Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN KROMATOGRAFI GAS-CAIR UNTUK MENGANALISIS PESTISIDA METIDATION PADA TOMAT

OLEH SRI WILDA ALBETA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2010

BAB I PENDAHULUAN Untuk memenuhi kebutuhan makanan penduduk yang meningkat dari waktu ke waktu terutama di negara berkembang, upaya produksi pangan sering menghadapi kendala serangan hama yang menyebabkan gagal panen atau minimal hasil panen kurang. Salah satu cara yang terbukti meningkatkan produksi tanaman pangan adalah penggunaan pestisida, namun di sisi lain karena pestisida adalah bahan kimia beracun, pemakaian pestisida berlebihan dapat menjadi pencemar bagi bahan pangan, air dan lingkungan hidup. Residu sejumlah bahan kimia yang ditinggalkan melalui berbagai siklus, langsung atau tidak langsung, dapat sampai ke manusia, terhirup melalui pernapasan, dan masuk ke saluran pencernaan bersama makanan dan air minum. Maka sangat diperlukan pengontrolan dan analisa dari pestisida-pestisida tersebut. Pestisida metidation merupakan golongan senyawa organofospat, dimana senyawa ini dapat dianalisis dengan menggnakan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor fotometri nyala. arena detektor fotometri nyala ini dilngkapi dengan filter P yang hanya dapat mendeteksi senyawa mengandung fosfor, menjadikan detektor ini sangat tepat digunakan dalam analisis pestisida golongan organofospat, tanpa terganggu oleh adanya pengotor di dalam matriks sampel dibandingkan metode pemisahan lainnya. Pada penentuan kadar pestisida ini kita juga menggunakan sistem ekstraksi, dimana sistem ekstraksi merupakan metode yang digunakan sebelum dilakukannya metode !". #engan adanya bantuan metode ektraksi, kita dapat memperoleh senyawa yang akan dideteksi secara kromatografi gas. senyawa-senyawa halogen dan organophosphat. romatografi gas merupakan metoda secara fisika kimia, yang digunakan untuk senyawa-senyawa yang $olatil. Pada cara ini komponen-komponen campuran mengalami partisi antara fasa gerak dan fasa diam. Untuk kromatografi gas-cair, fase geraknya gas murni tetapi fasa diam berupa cairan %gas li&uid chromatography'. romatografi gas memainkan peranan yang penting karena tersedianya detektor yang sensitif dan selektif untuk

Untuk lebih memahaminya, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut( ). ,. -. *pakah teknik kromatografi gas ini dapat menganalisis kandungan Pestisida Metidation dalam sampel tomat+ *pakah keunggulan kromatografi gas dibandingkan dengan metode lain+ Mengapa digunakan metode kromatografi gas+

*dapun tujuan dari pembahasan pada makalah ini yaitu( ). Untuk mengetahui cara kerja kromatografi gas. ,. Untuk mengetahui bagian-bagian utama dari kromatografi gas beserta fungsinya. -. Untuk mengetahui keunggulan metode kromatografi gas dibandingkan dengan metode lain. .. Untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terdapat pada pestisida metidation.

BAB II TELAAH PUSTAKA Sejara Kr!"a#!$ar%& Ga' Pada tahun )/0,, james dan martin menciptakan suatu bentuk kromatografi yang menggunakan gas sebagai fasa gerak. 1erjadinya pemisahan disini, selain didasarkan pada interaksi komponen dengan fasa diam, juga bergantung dari perbedaan titik didih komponen-komponen yang akan dipisahkan. 1etapi tidak semua campuran komponen dapat dipisahkan dengan kromatografi gas, terutama apabila komponen tersebut mempunyai titik didih yang terlalu tinggi sehingga sukar untuk menguap atau jika komponen mengurai pada suhu yang relatif tinggi. romatografi gas merupakan metoda secara fisika kimia, yang digunakan untuk senyawa-senyawa yang $olatil. Pada cara ini komponen-komponen campuran mengalami partisi antara fasa gerak dan fasa diam. romatografi gas-padat adalah kromatografi gas yang fasa gerak gas murni, sedangkan sebagai fasa diam bisa berupa padatan %gas solid chromatography'. Untuk kromatografi gas-cair, fase geraknya juga gas murni tetapi fasa diam berupa cairan %gas li&uid chromatography 2 !3"'. *pabila konsentrasi masing-masing komponen didalam fasa gerak dialurkan terhadap banyaknya fasa gerak %ml' yang dibutuhkan untuk membawa keluar setiap komponen dari kolom, maka akan diperoleh kur$a yang disebut kromatogram. C!(#! )r!"a#!$ra"

4aktu retensi %tR' adalah perbedaan waktu antara penyuntikan komponen sampel dengan puncak maksimum yang tercatat pada kromatogram. 5olume retensi %$R' adalah produk dari waktu retensi dan kecepatan aliran gas pengemban. Umumnya, waktu retensi yang sudah disetel%t6R' dan $olume retensi yang sudah disetel %$6R', dan retensi relatif %1 *78' digunakan untuk analisis kualitatif. 4aktu retensi atau $olume retensi yang sudah disetel adalah perbedaan antara waktu retensi atau $olume retensi dari sampel dengan suatu komponen yang inert, biasanya udara. Retensi relatif adalah rasio dari waktu retensi atau $olume retensi yang disetel dari standar dengan waktu retensi atau $olume retensi yang disetel dari komponen sampel. S&'#e" Kr!"a#!$ra%& Ga' *GLC+ Sistem peralatan dari kromatografi gas terdiri dari 9 bagian utama diantaranya ). ,. -. .. 0. :. 9. 1abung gas pembawa pengontrolan aliran dan regulator tekanan injection port %tempat injeksi cuplikan' kolom detektor rekorder %pencatat' sistem termostat untuk %-', %.', %0'

"ara pemisahan dari sistem ini sangat sederhana sekali, cuplikan yang akan dipisahkan diinjeksikan kedalam injektor, aliran gas pembawa yang inert akan membawa uap cuplikan kedalam kolom. komponen cuplikan tersebut. olom akan memisahkan komponenomponen-komponen yang telah terpisah tadi dapat

dideteksi oleh detektor sehingga memberikan sinyal yang kemudian dicatat pada rekorder dan berupa puncak-puncak %kromatogram'. ). !as Pembawa !as pembawa ditempatkan dalam tabung bertekanan tinggi. Untuk memperkecil tekanan tersebut agar memenuhi kondisi pemisahan maka digunakan drager yang dapat mengurangi tekanan dan mengalirkan gas dengan laju tetap. *liran gas akan mengelusi komponen-komponen dengan waktu yang karaterisitik terhadap komponen tersebut %waktu retensi'. %$olume retensi'. *dapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh gas pembawa adalah ( ). inert, agar tidak terjadi interaksi dengan pelarut. ,. murni, mudah didapat dan murah harganya. -. dapat mengurangi difusi dari gas .. cocok untuk detektor yang digunakan. ,. 1empat ;njeksi arena kecepatan gas tetap maka komponen juga mempunyai $olume yang karateristik untuk gas pembawa

Sebelum memasuki kolom maka ia harus dirubah menjadi uap dan ini

dilakukan pada tempat injeksi. Suhu pada tempat injeksi ini haruslah < 0=

"

diatas titik didih tertinggi yang ada dalam campuran cuplikan dan tidak boleh terlalu tinggi karena kemungkinan dapat mengurai senyawa yang akan dianalisa. -. olom *da , jenis kolom yang digunakan dalam kromatografi gas secara umum, yaitu kolom jejal %packed columns' dan kolom tubuler terbuka %open tubulas columns'. kolom jejal %packed columns' adalah kolom metal atau gelas yang diisi bahan pengepak terdiri dari penunjang padatan yang dilapisi fase cair yang tidak menguap %untuk kromatografi gas-padatan'. olom tubuler terbuka sangat berbeda dengan kolom jejal, yaitu gas yang mengalir sepanjang kolom tidak mengalami hambatan, karena kolomnya merupakan tabung tanpa bahan pengisi. olom jejal umumnya mempunyai panjang yang berkisar antara =,9 sampai , meter, sedangkan kolom tubuler terbuka dapat mempunyai panjang dari -= sampai -== meter. olom yang panjang ini biasanya dibuat dalam bentuk melilit bergulung seperti spiral. emampuan memisahkan komponen per meter kolom pada kolom tubuler terbuka tidak jauh berbeda dengan pemisahan pada kolom jejal. Meskipun demikian, penggunaan kolom yang sangat panjang bersama-sama dengan waktu analisis yang relatif cepat merupakan alat penolong yang berharga bagi para ahli kimia untuk dapat memisahkan komponen-komponen yang perbedaannya kecil didalam sifat-sifat fisiknya. *da , jenis kolom tubuler terbuka, yaitu 4">1 %4all "oated >pen 1ubular "olumns' dan S">1 %Support "oated >pen 1ubular "olumns'. .. #etektor #etektor dapat menunjukan adanya sejumlah komponen didalam aliran gas pembawa serta sejumlah dari komponen-komponen tersebut. #etektor yang diinginkan adalah detektor yang mempunyai sensitifitas yang tinggi, noisenya rendah, responnya linear, dapat memberikan respon dengan setiap senyawa, tidak sensitif terhadap perubahan temperatur dan kecepatan aliran dan juga tidak mahal harganya.

0.

Rekorder %pencatat' Rekorder jenis potensiometer yang dipergunakan dalam kromatografi gas

adalah ser$o-operated $oltage balancing de$ice. *dapun keunggulan dari kromatografi gas-cair %!3"' yaitu ( ). a. b. ,. ecepatan gas yang merupakan fasa bergerak sangat cepat mengadakan kesetimbangan antara fase bergerak dengan fase diam. kecepatan gas yang tinggi dapat juga digunakan Sederhana *lat !3" relatif sangat mudah dioperasikan. ;ntrepretasi langsung dari data yang diperoleh dapat dikerjakan. ?arga dari alat !3" relatif murah. -. Sensitif !3" sanagt sensitif . *lat yang paling sederhana dapat mendeteksi konsentrasi dalam ukuran =,=)@ %A )== ppm'. !3" hanya memerlukan sejumlah kecil dari cuplikan, biasanya dalam ukuran mikroliter karena sensiti$itas dari !3" ini sangat tinggi. .. Pemisahan #engan !3" memungkinkan untuk memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran, di mana hal ini tidak mungkin dipisahkan dengan caracara yang lain. 0. )' waktu retensi. ,' puncak. :. ulang EKSTRAKSI Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi Bat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Cktraksi banyak digunakan dalam pemisahan. Cktraksi sangat mirip dengan distilasi. *lat !3" dapat dipakai dalam waktu yang lama dan berulang*nalisa kuantitatif yaitu dengan perhitungan luas *nalisa, dapat digunakan sebagai ( *nalisa kualitatif yaitu dengan membandingkan

Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga tahap, yaitu ( )' Pembentukan kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi. ,' #istribusi dari kelompok yang terekstraksi. -' ;nteraksinya yang mungkin dalam fase organik. *da beberapa macam pelarut pengsol$asi seperti eter ester dan senyawasenyawa organofosfor netral dimana pada prinsipnya hanya berguna untuk pemisahan saja. #ietileter, etil-asetat, metil-isobutil keton, mesitil-oksida merupakan pelarut teroksigenasi. Ckstraktan seperti asam organofosfor sering digunakan untuk ekstraksi kuntitatif dari unsur-unsur transisi dan unsur-unsur transisi dalam. Pe'#&'&,a "e#&,a#&!( Pestisida metidation merupakan salah satu golongan pestisida organofosfat yang heterosiklik. Me#&,a#&!( I,e(#&#a' Dama kimia >,>-dimetil-S-%,-metoksi-),-,.-thiadiaBol-0%.?'-onyl-%.'-metil'-ditiopospat Dama lain SUPR*";#C % R ' 7 U31R*";#C % R ' "iba-geigy %!S )-==0' Struktur kimia
S R= (C2H5O)2 P O

O R'= (C2H5O)2 P O

Sifat fisik 8entuk fisik 1itik lebur 1ekanan uap Massa jenis elarutan estabilan ( kristal bubuk bewarna putih ( -/-.= = "
: ( ).= E )= mm ?g pada ,= = "

( )../0 g7cm - pada ,= = " ( pada air ,.= ppm A =.=,.@ pada ,= = ",tidak larut pada metanol, aseton, benBena ( relatif stabil pada p? netral dan unsur yang bersifat *sam lemah, tidak ada perubahan selama - hari didalam

penyangga pospat atau dalam larutan ?"l =,=) D. estabilan pada unsur alkali sangat rendah. emurnian material ( minimum /0 @ BAB III PEMBAHASAN *nalisis pestisida metidation yang merupakan golongan senyawa

organofospat yang terdapat pada tomat dapat dianalisis dengan menggunakan alat kromatografi gas karena alat ini memiliki sensiti$itas yang sangat tinggi dibandingkan dengan metode lain, hanya memerlukan sejumlah kecil cuplikan. *lat kromatografi gas juga dilengkapi dengan detektor fotometri nyala. arena detektor fotometri nyala ini dilngkapi dengan filter P yang hanya dapat mendeteksi senyawa mengandung fosfor, menjadikan detektor ini sangat tepat digunakan dalam analisis pestisida golongan organofospat, tanpa terganggu oleh adanya pengotor di dalam matriks sampel dibandingkan metode pemisahan lainnya. Sebelum dilakukan metode kromatografi gas, terlebih dahulu dilakukan ektraksi pada sampel tomat agar kita dapat memperoleh senyawa yang akan dideteksi, pelarut dan ekstrak dipisahkan dengan menggunakan rotary e$aporator, sehingga ekstrak sampel yang diperoleh lebih pekat. emudian ekstrak yang diperoleh dinjeksikan ke dalam injektor. Fungsi utama dari sistem penyuntikan sampel adalah untuk menerima sampel, menguapkannya segera jika sampel dalam bentuk bukan gas. Sampel disuntikkan dengan suntikan mikro, penyuntikan harus terjadi secara kilat. Setelah sampel diinjeksikan kedalam injektor, sampel akan diubah menjadi uap, lalu aliran gas pembawa yang inert akan membawa cuplikan yang telah teruapkan masuk ke dalam kolom. olom yang digunakan adalah kolom jejal %kolom tertutup' dimana tabung diisi dengan bahan padat yang lembam %inert' yang dilapisi dengan fase cairan kental yang tidak menguap. Suhu kolom harus dipertahankan dalam kisaran kurang lebih =,) ". memisahkan komponen-komponen dideteksi oleh detektor. olom akan Sebelum

dihubungkan dengan detektor, kolom perlu diberi perlakuan kondisioning yang bertujuan untuk menghilangkan komponen-komponen yang menguap yang dapat mengganggu detektor dan menyebabkan terbentuknya garis dasar yang tidak stabil. #ari detektor, akan terbentuk sinyal dalam bentuk puncak yang dihasilkan oleh pencatat %rekorder' berupa kromatogram. Pada detektor, akan diperoleh juga

waktu retensi, dimana dari waktu retensi yang diperoleh akan diketahui senyawa yang terdapat dalam sampel. BAB IV KESIMPULAN Pestisida metidation merupakan golongan senyawa organofospat, dimana senyawa ini dapat ditentukan kadarnya dengan menggunakan kromatografi gas yang lengkapi dengan detektor fotometri nyala. arena detektor fotometri nyala ini dilengkapi dengan filter P yang hanya dapat mendeteksi senyawa mengandung fosfor, menjadikan detektor ini sangat tepat digunakan dalam analisis pestisida golongan organofospat, tanpa terganggu oleh adanya pengotor di dalam matriks sampel. Pada penentuan kadar pestisida ini kita juga menggunakan sistem ekstraksi, dimana sistem ekstraksi merupakan metode yang digunakan sebelum dilakukannya metode !". #engan adanya bantuan metode ekstraksi, kita dapat memperoleh senyawa yang akan dideteksi secara kromatografi gas.

DAFTAR PUSTAKA *rthur C. Schwarting, Roy G. !irtter, Games M. 8obbitt. )//). Kromatografi Edisi Ke 2. Penerbit ;18. 8andung . FardiaB, #edi. )/H/. Kromatografi Gas Dalam Analisis Pangan. Penerbit ;P8. 8andung. antasubrata, Gulia dkk. )//=. Dasar-Dasar Kromatografi. 3embaga ;lmu Pengetahuan ;ndonesia %3;P;', 8andung. Panut, #jojosurmarto. ,===. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Penerbit kanisius. Iogyakarta. Saatrohamidjojo, ?ardjono. )//). Kromatografi. Penerbit 3iberty. Iogyakarta. S. M. hopkar. ,==-. Konsep Dasar Analitik. Penerbit U;. Gakarta. www. ;ncem.com

Anda mungkin juga menyukai