Anda di halaman 1dari 146

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER FARMASI PERAPOTEKAN DI APOTEK ISYKA

Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar-Surakarta

1-30 JUNI 2008

Disusun Oleh: Ambar Sulistyawan, S.Farm. Anggie Caesaria F, S.Farm. Syafaah, S.Farm. Andi Kusnandar, S.Farm. KR 081000819 K I 081000848 K I 081000852 KA 081000855

PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER FARMASI PERAPOTEKAN

DI APOTEK ISYKA SURAKARTA PERIODE JUNI 2008

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disetujui Oleh :

Pembimbing PKPA

Fakultas Farmasi

Apotek Isyka

(Peni Indrayudha, SF., Apt)

(Zakiyah Rahmawati, S.Si., Apt)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat dan pengikutnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Isyka yang berlangsung pada bulan Juni 2008. Laporan hasil Praktek Kerja Profesi Apoteker sebagai syarat untuk memperoleh gelar Apoteker (Apt.) di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Praktek Kerja Profesi Apoteker ini memberikan kami pengetahuan secara langsung kegiatan yang ada di apotek, sehingga kami mendapatkan pengalaman tentang perapotekan dan mengetahui tugas dan kewajiban sebagai seorang Apoteker yaitu sebagai seorang pemimpin dalam hal pelayanan kefarmasian, kemampuan manajerial, kemampuan sebagai pengusaha retailer (pengecer) dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap tenaga kesehatan lain maupun fungsi sosialnya dalam masyarakat. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini disusun berdasarkan kegiatan di Apotek yang tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari karyawan serta pihakpihak lain, maka perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan, dorongan dan nasehat yang telah diberikan kepada kami selama Praktek Kerja Profesi Apoteker kepada yang terhormat: iii

1. Ibu Dra. Nurul Mutmainah M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Dr. Supardi Wongsosupantio, Apt. selaku Ketua Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Zakiyah Rahmawati, S.Si., Apt., selaku Apoteker Pangelola Apotek sekaligus pembimbing Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Isyka yang telah memberikan ijin, ilmu, nasehat dan bimbingan kepada kami selama Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Isyka. 4. Peni Indrayudha, S.F., Apt., selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja Profesi Apoteker dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah banyak memberikan ilmu, nasehat dan bimbingan. 5. Segenap karyawan dan karyawati Apotek Isyka yang telah memberikan ilmu, bantuan dan pengalaman kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker. 6. Segenap pengajar, staf dan karyawan Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 7. Orang tua dan saudara kami tercinta yang telah memberikan doa restu, kasih sayang, dorongan, nasehat, sehingga kami dapat menjalankan Paktek Kerja Profesi Apoteker dengan lancar. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu selama pelaksanaan dan penyelesaian laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker.

iv

Team menyadari bahwa dalam pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini masih banyak kekurangan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Program Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Surakarta, khususnya peminatan Pelayanan Farmasi (Community Farmacy). Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2008

Team

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .. HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI .. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN....... RINGKASAN...... BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... A. Latar Belakang .. B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)........................... 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus... C. Tinjauan Umum Apotek. 1. Pengertian Apotek..... 2. Peraturan Perundang-undangan Perapotekan.................... 3. Tugas dan Fungsi Apotek.................................................. 4. Tata Cara Pemberian Izin Apotek.............. 5. Persyaratan Pendirian Apotek........................................... 6. Lokasi Apotek................................................................... 7. Bangunan Apotek..... 8. Perlengkapan Apotek....

i ii iii vi ix x xi 1 1 4 4 4 5 5 6 8 8 11 13 13 14

vi

9. Apoteker Pengelola Apotek. 10. Tenaga Kerja Apotek 11. Pengelolaan Apotek.. 12. Distribusi Obat.. 13. Pengelolaan Obat.. 14. Pajak Apotek BAB II. APOTEK ISYKA A. Sejarah Apotek Isyka.................................................................. B. Struktur Organisasi Apotek Isyka............................... C. Personalia....................................................................................

16 17 17 25 27 37

38 39 40 40 42 43 43 44 44 44 45 49 54 54 62 64

1. Apoteker Pengelola Apotek...................................................


2. Asisten Apoteker.................................................................... 3. Kasir...................................................................................... 4. Pengirim.... 5. Penjaga..........

6. Pembantu Umum......
D. Sistem Pengelolaan Apotek Isyka.. 1. Pengadaan Barang......... 2. Penjualan dan Distribusi............... 3. Penjualan Alkes.................................................................... 4. Administrasi dan Keuangan................................................. 5. Bangunan............................................................................. BAB III. PEMBAHASAN....

vii

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... A. Kesimpulan.. B. Saran.... DAFTAR PUSTAKA.. LAMPIRAN................................................................................................

72 72 73 74 76

viii

DAFTAR GAMBAR
1. 2. 3. 4. 5. Alur Proses Perijinan Apotek......................... Alur Distribusi Obat... Struktur Organisasi Apotek Isyka.. Alur Pelayanan Resep di Apotek Isyka...... Tahap Penerimaan Barang Apotek Isyka............................................... 12 27 39 53 56

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9.

Surat Pesanan Narkotika ......................................................... 77 Surat Pesanan Psikotropika ...................................................... 78 Contoh Copy Resep .................................................................. 79 Contoh Faktur pembelian dan Faktur Pajak ............................. 80 Contoh Nota Penjualan ............................................................ 81 Contoh Nota untuk Resep ........................................................ 82 Surat Pesanan ........................................................................... 83 Contoh Etiket ........................................................................... 84 Denah Lokasi Apotek Isyka ..................................................... 85

Lampiran 10. Lay Out Apotek Isyka ............................................................. 86 Lampiran 11. Flow barang.............................................................................. 87 Lampiran 12. Contoh Kartu Stok ................................................................... 88 Lampiran 13 Contoh Laporan Penggunaan Narkotik ................................... 89

Lampiran 14. Contoh Laporan Statistika Resep dan Pelayanan Obat Generik Berlogo ....................................................................... 90 Lampiran 15. Contoh Laporan Khusus Penggunaan Morphin & Pethidin .................................................................................... 91 Lampiran 16. Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotik ............................ 92 Lampiran 17. Laporan Penggunaan Psikotropika ........................................... 93 Lampiran 18. Tugas ........................................................................................ 94

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK ISYKA Jl. Adi Sucipto no. 88 A Jajar-Surakarta Ambar Sulistyawan, Anggie Caesaria F, Syafaah, Andi Kusnandar RINGKASAN Apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk mengelola, meracik, mengubah bentuk, menyalurkan obat, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang meliputi obat, bahan obat, dan alat kesehatan. Apotek selain sebagai unit bisnis juga mempunyai fungsi sebagai unit pelayanan kesehatan. Apotek Isyka mengembangkan bisnis yang berbasis pasien (patient oriented), yaitu pelayanan yang berfokus pada kepentingan pasien, memberikan KIEO (Komunikasi, Informasi, Edukasi Obat) yang benar mengenai obat. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bertujuan agar mahasiswa calon apoteker mengerti dan memahami serta dapat mengaplikasikan ruang lingkup kegiatan apotek, termasuk fungsi, peran dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA). Kegiatan PKPA di apotek Isyka dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 3 Juni 2008. Mahasiswa calon apoteker mengamati dan meracik obat, pemberian etiket, penyiapan obat, copy resep, penyerahan obat ke pasien dan mencocokkan barang yang masuk dan keluar. Mahasiswa di samping terlibat secara langsung dalam pelayanan obat dengan resep dokter maupun obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan lainnya, juga melakukan diskusi mengenai kegiatan di apotek dengan Apoteker Pengelola Apotek (APA) . Berdasarkan pengamatan selama PKPA, pengelolaan Apotek Isyka meliputi perecanaan, pembelian, penyimpanan, dan penjualan yang seluruhnya selalu terkontrol dan tercatat berdasarkan pengamatan selama PKPA. Sistem pengadaan barang yang meliputi perencanaan dan pembelian dilakukan berdasarkan hasil dari print out tiap hari yang dilaporkan AA kepada Apoteker Pengelola Apotek. Penerimaan barang dilakukan dan dicek kemudian dicocokkan dengan faktur dan surat pesanan untuk menghindari kesalahan, lalu diberi tanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker dan diberi stempel apotek. Sistem penyimpanan perbekalan farmasi diterapkan sistem FIFO (First In First Out) untuk menghindari adanya barang kadaluwarsa. Kegiatan pengadaan barang (obat-obatan, alat kesehatan, dan barang pelengkap lainnya) dilakukan dengan cara memesan ke PBF sesuai dengan Surat Pesanan (SP). Surat Pesanan ditandatangani oleh APA dan dibuat rangkap dua, satu untuk PBF dan satunya untuk arsip apotek. Sedangkan pemesanan psikotropika dilakukan melalui SP khusus psikotropika kepada PBF atau pabrik farmasi.

xi

1 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Suatu bangsa yang maju adalah suatu bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi. Pembangunan manusia yang seutuhnya harus mencakup aspek jasmani, kejiwaan dan kepribadian, maka pembangunan bidang kesehatan ditujukan untuk membentuk manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Anonim, 1992). Peranan pembangunan kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, juga dalam membentuk manusia untuk menjadi insan pembangunan, insan kesehatan dan sumber daya pembangunan yang optimal. Derajat kesehatan sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan daya saing bangsa sebab derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas dan mempertajam daya saing bangsa dalam ketatnya persaingan dunia.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS 1

2 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Salah satu bentuk pembangunan di bidang kesehatan adalah melalui upaya pelayanan kesehatan yaitu tersedianya obat-obatan dan alat kesehatan yang mencukupi dengan kualitas yang baik dan terdistribusi secara merata. Pemerintah maupun swasta mengupayakan penyediaan sarana pelayanan kesehatan dan apotek yang berperan penting dalam mengelola perbekalan farmasi dan distribusi untuk mencapai tujuan tersebut (Anonim, 1992). Apotek berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI

No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek, disebutkan bahwa salah satu tempat pengabdian profesi apoteker adalah apotek. Apoteker berkewajiban membuat, mengelola, meracik, mengubah bentuk, menyalurkan dan menyerahkan perbekalan farmasi serta melayani informasi mengenai perbekalan farmasi yang meliputi obat, bahan obat, obat asli Indonesia, bahan obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetik. Peran apoteker diharapkan lebih berkembang dan sebagai pusat informasi obat serta seorang apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan yang memadai mengenai pelayanan kefarmasian (Anonim, 2002). Apoteker adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian melalui keahliannya yang diperoleh selama pendidikan tinggi kefarmasian. Pendidikan sebagai calon apoteker sangat diperlukan sebagai bekal pengetahuan dan pengalaman untuk menciptakan tenaga apoteker handal dan mampu menjalankan pelayanan profesional kefarmasian dan berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Semakin tinggi pendidikan masyarakat menyebabkan meningkatnya kesadaran dalam arti hidup sehat, sehingga apoteker harus dapat Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

3 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 memberikan pelayanan obat yang rasional dan diharapkan tidak hanya mencari keuntungan semata (Profit Oriented). Memberikan pelayanan konsultasi, informasi dan edukasi mengenai obat secara rasional (Patient Oriented). Selain itu apoteker harus dapat melakukan administrasi pengelolaan obat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku mulai dari pengadaan, penyimpanan, pelayanan serta pencatatan dan pelaporan. Seorang apoteker pengelola apotek harus mampu mengelola sebuah apotek dengan manajemen yang baik dan profesional sehingga apotek dapat berkembang. Mampu berkomunikasi dengan baik, dengan semua pihak yang ada di komunitasnya. Orientasi pelaksanaan tugas apoteker dan tenaga profesi kesehatan lainnya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dengan pengabdian profesi kemanusiaan melalui obat. Selain itu, Apoteker Pengelola Apotek juga berperan dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional guna mengatasi masalah kesehatan. Pelayanan terhadap pasien meliputi tata cara atau aturan penggunaan obat bagi pasien, mengintegrasikan aspek obat sebagai substansi dengan informasi yang perlu disampaikan kepada pasien, menasehati pasien atas aspek potensi atau manfaat serta bahaya obat yang akan digunakan, merujukkan pasien pada pusat pelayanan kesehatan, memonitor dan melaksanakan evaluasi respon terapi dari obat yang digunakan pasien dan mengkaji informasi tambahan obat yang diperlukan (Hartono, 1998).

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

4 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Seorang apoteker dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pembangunan agar terlaksana sesuai dengan fungsinya, maka seorang calon apoteker akan sangat memerlukan pendidikan yang memadai, tidak sekedar memahami teori tetapi juga harus terjun langsung untuk mengenali lebih jauh profesinya. Pengalaman yang diperoleh melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini akan sangat membantu calon apoteker untuk menambah wawasan dan wacana bila suatu hari nanti akan mengelola sebuah apotek.

B. 1. Tujuan umum

Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker

Memberikan gambaran mengenai struktur organisasi, kondisi kerja dari berbagai bentuk lapangan pekerjaan dibidang farmasi sehingga mendapat gambaran mengenai fungsi, peran dan tugas seorang farmasis atau apoteker serta mempersiapkan calon farmasis/apoteker untuk menjalani profesinya secara profesional, handal dan mandiri sehingga dapat mengaplikasikan teori yang didapat ke dalam praktek. 2. Tujuan khusus a. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk mempelajari secara langsung kegiatan farmasi di apotek. b. Mengetahui tentang pelayanan teknis kefarmasian, seperti pelayanan resep, obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, serta pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

5 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 c. Diharapkan dengan kegiatan tersebut memberikan bekal pengetahuan kepada calon apoteker mengenai kegiatan pengelolaan dan ruang lingkup apotek sehingga memahami peran seorang apoteker pengelola apotek (APA) secara manajerial maupun profesional. d. Dengan bekal yang diperoleh, maka mahasiswa calon apoteker akan memperoleh bekal keterampilan dan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan pada saat terjun di dunia kerja, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi obat yang benar kepada masyarakat, meningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian profesi serta citra profesi apoteker.

C. 1. Pengertian Apotik Menurut

Tinjauan Pustaka

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek, apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang disalurkan apotek adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Sedangkan perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

6 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Penyusunan standar pelayanan kefarmasian di apotek bertujuan untuk : a. Pedoman praktek Apoteker dalam menjalankan profesinya. b. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional. c. Melindungi profesi dalam menjalankan praktek kefarmasian. 2. Peraturan Perundang-undangan Perapotekan Peraturan perundang-undangan yang mendasari pendirian dan pengelolaan apotek meliputi : a. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1965 Apotek. b. Undang-undang RI No. 23 tentang Kesehatan. c. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1990 tentang Masa Bakti Apoteker. d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 184/Menkes/PER/X/1995 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja Apoteker. e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri. f. Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per//X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pendirian Ijin Apotek g. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 280/Menkes/PER/VI/1981 tentang Cara Pemberian Ijin Apotek. h. Undang-undang RI No. 22 tentang Narkotika. i. Undang-undang RI No. 5 tentang Psikotropika. j. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

7 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek: a. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. b. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri : a. Surat ijin apotek (SIA) merupakan surat ijin yang diberikan menteri kepada apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu. b. Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi SIA. c. Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek disamping APA dan atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek. d. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan APA selama APA tersebut tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan secara terus menerus, telah memiliki surat ijin kerja dan tidak bertindak sebagai APA di apotek lain.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

8 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 e. Asisten apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku berhak untuk melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai asisten apoteker. f. Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), alat kesehatan dan kosmetika. g. Perlengkapan apotek adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pengelolaan apotek (Anonim, 2002) 3. Tugas dan Fungsi Apotek Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980 menyebutkan bahwa tugas dan fungsi apotek meliputi : a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan. b. Sarana farmasi yang telah melakukan pekerjaan meracik, mengubah bentuk, mencampur dan menyerahkan obat/bahan obat. c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata. 4. Tata Cara Pemberian Ijin Apotek Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 tidak menyebutkan persyaratan khusus mengenai lokasi apotek yang akan didirikan, tetapi sebagai apoteker harus mempertimbangkan etika kefarmasian dan kemungkinan profit yang akan diperoleh. Pertimbangan yang harus diperhatikan antara lain kepadatan dan jumlah penduduk, jarak dengan apotek lain, jumlah apotek, keadaan sosial ekonomi masyarakat setempat dan sarana Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

9 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 kesehatan lain yang mendukung apotek misalnya puskesmas, rumah sakit, poliklinik, praktek dokter dan lain-lain (Anonim, 1993). Ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1332/Menkes/SK/X/2002. Dalam ketentuan umum dinyatakan bahwa Surat Ijin Apotek (SIA) adalah surat ijin yang diberikan oleh menteri kepada apoteker atau apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu. Pasal 4 menjelaskan mengenai pelimpahan wewenang dan pemberian ijin apotek dari Menteri Kesehatan RI kepada Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan. Kepala Dinas melaporkan pelaksanaan ijin apotek setahun sekali kepada Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan. Dalam melaksanakan pelimpahan wewenang tersebut Kepala Dinas Kesehatan tidak diijinkan mengadakan pengaturan yang membatasi ijin (Anonim, 2002). Peraturan mengenai ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek adalah berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 pada Bab I Pasal 7, 8 dan 9 yaitu sebagai berikut : a. Permohonan ijin apotek diajukan oleh APA kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan contoh formulir model Apt-1. b. Dengan menggunakan formulir model Apt-2, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah menerima Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

10 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan. c. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan setempat dengan menggunakan contoh formulir model Apt-3. d. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan 3 tidak dilaksanakan, maka apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi dengan menggunakan contoh model formulir Apt-4. e. Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 atau pernyataan dimaksud dalam ayat 4 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

setempat mengeluarkan Surat Ijin Apotek (SIA) menggunakan contoh formulir model Apt-5. f. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan seperti yang dimaksud dalam ayat 3 masih belum memenuhi syarat, maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu 12 hari kerja

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

11 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 mengeluarkan surat penundaan dengan menggunakan contoh formulir model Apt-6. g. Terhadap surat penundaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 6 apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal surat penundaan. h. Dalam hal apoteker menggunakan sarana pihak lain, maka penggunaan sarana yang dimaksud wajib didasarkan atas perjanjian kerjasama antara apoteker dengan pemilik sarana apotek. Pemilik sarana apotek yang dimaksud harus memenuhi persyaratan tidak pernah terlibat dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang obat sebagaimana dalam surat pernyataan yang bersangkutan. i. Terhadap permohonan ijin apotek yang ternyata tidak memenuhi persyaratan dimaksud pasal 5 dan 6 atau lokasi apotek tidak sesuai permohonan maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib mengeluarkan surat penolakan disertai alasan-alasannya dengan menggunakan formulir model Apt-7 (Anonim, 2002). 5. Persyaratan Pendirian Apotek Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 Bab IV pasal 6, persyaratan apoteker atau apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

12 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 farmasi dan perbekalan farmasi lainnya yang merupakan milik sendiri atau pihak lain untuk mendapatkan ijin apotek (lampiran 1). Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan komoditi di luar sediaan farmasi. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi.

Apoteker yang ber-SP/SIK Mengajukan ijin Kadinkes kab/kota Maksimal 6 hari kerja Kepala BPOM Maksimal 6 hari kerja Kadinkes kab/kota Form model Apt-3 Jika pemeriksaan tidak dilakukan Apoteker membuat pernyataan siap melakukan kegiatan ke Kadinkes Propinsi Form model Apt-4 Form model Apt-2 Form model Apt-1

Belum memenuhi Syarat (12 hari kerja )

Memenuhi Syarat (12 hari kerja)

Tidak memenuhi Syarat (12 hari kerja)

Surat Penundaan Form model Apt-6

Surat Ijin Apotek Form model Apt-5

Surat Penolakan Form model Apt-7

Diberi Kesempatan Melengkapi (1 bulan)

Melaksanakan Kegiatan Perapotekkan

Gambar 1. Alur Proses Perijinan Apotek

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

13 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 6. Lokasi Apotek Peraturan Menteri Kesehatan No. 244 tahun 1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin apotek bahwa jarak apotek tidak dibatasi dan pemohon bebas memilih lokasi. Hal ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan obat yang lebih baik. Apotek berlokasi di daerah yang mudah dikenali oleh masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya. Hal ini berguna untuk menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko kesalahan penyerahan. 7. Bangunan Apotek Persyaratan bangunan apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per/X/1993, sebuah apotek harus memenuhi persyaratan bangunan minimal memiliki ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang tempat pencucian alat dan WC. Selain itu apotek juga harus memenuhi persyaratan antara lain: a. Dinding harus kuat dan tahan air, permukaan sebelah dalam harus rata, tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan. Langit-langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan permukaan sebelah dalam warna terang. Atap tidak boleh bocor, terbuat dari genteng, sirap atau bahan lain yang memadai. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

14 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 b. Bangunan apotek harus mempunyai ventilasi dan sanitasi yang baik serta memenuhi persyaratan hygiene lainnya. Apotek harus memiliki sumber air yang memenuhi persyaratan kesehatan. Ruang apotek harus mempunyai penerangan yang cukup sehingga dapat menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi apotek. c. Tersedianya alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik sekurang-kurangnya 2 buah. Apotek harus memasang papan nama dengan ukuran minimal 60 cm, lebar 40 cm dengan tulisan hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 5 cm dan tebal 5 mm. Papan nama harus memuat nama apotek, nama apoteker pengelola apotek, nomor surat izin apotek, alamat dan nomor telepon apotek. d. Bangunan apotek harus bebas dari hewan pengerat, serangga/pest, apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin. e. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien. f. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan brosur/materi informasi. g. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan cacatan medikasi pasien. h. Ruang racikan. 8. Perlengkapan Apotek Perlengkapan apotek meliputi: alat pemadam kebakaran, alat pembuatan, pengolahan dan peracikan, yaitu timbangan kilogram, gram dan, milligram, gelas ukur, termometer, mortir dan perlengkapan lain disesuaikan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

15 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 kebutuhan. Perlengkapan dan perbekalan farmasi, terdiri atas botol, lemari dan rak penyimpanan obat, lemari pendingin, lemari untuk menyimpan narkotika dan psikotropika. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang ada sangkut pautnya dengan apotek. Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat sesuai dengan kebutuhan. Farmakope Indonesia dan Ekstra Farmakope Indonesia edisi terbaru serta buku lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Perbekalan administrasi seperti blanko surat pesanan obat, kartu stock obat, kartu stelling, buku defecta, salinan resep, buku pembelian, buku hutang, buku piutang, buku inkaso, buku hasil penjualan HV, buku hasil penjualan obat dengan resep, buku hasil penjualan OWA, buku kas, buku pengeluaran kas, buku catatan keluar masuk obat narkotika, buku catatan keluar masuk obat psikotropika, tabelaris, laporan pembelian dan penggunaan obat psikotropika, laporan pembelian dan penggunaan obat narkotika, faktur pembelian, blanko nota penjualan, kwitansi, etiket obat, surat pesanan narkotika, surat pesanan psikotropika, neraca akhir tahun, alat tulis dan kertas sesuai kebutuhan. Apoteker wajib menyediakan, menyimpan dan menyerahkan

perbekalan yang bermutu baik dan keabsahannya terjamin. Obat atau perbekalan farmasi yang tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam atau dengan cara lain yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Pemusnahan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

16 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 dilakukan oleh apoteker pengelola apotek (APA) atau apoteker pengganti dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek dan dibuat berita acara pemusnahan. 9. Apoteker Pengelola Apotek Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang professional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus dapat

memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan borkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan serta peluang untuk meningkatkan pengetahuan. Pengelolaan apotek menjadi tugas dan tanggung jawab seorang apoteker. APA harus memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/PER/X/1993 yaitu Bab III Pasal 5 bahwa untuk menjadi APA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan. b. Telah mengucapkan sumpah/janji apoteker. c. Memiliki Surat Ijin Kerja dari Menteri Kesehatan. d. Memenuhi syarat kesehatan fisik dan mental dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang apoteker.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

17 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di tempat lain. APA harus berada di apotek selama apotek buka. Apabila berhalangan hadir harus dapat digantikan oleh apoteker pendamping dan apabila berhalangan lebih dari tiga bulan dapat digantikan oleh apoteker pengganti. SIA atas nama apoteker yang bersangkutan dapat dicabut apabila APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terusmenerus (Anonim, 1993). 10. Tenaga Kerja Apotek Tenaga kerja yang terlibat di apotek terbagi menjadi dua bagian yaitu : tenaga farmasi yang terdiri dari apoteker dan asisten apoteker yang bertugas untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja farmasi adalah surat ijin kerja. Tenaga kerja non farmasi yaitu : tenaga administrasi umum, administrasi keuangan, kasir, juru resep dan pembantu umum yang bekerja membantu pelaksanaan kegiatan apotek. 11. Pengelolaan Apotek a. Pengelolaaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya Pengelolaan persediaan fermasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi : perencanaan, pembelian, penyimpanan dan penjualan.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

18 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 1) Perencanaan. Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan

farmasi perlu diperhatikan : pola penyakit, kemampuan masyarakat, dan budaya masyarakat juga resep dokter di sekitar apotek. 2) Pembelian. Berhasil tidaknya tujuan usaha banyak tergantung kebijaksanaan pembelian. Cara melakukan pembelian dapat dilakukan sebagai berikut: Pembelian dalam jumlah terbatas: pembelian dilakukan sesuai kebutuhan dalam jangka waktu yang pendek, misalnya satu minggu. Pembelian ini dilakukan bila modal terbatas dan PBF berada dalam jarak yang tidak jauh dari apotek, misalnya satu kota yang selalu siap segera melayani kebutuhan obat dengan pengiriman yang cepat. Pembelian secara spekulasi: pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat atau karena ada diskon atau bonus. Meskipun apabila spekulasinya benar dapat menambah pemasukan apotek, tetapi cara ini mengandung resiko mengenai kerusakan atau waktu kadaluarsa obat. Pembelian berencana: cara pembelian ini erat hubungannya dengan pengendalian persediaan barang. Pengawasan stock obat/barang dagangan penting sekali, yaitu untuk mengetahui mana yang laku keras dan mana yang kurang laku. Hal ini dapat dilihat pada kartu stock dan kartu stelling. Selanjutnya dapat dilakukan perencanaan pembelian sesuai dengan kebutuhan per item. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

19 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 3) Persiapan. Pengumpulan data-data obat yang mau dipesan, dari buku defecta peracikan maupun gudang. Termasuk obat-obat baru yang ditawarkan oleh supplier. 4) Pemesanan. Mempersiapkan SP (surat pesanan) untuk supplier,

sebaiknya minimal rangkap 2, yang satu untuk supplier yang harus dilampirkan dengan DO/faktur (lampiran 5) pada waktu mengirim barang dan yang satu lagi untuk petugas gudang untuk mengontrol apakah kiriman barang sesuai dengan pesanan serta untuk mencegah barang dipesan kembali. Surat pemesanan obat dan perbekalan farmasi lainnya harus ditandatangani oleh APA dan mencantumkan nama dan nomor ijin pengelolaan apotek atau surat ijin kerja. Surat pesanan memuat nama dan jumlah barang yang dipesan ke PBF (lampiran 6). Surat pesanan untuk obat golongan narkotika dibuat rangkap empat, dimana lembar pertama sampai ketiga untuk PBF Kimia Farma dan lembar keempat untuk arsip apotek. Surat pesanan didapatkan apotek dengan membeli dari PBF Kimia Farma, dimana satu SP hanya dapat digunakan untuk memesan satu item obat produk Kimia Farma. Surat Pesanan mencantumkan rayon dan nomor SP, nama dan jumlah barang, nama dan alamat distributor, nama dan alamat APA, nama dan alamat apotek, serta tanda tangan, nama terang APA, nomor SIK dari APA dan cap apotek (lampiran 7).

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

20 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Surat pesanan untuk golongan psikotropika dibuat rangkap dua, dimana lembar pertama untuk PBF dan lembar kedua untuk arsip. Surat pesanan dapat dibuat oleh apotek yang bersangkutan, dan satu SP dapat digunakan untuk memesan barang lebih dari satu item. Surat pesanan mencantumkan nama dan alamat APA, nama dan alamat perusahaan dan jumlah barang, nama dan alamat apotek, serta tanda tangan, nama terang APA, nomor SIK dari APA dan cap apotek (lampiran 8). 5) Pembayaran. Bila sudah jatuh waktu, maka tiap faktur dikumpulkan per debitur, lalu masing-masing dibuatkan bukti kas keluar, kemudian ditanda tangani oleh petugas sebelum diserahkan ke supplier. Konsinasi adalah semacam titipan barang dari si pemilik kepada apotek, dimana bila barang/obat tidak laku, barang/obat tersebut bisa dikembalikan dan dibayar yang laku saja. Barang konsinasi ini harus dicatat dalam buku penerimaan barang tersendiri di gudang (Hartono, 1998). 6) Penerimaan. Petugas yang menerima harus mencocokkan barang dengan faktur dan SP lembaran ke-2 dari gudang. Diperiksa jumlah barang, ED, jenis, bentuk sediaan, nomor batch, harga satuan, perhitungannya benar semua. 7) Pencatatan. Dari faktur disalin dalam : a. Kartu stock obat yang ada digudang dimana ditulis nama obat, bentuk kemasan, jumlah per kemasan, tanggal, nomor faktur, nomor

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

21 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 batch, tanggal ED, nama supplier, jumlah obat, keluar, sisa, harga, potongan harga (lampiran 9). b. Buku pembelian barang dimana ditulis nomor urut, tanggal, nomor faktur, nama supplier, banyaknya obat, nama obat, harga satuan, potongan harga, jumlah harga dan nomor batch. c. Buku incaso yang memuat nomor urut, nomor faktur, nama supplier, jumlah harga untuk mangetahui jumlah hutang yang harus dibayar. d. Kartu stelling untuk mencatat jumlah pengeluaran obat per hari (lampiran 10). 8) Penyimpanan obat atau pergudangan. Obat atau barang dagangan yang sudah dibeli tidak semuanya langsung dapat dijual. Oleh karena itu harus disimpan dalam gudang dahulu dengan tujuan supaya aman atau tidak hilang, tidak mudah rusak dan mudah diawasi, menjaga stabilitas obat dan untuk menjamin kelancaran pelayanan. Ruang untuk penyimpanan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dari segi keamanannya, tersedia rak yang cukup baik, dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran. Arus keluar barang diatur dalam system FIFO (First In First Out) yaitu barang yang pertama masuk akan keluar terlebih dahulu dan FEFO ( First Expired First Out ) yaitu barang yang memiliki kadaluarsa terdekat akan dikeluarkan terlebih dahulu. Oleh karena itu gudang harus memenuhi beberapa ketentuan antara lain : a. Merupakan ruang tersendiri dalam komplek apotek. b. Cukup aman, kuat dan dapat dikunci dengan baik Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

22 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 c. Tidak terkena sinar matahari langsung. d. Tersedia rak yang cukup dan baik. e. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, kering dan bersih. Dalam penyimpanan barang/obat digolongkan menurut : a. Bahan baku disusun secara abjad dan dipisahkan antara serbuk, cairan dan setengah padat. Bentuk cairan yang mudah menguap, seperti asam sulfat pekat, alkohol absolut dan lain lain disendirikan. b. Obat jadi disusun menurut abjad atau menurut pabrik atau menurut bentuk sediaannya. c. Pembalut, kapas. d. Alat-alat kesehatan. e. Serum, vaksin dan obat yang mudah rusak atau meleleh pada suhu kamar disimpan dalam lemari es. f. Penyimpanan obat narkotika dilakukan dalam almari khusus sesuai persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No. 28/Menkes/Per/I/1978 tanggal 26 Agustus 1978. Hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat narkotika. g. Penyimpanan obat psikotropika dilakukan dalam almari khusus sesuai persyaratan peraturan Menteri Kesehatan. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan obat psikotropika. h. Obat antibiotika perlu diperhatikan mengenai tanggal kadaluwarsa secara khusus dan diberi kartu yang menyebutkan tanggal kadaluarsa. Setiap terjadi mutasi, obat segera dicatat dalam kartu stock. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

23 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Tujuan persediaan obat di gudang ialah untuk menjaga agar stock obat tetap terjaga terutama obat yang laku keras sehingga pelayanan obat di apotek berjalan lancar. 9) Penjualan. Macam penjualan di apotek dapat dilakukan sebagai berikut: Penjualan obat melalui resep yaitu penjualan yang didasarkan pada permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan, kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Penjualan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek. Penjualan ini perlu pemberian informasi mengenai penggunaan obat. Penjualan alat kesehatan, alat laboratorium dan bahan kimia. b. Pengorganisasian Merupakan sekelompok orang yang bekerjasama dengan berbagai aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukan bersama. Proses pengorganisasian meliputi pembagian atau pengelompokan aktivitas yang sama dan seimbang dengan pendidikan setiap karyawan, penentuan tugas masing-masing kelompok, pemilihan orang yang tepat dalam setiap bidang dan disesuaikan dengan pendidikan, sifat dan pengalamannya, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta pengkoordinasian berbagai aktivitas yang berhubungan dengan tanggung jawab terhadap kesehatan manusia.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

24 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 c. Kepemimpinan Merupakan kemampuan dalam memberikan dorongan atau motivasi kepada bawahan sehingga mereka bekerja dengan baik demi tercapainya tujuan organisasi. Penggerakan mencakup lingkungan kegiatan yaitu : pengambilan keputusan, memotivasi karyawan, berkomunikasi dan pembinaan karyawan. d. Pengawasan Merupakan pengendalian apakah semua kegiatan telah berjalan sebagaimana mestinya. Penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil dengan rencana. Kemudian dilakukan koreksi atau usaha perbaikan terhadap rencana-rencana berikutnya. Pengawasan dilakukan oleh

pimpinan bertujuan untuk menciptakan atau melaksanakan efisiensi dan menghemat biaya-biaya yang dikeluarkan, dengan menjaga pengeluaran agar tidak boros serta menjaga semua pendapatan sehingga dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Dalam pengelolaan apotek seorang APA harus mempunyai jiwa kepemimpinan (leading) yaitu kemampuan untuk mengarahkan orang lain bekerja sesuai apa yang diinginkannya dalam mencapai tujuan. Kualitas kepemimpinan seorang pemimpin ditentukan oleh adanya sasaran dan program yang jelas, bekerja sistematis dan efektif, komunikasi secara efektif, kepekaan terhadap hubungan antar manusia, dapat membentuk tim dengan kinerja tinggi dan dapat mengerjakan tugas-tugas dengan efektif

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

25 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 dan efisien. Apoteker harus mempunyai kemampuan dalam bidang pembukuan, administrasi personalia dan perpajakan (Hartono, 1998). Dalam pengelolaan apotek aliran barang masuk dan barang keluar harus diperhatikan. Barang masuk dapat berasal dari pembelian (kontan/kredit) dan konsinasi. e. Administrasi Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi ; 1) Administrasi umum. Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotik, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Administrasi keuangan. Dari saldo awal, penerimaan kas dari hasil operasional, pengeluaran kas dari kegiatan operasional sampai pada saldo akhir yang dilaporkan dalam neraca keuangan. 3) Administrasi obat. Dari pengadaan, penyimpanan, pendistribusian obat kepada pasien dan pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat. 4) Administrasi pelayanan. Pengarsipan resep, pengarsipan cacatan pengobatan pasien dan pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat. 12. Distribusi Obat Untuk menjamin kualitas kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi melalui jalur resmi. Hal ini untuk menjamin keaslian obat yang beredar di masyarakat. Permenkes No. 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 3 menyebutkan bahwa pabrik farmasi dapat menyalurkan hasil produksinya

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

26 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 langsung kepada PBF, apotek, toko obat, apotek rumah sakit, dan unit sarana pelayanan kesehatan lainnya. Jadi sebuah pabrik farmasi tidak diperkenankan menjual langsung produk-produk obatnya kepada konsumen. Khusus untuk obat daftar O (=Opium=Narkotika) penyalurannya di Indonesia sampai kini hanya dilakukan oleh PT Kimia Farma kepada pihak ke-III. Obat-obat daftar G (=Gevaarlijk=Obat Keras/OKT) disalurkan oleh Pedagang Besar Farmasi (P.B.F) hanya kepada 3 macam penyalur saja, yaitu : P.B.F lain, Apotek,dan Rumah Sakit yang mempunyai Apoteker Untuk penyaluran ke dokter, ke klinik, ke rumah sakit yang tidak mempunyai apoteker, ke BKIA, ke puskesmas dilakukan oleh apotek. Obatobat daftar W (Obat bebas terbatas) dan obat bebas (B) oleh P.B.F dapat disalurkan kepada apotek maupun toko obat. Para dokter pun tidak diperbolehkan memberikan obat kepada pasien selain obat suntik, mengingat kini sudah banyak apotek yang buka 24 jam di kota-kota besar. Hanya dalam keadaan darurat, terpaksa, apalagi di kota/desa yang belum ada apotek, masih diperbolehkan (Hartono, 1998).

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

27 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Jalur distribusi obat yang berlaku di Indonesia saat ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Pabrik Farmasi Importir Farmasi

Pedagangan Besar Farmasi

P.B.F Lain

Apotek Lain

Apotek

Toko Obat

Dokter

Puskesmas

Rumah Sakit tanpa Apoteker

Rumah Sakit dengan Apoteker

Konsumen/Pasien

Gambar 2. Jalur Distribusi Obat 13. Pengelolaan Obat a. Pengelolaan resep Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pelayanan resep sepenuhnya tanggung jawab apoteker pengelola apotek (lampiran 11) (Anonim, 2002). Pengelolaan resep yang sudah dikerjakan yaitu resepresep yang sudah dilayani, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor

penerimaan/pembuatan resep, resep yang mengandung narkotika harus Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

28 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 dipisahkan dari resep lainnya, ditandai garis merah di bawah nama obatnya. Resep yang telah disimpan selama tiga tahun dapat dimusnahkan dengan cara dibakar atau dengan cara yang lain yang memadai. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker pengelola apotek bersama dengan sekurangkurangnya seorang petugas apotek (Anonim, 2002). Pemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam rangkap empat dan ditanda tangani oleh apoteker pengelola apotek dan seorang petugas apotek yang ikut memusnahkan. Berita acara tersebut memuat hari dan tanggal

pemusnahan, tanggal yang terawal dan terakhir resep, berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram (lampiran 13) (Anonim, 2002). Copy resep yaitu salinan tertulis dari suatu resep (lampiran 12). Salinan resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli harus pula memuat : 1) Nama dan alamat apotek. 2) Nama dan nomor SIK apoteker pengelola apotek. 3) Nama dokter dan tanggal pembuatan resep. 4) Nomor resep dan tanggal pembuatan. 5) Tanda tangan atau paraf asisten apoteker dan apoteker pengelola apotek untuk obat-obat narkotika dan obat-obat psikotropik. 6) PCC ( pro copy conform/dicopy sesuai resep aslinya). Salinan resep harus ditanda tangani oleh petugas di apotek AA atau APA. Resep atau salinan resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

29 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 dengan baik selama tiga tahun. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Apoteker pengelola apotek diijinkan menjual obat keras yang disebut dalam daftar obat wajib apotek tanpa resep (Anonim, 2002). Apoteker melakukan proses dispensing obat yang meliputi : 1) Skrining resep. Apoteker melakukan skrining resep meliputi : a) Persyaratan administratif yang berupa : Nama, SIP dan alamat dokter, dokter gigi atau dokter hewan. Tempat dan tanggal penulisan resep (inscriptio). Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat (invocatio). Bentuk sediaan obat yang akan dibuat, aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura). Nama ,alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio).

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

30 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 b) Kesesuaian Farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian c) Pertimbangan klinis : Adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). Jika ada keraguan resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan. 2) Penyiapan dan peracikan obat. Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis, dan jumlah obat serta penulisan etiket yang benar. Etiket harus jelas dan dapat dibaca. Obat yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya. 3) Penyerahan obat. Sebelum obat diserahkan pada pasien harus

dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dan resep. Penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat dan konseling obat kepada pasien. a) Informasi obat. Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, etis, bijaksana dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

31 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi dan kemungkinan efek samping obat. b) Konseling. Merupakan proses komunikasi dua arah yang sistemik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan

memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan. Apoteker hendaknya memberikan konseling mengenai sediaan, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaaan atau penggunaan yang salah dari sediaan farmasi atau perbekalan farmasi lainya. 4) Monitoring penggunaan obat. Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu. b. Pengelolaan obat wajib apotek Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

menolong dirinya sendiri guna mengatasi kesehatan, dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional. Hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional. Oleh karena itu peran apoteker dalam pelayanan KIE serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri. Untuk kepentingan tersebut, maka ditetapkan keputusan menteri Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

32 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 kesehatan tentang obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotek. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No.

347/Menkes/SK/VII/1990 tentang obat wajib apotek memutuskan dan menetapkan bahwa obat wajib apotek yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. Obat yang termasuk dalam OWA ditetapkan Menteri Kesehatan. Apoteker di apotek dalam melayani pasien yang memerlukan obat tersebut diwajibkan: a. Memenuhi kewajiban ketentuan dan batasan tiap jenis obat untuk setiap pasien yang disebutkan dalam obat wajib apotek yang bersangkutan. b. Membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan. c. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontra indikasi, efek samping dan lainlain yang perlu diperhatikan oleh pasien (Anonim, 1990). c. Obat tanpa resep Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No. 919/Menkes/Per/X/1993 yaitu : a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun. b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

33 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. e. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri. d. Pengelolaan narkotika Narkotika merupakan salah satu obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan untuk tujuan pengobatan, pengembangan ilmu dan penerapan. Narkotika dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila digunakan tanpa

pembatasan dan pengawasan yang ketat dan seksama. Menteri Kesehatan memberikan izin kepada apotek untuk membeli, meracik, menyediakan, memiliki atau menyimpan untuk persediaan, menguasai, menjual, menyalurkan, menyerahkan, mengirimkan dan membawa atau mengangkut narkotika untuk kepentingan pengobatan. Pengelolaan narkotika meliputi (Anonim, 1997) : 1) Pemesanan narkotika. Apotek dan apotek Rumah Sakit mendapat obat narkotika dari PBF Kimia Farma dengan jalan menulis dan mengirimkan surat pesanan narkotika. 2) Penyimpanan narkotika. Narkotika yang berada dalam penguasaan importir, eksportir, pabrik obat, PBF, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

34 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 dokter dan lembaga ilmu pengetahuan wajib disimpan secara khusus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Menteri Kesehatan. Disimpan dalam lemari dua pintu yang ditanam pada dinding, pintu satu digunakan untuk persediaan sedangkan pintu yang kedua digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 3) Pelaporan narkotika. Apotek berkewajiban untuk membuat,

menyampaikan dan menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan pengeluaran narkotika yang ada dalam penguasaannya. Laporan dikirim setiap bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Balai Besar POM setempat dan arsip. Laporan harus ditanda tangani oleh APA disertai nama terang, nomor ijin kerja dan cap apotek. Laporan bulanan narkotika berisi nomor urut, nama sediaan, satuan, pemasukan (pembuatan, lainlain, jumlah), pengeluaran, persediaan akhir dan keterangan (lampiran 14). 4) Pelayanan resep yang mengandung narkotika. Menurut UU No. 22 tahun 1997 disebutkan bahwa narkotika hanya digunakan untuk kepentingan pengobatan dan tujuan ilmu pengetahuan. Narkotika dapat digunakan untuk pengobatan penyakit hanya berdasarkan resep dokter. Resep yang diberi tanda garis merah di bawah nama obat narkotika, berarti resep narkotika. Resep tersebut harus dipisahkan dengan resep lainnya dan dicatat di buku khusus yaitu buku catatan narkotika. Pencatatan meliputi tanggal, nomor resep, tanggal pengeluaran, jumlah Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

35 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 obat, nama pasien, alamat pasien, nama dan alamat dokter penulis resep. Resep narkotika tidak boleh ada pengulangan, ditulis nama pasien (tidak boleh untuk dipakai sendiri), alamat pasien dan aturan pakai harus jelas (Anonim, 1997). 5) Pemusnahan narkotika. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/Per/I/1978 pemegang ijin khusus, apoteker pengelola apotek atau dokter dapat memusnahkan narkotika yang rusak atau tidak memenuhi syarat lagi. Pemusnahan narkotika yang telah rusak disaksikan oleh petugas Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan untuk importir, pabrik farmasi dan untuk pergudangan obat. Petugas kantor dinas kesehatan untuk PBF penyalur narkotika, lembaga dan unit pergudangan propinsi. Petugas kesehatan daerah tingkat II untuk apotek, rumah sakit, puskesmas dan dokter. Pemusnahan narkotika harus dibuat berita acara pemusnahan paling sedikit rangkap tiga. Berita acara dikirimkan kepada kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta, kepala Dinas Kesehatan propinsi Jawa Tengah dan kepala Balai Besar POM Semarang. (Anonim, 1978). e. Pengelolaan psikotropika Berdasarkan Undangundang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, yang dimaksud dengan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

36 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 1) Pemesanan psikotropika. Pemesanan psikotropika menurut Undang undang No. 5 tahun 1997 menggunakan surat pesanan khusus, dapat dipesan apotek melalui PBF tertentu yang mempunyai wewenang dalam distribusi obat golongan psikotropika. Surat pesanan ditanda tangani oleh apoteker kemudian dikirim ke PBF. Penyerahan psikotropika hanya dapat dilakukan oleh apotek untuk apotek lain, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter dan pelayanan resep dokter. 2) Penyimpanan cenderung psikotropika. Obatobat dalam golongan psikotropika maka

untuk

disalahgunakan

penggunaannya

disarankan agar penyimpanan obatobat golongan psikotropika diletakkan tersendiri dalam suatu rak atau almari khusus. 3) Pelaporan psikotropika. Untuk memonitor penggunaan psikotropika dilakukan dengan pencatatan resepresep yang berisi obat psikotropika dalam buku register yang berisi nomor, nama sediaan, satuan, persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan dan keterangan. Berdasarkan UndangUndang No.5 tahun 1997 apotek wajib membuat dan menyimpan catatan mengenai kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan psikotropika kemudian

dilaporkan kepada menteri kesehatan secara berkala setiap tahun (lampiran 15). 4) Pemusnahan Psikotropika. Berdasarkan undangundang No. 5 tahun 1997 pemusnahan psikotropika dilakukan bila berhubungan dengan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

37 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 tindak pidana, diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, bila sudah kadaluwarsa dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan. Pemusnahan psikotropika wajib dibuat berita acara dan disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk dalam waktu 7 hari setelah mendapat kepastian (Anonim, 1997). f. Pengelolaan obat rusak dan kadaluarsa Obat kadaluwarsa di apotek Isyka dapat dikembalikan 6 bulan sebelumnya ke PBF yang bersangkutan atau sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Untuk obat yang rusak atau telah kadaluarsa dan tidak dapat dikembalikan ke PBF dapat dilaksanakan pemusnahan bersamaan dengan pemusnahan resep dengan cara dibakar atau ditanam. 14. Pajak Apotek Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari kekayaan atau hasilnya (hasil pendapatan) kepada negara menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat. Apotek sebagai suatu tempat usaha yang berbadan hukum harus membayar pajak. Pajak yang harus dibayar apotek antara lain : pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak reklame, pajak pertambahan nilai (PPN 10%), pajak listrik, pajak telepon dan PAM.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

38 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 BAB II APOTEK ISYKA

A.

Sejarah Apotek Isyka

Apotek Isyka berdiri pada tanggal 29 September 2004 berlokasi di Jl. Adisucipto no. 88A Jajar Surakarta, dengan No. SIA: 503/056/SIA/11.06/04. Pemilik sarana apotek Isyka adalah dr. Moh. Hanif dan dikelola oleh seorang apoteker bernama Zakiyah Rahmawati, S.Si., Apt. Sebelum apotek Isyka berdiri terlebih dulu di tempat tersebut telah berdiri sebuah balai pengobatan dan hanya praktek dokter umum saja. Selanjutnya berubah menjadi klinik dimana merupakan tempat praktek dokter yang meliputi praktek dokter umum, dokter gigi, dokter kandungan, fisiopterapi, akupunktur dan perawatan kulit (akupuntur dan skin care) the House of dr. Tundjung. Apotek Isyka terus mengembangkan inovasi dalam persaingan di dunia bisnis, diantaranya dengan mendirikan Play Group Bintangku dan pembuatan kolam renang untuk muslimah di bawah tanggung jawab manajer klinik Isyka. Apotek Isyka didirikan dengan tujuan menyediakan obat yang bermutu guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, memberikan pelayanan obat atas dasar resep dan pelayanan obat tanpa resep kepada masyarakat sekitar apotek, memberikan informasi tentang obat-obat bebas dan obat bebas terbatas dan pengobatan yang benar, sebagai tempat penyaluran perbekalan farmasi lainnya yang mempunyai mutu dan kualitas yang baik dan terjamin, serta

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS 38

39 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 meningkatkan hubungan yang dinamis antara apoteker dengan pasien beserta keluarga dalam suasana kemitraan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi berkembangnya suatu apotek yaitu pemilihan lokasi yang strategis dengan padat penduduk serta melakukan berbagai kegiatan sosial seperti: mengadakan kegiatan pengobatan gratis, khitanan masal, penyuluhan kesehatan dan lain sebagainya.

B. Struktur Organisasi Apotek Isyka Struktur organisasi apotek Isyka adalah sebagai berikut:

DIREKTUR / PSA

APOTEKER

ADMINISTRASI

ASISTEN APOTEKER

PENJAGA

PENGANTAR / PENGIRIM OBAT

Gambar 3 Struktur Organisasi Apotek Isyka

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

40 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 C. Personalia Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian apotek Isyka mempunyai sejumlah karyawan yang memiliki keahlian khusus dan berpengalaman terdiri dari: 1. Apoteker pengelola apotek : 1 orang. 2. Asisten apoteker 3. Kasir : 4 orang. : 2 orang. 4. Pengirim 5. Penjaga : 1 orang. : 2 orang.

6. Pembantu umum : 2 orang.

Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan sudah tersusun dengan baik dan dijalankan dengan baik pula. Hal ini untuk mendukung kelancaran pengelolaan apotek dalam melaksanakan pelayanan obat kepada masyarakat, yang akhirnya dapat membuat apotek lebih maju dan berkembang. Tugas dan kewajiban masing-masing karyawan di Apotek Isyka adalah sebagai berikut: 1. Apoteker Pengelola Apotek (APA) a. Tugas dan kewajiban 1) Melakukan pelayanan kefarmasian, berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu baik serta menjamin keabsahannya. 2) Memimpin seluruh kegiatan apotek termasuk koordinasi dan pengawasan sistem kerja karyawan, antara lain mengkoordinasi penyaluran karyawan dan gaji serta berkoordinasi dengan manajer. 3) Mengatur dan mengawasi penyimpanan obat serta kelengkapan obat di apotek serta mengawasi hasil penjualan obat tunai setiap hari.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

41 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 4) Mempertimbangkan usulan atau masukan dari para karyawan untuk perbaikan dan pengembangan apotek. 5) Membuat dan memberikan laporan berkala tentang keseluruhan kegiatan apotek. 6) Meningkatkan dan mengembangkan hasil usaha apotek serta bertanggungjawab terhadap kelangsungan apotek yang dipimpinnya kepada pemilik modal. 7) Memberikan informasi kepada pasien mengenai pemakaian obat dan hal-hal yang harus diperhatikan selama pengobatan sehingga penggunaannya tepat, aman, dan rasional. 8) Melakukan kerjasama dengan instansi yang menjadi pelanggan tetap dan bertanggung jawab atas segala urusan apotek dengan pihak luar. 9) Bidang material berkewajiban mengelola dengan sebaik-baiknya secara efektif dan efisien. 10) Bidang administrasi dan keuangan berkewajiban mengelola

keuangan dengan manajemen yang baik sehingga tercapai keefektifan dan efisiensi biaya. 11) Bidang ketenagakerjaan atau personalia berkewajiban menempatkan personil sesuai dengan kemampuan personil untuk tercapainya kinerja yang maksimal. 12) 13) Bidang lain yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek. Akuntabilitas dan manajemen farmasi secara baik sehingga dapat terwujud kemajuan dan perkembangan apotek. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

42 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 14) Memberikan asuhan kefarmasian dengan tanggung jawab moral untuk memberdayakan masyarakat dalam penggunaan obat secara mandiri, aman dan efektif. 15) 16) Pendidikan dan pelatihan. Penelitian dan pengembangan kefarmasian.

b. Tanggung Jawab dan Wewenang. Apoteker Pengelola Apotek berwenang memimpin dan mengelola penuh seluruh kegiatan apotek sesuai tugas dan fungsi apotek berdasarkan pada perundang-undangan yang berlaku. 2. Asisten Apoteker (AA) a. Tugas dan kewajiban 1) Pelayanan kefarmasian sesuai dengan petunjuk pimpinan apotek. 2) Membantu pengelolaan di apotek agar efektif dan efisien. 3) Membuat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (obat narkotika, psikotropika, statistika resep, OWA dan kadaluwarsa). 4) Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur. 5) Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal kemudian dibendel dan disimpan. b. Tanggung Jawab dan Wewenang. Asisten apoteker bertanggung jawab kepada Apoteker Pengelola Apotek atas kebenaran segala tugas yang diselesaikannya dan

berwewenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk pimpinan apotek. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

43 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 3. Kasir a. Tugas dan kewajiban 1) Melaksanakan penerimaan uang dalam transaksi penjualan dan menjaga kelancarannya. 2) Mencatat seluruh penerimaan uang cash dan menyerahkannya kepada bagian keuangan. 3) Dalam keadaan tertentu dapat membantu tugas asisten apoteker dalam pelayanan obat bebas. 4) Menjaga kebersihan dan kerapihan dalam bekerja selama pelayanan. b. Tanggung Jawab dan Wewenang. Kasir bertanggung jawab atas kebenaran jumlah uang yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan apotek dan berwenang melaksanakan kegiatan dalam transaksi penjualan sesuai dengan petunjuk dan instruksi dari pimpinan. 4. Pengirim a. Tugas dan kewajiban 1) Mengirim obat kepada pasien bila diperlukan. 2) Mengambil obat yang tidak tersedia di apotek yaitu dengan membeli obat-obat tersebut ke apotek lain/ nempil. b. Tanggung Jawab dan Wewenang Pengirim bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas tugas yang dikerjakannya dan berwenang melaksanakan tugasnya untuk mengirim barang/obat sesuai petunjuk dan instruksi dari pimpinan. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

44 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 5. Penjaga Tugas dan kewajibannya yaitu menjaga keamanan apotek, serta bertanggung jawab kepada pimpinan apotek sesuai petunjuk dan instruksi pimpinan. 6. Pembantu Umum Tugas dan kewajiban yaitu membersihkan seluruh ruangan apotek serta membantu semua bagian di apotek apabila diperlukan.

D. Sistem Pengelolaan Apotek Isyka APA memiliki kekuasaan penuh dalam mengelola dan mempunyai hak dalam menentukan kebijaksanaan terhadap semua kegiatan yang menyangkut kelangsungan apotek yang dipimpinnya. APA dalam melaksanakan

pengelolaan apotek dibantu oleh asisten apoteker serta tenaga kerja lainnya. Kegiatan di apotek Isyka meliputi pengadaan perbekalan farmasi yang diperoleh dari PBF (Pedagang Besar Farmasi), penjualan (obat-obat bebas / HV, obat-obatan OWA, dan pelayanan resep), melayani konsultasi tentang obat-obatan kepada pasien, administrasi apotek dan perpajakan bersama dengan manajer. Laporan keuangan setiap harinya berdasar pada rekap nota hasil penjualan HV, OWA, resep yang kemudian terdokumentasi secara komputerisasi pada setiap akhir kegiatan di apotek. Pengelolaan keuangan dilakukan oleh bagian administrasi klinik Isyka yang dibantu oleh kasir dan AA untuk transaksi apotek.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

45 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 1. Pengadaan barang Pengadaan barang dilakukan dengan cara memesan (order) barang ke PBF (Pedagang Besar Farmasi) sesuai dengan surat pesanan baik saat kunjungan sales ke apotek atau memesan lewat telepon melalui salesman disertai SP (Surat Pesanan) dari apotek Isyka yang ditandatangani oleh APA berdasarkan kebutuhan barang yang tercatat dalam buku defecta, barang slow moving dan fast moving, gambaran pola penyakit di sekitar apotek, anggaran pembelian dan pemilihan PBF yang sesuai. Pengadaan barang meliputi bahan obat, obat, alat kesehatan, alat kontrasepsi dan barang-barang diluar sediaan farmasi sebagai pelengkap. Proses pengadaan barang di apotek Isyka dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Perencanaan Item Barang Perencanaan item barang yang akan dipesan sesuai dengan barang habis atau hampir habis. Perencanaan item barang yang akan dipesan dimulai dengan pengecekan buku defecta. b. Pemesanan Barang Pemesanan dilakukan berdasarkan hasil pengecekan pada buku defecta dengan membuat SP (Surat Pesanan) barang yang telah ditandatangani oleh APA dan dibuat rangkap 2, satu untuk PBF dan yang lain untuk arsip apotek. Barang-barang yang harganya mahal, cepat rusak dan jarang ditulis dengan resep dokter disediakan dengan jumlah secukupnya. Barang-barang yang harganya murah, essential, Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

46 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 sering ditulis dengan resep dokter disediakan dengan jumlah besar untuk mendapatkan diskon serta meminimalisir biaya pengeluaran. Pemesanan narkotika dilakukan melalui PBF Kimia Farma sebagai distributor. Pemesanan dilakukan menggunakan SP narkotika dimana setiap satu SP digunakan untuk satu jenis narkotika. SP ini dibuat rangkap empat yang ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan no. SIK dan stempel apotek, dimana satu lembar SP untuk arsip sedangkan yang tiga lembar dikirimkan ke PBF, yaitu satu lembar untuk Dinkes Propinsi, satu lembar untuk Depkes RI dan BPOM, satu lembar arsip PBF. Pemesanan psikotropika dilakukan melalui PBF khusus atau pabrik farmasi secara langsung untuk menyalurkan obat-obat keras tetapi pemesanan psikotropika tidak khusus seperti narkotika. Hal-hal yang diperlukan dalam pengadaan adalah : 1) Keadaan keuangan 2) Daftar anggaran belanja (anggaran pembelian) 3) Permintaan yang berlebih dari konsumen 4) Adanya kenaikan harga untuk produk yang mendatang 5) Buku defecta gudang 6) Pemilihan PBF yang sesuai dengan pertimbangan potongan harga yang ditawarkan, bonus, jangka waktu pembayaran, pelayanan yang baik dan cepat, kualitas dan kuantitas barang. fast moving bulan

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

47 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Penerimaan barang dilakukan oleh AA yang memiliki Surat Ijin Kerja (SIK). Pada saat barang datang dilakukan pengecekan barang meliputi alamat faktur yang dituju sesuai dengan pesanan atau tidak, nama dan jumlah barang tiap item, jenis, nomor batch, bentuk sediaan serta tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah sesuai antara faktur dengan barang yang diterima, kemudian ditandatangani oleh AA yang menerima disertai nama terang, SIK, cap apotek dan tanggal penerimaan. Obat-obat yang mempunyai waktu kadaluwarsa dalam

pembelian biasanya dilakukan perjanjian mengenai pengembalian obat kepada PBF yang bersangkutan dengan batas waktu menurut perjanjian, biasanya 6 bulan sebelum ED (Expired Date). Obat dengan ED yang hampir mendekati batas yang ditentukan dikelompokkan tersendiri dan biasanya dikembalikan atau ditukar dengan obat yang waktu kadaluwarsanya masih lama. Namun ada beberapa barang yang memiliki ED tetapi tidak dapat dikembalikan dan biasanya mendapat perhatian khusus maka barang / obat tersebut harus diprioritaskan untuk dijual terlebih dahulu. Di apotek Isyka, obat-obat yang masa kadaluwarsanya mendekati 6 bulan sebelum ED dikelompokkan tersendiri untuk selanjutnya diretur atau dikembalikan ke PBF. Barang yang sudah diterima dihargai dengan cara HNA + PPn + laba yang diambil apotek. Kemudian dicocokkan dengan buku daftar harga apotek apakah perlu dirubah atau tidak. Langkah selanjutnya memberi label harga pada kemasan dan diletakkan di etalase / lemari penyimpanan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

48 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 atau gudang. Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi di apotek Isyka dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan, tiap obat disusun secara alfabetis, menurut sistem FIFO dan FEFO, obat-obat generik

dikelompokkan tersendiri, narkotika dan psikotropika disimpan di almari dua pintu diletakkan terpisah oleh pembatas. Obat-obat yang disyaratkan pada suhu dingin yaitu disimpan dalam lemari es. Untuk obat-obat yang tidak pernah atau jarang digunakan sehingga menumpuk di gudang juga perlu dilakukan evaluasi. Pengadaan produk baru yang belum atau jarang dijual di apotek dilakukan dengan cara pembelian di apotek lain yang sudah ada kesepakatan antar apotek maupun konsinasi. Dalam hal konsinasi, PBF akan menerima pembayaran jika barang yang dititipkan sudah laku terjual. Sistem penyimpanan obat di apotek isyka adalah: a. Obat-obat bebas dan bebas terbatas disusun berdasarkan bentuk sediaan, alfabetis dan indikasi obat. b. Obat-obat generik dikelompokkan tersendiri dan disusun berdasarkan alfabetis dan bentuk sediaan c. Obat-obat paten atau Branded disusun berdasarkan bentuk sediaan dan secara alfabetis d. Obat golongan narkotika dan psikotropika yang disimpan di lemari khusus. e. Obat-obat yang dipersyaratkan disimpan dalam suhu dingin disimpan di lemari es.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

49 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 2. Penjualan atau Distribusi Penjualan dan distribusi obat di apotek Isyka meliputi berbagai hal yaitu penjualan obat bebas, obat wajib apotik (OWA), obat dengan resep maupun tanpa resep, barang-barang bebas yang bisa didapatkan antara lain: susu, multivitamin, perlengkapan mandi, pembalut wanita, minuman kesehatan. Setiap penjualan obat bebas, obat wajb apotek (OWA), obat dengan resep maupun tanpa resep dimasukan dalam buku penjualan sesuai dengan golongannya (HV, OWA, resep) yang didalamnya terdapat nama barang, jumlah, harga, yang selanjutnya didokumentasi di komputer. a. Penjualan obat bebas (HV) dan Obat Wajib Apotek (OWA) Penjualan HV adalah penjualan yang dilakukan tanpa resep dokter. Penjualan HV meliputi penjualan obat bebas, obat bebas terbatas, kosmetika, perlengkapan bayi, makanan bayi, multivitamin, dan alat kontrasepsi. Setiap pembelian obat tanpa resep ini ditulis pada nota untuk mengetahui penerimaan obat tanpa resep setiap harinya. Penjualan obat bebas ditandatangani oleh kasir bila diperlukan. Obat yang keluar dicatat pada buku penjualan OTC / HV adalah nama obat, jumlah dan harganya. Sedangkan untuk penjualan OWA dicatat pada buku pembelian OWA kemudian semua bukti penjualan pada hari tersebut didokumentasikan secara komputerisasi. b. Penjualan obat dengan resep Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada APA untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

50 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Setiap resep masuk yang dibawa pasien atau keluarga pasien ke apotek Isyka diperiksa keabsahan, rasionalitas, kelengkapan dan ketersediaan obatnya. Jika obat tersedia, resep diberi harga dan dimintakan persetujuan kepada pasien. Resep yang bertanda cito atau PIM harus didahulukan. Setelah resep dibayar resep diberi tanggal, dicap lunas dan diberi nomor unit/nomor urut penerimaan resep. Kemudian resep dilayani untuk diracik, diberi etiket, dikontrol AA dan diserahkan kepada pasien dengan informasi yang diperlukan. AA menanyakan alamat atau nomor telepon pasien pada saat penyerahan obat, hal ini bertujuan jika ada kesalahan penyerahan obat, maka alamat pasien dapat dilacak. Resep yang sudah dilayani dikumpulkan menjadi satu, dibendel dan disimpan per bulan. Hal ini untuk mempermudah pelacakan resep bila sewaktu-waktu diperlukan. Penyimpanan resep dilakukan 3 tahun, setelah itu dimusnahkan dan dibuat berita acara pemusnahan resep. Copy resep diberikan, jika dalam resep tertulis iter, resep dibeli sebagian, obat dalam resep tidak tersedia dan apabila pasien meminta dibuatkan copy resep. Copy resep berisi nama dan alamat apotek, nama dan SIK apoteker, nama dokter dan tanggal pembuatan resep, no resep dan tanggal dibuatnya resep, nama pasien, nama obat, aturan pakai dan tanda lain yang diperlukan misalnya kocok dahulu jumlah obat, atau indikasi obat, tanda PCC (Pro Copie Conform) dan paraf apoteker. Tanda det = detur untuk obat yang sudah diserahkan atau nedet untuk obat yang belum diserahkan (Anief, 1998). Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

51 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Obat dalam resep yang diserahkan diberi etiket warna putih (obat dalam) dan biru (obat luar). Resep yang sudah dilayani atau dikerjakan disimpan menurut urutan tanggal pembuatan resep. Resep yang mengandung narkotika ditandai pada lembar kumpulan resep bulan tersebut. Berikut Protap pelayanan resep di apotek Isyka: Asisten apoteker menerima resep dari pasien serta mencatat nomor urut, nama, alamat, dan nomor telepon pasien (jika ada) di catat pada lembar harga yang ditempelkan dibalik resep. a. Penerimaan resep b. Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep 1) Nama, alamat, nomor SIP dan tanda tangan/ paraf penulis resep. 2) Tempat dan tanggal pembuatan resep. 2) Nama obat, dosis, jumlah dan aturan pakai. 3) Nama pasien, umur, alamat, dan nomor telepon jika ada. Resep yang diterima di baca dengan teliti. Namun jika AA tidak mengerti apa yang ada dalam resep atau obat yang meragukan maka diharuskan bertanya pada asisten apoteker yang lebih senior, apoteker, menghubungi dokter yang bersangkutan. c. Pemberian nomor resep d. Penetapan harga obat pada resep HJA=(HNA+PPN) x laba yang diambil apotek + Tuslah + Embalase e. Pemeriksaan ketersediaan obatnya f. Perjanjian dan pembayaran Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

52 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 1) Pengambilan obat semua atau sebagian 2) Ada/tidak penggantian obat atas persetujuan dokter/ pasien 3) Pembayaran tunai atau kredit 4) Validasi dan penyerahan nomor resep 5) Pembuatan kwitansi dan salinan resep apabila dibutuhkan g. Peracikan 1) Penulisan etiket/penandaan obat, dan kemasan 2) Peracikan obat (menghitung dosis, menimbang, mencampur, dan dikemas) 3) Penyajian hasil akhir h. Pemeriksaan akhir 1) Kesesuaian hasil peracikan dengan resep; nomor resep, nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, nama pasien, umur, alamat, dan nomor telepon. 2) Kesesuaian salinan resep dengan resep asli 3) Kebenaran kuitansi 4) Dicek oleh AA/ Apoteker i. Penyerahan obat dan pemberian informasi 1) Penyerahan obat harus disertai dengan penjelasan tentang: nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, cara penyimpanan, efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya. 2) Tanda terima pasien/penerimaan pasien Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

53 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 j. Layanan purna jual 1) Komunikasi dan informasi setiap waktu 2) Penggantian obat bila diperlukan atas permintaan dokter Alur pelayanan resep di apotek Isyka dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
Pasien membawa resep Diperiksa kelengkapan resep Resep diterima

Resep diberi harga

Persetujuan harga dengan pasien

Pasien membayar harga resep Kasir

Peracikan resep

Menerima uang Memberi tanda lunas

Pemberian etiket

Diserahkan ke bagian penyerahan

Penyerahan ke pasien dan diberikan KIEO

Gambar 4. Alur Pelayanan Resep di Apotek Isyka Servis yang ditawarkan apotek Isyka salah satunya melayani antar jemput resep ke rumah pasien tanpa dipungut biaya tambahan. Selain itu apotek Isyka memberikan pelayanan konsultasi tentang obat-obatan secara gratis. Pelayanan ini mempermudah bagi pasien yang ingin berkonsultasi tentang obat-obatan kepada apoteker lewat telepon.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

54 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 3. Penjualan Alat Kesehatan Apotek Isyka menyediakan alat kesehatan seperti termometer, alat kontrasepsi, sarung tangan sintetik, stetoskop, kasa pembalut, kapas, masker, pipet, spuit injeksi dan lain-lain. Penjualan alat kesehatan dilakukan oleh AA dan ditulis di nota penjualan dan buku penjualan HV / OTC, nama barang dicatat, jumlah dan harga yang pembayarannya dilakukan di kasir. 4. Administrasi dan Keuangan a. Administrasi Bagian administrasi membuat pembukuan dan laporan kegiatan transaksi di apotek Isyka. Sistem pengelolaan administrasi di apotek Isyka selain terdokumentasi secara manual juga direkapitulasi ulang dengan komputer. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam pengelolaan obat sehingga lebih efektif dan efisien. Administrasi yang dilakukan di apotek Isyka berada di bawah tanggung jawab bagian administrasi. Pembukuan dan laporan yang dilakukan di apotek Isyka meliputi: 1) Buku Defecta Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat atau obat baru, obat yang habis atau hampir habis serta jumlahnya yang harus segera dipesankan untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan dan stok di apotek. Keuntungan dengan adanya buku ini adalah kita dapat sekaligus mengecek barang dan stok barang, menghindari adanya duplikasi suatu barang sehingga ketersediaan barang di apotek dapat dikontrol dan mempercepat proses pemesanan.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

55 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 2) Buku Surat Pemesanan Buku ini berisi lembaran-lembaran surat pesanan yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek. Surat pemesanan dibuat rangkap 2, dengan perincian lembar asli diserahkan ke PBF, tembusannya digunakan sebagai arsip. Dalam surat pemesanan tercantum tanggal pemesanan, nama PBF yang dituju, nama obat atau barang, jumlah, keterangan, tanda tangan pemesan dan stempel apotek. Obat golongan narkotika dipesan dengan menggunakan surat pesanan tersendiri yang ditujukan ke PBF Kimia Farma dengan menyerahkan lembar asli dari surat pemesanan, sedangkan untuk obat golongan psikotropika dipesan dengan surat pesanan khusus psikotropika yang ditujukan kepada PBF Kimia Farma atau PBF yang menyediakan obat-obatan psikotropika. 3) Buku Penerimaan Barang Buku ini digunakan untuk mencatat seluruh barang yang datang atau penerimaan barang yang dilakukan setiap hari berdasarkan faktur dan tanda terima barang. Dalam buku ini tercantum tanggal penerimaan, nama PBF, nama barang, nomor faktur, nomor batch, jumlah barang, ED, jatuh tempo, jumlah harga sebelum diskon, jumlah harga setelah diskon/jumlah harga yang harus dibayar, keterangan. Tahap tahap penerimaan barang dapat dilihat pada gambar 5.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

56 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008


Barang Datang Surat pesanan (SP)

Ada

Pemeriksaan meliputi : Nama obat/barang Jumlah obat/barang Diskon & ED Kondisi fisik harus baik Jika ada retur harus ada paraf pengirim Jika ada kekurangan harus diketahui/diparaf pengirim Cth : surat pesanan, faktur

Tidak ada Konfirmasi ke AA / APA

Barang diterima fisik barang faktur ditanda tangani AA

Barang diterima,

Fisik barang

faktur ditanda tangani AA

Penerimaan barang

Barang / obat Cacat ED difakturkan Cek harga Barang dikeluarkan (FIFO)

Faktur Diberi lembar disposisi, ditanda tangani AA, tanggal barang diterima

Catat di buku pembelian Kartu stock Faktur diarsipkan Input faktur komputer masukan ED

Gambar 5. Tahap Penerimaan barang Apotek 4) Kartu Stok atau Kartu Gudang Kartu stok digunakan untuk mengetahui jumlah barang masuk, keluar maupun sisa, baik berupa obat atau komoditi lainnya di stok gudang. Satu kartu untuk setiap item barang atau obat. Kartu stok mencantumkan tanggal penerimaan, nama dan jumlah barang, nama PBF dan nomor faktur, banyaknya jumlah pengeluaran barang, serta Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

57 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 sisa barang yang ada di apotek isyka. Kartu stok berfungsi untuk mengetahui barang masuk dan keluar, dan sisa barang di apotek. Setiap satu tahun sekali dilakukan stock opname barang (obat) untuk mengetahui fisik barang apakah cocok dengan saldo pada kartu stok. Kartu ini mempermudah untuk pengecekan ketersediaan obat dan pembantu dalam pemesanan barang dalam buku defecta. 5) Kartu Stelling atau Kartu Barang Kartu barang ditempatkan di dalam dos obat yang telah tersedia di ruang racik yang berfungsi hampir sama dengan kartu stok yaitu untuk mengetahui jumlah barang yang tersedia di ruang racik, setiap kali menambah atau mengurangi jumlah barang harus mencatat tanggal, jumlah tambah, kurang, sisa stok dan paraf pada kartu barang. 6) Buku Penjualan Obat dengan Resep Buku ini digunakan untuk mencatat obat resep, nomor, nama pasien, nama dokter, harga, diskon, jumlah tuslah rupiah, total harga. Buku ini berfungsi memudahkan administrasi resep dan sekaligus menghitung pendapatan apotek dari penjualan resep untuk setiap harinya. 7) Laporan Pembelian dan Penggunaan Narkotika dan Psikotropika Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika. Laporan ini dibuat untuk mengetahui apakah penggunaannya sesuai yang tercantum dalam kartu barang. Laporan ini mencantumkan nama obat, jumlah, penerimaan, penggunaan dan stok akhir. Tanggal dan nomor resep, jumlah obat, nama dan alamat pasien, serta nama dokter tercantum dalam penggunaan. Laporan narkotik dilakukan satu bulan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

58 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 sekali ditandatangani APA dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kotamadya dengan tembusan kepada Dinkes Propinsi, Depkes RI dan BPOM. Laporan psikotropika dilakukan 1 tahun sekali pada awal bulan dan direkap setiap 3 bulan sekali, ditandatangani APA dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Balai POM di Semarang, Depkes RI. 8) Buku penjualan Obat Wajib Apotek (OWA) Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat, jumlah, harga, dan keluhan pasien untuk penjualan obat wajib apotek. Jumlah total penjualan dicatat setiap harinya. 9) Buku Penjualan Obat Bebas (HV) Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat, jumlah, dan harga penjualan obat bebas serta alat kesehatan. Jumlah total penjualan dicatat setiap harinya. 10) Buku Neraca Akhir Tahun Buku ini berisi kas, piutang lancar, inventaris, hutang barang, hutang modal dan modal akhir. Neraca ini sebagai pembantu pendapatan total yang harus wajib pajak. 11) Buku Neraca Rugi Laba Buku ini berisi penjualan bruto, harga pokok penjualan, laba serta biaya perhitungan, dilakukan satu kali dalam setahun. Seluruh kegiatan transaksi yang berhubungan dengan

administrasi keuangan di apotek Isyka dikelola oleh bagian Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

59 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 administrasi di bawah pengawasan manajer. Kegiatan administrasi pendokumentasian kegiatan keluar masuknya barang atau obat dilakukan oleh asisten apoteker dibawah pengawasan dan tanggung jawab apoteker. Uang yang masuk setiap harinya dicatat dalam buku penjualan kemudian direkapitulasi setiap bulannya. Pengeluaran biaya apotek Isyka setiap bulan meliputi: pembelian perbekalan farmasi, gaji karyawan, biaya listrik, telepon, PDAM, pajak dan keperluan harian apotek. b. Perpajakan Sebagai suatu badan usaha swasta yang memiliki karyawan tetap, apotek Isyka juga tidak terlepas dari beban pajak pada negara, macammacam pajak tersebut antara lain: 1). Pajak Bumi dan Bangunan Besarnya pajak yang diambil oleh negara melalui PBB adalah ditentukan berdasarkan luas tanah bangunan dan lokasi apotek Isyka. 2). Pajak Penghasilan Karyawan (PPh 21) Pajak ini merupakan pajak gaji karyawan yang besarnya tergantung gaji karyawan. Setiap tahun setelah dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Pajak dikenakan kepada karyawan tetap. Sistem perhitungannya adalah menghitung sendiri untuk dilaporkan setiap tahun dan pembayarannya setiap bulan. 3). Pajak Penghasilan Badan Usaha (PPh 25) Besarnya pajak berdasarkan keuntungan bersih yang diperoleh apotek setiap tahun dan membuat SSP (Surat Setoran Pajak). Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

60 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Pembayaran pajak maksimal tanggal 31 maret. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut : a) Penghasilan sampai dengan 25 juta rupiah dikenakan pajak 5%. b) Penghasilan 25 juta rupiah sampai dengan 50 juta dikenakan pajak sebesar 10%. c) Penghasilan 50 juta sampai dengan 100 juta rupiah dikenakan pajak sebesar 15%. d) Penghasilan 100 juta rupiah sampai dengan 200 juta rupiah dikenakan pajak sebesar 25%. e) Penghasilan diatas 200 juta rupiah dikenakan pajak sebesar 35%. Pajak ini dikenakan pada badan usaha yaitu apotek Isyka dan dibayar satu tahun sekali dengan perhitungan sebagai berikut: Penjualan tahun sebelumnya (omset resep dan obat bebas = sisa obat akhir yang bersangkutan). Perhitungan sisa obat awal tahun atau sisa obat akhir tahun lalu ditambah pembelian tahun yang bersangkutan. Laba kotor Laba bersih = (a b) = laba kotor pengrekrutan

Pajak Badan Usaha (PPh 25) = laba bersih x 10% 4). Pajak Reklame Pajak yang diberlakukan pada saat apotek memasang papan nama.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

61 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 5). Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak yang nilainya 10% dari nilai total barang, pajak ini biasanya dibebankan dari PBF ketika memesan barang. 6). Pajak lain-lain Pajak di luar pajak di atas seperti pajak kendaraan bermotor. c. Penggajian dan Kesejahteraan Karyawan Penggajian karyawan apotek Isyka ditentukan oleh PSA-APA berpedoman pada: 1). Besar gaji sesuai dengan besarnya tanggung jawab 2). Gaji karyawan meliputi gaji pokok dan tuslah yang besarnya tergantung dari jumlah resep yang masuk. 3). Lama pengabdian. d. Jam Kerja Apotek Isyka Apotek Isyka dibuka mulai jam 07.00 21.00 dengan pembagian shift sebagai berikut : Pagi : jam 07.00 14.00 5. Bangunan Bangunan apotek Isyka telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan antara lain atap dari genteng dan tidak bocor, dinding kuat dengan permukaan rata dan mudah dibersihkan, langit-langit yang berupa enternit, lantai keramik, tidak lembab dan ruangan mempunyai ventilasi dan sistem sanitasi yang baik. Bangunan klinik Isyka terdiri dari bangunan apotek sebagai ruang untuk pelayanan kefarmasian dan ruang kerja apoteker, ruang manajer, ruang untuk Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS Sore : jam 14.00 21.00.

62 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 tempat praktek dokter, ruang fisioterapi, klinik kecantikan dan akupuntur, gudang serta mushola. Ruang tunggu apotek Isyka cukup luas dan untuk menambah kenyamanan pada ruang tunggu telah diberi televisi dan ber-AC. Ruang tunggu apotek bebas dari keluar masuknya karyawan dari luar kedalam maupun dari dalam keluar, karena pintu masuk untuk karyawan berbeda. Ruang peracikan tergabung menjadi satu dengan bagian pelayanan penerimaan resep. Ruang peracikan dikelilingi dengan lemari obat untuk memudahkan dan mempercepat pengambilan obat. Lay out ruang pelayanan kefarmasian dapat dilihat pada lampiran. 6. Kode Etik Apoteker Terhadap Profesi Kesehatan Lain Etika profesi merupakan aturan internal dan ditetapkan dalam kongres ISFI dan mengatur rambu-rambu berprofesi diantara teman sejawat dengan rekan profesi serumpun dan kepada masyarakat. Etika apoteker terhadap profesi kesehatan lain meliputi sikap kesejawatan dan saling menghormati sesuai kode etik profesi, memandang profesi apoteker sebagai mitra dalam rumpun profesi kesehatan maupun masyarakat, mendorong agar profesi apoteker punya gairah masa depan, menerima sebagai anggota terhormat, team profesi kesehatan merupakan prasyarat guna menumbuhkan profesionalisme profesi apoteker serta kesediaan berkonsultasi lintas profesi.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

63 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 BAB III PEMBAHASAN

Apotek merupakan sarana penyalur persediaan obat dan perbekalan farmasi yang bermutu kepada masyarakat. Di apotek inilah apoteker melakukan pengabdian profesionalnya untuk mengelola sebuah apotek. Apoteker tidak cukup hanya berbekal ilmu teknis kefarmasiaannya saja, karena mengelola apotek sama halnya mengelola sebuah perusahaan. Apoteker juga harus dituntut untuk menguasai sistem manajerial yang tangguh untuk menghadapi dunia persaingan yang semakin komplek. Kegiatan mahasiswa Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Isyka dimulai pada tanggal 3-30 Juni 2008. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker yaitu pelayanan penjualan obat OTC/HV, pelayanan resep (penerimaan resep, pemeriksaan resep, menghargai resep, pemberian etiket, penyiapan obat paten dan racikan, pemeriksaan resep, membuat copy resep dan penyerahan obat kepada pasien), membantu pelayanan di Apotek Isyka, menerima barang yang datang dari PBF serta memeriksa faktur, mencatat penerimaan barang atau obat ke dalam kartu stock, mencatat pengeluaran barang dan manajemen apotek. Mahasiswa PKPA ikut terjun langsung dalam kegiatan pelayanan di Apotek Isyka, mahasiswa diberi informasi, berdiskusi dengan Apoteker Pengelola Apotik. Dengan adanya kegiatan PKPA ini diharapkan mampu mewujudkan calon Apoteker yang profesional dengan disiplin ilmu dan dedikasi tinggi terhadap pelayanan obat pada konsumen. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

64

64 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Apotek mempunyai peranan yang besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, salah satunya sebagai tempat pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien. Apotek merupakan suatu usaha yang menjual produk dan jasa. Produk yang berupa obat dan perlengkapan kesehatan lainnya, sedangkan jasa berupa pemberian informasi yang diperlukan oleh pasien tentang cara penggunaan obat, aturan minum, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan tentang penggunaan obat, dan efek samping yang akan muncul. Jasa juga bisa berupa konseling tentang pengobatan sendiri (swamedikasi) mengingat masyarakat sekarang lebih pandai. Karyawan di Apotek Isyka berjumlah 4 orang yang dibagi menjadi 2 shift. Shift pertama jam 07.00-14.00 WIB dan shift kedua jam 14.00-21.00 WIB, dengan adanya pembagian jam kerja tersebut, diharapkan dapat memberikan kondisi kerja yang baik. Pada tiap shift terdapat dua orang asisten apoteker yang sangat membantu dalam kelancaran kerja di apotek terutama dalam pelayanan informasi obat bila apoteker tidak hadir. Pengadaan dan pembelian perbekalan farmasi di Apotek Isyka dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan persediaan barang yang menipis atau habis. Setiap persediaan atau perbekalan farmasi yang menipis atau habis dicatat dalam buku defekta, sehingga pemesanan barang atau obat dilakukukan berdasarkan buku defekta dalam jumlah yang relatif tidak terlalu banyak. Pengadaan barang kebutuhan apotek disesuaikan dengan anggaran dan laju penjualan, agar dana yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan tidak terjadi penumpukan barang yang berlebihan. Pemesanan dilakukan ke Pedagang Besar Farmasi (PBF) dengan membuat surat pesanan untuk PBF dengan persetujuan Apoteker Pengelola Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

65 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Apotek dengan mempertimbangkan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman barang, jangka waktu kredit, diskon dan bonus yang diberikan PBF kepada Apotek. Surat pesanan dibuat rangkap dua, satu untuk PBF dan satunya lagi untuk arsip apotek. Setelah obat dikirim oleh PBF, maka akan dilakukan pemeriksaan yang meliputi kesesuaian dengan surat pesanan, yaitu berupa nama dan jumlah barang, nomor batch dan tanggal kadaluarsa, setelah cocok kemudian faktur ditandatangani oleh asisten apoteker dan diberi stempel. Faktur asli diserahkan ke PBF dan diserahkan kembali kepada kita pada waktu inkaso. Perbekalan farmasi setelah diperiksa selanjutnya dicatat di dalam kartu stock yang meliputi jumlah nama dan jumlah barang/obat, no. batch, tanggal faktur, nama distributor, dan tanggal ED. Barang tersebut disimpan berdasarkan komoditi obat dan non obat. Penyimpanan obat disusun secara alfabetis dibedakan berdasarkan bentuk sediaan, digolongkan antara obat bebas, obat keras dan obat generik. Penyimpanan narkotika dan psikotropika juga dipisahkan tersendiri yang disimpan di almari khusus. Lemari tersebut terdiri dari dua pintu terkunci dan kunci tersebut dipegang oleh apoteker atau asisten apoteker yang telah ditentukan. Obat-obat yang memerlukan penyimpanan dalam suhu rendah, misalnya suppositoria disimpan dalam lemari es yang telah disediakan. Selain itu, penyimpanan juga menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out), hal ini bertujuan umtuk menghindari barang rusak atau kadaluarsa. Pendistribusian obat di Apotek Isyka meliputi pelayanan obat dengan resep dokter atau tanpa resep dokter. Pelayanan obat tanpa resep dokter meliputi

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

66 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat tradisional dan alat kesehatan. Pelayanan resep dimulai saat pasien menyerahkan resep, dilakukan pengecekan keabsahan resep, kelengkapan dan rasionalitas resep, pemberian harga. Setelah harga resep dihitung, dimintakan persetujuan, apakah pasien mau membeli semua obat yang tertera dalam resep atau hanya membeli separo saja. Kemudian obat yang tertera dalam resep segera disiapkan. Jika permintaan resep adalah racikan, yang berupa kapsul, puyer atau sirup, maka disiapkan alat untuk meracik. Obat yang telah diracik atau disiapkan diberi etiket, sesuai dengan pemakaiannya, etiket putih untuk pemakaian dalam (oral) atau etiket biru untuk pemakaian luar. Kemudian dilakukan pengecekan kembali apakah obat dan etikatnya sudah sesuai dengan yang tertera dalam resep. Obat tersebut diserahkankan kepada pasien dengan diberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai obat. KIE ini sangat penting dilakukan untuk mengahindari kesalahan pasien dalam menggunakan obat, juga meningkatkan hubungan silaturahmi antara pasien dengan farmasis di apotek. Pelayanan resep dokter diusahakan terpenuhi seluruh item obat yang tertera di resep tersebut. Jika item obat yang diminta tidak ada dalam persediaan, maka diupayakan mencari di Apotek lainnya. Pelayanan resep di apotek Isyka juga menyediakan pelayanan delivery resep dan pasien dapat membayar setelah obat diantarkan ke rumah. Pengelolaan administrasi, pencatatan dan pelaporan di Apotek Isyka dilakukan secara manual dan komputerisasi. Metode ini dikerjakan secara teliti supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pendataan dan perhitungan yang akan Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

67 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 berakibat pada keuangan apotek. Sistem administrasi tersebut sederhana dan dapat berjalan dengan lancar. Pengelolaan uang masuk dilakukan secara administratif dengan mengadakan pencatatan harian untuk uang yang diterima dari resep, OWA, obat bebas dab obat bebas terbatas. Proses incaso dilakukan setiap 1 minggu sekali yaitu pada hari rabu. Selain itu Apotek Isyka juga mengadakan stok opname tiap tahun untuk mengetahui persediaan yang ada, mengecek waktu kadaluarsa obat dan untung-rugi apotek pada tahun tersebut. Apotek Isyka mengembangkan bisnis perapotekan dengan melakukan beberapa hal yaitu : 1. Melakukan kerjasama dengan dokter praktek. 2. Melakukan kerjasama dengan apotek lain yang berada di sekitar apotek untuk mengupayakan kebutuhan obat yang tidak ada di dalam persediaan. 3. Memberikan pelayanan obat resep dengan sistem kredit. 4. Memberikan diskon harga obat kepada pasien yang merasa kurang mampu. Dengan usaha-usaha tersebut di atas diharapkan omset apotek Isyka dapat meningkat sehingga keuntungan apotek juga meningkat dan apotek dapat bertahan dan bisa berkembang lebih pesat lagi. Sebagai tempat usaha, apotek wajib membayar pajak. Pajak yang dibayarkan oleh Apotek Isyka yaitu : pajak penghasilan sebagai badan usaha yang dibayarkan tiap tahun, pajak pertambahan nilai yang besarnya 10% dari barang atau obat yang dijual dan pajak reklame yang dipungut oleh pemerintah daerah. Sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi dan menunjang pelayanan kefarmasian di apotek, yaitu karyawan yang ramah, responsif, murah senyum, Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

68 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 sabar, jujur, disiplin, bertanggung jawab, berani mengambil keputusan dan mudah berinteraksi dengan pasien. Pengelolaan sumber daya manusia di Apotek Isyka dilakukan dengan sistem kekeluargaan dengan mengutamakan kesejahteraan para karyawannya. Kesejahteraan tersebut diwujudkan dengan mengikutsertakan Jamsostek untuk karyawan yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun. Pekerjaan kefarmasian saat ini tidak hanya drug oriented tetapi sudah berdasarkan patient oriented, seperti pelayanan atas resep dokter, pelayanan kepada masyarakat (self medication) untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri yang tepat, aman dan rasional. Kemampuan masyarakat dalam upaya pengobatan sendiri semakin meningkat sehingga diperlukan peran Apoteker di Apotek dengan memberikan pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Apoteker harus dapat berinteraksi langsung dengan pasien dan masyarakat dalam hal pelayanan informasi obat. Pelayanan informasi obat di Apotek Isyka telah berjalan baik, dengan pemberian informasi obat oleh apoteker dan asisten apoteker yang umumnya hanya pada informasi tentang cara pemakaian dan aturan pakai obat. Untuk melihat sampai seberapa jauh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman apotek Isyka dalam melaksanakan bisnis perapotekan, maka dapat dilakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat) sebagai berikut: a. Strength (Kekuatan) 1) Lokasi apotek sangat strategis, di jalan utama dan pusat bisnis, mudah dijangkau dengan alat transportasi dan di daerah dengan penduduk yang Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

69 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 padat. 2) Obat/alat kesehatan yang tersedia dalam jumlah yang cukup untuk masingmasing jenis obat/alat kesehatan. 3) Kehadiran APA setiap hari sehingga APA mampu mengendalikan apotek dan dapat memberikan pelayanan informasi obat yang dibutuhkan pasien. 4) Karyawan cukup tersedia, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik. 5) Terjalinnya keakraban kerjasama antara dokter praktek dengan apotek sehingga dapat meningkatkan jumlah penerimaan resep bagi apotek. 6) Ruang tunggu yang luas dan nyaman. 7) Selain praktek dokter di apotek Isyka terdapat fisioterapi yang melayani stroke, penyinaran dengan IR, Pijat bayi, akupuntur kecantikan dan perawatan wajah (Skin Care), dan kolam renang untuk muslimah. b. Weakness (Kelemahan) 1) Kurang tersedianya barang-barang kosmetik. 2) Produk-produk OTC/HV yang kurang lengkap. 3) Komunikasi Informasi dan Edukasi Obat kepada pasien masih terbatas dan kurang detail. c. Opportunity (Peluang) 1) Meningkatnya kerjasama antara apotek dengan lembaga keuangan dan lembaga usaha lain. Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

70 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 2) Kepuasan masyarakat akan kehadiran APA setiap hari yang

mempermudah bagi masyarakat untuk memperoleh informasi tentang obat-obatan. 3) Usaha dalam upaya meningkatan kelengkapan bahan obat, obat dan alat kesehatan dapat meningkatkan kepuasan konsumen. 4) Kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang cepat makin meningkat. 5) Meningkatnya kepercayaan PBF kepada apotek karena ketepatan dalam pembayaran faktur. 6) Adanya kepercayaan Bank pada apotek dalam pengelolaan keuangan. d. Threat (Ancaman) 1) Adanya persaingan harga dengan apotek-apotek dan toko obat serta adanya obat yang didapat dari jalur tidak resmi (black market). 2) Jumlah apotek dan toko obat semakin bertambah banyak di Surakarta. 3) Apotek yang baru berdiri juga melakukan praktek dokter bersama. 4) Praktek dokter, perawat dan bidan yang masih melakukan dispensing. 5) Harga yang tidak stabil di tingkat produsen obat.

Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Apotek Isyka, dapat diambil kesimpulan bahwa Apotek Isyka merupakan apotek yang besar dengan sistem manajemen yang baik sehingga diperkirakan masih tetap berjalan di masa mendatang bahkan tetap exist sebagai apotek yang besar di Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

71 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 dunia bisnis perapotekan. Secara keseluruhan tata letak (lay out) Apotek Isyka sudah efisien. Hal ini dapat terlihat dari pengaturan arus pelayanan resep mulai dari penerimaan resep, penyediaan obat, peracikan obat, hingga penyerahan obat dan pemberian informasi obat kepada pasien yang berada dalam satu jalur. Letak gudang, toilet, dapur dan jalan untuk karyawan keluar masuk apotek tidak mengganggu lalu lintas pelayanan, teratur dan tertib. Lay out dapat dilihat pada lampiran.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

72 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek Isyka adalah sebagai berikut : 1. Apotek Isyka telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai tempat penyaluran sediaan farmasi, perbekalan farmasi dan tempat pelayanan kesehatan bermutu dan berkualitas yang berorientasi untuk kepentingan masyarakat serta memiliki sistem pengelolaan obat dengan baik, mulai dari perencanaan, pengadaan, dokumentasi, penyimpanan, distribusi sampai penyerahan obat kepada pasien. 2. Sistem pelayanan kefarmasian yang dilakukan di apotek Isyka kepada pasien dilakukan mulai dari penerimaan resep yang datang sampai penyerahan obat kepada pasien dan disertai dengan pemberian informasi obat pada pasien. 3. Adanya fasilitas delivery resep, pembayaran sistem kredit dan pelayanan informasi obat (dengan tatap muka secara langsung dengan pasien maupun lewat telepon) sehingga apotek Isyka mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pasien. 4. Karyawan apotek Isyka cukup kompeten dan mempunyai standarisasi tertentu yang ditetapkan apoteker baik dalam hal kualitas, skill dan loyalitas tenaga kerja.

72

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

73 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 B. Saran Saran dari kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek Isyka adalah sebagai berikut : 1. Perlu adanya peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang obat oleh apoteker dan asisten apoteker sehingga penggunaan obat oleh pasien secara tepat dan rasional serta menjaga ketaatan pasien dalam mengkonsumsi obat. 2. Perlunya perbaikan sistem komputerisasi sehingga sistem manajemen akan lebih efektif dan efisien serta memberikan kemudahan dalam proses administrasi. 3. Perlu dilakukan optimalisasi terhadap ruang praktek dokter yang belum digunakan. Maka diperlukan penambahan dokter praktek yang diharapkan dapat meningkatkan omzet penjualan obat apotek melalui penerimaan resep yang ditulis oleh dokter dimana pasien menebusnya melalui Apotek Isyka. 4. Apotek Isyka perlu melakukan pengadaan majalah kesehatan di ruang tunggu untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai obat dan pentingnya kesehatan serta mengurangi rasa kebosanan konsumen dalam menunggu.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

74 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1978, Peraturan Menteri Kesehatan No. 28/Menkes/Per/1978 tentang Cara Penyimpanan Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1980, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 26/Menkes/Per/1981, Tentang Pengelolaan dan Perijinan Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1990, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 347/Menkes/SK/VII/1990, Tentang Obat Wajib Apotik, Depkes RI, Jakarta. Anonim, 1992, Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan, PT. Saptamitra Widyadinamika, Jakarta. Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan No 919/Menkes/Per/X/1993, Tentang Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep, Depkes RI, Jakarta. Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/SK/X/1993, Tentang Ketentuan dan Cara Pendirian Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 924/Menkes/SK/X/1993, Tentang Obat Wajib Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997, Tentang Psikotropika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1997, Tentang Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1998, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28/MenKes/Per/1998, Tentang Cara Penyimpanan Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1332/Menkes/SK/X/2002, Tentang Perubahan atas Permenkes RI No 922/Menkes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

75 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008 Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027/Menkes/SK/IX/2004, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Hartono, 1998, Manajemen Apotik, Depot Informasi Obat, Jakarta.

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

76 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008

Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

77

Lampiran 1. Surat Pesanan Narkotika

78

Lampiran 2. Surat Pesanan Psikotropik

79

Lampiran 3. Copy Resep

80

Lampiran 4. Faktur Pembelian dan Pajak Pembelian

81

Lampiran 5. Nota Penjualan

82

Lampiran 6. Nota untuk resep

83

Lampiran 7. Surat Pesanan

84

Lampiran 8. Etiket

85

Lampiran 9. Denah Lokasi

Lampiran 1.

S
JL.S lam et riyadi

JL.S upomo

T
RUMAH dr.T unjung

B U

JL.Y osodiporo S MAN 4


SPBU

JL .Adisuc ipto

KLIINIK & APOT E IS YKA

S T ADION MANAHAN

86

Lampiran 11. Flow Barang Lampiran 10. Lay Out Apotek Isyka 29 28 30 27 9 26 25 24 18 8 11 18 12 22 9 21 2 2 17 5 4 3 6 7 20 19 13 14 15 9 10

23

16

1 Keterangan:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Parkir umum Ruang tunggu pasien Rak obat HV tablet Rak HV obat luar Rak kosmetik & alat kesehatan Rak obat HV sirup Meja kerja apa Almari narkotika & psikotropika Gudang apotek Toilet Rak obat paten tablet Rak perlengkapan bayi, vitamin, obat tradisional Rak obat generik, obat racikan, salep & sirup Komputer Meja racik 16. Kasir 17. Meja pendaftaran pasien 18. Meja perawat 19. Meja rekam medik 20. Televisi 21. R. Dokter gigi 22. R. Dokter kandungan 23. R. Fisioterapi 24. R. Dokter anak 25. R. Manajer klinik Isyka 26. Kamar penjaga klinik Isyka 27. Dapur 28. Mushola 29. Salon kecantikan 30. Parkir karyawan

87

Lampiran 11. Flow Barang

BUKU DEFECTA

Pemesanan dengan SP

PBF

Penerimaan Barang

Di Cek dengan SP dan Faktur

Tanda tangan, nama terang Apoteker/AA, tgl terima, Stempel Apotek

Buku Pembelian, Kartu Stock

Disimpan secara Sistematis

Pelayanan Resep/Obat

Konseling

88

Lampiran 12. Kartu Stock

KARTU STOCK OBAT Apotek Isyka Nama Obat : ______________________ Produksi : ______________________ Exp. Date : ______________________ Tanggal Masuk Keluar Jumlah Paraf

89

Lampiran 13. Laporan Penggunaan Narkotik Surakarta,

Nomor Hal

: I / Nark / SF / 2007 : Laporan Penggunaan Narkotik

Kepada Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Dengan Hormat, Bersama ini kami laporkan Laporan bulanan Penggunaan Narkotik dan Laporan Tribulan untuk bulan Juni 2008 dengan lampiran sebagai berikut : 1. Laporan Penggunaan Jadi Narkotik 2. Laporan Khusus Penggunaan Morphin dan Pethidin

Apoteker Pengelola Apotek

Zakiyah Rahmawati,S. Si, Apt NO. SP: 00.03.1.3.5052

90

Lampiran 14.

LAPORAN STATISTIKA RESEP DAN PELAYANAN OBAT GENERIK BERLOGO


NAMA APOTIK NOMOR SIA ALAMAT : ISYKA : : Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar Surakarta Bulan : Tahun :

I.

STATISTIK Resep Seluruhnya (Nama Dagang, Generik dan Generik Berlogo) Jumlah Resep (R/) Harga rata-rata per R/

Resep Generik Berlogo Jumlah R/ Harga rata-rata per R/

Prosentase Generik Berlogo Dibanding R/ Seluruhnya

Jumlah Lembar

II. No

OBAT GENERIK BERLOGO YANG MENGALAMI KEKOSONGAN Tanggal mulai kosong s/d yang tersedia Nama Sediaan

Kemasan

Keterangan

III. IV.

HAMBATAN / SARAN LAIN-LAIN a. Obat generic berlogo yang tersedia : b. Pola perhitungan biaya /harga terhadap HJA Obat Generik Berlogo Obat racikan : Obat non racikan : c. Pergantian Obat Generik Berlogo : d. Alasan :

Surakarta, Apoteker Pengelola Apotek

Zakiyah Rahmawati, S. Si, Apt NO SP: 00.03.1.3.505

91

LAMPIRAN 15.

LAPORAN KHUSUS PENGGUNAAN MORPHIN& PETHIDIN


Nama Apotek Nomor SIA Alamat Kab Kodya
NO.

: ISYKA : 503/056/SIA/11.06/04 : Jl. Adisucipto 88 A Jajar : Surakarta


SATUAN NOMOR TANGGAL RESEP TANGGAL PENYERAHAN JUML NAMA PASIEN ALAMAT

Bulan : Tahun :

NAMA NARKOTIK

DOKTER NAMA, ALAMAT SPESIALIS

KET

Surakarta, Apoteker Pengelola Apoter

Zakiyah Rahmawati, S. Si, Apt

92

Lamiran 16.

LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA


NAMA APOTEK NO SIA ALAMAT KOTA/MADYA : ISYKA : 503/056/SIA/11.06/04 : Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar : Surakarta
Pemasukan Pengeluaran Jumlah Keseluruhan Tgl Dari Jmh Untuk Pelayanan Resep Lainlain Jmh Persediaan Akhir Bulan Keterangan

Bulam : Tahun : 2008

No

Nama Sediaan

Satuan

Persediaan Awal Tahun

Surakarta, Apoteker Pengelola Apotek

Zakiyah Rahmawati S.Si., Spt. NO SP. 00.03.1.3.5052

93

Lampiran 17.

LAPORAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA


NAMA APOTEK NO SIA ALAMAT KOTA/MADYA : ISYKA : 503/056/SIA/11.06/04 : Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar : Surakarta Bulam : Tahun : 2008

Penerimaan No Kode Nama Bahan Baku/ Sediaan Satuan Dari Jumlah

Pengeluaran Stock Akhir Kepada Jumlah

Surakarta, Apoteker Pengelola Apotek

Zakiyah Rahmawati S.Si., Spt. NO SP. 00.03.1.3.5052

94

Lampiran 18. Tugas Penggolongan Obat Di Apotek Isyka

I. OWA TABLET 1. Antibiotik 1. Golongan Penicilin 1) Amoxan 500 berisi amoksisilin 500 mg. 2) Binotal 500 berisi Ampicillin 500 mg. 3) Clavamox 500 berisi Amoksisilin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg. 4) Claneksi 500 berisi Amoksisilin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg. 5) Dexyclav 500 berisi Amoksisilin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg. 6) Kalmoxillin 250 dan 500 berisi Amoksisilin 250 mg dan 500 mg. 7) Lapimox 500 berisi Amoksisilin 500 mg. 8) Widecyllin berisi Amoxicillin trihydrate 250 mg. 2. Golongan kuinolon 1) Akilen berisi Ofloksasin 2) Ciproxin 500 berisi Ciprofloksasin 500 mg. 3) Corsacin berisi Ciprofloksasin HCl. 4) Cravit berisi Levofloksasin 5) Danoflox 200 berisi Ofloksasin 200 mg. 6) Interflox 500 berisi Ciprofloksasin 500 mg. 7) Lefos 500 berisi Levofloksasin 500 mg. 8) Scanax 750 berisi Ciprofloksasin HCl 750 mg. 9) Tequinol 500 berisi Ciprofloksasin HCl 500 mg. 3. Golongan Kloramfenikol 1) Biothicol 500 berisi Thiamphenikol 500 mg. 2) Thiamycin 500 berisi Thiamphenikol 500 mg. 4. Golongan Sefalosporin 1) Celocid 500 berisi Cefuroxime 500 mg. 2) Cefat 500 berisi Cefadroksil 500 mg. 3) Cefspan berisi Cefixime 50 mg.

95

5. Golongan Makrolida 1) Erysanbe 250 berisi Erytromisin 250 mg. 2) Osmycin berisi Spiramycin 500 mg. 3) Spiradan berisi Spiramycin 500 mg. 4) Zistic 500 berisi Azythromycin 500 mg. 5) Zibramaz 500 berisi Azythromycin 500 mg. 6) Zithromax 500 berisi Azythromycin 500 mg. 6. Golongan Tetrasiklin 1) Interdoxin berisi Doxycycline hyclate 50 mg. 2) Siclidon 100 berisi Doxycycline hyclate 100 mg. 3) Super Tetra berisi Tetracycline phosphate complex 250 mg. 4) Sanlin berisi Tetracycline phosphate buffered 250 mg. 7. Golongan lain 1) Albiotin berisi Klindamisin HCl. 2) Biolincom 500 berisi Lincomisin 3) Climadan 150, 300 berisi Clindamycin 150 mg, 300 mg. 4) Clinium 150 berisi Clindamycin 150 mg. 5) Colistine berisi Colistine sulfate (Polymixin E Sulphate) 6) Fladex Forte berisi Metronidazol 500 mg. 7) Flagyl Forte berisi Metronidazole 500 mg. 8) Niladacin berisi Clindamycin 150 mg. 9) Nolipo 500 berisi Linkomicin 500 mg. 10) Trichodazole berisi Metronidazole 500 mg. 2. Kombinasi Antibakteri 1) Bactrim Forte berisi Co-trimoxazole sulfamethoxazole 800mg, Trimethoprim 160 mg. 2) Sanprima berisi Co-trimoxazole sulfamethoxazole 400mg, Trimethoprim 80 mg. 3) Sanprima Forte berisi Co-trimoxazole sulfamethoxazole 800mg, Trimethoprim 160 mg.

96

3. Antifungal 1. Flucoral berisi Fluconazole 150 mg dan 50 mg. 2. Fungasol berisi Ketokonazole 200 mg. 3. Mycoral berisi Ketoconazole 200 mg. 4. Tokasid berisi Ketoconazole 200 mg. 4. Antimalaria Fansidar berisi Sulfadoxine 500 mg, Pyrimethamine 25 mg. 5. Analgetik, Antipiretik, Obat Migren 1. Bellaphen berisi Belladona total alkaloid 0,1 mg, ergotamine tartrate 0,3 mg, Phenobarbital 20 mg. 2. Datan berisi Asam mefenamat 500 mg. 3. Dolodon 500 berisi Asam mefenamat 500 mg. 4. Dolo Scanneuron berisi Metampiron 250 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg dan vit B-12 100 mcg. 5. Goralgin berisi Metampiron 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg dan vit B-12 100 mcg. 6. Iremax berisi Ibuprofen 200 mg, Paracetamol 400 mg. 7. Mefinter 500 berisi Asam mefenamat 500 mg. 8. Mefinal 250 dan Mefinal 500 berisi Asam mefenamat 250 mg dan 500 mg. 9. Neuralgin berisi Metampiron 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 10 mg, vitB12 10 mcg, Trimetilxantina 50 mg. 10. Neuropyron V berisi Metampiron 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg, vit-B12 100 mcg. 11. Neurogen berisi Methampyrone 500 mg, Chlordiazepoxide 5 mg, vit-B1 25 mg. 12. Novalgin berisi Metamizole Na 500 mg. 13. Pamol berisi Paracetamol 500 mg. 14. Ponstan 500 berisi Asam mefenamat 500 mg. 15. Sanmol berisi Paracetamol 500 mg. 16. Stileran berisi Nethampyrone 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg, vitB12 100 mcg.

97

17. Sumagesic berisi Paracetamol 600 mg. 18. Tramal Retard 100 berisi Tramadol HCl 100 mg. 19. Toradol berisi Ketorolac tromethamine 10 mg. 20. Torasik berisi Ketorolac tromethamine 10 mg. 21. Unagen berisi Methampyrone 500 mg. 6. Antidiabetik 1. Amadiab 2 berisi Glimepirid 2 mg. 2. Amaryl 2 dan Amaryl 4 berisi Glimepirid 2 mg dan 4 mg. 3. Diamicron MR berisi Gliklazide 30 mg. 4. Glurenorm berisi Gliquidone 30 mg. 5. Glamarol 2 dan Glamarol 3 berisi Glimepirid 2 mg dan 3 mg. 6. Glucophage berisi Metformin HCl 500 mg. 7. Glucobay 50 berisi Acarbose 50 mg. 7. Antiflatulen 1. Dometic berisi Domperidone 10 mg. 2. Guarposid berisi Cisapride 5 mg. 3. Sulcolon berisi Sulfasalazine 500 mg. 8. Antianemia / Vtamin / Vitamin masa hamil 1. Alora berisi vit-A 500 IU, vit-C 100 mg, vit-D 100 IU, vit-E 10 IU, vit-K 85 mcg, Thiamin 1,2 mg, Riboflavin 1,2 mg, vit-B6 2 mg, Folic Acid 800 mcg, vit-B12 1,3 mcg, Calcium 128 mcg, Fe 20 mg, Phosphorus 100 mg, Iodine 150 mcg, Magnesium 200 mg, Zn 20 mg, Copper 1,5 mg, DHA 50 mg. 2. Alinamin F berisi Tiamina Tetrahidrofurfuril disulfida basa 50 mg, vit-B2 5 mg. 3. Becefort berisi vit-B1, vit-B2, vit-B6, vit-B12, vit-C, vit-E, Ca-pantotenat, nikotinamida. 4. Becomb-zet berisi vit-E, vit-C, Asam folat, vit-B1, vit-B2, Niasin, vit-B6, vit-B12, asam pantotenat, Zn.

98

5. Biosanbe berisi besi (II) glukonat 250 mg, Mangan (II) sulfat 0,2 mg, Tembaga (II) sulfat 0,2 mg, Asam askorbat 50 mg, Asam folat 1 mg, vitB12 7,5 mcg, Sorbitol 25 mg. 6. Bion 3 berisi Probiotik (Lactobacillus acidophilus PA 16/8, Bifidobacterium bifidum MF 20/5, Bifidobacterium longum SP 07/3), vitA 550 mcg, vit-D 5 mcg, vit-E 10 mg, vit-C 60 mg, vit-B1 1,1 mg, vit-B2 1,5 mg, vit B3 15 mg, vit B6 1,6 mg, vit B12 1 mcg, Folic acid 200 mcg, Biotin 0,1 mg, Pantothenic acid 5mg, Ca 40 mg, Phosphorus 16 mg, Fe 14 mg, Mg 5 mg, Zn 15 mg, Iodin 150 mcg, Manganese 2 mg, Silicone 2 mcg, Chromium 25 mcg, Molybdate 25 mcg, Selenium 30 mcg, Cl 4,5 mg, K 5 mg. 7. Bionemi berisi Ferros fumarat, Asam folat, vit-B12, vit C, vit D3, Ca karbonat. 8. Calcidin berisi Dibasic ca phosphate 200mg, Ca lactate 100 mg, vit C25 mg, vit D 100 iu. 9. Cal 95 berisi Coral Ca 500 mg, Natural soy isoflavone 20 mg, vit D3 200 iu, vit K1 25 mcg, Mg 100 mg, Zn 5 mg, Boron 1 mg. 10. Caltron berisi Ca (setara dengan Ca elemental 600 mg) 1500 mg, vit D3 200 iu, Mg 40 mg, Zn 7,5 mg, Copper 1 mg, Manganese 1,8 mg, Boron 200 mcg. 11. Calc-Os berisi Cangkang (kulit) tiram yang memberikan Ca elemental500 mg, vit D 125 iu. 12. Calcimega berisi Calcium Dibasic Phosphate 500 mg, Discosanhexaenoic Acid (DHA) 100 mg, Omega 3 20 mg, Thiamin HCl 2 mg, Pyridoxin HCl 1,5 mg, Cyanocobalamine 5 mcg, Vitamin D3 400 iu, Nicotinamid 10 mg. 13. Cavit D3 berisi Ca hydrogen phosphate dehydrate 500 mg, Cholecalciferol 133 iu. 14. Cetop Zink berisi vit C 600 mg, vit B1 20 mg, vit B2 20 mg, vit B6 25 mg, vit B12 0,05 mg, vit E 30 mg, Nicotinamide 100 mg, Folic acid 0,5 mg, Ca panthothenate 20 mg Zink sebagai ZnSO4.7H2O 20 mg.

99

15. Corovit berisi vit A 6000 iu, vit B1 3 mg, vit B2 3 mg, vit B6 2 mg, vit B12 2 mcg, vit C 75 mg, Niacinamide 20 mg, vit D 400 iu, Ca phantothenate 5 mg, minerals. 16. Cobazim 1000, 3000 berisi koenzim B12 1mg, 3 mg. 17. Cursil berisi Phytocur

10 mg (Curcumae Extr. Sicc. more soluble),

Curcuma Xanthorriza Extr. Sicc (setara dengan 35 mg Xanthorrizae), Silybum Marianum Extr. Sicc (setara dengan 35 mg Silymarin). 18. Dumocalcin Pepermint dan Dumocalacin Coklat berisi Ca hydrogen phosphate 500 mg rasa peppermint dan rasa coklat. 19. Dalfarol 200, 300 dan 400 mg berisi Vitamin E 200 iu, 300 iu dan 400 iu. 20. Dipavit berisi vit-A 1000 iu, vit-B1 1,4 mg, vit-B2 1,6 mg, vit-B6 2 mg, vit-B12 3 mcg, vit-C 30 mg, vit-D 5 mcg, Nicotinamide 25 mg, vit-E 10 mg, Folic acid 400 mcg, Calcium 40 mg, Magnesium 0,1 mg, Ferrum 5 mg, Zinc 0,5 mg, Phosphor 20 mg, Iodium 50 mcg. 21. Ecavit berisi vit-B1 6 mg, vit-B2 6 mg, vit-B6 6 mg, vit-B12 12 mcg, Nicotinamide 30 mg, vit-E 10 mg, Beta carotene 1,25 mg, Folic acid 150 mcg. 22. Elevit berisi vit-A, vit-B1, vit-B2, vit-B6, vit-B12, vit-C, vit D, vit-E, dbiotin, Ca-pantotenat, Asam folat, Nikotinamida, Ca, Besi, Mg, Tembaga, Mn, Seng, Fosfor. 23. Elkana berisi vit-A, vit-D, vit-C, vit-B1, vit-B2, vit-B6, vit-B12, Nikotinamida, Ca-pantotenat, Kolina, Inositol, Ca-glukonat, Ca-hipofosfit, Na-hipofosfit, lisina-HCl, tiap filcotab : Ca-monohidrogenfosfat, Calaktat, vit-B6, vit-C, vit-D3. 24. Ferofort berisi Fe fumarat 250 mg (ekivalen dengan elemen besi 83 mg), Asam ascorbat 150 mg, vit-B1 3 mg, vit-B2 3 mg, vit-B6 5 mg, vit B-12 10 mcg, Niasinamida 30 mg, Ca-Pantotenat 15 mg, Lisina HCl 50 mg, Dioktil Na-sulfosuksinat 20 mg. 25. Folamil berisi -carotene 10.000 iu, Ca lactate 250 mg, Ca pantothenate 7,5 mg, Copper sulphate 0,1 mg, Folic acid 1 mg, Fe fumarate 90 mg, Nicotinamide 20 mg, K iodide 100 mcg, Na fluoride 1 mg, vit-B1

100

monohydrate 10 mg, vit-B12 4 mcg, vit-B2 2,5 mg, vit-B6 HCl 15 mg, vitC 100 mg, vit-D 400 iu. 26. Folamil genio berisi Folic acid 1 mg, -carotene 10.000 iu, vit-B1 3 mg, vit-B2 3,4 mg, Nicotinamide 20 mg, vit-B6 2 mg, Calcium D-Pantothenat 7,5 mg, Calcium carbonat 100 mg, vit-B12 4 mcg, vit-D3 400 iu, vit-K1 50 mcg, Biotin 30 mcg, Copper glukonate 0,1 mg, Iron Polymaltose Complex (IPC) 30 mg, DHA (Docahexaenoic acid) dari algae 40 mg, ARA (Arachidonic acid) 8 mg. 27. Farmabek plus berisi vit-C 750 mg, vit-E 30 iu, vit-B1 15 mg, vit-B2 15 mg, vit-B6 20 mg, vit-B12 12 mcg, Nicothinamide 100 mg, Pantothenic acid 20 mg, Folic acid 0,4 mg, Zn 22,5 mg. 28. Folavit 400g berisi Asam folat 1 mg: 400 mcg/tablet. 29. Hi-Bone berisi Bonistein (Genistein) 15 mg, Ca elemental (sebagai Ca fosfat) 250 mg, vit-K1 0,1 mg, vit-D3 200 iu. 30. Inbion berisi Fe glukonate 250 mg, Manganese sulfate 200 mcg, Copper sulfate 200 mcg, vit-C 50 mg, Folic acid 1 mg, vit-B12 dengan factor intrinsic 7,5 mcg, sorbitol 25 mg. 31. Lanturol 200 berisi vit-E 200 iu. 32. Lycalvit berisi vit-B6 20 mg, vit-C 25 mg, vit-D3 100 iu, Ca lactate 100 mg, Ca monohydrogen phosphate 200 mg. 33. Lycoten berisi Lycopene 50 mg, -carotene 10.000 iu, vit-C 200 mg, vit-E 25 iu, Selenium 15 mcg, Zn 15 mg. 34. Neurodex berisi vit-B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 250 mcg. 35. Neurosanbe berisi vit-B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 200 mcg. 36. Noros berisi Ekstr. Grapeseed 50 mg, Lycopene 5 mg, vit-E 30 iu, vit-C 100 mg, vit-B1 15 mg, vit-B2 15 mg, vit-B6 25 mg, vit-B12 15 mcg, Folic acid 0,4 mg, Niacinamide 100 mg, Zn 25 mg, Biotin 150 mcg, Panthothenic acid 20 mg, Selenium 60 mcg. 37. Imforce Plus berisi Echinacea Angustifolia 250 mg, Black Erderberry 400 mg, Zinc picolinate 10 mg, vit-C 50 mg.

101

38. Lesichol berisi Pure lecithin 175 mg, vit-B1 6 mg, vit-B2 6 mg, vit-B12 12 mcg, Nicotinamide 30 mg, vit-E 10 mg. 39. Nerva Plus berisi vit B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 200 mcg., Asam folat 400 mcg. 40. Osteocare berisi Ca 300 mg, Mg 150 mg, vit-D 2,5 mcg, Zn 5 mg. 41. Osfit berisi Ca carbonat 625 mg, vit D3 100 iu, Mg oxide 125 mg, Boron citrate 13,9 mg, Zn sulphate monohydrate 10,3 mg, Cupric sulfate 2 mg, Chromium picolinate 100,5 mcg, Folic acid 100 mcg, vit-B6 2,5 mg, vitB12 7,5 mcg, Silica 5 mcg. 42. Osfit DHA berisi Tuna fish oil 200 mg, Calcium 200 mg, vit-D3 100 iu. 43. Ossoral berisi Ossein hydroxyapatite 200 mg. 44. Ossopan 200 berisi Ossein hydroxyapatite compound (OHC) 200 mg, (Ca 43 mg dan Phosphor 20 mg, Collagen dan Non Collagen protein, amino acids). 45. Ossopan 800 berisi Ossein hydroxyapatite compound (OHC) 200 mg, (Ca 178 mg dan Phosphor 82 mg, Collagen dan Non Collagen protein, amino acids). 46. Optimax berisi Lutein 3 mg, Lycopene 2 mg, vit-E 25 mg, vit-C 100 mg, Zn 10 mg, -Carotene 6000 iu, Bilberry Exstract 80 mg. 47. Santa E 100 dan Santa E 400 berisi vit-E 100 mcg dan 400 mcg. 48. Theragran M berisi vit-A 10.000 iu, vit-B1 10 mg, vit-B2 10 mg, vit-B6 5 mg, vit-B12 5 mcg, vit-C 200 mg, vit-D 400 iu, Ca phantotenate 20 mg, Kiodide 150 mcg, Fe 12 mg, Mg 65 mg, Manganese 1 mg, Copper 2 mg, Zn 1,5 mg. 49. Ultravita berisi vit-A 6000 iu, vit-B1 3 mg, vit-B2 3 mg, vit-B6 2 mg, vitB12 2 mcg, vit-C 75 mg, vit-D 400 iu, Niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 5 mg, Ca 100 mg, Iodine 0,15 mg, Fe 45 mg, Copper 1 mg, Manganese 1 mg, Mg 6 mg, Zn 1,5 mg. 50. UB-Q berisi koenzim Q-10.

102

51. Vicanatal berisi vit-A 400 iu, vit-B1 2 mg, vit-B2 2 mg, vit-B6 800 mcg, vit-B12 2 mcg, vit-C 50 mg, vit-D 400 iu, Niacinamid 10 mg, Ca carbonate 600 mg, Fe 50 mg, Iodine 150 mcg. 52. Vioxy berisi vit-E 120 mg, vit-C 250 mg, -carotene 3 mg, Zn 7,5 mg, Copper 1 mg, Selenium 15 mcg, Manganese 1,5 mg 53. Vitachol berisi vit-A 5000 iu, vit-B1 7,5 mg, vit-B2 2,5 mg, vit-B6 10 mg, vit-B12 4 mcg, vit-C 100 mg, vit-D 10 mcg, Nicotinamide 18 mg, Ca panthothenate 7,5 mg, Folic acid 0,25 mg, Fe 30 mg, Ca lactate 200 mg, Copper 0,1 mg, Iodine 0,1 mg, Dimethylpolysiloxane 20 mg, Na fluoride 1 mg, Lacithin murni (PPA 95%) 150 mg. 54. Vomilat berisi vit-B6 30 mg, Folic acid 400 mcg. 55. Zinc berisi Picolinat dan Gluconate. 56. Zegavit berisi vit-E 30 iu, vit-C 750 mg, vit-B1 15 mg, Niacinamide 100 mg, vit-B6 25 mg, vit-B12 12 mcg, Folic acid 0,4 mg, Ca 20 mg, Panthothenic acid 20 mg, ZN 20 mg. 57. Zegase berisi vit-C 750 mg, vit-B1 15 mg, vit-B2 15 mg, vit-B6 25 mg, vit-B12 5 mcg, Niacinamide 100 mg, Folic acid 0,4 mg, Ca 20 mg, Panthothenic acid 20 mg, Zn 20 mg, Selenium 55 mcg, d- tocopherol 30 iu. 9. Antihistamin dan Antialergi 1. Aerius berisi Desloratadine. 2. Celestamine berisi Bethamethasone 0,25 mg, Dexchlorpheniramine maleat 2 mg. 3. Dextamine berisi Deksametason 0,5 mg, Deksklorfeniramina maleat 2 mg. 4. Dexteem Plus berisi Deksametason 0,5 mg, Deksklorfeniramina maleat 2 mg. 5. Heptasan berisi siproheptadina HCl 4 mg. 6. Histapan berisi Mebhidrolin napadisilat setara Mebhidrolina 50 mg. 7. Homoclomin berisi Homoclhorcyclizine HCl 10 mg. 8. Interhistin berisi Mebhidrolina napadisilat 50 mg. 9. Incidal-OD berisi Cetirizine diHCl 10 mg.

103

10. Nilacelin berisi Betamethasone 0,25 mg, Dexchlorpheniramine Maleat 1 mg. 11. Oxtin berisi Oxatomide 30 mg. 12. Pronicy berisi Ciproheptadine HCl 4 mg. 13. Telfast OD berisi Fexofenadine HCl 120 mg. 14. Telfast Plus berisi Fexofenadine HCl 60 mg, Pseudoephedrine HCl 120 mg. 10. Antihipertensi 1. Golongan Beta bloker 1) Betablok berisi Atenolol. 2) Concor 2,5 dan 5 berisi Bisoprolol fumarate 2,5 mg dan 5 mg. 3) Farnormin berisi Atenolol 50 mg. 4) Maintate 5 berisi Bisoprolol fumarate 5 mg. 2. Golongan ACE inhibitor 1) Actapin berisi Amlodipin 2) Captensin berisi Captopril. 3) Norvask 5 dan Norvask 10 berisi Amlodipine besylate 5 mg dan 10 mg. 4) Tensivask 5 berisi Amlodipine besylate 5 mg. 5) Tenace 5 berisi Enalapril maleate 5 mg. 3. Golongan Antagonis Kalsium Herbesser berisi Diltiazem HCl 30 mg. 4. Golongan Angiostensin II Olmetec berisi Olmesartan medoxomil 20 mg. 5. Golongan lain 1) Catapress berisi Clonidine HCl. 2) Ser-Ap-Es berisi Reserpine 0,1 mg, Hydralazine HCl 25 mg, Hydrochlorthiazide 15 mg. 11. Antivirus 1. Danovir 200 berisi Acyclovir 200 mg. 2. Valtrex berisi Valaciclovir HCl 500 mg.

104

12. Obat Batuk dan Pilek 1. Crofed berisi Tripolidine HCl 2,5 mg, Pseudoephedrine HCl 60 mg. 2. Demacolin berisi Paracetamol 500 mg, Pseuefedrin HCl 7,5 mg, CTM 2 mg, Kofein 10 mg. 3. Flutrop berisi Pseudoephedrine HCl 30 mg, Tripolidine HCl 2,5 mg. 4. Fluimucil 200 berisi N-acetylcysteine.200 mg/sachet. 5. Fluimucil Pedriatik berisi N-acetylcysteine 30 mg/sachet. 6. Interpec berisi Ambroxol HCl 30 mg. 7. Mucera berisi Ambroxol HCl 30 mg. 8. Mucohexin berisi Bromhexine HCl 8 mg. 9. Mucopect berisi Ambroxol HCl 30 mg. 10. Mucosolvan berisi Bromhexine HCl 8 mg. 11. Solmux berisi Carbocisteine 500 mg. 12. Selvigon berisi Pipazethat HCl.10 mg. 13. Transbroncho berisi Ambroxol HCl 30 mg. 14. Tremenza berisi Pseudoephedrine HCl 30 mg, Tripolidine HCl 2,5 mg. 15. Tuzaloz berisi Paracetamol 500 mg, Dextromethorphan HBr 10 mg, Phenylpropanolamine HCl 15 mg, Chlorpheniramine maleate 1 mg. 16. Vectrine berisi Eldostein 300 mg. 13. Obat Jantung 1. Fargoxin berisi Digoxin 0,25 mg. 2. Venosmil berisi Hidromin (suatu derivate diosmin) 200 mg. 14. Obat Parkinsonisme 1. Arkine 2mg berisi trihexyphenidyl 2 mg. 2. Artane 2mg berisi trihexyphenidyl 2 mg. 3. Alpentin berisi Gabapentin 300 mg. 4. Levazide berisi Benzerazid 25 mg, Levodopa 100 mg. 15. Obat Metabolisme Tulang 1. Alovell berisi Alendronate Na 10 mg. 2. Bon-one 0,25 g berisi Alfacalcidol. 3. Bonviva 150 mg berisi Ibandronic acid.

105

4. Ecatrol berisi Calcitriol 0,25 mg. 5. Kolkatriol berisi Calcitriol 0,25 mg. 16. Elektrolit dan Mineral Aspar K berisi K-L-Aspartate 300 mg. 17. Obat Angina 1. Cedocard 5 berisi Isosorbide dinitrate 5 mg. 2. Isoket berisi Isosorbide dinitrate 5 mg. 3. Pentacard berisi Isosorbide 5 mononitrat 20 mg. 18. Obat Antihemoroid 1. Ardium berisi Diosmin 450 mg dan Hesperidin 50 mg. 2. Venaron berisi o-(Hydroxyethyl)-rutoside 300 mg. 19. Obat Antihiperlipidemik 1. Cholestat berisi Simvastatin 10 mg. 2. Crestor berisi Rosuvastatin 10 mg. 3. Evothyl berisi Fenofibrate. 4. Lipira 600 berisi Gemfibrozil 600 mg. 5. Lipitor berisi Atorvastatin Ca 10 mg. 20. Obat Kardiovaskuler 1. ATP Dankos berisi Adenosine Triphosphate. 2. Enerplus berisi Adenosin triphosphate 20 mg, vit-B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 200 mcg, vit-E 30 mg. 3. Myoviton berisi Pyridoxin HCl 250 mg, Adenosin triphosphoric acid disodium 25 mg. 21. Obat Vasodilator Perifer 1. Duvadilan berisi Isoxsuprine HCl 20 mg. 2. Enico berisi DI-- tocopheryl nicotinate 100 mg. 3. Dilbloc berisi Carvedilol 25 mg. 4. Heptamyl berisi Heptaminol hidrokolat 313 mg. 5. Siberid 5 berisi Flunarizine 5 mg. 6. Serolin berisi Nicergolin 10 mg. 7. Unalium 5 berisi Flunarizine 5 mg.

106

22. Obat Antiemetik dan Antivertigo 1. Anvomer B6 berisi Piratiasina 40 mg dan Vitamin B6 30 mg. 2. Damaben berisi Metoclopramide HCl 10 mg. 3. Mertigo berisi Betahistine mesylate 6 mg. 4. Mediamer B6 berisi Piratiasina 40 mg dan Vitamin B6 37,5 mg. 5. Vosea berisi Metoclopramide HCl 10 mg. 6. Vomitas FDT berisi Domperidone 10 mg. 7. Vometa FT berisi Domperidone 10 mg. 23. Diuretikum 1. Diamox berisi Asetazolamide 250 mg. 2. Lasix 40 berisi Furosemidum 40 mg. 3. Uresix berisi Furosemidum 40 mg. 24. Hormon 1. Andalan Pil KB berisi Ethynylestradiol dan levonolgestrel. 2. Andriol Testocaps berisi Testoterone Undecanoat (hormone androgen). 3. Celestone berisi hormone Bethamethasone na phosphate 0,5 mg (hormone kortikosteroid). 4. Cyclo-progynova berisi 11 tablet masing-masing berisi Estradiol valerate 2 mg, 10 tablet masing-masing mengandung Estradiol valerate 2 mg dan Norgestrel 0,5 mg. 5. Cortidex berisi Deksamethason 0,5 mg. 6. Dexamethason 0,5 dan 0,75 berisi Deksamethason 0,5 mg dan 0,75 mg. 7. Diane 35 berisi Cyproterone acetate 2 mg, Ethynil estradiol 0,035 mg. 8. Endometril berisi Lynestrenol 5 mg. 9. Exluton berisi Lynestrenol o,5 mg/tablet. 10. Infelon berisi Mesterolon 25 mg. 11. Kenacort 4 berisi Triamcinolone 4 mg. 12. Kalmethason berisi Deksamethasone natrium fosfat setara deksametason fosfat 0,5 mg. 13. Lutenyl berisi Nomegestrol acetate 5 mg. 14. Lameson 4 berisi Methylprednisolon 4 mg.

107

15. Marvelon

berisi

21

tablet

mengandung

Desogestrel

150

mcg,

Etunilestradiol 30 mcg, dan 7 tablet placebo. 16. Moloco B12 berisi Placental extr 15 m, dan vit-B12 20 mcg. 17. Gynaecosid berisi Methyloestrenolone 5 mg, Methyloestradiol 0,3 mg. 18. LaktaFIT berisi Placenta extract 15 mg, vit-B12 20 mcg, Tribasic calcium phosphate 12 mg. 19. Microgynon berisi 21 tablet mengandung Levonorgestrel 0,15 mg dan Etinilestradiol 0,03 mg dan 7 tablet berisi bahan inert (Placebo). 20. Planotab berisi 21 tablet mengandung Levonorgestrel 0,15 mg dan Etinilestradiol 0,03 mg dan 7 tablet berisi bahan inert (Placebo). 21. Profula berisi Clomifene citrate 50 mg. 22. Prestrenol berisi Allylestrenol 5 mg. 23. Premaston berisi Allylestrenol 5 mg. 24. Primolut N berisi Norethisterone 5 mg. 25. Profertil berisi Clomipene citrate 50 mg. 26. Scandexon berisi Dexamethasone 500 mcg. 25. Antasida, Antiulcerasi 1. Acitral berisi Mg(OH)3 200 mg, Al(OH)3 200 mg, simethicone 20 mg. 2. Clast berisi Clebopride malate 0,5 mg. 3. Digest berisi Lansoprazole 30 mg. 4. Dogmatil berisi Sulpiride 50 mg. 5. Facid berisi Famotidine 20 mg. 6. Farmacrol Forte berisi Simethicone 125 mg, Mg(OH)2 100 mg, Al(OH)3Mg carbonat dried gel 275 mg. 7. Gastrul berisi Misoprostol 200 mcg. 8. Lexacrol berisi Al-Hidroksida gel kering 300 mg, Mg-trisilikat 300 mg, Simetikon 50 mg. 9. Mucosta berisi Rebamipide 100 mg. 10. Ulceranin berisi Ranitidine HCl 150 mg. 11. Ulsidex berisi Sucralfat 500 mg.

108

26. Obat Antituberkulosis 1. Bacbutinh F berisi Etambutol-HCl 500 mg, Isoniazida 200 mg, Vit-B6 10 mg. 2. Erabutol Plus berisi Ethambutol 250 mg, INH 100 mg, vit-B6 6 mg. 3. Etibi 500 berisi Ethambutol 500 mg. 4. Santibi 500 berisi Ethambutol HCl 500 mg. 5. Suprazid Forte berisi INH 400 mg, vit-B6 10 mg. 27. Obat Antiasma dan Obat Saluran Pernafasan 1. Bricasma berisi Terbutaline sulfate 2. Bronsolvan berisi Theophylline 3. Brochipet berisi Thymi dry exstract 38%, Primrose exstract 14% 4. Bufabron berisi Theophyllin 130 mg. 5. Etaphylline berisi Acefylline Piperazine 250 mg. 6. Euphyllin Retard Mite berisi tablet salut selaput Anhydrous Theophylline 125 mg. 7. Inolin berisi Trimetoquinol HCl 3 mg. 8. Lasal 4 berisi Salbutamol sulfate 4 mg. 9. Meptin 0,05 berisi Procaterol HCl hemihidrate 50 mcg. 10. Salbron berisi Salbutamol sulfate 2 mg. 11. Teosal berisi Theophylline 150 mg. 28. Obat Antispasmodik 1. Buscopan berisi Hyosine-N-butylbromide. 2. Hyscopan berisi Hiosina butyl bromide 10 mg. 3. Spasminal berisi Metamizole Na 500 mg, Ekstrak belladonna 10 mg, Papaverin HCl 25 mg. 4. Systabon Plain berisi Pramiverine HCl 2 mg. 5. Spasmal berisi Methampyrone 500 mg, Ekstrak belladonna 5 mg, Papaverin HCl 30 mg.

109

29. Obat Antiinflamasi 1. Cartilife berisi Glukosamin hidroklorida 250 mg, Kondroitin sulfat 200 mg, Metil Sulfonil Metan (MSM) 125 mg, Vitamin C 35 mg, Mangan glukonat 0,5 mg. 2. Cataflam 25, 50 berisi Kalium diklofenak 25 mg dan 50 mg. 3. Dansera berisi enzim antiinflamasi yaitu Serrapeptase 5 mg, Thiamine mononitrate 1,4 mg, Ribloflavine 1,5 mg, Pyridoxine HCl 2,2 mg, Cyanocobalamine 3 g, Nicotinamide 15 mg, Tocopherol acetate 3 mg. 4. Dioste berisi Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulfat 400 mg, MSM 250 mg, Cimicifuga rhizome ekstrak 10 mg. 5. Deflamat 75 CR dan Deflamat 100 CR berisi Natrium Diklofenak salut enteric 75 mg dan 100 mg. 6. Exaflam 50 berisi Kalium dikolfenak 50 mg. 7. Flexor berisi Glucosamine HCl 250 mg, Chondroitin Sulfate 200 mg. 8. Flexor DS berisi Glucosamine HCl 500 mg,Chondroitin Sulfate 400 mg. 9. Fripos berisi Glukosamine HCl 250 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, vit-C 25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg, Manganese 0,25 mg. 10. Flamar 25 berisi Natrium diklofenak 25 mg. 11. Joint Care berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, vit-C 50 mg, vit-E 30 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 10 mg, Selenium 15 mcg. 12. Kaltrofen berisi Ketoprofen 50 mg. 13. Mecox 7,5 dan Mecox 15 berisi Meloxicam 7,5 mg dan 15 mg. 14. Neurofenac 50 berisi Natrium diklofenak 50 mg. 15. Nonflamin berisi Tinoridine HCl 50 mg. 16. New Skelan berisi Ca dephenylbutazone 200 mg, Carisoprodol 125 mg. 17. Nutriflam berisi Serratiopeptidase 5 mg, Pancreatin 25 mg, Lecithin 100 mg. 18. Oste berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulphate 200 mg, vit-C 25 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg.

110

19. Oste Forte berisi Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulphate 400 mg, vit-C 25 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg. 20. Osteoflam berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulphate 200 mg, vit-C 25 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg, MSM 350 mg. 21. Osamin berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, vit-C 25 mg, Manganese 2,5 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg. 22. Osamin Forte berisi Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulfate 400 mg, vit-C 50 mg, Manganese 5 mg, Mg 10 mg, Zn 5 mg. 23. Scanaflam 50 berisi Kalium diklofenak 50 mg. 24. Voltaren 25 dan Voltaren 50 berisi Natrium diklofenak 25 mg dan 50 mg. 25. Voltadex 25 dan Voltadex 50 berisi Natrium diklofenak 25 mg dan 50 mg. 30. Relaksan Otot 1. Epsonal berisi Eperisone HCl 50 mg. 2. Myonep berisi Eperisone HCl 50 mg. 3. Myores berisi Tizanidine HCl 2 mg. 4. Zitanid 2 berisi Tizanidine HCl 2 mg. 31. Nootropik dan Neurotonik 1. Encephabol berisi Pyritinol HCl 100 mg. 2. Lapibal 250 dan Lapibal 500 berisi Mecobalamin 250 mcg dan 500 mcg. 3. Methycobal 250 dan Methycobal 500 berisi Mecobalamin 250 mcg dan 500 mcg. 4. Lyrica berisi Pregabalin 75 mg. 5. Nimotop berisi Nimodipine 30 mg. 32. Neurotropik (Transkuilizer)/Depresan Syaraf Pusat 1. Esilgan 1 berisi Estazolam 1mg. 2. Frisium berisi Klobazam 10 mg. 33. Digestan 1. Excelase-E berisi Amylase, Sanactase 50 mg, Protease 60 mg, Lipase 20 mg, Meicelase50 mg, Pancreatin 167,74 mg. 2. Tripanzym berisi Pancreatin 170 mg, Activated dimethylpolysiloxane 80 mg.

111

34. Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik) 1. Farmasal 100 berisi Acetylsalysilic acid 100 mg. 2. Kalnek 250 dan Kalnek 500 berisi Tranexamic acid 250 mg dan 500 mg. 3. Lysagor berisi Pizotifen 500 mcg. 4. Transamin 500 berisi Tranexamic acid 500 mg 35. Obat yang bekerja pada uterus 1. Hystolan berisi Isoxsuprine HCl 20 mg. 2. Methergin berisi Metilergometrina hydrogen maleat 0,125 mg. 3. Pospargin berisi Methylergometrine maleate 0,125 mg. 36. Kolagogum dan Hepatik Protektor Lesichol berisi Lecithin murni (PPC 95%) 175 mg, vit-B1 6 mg, vit-B2 6 mg, vit B6 6 mg, vit B12 6 mcg, Nicotinamide 30 mg, vit-E 10 mg. 37. Antidepresan Ludiomil berisi Maprotiline HCl 10 mg. 38. Antidiare 1. Imodium berisi Loperamida HCl 2 mg. 2. Mecodiar berisi Loperamida HCl 2 mg. 39. Obat Hepatitis Kronis HP Pro berisi Fructus Schizandrae (Exstract siccum) 7, 5 mg. 40. Obat Infeksi Topikal Mulut dan Tenggorokan 1. Lemocin berisi Tirotrisina 4 mg, Setrimonium bromide 2 mg, Lidokain 1 mg. 2. FG troches berisi Fradiomycin sulfate 2,5 mg, Gramicidin-S HCl 1 mg. 41. Obat Khusus untuk Pria 1. Fitogra berisi Eugenia Carryophyllata Thumb 4,4%, Woodfordia Floribunda Salisb 22,2%, Castrchilus Panduratum Ridl 13,3%, Cinamomum Burmani BI 1,1% dan bahan lain hingga 100%. 2. Tripoten berisi Ekstrak Muira puama lignum 150 mg, Ekstrak Damianae folium 100 mg, Ekstrak Siberian ginseng radiks 30 mg, Ekstrak Yohimbe (10% Yohimbine) 75 mg, L-Arginin HCl 300 mg. 3. Tribestan berisi Ekstrak Tribulus terrestris L. 250 mg.

112

4. Viagra berisi Sidenafil citrate 50 mg. 42. Antikonvulsan Trileptal berisi Oxcarbazepine 300 mg. 43. Antineoplastikum Tamofen berisi Tamoxifen citrate 10 mg. 44. Obat Hematopoietik Trental 400 berisi Pentoxifylline 400 mg. 45. Antiseptik Saluran Kemih 1. Urispas berisi Flavoxatet HCl 200 mg. 2. Urotractin berisi Pipemidic acid 400 mg. 46. Obat Antiobesitas Xenical berisi Orlistat 120 mg. 47. Obat Gout Zyloric berisi Allopurinol 100 mg.

II. SEDIAAN OWA SYRUP 1. Antibiotik 1. Amoxan Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 125 mg @ 60 ml, sediaan 60 ml. 2. Amoxan Dry Forte Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 250 mg, sediaan 60 ml. 3. Bactrim berisi tiap 5 ml mengandung Trimetoprim 40 mg, Sulfametoxazol 200 mg,sediaan 60 ml. 4. Cefspan berisi tiap 5 ml mengandung Cefixime 100 mg , sediaan 60ml. 5. Erysanbe berisi tiap 5 ml mengandung Eritromycin 200 mg @ 60 ml. 6. Amoxyl Dry Forte Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 250 mg @ 60 ml. 7. Intermoxyl Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 125 mg @ 60 ml. 8. Kandistatin drop berisi tiap ml mengandung nistatin 10.000 iu @ 12 ml.

113

9. Opimox Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 125 mg @ 60 ml. 10. Opicef Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Cefadroxil monohydrate 125 mg @ 60 ml. 2. Obat Antiasma dan Saluran Pernafasan 1. Bricasma berisi tiap ml syrup mengandung Terbutalin sulfat 0,3 mg @ 50 ml. 2. Lasal berisi tiap 5 ml mengandung Salbutamol sulfat 2 mg@ 100 ml. 3. Lasal Expektorant berisi tiap 5 ml mengandung Glyceryl Guaiacolat 75 mg, Salbutamol sulfate 2 mg @ 100 ml. 4. Meptin berisi tiap 5 ml mengandung Procaterol HCl hemihydrate 5 mcg @ 60 ml. 5. Nipe Drops berisi tiap 5 ml mengandung Acetaminofen 120 mg, Isotilpendil HCl 1 mg, Fenilefrina HCl 1 mg. 3. Obat Batuk dan Pilek 1. Epexol berisi tiap 5 ml mengandung Ambroksol HCl 15 mg @ 60 ml. 2. Mucera berisi tiap 5 ml mengandung Ambroksol HCl 30 mg @ 60 ml. 3. Toplexil berisi tiap 5 ml mengandung Oksomemazina 1,65 mg, Guaifenesina 33,3 mg @ 60 ml. 4. Antiemetik 1. Gerdilium berisi tiap 5 ml mengandung Domperidone 5 mg @ 60 ml. 2. Primperan berisi tiap 5 ml mengandung Metoklopramida 5 mg @ 50 ml. 3. Vometa berisi tiap 5 ml mengandung Domperidone 5 mg @ 60 ml. 5. Antasida dan Antiulcerasi Inpepsa berisi tiap 5 ml mengandung Sucralfate 500 mg @ 100 ml. 6. Laksatif, Pencahar Opilax berisi tiap 5 ml mengandung Lactulose 3,335 mg @ 60 ml. 7. Obat Antituberkulosa Rimactane berisi tiap 5 ml mengandung Rifampisin 20 mg @ 50 ml.

114

III. OWA SEDIAAN TETES HIDUNG, INHALER DAN TETES MATA 1. Otrivin tetes hidung digunakan untuk anti inflamasi pada hidung, berisi Xilometazolina-HCl 0,05% dan 0,1%, sediaan 10 ml. 2. Tarivid tetes telinga, digunakan untuk antiinfeksi pada telinga, tiap ml tetes berisi Ofloksasin 3 mg. 3. Symbicort Turbuhaler, digunakan untuk antiasma, tiap inhalasi berisi Budesonida 80 mcg, Formoterol fumarat 4 mcg. 4. Ventolin nebules, digunakan untuk obat antiasma, tiap nebulas berisi Salbutamol 2,5 mg. 5. Cendo Gentamycin 1%, berisi Gentamisin sulfat 1%, sediaan 5 ml. 6. Cendo Gentamycin 0,3%, tiap gram berisi Gentamycin sulfat 0,3%, sediaan 5 ml. 7. Cendo Xitrol, tiap ml tetes mata berisi Deksamethason 0,1%, Neomisin (sulfat) 3,5 mg, Polimiksin-B-SO4 6000 iu, sediaan 15 ml. 8. Cendo Catarlent, tiap ml tetes mata berisi K-Iodida 5 mg, K-Klorida 5 mg, Na-tiosulfat 0,5 mg, Timerosal 0,002 mg, sediaan 15 ml. 9. Cendo Lyteers, tiap ml tetes mata berisi Na-klorida 8,64 mg, K-klorida 1,32 mg, sediaan 15 ml. 10. Cendo Polygran, tiap ml tetes mata berisi Polimiksina-B-Sulfat 2,5 mg, Gramisidina 0,025 mg, sediaan 15 ml. 11. Cendo Mycos, tiap ml tetes mata berisi Kloramfenikol 1%, Polimiksin-B-SO4 5000 iu, sediaan 5 ml.

IV. OBAT-OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIK 1. Apisate obat metabolisme, anoreksigenikum, tiap tablet berisi Dietil propion HCl 75 mg, Vitamin B1 5 mg, Vitamin B2 4 mg, Vitamin B6 2 mg, Nikotinamid 30 mg. 2. Alganax obat Neuroleptikum (Transkuilizer minor), tiap tablet berisi Alprazolam 0,25 mg. 3. Danalgin obat Depresan susunan saraf pusat dan Analgetikum, tiap kaplet berisi Metampiron 500 mg, Diazepam 2 mg.

115

4. Proneuron obat Depresan Susunan Saraf Pusat dan Analgetikum, tiap kaplet berisi Metampiron 500 mg, Diazepam 2 mg. 5. Spasmium obat Relaksan Otot Sentral, tiap tablet berisi Klordiazepoxide HCl 5 mg, Fenil propil etilamina 30 mg. 6. Valisanbe obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet berisi Diazepam 2 mg, 5 mg. 7. Xanax obat Neuroleptikum (Transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet berisi Alprazolam 1 mg. 8. Lexotan obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet berisi Bromazepam 1,5 mg, 3 mg, 6 mg. 9. Zyparon obat Depresan SSP, Analgetik, tiap kaplet berisi Metampiron 500 mg, Diazepam 2 mg. 10. Deparon obat Depresan SSP, Analgetik, tiap kaplet berisi Metampiron 300 mg, Meprobamat 200 mg. 11. Analsik obat Depresan SSP, Analgetik, tiap kaplet berisi Metampiron 500 mg, Klordiazepoksid HCl 5 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin B12 10 mcg. 12. Ativan 1 obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet berisi Lorazepam 1 mg. 13. Braxidin obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet berisi Klordiazepoksid 5 mg, Klidinium bromide 2,5 mg. 14. Diazepam 2 mg (Generik) berisi Diazepam 2 mg. 15. Librium obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet berisi Klordiazepoksid 5 mg, Klidinium bromide 2,5 mg. 16. Rivotril obat Antikonvulsi/Antiepileptikum, tiap tablet berisi Klonazepam 2 mg. 17. Ephedrin 25 mg (generic), tiap tablet mengandung Ephedrin HCl 25 mg.

116

V. OBAT-OBAT GOLONGAN NARKOTIKA 1. Codein 10 mg, 20 mg obat analgesic dan antitussif. 2. Codipront Kapsul obat analgesic dan antitussif, tiap kapsul berisi Kodein anhydrat 30 mg, Phenyltoloxamin 10 mg. 3. Codipront Syrup obat analgesic dan antitussif, tiap 5 ml berisi Kodein anhydrat 11,11 mg, Phenyltoloxamin 3,67 mg. 4. Doveri 100 mg obat antitussif, tiap tablet berisi Pulvis Doveri 100 mg. 5. MST Continus obat Analgesic dan Antipiretik, berisi Morphin sulfate BP 15 mg.

VI. OBAT HV TABLET 1. Obat Batuk, Flu dan Pilek 1. Mextril mengandung Dekstrometorfan HBr 8 mg, Asetaminofen 50 mg, Gliserilguaiakolat 20 mg, Klorfeniramina maleat 1 mg, Fenilpropanolamin HCl 4 mg. 2. Konidin berisi Klorfeniramin maleat 2 mg, dekstrometorfan HBr 5 mg, Gliserilguaiakolat 100 mg. 3. Nalgestan berisi fenilpropanolamin HCl 15 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg. 4. Fludane berisi Parasetamol 125 mg, CTM 0,5 mg, Fenilpropanolamin HCl 3,125 mg, Gliserilguaiakolat 30 mg. 5. Fludane Plus berisi Parasetamol 500 mg, CTM 2 mg, Fenilpropanolamin HCl 12,5 mg, Dekstrometorfen HBr 15 mg. 6. Inza berisi Paracetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg. 7. Noza berisi Triprolidina HCl 2,5 mg, Pseudoefedrin HCl 60 mg, Parasetamol 500 mg. 8. Sanaflu berisi Parasetamol 500 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg. 9. Decolsin berisi Parasetamol 400 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg, Dekstrometorfan HBr 5 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg.

117

10. Ultraflu berisi Parasetamol 600 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg. 11. Paramex Flu dan Batuk berisi Parasetamol 250 mg, Propifenazon 150 mg, Pseudiefedrin HCl 30 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg. 12. Procold berisi Parasetamol 500 mg,Pseudoefedrin HCl 15 Klorfeniramin maleat 2 mg. 13. OKB Sakit Kepala dan Flu berisi Parasetamol 650 mg, Phenilephrin 10 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg. 14. Intunal berisi Parasetamol 500 mg, Phenilpropanolamin HCl 12,5 mg, Dekschlorfeniramin maleat 1 mg, Dekstrometorfan HBr 10 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg. 15. Intunal Forte berisi Paracetamol 500 mg, Phenilpropanolamin HCl 15 mg, Dekschlorfeniramin maleat 2 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg. 16. Mixagrip berisi Parasetamol 500 mg, Phenilpropanolamin HCl 15 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg. 17. Decolgen berisi Parasetamol 400 mg, Phenilpropanolamin HCl 12,5 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg. 18. Inza berisi Parasetamol 400 mg, Pseuefedrin HCl 12,5 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg. 19. Neozep Farte Parasetamol 250 mg, Phenilpropanolamin HCl 15 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg, Salisilamida 150 mg. 20. Bisolvon berisi Bromhexin HCl 8 mg. 21. Stop Cold berisi Parasetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg, Gliserilguaiakolat 15 mg. 2. Obat Antiinflamasi Neo Rheumacyl berisi Ibuprofen 200 mg, Paracetamol 350 mg. 3. Obat Analgetik dan Antipiretik 1. Paramex berisi Propifenazon 150 mg, Asetaminofen 250 mg, Deksklorfeniramina maleat 1 mg, Kafeina anhidrat 50 mg. 2. Biogesic berisi Asetaminofen 500 mg. mg,

118

3. Bodrex berisi Paracetamol 500 mg, Kofein 50 mg. 4. Bodrexin berisi Asetaminofen 80 mg. 5. Saridon berisi Asetaminofen 250 mg, Propifenazon 150 mg, Kafein 50 mg. 6. Panadol berisi Parasetamol 500 mg. 7. Poldan Mig berisi Parasetamol 400 mg, asetosal 250 mg, Kafeina 65 mg. 8. Oskadon berisi Asetaminofen 250 mg, Propifenazon 150 mg, Kafein 50 mg. 9. Neuralgin berisi Methampyron 500 mg, Thimisin HCl 50 mg, Piridoksin HCl 10 mg, Sianokobalamin 10 mcg, Trimetilxantin 50 mg. 10. OKB Obat Sakit Kepala berisi Parasetamol 650 mg, Kofein 50 mg. 11. Aspilet berisi Asam asetilsalisilat 80 mg. 12. Oskadon SP berisi Ibuprofen 200 mg, Parasetamol 350 mg. 13. Puyer 16 tiap sachet (1000 mg) berisi parasetamol 400 mg, Asetosal 250 mg, Kofein 50 mg. 4. Obat Antiasma 1. Neo napacin berisi Teofilin 130 mg, Efedrin 25 mg. 2. Asmasolon berisi Efedrin HCl 12,5 mg, Teofilin 130 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg. 3. Asmasoho berisi Teofilin 130 mg, Efedrin 25 mg. 4. Brodilex berisi Teofilin 150 mg. 5. Obat Antidiare 1. Diapet berisi Ekstrak Psidii folium 23,5%, Ekstrak Curcumae Domesticae rhizome 12,5%, Ekstrak Coixlacrima jobi semen 18%, Ekstrak pheilodendri radix 23%, Ekstrak Coptidis rhizome 23%. 2. Diagit berisi Pektin 50 mg, Attapulgit 600 mg. 3. Neo Entrostop berisi Atapulgit 650 mg, Pektin 50 mg. 4. New Diatab berisi Atapulgit Aktif 600 mg. 5. Nodiar berisi Atapulgit 300 mg, Psidii Folium Ekstrak 50 mg, Curcumae domestica rhizome ekstrak 7,5 mg. 6. Carbo tablet berisi Carbo adsorben 500 mg.

119

7. Pharolit tiap sachet mengandung Natrium klorida 0,52 gram, Kalium klorida 0,3 gram, Trinatrium sitrat dihidrat 0,58 gram, Glukosa anhidrat 2,7 gram, bahan tambahan secukupnya. 6. Antasida/Antiulcerasi dan Antispasmodik 1. Strocain P berisi Eksetazaina 5 mg, Polimigel 244 mg. 2. Promag berisi Hidrotalsit 200 mg, Mg-hidroksida 15 mg, simetikon. 3. Mylanta berisi Al-Hidroksida gel kering 200 mg.Mg-Hidroksida 200 mg, Simetikon 20 mg. 4. Plantacid berisi Al-Hidroksida gel kering 300 mg.Mg-Hidroksida 300 mg, Dimetilpolisiloksan 30 mg. 5. Polycrol berisi Al-Hidroksida gel kering 275 mg.Mg-Hidroksida 100 mg, Metilpolisiloksan 25 mg. 6. Hufamag berisi Al-Hidroksida koloidal 250 mg, Mg-trisilikat 250 mg. 7. Magasida berisi Al-Hidroksida gel kering 461 mg.Mg-Hidroksida 461 mg, Simetikon 20 mg. 8. Neosanmag fast berisi Al-Hidroksida gel kering 300 mg.Mg-Hidroksida 300 mg, dimetikon aktif 60 mg. 9. Dexanta berisi Al-Hidroksida gel kering 200 mg.Mg-Hidroksida 200 mg, Dimetilpolisiloksan aktif 20 mg. 10. Madrox berisi Mg-Hidroksida 400 mg, Al-Hidroksida gel kering 250 mg setara Al-Hidroksida 191,25 mg, Simetikon 50 mg. 11. Dialac berisi Per sachet (1 g) Tyndalized lyophilisate lactobacillus acidophilus 340 mg, Dextrose 322 mg, Vegetable cream powd 45,1 mg, Milk calcium 20 mg, Bubuk aroma strawberry 200 mg, Bubuk perasa strawberry 40 mg, Niacin 1 mg, Zn oxide 1,3 mg, Thiamin HCl 3 mg, Riboflavin 0,3 mg, Pyridoxin HCl 0,3 mg, Sucrose 1 mg, Stevioside 1 mg, Ascorbic acid 25 mg. 7. Obat Antiemetik Antimo berisi Dimenhidraminat 50 mg.

120

8. Multivitamin dan Mineral 1. Vitamin A IPI berisi Vitamin A 6000 iu. 2. Vitamin B12 IPI berisi Vitamin B12 50 mcg. 3. Vitamin B1 IPI berisi Vitamin B1 25 mg. 4. Vitamin B Compleks IPI berisi Vitamin B1 2 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 2 mg, Ca phantothenate 10 mg, Nicotinamid 20 mg. 5. Vitamin C IPI berisi Vitamin C 50 mg. 6. Vidorant Smart Tablet berisi Vitamin A 1000iu, Vitamin B1 1,4 mg, Vitamin B2 1,6 mg, Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D 100 iu, Vitamin E 5 mg, Nikotinamid 9 mg, Kalsium phantothenat 5 mg, Taurin 100 mg, Docosa Hexanoic Acid (DHA) 1,4 mg. 7. Sakatonik ABC berisi vitamin A 1000 iu, Vitamin B1 1,4 mg, Vitamin B2 1,6 mg, Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D3 100 iu, Vitamin E 5 mg, Kalsium panthotanat 5 mg. 8. Fitkom berisi Vitamin A 1000 iu, Vitamin B1 1,4 mg, Vitamin B2 1,6 mg, Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D3 100 iu, Vitamin E 3 mg, Nikotinamid 9 mg, Ca panthotenat 5 mg. 9. Vipro G berisi Epigallocate chingallate 2.500 mcg, vitamin C 500 mg, Taurin 375 mg. 10. Neo Hormoviton berisi L Arginine 500 mg, Yohimbe ekstrak 100 mg, Ginseng ekstrak setara dengan ginseng powder 1000 mg, Vitamin B1 12,5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Royal jelly 2 mg. 11. Fatigon berisi Vitamin E 30 iu, Vitamin B1 100 mg, Vitamin B2 25 mg, Vitamin B6 50 mg, Vitamin B12 100 mcg, KI aspartat 100 mg, MgI aspartat 100 mg. 12. Fatigon Spirit berisi L carnitine fumarat 100 mg, Ginseng ekstrak 20 mg, Guaranine 50 mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin b6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg. 13. Fatigon Viro berisi Ferro fumarat 90 mg, Mg sulfate 200 mcg, Copper sulfate 200 mcg, Guaranine 50 mg, Folic acid 800 mcg, Sorbitol 25 mg,

121

Vitamin B1 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 7,5 mcg, Vitamin C 50 mg. 14. Pharmaton Formula berisi Sari ginseng G115 konsentrasi tinggi 40 mg, dimetilaminoetanol 26 mg, Vitamin A palmitat 4000 iu, Vitamin B1 mononitrat 2 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 1 mg, Vitamin B12 1 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D 400 iu, Vitamin E 10 mg, Nicotinamid 15 mg, Kalsium Panthotenat 10 mg, Rutin 20 mg, Besi (II) sulfat dihidrat 33 mg, Kalsium hydrogen fosfat 307,5 mg, Kalsium fluoride 0,42 mg, Kalium fosfat 18 mg, Tembaga (II) sulfat monohidrat 2,8 mg, Mangan (II) sulfat monohidrat 3,1 mg, Magnesium sulfat trihidrat 71 mg, Seng oksida 1,25 mg, Lesitin 66 mg. 15. Enzyplex berisi Amilase 10.000 iu, Protease 9000 iu, Lipase 240 iu, Asam Desoksikholat 30 mg, Dimetilpolisiloksan 25 mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Niacinamid 10 mg, Kalsium panthotenat 5 mg. 16. Biovision berisi Bilberry Extract 80 mg, Betakaroten 3 mg, Vitamin C 60 mg, Vitamin B2 1,5 mg. 17. Evion berisi Vitamin E 100 mg. 18. Enervon C berisi Vitamin C 500 mg, Niasinamid 50 mg, Kalsium panthotenat 20 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B2 25 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin B12 5 mcg. 19. Vitalong C berisi Acidum ascorbicum 500 mg dalam bentuk lepas berkala. 20. Ester C berisi Ester C 320 mg 320 mg, Ca 32 mg, Citrus bioflavonoid 100 mg. 21. Matovit berisi Bilberry dry extract 80 mg, Betakaroten 5 mg, retrial 1600 iu, Vitamin E 40 mg. 22. Efisol berisi Decamethylene-bis-(4-aminoquinaldinium chloride) 0,25 mg, Vitamin C 25 mg. 23. Berocca berisi Vitamin B1 7,5 mg, Vitamin B2 8,5 mg, Vitamin B3 50 mg, Vitamin B5 23 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin B12 10 mcg, Vitamin

122

C 500 mg, Biotin 150 mcg, Asam folat 400 mcg, Magnesium 100 mg, Kalsium 100 mg, Seng 10 mg. 24. Neurobion berisi Vitamin B1 mononitrat 100 mg, Vitamin B6 hydrochloride 100 mg, Vitamin B12 200 mcg. 25. Neurobion 5000 berisi Vitamin B1 mononitrat 100 mg, Vitamin B6 hydrochloride 100 mg, Vitamin B12 5000 mcg. 26. Pregnasia berisi Ekstrak Ginger 350 mg, Vitamin B6 37,5 mg.. 27. Obical berisi Kalsium (sebagai Kalsium Karbonat) 600 mg, Magnesium 50 mg, Fosfor 50 mg, Vitamin D3 200 iu, Frukto Oligosakarida 100 mg. 28. Obimin-AF berisi Vitamin A 6000 iu, Vitamin D 400 iu, Vitamin C 100 mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 2,5 mg, Vitamin B6 15 mg, Vitamin B12 4 mcg, Niasinamida 20 mg, Kalsium pantothenat 7,5 mg, Asam folat 1 mg, Besi II fumarat 90 mg, Kalsium laktat 250 mg, Tembaga (sebagai tembaga sulfat 0,1 mg, Iodium (sebagai Kalium iodide) 0,1 mg, Fluorida (sebagai Natrium fluoride) 1 mg. 29. Obipluz berisi Vitamin A 3000 iu, Vitamin D 200 iu, Vitamin E 30 iu, Vitamin B1 2 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 3 mg, Vitamin B12 3 mcg, Asam folat 1000 mcg, Kalsium pantothenat 8 mg, Biotin 35 mcg, Nikotinamid 20 mg, Vitamin C 100 mg, Zat besi, Elemental (sebagai Besi sulfat) 30 mg, Iodium 150 mcg, Kalsium karbonat 100 mg, Seng (sebagai Sulfat) 15 mg, Magnesium (sebagai Magnesium sulfat ) 5 mg, Mangan (sebagai Mangan sulfat) 1 mg, Tembaga (sebagai Tembaga sulfat) 1000 mcg, Minyak ikan 500 mg, Omega 3 135 mg (Asam Dokosaheksanoat (DHA) 105 mg dan Asam Eikosapentanoat (EPA) 20 mg). 30. Nulacta untuk Ibu berisi Fish oil 18/12 EPA/DHA 373 mg, Pepermint oil 3 mg, Vitamin E 4 mg. 31. Pronemia berisi Vitamin C 100 mg, Vitamin B12 100 mcg, Asam folat 400 mcg, Nano-Fe 11,25 mg. 32. Prolacta with DHA for Mother berisi Docosahexaenoic Acid (DHA) 214 mg, Eicosapentaenoic Acid (EPA) 20 mg, Natural vitamin E 10 mg.

123

33. Prolacta with DHA for Baby berisi Natural Fish oil (from tuna) 400 mg, Docosahexaenoic Acid (DHA) 108 mg, Eicosapentaenoic Acid (EPA) 28 mg, Arachidonic acid (AA)7,6 mg, Primrose oil 100 mg, Gamma Linolenic acid 10 mg, Linoleic acid (LA) 65 mg. 34. Imboost berisi Echinaceae 250 mg, Zinc picolinat 10 mg. 35. Imboost Force berisi Echinaceae purpurea 250 mg, Black elderberry 400 mg, Zinc picolenate 10 mg. 36. Imunos berisi Echinacea (EFLA 894) 500 mg, Zinc pikolinat 10 mg, Selenium 15 mcg, Ascobic acid 50 mg. 37. Stimuno berisi Ekstrak kering Phylanthus niruri L. 50 mg. 38. Cucuma berisi Bubuk dari Akar curcuma 200 mg. 39. Curvit berisi Vitamin B1 3 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, carotene 4 mg, Dexphantenol 3 mg, Curcuminoid 2 mg, Ca glukonate 300 mg. 9. Obat Gatal Lacomin berisi Kalsium laktat 500 mg, Klorfeniramin maleat 3,5 mg, Kafein 25 mg. 10. Antiseptik mulut Degirol berisi Dequalinum chloride. 11. Antelmentika 1. Combantrin 125 tablet berisi Pirantel pamoat 125 mg. 2. Combantrin 250 tablet berisi Pirantel pamoat 250 mg. 3. Combantrin Syrup rasa jeruk @ 15 ml berisi tiap 5 ml mengandung Pirantel pamoat 125 mg. 4. Combantrin Syrup rasa karamel @ 15 ml berisi tiap 5 ml mengandung Pirantel pamoat 250 mg. 5. Upixon @ 15 ml berisi tiap 5 ml mengandung Piperazin 1 gram. 6. Vermox 500 berisi Mebendazol 500 mg. 12. Pemanis Buatan Sacchorit tablet berisi Sodium saccharin 3,6 mg, Sodium siklamat 45 mg.

124

13. Obat Dimenorrhoe Feminax berisi Parasetamol 500 mg, Ekstrak hiosiami 19 mg. 14. Laksativ/Pencahar Dulcolax berisi Bisacodyl 5 mg.

VII. PRODUK JAMU 1. Pil Sakit Perut digunakan untuk mengobati sakit perut berisi Herba pogostemonis 200 mg, Radix angelicae 200 mg, Pericarpium citri reticulatae 200 mg, Herba Asori 100 mg, Herba Menthae 200 mg, Rhizoma Notopterygii 196 mg, Radix Platycodi 200 mg, Rhizoma Pinellae 200 mg, Radix Glycyrrhizae 300 mg, Peppermint Oil 2 mg, Menthol 2 mg. 2. Srongpas digunakan sebagai penambah stamina berisi Eurycomae Radix 50%, Ginseng 25%, Elephantopi folium 10%, Retrofracti fructus 5%, Zingiberis zerumbeti rhizome sampai 100% dalam bentuk ekstrak. 3. Lelap Kaplet digunakan untuk membantu meringankan gejala susah tidur berisi Valerianae Radix 38,46%, Myristicae Semen 17,69%, Eleuthroginseng Radix 15,38%, Polygalae Radix 20,77%. 4. Pil Kita digunakan sebagai menambah stamina berisi Zingiberis Zerumbeti Rhizoma 20%, Retrofracti Fructus 35%, Curcumae Rhizoma 15%, Curcumae Aeruginosae Rhizoma 5%, Kaemferiae Rhizoma 5%, bahan-bahan lain sampai 100%. 5. Ambeven digunakan sebagai obat antihemoroid/wasir berisi Graptophyllum pictum-folia 30%, Sophora japonica-flos 15%, Rubia cordifolia-radix 15%, Coleus atropurpureus-folia 10%, Sanguisorba officinalis-radix 10%, Kaemferiae angustifolia-Rhizoma 10%, Curcuma heyneana-Rhizoma 10%. 6. Asifit digunakan sebagai pelancar Air Susu Ibu berisi Serbuk simplisia kering daun katuk 114 mg, Vitamin B12 20 mcg, Vitamin B6 15 mg, Vitamin B2 2,5 mg, Vitamin B1 10 mg. 7. Lancar ASI digunakan sebagai pelancar Air Susu Ibu berisi Ekstrak Sauropi Folium 25%, bahan tambahan lain sampai 100%.

125

8. Vermint kapsul digunakan sebagai obat demam thypoid berisi Lumbricus Rubellus 250 mg. 9. Rapet Wangi digunakan khusus untuk wanita berisi Kayu rapet 850 mg, Daun Jati blanda 225 mg, Rimpang Kunyit 85 mg, Biji Klabet 85 mg, Kapulogo 85 mg, bahan lain sampai 100% dalam bentuk ekstrak. 10. Pil Tuntas digunakan untuk melancarkan haid yang tidak teratur berisi Nigelleae Sativae Semen 15%, Acilleae Folium 20%, Blumeae Folium 20%, Zingiberis Rhizoma 8%, dan bahan lain sampai 100% dalam bentuk ekstrak. 11. Diyet digunakan untuk menurunkan berat badan berisi Guazumae folium ekstrak 25%, Zingiberis purpurei rhizome ekstrak 25%, Gallae ekstrak 15%, Murrayae folium ekstrak 35%. 12. Natur Slim digunakan untuk menurunkan berat badan berisi Rhei Radix 500 mg, Guazumae Folium 1500 mg, Glasilaria sp 500 mg. 13. Merit digunakan untuk menurunkan berat badan berisi Guazumae Folium 150 mg, Rhei Radix 50 mg, Granati Fructus Cortex 50 mg, bahan lain sampai 500 mg. 14. Yungsan digunakan untuk mengobati keputihan berisi Andrographidis Herba 40%, Caricae Folium 5%, Curcumae Rhizoma 20%, Piperis Folium 5%, bahan lain sampai 100%.

VIII. OBAT HV TETES MATA 1. Braito berisi Tetrahidrozolin HCl 0,05% netto 1 ml. 2. Insto berisi Tetrahidrozolin HCl 0,05% b/v, Benzalkonium Klorid 0,01% netto 7,5 ml dan 15 ml. 3. Insto Moist berisi Hydroxypropyl Methylcellulose 3,0 mg, Benzalkonium klorid 0,1 mg netto 7,5 ml. 4. Rohto berisi Nafazolin HCl 0,012%, Asam borat, Natrium borat, Dinatrium edetat, Polisorbat 80, Benzalkonium klorid, Klorbutanol dan L-Menthol sebagai Cooling Agent netto 6 ml. 5. Visine berisi Tetrahidrozolin HCl 0,05% netto 6 ml.

126

6. Visine Tears berisi Polietilenglikol 400 1%, Gliserin 0,2% dan hidroksi propil Metilselulosa 0,2%, sediaan 6 ml.

IX. OBAT GOSOK 1. Obat Gosok Khalifa berisi kuno 55%, Methyl Salysilate 10%, Minyak gondopuro 10%, Minyak ekalitus 5%, Minyak caslaroct 5%, Menthol crystal 5%, Camphora 5%, Alkohol murni 5%. 2. Minyak Gosok Cap Tawon berisi Oleum cocos 60%, Oleum Cajuputi 5%, Oleum Citronellae 5%, Oleum Terebinthinae 5%, Piperis Folium 3%, Zingiberis rhizome 2%, Alium sativum 1,5% bahan-bahan lain sampai 100%. 3. Minyak Kulit Lawang Cap Cendrawasih berisi Kulit pohon kayu lawang 100%. 4. Minyak Gosok Konicare berisi Methylis salicylas 5%, Mentholum 5,2%, camphora 5,2%, Glycerolum 5%. 5. Minyak Obat Gosok Cap Sembila Mutiara berisi Oleum Cocos 20%, Oleum Citronellae 10%, Oleum Foeniculi 10%, OLeum menthae Piperitae 15%, Alii Sativi Bulbus 10%, Angelicae Radix 10%, bahan-bahan lain sampai 100%.Minyak Otot Geliga berisi Oleum Cinnamomi 9%, Daun Citronella 2%, Oleum Terpentin 22%, Methyl Salicylate 66,6%, Zat Draconis 0,3%, Nonivamide 0,1%. 6. Minyak Cap Kapak berisi Menthol Crystate 20%, Eucalyptus oil 15%, Methyl salicylate 15%, Camphor 5%, Essential oil 12%, basis sampai 100%. 7. Minyak Telon Cap Lang berisi Oleum Cocos 25%, Oleum Cajuputi 60%, Oleum Foeniculi 15%. 8. Minyak Telon Cap Gajah berisi tiap 10 ml mengandung Minyak Kayu Putih 4 ml, Minyak Adas 2 ml, Minyak Kelapa 4 ml. 9. Minyak Telon Konicare berisi Oleum Cajuputi 42%, Oleum anisi 8%, Oleum Cocos 50%. 10. Minyak Sereh Wangi Cap Dragon berisi Oleum Citronellae 100%. 11. Gondopuro Oli Cap Gajah berisi tiap 10 ml mengandung Oleum Gondopuro 10 ml.

127

12. Minyak Kayu Putih Konicare berisi Oleum Cajuputi 100%. 13. Minyak Kayu Putih Cap Lang berisi Oleum Cajuputi 100%. 14. Minyak Katu Putih Cap Gajah berisi tiap 10 ml mengandung Minyak Kayu putih10 ml.

X. OBAT HV SYRUP 1. Obat Flu, Batuk dan Pilek 1. Coldrexin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Dekstrometorpan HBr 3,75 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, Fenilpropanolamin HCl 3,125 mg, sediaan 60 ml. 2. Actifed, tiap 5 ml berisi Tripolidina HCl 1,25 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, sediaan 60 ml. 3. Zenirex, tiap 5 ml berisi Prometazine HCl 5 mg, Ekstrak ipeka 4 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg, sediaan 60 ml. 4. Wood Pepermint Child, tiap 5 ml berisi Guaefenesin 50 mg, netto 60 ml. 5. Vicks Formula 44, tiap 5 ml berisi Dekstrometorpan HBr 5 mg, Doksilamina suksinat 3 mg, sediaan 27 ml, 50 ml dan 100 ml. 6. Triaminic Batuk, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 15 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg, sediaan 60 ml. 7. Triaminic Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 15 mg, Guaefenesin 50 mg, sediaan 60 ml. 8. Triaminic Pilek, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 15 mg, klorfeniramin maleat 1 mg, sediaan 60 ml. 9. Termorex Plus, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Pseudoefdrin HCl 7,5 mg, Gliserilguaiakolat 25 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, sediaan 60 ml 10. Paratusin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Noskapin 10 mg, Gliserilguaiakolat 25 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg, Pseudoefedrin 7,5 mg, Sari akar manis 125 mg, sediaan 60 ml. 11. Anakonidin, tiap 5 ml berisi Dekstrometorfan HBr 5 mg, Gliserilguaiacolat 25 mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, sediaan 30 ml dan 60 ml.

128

12. Allerin Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Gliserilguaiakolat 50 mg, Natrium sitrat 180 mg, Difenhidramine HCl 12,5 mg, Pseudoefedrin 15 mg, sediaan 60 ml. 13. Bronchitin Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Efedrin HCl 8 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg, Parasetamol 200 mg, Klorfeniramin maleat 2,5 mg, sediaan 60 ml. 14. Bisolvin Kids, tiap 5 ml berisi Bromhexin HCl 2 mg, sediaan 60 ml. 15. Bodrexin Flu dan Batuk, tiap 5 ml berisi Parasetamol 80 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg, Fenilpropanolamin HCl 3 mg, Guaefenesin 25 mg, Na sitrat 60 mg, sediaan 60 ml. 16. Citocetin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 120 mg, Efedrin HCl 2,5 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg, Gliserilguaiakolat 1,5 mg, Vitamin C 15 mg, Na-sitrat 60 mg, sediaan 60 ml. 17. Decadryl Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Difenhidramin HCl 13,5 mg, Ammonium klorida 131,5 mg, Na sitrat 55 mg, Menthol 1 mg, Alkohol 5%, sediaan 60 ml. 18. Disudrin, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 30 mg, sediaan 60 ml. 19. Halmezyn, tiap 5 ml berisi Dekstrometorfan HBr 7,5 mg, Prometazina HCl 5 mg, Ammonium klorida 44 mg, Bromheksin HCl 4 mg, Na sitrat 17 mg. 20. Hufagrip, tiap 5 ml berisi Parasetamol 120 mg, Efedrin HCl 5 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg, sediaan 100 ml. 21. Ikadryl, tiap 5 ml berisi Difenhidramin HCl 5 mg, Dekstrometorfan HBr 7,5 mg, Fenilefrin HCl 15 mg, Amonium klorid 62,5 mg, Na sitrat 25 mg, sediaan 60 ml. 22. Kontrabat, tiap 5 ml berisi Parasetamol 150 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Dekstrometorfan HBr 7,5 mg, Gliserilguaiakolat 30 mg, Alkohol 3%, sediaan 100 ml. 23. Laserin, tiap 5 ml berisi Euphorbiahirta 0,15 g, Jahe 6 g, Cengkeh 0,6 g, Daun sirih 1,8 g, Daun saga 0,3 g, Buah kardamon 0,15 g, dan Mentho arvensis 0,15 g, Daun hibiscus 0,15 g, Minyak permanent 0,015 ml, Sari akar manis 0,015 g, sediaan 60 ml.

129

24. Mextril, tiap 5 ml berisi Dekstrometorfan HBr 8 mg, Parasetamol 50 mg, Gliserilguaiakolat 20 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg, Fenilpropanolamin HCl 4 mg, sediaan 60 ml. 25. Mucohexin, tiap 5 ml berisi Bromhexin HCl 4 mg, sediaan 60 ml. 26. Nellco Special OBH, tiap 5 ml berisi Ammonium klorida 40 mg, Klorfeniramin maleat 1,3 mg, Efedrin HCl 2,5 mg, Glyzyrrhizae succus 100 mg, Parasetamol 135 mg, Oleum Menthae Piperita q.s. , sediaan 60 ml 27. Paracetin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Gliserilguaiakolat 30 mg, Efedrin HCl 3 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, sediaan 60 ml. 28. Sanadryl, tiap 5 ml berisi Difenhidramin HCl 12,5 mg, Amonium klorida 100 mg, K-sulfoguaiakolat 30 mg, Na-sitrat 50 mg, Menthol 1mg, sediaan 60 ml. 29. Poncolin, tiap 5 ml berisi Klorfeniramin maleat 2 mg, Efedrin HCl 5 mg, Na-sitrat 75 mg, Guiafenesin 50 mg, sediaan 60 ml. 2. Multivitamin/Mineral 1. Durol, tiap 15 ml berisi Vit-B1 2,5 mg, Vit B2 1,5 mg, Vit B6 1 mg, Vit B12 10 mcg, Nikotinamid 12,5 mcg, Panthotenic acid 5 mg, Folic acid 0,5 mg, Na-glycerophosphat 150 mg, K-glycerophosphat 5 mg, Manganese sulfat 2 mg, Ferric ammon citrate 25 mg, Ethanol 1,425 ml, sediaan 60 ml. 2. Tribost, tiap 5 ml berisi Black elderberry 50 mg, Echinacea purpurea 500 mg, Phyllanthus niruri 100 mg, sediaan 60 ml. 3. Sakatonik Liver, tiap 5 ml berisi Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit C, nikotinamid, Ca panthotenat, Na hipofosfat, Mn sulfate, Ferro sulfat, sediaan 100 ml. 4. Tonikum Bayer, tiap 5 ml berisi Vit B1 3,3 mg, Vit B6 0,35 mg, Nikotinamid 5 mg, Ethanol 250 mg, sediaan 100 ml. 5. Becombion Syrup Ekstra Lysine, tiap 5 ml berisi Vit B1 5 mg, Vit B2 2mg, Vit B3 20 mg, Vit B5 3 mg, Vit B6 2,5 mg, Vit B12 3 mcgL-Lysine HCl 375 mg, sediaan 60 ml.

130

6. Biolysin, tiap 5 ml berisi Vit A 5000 iu, Vit B1 3 mg, Vit B2 2 mg, Vit B6 1 mg, Vit B12 5 mcg, Vit C 50 mg, Vit D3 1000 iu, D-panthenol 3 mg, Llysine HCl 200 mg, Niasinamid 20 mg, sediaan 60 ml. 7. Cerebrofort, tiap 5 ml berisi DHA 10 mg, Amino acids 15 mg, EPA 2 mg, L-glutamic acid 50 mg, Folic acid 100 mcg, Vit B1 1,5 mg, Vit B2 1,5 mg, Vit B6 1,5 mg, Vit B12 12mcg, Vit A 2000 iu, Vit C 50 mg, Vit D 200 iu, sediaan 60 ml. 8. Elkana, tiap 5 ml berisi Vit A, Vit D, Vit C, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Nikotinamid, Ca panthothenat, Kolina, Inositol, Ca glukonat, Ca hipofosfit, Lisina HCl, sediaan 60 ml. 9. Fitkom, tiap 5 ml berisi Dexphantenol 5 mg, Fe glukonat 3,6 mg, Inositol 12 mg, L-lysine HCl 100 mg, Nicotinamid 20 mg, Taurine 125 mg, Vit A 2500 iu, Vit B1 7,5 mg, Vit B12 15 mcg, Vit B2 5 mg, Vit B6 5 mg, Vit C 60 mg, Vit D3 200 iu, Vit E 6 mg, sediaan 60 ml. 10. Hufalysin, tiap 5 ml berisi Vit A, Vit D3, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit C, Niasinamid, D-pantenol, L-lisina HCl. 11. Igastrum, tiap 5 ml berisi Colostrum bovine 250 mg, Vit A 2000 iu, Vit D 200 iu, Vit b1 0,6 mg, Vit B2 0,5 mg, Vit B6 0,5 mg, Vit B6 0,5 mg, Vit B12 1,5 mg, Nikotinamid 5 mg, Pantotenol 2,5 mg, sediaan 60 ml. 12. Imboost, tiap 5 ml berisi Echinaceae 250 mg, Zinc picolinat 5 mg, sediaan 60 ml. 13. Imboost Force, tiap 5 ml berisi Echinaceae purpurea 250 mg, Black elderberry 400 mg, Zinc picolenate 5 mg, sediaan 60 ml. 14. Likurmin, tiap 5 ml berisi Curcuminoid 2 mg, Lysine HCl 250 mg, Vit B1 3 mg, Vit b2 2mg, Vit B6 5 mg, Vit B12 5 mcg, Niasinamid 5 mg, Panthothenic acid 3 mg, sediaan 60 ml. 15. Imunos tiap 5 ml berisi Echinacea (EFLA 894) 500 mg, Zinc pikolinat 5 mg, Selenium 15 mcg, Ascobic acid 50 mg, sediaan 60 ml. 16. Matovit, tiap 5 ml berisi Bilberry dry ekstrak 40 mg, Retinol 800 iu, carotene 2,5 mg, Vit E 20 mg, sediaan 60 ml.

131

17. Nutrilin drops, Vit B1 2,5 mg, Vit B2 2,5 mg, Vit B6 2 mg, Vit B12 16,66 mg, Niasinamid 16,66 mg, Vit C 83,33 mg, Vit A 5000 iu, Vit D3 333,33 iu, sediaan 15 ml. 18. Starmuno, tiap 5 ml berisi Polinacea 100 mg, Black Elderberry 250 mg, Zinc picolinate 5 mg, sediaan 60 ml. 19. Scotts Emulsion Orange, tiap 15 ml berisi Cod Liver oil 2,94 gram (Vit A 850 iu, Vit D 85 iu), Ca hypophosphite 144 mg, Na hypophosphite 72 mg 20. Sangobion, tiap 5 ml berisi Fe glukonate 129,5 mg, Vit B1 1mg, Vut B2 1 mg, Vit B6 1,5 mg, Nicotinamide 15 mg, Biotin 300 mcg, sediaan 200 ml. 21. Stimuno, tiap 5 ml berisi Ekstrak kering Phylanthus niruri L. 50 mg, sediaan 60 ml. 3. Antipiretik dan Analgetik 1. Pamol, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml. 2. Panadol, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml. 3. Proris, tiap 5 ml berisi Ibuprofen 100 mg, sediaan 60 ml. 4. Sanmol, tiap 5 ml berisi Parasetamol 120 mg, sediaan 60 ml. 5. Tempra, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml. 6. Termorex, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml. 4. Antacida/Antiulcerasi 1. Ultilox, tiap 5 ml berisi Magnesium Hidroksida 250 mg, Aluminium Hidroksida 250 mg, Dimetilpolisiloksan 125 mg, sediaan 150 ml. 2. Dexanta, tiap 5 ml berisi Aluminium Hidroksida 200 mg, Magnesium Hidroksida 200 mg, Dimetilpolisiloksan aktif 20 mg, sediaan 100 ml. 3. Magasida, tiap 5 ml berisi Aluminium hidroksida, magnesium hidroksida gel kering 461 mg, Simetikon 20 mg, sediaan 150 ml. 4. Mylanta, tiap 5 ml berisi Aluminium hidroksida gel kering 200 mg, magnesium hidroksida 200 mg, sediaan 150 ml. 5. Plantacid Forte, tiap 5 ml berisi Aluminium Hodroksida 400 mg, Magnesium Hidroksida 400 mg, Dimetilpolisiloksan 100 mg, sediaan 100 ml.

132

6. Triocid, tiap 5 ml berisi aluminium hidroksida 200 mg, Magnesium hidroksida 200 mg, Simetikon 20 mg, sediaan 100 ml. 5. Laksativ/Pencahar 1. Lactulax, tiap 5 ml berisi Latulosa 3,335 gram, sediaan 60 ml. 2. Laxadine, tiap 5 ml berisi Fenolftaleina 55 mg, Parafin cair 1200 mg, Gliserin 378 mg, Jelly 9,4 mg, sediaan 60 ml. 6. Obat Antidiare 1. Kaopectate, tiap 30 ml berisi Kaolin 5,92 gram, Pektin 132 mg, sediaan 120 ml. 2. Kaolimec, tiap 15 ml berisi Kaolin 2,958 mg, Pektin 66 mg, sediaan 120 ml. 7. Obat Peluruh Batu Ginjal Batugin Eliksir, tiap 30 ml eliksir berisi Ekstrak daun tempuyung setara dengan bubuk kering 3 gram, Ekstrak daun kejibeling setara bubuk kering 0,3 gram, sediaan 300 ml.

XI. SEDIAAN BALSAM 1. Rheumason Balsam Gosok Hijau, tiap gram berisi Methylis salicylas 40 mg, Mentholum 100 mg, Camphora 100 mg, Oleum Eucalypti 32 mg, sediaan 15 gram. 2. Rheumason Classic Balm, tiap gram berisi Mentholum 150 mg, Camphora 200 mg, Oleum Caryophylli 17,5 mg, Oleum Menthae 159 mg, Oleum Eucalypti 129 mg, sediaan 15 gram. 3. Hansaplast Balsem, tiap gram berisi Methyl salicylate 5%, Eucalyptus Oil 8,5%, Camphor 5%, Menthol 10%, sediaan 10 gram. 4. Tjing Tjau Balsem, tiap gram berisi Camphora 20%, Menthol 18%, Peppermint Oil 2%, Cassia Oil 1,5%, Wax 13,5%, Vaselin 45%,, sediaan 36 gram, 20 gram. 5. Balsem Otot Geliga, tiap gram berisi Methyl salicylate 246,6 mg, Menthol 122,2 mg, Base ad 1000 mg, sediaan 10 gram, 40 gram.

133

6. Balsem Cap Lang, tiap gram berisi L-Menthol 155 mg, Eucalyptus oil 195 mg, Methyl salicylate 80 mg, Camphora 40 mg, sediaan 10 gram, 20 gram. 7. Balsem Balpirik Kayu Putih, tiap gram berisi Oleum Cajuputi 10%, Oleum Eucalypti 4%, Oleum Myristicae 1%, Terpentinae 2%, Mentholi 0,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram. 8. Balpirik Ekstra Kuat, tiap gram berisi Oleum Cajuputi 10%, Oleum Eucalypti 4%, Menthol 8%, Camphora 15%, Clove Oil 2%, Pepermint oil 12%, sediaan 20 gram. 9. Balpirik Ekstra Wangi Jasmine, tiap gram berisi Menthol 14%, Camphora 10%, Oleum Eucalypti 10%, Methyl salicylate 10%, Jasmine Oil 2,5%, Wheat Germ oil 2,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram. 10. Balpirik Ekstra Wangi Lavender, tiap gram berisi Menthol 14%, Camphora 10%, Oleum Eucalypti 10%, Methyl salicylate 10%, Lavender Oil 2,5%, Wheat Germ oil 2,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram. 11. Balpirik Ekstra Wangi Rose, tiap gram berisi Menthol 14%, Camphora 10%, Oleum Eucalypti 10%, Methyl salicylate 10%, Rose Oil 2,5%, Wheat Germ oil 2,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram. 12. Balsem Putih Cap Singa, tiap gram berisi Menthol 15%, Essential oil 20%, Basis ad 100%, sediaan 20 gram. 13. Counterpain, tiap gram berisi Methyl salicylate 102 mg, Eugenol 13,6 mg, Menthol 54,4 mg, Vinishing Cream base to 1000 mg, sediaan 5 gram, 15 gram, 30 gram, 60 gram dan 100 gram. 14. Counterpain Cool, tiap gram berisi Menthol 4%, sediaan 15 gram. 15. Tranpulmin, tiap gram berisi Eucaliptol 100 mg, Menthol 50 mg, Camphor 25 mg, Sage oil 25 mg, Extractive Substances from Camomile flowers 2 mg, sediaan 5 gram. 16. Transpulmin BB, tiap gram berisi Eucalyptol 100 mg, Camomile Concentrate III 7,44 mg, sediaan 5 gram. 17. Copal, tiap gram berisi Camphora BP 2,0% b/b, Menthol BP 2,0% b/b, Eucalyptus oil BP 2,0%, sediaan 20 gram.

134

XII. SEDIAAN HV LAIN 1. Pagoda Salep, digunakan untuk mengobati gatal-gatal tiap gram berisi Asam salicylat 12%, Sulfur 10%, Asam Benzoat 5%, Camphora 3%, Menthol 1%, sediaan 10 gram. 2. Kalpanax Cream, digunakan untuk mengobati infeksi jamur tiap gram berisi Miconazol 2%, sediaan 5 gram. 3. Virugon, digunakan untuk mengobati herpes tiap gram berisi Ekstrak Drymariae setara dengan Drymariae Herba 10%, bahan lain hingga 100%. 4. Ellgy Plus, digunakan untuk mengobati kaki pecah-pecah, tiap gram berisi Portulaca Extract 5,0%, Dimethicone 350 5,0%, Sodium lactate 5,0%, Saccharide isomerate 3,0%, Cetosteanyl alcohol, Isopropyl Myristate, Propilen glycol, Glycerine, Ceteareth-6-(and) Steryl alcohol, Ceteareth-25, 2Phenoxyethanol, Methyl, Ethyl, Propyl, Butyl paraben, Lavender oil, Imidurea, Purified water, Lactic acid, sediaan 50 gram dan 10 gram. 5. Bephanten, Salep bayi untuk ruam popok, berisi Dekspanthenol 5%, sediaan 20 gram. 6. Neo Ultrasiline, digunakan untuk mengobati panu, kadas, kurap, kutu air, tiap gram berisi Clotrimazole 1%, sediaan 5 gram. 7. Daktarin, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi Mikonazole nitrat 2%, sediaan 5 gram. 8. Fungiderm, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi Chlotrimazole 1%, sediaan 5 gram. 9. Nizoral SS, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi Ketoconazole 1%, sediaan 80 ml. 10. Caladine, digunakan untuk mengobati biang keringat, tiap gram berisi kalamin 10%, Sengoksida 2%, Kamfer 0,01%, Menthol 0,01%, parfum q.s. 11. Melanox cream, digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajah, tiap gram berisi Hidrokuinon 2%, sediaan 15 gram. 12. Bioquin, digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajah, tiap gram berisi Hidrokuinon 20 mg. sediaan 15 gram.

135

13. Canesten, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi Chlotrimazole 1%, sediaan 3 gram. 14. Peditox, digunakan untuk membunuh kutu rambut, tiap ml berisi Hexachlorocyclohexane 0,5%, sediaan 15 ml. 15. Albothyl, digunakan untuk mengobati sariawan mulut, tiap ml berisi Policresulen 36% (g/g), sediaan 5 ml. 16. Salep 2-4, digunakan untuk mengobati gatal-gatal, tiap gram berisi Acid salicyl 2%, Sulfur praecip 4%, sediaan 15 gram. 17. Salep Ichtyol, digunakan untuk mengobati bisul, tiap gram berisi Ichtamolum 10%, sediaan 15 gram. 18. Salep Levertran, digunakan untuk mengobati luka baker, tiap gram berisi Oleum iecoris aselli 100 mg, sediaan 15 gram. 19. Acnol, digunakan untuk mengobati jerawat, tiap gram berisi Allantoin 0,20%,Camphor 0,50%, Sulfur 8,00%, M-hydroxybenzene 2,0% trichlorohydroxyphenylethe 0,10%. 20. Kalpanax cair, tiap ml berisi Salicylic acid 4%, Benzoic acid 4%, Povidone Iodine (setara dengan Iodine 0,5%) 5%, sediaan 10 ml.

Anda mungkin juga menyukai