Anda di halaman 1dari 23

IAD: Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam

PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabangcabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabangcabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan Beberapa binatang sudah mempunyai otak, sehingga mempunyai daya piker namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya seperti memperoleh makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata tidak berubah dari masa ke masa dan dinyatakan sebagai idle curiousity. Sedangkan manusia di samping mempunyai naluri dan nurani, manusia juga memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis. Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut selalu berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia selalu ingin berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya. Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan pertanyaan apa atau what tentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana atau how dan mengapa atau why. Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar dua tahun adalah apa nama benda

tersebut, misalkan benda tersebut adalah pensil. Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang TK adalah bagaimana menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi, maka pertanyaan yang akan muncul di benaknya adalah mengapa pensil dapat digunakan untuk menulis? Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus rasa ingin tahunya terjawabkan. Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan perkembangan ilmu dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan suatu pengamatan. Berdasarkan pengamatan berulangkali diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang terusmenerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara sistematis dinyatakan ilmu pengetahuan.

PEMBAHASAN A. Dasar-dasar Pengetahuan Seperti dijelaskan di Bab Pendahuluan di atas, pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu. Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena : 1. Bahasa yang bersifat komunikatif 2. Pikiran yang mampu menalar.

B. Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA Metode ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu. Ini berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Berbagai cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan nonilmiah maupun pendekatan ilmiah.

Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah diperoleh dengan 3 cara: 1. Prasangka 2. Intuisi 3. Trial and error Juga penemuan ilmu pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada harus diuji terlebih dahulu sebelum diterima kebenarannya.

1. Kriteria ilmu pengetahuan Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenhi criteria sebagai berikut: a. Logis atau masuk akal

b. Objektif c. Metodik

d. Sistematis e. f. Berlaku umum atau universal Kumulatif

2. Langkah-langkah metode ilmiah Langkah-langkah metode ilmiah sebagai berikut: a. Perumusan masalah Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topic atau objek yang diteliti batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait. Oleh sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana tentang objek yang diteliti itu. b. Penyusunan Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban sementara tentang masalah yang ditetapkan. c. Pengujian Hipotesis Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.

d. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Logika deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum. 2. Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan fakta).

3. Sikap Ilmiah a. Jujur

b. Objektif c. Terbuka

d. Toleran e. f. Skeptis Optimis

g. Pemberani h. Kreatif dan inovatif i. j. Dapat membedakan antara opini dan fakta Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan

k. Teliti, hati-hati dan saksama dalam bertindak l. Selalu ingin tahu

C. Perkembangan IPA Untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau penelitian yang terus-menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan landasan pengamatan atau teori yang sudah ada. Landasan atau strata ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu: 1. Hipotesis Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab penelitian yang sedang dilakukan.

2. Teori Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat. 3. Hukum dan dalil Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan. Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas. D. Perkembangan IPA Klasik dan Modern Penggolongan IPA menjadi klasik dan modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.

E. Ruang Lingkup IPA dan Pengembangannya 1. Klasifikasi IPA Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu: 1. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas: a. Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.

b. Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan. c. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial.

d.

Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.

e.

Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.

f.

Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.

g.

Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.

b.

Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:

a.

Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir

b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu

c.

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.

a.

Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini (bahan-bahan mineral) petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi

b. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu

2. Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmu a. Pemfokusan Ilmu Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern. Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu. b. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya

menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS. Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA. Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.

PENUTUP

Kesimpulan

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian (why). Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus

berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Ilmu pengetahuan diperoleh melalui prosedur yang telah ditentukan, yaitu melalui cara yang disebut metode ilmiah. Adapun langkah-langkah operasional metode ilmiah secara singkat adalah sebagai berikut: a. Perumusan Masalah

b. Penyusunan Hipotesis c. Pengujian Hipotesis/Penelitian

d. Penarikan Kesimpulan Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau ilmiah jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Logis atau masuk akal

b. Objektif c. Metodik

d. Sistematis e. f. Berlaku umum atau universal Kumulatif

DAFTAR PUSTAKA Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: Universitas Negeri Makassar. IAD KLH 1-iv 2008.doc. 7 Oktober 2010. Materi-kuliah-i-iad.ppt. 7 Oktober 2010.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam, meliputi asal usul alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia memilki rasa ingin tahu terhadap alam hingga menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini. Pengetahuan dari alam semesta inilah yang nantinya akan berkembang dan menjadi dasar ilmu pengetahuan alam. Dengan pengetahuan tersebut, informasi akan terus bertambah dan berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu, pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan zaman. Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus yang akan terus berkembang. Munculnya istilah metode ilmiah tidak lepas dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan alam dengan bantuan metode ilmiahnya menjadikan berbagai negara dan elemenelemen di dalamnya berlomba lomba untuk menjadi lebih baik lagi. Karena berbeda zaman akan berbeda pula pengetahuan yang di dapat serta bertambah pula pengetahuan yang ada. Ilmu pengetahuan alam sangat berpengaruh pada segala aspek dan segala bidang. Metode ilmiah menjadi suatu yang penting yang di dalamnya terdapat langkah langkah operasional yang mendukung terciptanya pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabangcabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA

dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Di era globalisasi saat ini sangat dituntut untuk penemuan hal-hal yang yang baru, pengetahuan yang baru agar bisa bersaing dan bisa mengimbangi perkembangan yang ada. Dengan metode ilmiah IPA klasik tercipta banyak sekali ilmu pengetahuan yang menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang nantinya akan menemukan pengaetahuan-pengetahuan yang baru dengan alat bantu dan cara berfikir yang lebih dari IPA klasik.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana metode ilmiah dikatakan sebagai dasar IPA? 2. Bagaimana perkembangan IPA? 3. Apa saja ruang lingkup IPA serta pengembangannya?

C. Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam Mempelajari Perkembangan Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam.

D. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui bagaimana metode ilmiah dikatakan sebagai dasar IPA 2. mengetahui bagaimana perkembangan IPA 3. mengetahui apa saja ruang lingkup IPA serta pengembangannya

BAB II PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA


A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar Ipa

1. Pengertian Metode Ilmiah Ilmu pengetahuan dipelajari untuk menemukan kebenaran, tetapi kebenaran terdiri atas bebrapa macam, tergantung pada metode yang digunakannya, diantaranya adalah sebagai berikut a. Kebenaran absolute yaitu kebenaran mutlak. Cirri kebenaran mutlak adalah kebenaran yang benar dengan sendirinya, tidak berubah-ubah dan tidak membutukan pengakuan dari siapa pun agar menjadi benar b. Kebenaran relative merupakan kebenaran yang berubah-ubah dengan demikian kebenaran ditemukan selalu bersifat sementara c. Kebenaran konsistensi merupakan kebenaran yang disebabkan oleh adanya kesesuaian antara teori dan realitas d. Kebenaran spekulatif merupakan kebenaran yang bersifat kebetulan dengan sepenuhnya mengutamakan kekuatan lgika yang sistematis dan mendalam e. Kebenaran religious merupakan kebenaran yang didasarkan pada keyakinan atas nilai-nilai agama f. Kebenaran normative merupakan kebenaran yang didasarkan pada aturan dan tradisi yang berlaku dilingkungan masyarakat secara turun-temurun g. Kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang didasarkan pada uji coba empiris dan rasional Pengetahuan manusia dalam memecahkan masalah muncul karena manusia ingin terbebas dari beban masalahnya. Manusia setiap hari melakukan berbagai pengamatan terhadap peristiwa yang dialaminya. Ada yang hanya menyaksikan tingkah laku orang lain dan ada pula yang bertindak sebagai subjek dari masalah yang sedang diteliti orang ain. Sebenarnya, setiap masalah peru pemecahan, tetapi cara pemecahannya berbeda-beda. Kebenaran ilmiah muncul disebabkan oleh banyaknya masalah yang dihadapi manusia, lalu manusia bermaksud memecahkan masalah yang dihadapinya secara rasional dan empiris. Dengan pemahaman tersbut pengertian Metode Ilmiah adalah suatu system pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis, logis, kritis, empiris, dan didasarkan pada uji validitas melalui berbagai percobaan di laboraturium dan atau verifikasi data secara realistic. Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alam, terutama dalam pemecahan masalah yang diakhiri dengan penarikan kesimpulan umum atau melakukan generalisasi melalui pengolahan data, yakni uji data dan interpretasi secara ilmiah.

2. Kriteria Ilmu Pengetahuan Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu,karena ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu. Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a.

Logis atau masuk akal yaitu sesuatu dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Definisi, aturan, inferensi, probabilitas, kalkulus, dan sebagainya merupakan bentuk logika yang menjadi andasan ilmu pengetahuan.

b. Objektif atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena. Adapun objektif dalam ilmu pngetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak bergantung pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut objektif mengandung arti bahwa kebenaran deitentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena. c. Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Keteraturan internal ini mencakup keteraturan dalam teori, hokum, prinsip, dan metodenya. Konsistensi internall dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Akan tetapi, sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada asas teori ilmu pengetahuan d. Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentikan dengan hasil yang dapat diandalkan, yaitu bahwa ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka, dan universal e. Disained artinya dirancang sedemikian rupa. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini menentukan mutu keluaran ilmu pengetahun f. Akumulatif. Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hokum atau aturan yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaidah yang salah, kaidah itu diganti dengan kaidah yang benar.

Kebenaran ilmu bersifat relative dan temporal, tidak pernah mutlak dan final sehingga ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.

3. Langkah Operasional Metode Ilmiah Langkah operasional metode ilmiah adalah langkah dalam melakukan penelitian. Langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut Identifikasi masalah Penelitian dimulai dengan pertanyaan yang belum dijawab oleh seseorang peneiti. Untuk itu, diperukan adanya motivasi yang beruparasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pegetahuan dan teknologi . untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitiah, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan masalah. Masaah peneitian selanjutnya dipilih dengan criteria antara llain apakah penelitian itu dapat memecahkann permasalahan, dan apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa submasalah dan setiap substansi permasalahan diidentifikasikan dengna jelas dan konkret. Sifat konkret dan jelas tersebut memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara ekspilit, taitu apa, siapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan idnetifikasi yang jelas, peneiti akan mengetahui variable yang akan diukur dan ala-alat yang akan digunakan untuk mengukur variable tersebut.

Perumusan masalah Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneiti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang hendak dijawab atau memadukan pengetahunnya menjadi suatu perumusan. Untuk itu diperukan perumusan tujuan penelitian,s asaran peneitian maupun perkiraan penggunaan dan dampak hasil penelitian. Permasalahan yang masih samr-samar dan diragukan harus dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional, verbalisasi gagasan dapa dirumuskan agar orang lain dapat memahaminya dan pandangan teori diuraikan secara jelas sehingga mudah diteliti dan dapat pula dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model.

Penyusunan hipotesis

Merupakan salah satu bentuk konkret dari perumusan masalah. Dnegna adanya hipotesisi, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab akibat antara varieabel bebas dan tak bebas dari gejala yang diteliti. Hipotesis berperan memberikan arah dan tujuan pelaksanaaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan dan pengumpulan data yang tidak relevan. Akan tetapi, tidka semua penelitian memerlukan hipotesis.

Penelusuran pustaka Penelitian dimuali dengna penelusuran pustaka yang berhubungan dengna subjek penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengeumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka maka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan tempat hal itu dilakukan.

Rancangan penelitian Ranvangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini, penelitii harus memahami berbagai metode dan teknik peneitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian

Pengumpulan data Data penelitian dikumpulkan sesuai dengna rancangan penelitian yang telah ditentukan, data tersebut diperoleh dengan jalan pengamtan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai objek yang diteliti

Pengolahan data Data yang dikumpulkan selanjutnya diklarifikasikan dan iorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk member argumentasi atau penjelasan mengenai tesis uang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data tau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data

diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkadang dapat dibetuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi, siklus penelitian dapat dimulai algi untuk membuktikan hipotesis baru. Dalam penelitian, dapat juga dilakukan analisis komparasi konstan. Cara melakukan analisis komparasi konstan adalah sebagai berikut: a. b. Mengumpulkan data untuk menyusun atau menemukan suatu teori baru Berkonsentrasi pada deskripsi yang terperinci mengenai sifat atau cirri dari data yang dikumpulkan untuk menghasilkan pernyataan teoritis secara umum c. Membuat hipotesis jalinan hubungan antara gejala yang ada, kemudian mengujinya dengna bagian data yang lain d. Didasarkan dari akumuliasu data yang telah dihipotesiskan, peneliti mengembangkan suatu teori baru

Penyimpulan hasil Setiap kesimuplan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian bergantung pada kemampuan penelitian dalam menafsirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi iaktan pengertian sebab-akibat objek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validasinya dengan cara meneliti jenis dan sifat data serta model yang digunakan. Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutu, tetapi sevagai suatu spiral yang semakin laam semakin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian merupakan masukn bagi proses penelitian lanjutan dan seterusnya.

B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

1. Sampai abad 15, berlangsung lambat Manusia mempunyai rasa ingin teahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalama, tetapi sering tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Pada manusia kuno, merka mencoba menjawab rasa ingin tahu mereka dengan membuat jawaban sendiri yang biasa disebut mitos. Mitos adalah pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.

Puncak pemikiran mitos adalah pada jaman babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM. Orang babiloniaberpendapat bahwa aam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi yang datar sebagai antainya dan lanit dengan bintang-bintang sebagai atapnya. Pengetahuan dan ajaran bangsa babionia ini stengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Pengetahuan dan ajaran semacam itu dapat disebut Pseudo science (sains palsu), artinya mirip sains tetapi bukan sains sebenarnya.

2. Abad 15-16 Nicolas Copernicus (1473-1543) seorang astronom, ahi matematika dan ahli pengobatan. Tulisannya yang terkenal dan merobak pandangan astronom jaman yunani berjudul De Revolutionibus Orbium Calaestium (peredaran alam semesta). Buku tersbut ditulis pada tahun 1507 M, tetapi tidak segera dipublikasikan karena prinseip helosentrisme bertentangan dengan kepercayaan penguasa dan gereja pada saat itu. Pokok ajaran yang dipaaprkan oleh Copernicus antara lain: Matahari adalah Pusat dari sitem solar. Bulan beredar mengelilingi bumi serta bumi bersamaan mengelilingi matahari Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibaykan adanya siang dan malam dan pergerakan bintang bintang. Pengikut Copernicus, Bruno glordano (1548-1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh, yaitu: Jagat raya ini tidak ada batasnya Bintang bintang tersebar diseluruh jagat raya. Perkembangan saat itu lebih pesat lagi ketika seorang italia yaitu Galileo Galilei (1564-1642 M), berani mengungkapkan teleskopnya yang bertentangan dengan pandangan para penguasa. Ia membenarkan teori Copernicus tentang helosentries yang bertentangan dengan gereja yang homosentries atau geosentries. Sikap yang ditunjukan oleh Galileo, Copernicus, menjadi perangsang atau motivasi lahirnya sikap ilmiah ditengah para peneliti lainnya. 3. Awal abad 20 Pada waktu ini, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung cukup cepat, degan adanya revolusi industry, terjadi perkembangan pemanfaattan IPA dalam penerapan teknologi secara nyata.

4. Abad 20 Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum dan relativitas pada abad 20. Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang modern. Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik dan IPA Modern. IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori. IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya. Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern didasarkan pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu gejala alam. Secara umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik dan IPA Modern adalah sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan masalah, pengajuan hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan (teori). Baik IPA Klasik maupun IPA Modern keduanya memiliki tujuan akhir yang sama, yakni keingintahuan. Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam mengenai suatu fenomena alam. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan dari IPA Klasik.

C. Ruang Lingkup IPA Dan Pengembangannya Klasifikasi IPA Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu: 1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas: a. Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.

b. Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan. c. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial. d. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya. e. Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu. f. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan. g. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.

2. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas: Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.

Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan o Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan o Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup o Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup o Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup o Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam o Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis o Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu

3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral) Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu Pemfokusan Dan Pembentukan Multidisiplin Ilmu 1. Pemfokusan Ilmu Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern. Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu.

2. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS. Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan

pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA. Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu. ebagai contoh perlunya etika pada penelitian bioteknologi terutama yang menyangkut manusia(cloning),dampak teknologi informasi(internet,multimedia) terhadap perkembangan anak serta dampak material baru (sebagai contoh plastic,pestisida )terhadap lingkungan. Beberapa contoh pembentukan ilmu interdisiplin yang berakar dari ilmu kimia, fisika,dan biologi,dan didukung pengembangannya oleh ilmu matematika, statistika dan informasi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

1.

Metode Ilmiah adalah suatu system pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis, logis, kritis, empiris, dan didasarkan pada uji validitas melalui berbagai percobaan di laboraturium dan atau verifikasi data secara realistic. Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alam, terutama dalam pemecahan masalah yang diakhiri dengan penarikan kesimpulan umum atau melakukan generalisasi melalui pengolahan data, yakni uji data dan interpretasi secara ilmiah.

2. Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut: Logis atau masuk akal Objektif atau sesuai dengan fakta Sistematis Andal

Disained Akumulatif.

3.

Langkah operasional metode ilmiah adalah langkah dalam melakukan penelitian. Langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut:

o Identifikasi masalah o Perumusan masalah o Penyusunan hipotesis o Penelusuran pustaka o Rancangan penelitian o Pengumpulan data o Pengolahan data 4. Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16). Lebih pesat setelah Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris, konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan induksi). Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas (awal abad 20) perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern.

5. Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu: Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas: Psikologi Pendidikan Antropologi Etnologi Sejarah Ekonomi Sosiologi Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas: Fisika, Kimia Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya. o Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan o Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan o Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup o Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup o Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup o Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam o Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis o Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya. Geologi Astronomi

B. Saran Sebaiknya dalam beberapa hal perlu dilakukan revinisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan kearah pemikiran modern.Sehingga kita dapat mengeluarkan suatu penemuan yang dapat diterima oleh masyarakat luas,yang telah diteliti berdasarkan landasan pengetahuan yang sudah ada. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak hambatan dan kendala yang dapat menimbulkan kelalaian dan khilaf, sehingga pada saat di buat terdapat banyak kekurangan atau belum sempurna. Maka kami dari kami menerimah kritik dan saran dari pembaca, khususnya rekan rekan dan dosen yang bersifat membangun demi pembuatan makalah atau tugas lainnya yang lebih baik untuk yang akan datang

Terima kasih Wassalammualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai