarnya berbanding lurus dengan luas penampang partikel yang diproyeksikan kearah aliran udara. $engan demikian kekuatan dorong udara terhadap partikel berbanding lurus dengan dimensi partikel berpangkat dua # " # 0u 0u 1 ( . . $ 3 # " Ku 1 ( 3 asumsi kec udara konstan 0u 1 Ku . " # . # # . $

!aya tarik " mi ;gaya berat8 besarnya berbanding lurus dengan 7olume partikel,sehingga gaya jatuh partikel-partikel berbanding lurus dengan dimensi partikel berpangkat tiga. persamaan ini terlihat pada partikel yang jatuh bebas didekat permukaan bumi. 0g 1 m . g " 1 2 " Kg 1 2 0g &3 . .g / . .g

/ 0g 1 Kg . "

$ari kondisi diatas maka dirancang suatu mechanical air separator untuk melakukan pemisahan , dengan mengatur kec alir udara dan kecepatan putar distribution plate sedemikian rupa sehingga hanya partikel partikel ukuran tertentu yang dapat ikut dengan aliran udara. %aterial diumpankan kedalam air separator melalui suatu lubang dan karena gaya gra7itasi maka material jatuh diatas distribution plate. $istribution plate akan menyebabkan partikel tersebar ke segala arah, bersamaan dengan itu #an akan menghembuskan udara kearah $istribution plate. @ehingga pada material yang meninggalkan distribution plate terdapat + gaya yang bekerja yaitu / 0% 1 K% . " # 0u 1 Ku . " # 0g 1 Kg . "

Kec alir udara, kec putar distribution Plate, dan 7olume udara pemisah merupakan #aktor yang penting dalam proses pemisahan. $istribution plate harus cukup kuat melemparkan partikel sehingga timbul gaya sentri#ugal yang cukup besar, akibatnya material yang sudah masuk lebih cepat terlempar keluar dibandingkan dengan kec umpan masuk. $engan demikian material tersebut benar-benar terlempar, tidak hanya menggelincir. Ileh karena itu untuk menjamin hal ini perlu dipasang penghalang. Untuk Partikel besar resultan gaya sentri#ugal dan gaya gra7itasi mengalahkan gaya angkat. Akibatnya partikel akan menumbuk dinding siklon, kemudian terdorong turun kebawah .

'u 'c 'g

&0

Re-u& an ga!a "i "a&am -e.ara or Resultan gaya senti#ugal dan gaya gra7itasi partikel halus di separator lebih kecil dibandingkan gaya angkat. @ehingga partikel akan terhembus udara #an dan mengalir mengikuti aliran udara #an. Dinamik -e.ara or $itinjau dari arah aliran udara pemisah, dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. %emisahan dengan aliran udara -ertikal b. %emisahan dengan aliran udara horisontal Pemisahan dengan aliran udara -ertikal Pemisahan dengan aliran udara 7ertikal biasanya digunakan pada mechanical air separator. Prinsip kerja pemisahan dengan cara ini adalah sebagai berikut: udara masuk dari bagian bawah, mengalir keatas melewati au1ilary #an, kemudian membawa partikel yang berukuran kecil dan akhirnya keluar dari atas separator. @ementara partikel yang berukuran besar jatuh melewati aliran udara tersebut karena pengaruh gaya gra7itasi. Kehalusannya dapat diatur dengan mengatur kecepatan au1ilary #an dan jumlah udara pemisahnya.

Se.ara or "engan a&iran u"ara 'er i%a& Pemisahan dengan aliran udara horisontal Pemisahan dengan aliran udara horisontal banyak dikembangkan menjadi high e##isiency @eparator. Prinsip kerja pemisahannya adalah sebagai berikut: udara masuk dari samping menembus hamburan partikel dan membawa partikel halus ke arah keluar dari separator.Iulet udara pembawa ini ada yang dibagian atas separator dan ada yang dibagian bawah separator.

Se.ara or "engan a&iran u"ara )ori4on a& @eparating Hone die#ekti#kan dengan menggunakan gaya sentri#ugal yang berasal dari putaran rotor. $engan demikian, partikel berukuran besar mendapatkan tenaga yang berasal dari tenaga gra7itasi dan tenaga sentri#ugal.

&4

kehalusan produk diatur dengan menggunakan kecepatan putaran rotor dan jumlah udara pemisah. ?adi meskipun ada bagian yang berputar, sebagaimana pada separator dengan aliran udara 7ertikal, separator dengan aliran udara horisontal akan lebih e#ekti# pemisahannya. Aal ini yang menjadi sebab mengapa separator dengan aliran udara horisontal dikembangkan menjadi Aigh e##iciency @eparator. S a i% -e.ara or a. $iklon Umpan masuk kebagian atas siklon bersama-sama dengan udara pembawa secara tangensial sehingga membentuk aliran putar!pusaran. Gagian bawah siklon berbentuk kerucut sehingga pusaran akan bergerak kearah tengah. Karena ada desakan dari umpan yang masuk, pusaran yang tadinya berada disisi luar tertarik kebagian dalam dan keluar dari siklon. Pada saat udara membentuk pusaran ;baik pusaran dalam!luar8 material akan terlempar dan menumbuk dinding siklon. Akibat partikel material menumbuk dinding siklon, maka partikel tersebut akan kehilangan kecepatan dan juga gaya senti#ugal. @ehingga partikel akan turun ke bawah siklon akibat gaya gra#itasi, dan keluar dari bagian bawah siklon.

Sik&on b. *rit se%arator Prinsip kerja pemisahan grit separator sama dengan siklon, hanya pada grit separator arah masuk umpan bisa diatur, sehingga besarnya gaya sentri#ugal akan tertentu dan kehalusannya dapat diatur.

Gri -e.ara or Hig) e,,i%ien%! -e.ara or @eparator jenis ini merupakan pengembangan dari mechanical air separator dengan menghilangkan kekurangan-kekurangan yang ada didalamnya. Kekurangan tersebut antara lain adalah: &. ?umlah udara pemisah yang masuk kedalam separator tidak dapat diatur, kecuali jenis-jenis tertentu. ,. Pemisahan partikel halus dari udara pemisah masih rendah sehingga partikel halus banyak tersirkulasi dalam separator.

&E

+. Pada mechanical con7ensional air separator yang besar, umpan tidak terdispersi dengan baik. @ehingga partikel kecil tidak sempat terpisah dari partikel yang besar, akibatnya partikel tersebut akan tetap turun sebagai tailing. Aal-hal diatas sangat mempengaruhi kinerja penggilingan secara keseluruhan seperti power consumption, mill output, kualitas produk dan sebagainya. @eparator dengan 7ariable speed dan separator dengan menggunakan siklon terpisah adalah suatu langkah dalam meningkatkan e##isiensi separator. Kebanyakan Aigh 6##iciency @eparator adalah pengembangan dari rotor type separator, dengan memodi#ikasi saluran input maupun output,atau dimensi rotornya. 9ontoh air separator

Pengo.era-ian -e.ara or Pada closed circuit grinding system ; penggilingan sistem tertutup8, operasi sistem penggilingan bergantung pada mill dan separator. Ileh karena itu untuk mengetahui kinerja dari sistem penggilingan ,maka kinerja dari masing-masing sistem penggilingan yaitu mill dan separator harus diketahui. "elah dijelaskan bahwa pada separator terjadi pemisahan aliran material masuk separator menjadi dua aliran keluar yaitu: aliran yang mempunyai distribusi ukuran tertentu yang memenuhi standart kualitas yang ditentukan ;produk8 dan aliran yang lain adalah aliran dengan distribusi ukuran partikel yang tidak memenuhi standart kualitas yang ditentukan. Kinerja separator dan kinerja mill saling mempengaruhi. @eparator yang mempunyai kinerja yang baik akan mendukung kinerja mill demikian pula sebaliknya, mill yang mempunyai kinerja yang baik akan mendukung kinerja separator. Per#ormance separator pada umumnya dipengaruhi oleh: 1. Karakteristik um%an se%arator misalnya: - kecepatan umpan - distribusi ukuran partikel - densitas 2. Pen etelan se%arator dan kondisin a seperti: - laju distribution plate - kebocoran udara - jumlah blade - posisi blade !. Karakteristik udara %emisah seperti: - 7iskositas - kelembaban

,)

- densitas 3. OPERASI RAW MILL @istem grinding yang menggunakan tube mill sudah beroperasi selama beberapa decade. Geberapa cara mengoperasikan mill jenis ini telah dikembangkan dan beberapa peningkatan serta perbaikan telah dilakukan, termasuk mengaplikasikan tehnologi baru. O.era-i Norma& O.era-i Norma& adalah operasi system mill dari hari ke hari secara berkesinambungan dengan kualitas dan kapasitas mill yang stabil. Aal-hal yang dipersyaratkan agar operasi normal tercapai adalah: - %aintenance peralatan ! mesin secara baik - Umpan masuk mill stabil dan sesuai persyaratan - >angguan eksternal yang menyebabkan mill terhenti sesedikit mungkin - Iperator sudah terlatih dengan baik

o.era-i norma& Penyimpangan kecil pada parameter operasi didalam system dapat dikoreksi melalui pengaturan control element yang ada. 9ontrol element umum yang ada : (on ro& E&emen .eigh#eeder @eparator A"5u- men o, @peed Rotor speed $amper Rotor blades 'an damper Position o# 7anes Position o# damper E,,e% on 'eed rate Proportion o# components 9irculating load Product #ineness >ranulometry @pec.sur#ace 9irculating load >ranulometry %oisture content >ranulometry

@tatic separator Aot gas

O.era-i i"ak norma& Iperasi tidak normal adalah semua kondisi operasi diluar batasan operasi normal o.era-i i"ak norma& Kondisi operasi tidak normal dapat disebabkan oleh berbagai penyimpangan . Penyimpangan dapat berasal dari: - Perubahan si#at ! karakter umpan yang masuk - %asalah pada peralatan - %enurunnya #ungsi control element - Pengaruh eksternal ,&

@etelah penyimpangan dari operasi normal ditemukan , hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan ! masalah yang harus segera diatasi ! diselesaikan melalui tindakan tindakan oleh operator atau maintenance . ?ika kondisi operasi normal tetap tidak dapat segera dicapai, maka sebaiknya dilakukan per#ormance test pada system mill. %asalah yang timbul kadang-kadang tidak dapat diselesaikan melalui satu tindakan, melainkan melalui beberapa tindakan seperti pada table dibawah ini: %A@A(AA Pro"uk "erlalu kasar "erlalu halus Komposisi kimia P62K6GAG %ill terlalu penuh Pengaturan @eparator Umpan mill kasar %ill kosong Pengaturan @eparator Umpan mill halus Proportions salah Kualitas komponen umpan salah "J2$AKA2 "urunkan #eeding Atur ulang separator Perbaiki precrushing 2aikkan #eeding Atur ulang separator Perlu penelitian lanjut Atur proportion >anti kualitas komponen

Mi&& 6 u+e mi&& 7 @ound dull %ill terlalu penuh "urunkan #eeding @ound loud %ill kosong 2aikkan #eeding Mi&& 6 $er i%a& Mi&& 7 Librasi - Panas kurang - Atur pemakaian panas - Umpan terlalu kasar - Perbaiki precrushing - >rinding bed - Perlu penelitian lanjut Mi&& ou .u 6 Tu+e Mi&& 7 "erlalu rendah - Komposisi ball charge - Ubah ball charge tidak sesuai atau steel ball aus - $iaphragm tidak sesuai - >anti atau bersihkan atau clogged diaphragm - (iner tidak sesuai atau aus - >anti liner - >rindability berubah - Perlu penelitian lanjut - Adjustment pada separator - Adjustment - Kekeliruan operator - "raining Mi&& ou .u 6 $er i%a& Mi&& 7 "erlalu rendah - (iner dan roller aus - >anti liner dan roller - $am ring aus - >anti dam ring - >rindability berubah - Perlu penelitian lanjut - Adjustment pada separator - Adjustment - Kekeliruan operator - "raining 8. HOMOGENISASI Pada dasarnya homogenisasi sudah dimulai sejak bahan baku ditambang dan disimpan pada tempat penyimpanan antara!sementara, pada proposioning bahan baku, grinding

,,

mill dan disempurnakan dalam blending silo. Gerikut adalah tabel elemen, prosedur dan jenis #luktuasi homogenisasi : Pre+&en"ing Gahan baku seperti batu kapur, tanah liat dan pasir silica yang digunakan mempunyai komposisi yang ber7ariasi tergantung pada kondisi penambangan, penerimaan, penyimpangan bahan baku dll. Untuk mengurangi perbedaan komposisi yang dapat mempengaruhi mutu semen, diperlukan prehomogenisasi bahan baku sebelum diblending. $engan adanya preblending ini, dimungkinkan untuk menggunakan bahan baku yang berkadar rendah. Penempatan Material #Stacking$ 1. Penem%atan bentuk gunungan %aterial ditempatkan berdasarkan kadarnya, dalam bentuk gunungan. Aomogenitas kecil.Pemakaian areal in bawah +) 5. 2. Penem%atan bentuk inklinasi %aterial ditempatkan pada permukaan miring dan diambil dari arah yang berlawanan. Aomogenitas besar, tetapi luas area yang diperlukan diatas 3) 5. !. Penem%atan bentuk la%isan Areal dibagi menjadi dua, satu area digunakan untuk preblending sementara area lainnya diambil materialnya pada arah 7ertical. Aomogenitas sangat besar, sedang pemakaian areal dibawah *) 5. Pera&a an S a%king a. %etoda 9he7ron banyak digunakan oleh pabrik semen b. %etoda .indrow %encegah akumulasi dan segregasi partikel kasar. %aterial ditempatkan mendatar, sebelah menyebelah. c. 9onical

A&a *a&a Pre+&en"ing &. @tacker @tacker ;karakter : 9he7ron M .indrow8 @tacker-reclaimer ;karakter : 9he7ron M .indrow8

,. Reclaimer

,+

B&en"ing Si&o Glending silo merupakan suatu system peralatan untuk menghomogenkan campuran tepung baku pada pembuatan semen proses kering. "ujuan pencampuran ini adalah agar tepung baku yang diumpamakan ke tanur putar mempunyai komposisi yang homogen dan memenuhi syarat yang ditentukan. Keuntungan system homogenisasi ini adalah : Iperasi pembakaran pada tanur putar menjadi lebih stabil Gata tahan api akan tahan lama %utu semen!terak yang dihasilkan menjadi lebih baik dan seragam Pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat

Acuan untuk mengetahui bahwa tepung baku sudah homogen adalah kandungan senyawa 9a9I+ yang merupakan komponen terbanyak dalam campuran tepung baku. @ebagai contoh : dengan menggunakan metoda homogenisasi kuadran 7ariasi kandungan 9a9I+ dalam campuran tepung baku dapat turunkan dari = ,5 menjadi = ).&* ).,) 5. @ecara diagram dapat dilihat pada gambar pada halaman berikut ini :

Te.ung Baku -e+e&um "an -e-u"a) B&en"ing Si&o (ara ker5a Homogeni-a-i a. Aomogenisasi secara Gatch : $iperlukan , buah silo. Pada waktu silo pertama diisi dengan campuran tepung baku, sili yang lain sedang melakukan pencampuran ;blending8. 9ontoh : - Polysius Ictant @ystem - 'uller Nuadrant %ethod - '(@ 'unnel #low @ystem b. Aomogenisasi secara berkesinambungan : Gekerja secara berkesinambungan dan dapat dilakukan dalam & silo atau lebih. Gila dilakukan dalam & silo , silo tsb terdiri atas beberapa ruang homogenisasi. Umpan tepung baku masuk dari & ruang ke ruang lainnya. Pada ruang terakhir campuran tepung baku keluar dengan komposisi yang lebih homogen. 9ontoh : - 9laudius Peters mi1ing chamber silo - 9laudius Peters homogeniHing multi#low - '(@ controlled #low system - JGAU central chamber silo - PAR"69 continous blending silo

,-

Me o"a Homogeni-a-i 9 a. Glending secara mekanis : "epung baku dari %ill pada waktu yang berbeda dimasukkan dalam beberapa silo, sementara pada waktu yang bersamaan sejumlah tepung baku ditarik dari masingmasing silo, sehingga #luktuasi tepung baku akan berkurang. - 6#ek penempatan dan pengeluaran tepung baku dari beberapa silo
:

&
;

, a& a,

+ a+

n an

Keterangan : &,,,+..n : nomor silo a&,a,,a+ : berat tepung baku keluar silo 1 : komposisi tepung masuk silo y : komposisi tepung masuk silo - 6#ek Resirkulasi @ilo a=b a

a=b

Keterangan : a : ?umlah berat tepung baku masuk silo b : ?umlah berat resirkulasi 1 : Komposisi tepung baku keluar silo y : Komposisi tepung baku keluar silo b..Glending dengan udara : Pada metoda ini, partikel padat dicampur dengan menggunakan aerasi. - @truktur mekanisme pencampuran dengan udara tekan

,*

$ust 9ollector

Glending @ilo 9an7as ! plat berpori

blower %ekanisme pencampuran dengan udara tekan %ekanisme pencampuran a. Udara melalui pelat berpori pada bagian bawah silo mengangkat lapisan partikel, membuat partikel-partikel tercampur secara 7ertikal. b. Karena perbedaan tekanan pada penampang melintang silo, partikel didalam silo akan dan jatuh . $emikian berlangsung secara terus-menerus. c. $engan mengatur Hona tekanan tinggi yang berubah-ubah, pencampuran partikel diharapkan akan terjadi secara rotasional. 2. DUST (OLLE(TION Bag ,i& er "ujuan utama dari pengoperasian dust collector adalah memisahkan partikel debu ;padatan8 dari suatu aliran udara ;gas8. Ada dua sistem dalam pengoperasian dust collector, yaitu Positi7e Pressure Gaghouse dan 2egati7e Pressure Gaghouse. 2egati7e Pressure Gaghouse menggunakan #an pada sisi yang bersih dari baghouse.Udara ditarik oleh #an menembus ! melewati sistem baghouse. @truktur dinding baghouse harus diperkuat karena adanya tekanan pada dindingnya. Keausan impeller #an lebih rendah dibanding Positi7e pressure baghouse, karena impeller bergesekan dengan udara yang sudah bersih ;sedikit mengandung partikel debu8. 2egati7e pressure baghouse dipakai pada aliran gas yang mengandung moisture tinggi, gas yang korosi# dan gas yang mengandung debu abrasi7e dengan konsentrasi tinggi. Posit7e Pressure Gaghouse menggunakan #an pada sisi yang kotor dari baghouse, untuk menekan aliran debu dan gas menembus ! melewati system baghouse.Konstruksi dinding Positi7e pressure baghouse tidak menerima tekanan sehingga tidak perlu dipasang penguat seperti halnya 2egati7e Pressure Gaghouse. $engan demikian biaya untuk konstruksi lebih murah dibandingkan 2egati7e Pressure Gaghouse. Deffrential press re pada "agho se $e##rential pressure merupakan tahanan yang diterima aliran gas pada saat menembus dustcake dan #abric. Pressure drop pada baghouse ditentukan dengan cara mengukur , ,3

titik tekanan pada inlet dan outlet baghouse. $engan mengukur tekanan didua titik ini maka dapat diidenti#ikasi masalah-masalah yang mungkin ada didalam baghouse. ?ika beda tekanannya tinggi berarti memerlukan energi yang lebih besar untuk memindahkan udara menembus #ilter #abric. ?ika tekanannya terlalu besar, maka tidak cukup energi untuk memindahkan udara melewati ! menembus #ilter #abric. ?ika beda tekanannya relati# rendah berarti kantong bersih dan e##isiensinya tinggi. sehingga memungkinkan untuk memindahkan udara lebih banyak. %asalah-masalah pressure drop yang umum timbul dapat dikatagorikan sebagai berikut: 1. .nitial start#u% , masalah pressure drop ini terjadi selama awal start-up dan hal ini disebabkan karena design yang tidak tepat. 2. $ stem /%set , masalah pressure drop terjadi setelah system beroperasi beberapa saat yang disebabkan karena masalah operational. !. 0ormal bag life, masalah pressure drop terjadi, pada kantong yang dipakai tidak sesuai dengan umur pakai yang normal, program pemeliharaan yang baik akan membantu mengatasi hal ini. Bag)ou-e %&eaning -!- em $ilihat dari cara pembersihannya ada tiga sistem dalam pembersihan kantong #ilter, yaitu shaker, re7erse air dan pulse jet system. @edangkan ditinjaudari waktu pembersihannya dibagi menjadi O intermittent, continuous automatic dan continuosly cleaned. .ntermittentl )leaned, baghouse ini terdiri dari & kamar, biasanya sistem pembersihan #ilternya type shaker, diperlukan #an yang bisa dimatikan pada saat pembersihan dilakukan. )ontinuous 1utomatis, baghouse ini terdiri dari beberapa kamar, satu kamar pada saat tertentu tidak bekerja kemudian dibersihkan sesuai urutan yang telah ditentukan. >as dialirkan menuju kamar yang sudah bersih sehingga proses tidak perlu dihentikan. )ontinuousl )leaned, pembersihan pada baghouse ini secara automatic dan online. Proses #ilterisasi terhenti sesaat oleh tembakan udara pembersih ; pulse jet baghouse 8. Shaker "agho se @haker Gaghouse merupakan suatu baghouse model lama, debu dikumpulkan dibagian dalam kantong #ilter. Gaghouse ini biasanya terdiri dari dua kamar atau lebih, satu kamar dihentikan untuk pembersihan, sedangkan yang lainnya beroperasi. Kantong #ilter tergantung 7ertikal dalam satu baris dan bagian atasnya tertutup, sedangkan bagian bawahnya terbuka dan menempel pada plate baghouse. @elama udara kotor masuk ke dalam baghouse dan debu dikumpulkan didalam kantong #ilter , debu akan menumpuk. Untuk memulai pembersihan damper ditutup dan mekanisme shaker mulai bergerak menimbulkan getaran sepanjang kantong. $ustcake akan terlepas dan jatuh kedalam hopper dibawahnya. Kecepatan dan #rekuensi dari shaker tergantung dari design dan komposisi debu, konsentrasi debu dan pressure drop pada bagian baghouse. +asalah#masalah %ada $haker s stem.

,0

+asalah, Pengambilan debu dari baghouse. Untuk sistem yang dihisap ;negati7e8 udara akan menembus hopper yang menyebabkan debu yang sudah diendapkan terbawa kembali kantong #ilter. Untuk menghindari hal diatas maka dipasang air lock #eeder pada sistem pengeluaran debu dibagian bawah hopper, selain itu harus diatur se:uence dari cleaning system sedemikian rupa sehingga material tidak terlalu penuh dihopper, karena hal ini menyebabkan kantong rusak, pressure drop naik dan laju gas turun. @elain itu screw con7eyor yang dipasang dibawah air lock #eeder harus mampu mengangkut material yang telah dikumpulkan. +asalah , Kebocoran udara Kebocoran udara akan menganggu sistem, karena 7olume udara yang harusnya dihisap #an jadi berkurang, selain itu kemungkinan korosi karena udara lembab cukup besar. Pada positi7e system kebocoran udara akan menyebabkan lingkungan berdebu dan masalah pada sistem pemeliharaannya. Kebocoran udara biasanya terjadi pada e1pantion joint, accessor, screw con7eyor, rotary air lock , korosi, retak pada sambungan las. Re%erse air "agho se Pada system ini , aliran gas dan debu masuk dari bagian bawah menuju kantong #ilter melalui di#user atau ba##le. Partikel debu dikumpulkan pada bagian dalam kantong yang tergantung 7ertikal dan udara bersih keluar menembus kantong. Ukuran baghouse dari sistem ini sangat besar. Pada kantong dipasang anti collapsing ring, melingkar sekeliling kantong. ?umlah anti collapse ring tergantung dari panjang kantong dan penggunaannya. Kantong harus tergantung tegang agar dustcake mudah terlepas. @elama cleaning cycle, aliran gas dan debu dihentikan masuk kedalam kamar. Kemudian kamar tersebut dialiri udara bertekanan rendah yang dibangkitkan ! dihasilkan oleh #an kecil dengan arah aliran berlawanan dari saat operasi. 'rekuensi dari cleaning tergantung dari konsentrasi debu. "otal cycle meliputi membuka menutup 7al7e dan pengendapan debu , biasanya selama & - , menit dengan waktu pembersihan &) - +) detik. +asalah masalah 2e-erse 1ir $ stem. +asalah , Ketegangan kantong Gesarnya tegangan harus dihitung secara hati-hati dan diperiksa ulang agar kinerjanya maksimal. Kelebihan atau kekurangan tegangan pada kantong mengakibatkan umur kantong menjadi pendek. @elama proses cleaning, pada kantong yang terlalu besar tegangannya menyebabkan kerusakan pada kantong dan jahitan akan rusak, terutama pada daerah sekitar anti collapse ring. @elain itu gerakan untuk melepas dust cake dari kantong juga terganggu. "egangan yang kurang pada kantong menyebabkan abrasi antara kantong dan kantong karena adanya gerakan horiHontal. @elain itu perlu diperhatikan jika bagian dalam kantong ada yang melengkung ! bengkok maka di area tersebut akan cepat aus karena adanya e##ek sand blasting dari partikel debu maupun udara. P lse &et cleaning

,4

Pada sistem ini kantong #ilter tergantung 7ertikal dan bagian atasnya dijepit menggunakan clamp , snap band atau dengan sistem lainnya, sedangkan bagian bawah tertutup. Pada bagian dalam kantong disangga oleh suatu kerangka ;wire cages 8. $ebu dan gas masuk kedalam system dan menembus bag , sedangkan debu menempel dibagian luar kantong. @elama proses cleaning debu dijatuhkan dengan menggunakan tembakan udara bertekanan yang diinjeksikan melalui bagian atas kantong yang terbuka. Udara tekan disalurkan melalui blow pipe menuju 7enturi yang terletak dibagian atas kantong . "embakan udara bertekanan ini sesaat akan menghentikan aliran udara dan debu yang menembus kantong dan menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan kantong bergetar dan mengembung sepanjang kantong. Pada saat kantong bergetar dan mengembung, kumpulan debu yang menempel di kantong akan terjatuh dari kantong dan masuk ke hopper dibawahnya. Lenturi yang berada diatas setiap kantong ber#ungsi untuk menaikan kecepatan udara saat tembakan dilakukan. Pulse jet cleaning dirancang sedemikian rupa sehingga waktu yang dipakai untuk menembak singkat ; ).&) - ).&* detik 8 dan tekanannya cukup untuk menimbulkan gelombang kejut ; - - 0 bar 8. @elain itu #rekuensi dari cleaning harus diperhatikan, karena hal ini mempengaruhi ketebalan debu yang menempel dikantong ; #rkuensi dapat diatur dari & - +) detik sesuai kebutuhan8. 32&/BL4 $"&&3.0* P/L$4 543 )L410.0* +asalah , Pulse -al-e tidak bisa membuka ?ika solenoid tidak bisa membuka, tahap pengecekannya sebagai berikut: Pastikan hubungan sistem listrik baik. Periksa kontinuitas coil, jika terdengar suara clik pada saat coil bekerja, berarti coil bukan merupakan sumber masalah. "urunkan tekanan compressed air system. (epas pipa untuk lubang plunger, periksa sping ;per8 dan lobang ori#ice, jika kotor bersihkan dan rakit kembali. Untuk daerah dingin, jika terbentuk es, maka dipasang heater pada solenoid atau dipasang air dryer pada compressed air. ?ika plunger aus atau lubang untuk plunger aus , ganti dengan yang baru.

&. ,. +. -. *. 3.

+asalah , $olenoid -al-e tidak bisa menutu%. &. Putuskan hubungan listrik ke coil untuk memastikan coil tidak bekerja ,. "urunkan tekanan compressed air system. +. (epas pipa untuk lubang plunger, periksa sping ;per8 dan lobang ori#ice, jika kotor bersihkan dan rakit kembali. -. Untuk daerah dingin, jika terbentuk es, maka dipasang heater pada solenoid atau dipasang air dryer pada compressed air. *. ?ika disc aus, sehingga 7al7e tidak bisa menutup dengan rapat, atau plunger macet sehingga tidak bisa ber#ungsi, perbaiki atau ganti baru. 3. ?ika plunger kotor, bersihkan kotoran sehingga plunger mudah bergerak. +asalah , +aterial ang sudah dikum%ulkan6 terbawa kembali ke s stem. 9leaning se:uence mempunyai pengaruh yang besar terhadap masalah terbawanya material yang sudah dikumpulkan kedalam system. Pada penembakan ;pulsing8 satu row sampai bersih, kemudian diikuti oleh penembakan berikutnya pada row disebelahnya, akan mengakibatkan partikel yang

,E

sangat halus ;sub mikron8 bermigrasi dan menempel pada row yang sudah dibersihkan. Aal ini akan menurunkan e#isiensi pemisahan partikel dari aliran gas yang membawanya. Untuk mengatasi hal ini se:uence diubah seperti gambar dibawah ini. T!.i%a& (&eaning S!- em Urutan penembakan ;pulsing8 dari row diubah yang semula berurutan sesuai nomor row menjadi tidak berurutan. @elain itu durasi untuk penembakan tidak boleh terlalu besar, sebaiknya sekitar ).&) detik sehingga terbentuk gelombang kejut yang e#ekti# didalam kantong. 'rekuensi dari penembakan diatur dari & sampai +) detik atau lebih, sampai diperoleh di##erential press pada bag house sebesar 0* - &*) mm.>. Plen m P lse Cleaning. Aliran udara dan debu masuk kedalam Plenum Pulse 9leaning dari bagian bawah menuju atas menembus kantong #ilter untuk tiap Hone. $ebu tersaring dan menempel pada bagian luar kantong sedangkan udara bersih mengalir keluar melaui cerobong. Untuk membersihkan kantong poppet 7al7e pada Hone yang akan dibersihkan ditutup untuk mengisolasi daerah ini. @etelah itu pada daerah yang sudah tertutup ini ditembahkan udara bertekanan ;waktu tembah ).&) detik8. "embakan udara yang singkat ini akan menimbulkan gelombang kejut dan menyebabkan lapisan debu pada kantong jatuh. @etelah proses pembersihan poppet 7al7e yang mengisolasi Hone yang dibersihkan terbuka kembali dan menghisap udara yang akan dibersihkan. .aktu untuk pembersihan ini sekitar + detik. +asalah , Dam%er +isalignment Aal ini menyebabkan isolasi daerah yang akan dibersihkan menjadi tidak rapat, sehingga proses cleaning tidak e#ekti#. Aal ini diatasi dengan cara memperbaiki posisi damper. Pemilihan kantong Pada saat merencanakan suatu kantong atau bag pad baghouse, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: "empratur operasi Abrasi Absorbsi energi Komposisi aliran gas Air-to-cloth ratio @istem cleaning $ibawah ini tabel beberapa jenis bahan kantong dan karakteristik dari masing-masing bahan.

&. ,. +. -. *. 3.

<eni-*<eni- +a)an kan ong ,i& er

+)

"iga penyebab utama kerusakan kantong adalah: mekanis , thermal dan kimia. Kerusakan +ekanis Kerusakan %ekanis biasanya disebabkan oleh adanya suatu kekuatan ! gaya mekanis yang merusak struktur ! tenunan kantong, abrasi oleh partikel, arah tembakan yang tidak tepat. $e##rential pressure yang tinggi mengakibatkan umur kantong menjadi pendek dan e#isiensi sistem akan menurun, hal ini bisa disebabkan karena cleaning system tidak sanggup melepas debu dari permukaan kantong, atau moisture yang terbawa oleh aliran udara sehingga menyebabkan lapisan debu lembab dan sukar lepas dari permukaan kantong. Kerusakan 3hermal "empratur yang melebihi dari batas maksimum yang telah ditentukan untuk jenis kantong tertentu akan memisah konstruksi ! struktur tenunan karena adanya perubahan bentuk akibat panas yang berlebih, bila tempratur lebih tinggi lagi maka kantong akan meleleh. Kerusakan Kimia Gahan-bahan kimia seperti asam dan alkali akan merusak kantong, oleh karena itu pemilihan bahan kantong yang akan dipakai harus sesuai dengan penggunaannya. Cages 9age adalah suatu kerangka untuk menyangga kantong #ilter, biasanya terbuat dari carbon steel atau gal7aniHed carbon steel. Ada dua bentuk yang umum dipakai yaitu %esh cage dan rigid wire cage. Pada mesh cage jarak ring yang melingkar cukup rapat Bag'to'cage fit Kekencangan kantong terhadap cage tidak boleh terlalu kendor atau terlalu kencang, karena kedua hal diatas akan memperpendek umur kantong dan menurunkan e#isiensi. Untuk menentukan kekencangan kantong terhadap sangkar digunakan istilah pinch. Pinch adalah selisih antara keliling kantong dan keliling cage dibagi dua. $ibawah ini beberapa patokan ukuran pinch untuk bebagai jenis kantong.

E&ek ro- a ik .re%i.i a or Untuk mengetahui operasi elektrostatik precipitator dengan baik, maka lebih dahulu mengetahui design dan #ungsi-#ungsi alat yang ada diluar dan didalamnya.

+&

Pada dasarnya proses yang terjadi dalam 6lektrostatik Precipitator ada tiga tahap yaitu: &. Pemberian muatan terhadap partikel ,. Pengumpulan partikel +. Pengambilan material yang sudah terkumpul. Pada gambar dibawah dapat dilihat proses pemisahan partikel debu dari aliran gas secara sederhana. 6lektrostatik precipitator memproses pemisahan debu dari aliran gas dengan menggunakan tenaga listrik. >as yang mengandung debu menembus medan listrik diantara , elektroda yang berbeda polaritasnya. Partikel debu diberi muatan 6lektron ; muatan negati#8 oleh suatu elektroda negati# bertegangan tinggi yang memancarkan corona. 6lektoda negati# ini disebut discharge electrode. Partikel debu yang bermuatan negati# ini akan tertarik ke elekttroda pengumpul ; elektroda positi#8.

Da-ar O.era-i E&ek ro- a ik Pre%i.i a or Kom.onen*kom.onen .a"a E&ek ro- a ik .re%i.i a or. Komponen-komponen yang selalu ada pada 6lektrostatik precipitator, memperhatikan design khusus dari pembuatnya adalah sebagai berikut: tanpa

"ousing 7 $hell 9asing housing terbuat dari lempengan plat besi dengan ketebalan * - 3 mm dan diperkuat dengan sti##ener. $idinding sebelah luar dipasang insulator dengan ketebalan &))-&*) mm. 3reatment 8one Pada treatment Hone terdapat distribution plate, wire ! discharge elektrodes, collecting plate. $tructural com%onent terdiri dari #rame , swupport system "igh 9oltage electrical s stem %eliputi 9ircuit breaker, 9ontactor, Automatic Loltage 9ontrol, Recti#ier, "rans#ormer, 9urrent limiting reactor. Kom%onen lain Rappers, Librator, rapper control, insulator.

E&ek ro- a ik Pre%i.i a or


(reatment )one 3reatment 8one adalah daerah didalam 6lectrostatic Precipitator dimana aliran gas dan debu terdistribusi merata kemudian partikel debu diberi muatan elektron, hingga debu yang sudah bermuatan tersebut dapat dipisahkan. Perforated Plated* +,

Perforated Plated adalah suatu plat berlubang yang dipasang pada bagian inlet 6P, bertujuan untuk membantu mendistribusikan aliran gas ke dalam 6lektrostatik Precipitator agar aliran gas didalamnya merata. Discharge +lectrode Discharge 4lectrode adalah komponen yang membangkitkan pancaran corona didalam 6lektrostatik Precipitator. Umumnya design dari discharged elektrode berbentuk plat tipis atau kawat bulat dengan diameter antara ).&+ cm samapi ).+4 cm. $ischarged elektrode yang terbuat dari kawat bulat dan tergantung dengan tegang pada posisi 7ertikal, dipasang pemberat pada bagian bawahnya dan beratnya anatara 0 kg samapai &&.- kg. 6lektroda kawat ini biasanya terbuat dari high carbon steel, stainless stell, titanium alloy atau aluminium. Collection +lectrodes Ada , tipe collection electrodes /niti8ed %lates berupa lembaran besi tipis dan biasanya diperkuat dengan memasang sti##ener $tri% %lates ketebalan plate antara &,, mm sampai &,* mm , lebarnya antar ,,) mm sampai -)) mm dan tinggi 3 meter sampai &, meter. Ins lator Aigh 7oltage bus line membawa muatan listrik dari trans#ormer ! recti#ier ke elektrostatik Precipitator harus diisolasi menggunakan insulator listrik. Jnsulator ini bentuknya bermacam-macam dan terbuat dari plastik yang tidak menghantar listrik atau terbuat dari keramik. Rappers dan ,i"rator $ebu yang terakumulasi atau terkumpul pada collecting plate dan wire diambil atau dijatuhkan dengan cara dipukul. Rapper dan Librator adalah komponen yang dipakai untuk mengambil! menjatuhkan material dari collecting Plate , yang bekerja berdasarkan gerakan mekanis. -ammer . /n%il Rapper model lama masih menggunakan hammer yang terikat pada suatu sha#t yang dapat berputar. Pada saat sha#t berputar, hammer akan turun ! jatuh karena gaya gra#itasi sehingga memukul an7il yang dihubungkan dengan collecting plate atau high 7oltage #rame. Rapper ini dapat dipasang pada bagian atas atau samping collecting plate. Jntensitas pemukulannya dapat diatur dengan cara mengatur berat hammer atau panjang lengan hammer, sedangkan untuk #rekuensinya diatur dengan menyetel kec putar motor penggerak sha#t. Magnetic imp ls @ystem rapping lainnya adalah magnetic impuls rapperRapper jenis ini terdiri dari plunger yang bisa bergerak naik dan turun karena digerakkan oleh coil arus $9. Pada saat naik plunger ditarik oleh coil, kemudian arus $9 ke coil diputus sehingga plunger kembali ke bawah karena gaya beratnya.'rekuensi dan intensitas rapper dengan mudah diatur dari sistem elektriknya.

++

,i"rator* $ischarge electrode, harus selalu dijaga bersih dari tempelan debu, oleh karena itu dipakai 7ibrator untuk menjaganya. Librator dipasang pada atap precipitator dan dihubungkan dengan #rame batang tegangan tinggi yang menopang discharge elektrode. Jnsulator diletakan diatas rod untuk mengisolasi listrik dari 7ibrator pada saat bekerja. Pro-e- .emi-a)an "e+u Proses pemisahan debu didalam elektrostatik precipitator dapat dibagi menjadi * tahap , yaitu &. $istribusi aliran gas didalam treatment Hone ,. Particle charging ! corona discharge +. Pengendapan debu pada collecting plate -. Aglomerisasi debu *. Pengambilan debu yang sudah terkumpul. +lectrical Sectionali)ation 6lectrical @ectionaliHation adalah pembagian daerah-daerah ;seksi-seksi 8 didalam elektrostatik precipitator. Kinerja 6lektrostatik Precipitator tergantung dari jumlah section atau #ields yang terpasang. "egangan maksimum dari #ields harus dipertahankan sesuai dengan si#at gas dan debu yang akan diolah atau dikumpulkan. Power @upply dan kontrol dari tiap-tiap #ields dipisahkan untuk mempermudah pengaturan berbagai kondisi didalam unit yang tepasang. Pemisahan ini timbul karena kenyataanya tiap-tiap lokasi didalam 6lektrostatik precipitator memerlukan input daya yang berbeda. Konsentrasi partikel debu pada bagian inlet 6lektrostatik Precipitator lebih tinggi dibandingkan dengan bagian lain, konsekuensinya konsentrasi partikel debu yang tinggi harus dilawan dengan ! diimbangi dengan arus corona yang tinggi pula. @edangkan pada bagian outletnya konsentrasi partikel debu rendah sehingga arus corona yang dipakai untuk mengimbangi tidak perlu terlalu tinggi. $ari gambar berikut ini terlihat berapa banyak debu yang dikumpulkan tiap-tiap #ield dan hubungannya dengan tegangan dan arus yang harus dikontrol pada #ields tersebut.

Du- (o&&e% ion "an $o& age Le'e& Pemisahan partikel de" dari aliran gas Karena mayoritas pada 6lektrostatik Precipitator menggunakan plate sebagai elektroda pengumpul jadi hal ini dipakai untuk menjelaskan bagaimana parrtikel diambil dari aliran gas yang melalui 6lektrostatik Precipitator. @uspensi partikel dalam aliran gas diberi muatan elektron pada saat menembus!melewati elektroda tegangan tinggi yang berbeda polaritasnya. $ischarge 6lektrode memberi muatan negati# kepada partikel debu. %edan listrik yang kuat menyelubungi discharge elektrode sehingga mempercepat elektron bebas bergerak didalam gas. 6lektron tersebut mempunyai kecepatan yang cukup tinggi untuk mengionisasi gas pada saat terjadi tumbukan dan menghasilkan ion positi# dan tambahan elektron bebas.

+-

Pada saat partikel bermuatan sampai di elektroda pengumpul, muatan partikel sebagian secara perlahan-lahan dilepaskan ke elektroda pengumpul. @ebagian lagi dari muatan tersusun sedemikian rupa dan menambah daya kohesi7e dan adhesi7e untuk menempelnya partikel ke plat elektroda pengumpul. Partikel bisa menempel di plat elektroda pengumpul karena gaya adhesi7e, sedangkan partikel yang datang belakangan menempel pada lapisan permukaan debu yang sudah ada pada elektroda pengumpul karena gaya kohesi7e. Ketebalan lapisan debu pada permukaan plat elektroda pengumpul antara ).4 - &,.0 mm dan bila ketebalan ini sudah tercapai raping segera dijalankan. O.era-i E&ek ro- a ik Pre%i.i a or. +enentukan efisiensi Persamaan deutsch - Anderson dibawah ini dipakai untuk menentukan e#isiensi 6lektrostatik Precipitator dalam keadaan ideal. - w ;A!N8 / &- e dimana A N e / / / / / w / collection e##iciency (uas permukaan e#ekti# plat pengumpul m , ;#t , 8 (aju alir gas yang menembus 6lektrostatik Precipitator m+!s natural logarithm ,.0&4 kecepatan migrasi cm!s ;#t!s8

Persamaan ini dipakai untuk menghitung e#isiensi pengumpulan debu secara teoritis dalam tahap merencanakan 6lektrostatik Precipitator. Persamaan ini dihitung secara teoritis dengan mengabaikan + 7ariabel yang sukar untuk ditentukan, yaitu: &. %engabaikan debu yang mungkin terproses kembali selama Rapping bekerja. ,. %engasumsikan ukuran partikel debu dan kecepatan migrasi debu sama untuk semua lokasi didalam 6lektrostatik Presipitator. +. $iasumsikan laju alir gas merata dan sama didalam 6lektrostatik Precipitator dan tidak terjadi kebocoran udara. Kur'a egangan aruKur7a tegangan - arus ; L - A 8 pada elektrostatik precipitator dapat dipakai sebagai alat untuk medeteksi masalah dalam 6lektrostatik precipitator pada saat operasi. $engan melihat contoh kur7a dibawah ini maka dapat ditentukan kelainan-kelainan didalam 6lektrostatik Precipitator

Hu+ungan egangan "an aru- un uk ia. ,ie&" "i"a&am E&ek ro- a ik .re%i.i a or. Kon"i-i E&ek ro- a ik .a"a -aa a"a ma-a&a) "a&am .engo.era-iann!a A-.ek ra io +*

Aspek ratio adalah perbandingan antara panjang e#ekti# terhadap tinggi e#ekti# dari permukaan collection plate . panjang e#ekti# , m ; #t 8 AR / tinggi e#ekti# , m ; #t 8 Aspek ratio berpengaruh terhadap rapping loss, pada saat partikel dijatuhkan, debu yang jatuh di elektrode pengumpul bisa terbawa aliran gas keluar elektrostatik precipitator. Aspek ratio 6lektrostatik Precipitator antara ).* - ,.) . Untuk high e##iciency 6lektrostatik Precipitator aspek rationya antara &.) - &.*. #.1# DISTRIBUSI ALIRAN UDARA Aliran gas didalam 6lektrostatik Precipitator harus merata dan perlahan-lahan agar debu dapat ditangkap. Kecepatan gas dari duct masuk ke 6lektrostatik Precipitator biasanya antara 3 - ,- m!s. Kecepatan ini harus diturunkan pada saat masuk , untuk menurunkan kecepatan ini maka dipasang e1pansion inlet plenum. $idalam e1pansion inlet plenum terdapat di#user plate untuk mengatur distribusi kecepatan gas agar merata didalam 6lektrostatik precipitator. Kecepatan didalam chamber antara ).0* - &.4) m!s.

+3

Anda mungkin juga menyukai