Anda di halaman 1dari 9

CONTOH ANALISIS DATA DALAM DESAIN EKSPERIMEN 1.

Analisis varian 1 jalur Data: A1 9 8 8 9 8 8 9 9 9 8 A2 9 8 7 7 6 8 7 7 7 6 A3 8 7 7 6 7 7 8 6 5 6 A4 6 7 6 6 5 7 8 5 5 5 Keterangan: A = Metode mengajar A1 = Pemecahan masalah A2 = Penemuan A3 = Inquiri A4 = Konvensional

a. Pengujian hipotesis dengan Anava 1 jalan Hipotesis (statistik): H0 : A1 = A2 = A3 =A4 Ha : Minimal 2 tidak sama Atau dapat dinyatakan dalam kalimat (hipotesis penelitian): H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Matematika yang signifikan antara keempat metode mengajar yang digunakan; atau Keempat metode mengajar yang digunakan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar Matematika yang signifikan antara keempat metode mengajar yang digunakan; atau Keempat metode mengajar yang digunakan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika Tabel persiapan: Statistik n A1 10 85 725 2,5 8,5 A2 10 72 526 7,6 7,2 A3 10 67 457 8,1 6,7 A4 10 60 370 10 6 total 40 284 2078 28,2 7,1

i) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)

ii) Menghitung derajat bebas (db) db (T) : nt 1 = 40 1 = 39 db (A) : a 1 = 4 1 = 3 db (D) : nt a = 40 4 = 36 iii) Menyusun tabel anava Sumber varian Antar A Dalam Total JK 33,4 28,2 61,6 db 3 36 39 RJK 11,133 0,783 Fhit 14,218 Ftab (db = 3; 36) 0,05 2,872 0,01 4,39

iv) Keputusan H0 ditolak dan Ha diterima, karena Fhit (14,218)> Ftab (4,39) v) Kesimpulan - Minimal 2 berbeda secara sangat signifikan (karena nilai kritis didasarkan pada = 0,01). - Keempat metode mengajar yang digunakan guru memberikan hasil belajar Matematika yang berbeda secara sangat signifikan antara satu metode dengan metode yang lain. - Metode mengajar yang digunakan guru berpengaruh secara sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. b. Uji lanjut Uji lanjut (post hoc test) dilakukan pada setiap pasangan kelompok siswa, yaitu: A1-A2, A1-A3, A1-A4, A2-A3, A2-A4, dan A3-A4 (6 uji lanjut). i) Uji lanjut untuk A1 dan A2 - Hipotesis H0 : A1 = A2 Ha : A1 > A2 Atau dalam bentuk kalimat:

Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A1 tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A2 Ha : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A1 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A2 - Kriteria keputusan H0 ditolak jika thitung > ttabel ttab = t;db (D) t0,05;36 = 1,688 # t0,01;36 = 2,434 - Perhitungan

H0 :

- Keputusan H0 ditolak karena thit (3,285) > ttab pada = 0,01 (2,434); dan Ha diterima. - Kesimpulan a. Rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Pemecahan Masalah (A1) secara sangat signifikan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Penemuan (A2). b. Metode Pemecahan Masalah (A1) lebih efektik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mapel Matematika dari pada Metode Penemuan (A2). ii) Uji lanjut untuk A1 dan A3 - Hipotesis H0 : A1 = A3 Ha : A1 > A3 Atau dalam bentuk kalimat: H0 : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A1 tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A3 Ha : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A1 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A3 - Kriteria keputusan H0 ditolak jika thitung > ttabel ttab = t;db (D) t0,05;36 = 1,688 # t0,01;36 = 2,434 - Perhitungan

- Keputusan

H0 ditolak karena thit (4,549) > ttab pada = 0,01 (2,434); dan Ha diterima. - Kesimpulan a. Rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Pemecahan Masalah (A1) secara sangat signifikan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Inquiri (A3). b. Metode Pemecahan Masalah (A1) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mapel Matematika dari pada Metode Inquiri (A3). iii) Uji lanjut untuk A1 dan A4 - Hipotesis H0 : A1 = A4 Ha : A1 > A4 Atau dalam bentuk kalimat: H0 : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A1 tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A4 Ha : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A1 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A4 - Kriteria keputusan H0 ditolak jika thitung > ttabel ttab = t;db (D) t0,05;36 = 1,688 # t0,01;36 = 2,434 - Perhitungan

- Keputusan H0 ditolak karena thit (6,317) > ttab pada = 0,01 (2,434); dan Ha diterima. - Kesimpulan a. Rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Pemecahan Masalah (A1) secara sangat signifikan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Konvensional (A4). b. Metode Pemecahan Masalah (A1) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mapel Matematika dari pada Metode Konvensional (A4). iv) Uji lanjut untuk A2 dan A3 - Hipotesis H0 : A2 = A3 Ha : A2 > A3 Atau dalam bentuk kalimat (hipotesis penelitian):

Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A2 tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A3 Ha : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A2 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A3 - Kriteria keputusan H0 ditolak jika thitung > ttabel ttab = t;db (D) t0,05;36 = 1,688 # t0,01;36 = 2,434 - Perhitungan

H0 :

- Keputusan H0 diterima karena thit (1,263) < ttab pada = 0,05 (1,688); dan Ha ditolak. - Kesimpulan a. Rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Penemuan (A2) tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Inquiri (A3). b. Metode Penemuan (A2) sama efektifnya dengan Metode Inquiri (A3) dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mapel Matematika. v) Uji lanjut untuk A2 dan A4 - Hipotesis H0 : A2 = A4 Ha : A2 > A4 Atau dalam bentuk kalimat: H0 : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A2 tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A4 Ha : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A2 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A4 - Kriteria keputusan H0 ditolak jika thitung > ttabel ttab = t;db (D) t0,05;36 = 1,688 # t0,01;36 = 2,434 - Perhitungan

- Keputusan H0 ditolak karena thit (3,032) > ttab pada = 0,01 (2,434); dan Ha diterima. - Kesimpulan a. Rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Penemuan (A2) secara sangat signifikan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Konvensional (A4). b. Metode Penemuan (A2) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mapel Matematika dari pada Metode Konvensional (A4). vi) Uji lanjut untuk A3 dan A4 - Hipotesis H0 : A3 = A4 Ha : A3 > A4 Atau dalam bentuk kalimat: H0 : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A3 tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A4 Ha : Rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A3 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diajarkan dengan metode A4 - Kriteria keputusan H0 ditolak jika thitung > ttabel ttab = t;db (D) t0,05;36 = 1,688 # t0,01;36 = 2,434 - Perhitungan

- Keputusan H0 ditolak karena thit (1,769) > ttab pada = 0,05(1,688); dan Ha diterima. - Kesimpulan a. Rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Inquiri (A3) secara sangat signifikan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai Matematika siswa yang diajarkan dengan Metode Konvensional (A4). b. Metode Inquiri (A3) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mapel Matematika dari pada Metode Konvensional (A4).

2. Analisis varian untuk eksperimen dengan desain GWT Data: A1 G1 5 5 5 3 3 5 4 G2 3 5 4 5 5 4 4 G3 6 7 7 5 6 7 7 A2 G4 6 7 6 8 6 8 7 G5 7 9 8 8 8 8 9 A3 G6 9 10 8 9 9 9 9

a. Analisis varian Hipotesis (statistik): H0 : A1 = A2 = A3 Ha : Minimal 2 tidak sama Atau dapat dinyatakan dalam kalimat (hipotesis penelitian): H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara ketiga kelompok perlakuan; atau Ketiga perlakuan yang diberikan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap hasil belajar siswa. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara ketiga kelompok perlakuan yang diberikan; atau Ketiga perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Tabel persiapan: Statistik n A1 G1 7 30 134 5,43 4,29 G2 7 30 132 3,43 4,29 A1 14 60 266 8,86 4,29 A2 G3 7 45 293 3,71 6,43 G4 7 48 334 4,86 6,86 A2 14 93 627 8,57 6,64 A3 G5 7 57 467 G6 7 63 569 A3 14 120 1036 4,86 8,57 total 42 273 1929 22,29 6,5

2,86 2,00 8,14 9,00

i) Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)

= = 3,214

ii) Menghitung derajat bebas (db) db (T) : nt 1 = 42 1 = 41 db (A) :a1 =31 =2 db (GWT) : g a = 6 3 = 3 db (D) : nt g = 42 6 = 36 iii) Menyusun tabel anava Sumber varian Antar A GWT Dalam Total JK 129 3,214 22,286 154,5 db 2 3 36 41 RJK 64,5 1,071 0,619 Fhit 60,224 Ftab (db = 2; 3) 0,05 9,55 0,01 30,82

iv) Keputusan H0 ditolak dan Ha diterima, karena Fhit (60,224)> Ftab pada = 0,01 (4,39) v) Kesimpulan - Minimal 2 berbeda secara sangat signifikan. - Ketiga metode memberikan hasil belajar yang berbeda secara sangat signifikan antara satu metode dengan metode yang lain. - Metode mengajar yang diberikan berpengaruh secara sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa. b. Uji lanjut

3. Analisis varian untuk desain faktorial 2x2 4. Analisis varian untuk desain faktorial 3x2

Anda mungkin juga menyukai