Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia. Dalam situasi apapun orang pasti berupaya memiliki rumah sebagai tempat tinggal bagi dirinya dan keluarganya, mengembangkan hubungan sosial dan membangun lingkungan permukimannya. Rumah sangat bermakna bagi eksistensi seorang manusia, baik sebagai pribadi, keluarga dan masyarakat. Tanpa campur-tangan pihak lain dari luar lingkungan, mereka pun akan mengusahakan penyelenggaraan rumah dan permukimannya sendiri secara mandiri dan berdaulat. Perumahan dan permukiman sebagai hak asasi dan hak dasar setiap manusia diakui secara universal, menjadi landasan hukum internasional dan dituangkan dalam D !"# $Deklarasi mum !ak-hak "sasi #anusia% Pasal &' "yat $(%. Pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat serta menciptakan suasana kerukunan hidup keluarga dan kesetia-ka)anan sosial masyarakat dalam rangka membentuk lingkungan serta persemaian nilai budaya bangsa dan pembinaan )atak anggota keluarga. Pembangunan perumahan dan permukiman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal, baik dalam jumlah maupun kualitasnya dalam lingkungan yang sehat serta kebutuhan akan suasana kehidupan yang memberikan rasa aman, damai, tenteram, dan sejahtera.

Pembangunan perumahan dan permukiman ditingkatkan dan diperluas hingga dapat makin merata dan menjangkau masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan senantiasa memperhatikan rencana tata ruang dan keterkaitan serta keterpaduan dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Pembangunan perumahan dan permukiman harus dapat mendorong semangat s)adaya dan gotong royong masyarakat. Penyuluhan teknis tentang pembangunan dan pemugaran perumahan perlu dilanjutkan dan diperluas untuk meningkatkan kualitas lingkungan dalam kehidupan masyarakat. Pembangunan rumah susun di kota-kota besar perlu dilanjutkan dan ditingkatkan dengan memperhatikan lingkungan sosial di sekitar-nya. Pembangunan perumahan dan permukiman harus mampu memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja serta mendorong berkembangnya industri bahan bangunan murah yang memenuhi syarat teknis dan kesehatan serta terbuat dari bahan dalam negeri. *ualitas tenaga pembangunan perumahan dan permukiman perlu ditingkatkan dan kelembagaannya perlu dimantapkan. B. Rumusan Masalah (. +agaimana pendekatan penyelenggaraan perumahan dan permukiman, &. +agaimana perkembangan penyelenggaraan perumahan dan permukiman di -ndonesia, C. Tujuan Penulisan (. &. ntuk memahami pendekatan penyelenggaraan perumahan dan permukiman. ntuk memahami perkembangan penyelenggaraan perumahan dan

permukiman di -ndonesia.

&

BAB II PENDEKATAN PEN ELEN!!ARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu sektor yang strategis dalam upaya membangun manusia -ndonesia yang seutuhnya. .elain sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perumahan dan permukiman, papan juga ber/ungsi strategis di dalam mendukung terselenggaranya pendidikan keluarga, persemaian budaya dan peningkatan kualitas generasi akan datang yang berjati diri. *arenanya, pada tempatnyalah bila 0isi penyelenggaraan perumahan dan permukiman diarahkan untuk mengusahakan dan mendorong ter)ujudnya kondisi setiap orang atau keluarga di -ndonesia yang mampu bertanggung ja)ab di dalam memenuhi kebutuhan perumahannya yang layak dan terjangkau di dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan guna mendukung ter)ujudnya masyarakat dan lingkungan yang berjati diri, mandiri, dan produkti/. *emampuan pemerintah untuk menyelenggarakan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman relati/ sangat terbatas. .ementara itu )alaupun masalah perumahan merupakan tanggung ja)ab bersama, namun ke)ajiban untuk pemenuhan kebutuhan rumah tersebut pada hakekatnya merupakan tanggungja)ab individual. 1leh karenanya sumber daya dan potensi masyarakat perlu ditumbuhkembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan perumahan dan permukimannya secara mandiri, dengan didukung oleh upaya pemerintah melalui penciptaan iklim yang kondusi/. 2ambaran yang ada tentang ketidakmampuan masyarakat untuk me)ujudkan

perumahannya lebih sering dikarenakan iklim yang ada belum secara optimal memberikan ruang, kesempatan dan peluang yang memadai bagi masyarakat untuk mengembangkan kapasitasnya. Dengan mengacu kepada hakekat bah)a keberadaan rumah akan sangat menentukan kualitas masyarakat dan lingkungannya di masa depan, serta prinsip pemenuhan kebutuhan akan perumahan adalah merupakan tanggung ja)ab masyarakat sendiri, maka penempatan masyarakat sebagai pelaku utama dengan strategi pemberdayaan merupakan upaya yang sangat strategis. .ehingga Pendekatan penyelenggaraan perumahan dan permukiman dilakukan dengan cara 4 (. #elakukan pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. .ebagaimana telah diatur di dalam Pasal ', ndang- ndang 5omor 6

Tahun (77& tentang Perumahan dan Permukiman, setiap )arga negara mempunyai ke)ajiban dan tanggungja)ab untuk berperan serta di dalam pembangunan perumahan dan permukiman dan pada Pasal &7 juga dinyatakan bah)a setiap )arga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta di dalam pembangunan perumahan dan permukiman, tidak terkecuali laki-laki ataupun perempuan. 1leh karenanya, upaya pengarusutamaan gender di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman harus terus didorong dan ditumbuh kembangkan. .elanjutnya untuk mengimplementasikan hak, kesempatan dan ke)ajiban setiap )arga negara tersebut di dalam pembangunan perumahan dan permukiman maka #isi yang akan dijalankan adalah melakukan pemberdayaan kepada

masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. &. #em/asilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusi/ di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman perlu didukung oleh aspek-aspek pengaturan, pembinaan dan penga)asan yang e/ekti/ dalam rangka mendorong serta menumbuhkembangkan terciptanya iklim yang kondusi/, antara lain dengan pengembangan sistem insenti/, penghargaan dan sanksi yang tepat, serta pengembangan produk-produk hukum yang responsi/ terhadap dinamika pembangunan bersama masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.

'

BAB III PERKEMBAN!AN PEN ELEN!!ARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI IND"NE#IA

#enjelang berakhirnya abad dua puluh, pembangunan perumahan dan permukiman di -ndonesia telah mencapai keberhasilan melalui kebijakan

pembangunan perumahan massal yang dikenal sebagai pola pasokan. Pola pasokan tersebut dia)ali dengan penugasan untuk menyediakan perumahan sederhana pada tahun (786 dan kemudian juga dikembangkan oleh para pengembang s)asta yang juga melayani masyarakat golongan berpenghasilan menengah keatas. 5amun demikian, dapat diakui bah)a masih terdapat sekitar 9': perumahan yang diupayakan sendiri oleh masyarakat secara in/ormal. Perumahan dan permukiman telah menjadi salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. -nvestasi di sektor perumahan berkisar antara &-9: dari Produk Domestik +ruto $PD+%. *ontribusi investasi perumahan terhadap PD+ tersebut akan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Peran penting sektor perumahan dan permukiman dalam pembangunan perekonomian nasional terutama karena terkait dengan e/ek multiplier yang dapat diciptakan, baik terhadap penciptaan lapangan kerja maupun terhadap pendapatan nasional, yang ditimbulkan oleh setiap investasi yang dilakukan di sektor perumahan. ;/ek investasi di sektor perumahan atas penciptaan lapangan kerja di -ndonesia adalah setiap milyar rupiah yang diinvestasikan di bidang perumahan dapat

<

menghasilkan sekitar (=' orang-tahun pekerjaan secara langsung, sedangkan multiplier pekerjaan secara tidak langsung sekitar 3,' kali, sedangkan e/ek investasi perumahan terhadap nasional pendapatan di -ndonesia sekitar (,8 kali, yaitu untuk setiap milyar rupiah investasi di bidang perumahan dapat menghasilkan pendapatan nasional sebesar (,8 milyar rupiah. Di dalam menyelenggarakan perumahan dan permukiman, serta yang sekaligus juga berdampak pada kinerja sektor perumahan dan permukiman, yang sebenarnya dapat berperan sebagai salah satu lokomoti/ kebangkitan ekonomi nasional. .elanjutnya seiring dengan perubahan kondisi sosial politik yang diantaranya mengamanatkan desentralisasi di dalam penyelenggaraan tugas pembangunan, maka penyelenggaraan perumahan dan permukiman mulai menerapkan secara lebih intensi/ pola pembangunan yang terdesentralisasi. !al ini sebetulnya sangat sejalan dengan karakteristik persoalan perumahan dan permukiman yang memang khas lokal kontekstual, serta kondisi pengembangan potensi kemampuan masyarakat di dalam merespon persoalan di bidang perumahan dan permukiman yang semakin memadai, disamping sangat sesuai dengan tuntutan kebijakan pembangunan nasional dan perundangundangan yang menekankan pada pelaksanaan otonomi daerah secara nyata dan bertanggung-ja)ab.

BAB I$ KE#IMPULAN

Pendekatan penyelenggaraan perumahan dan permukiman dilakukan dengan cara melakukan pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman dan mem/asilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusi/ di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman. Perkembangan penyelenggaraan perumahan dan permukiman di indonesia telah mencapai keberhasilan melalui kebijakan pembangunan perumahan massal yang dikenal sebagai pola pasokan. Pola pasokan tersebut dia)ali dengan penugasan untuk menyediakan perumahan sederhana pada tahun (786 dan kemudian juga dikembangkan oleh para pengembang s)asta yang juga melayani masyarakat golongan berpenghasilan menengah keatas. 5amun demikian, dapat diakui bah)a masih terdapat sekitar 9': perumahan yang diupayakan sendiri oleh masyarakat secara in/ormal.

DA%TAR PU#TAKA

Budihardjo, Eko dan Djoko Sujarto. 2005. Kota Berkelanjutan, PT Alumni, Bandung. Erawan, R. Bambang. 2000. Mewujudkan Tata Ruang Nasional Berwawasan Lingkungan Dalam Konteks Otonomi Daerah, (Ar na !ukum "o #2 Tahun $, "o% mb r 2000& !adi, Sudharto P. 2005. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan, 'adjah (ada )ni% r*it+ Pr **, ,ogjakarta. !ar*ono, Bo di. #---. Hukum graria !ndonesia" #ejarah $embentukan %ndang %ndang Pokok graria" !si Dan Pelaksanaann&a, Djambatan, ,akarta .omarudin. #--/. Menelusuri Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman, 0a+a*an R al E*tat 1ndon *ia 2 PT. Raka*indo, ,akarta So 3ra3to, R. #-45. %ndang ' %ndang Pokok ,akarta. graria dalam Praktek , )1 Pr **,

Anda mungkin juga menyukai