Anda di halaman 1dari 22

egf-ftup 1

ANALISA RANGKAIAN
Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada Rangkaian
Listrik dengan menggunakan suatu teorema tertentu.
Ada beberapa teorema yang dibahas pada bab ini , yaitu :
1. Teorema Superposisi
2. Teorema Substitusi
3. Teorema Thevenin
4. Teorema Norton
5. Teorema Transformasi Sumber
6. Teorema Transfer Daya Maksimum
egf-ftup 2
Teorema Superposisi
Teorema superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier.
Rangkaian linier adalah rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx,
k = konstanta dan x = variabel.

Pada setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus dapat dihitung
dengan cara :
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/ bebas yang bekerj
sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/ bebas lainnya diganti dengan tahanan
dalamnya.

Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka dengan teorema
superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan
tersebut akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema
superposisi menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya.

Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai sumber independent
atau sumber bebas, sumber dependent / sumber tak bebas linier (sumber dependent arus/ tegangan
sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain, atau sebanding dengan jumlah pangkat satu
besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor ( R ), induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).
egf-ftup 3
Analisa rangkaian dengan teorema superposisi
Rangkaian berikut ini dapat dianalisa dengan mengkondisikan sumber tegangan aktif/bekerja
sehingga sumber arusnya menjadi tidak aktif (diganti dengan tahanan dalamnya yaitu tak
hingga atau rangkaian open circuit). Oleh sebab itu arus i dalam kondisi sumber arus OC

yang
mengalir di R
10
dapat ditentukan.






Kemudian dengan mengkondisikan sumber arus aktif/bekerja maka sumber tegangan tidak aktif
(diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit). Disini arus i dalam
kondisi sumber tegangan SC

yang mengalir di R
10
dapat ditentukan juga. Akhirnya dengan
penjumlahan aljabar kedua kondisi tersebut maka arus total akan diperoleh.




egf-ftup 4
Teorema Substitusi
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir
(sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber
tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melalui
komponen pasif tersebut.
Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka sumber
tegangan
penggantinya bernilai Vs = i.R dengan tahanan dalam dari sumber tegangan tersebut
samadengan nol.

egf-ftup 5
Analisa rangkaian dengan teorema substitusi
Rangkaian berikut dapat dianalisa dengan teorema substitusi untuk menentukan arus yang
mengalir pada resistor 2.




Harus diingat bahwa elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i)
maka pada elemen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang
mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melaluinya.
Kemudian untuk mendapatkan hasil akhirnya analisa dapat dilakukan dengan analisis mesh
atau arus loop.



egf-ftup 6
Teorema Thevenin
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber tegangan yang dihubungserikan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada
dua terminal yang diamati.
Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis
rangkaian, yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan
yang dihubungkan seri dengan suatu resistansi ekivalennya.
Gambar dibawah ini, dengan terorema substitusi kita dapat melihat rangkaian sirkit
B dapat diganti dengan sumber tegangan yang bernilai sama saat arus melewati
sirkit B pada dua terminal yang kita amati yaitu terminal a-b.

egf-ftup 7
Setelah kita dapatkan rangkaian substitusinya, maka dengan menggunakan teorema
superposisi didapatkan bahwa :
Ketika sumber tegangan V aktif/bekerja maka rangkaian pada sirkit linier A tidak aktif
(semua sumber bebasnya mati diganti tahanan dalamnya), sehingga didapatkan nilai
resistansi ekivelnnya.



Ketika sirkit linier A aktif/bekerja maka pada sumber tegangan bebas diganti dengan
tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit.




Dengan menggabungkan kedua keadaan tadi (teorema superposisi) maka didapatkan :

) 1 (
1

sc
th
sc
i
R
V
i
i i i
+ =
+ =

egf-ftup 8
Pada saat terminal open circuit (OC), maka i yang mengalir samadengan nol (i = 0), sehingga :













Dari persamaan (1) dan (2) , didapatkan :

) 2 ( .
0

th sc oc
sc
th
oc
sc
th
R i V
i
R
V
i
R
V
i
=
+ =
+ =
th oc
oc th
th sc
th th
th
sc
th
sc
th
R i V V
V V R i
R i V
R R
R
i
R
V
i
R
V
i
.
.
) . (
1
=
+ =
+ = + = + =
egf-ftup 9
Menentukan resistansi pengganti (Rth)
Cara memperoleh resistansi pengganti (Rth) adalah dengan
mematikan atau menon aktifkan semua sumber bebas pada
rangkaian linier A (untuk sumber tegangan tahanan dalamnya = 0
atau rangkaian short circuit dan untuk sumber arus tahanan
dalamnya = atau rangkaian open circuit).

Jika pada rangkaian tersebut terdapat sumber dependent atau
sumber tak bebasnya, maka untuk memperoleh resistansi
penggantinya, terlebih dahulu kita mencari arus hubung singkat
(isc), sehingga nilai resistansi penggantinya (Rth) didapatkan dari
nilai tegangan pada kedua terminal tersebut yang di-open circuit
dibagi dengan arus pada kedua terminal tersebut yang di- short
circuit .

egf-ftup 10
Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Thevenin
Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, open circuit kan pada terminal a-b kemudian
hitung nilai tegangan dititik a-b tersebut (Vab = Vth).
Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-
b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya
(untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas
diganti dengan rangkaian open circuit) (Rab = Rth).
Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti Theveninnya
didapatkan dengan cara :



Untuk mencari Isc pada terminal titik a-b tersebut dihubungsingkatkan dan dicari arus yang
mengalir pada titik tersebut (Iab = Isc).
Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya, kemudian pasangkan kembali
komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

sc
th
th
I
V
R =
egf-ftup 11
Teorema Norton
Pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber
arus yang dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal
yang diamati.
Tujuan teorema Norton adalah untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu dengan
membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu
tahanan ekivalennya.

sc
N
i
R
V
i + =
egf-ftup 12
Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton
Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.

Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short circuit kan pada terminal a-b
kemudian hitung nilai arus dititik a-b tersebut (Iab = Isc = IN).

Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur
pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short
circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian open circuit) (Rab =
RN = Rth).
Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
Nortonnya didapatkan dengan cara :

Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicari tegangan pada
titik tersebut (Vab = Voc).
Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya, kemudian pasangkan kembali
komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

N
oc
N
I
V
R =
egf-ftup 13
Teorema Transformasi Sumber
Sumber tegangan yang dihubungserikan dengan resistansi dapat diganti dengan
sumber arus yang dihubungparalelkan dengan resistansi yang sama atau sebaliknya.
Teorema ini berguna untuk menyederhanakan rangkaian dengan multi sumber
tegangan atau
multi sumber arus menjadi satu sumber pengganti (Teorema Millman)

egf-ftup 14
Langkah-langkah analisa
Ubah semua sumber tegangan ke sumber arus




Jumlahkan semua sumber arus paralel dan tahanan paralel




Konversikan hasil akhir sumber arus ke sumber tegangan


3 2 1
3
3
2
2
1
1
1 1 1 1
R R R R
R
V
R
V
R
V
i
t
t
+ + =
+ + =

t ek
t t ek
R R
R i V
=
= .
egf-ftup 15
Teorema Transfer Daya Maksimum
Teorema ini menyatakan bahwa :
Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban samadengan nilai
resistansi sumber, baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun dipasang
paralel dengan sumber arus.

Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan rumus sebagai berikut :







L
L g
g
L
L g
g
L L L L
R
R R
V
P
sehingga
R R
V
i
ana
R i i R i i V P
. ) (
:
: dim
. . . .
2
2
+
=
+
=
= = =
egf-ftup 16
Dengan asumsi Vg dan Rg tetap, dan PL merupakan fungsi RL, maka untuk mencari
nilai maksimum PL adalah :









Teorema transfer daya maksimum adalah daya maksimum yang dikirimkan ketika beban RL
samadengan beban intern sumber Rg.
Maka didapatkan daya maksimumnya :

| |
g L
L g
L g
g
L g
L
L g
g
L L g L g g
L
L
L L g g L
L g
g
L
L g
g
L
R R
sehingga
R R
R R
V
R R
R
R R
V
R R R R R V
dR
dP
R R R V R
R R
V
R
R R
V
P
=
(
(

=
(
(

+
=
+ + =
+ =
+
=
+
=

:
) (
0
) (
2
) (
1
0
) ( 2 ) (
) ( .
) (
. ) (
3
2
3 2
2
3 2 2
2 2
2
2
2
g
g
L
R
V
P
4
2
max
=
egf-ftup 17
Transformasi Resistansi Star Delta (YA)
Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan tertentu saat dianalisis
ternyata bukan merupakan hubungan seri ataupun hubungan paralel yang telah kita
pelajari sebelumnya, maka jika rangkaian resistansi tersebut membentuk hubungan
star atau bintang atau rangkaian tipe T, ataupun membentuk hubungan delta atau
segitiga atau rangkaian tipe H, maka diperlukan transformasi baik dari star ke delta
ataupun sebaliknya.

egf-ftup 18
Tinjau rangkaian Star (Y)
Tinjau node D dengan analisis node dimana node C sebagai ground.
B A D
B A
D
B A
D
D B D A D
V
R R R R R R
R R
V
R R R R R R
R R
V
R
V
R
V
R R R
R R R R R R
V
R
V
R
V
R R R
V
R
V
R
V V
R
V V
3 1 2 1 3 2
2 1
3 1 2 1 3 2
3 2
3 1 3 2 1
3 1 2 1 3 2
3 1 2 3 1
2 3 1
) (
)
1 1 1
(
0
+ +
+
+ +
=
+ =
+ +
+ = + +
= +

) 2 (
) ( ) (
) (
1
) 1 (
) (
1
3 1 2 1 3 2 3
2 1
3 1 2 1 3 2 3
3 1 2 1
2
3 1 2 1 3 2
2 1
3 1 2 1 3 2
3 2
3 3 3 3 3
2
3 1 2 1 3 2
2
3 1 2 1 3 2
3 2
1
3 1 2 1 3 2
2 1
3 1 2 1 3 2
3 2
1 1 1 1 1
1


B A
B A
B D B D B
B A
B A
A D A D A
V
R R R R R R R
R R
V
R R R R R R R
R R R R
i
V
R R R R R R
R R
V
R R R R R R
R R
R R
V
R
V
R
V
R
V V
i
V
R R R R R R
R
V
R R R R R R
R R
i
V
R R R R R R
R R
V
R R R R R R
R R
R R
V
R
V
R
V
R
V V
i
+ +

+ +
+
=
+ +
+
+ +
= =

=
+ +

+ +
+
=
+ +
+
+ +
= =

=
egf-ftup 19
Tinjau rangkaian Delta (A)
Tinjau node A dengan analisis node dimana node C sebagai ground :






Bandingkan dengan persamaan (1) pada rangkaian Star (Y) :
1
1
1
)
1 1
( i V
R
V
R R
i
R
V
R
V V
B
A
A
B A
B
A
A
B A
= +
= +

2
3 1 2 1 3 2
3 1 2 1 3 2
2
1
1
3 1 2 1 3 2
2
3 1 2 1 3 2
3 2
1
:
1
)
1 1
(
R
R R R R R R
R
R R R R R R
R
R
sehingga
i V
R
V
R R
i V
R R R R R R
R
V
R R R R R R
R R
A
A
B
A
A
B A
B A
+ +
=
+ +
=
= +
=
+ +

+ +
+
3
3 1 2 1 3 2
3 1 2 1 3 2
3
3 1 2 1 3 2
2
3 1 2 1 3 2
3 2
3 1 2 1 3 2
3 2
3 1 2 1 3 2
3 2
1
1
1 1
1 1
R
R R R R R R
R
R R R R R R
R
R
R R R R R R
R
R R R R R R
R R
R
R R R R R R R
R R
R
R R R R R R
R R
R R
B
B
B
A B
B A
+ +
=
+ +
=
+ +

+ +
+
=

+ +
+
=
+ +
+
= +
egf-ftup 20
Tinjau node B :






Bandingkan dengan persamaan (2) pada rangkaian Star (Y) :

2
2
)
1 1
(
1
i V
R R
V
R
i
R
V
R
V V
B
C A
A
A
C
B
A
A B
= + +
= +

A C
C A
B
C A
A
A
B A
R R R R R R R R
R R
R
R R R R R R R
R R
R R
sehingga
i V
R R
V
R
i V
R R R R R R R
R R
V
R R R R R R R
R R R R
1
) (
1
) (
1 1
:
)
1 1
(
1
) ( ) (
3 1 2 1 3 2 3
2 1
3 1 2 1 3 2 3
2 1
2
2
3 1 2 1 3 2 3
2 1
3 1 2 1 3 2 3
3 1 2 1

+ +
=
+ +
= +
= + +
=
+ +

+ +
+
1
3 1 2 1 3 2
3 1 2 1 3 2
1
3 1 2 1 3 2 3
3 1 2 1
3 1 2 1 3 2 3
2 1
) (
1
.
) ( ) (
1
R
R R R R R R
R
R R R R R R
R
R
R R R R R R R
R R R R
R R R R R R R
R R
R
C
C
C
+ +
=
+ +
=
+ +
+
+
+ +
=
egf-ftup 21
Perumusan
Transformasi Star (Y) ke Delta (A)

1
3 1 2 1 3 2
3
3 1 2 1 3 2
2
3 1 2 1 3 2
R
R R R R R R
R
R
R R R R R R
R
R
R R R R R R
R
C
B
A
+ +
=
+ +
=
+ +
=
egf-ftup 22
Perumusan
Transformasi Delta (A) ke Star (Y)

C B A
C A
C B A
C B
C B A
B A
R R R
R R
R
R R R
R R
R
R R R
R R
R
+ +
=
+ +
=
+ +
=
3
2
1

Anda mungkin juga menyukai