Ureter
Berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine ke dalam buli-buli Pada orang dewasa panjangnya 20 cm Tempat-tempat penyempitan pada ureter:
Perbatasan antara pelvis renalis dan ureter (pelviureter junction) Tempat ureter menyilang arteri iliaka di rongga pelvis Pada saat ureter masuk ke buli-buli
Buli-buli
Buli-buli adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling beranyaman. Secara anatomik bentuk buli-buli terdiri atas 3 permukaan, yaitu: Permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum Permukaan inferiolateral Permukaan superior Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Kapasitas maksimal buli-buli untuk orang dewasa 300 450 ml
Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine keluar dari buli-buli melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2, yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Panjang uretra wanita 3 5 cm, sedangkan uretra pria dewasa 23 25 cm.
ISK
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001) Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998) Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keradangan bakterial saluran kemih disertai adanya kolonisasi mikroba di urin.
Epidemiologi
Umumnya: wanita > pria (karena uretra wanita lebih pendek daripada pria) Namun :
Neonatus: laki2 > perempuan -> tdk menjalani sirkumsisi Masa sekolah: perempuan > laki2 Remaja: perempuan > laki2
Klasifikasi ISK
Berdasarkan Letak terjadinya infeksi Atas : Pielonefritis Bawah: Uretritis, sistitis
Complicated
ISK
Berdasarkan Berat-ringannya
Uncomplicated
ETIOLOGI
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated Escherichia coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple) Enterobacter, Staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Faktor resiko
1. Bendungan aliran urin Anomali kongenital (misalnya keadaan biureter, bipelvis renalis) Batu saluran kemih Oklusi ureter (sebagian atau total) Refluks vesikoureter adanya refluks urin dari kandung kemih ke ureter dan kadang-kadang bisa sampai ke pelvis renal. Refluks vesikoureter terjadi saat buang air kecil atau adanya peningkatan tekanan di kandung kemih. Adanya kelainan anatomi pada vesikoureteral junction menyebabkan adanya refluks bakteri dan menyebabkan infeksi saluran kemih bagian atas. Urin sisa dalam buli-buli karena Neurogenic bladder Striktur uretra Hipertrofi prostat Gangguan metabolik Hiperkalsemia Hipokalemia Agamaglobulinemia
2.
3.
4.
5. Instrumentasi Kateter Dilatasi uretra Sistoskopi 6. Kehamilan Infeksi saluran kemih ditemukan pada 2-8 % wanita hamil. Pada 2030% wanita hamil dengan bakteriuria asimptomatik berkembang menjadi pielonefritis. faktor statis dan bendungan pH urin yang tinggi sehingga mempermudah pertumbuhan kuman 7. Keadaan immunocompromised, misalnya penderita keganasan dan penerima penatalaksanaan imunosupresif. 8. Infeksi mikroorganisme tertentu terutama yang resisten terhadap banyak obat dan infeksi polimikrobial.
PATOFISIOLOGI
Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui : kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen. Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu asending dan hematogen. Secara asending yaitu: Masuknya mikroorganisme dalm kandung kemih, antara lain: factor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemih Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis. Bakteriologis Mikroskopis Biakan bakteri Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari spesimen dalam kateter dianggap sebagai kriteria utama adanya infeksi.
Pemeriksaan urin
Meliputi urinalisis dan kultur urin Kultur urin bertujuan untuk menentukan: - Keberadaan kuman - Jenis kuman - Jenis antibiotika untuk kuman tersebut Cara pengambilan sampel urin: - Aspirasi suprapubik biasa pada bayi - Kateterisasi per uretram untuk menghindari kontaminasi kuman sekitar vagina - Miksi dengan pengambilan urin porsi tengah
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah lengkap Leukositosis,peningkatan LED,terdapat sel darah muda menandakan adanya proses inflamasi akut Pada infeksi berat perlu diperiksa faal ginjal,faal hati,analisis gas darah,kultur kuman
Thrimetoprim-sulfamethoxazole
tipikal pengobatan terbaru adalah pemberian kombinasi obat Thrimetoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX) selama 3 hari. KI: setelah menjalani dental work, pasien dengan alergi sulfa ES: TMP-SMX mengganggu keefektifan kontrasepsi oral
Fluoroquinolones/quinolon
Ciprofloxacin, norfloxacin, ofloxacin, levofloxacin, gatifloxacin, sparfloxacin Antibiotik ini efektif melawan range luas, tapi mahal
Nitrofurantoin
Antibiotik yang relatif murah, digunakan terutama untuk ISK
Fosfomisin
Merupakan alternatif yang baik, bisa menjadi pengobatan yang efektif 1 dosis. Dapat digunakan untuk wanita hamil
Cephalosporin
Generasi 2: cefuroxime axetil, cefaclor, cefprozil Generasi 3: cefixime, cefotaxime, cefpodoxime Umum digunakan pada penderita DM
Tetracycline
Pengobatan jangka panjang dengan tetracycline atau doxycycline. Dapat digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh mycoplasma atau chlamydia. ES: reaksi kulit terhadap sinar matahari, rasa terbakar pada tenggorokan, perubahan warna pada gigi
Aminoglikosida
Diberikan melalui injeksi untuk infeksi bakteri yang serius.
PENCEGAHAN
Bagi wanita, setelah buang air kencing membasuh dari depan ke belakang untuk mencegah masuknya bakteri dari anus ke dalam uretra. Banyak minum air putih Segera buang air kecil apabila bila kandung kemih sudah terasa penuh
PIELONEFRITIS AKUT
Infeksi pada parenkim & pelvis ginjal Etiologi : Escherichia coli, Proteus, Klebsiella, Streptokokus, Fecalis. Patogenesis Umumnya infeksi ascending Jarang hematogen atau limfogen
Pemeriksaan
Laboratorium - Leukositosis, BSR - Urin : keruh, piuria, bakteriuria, proteinuria kadang-kadang hematuria. - Fungsi ginjal : normal Radiologis
* BNO - bayangan ginjal tidak jelas - batu ginjal * IVP - ginjal membesar - neprogram ber (-)
Sistitis akut
Radang selaput mukosa Vesika Urinaria yang timbulnya mendadak, biasanya ringan & sembuh spontan atau berat disertai penyulit infeksi slauran kemih atas (pielonefritis akut) Sistitis akut ISK tipe sederhana Sistitis akut yang sering kambuh (reccurent UTI) ISK tipe berkomplikasi.
Sistitis akut
Etiologi : Escherichia coli (terbanyak), Staphylococcus saprophyticus, Enterococcus Umumnya asal infeksi dari urethra Insidens : lebih sering pada wanita dari pada laki-laki. Patologi : Stad awal : mukosa hiperemis, edema. Stad lanjut : mukosa rapuh, hemorrhgis, ulkus dangkal yang berisi eksudat.
Faktor predisposisi
Desending infection Infasi mikroorganisme dari organ sekitarnya (divertikulitis) Trauma akibat pembedahan atau kecelakaan Batu atau benda asing lainnya Sisa urin Neoplasma Asending uretritis Instrumentasi, misalnya sistokopi, katerisasi Penyakit lain2 di luar saluran kemih dan ginjal (DM)
Tanda-tanda : - nyeri ketok suprapubis - vagina - discharge - VT adnexa - defisiensi estrogen pucat - urethra tumor, karunkulae.
Pemeriksaan
Laboratorium - Hemogram : lekositosis ringan - Urinalisa : piuria, bakteriuria, hematuria (mikro/gross) - Kultur urine & tes sensitivitas Radiologi - Pielografi intravena Indikasi: - Th/ A.B tidak membaik - Sistitis tanpa piuria, gejala (+) - Sistitis berulang - Hematuria - Sistoskopi & kalibrasi urethra Indikasi sistoskopi : hematuri, pada IVP tidak ditemukan kelainan pada traktus urinarius bagian atas. Kalibrasi dengan bougie a boule snapping stenosis
Pengobatan
Antibiotik sesuai kultur Anticholinergic Probanthine Urinary analgesic Pyridium Stiktur/stenosis dilatasi Karunkulae ekstirpasi
Prognosis
Prognosis baik dan dapat sembuh sempurna.
Sistitis kronik
Radang Vesika Urinaria yang menyerang berulang-ulang & dapat menyebabkan kelainan atau penyulit dari saluran kemih atas & ginjal.
Etiologi
Infeksi kronik dr Vesika Urinaria dapat sebagai akibat dari infeksi kronis bagian atas, sisa urin, refluks uretra, stenosis uretra & terutama akibat lanjut dari:
ISK atas (pielonefritis atau tipe berkomplikasi) Sisa urin dengan convert bacteriurine Refluks atau stenosis uretra Terapi sistitis akut tidak adekuat
Histopatologi
Kandung kemih pucat, menebal & jarang ditemukan ulserativ. Permukaan vesika urinaria menonjol dan membentuk kista, dinamakan sistitis kistik. Kapasitas kandung kemh berkurang akibat fibrosis. Pemeriksaan mikroskopik memperlihatkan penebalan dr sel epitel, infiltrasi sel radang kedalam submukosa dan otot.
Diagnosa banding Prostatitis kronis Infeksi spesifik saluran kemih dan ginjal Sistitis psikosomatis Uretritis senilis Sistitis interstitial Sistitis radiasi Uretritis kronik Prognosis Baik bila: diberikan antibiotik yang intensif dan tepat Faktor predisposisi mudah dikenal dan diobati.
Definisi Merupakan peradangan dari saluran uretra. Uretritis dapat bersifat primer atau sekunder. Uretritis sekunder didapatkan pada pasien dengan kateter atau striktur uretra. Kuman patogen Kuman penyebab uretritis adalah N. gonorrhoeae, C. trachomatis, Mycoplasma genitalium dan T. Vaginalis. Gejala dan tanda Gejala uretritis adalah discharge purulen dan alguria/disuria. Kebanyakan uretritis bersifat asimtomatis. Diagnosis Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan gram langsung terhadap discharge atau swab uretra (2-4 cm dari muara uretra).
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terapi berdasarkan panduan The Center for Disease Control and Prevention. Antibiotika yang direkomendasikan untuk N. gonnorrheae
Cefixime 400 mg oral Ceftriaxone 250 mg IM Ciprofloxacine 500 mg oral Ofloxacin 400 mg oral
Keempat antibiotika diatas diberikan dalam dosis tunggal. Infeksi gonorrheae sering diikuti dengan infeksi chlamydia. Oleh karena itu perlu ditambahkan antibiotika antichlamydial :
Azithromycin, 1 gr oral (dosis tunggal) Doxycycline 100 mg oral 2 kali sehari selama 7 hari Erythromycine 500 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari Ofloxacin 200 mg oral 2 kali sehati slama 7 hari
URETHRITIS AKUT
Etiologi - Ascending : meatus, urethra distal - Descending : traktus urinarius bagian atas buli & prostat - Penyebab * N gonorrhoeae terbanyak * NGU : Chlamydia trachomatis, U urealyticum Patologi - mukosa eritema, edema, eksudat purulen - ulserasi
Pemeriksaan
Laboratorium - Urin : lekosituria - Gram -stained smear * intracelluler gram (+) cocci Go * gram (+) cocci tidak ditemukan NGU - Kultur & tes sentivitas urin
Penatalaksanaan
Gonorrhea infeksi non spesifik NGU sesuai hasil kultur Antibiotik - Tetrasiklin 4x500 mg - Doksisiklin 2x100 mg - Minosiklin 2x100 mg - Eritromisin 4x500 mg - Tmp - sm - lama terapi 7-14 hari Laki-laki : - pakai kondom Sampai sembuh - abstinensia Terapi sexual partner
Komplikasi
- infeksi keatas : prostat, ductus ejaculatorius, vesicula seminalis, vas deferens, epididymis & buli. - abses periurethral - stricture urethra
Faktor ekstrinsik
Geografi Iklim dan temperatur Asupan air Diet Pekerjaan
BATU STRUVIT
BATU XANTHIN
Gizi
Rendah protein ( memacu eksresi kalsium urine ) Rendah oksalat Rendah garam ( natriuresis memacu hiperkalsiuri ) Rendah purin
Pencegahan
Minum banyak Usahakan vol urine 1500-2000 ml/sehari Diet komponen pembentuk batu Aktivitas harian yang cukup
BATU BULI-BULI
Etiologi
Batu ginjal atau ureter yang turun ke buli-buli Dehidrasi Diare
Komposisi tersering
Asam urat Stuvit