Seminar Hasil Adhi
Seminar Hasil Adhi
PENGELOLAAN RANTAI PASOK MATERIAL UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DI SULAWESI TENGAH
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI STRATA SATU (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2013
Latar Belakang
Pembangunan infrastruktur jalan telah terbukti secara nyata mampu memperlancar pergerakan manusia, barang dan jasa ke segala wilayah. Untuk dapat mempertahankan kondisi infrastruktur jalan agar tetap mampu melayani masyarakat dengan aman dan nyaman maka kegiatan pemeliharaan yang memadai sangat diperlukan serta pembangunan jalan baru untuk memudahkan akses masyarakat menuju ke kantong kantong produksi. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan tidak akan berjalan lancar dan baik tanpa adanya pasokan material yang cukup dari segi kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi. Hal ini menempatkan proses pengadaan material menjadi salah satu bagian penting dalam operasi konstruksi, khususnya dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah Apakah pengelolaan rantai pasok material di Sulawesi Tengah telah mampu menjamin pasokan material untuk
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
ketersediaan sumberdaya material konstruksi jalan dengan cara menganalisis supply-demand material berdasarkan kondisi jaringan jalan
Lingkup Penelitian
Mengidentifikasi dan menganalisis supply-demand material khususnya material agregat. Jaringan jalan difokuskan pada jaringan jalan nasional lintas tengah (Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso) yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk jalan provinsi dan kabupaten/kota yang terhubung dengan jalan yang dimaksud.
Manfaat Penelitian
Memberi informasi bagi pengguna jasa konstruksi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan persyaratan lelang khsusunya proyekproyek jalan yang menggunakan material. Mengukur kemampuan penyedia jasa konstruksi khususnya yang bergerak dibidang jasa pelaksana pembangunan dan pemeliharaan jalan di Sulawesi Tengah.
Sistematika penulisan
BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Metode Penelitian
Mulai
Identifikasi Permasalahan dan Perumusan Tujuan Studi Pustaka dan Pendekatan Konsep Identifikasi Kebutuhan Data dan Survei Pendahuluan Rancangan Formulir Survei Pengumpulan Data
Data Primer
1. 2. 3. 4. 5. Sumber dan Pemasok Agregat Cara Mengadakan Material Teknologi Produksi Material (Agregat) Permasalahan dalam Pengadaan Material Jenis dan tipe material yang di produksi
Data Skunder
1. Panjang jaringan jalan yang ada di Sulawesi Tengah 2. Peta jaringan jalan di Sulawesi Tengah 3. Rencana pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan 4. Regulasi dan RTRW Kabupaten
Pemetaan lokasi Quarry dan jaringan Zonasi jaringan jalan yang dilayani Kesimpulan dan Rekomendasi
Selesai
Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi untuk penelitian di fokuskan di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Morowali, wilayah Studi diperlihatkan pada gambar di bawah ini :
Tabel. Aspek Penelitian, Data, Instrumen Pengumpulan Data dan Sumber Data
No Aspek Penelitian Data Instrumen Pengumpulan Data
Kuesioner
Sumber Data
1.
Sumber dan Pemasok Agregat Cara Mengadakan Material Teknologi Produksi Material (Agregat) Permasalahan dalam Pengadaan Material
2.
Wawancara Langsung
3.
Panjang Jaringan Jalan yang di Sulawesi Tengah Panjang Jalan Beraspal Kebijakan untuk menggunakan rigid Pavement Rencana Pembangunan Jalan Baru (Indikasi dalam RTRW) Kebijakan / Alokasi Dana untuk Infrastruktur Jalan
Data Sekunder
Wawancara
4.
Populasi Sasaran
Penyedia Jasa Pelaksana Sub Bidang konstruksi jalan raya
Populasi Terjangkau
Penyedia Jasa Pelaksana Sub Bidang Konstruksi jalan raya di Sulawesi Tengah
Sampel
Direktur, Direktur teknik (General Super Intendent)
Analisis Data
Analisa data kuantitatif
Untuk analisa data kuantitatif peneliti menggunakan metode Statistik Deskriptif dimana mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data-data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel dan grafik. Analisa penelitian Untuk menganalisa data penelitian, peneliti akan menganalisa dengan membandingkan dari data-data yang diperoleh dari kualitatif maupun kuantitatif yang ada, antara lain : Analisa supply-demand Pada bagian ini, untuk menentukan pasokan material agregat dengan menempuh beberapa tahap : - Mengklasifikasikan lingkup pekerjaan yang ada - Menggambarakan zonasi pemasok material - Menghitung kapasitas produksi material pada quarry - Menghitung Supply-Demand Material
Jumlah Perusahaan pertambangan di Sulawesi Tengah yang terregistrasi pada edisi tahun 2009 telah mencapai 244 perusahaan.
89
131
243
Berdasarkan angket kuesioner yang disebarkan kepada responden, diperoleh : 1. Di Kabupaten Parigi Moutong hampir seluruhnya memasok agregat dari perusahan pemasok agregat Demikian pula di Kabupaten Poso, seluruhnya memasok agregat dari perusahaan pemasok agregat untuk pasokan material proyek yang dikerjakan. 2. Proyek jalan yang dikerjaan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso untuk sumber material yang memasok agregat dari perusahaan pemasok agregat seluruhnya berasal dari sungai (River Quarry). 3. Material agregat yang dipasok untuk pekerjaan jalan di Kabupaten Parigi lebih banyak berasal dari quarry sungai Sausu Parigi Moutong. Dan material agregat yang dipasok untuk pekerjaan jalan di Kabupaten Poso lebih banyak berasal dari quarry sungai Puna Kec. Poso Pesisir.
4.
Cara mengadakan material untuk pemasok material agregat di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso seluruhnya menggunakan excavator 5. Teknologi produksi material agregat di Kabupaten Parigi Moutong Impact Crusher, Jaw Crusher dan secara manual memiliki jumlah persentase yang sama untuk teknologi produksi material. Sedangkan di Kabupaten Poso teknologi produksi material agregat pada quarry lebih banyak memproduksi material agregat secara manual 6. faktor penghambat dalam pengadaan material di Kabupaten Parigi Moutong lebih banyak di pengaruhi oleh faktor peralatan. Dan faktor penghambat dalam pengadaan material di Kabupaten Poso lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pajak galian C.
7.
8.
jenis dan tipe material agregat yang di produksi di Kota Palu lebih banyak memproduksi material agregat agregat pecah mesin 10-20 mm, 20-30 mm, 30-50 mm (batu pecah). Dan Kabupaten Donggala lebih banyak memproduksi material agregat pecah mesin 10-20 mm, 2030 mm, 30-50 mm (batu pecah) dan agregat jenis sirtu (pasir batu). kapasitas jumlah material yang diproduksi untuk Kota Palu dan Kabupaten Donggala memiliki kapasitas jumlah material yang berbeda-beda sesuai dengan luas quarry pada perusahaan pemasok material agregat.
Panjang Jaringan Jalan di Kab. Parigi Moutong dan Kab. Posos Berdasarkan Status
Wilayah Administra tif Parigi Moutong Poso Total
Nasional
Provinsi
Panjang Jaringan Jalan di Kab. Parigi Moutong dan Kab. PosoBerdasarkan Fungsi
Jalan Nasional Provinsi Kabupaten/Kota Parigi Moutong Poso 0,440 95,800 96,240 16,300 999,910 628,500 1.628,410 1.016,650 1.169,800 2.440,920 Panjang Jalan (Km) Arteri Kolektor Lokal 254,470 Total 254,470
445,500 716,270
Panjang Jalan Menurut Kondisi Sedan Rusak Baik Rusak g Berat 2.992,4 4.252,05 4.066,22 3.431,68 1 216,79 668,85 225,72 507,90 1.254,46 669,20 118,78 139,51 4.330,4 5.723,30 4.410,72 4.079,09 6
Analisis Penelitian
Kebutuhan Material Daftar kegiatan jalan per 5 tahun terakhir yang terdapat pada 1. PU Bidang Bina Marga Prov. Sulawesi Tengah 2. Pu Bidang Pertambangan dan Energi Prov. Sulawesi Tengah
1. Jenis Pekerjaan Pembangunan Jalan Peningkatan Struktur Jalan Pelebaran Jalan Pemeliharaan Berkala Jalan Pemeliharaan Rutin Jalan 2.
1.
2. Jenis Pekerjaan Pembangunan Jalan Peningkatan Struktur Jalan Pelebaran Jalan Pemeliharaan Berkala Jalan Pemeliharaan Rutin Jalan
Alokasi Material
Analisa Supply-Demand AMP Analisa Demand Berdasarkan data panjang jalan Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso teridentifikasi perbandingan antara jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal adalah 1 : 7,4 : 16,9 dengan persentase 3,943% : 29,344% : 66,713%. Asumsi yang digunakan untuk menetapkan kebutuhan material agregat : 1) Jenis penanganan jalan yang terdiri dari pembangunan jalan, pemeliharaan periodik; dan 2) Dimensi jalan yang terdiri dari : panjang jalan, lebar jalan, tebal lapis perkerasan beraspal. Jenis penanganan diasumsikan dalam horizon waktu selama 10 tahun untuk kegiatan rehabilitasi dan pada tahun ke -5 untuk pemeliharaan peroidik.
hasil analisis kebutuhan material untuk Pembangunan dan pemeliharaan jalan Tebal Tebal Lapisan Lapisan No Uraian Satuan ditambah overlay pada paruh masa layan Pondasi Pondasi Bawah Atas untuk Kabupaten Parigi Moutong sejumlah Lapis Pondasi Agregat Kelas 1 m 0,20 0,15 A 4.350,350 m3/Tahun yang terdiri dari jalan Lapis Pondasi Agregat Kelas 2 m 0,20 0,15 B nasional sebesar 1.520,465 m3/Tahun, jalan Lapis Pondasi Agregat Kelas 3 m 0,20 0,15 provinsi 152,082 m3/Tahun dan jalan C Kabupaten/kota 2.677,803 m3/Tahun. Sumber: Spefisikasi Analisa Harga Satuan Bina Marga Untuk Kabupaten Poso sejumlah 5.106,712 m3/Tahun yang terdiri dari jalan nasional Tebal lapis pondasi atas untuk pekerjaan sebesar 1.035,246 m3/Tahun, jalan provinsi pembangunan dan pemeliharaan jalan 649,499 m3/Tahun dan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan Kabupaten/kota 3.421,968 m3/Tahun. kabupaten/kota diasumsikan setebal 20 cm terdiri dari Batu pecah kelas A, B atau kelas C dan tanah / lempung kepasiran. Tebal lapis pondasi bawah untuk pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota diasumsikan setebal 15 cm terdiri dari pasir dan batu (Sirtu) kelas A, B atau kelas C dan tanah/lempung kepasiran.
Standar Tebal LapisPerkerasan
Ketertinggalan Provinsi Sulawesi Tengah dalam pelayanan secara nasional sebesar 15%. Maka untuk memenuhi demand agar Provinsi Sulawesi Tengah dapat sejajar dengan Provinsi lain di Indonesia dalam pelayanan jalan dilakukan penambahan jalan beraspal.
Kesimpulan
1. Ketersediaan Sumberdaya Material Konstruksi Jalan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso Hasil pengukuran ketersediaan material konstruksi jalan khususnya untuk material lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah di Kabupaten Parigi Moutong menunjukan bahwa terdapat 5 quarry yang memproduksi material konstruksi jalan dengan hasil produksi rata-rata 18 m3/perhari dengan asumsi waktu efektif produksi material selama 240 hari dalam setahun diperoleh kapasitas produksi material sebesar 4250 m3/Tahun. Kapasitas ini mampu memasok Jalan Nasional sepanjang 394,926 Km dan Jalan Provinsi sepanjang 48,280 Km. Jika melayani jalan Kabupaten, maka jalan kabupaten yang dapat dilayani sepanjang 975,984 Km atau sekitar 96% jalan kabupaten yang ada
Untuk Kabupaten Posd menunjukan bahwa terdapat 7 quarry yang memproduksi material konstruksi jalan dengan hasil produksi rata-rata 22 m3/perhari dengan asumsi waktu efektif produksi material selama 240 hari dalam setahun diperoleh kapasitas produksi material sebesar 5250 m3/Tahun. Kapasitas ini mampu memasok Jalan Nasional sepanjang 279,317 Km, Jalan Provinsi sepanjang 206,190 Km dan juga mampu melayani jalan Kabupaten sepanjang 1.169,800 Km.
Saran
Hasil analisis supply-demand material khususnya material konstruksi jalan, diperoleh informasi bahwa terjadi over demand di Kabupaten Parigi Moutong dan over supply di Kabupaten Poso. Demand yang cukup besar pada Kabupaten Parigi Moutong maka perlu adanya penambahan supply material agar dapat mampu melayani pekerjaan konstruksi jalan khususnya pekerjaan lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah di daerah tersebut. Dan untuk Kabupaten Poso terjadi over supply yang artinya pasokan material konstruksi jalan telah mampu memenuhi pekerjaan jalan yang ada di daerah tersebut. 1. Diperlukan sebuah wadah yang beranggotakan semua perusahaan pemasok material khususnya material konstruksi jalan yang ada di Sulawesi Tengah untuk saling membantu dalam hal memasok material konstruksi jalan. 2. Melakukan monitoring pergerakan pasokan material setiap tahun dan mengoptimalkan proses pengelolaan pasokan material serta mengintegritaskan pemanfaatannya berdasarkan prioritas sumberdana jalan (APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten) yang menggunakan material konstruksi jalan. 3. Perlu adanya peningkatan pasokan material konstruksi jalan untuk memenuhi kebutuhan pada pekerjaan konstruksi jalan di Kabupaten Parigi Moutong.