Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No
1. 2.
Waktu
09.00-09.30 09.30-10.00
Pembicara
Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Direktur Tata Ruang Wilayah Nasional, Kementerian PU
3.
10.00-11.15
4.
11.15-11.30
PENGANTAR
1. Sejak rapat tingkat Eselon I pada tanggal 21 Desember 2011 dan terakhir rapat tingkat Eselon II pada tanggal 12 Januari 2012, dalam rangka untuk mendukung proses perumusan konsep revitalisasi maka telah dibentuk Tim Kerja KAPET dengan SK Deputi Pengembangan Regional dan Otda Bappenas 2. Tim Kerja terdiri atas Eselon III dari Kementerian/Lembaga terkait, sebagai tim kecil yang akan mengkaji dan merumuskan konsep revitalisasi dan kelembagaan KAPET untuk dipersiapkan dalam rapat Eselon I dan Eselon II
3
PENGANTAR
3. Pada tanggal 8-9 Februari 2012 Tim Kerja telah dilaksanakan rapat pendahuluan untuk menyusun kerangka revitalisasi dan agenda kerja, selanjutnya pada rapat kedua tanggal 1 Maret 2012 untuk menyusun konsep awal kelembagaan
4. Kementerian PU menyediakan dukungan 2 (dua) orang tenaga ahli yang akan membantu menelaah dan memformulasikan rumusan revitalisasi 5. Tujuan rapat hari ini adalah melihat kemajuan penyusunan revitalisasi KAPET
4
Langkah Revitalisasi
Cara revitalisasi : karena konsep dan strukturnya (pilarpilarnya) masih kokoh maka sebaiknya meneruskan dengan merevitalisasi bukan membongkar total. Konsep yang ada sudah baik untuk pemerataan pembangunan. Namanya apakah tetap sesuai PP 26/2008 Lokasinya perlu ditinjau kembali Luasan kawasan dan cakupan (deliniasi) perlu dirumuskan kembali Obyek pengembangan, komoditas, infrastruktur, insentif perlu ditinjau kembali Kelembagaannya apakah sentralistik atau di daerah. Tugas kelembagaan : mereview luas kawasan, menghadirkan investor. Mekanisme kerja, penganggaran KAPET. 5
Konsep Revitalisasi
o Perubahan politik pembangunan/paradigma pembangunan, munculnya kebijakan baru KEK dan MP3EI yang menggeser perhatian KAPET o Mendudukkan hubungan antara KSCT, KAPET, KEK, dan Koridor Ekonomi MP3EI (untuk mencari keterkaitan hulu dan hilir antara KAPET dengan KEK dan MP3EI);
Konsep Revitalisasi
Peran Pemerintah
Peran Swasta
/ MP3EI
8
Konsep Revitalisasi
o Mencari kedudukan KAPET sebagai sentra pertumbuhan di wilayah-wilayah ketimpangan yang cukup tinggi namun memiliki potensi SDA yang belum dikelola dengan pendekatan industrial; o Saat ini masih memerlukan perhatian pengembangan daerah-daerah yang perkembangannya masih jauh tertinggal sementara memiliki potensi tinggi, keterbatasan infrastruktur, sehingga perlu government driven;
o Kelembagaan yang ada saat ini tidak pas untuk menjalankan peran menggerakkan secara optimal, o Lelembagaan di pusat tidak berjalan koordinasinya, daerah terbatas fungsinya. o Fungsikan untuk menerima investor yang tertarik dengan pengembangan komoditas. o Bagaimana mekanisme kerja (perlunya pembentukan kelembagaan di pusat dan daerah); o Menciptakan iklim kerjasama antar-kabupaten/kota melalui KAPET, dan sinkronisasi antar K/L o Landasan kebijakan (Perpres sebagai pendetailan dari PP 26/2008)
10
1. KAPET merupakan kawasan terpadu lintas kabupaten/kota yang bersepakat untuk bekerja sama, dan bukan sebagai kawasan otorita yang memiliki kawenangan penuh yang dapat memberikan perijinan namun setnas akan memfasilitasi proses sinkronikasi kebijakan antar sektor dalam rangka mengoptimalkan jalannya pembangunan 2. Setnas lebih berfungsi untuk operasionalisasi dan mengkonsolidasikan kebijakan program sektor sehingga lebih terintegrasi dalam pengembangan kawasan sehingga KAPET sebagai prime mover 3. Setnas juga akan berperan untuk melakukan promosi investasi kepada investor DN dan LN 11
4. Pada kawasan-kawasan KAPET ada pemerintah daerahnya (diatur UU No. 32), sementara ada PP No. 50 yang mengatur pengembangan kawasan untuk opersionalisasinya KAPET diperlukan kelembagaan yang dapat melaksanakan kebijakan pengembangan kawasan (pusat=Seknas, daerah=Badan Pengembangan) 5. Perlu dipersiapkan mekanisme koordinasi antara seknas dengan Badan Pengembangan/ Badan Pengusahaan di daerah 6. Karena esensi dari seknas ini adalah mengoptimalkan koordinasi pengembangan kawasan , maka seknas akan diketuai oleh BAPPENAS. 12
Misi sebagai Kantor Pelaksana harian seknas yang memiliki tugas dan fungsi : o Melaksanakan Monev dan merumuskan kinerja pengembangan KAPET o Merumuskan kebutuhan infrastruktur kawasan o Merumuskan kebutuhan pembangunan kawasan (rencana induk, rencana aksi, rencana pengusahaan) o Merumuskan rencana dan melaksanakan promosi investasi KAPET DN dan LN o Merumuskan rencana pengembangan kelembagaan dan SDM o Merumuskan rencana kebutuhan anggaran baik APBN maupun non APBN o Merumuskan rencana kebutuhan fasilitas fiskal dan non fiskal o Fasilitasi koordinasi Pusat dan daerah Tata laksana: o Mengacu kepada RTR KSN KAPET, RPJMNAS (RKP) o Merumuskan mekanisme koordinasi pusat-daerah
13
Pengarah
: Menko Perekonomian, BAPPENAS, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Kemen PU Ketua : Deputi Regional dan Pengembangan Ekonomi Daerah (BAPPENAS) Sekretaris : Dirjen Penataan Ruang, Kementerian PU Anggota (Eselon 1 Kementerian terkait): o o BAPPENAS o o Kemen PU o o Kemen Perhubungan o o Kemen Dagri o o BKPM o o KPDT o o Kemendag o o Kemenkeu
Kemen Pertanian Kemen Kelautan dan Perikanan Kemen Pariwisata dan EK Kemen ESDM Kemen Perindustrian Kemen Kominfo Kemenhut Kemenakertrans
14
15
No. Kegiatan 1. Menyusun konsep revitalisasi KAPET 1.Mempelajari peraturan perundangan tentang KAPET
2. Mempelajari dan menganalisa trend/perkembangan ekonomi regional dan global 3. Mereview perkembangan KAPET (evaluasi kapet) 4. Menyusun konsep New KAPET (lingkup peran KAPET dan lingkup wilayah) Konsultasi Rapat Eselon II (3 kali) 2. Menyusun kelembagaan 1.Mereview kelembagaan yang ada 2. Menganalisa kebutuhan kelembagaan terhadap New KAPET
16
No. Kegiatan 2 3. Merumuskan struktur kelembagaan di tingkat Pusat (Seknas) dan daerah pelibatan non pemerintahan 4. Menyusun kriteria SDM yang dibutuhkan dalam kelembagaan New KAPET 5. Menyusun tugas dan fungsi kelembagaan di Pusat dan daerah 6. Menyusun mekanisme kerja kelembagaan (hubungan kerja pusat dan daerah): Koordinasi di tingkat pusat Koordinasi di tingkat daerah Kerjasama antar daerah 7 . Menyusun sistem penggajian kelembagaan Konsultasi Rapat Eselon II Konsultasi Rapat Eselon I
17
No. Kegiatan 3. Untuk pembahasan penyusunan konsep dan kelembagaan menghadirkan: 1.Narasumber Utama berasal dari pelaksana kapet di daerah (FGD) baik yang sudah berhasil (contoh Manado Bitung) maupun belum berhasil (contoh Mbay) 2.Narasumber swasta yang sukses membangun kawasan, diantaranya: Susi air Kalangan perbankan Akademisi (Aryanto Patunru/UI, Bambang Brojonegoro didalam kota) 4. Merumuskan Legal drafting 1. Opsi 1: poin 1 dan 2 dalam bentuk Perpres 2. Opsi 2: poin 1 dalam bentuk Perpres (salah satu pasal menyinggung perlu dibentuknya kelembagaan pengelola KAPET, yang akan diatur dengan Keppres), poin 2 dalam bentuk Keppres Konsultasi Rapat Eselon II (4x) Konsultasi Rapat Eselon I (2x)
TINDAK LANJUT
19
Tindak Lanjut
1. Tim Teknis melanjutkan perumusan revitalisasi KAPET untuk disiapkan dalam Rapat Eselon I 2. Menyiapkan rencana pertemuan Eselon I dan Rapat Tingkat Menteri 3. Workshop Nasional BP KAPET rencana 2223 Mei 2012 di Ambon untuk memperoleh masukan new kelembagaan daerah.
20
TERIMA KASIH
21