Anda di halaman 1dari 2

Tren Keperawatan: Sulitnya Perawat Indonesia bekerja di Luar Negeri Perawat merupakan salah satu profesi yang bergerak

dibidang kesehatan. Seperti yang kita ketahui bahwa yang sering berinteraksi di rumah sakit adalah perawat. Perbandingan jumlah perawat dan dokter yang bekerja di rumah sakit cukup berbeda dengan lebih banyaknya jumlah perawat dibandingkan dengan jumlah dokter. Hal tersebut cukup menggambarkan bahwa tugas kerja perawat lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kesehatan lain di rumah sakit sehingga tidak cukup dengan sedikit tenaga perawat. Namun, merupakan rahasia umum bahwa apa yang dikerjakan oleh perawat tidak sebanding dengan apa yang dihasilkan. Bukan hanya dilihat dari segi gaji saja, namun di Indonesia masih rendahnya penghargaan yang diberikan masyarakat kepada perawat. Hal tersebut tentu tidak sesuai dengan apa yang telah perawat berikan kepada masyarakat, karena perawat tidak hanya bekerja di rumah sakit. Sekarang sudah ada perawat keluarga yang terjun langsung membantu keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga. Dari situlah banyak perawat Indonesia atau lulusan-lulusan keperawatan lebih menginginkan untuk bekerja di luar negeri. Khususnya lulusan dari jenjang yang lebih tinggi seperti S1 bahkan lebih tinggi dari itu lebih memilih untuk bekerja di luar negeri. Jepang merupakan salah satu target Negara yang dituju oleh perawat Indonesia. Nilai perawat di Jepang sangatlah tinggi. Perawat merupakan profesi yang sangat dihargai di Negara Jepang. Karena seperti yang kita ketahui bahwa penduduk Jepang sangat besar. Jumlah lansiapun cukup banyak karena rata-rata penduduk Jepang berusia sampai 65 tahun ke atas. Berdasarkan hasil survey, Jepang termasuk ke dalam 20 negara yang sebagian besar penduduknya berusia panjang. Penduduk Jepang sulit menyeimbangkan antara tanggung jawab dan pekerjaan. Sehingga penduduk usia produktif lebih banyak bekerja dibandingkan mengurus orang tua di rumah. Oleh sebab itu, perawat sangat dibutuhkan di Jepang. Hal tersebut membuat perawat Indonesia berpikir bahwa peluang kerja di Jepang lebih besar, didukung penghasilan yang yang jauh berbeda dibandingkan dengan penghasilan di Indonesia. Namun, tantangan selanjutnya adalah sulitnya perawat Indonesia untuk bekerja di Jepang. Karena untuk bekerja di Jepang, kita harus melewati tes terlebih dahulu. Tes tersebut sangat berat untuk para perawat Indonesia karena tes tersebut berdurasi 7 jam dengan 240 pertanyaan dalam bahasa Jepang. Selain itu, standar perawat asing di Jepang sangat tinggi. Sehingga hanya

sedikit perawat Indonesia yang berhasil lolos untuk bekerja di Jepang. Dalam lima tahun terakhir, hanya 96 dari 741 perawat asing asal Indonesia dan Filipina yang berhasil lulus dari tes itu. Padahal jika banyaknya perawat muda Indonesia yang bekerja di Jepang, maka itu akan menguntungkan Jepang. Karena pada kenyataannya Jepang membutuhkan banyak tenaga perawat muda untuk merawat penduduk khususnya penduduk usia senja.

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/423724-di-jepang-perawat-dari-indonesia-digaji-rp20-juta http://health.liputan6.com/read/618893/20-negara-yang-sebagian-besar-umur-penduduknya-panjang http://indo.wsj.com/posts/2013/10/15/standar-tinggi-perawat-asing-di-jepang/

Anda mungkin juga menyukai