Anda di halaman 1dari 2

Cerita Manusia sebagai Tuhan ( Playing God )

May 19, 2011 at 4:45am Sadarkah manusia? Manusia itu selalu sama dari awal nafas oleh penciptaNya. Cerita dibumi yang ditinggalinya akan selalu berdasar sama. Bermacam bentuk, namun tetap saja sama dasar ceritanya seperti sejak Adam dan Hawa menginjak bumi. Semua bentuk pattern itu tidak akan bisa dirubah namun membuat manusia belajar untuk menghindari agar selamat ataupun tidak ikut merasakannya. Ada pembunuhan karakter ataupun jiwa yg dilakukan hampir semua usia. Cerita dendam hampir mewabah disetiap fiksi media yang ditonton manusia setiap jamnya di antero televisi sedunia. Semua didasari penghianatan, penindasan, rasa tidak puas dan pengukuhan siapa yang lebih kuat. Tanpa berdosa, banyak televisi berlomba menularkan virus virus keburukan, kebrutalan, kebengisan manusia tanpa pertimbangan akibatnya dengan alasan etik media. Semua ini berpacu setiap hari disamping acara wacana keindahan, pelajaran dan kreatifitas pembangunan manusia juga.

Semua apa yang dikerjakan manusia selalu bertolak belakang dengan apa yang dihikmahkan, dikajikan, digemborkan disetiap sarana. Manusia menyarankan perdamaian, namun manusia membangun permusuhan. Manusia menutur untuk saling berbuat baik, namun manusia banyak melakukan penindasan. Manusia berbicara berdasarkan ayat ajaran agama namun mereka mengesahkan tindak kekerasannya. Manusia mulai bertindak diluar kodratnya, tidak lagi sebagai manusia. Manusia mulai me-evolusi diri mereka untuk bermain sebagai TuhanNya.

Tuhan memberi keleluasaan kepada manusia untuk memutuskan menjadi manusia yang baik seutuhnya. Jangan kita manusia berhimbau kepada orang orang disekitar kita untuk berbuat baik damai sejahtera aman sentosa, jika kita belum memeluk diri kita sendiri, menutup mata kita dan berbicara pada mata batin kita sebagai manusia. Bahwasanya kita manusia akan damai sejahtera aman sentosa jika manusia benar benar menginginkannya. Jikalau benar menginginkannya, pergunakanlah hati kita utk saling berpegangan tangan, menciptakan udara kedamaian akan mengalirkan air kesejahteraan. Indah sekali jika setiap manusia membentuk rasa aman di sekitar rumah mereka masing masing dengan tanpa mengganggu rumah manusia lainnya, akan pula menular terasa nyaman sentosa dimana mana. Karena manusia akan tidak ada kekawatiran untuk berkarya, berguna, mencipta dan mencinta. Tuhan akan bertepuk tangan melihat kita dan akan makin menyayangi kita dan menyirami bumi kita manusia dengan keindahan keindahan lainnya. Berapa banyak waktu yang dipergunakan manusia untuk manusia lainnya dan bumi tempat kehidupannya? Berapa jauh kesadaran manusia akan tujuan Tuhan manusia menempatkan manusia dibumi dan fungsi sebenarnya dari bumi ini ?

Alangkah indahnya dunia manusia, jika setiap langkah yang kita nikmati akan menghasilkan pikiran yang damai, sehingga mata menjadi teduh. Konsentrasi menjadi indah dan manusia tidak

berhenti berbagi untuk saling mensejahterakan sesama manusia. Karena pada hakekatnya dasar dari semua ajaran yang diinginkan oleh TuhanNya manusia adalah tidak ada satupun manusia yang bisa ataupun harus melebihi manusia lainnya. Karena tidak seharusnya manusia bermain sebagai Tuhan manusia lainnya. Sesuai kodrat dariNya, Manusia adalah Manusia ;).

By. Yhuda Yhudianto

Anda mungkin juga menyukai