Ancaman AFTA

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negaranegara anggota ASEAN, melalui skema CEPTAFTA.

Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN.

1.

2.

3.

Adanya ancaman dari negara-negara ASEAN lain dalam melakukan penetrasi ke pasar Indonesia. Kemampuan melakukan penetrasi pasar ini terutama ditunjang juga oleh adanya perjanjian perdagangan bebas antar Negara-negara ASEAN (AFTA). Terjadi kenaikan pangsa pasar ekspor negara ASEAN ke Indonesia yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pangsa pasar China di Indonesia. Indonesia kurang mengoptimalkan kemudahan yang diberikan AFTA dalam mengakses pasar negara-negara ASEAN yang lain. Pada saat ini pasar kita cenderung menjadi sasaran empuk bagi negara-negara ASEAN yang lain.

Tiga tantangan, baik dari pesaing luar negeri maupun domestik, yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan Indonesia dalam menghadapi AFTA :
1.

2.

3.

Model dan tenaga kerja harus masuk melalui pendirian kantor cabang, anak perusahaan, dan perusahaan patungan atau joint venture. Terjadi inovasi atau pembaruan produk serta diversifikasi atau penganekaragaman pemasaran yang dilakukan pihak asing. Persaingan di pasar domestik (dalam negara) meningkat tajam. Namun, peluang bagi perusahaan Indonesia yang memiliki kemampuan teknik dan model kuat telah siap memperluas pasar ke negara lain atau go internasional.

1.

2.

pangsa pasar negara-negara ASEAN di Indonesia meningkat dengan tajam. Dan pada tahun 2005 pangsa pasar negaranegara ASEAN di Indonesia mencapai 29,5 persen. saat ini produk-produk dari negara ASEAN lebih menguasai pasar Indonesia dibandingkan dengan produk-produk dari China.

AFTA+CHINA 2010 menimbulkan penentangan dari berbagai kalangan, khususnya mereka para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Hal ini dikarenakan UKM merupakan salah satu pihak yang paling di rugikan dengan adanya AFTA China.
Dengan adanya pasar bebas ini dipastikan produk China akan membanjiri pasar di seluruh Indonesia, dan itu artinya produk-produk dari dalam negeri khususnya produk-produk UKM akan dipaksa untuk bersaing dengan produk-produk China yang terkenal dengan harga yang sangat murah dengan kualitas yang cukup bagus. Padahal, dunia UKM Indonesia belum memiliki kesiapan yang cukup untuk bertarung dengan kehadiran produk China tersebut.

1.
2. 3. 4.

5.

Indonesia harus memperbaiki iklim investasi, Menjaga suku bunga rendah, Meningkatkan daya saing, dan Mensosialisasikan fasilitas-fasilitas yang diberikan AFTA maupun potensi pasar yang tersedia di pasar ASEAN ke pelaku bisnis. Apabila tidak, Indonesia tidak akan pernah dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas AFTA secara optimal. Pemerintah telah mengamankan produk dengan memberlakukan kebijakan impor, mengawasi arus masuk barang impor dengan Standar Nasional Indonesia.

1.

2.

3.

Pemerintah perlu mengeluarkan bantuan dan pinjaman dana khusus untuk pelaku usaha kecil dan menengah, dengan bunga sekecil-kecilnya, dan Juga pelatihan-pelatihan dan bimbingan peningkatan mutu produk secara terus menerus. Selanjutnya masyarakat dapat berpartisipasi dalam bentuk pelaksanaan Dukung Produk Indonesia, dengan selalu mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan bangsanya sendiri.**

Contoh Perusahaan2 Indonesia yang Go-International

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai