Uraian
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi
Lebih
(Kurang)
1
1.1
1.1.1
1.1.2
1.1.4
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah *)
Pendapatan retribusi daerah
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
Jumlah
2
Belanja
2.1
Belanja Tidak Langsung
2.1.1
Belanja Pegawai
2.2
Belanja Langsung
2.2.1
Belanja Pegawai
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
2.2.2.1
Belanja Hibah Barang
2.2.2.1.1
Hibah barang/jasa yang
diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat
2.2.2.2
Belanja
Bantuan
Sosial
Barang
2.2.2.2.1
Bantuan
sosial
barang
yang diserahkan kepada
pihak ketiga/masyarakat
2.2.2.3
Belanja
barang
untuk
diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat
selain
hibah dan bantuan sosial **)
2.2.2.XX
Barang/jasa selain hibah
dan bantuan sosial
2.2.3
Belanja Modal
Jumlah
Surplus / (Defisit)
*)
**)
2
2.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
3.
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.3
Uraian
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pajak Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/
Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Pendapatan Hibah
Dana Darurat
Dana Bagi Hasil Pajak dariProvinsi
dan Pemerintah Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah lainnya
Jumlah Pendapatan
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Bunga
Belanja subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Jumlah Belanja
SURPLUS/(DEFISIT)
Pembiayaan Daerah
Penerimaan Pembiayaan Daerah
Penggunaan SiLPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman
Penerimaan Piutang Daerah
Jumlah Penerimaan
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang
Pemberian Pinjaman Daerah
Jumlah Pengeluaran
Pembiayaan Neto
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi
Lebih
(Kurang)
III.
A. KONSOLIDASI
DAERAH
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
12.1
12.2
12.3
12.4
12.5
12.6
12.7
12.8
13
13.1
13.2
13.2.1
13.2.1.1
13.2.2
13.2.2.1
13.2.2.2
13.2.3
13.3
14
15
16
17
18
19
20
LAPORAN
REALISASI
Uraian
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah
Pendapatan retribusi daerah
Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Dana perimbangan
Lain-lain pendapatan yang sah
Jumlah pendapatan
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
Belanja pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Hibah Barang
Hibah barang/jasa yang
diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat
Belanja
Bantuan
Sosial
Barang
Bantuan sosial barang
yang diserahkan kepada
pihak ketiga/masyarakat
Belanja
barang
untuk
diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat selain
hibah dan bantuan sosial
**)
Barang/jasa selain hibah
dan bantuan sosial
Belanja modal
Jumlah belanja
Surplus / defisit
Pembiayaan daerah
Penerimaan pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih pembiayaan tahun
berkenaan ( SILPA )
ANGGARAN
KEUANGAN
SATKER 1
SATKER 2
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
PEMERINTAH
PPKD
Gabungan
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
12.1
12.3
12.4
12.5
12.6
13
14
15
16
17
18
19
20
Uraian
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah
Pendapatan retribusi daerah
Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Dana perimbangan
Lain-lain pendapatan yang sah
Jumlah pendapatan
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Belanja Langsung
Belanja pegawai
Belanja Barang dan Jasa
1)Hibah
barang/jasa
yang
diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat
2)Bantuan sosial barang/jasa
yang
diserahkan
kepada
pihak ketiga/masyarakat
3)Barang/jasa selain 1) dan 2)
Belanja modal
Jumlah belanja
Surplus / defisit
Pembiayaan daerah
Penerimaan pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih pembiayaan tahun
berkenaan (SILPA)
Gabungan
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xx
Uraian
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah
Pendapatan retribusi daerah
Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Dana transfer
Lain-lain pendapatan yang sah
Jumlah pendapatan
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Pemda
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Belanja Modal
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Jumlah belanja
Surplus / defisit
Pembiayaan daerah
Penerimaan pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih pembiayaan tahun
berkenaan (SILPA)
xxx
xxx
xx
xx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
LAMPIRAN I.1
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN PEMERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG
BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
LAMPIRAN III
PERATURAN KEPALA DAERAH
NOMOR
TENTANG
(judul)
NO
NAMA PENERIMA
ALAMAT PENERIMA
JUMLAH (Rp)
1.
2.
3.
4.
Dst
LAMPIRAN I.2
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN PEMERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG
BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
LAMPIRAN IV
PERATURAN KEPALA DAERAH
NOMOR
TENTANG
(judul)
NO
NAMA PENERIMA
ALAMAT PENERIMA
JUMLAH (Rp)
1.
2.
3.
4.
Dst