Anda di halaman 1dari 5

1.

1. Jelaskan perbedaan antara gaya kepemimpinan partisipasi dan gaya orientasi tugas. Ada pendapat yang mengatakan bahwa proyek lebih sesuai dikelola dengan gaya partisipasi. Apakah hal ini selalu berlaku , dan bagaimana dengan pimpinan konstruksi di lapangan?

Solusi Perbedaan gaya kepemimpinan partisipasi dan gaya orientasi tugas : Gaya kepemimpinan orientasi Pemimpin mementingkan terlaksananya pekerjaan dan tercapainya sasaran sehingga mengarah ke sifat otokrasi Gaya kepemimpinan partipasi Menunjukkan perhatian yang besar kepada bawahannya, mengadakan konsultasi sebelum mengadakan suatu tindakan penting, sehingga mengarah ke suasana demokratis. Gaya partisipasi memang dianggap lebih cocok, karena memberikan tanggung jawab untuk memutuskan dan mengimplementasikan serta dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang terbaik. Namun, hal ini tidak selalu berlaku karena umumnya disimpulkan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi, melainkan tergantung pada faktor-faktor, seperti sifat pekerjaan, kelompok yang dipimpin, pemimpin, dan pemahaman hubungan sesama. 1. 2. Pimpro dianggap memiliki otoritas resmi terbatas, sehingga untuk melengkapinya atau meningkatkannya diperlukan expert power dan referent power. Bagaimanakah caranya mengembangkan dua power tersebut ?

Solusi Keterbatasan otoritas resmi pimpro menyebabkan pimpro memerlukan: Expert Power Personal authority yang diperoleh seorang pemimpin karena ia dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman luas mengenai disiplin ilmu bidang yang ia pimpin. Referent Power : Pemimpin memiliki daya tarik karisma yang ditunjukan oleh sikap dan tindakan, sehingga pengikutnya menaruh hormat dan pujian.

Kedua power ini dikembangkan dengan memahami perilaku hubungan antarmanusia pada dimensi sumber daya manusia dalam proyek, mengadakan komunikasi ekstensif untuk mengetahui pandangan, menampung pendapat yang mungkin berbeda dari yang dimiliki, yang kemudian dipakai sebagai mesukan untuk mengambil keputusan, menggali informasi perihal persoalan yang sedang mereka hadapi, baik mengenai teknis maupun organisasi, dan membahas isu konflik yang menghambat kelancaran pekerjaan, serta tidak cukup hanya dengan laporan atau melalui rapat formal. 1. 3. Secara garis besar, kualifikasi pimpro cenderung ke arah generalis. Apakah yang harus dilakukan apabila seorang spesialis menduduki jabatan pimpro?

Solusi Sebagai seorang spesialis yang menjadi pimpro harus dapat menciptakan dan mendorong terselenggarakannya kerjasama antara bidang-bidang fungsional dengan bagian organisasi proyek yang memerlukan. Pimpro menguasai seluk beluk aspek teknis maupun operasional bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan dalam usahanya memecahkan masalah yang dihadapi, ia memakai pendekatan analitis. Selain itu, yang dipentingkan dalam hal ini adalah kecakapan untuk mengintegrasikan dan mensinkronkan pelaksanaan masing-masing komponan kegiatan proyek yang dilakukan oleh berbagai pihak menjadi kesatuan langkah yang terpadu. Hal yang harus dilakukan adalah mengubah orientasi dari masalah masalah teknis terinci, seperti sikap menilai tinggi akan kesempurnaan dan pendalaman teknis, ke aspek manajerial. Ia hendaknya meningkatkan perhatiannya pada pembinaan hubungan dan kerja sama dengan organisasi peserta sehingga tercipta suasana yang mendukung kelancaran kegiatan proyek 1. 4. Dilihat dari segi kegiatan yang dominan, maka proyek dibagi menjadi 4 tahap. Berdasarkan sifat kegiatan yang berlangsung pada masing masing tahap tersebut, sebutkan sifat kepemimpinan yang dianggap paling sesuai untuk tahap tahap yang bersangkutan !

Solusi 1. Tahap konseptual

Meliputi, kepemimpinan ( laeder ) yang memiliki kecakapan melihat jauh ke depan (visioner), inovator dan konseptual. 1. Tahap perencanaan

Pemimpin bertindak sebagai leader yang menentukan (mengambil keputusan) strategi dan perencanaan operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. 1. Tahap pengembangan

Lanjutan taha[p perencanaan, secara garis besar sama dengan tahap perencanaan. 1. Tahap implementasi

Kepemimpinan diarahkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien agar produk ( deliverable ) dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai mutu dan meminimalisir kemungkinan kelebihan anggaran. 1. 5. Proyek dianggap sebagai arena potensial tempat tumbuhnya konflik. Mengapa demikian ? sebutkan potensi sumber konflik sepanjang siklus proyek dan cara penanggananya!

Solusi Proyek dianggap sebagai arena potensial tempat tumbuhnya konflik Karena pelakunya berasal dari berbagai organisasi, belum pernah bekerja sama, memiliki pola pikir yang ditempa oleh pengalaman beda, dan harus menghadapi situasi yang dinamis (cepat berubah) dengan periode yang relative singkat. Potensi sumber konflik sepanjang siklus proyek dan cara penanganannya No. 1. Sumber Konflik Jadwal Penyebab Penanganan Perbedaan pendapat mengenai Susun jadwal paket kerja sebaik kurun waktu dan urutan pekerjaan. mungkin. Ikut sertakan pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan sepanjang siklus proyek. Prioritas Berbeda pandangan antara peserta Susun perencanaan secara jelas. proyek perihal bobot pentingnya Capai keputusan bersama dengan berbagai kegiatan. pihak-pihak yang bersangkutan. Tenaga kerja/ staf Penempatan personil dari internal Susun perkiraan keperluan dan eksternal organisasi di kantor tenaga/staf sedini mungkin dan pusat. komunikasikan dengan pihak yang bersangkutan. Masalah teknis Standar, spesifikasi, kriteria Menjelaskan kendala biaya dan material, dan peralatan, metode uji filosofi desain yang ditetapkan coba dan inspeksi. proyek. Administrasi dan Prosedur Perbedaan mengenai prosedur Susun buku petunjuk pokok-pokok operasi atau pelaporan, otoritas, prosedur kerja dan koordinasikan serta tanggung jawab dan program untuk peserta proyek. implementasi. Personalitas Perbedaan personalitas antara Kembangkan suasana yang pelaku alam melihat segala menunjang saling pengertian, sesuatu. perbanyak komunikasi. Biaya Perbedaan anggapan mengenai Menjelaskan dasar yang menjadi jumlah dan jadwal alokasi biaya keputusan jumlah dan dasar alokasi bagi bermacam-macam paket biaya. kerja. 1. 6. Terdapat berbagai cara pemecahan konflik. Sebutkan cara yang dianggap paling baik untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam lingkungan proyek!

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Solusi

Cara yang umumnya dianggap tepat dan terbaik adalah dengan cara menghadapi langsung secara terbuka penyelesaian masalah sampai tuntas. Hal ini termasuk Cara Pemecahan Masalah (Problem Solving), yaitu konflik didekati seperti proses pemecahan persoalan-persoalan yang lain, dalam arti, terlebih dahulu didefinisikan apa yang menjadi konflik, mencari dan mengumpulkan informasi, sebab-sebab terjadinya konflik, menganalisis berbagai alternatif pemecahan hingga akhirnya memilih alternatif yang tepat dan dipandang paling baik. Selain itu, sering diperlukan usaha keras dan waktu yang relatif lama sementara proyek kadang-kadang tidak bisa menunggu. 1. 7. Di samping konflik internal, dikenal juga konflik antara organisasi peserta proyek, misalnya antara pemilik-kontraktor-konsultan. Sebutkan contoh contoh yang sering terjadi beserta cara mengatasinya !

Solusi Konflik lain yang sering terjadi dalam pengerjaan suatu proyek: Konflik antara proyek dan departemen departemen fungsional Konflik antara pelaksana lapangan dengan kantor pusat Konflik antara pemilik dengan kontraktor utama, rekanan Cara mengatasinya : Tidak mamaksakan kehendak ( forcing ) Mencari upaya pemecahan masalah ( problem solving ) Berdamai atau berkompromi Mendinginkan suasana ( smoothing ) Menarik diri ( withdrawal ) 1. 8. Apakah yang dimaksud dengan manajemen antarkultur ? aspek aspek apa yang harus diperhatikan pengelola proyek di Indonesia, yang berkaitan dengan manajemen antarkultur di atas ?

Solusi Manajemen antarkultur adalah manajemen yang berkaitan dengan budaya sumber daya manusia yang berasal dari berbagai daerah atau negara.

Aspek yang harus diperhatikan pengelola proyek di Indonesia, yang berkaitan dengan manajemen antarkultur adalah : aspek perencanaan implementasi pengendalian secara sistematis dan terus menerus, baik dalam hal biaya, mutu, lingkup dan terutama jadwal 1. 9. Jelaskan 10 faktor model hasil studi J.R.Pinto dan Slevin ( 1988 ) perihal critical succes factors untuk suatu proyek

Solusi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menyiapkan organisasi tim inti Ikut serta dalam memimpin negosiasi kontrak EPK dengan pihak pemilik proyek Menyiapkan organisasi tim inti Mengidentifikasi dan bernegosiasi dengan departemen lain untuk pengisian personil tim inti Memimpin pembuatan rencana implenmentasi proyek ( RIP ), atau Project implementation plan Meninjau kembali standar prosedur kerja ke dalam yang dimiliki perusahaan, apakh masih sesuai atau perlu perubahan untuk dipakai mengelola proyek yang akan berlangsung 7. Mengadakan rapat kick off dengan individu atau bidang yang terlibat pada penyelenggaraan proyek. Kemudian dilanjutkan dengan pemilik untuk mengkaji dan mendapatkan dukungan semua aspek pelaksanaan, mulai dari teknis lingkup proyek sampai kepada prosedur kerja dengan semua peserta proyek 8. Memimpin kegiatan garis besar perencanaan dan meletakkan dasar sistem pengawasan dan pengendalian 9. Mengikuti, mengawasi, dan memberi petunjuk kegiatan kegiatan engineering, pembelian, konstruksi, dan start up, serta melakukan koordinasi dengan departemen fungsional dalam masalah tersebut, agar didapat keyakinan bahwa semuanya sesuai dengan sasaran proyek 10. Menyetujui pembayaran bagi pekerjaan pekerjaan yang telah terselesaikan sesuai dengan kontrak EPK 11. Memimpin pembuatan laporan berkala, mengenai kemajuan pelaksanaan proyek.

Anda mungkin juga menyukai