Anda di halaman 1dari 45

Disaster Victim Identification Identifikasi Korban Bencana

Aria Yudhistira
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

FK UNJANI

Based on DVI Guidance 1997

Pendahuluan
Bencana: Alam: Gempa, letusan gunung merapi, banjir Buatan manusia/teknologi: perang Fakta: Tidak dapat dihindari!

Interpol
Disaster Victim Identification Guidance Memberikan praktek terbaik penanganan bencana Adaptable Melibatkan banyak ahli Perbandingan data AM dan data PM Mengungkap identitas seseorang Menyelenggarakan prosedur administratif dan formal

Garis Besar Pedoman


Aspek umum yang terlibat Metode identifikasi Langkah identifikasi Aspek lainnya
Komite DVI Dokumentasi Agama dan budaya Keselamatan dan kes.jiwa personil

Komite DVI
To achieve, maintain and improve standard, to facilitate international liaison Establish permanently 1 or more in every country Responsible to the first respon and or vital functions of pre-planning and training

Dokumentasi
Suatu dokumen pemeriksaan yang disepakati secara internasional (DVI Forms) Dpt digunakan untuk satu jenazah Memuat informasi yang komprehensif Media transmisi data antar negara

Agama Dan Budaya


Perlakuan terhadap jenazah dan korban luka Pendampingan keluarga korban dalam proses identifikasi Memberikan pertolongan secara spiritual kepada korban selamat, keluarga, petugas Menyelenggarakan segala kebutuhan terkait agama
TEAM WORK

Keselamatan & Kesehatan Jiwa Personil


Bisa menimpa semua orang yang terlibat dalam bencana Reaksi stress yang beragam
Normal Gangguan medis

Waspada petugas SAR Upaya pencegahan


Rehat berkala Rotasi personal exercises

Respon terbaik:
Sistematis
Tersusun Terencana
Up to date

Terlatih
Fasilitas personil
Sosialisasi Pelatihan berkala

Prosedur Penanganan Bencana


Simultan: Kepanikan, tidak biasa, DVI team (-) Perlu adaptasi
Sistem hukum Kebijakan pemerintah Agama dan budaya Kondisi daerah

Prosedur Penanganan Bencana


Sesuai beban kerja:
ukuran bencana jumlah korban

Sesuai sumber daya yang ada


Fasilitas kesehatan Tenaga kesehatan SAR, pemadam kebakaran

Identifikasi Korban
Prinsip Identifikasi Membandingkan antara data Ante-mortem dan data Post-mortem Asal data:
Bukti di luar fisik jenazah
Pakaian Perhiasan Isi saku

Bukti dari fisik jenazah


Pemeriksaan luar dan dalam Pemeriksaan gigi Sidik jari DNA

Dasar etika dan rasa kemanusiaan Menunjukkan fakta ttg kematian seseorang utk kepentingan hukum, data statistik, bentuk formal lainnya Putus hub dng klaim hukum dan segala bentuk kewajiban semasa hidup: hak milik, hutang piutang

Sebagai bukti utk klaim asuransi, pensiun, masalah keuangan lain Kepentingan investigasi, pemeriksaan medis, pengadilan Inisiasi penyelidikan Tertib administratif

Hasil Analisa Genetik


Mengetahui hubungan kekerabatan antara korban dengan kemungkinan anggota keluarganya Menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan kekerabatan antara korban dengan terduga anggota keluarganya Mencocokkan bagian tubuh yang terpisah

Garis Besar Identifikasi Forensik

Identifikasi Forensik

Sex Age Race Stature

Identifikasi Primer

Identifikasi Sekunder

9 METODE IDENTIFIKASI

Identifikasi primer
Gigi geligi Sidik jari DNA

Identifikasi sekunder
Metode identifikasi lain

Cukup 2 data

Penunjang

MATCH

9 METODE IDENTIFIKASI
VISUAL : wajah, ciri lain PAKAIAN : seragam, model, bhn, warna PROPERTY : dompet (berisi dokumen?), perhiasan MEDIK : Scar, cacat, penyakit SEROLOGI : gol darah SIDIK JARI: kewenangan penyidik ODONTOLOGI : chart, foto, cetakan gigi DNA EKSKLUSI: mass disaster

Manusia? Bukan manusia? Menentukan jenis kelamin Menentukan usia Menentukan ras Panjang badan & berat badan

Identifikasi pakaian: luar-dalam


Jenis, model, bahan, warna, motif, saku dan isi, merk, uk.

Jenis kelamin Perkiraan usia Panjang tubuh: kepala-tumit Berat badan

Pemeriksaan Luar
Warna kulit: putih, sawo matang Identitas khusus
Tahi lalat, jaringan parut, cacat, tattoo

Identifikasi rambut, alis, bulu mata, tirai mata, hidung, telinga Identifikasi gigi geligi

18

17

16

15 14 13 12

11

21

22 23 24

25

26

27 28

55

54

53 52 51

61 62 63

64 65

85 84 83

82

81

71 72 73

74

75

48 47 46

45

44 43 42 41

31 32 33

34

35 36 37

38

UE =Un-Erupted (0) PE =Partial Erupt (0) =Normal (1) A =Anomali (1) Pegshaped, micro, fusi, etc =Caries = Temp.Filling (2) =Amalgam Filling =AF (2)
posterior anterior teeth teeth

= Composite Filling (2)

= Inlay (metal/composite) (2) = non-vital teeth (3)

=Amalgam Filling on non vital teeth =AF (3) = Composite Filling on nonvital teeth (3)

= Radix dentis (4)

= Full metal crown on vital teeth (2)


(2) (5) (2)

= Full metal bridge


3 units.

= Full metal crown on nonvital teeth (3) (3) (5) (5) (2) = Porcelain bridge 4 units

= Porcelain crown on vital


teeth (2) = Porcelain crown on non vital teeth (3)

(1) (2) (5)

= full metal cantilever bridge, 2 units

= missing teeth (5)

= venster crown on vital


teeth (2) = removable partial denture (5) = venster crown on non vital teeth (3) PD

Kelainan kongenital: Dextrocardio, dll Gambaran penyakit: Infark, tumor KELOMPOK IDENTIFIKASI
Perkiraan usia Jenis kelamin Perbedaan ras Stature

Merek&uk

Saku isi gambar

motif
perhiasan

Dokumen, petunjuk

visual

Identitas khusus

iris

gigi

Serologi, DNA, eksklusi

Sidik jari

Serologi DNA pakaian


Visual Usia Jenis kelamin Stature Serologi DNA Sidik jari Gigi geligi

visual

Panjang badan Berat badan Lanugo Rawan telinga Labium mayor-buah zakar Garis telapak tangan-kaki Pusat penulangan

Identifikasi Korban Bencana


Dua jenis data: Data orang hilang
Unit Pencatatan Ante-mortem Unit Pemberkasan Ante-mortem Daftar korban potensial checkpoint

Data jenazah

II

III

Tabel Eliminasi
Prinsip: melakukan eliminasi/penyisihan data yang tidak cocok Tujuan: mempercepat proses identifikasi Hasil: reduksi jumlah korban tak teridentifikasi

End Of Slide

Thank you..

Anda mungkin juga menyukai