Anda di halaman 1dari 27

TUGAS FISIKA

KERJA DAN ENERGI SERTA HUBUNGANYA

Di susun oleh: 1. MUHAMMAD ROZIK NPM : 12.05.0.040 2. CIKA ANGGRAENI NPM : 12.05.038 3. LIZA MARLIAN NPM : 12.05.002 4. AMRIL NPM : 12.05.048 5. HANDOKO NPM : 12.05.011 6. RUDIYANTO NPM : 12.05.0.022

F-KIP PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KEPULAUAN RIAU 2012

KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena hanya dengan kehendaknya lah pembuatan materi yang berjudul Kerja dan Energi ini dapat kami selesaikan dengan tidak ada sembarang halangan apapun yang berarti. Juga ucapan terimakasiah kepada dosen pembimbing dan teman-teman semua yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam proses pembuatan materi pembelajaran ini. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan khususnya ilmu Fisika sebagian dari mahasiswa termasuk penulis sendiri seringkali mengalami kesulitan dalam konteks pemahamannya. biasanya hal ini disebabkan oleh kebingungan terhadap susunan bahasa yang disampaikan maupun materi-materi yang terlalu rumit penjabarannya.menyadari hal ini, kami mencoba untuk menyusun sebuah materi pembelajaran yang sebisa mungkin kami utamakan penyederhanaannya, baik itu dari segi penyederhaan bahasa yang digunakan maupun dari segi pembahasan materinya. Sehingga diharapkan dapat mempermudah teman-teman atau pun pembaca untuk mempelajarinya. Akhirnya, kami hanya bisa berharap materi pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai sebuah referensi pendalaman ilmu tentang Kerja dan Energi. Menyadari bahwa kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan yang Maha Esa semata, maka dengan tangan yang sangat terbuka kami akan selalu menunggu kritik ataupun saran dari pembaca mengenai isi materi

pembelajaran ini dan kritik serta saran tersebut akan kami jadikan sebagai acuan untuk perbaikan dan juga sebagai pembelajaran
berikutnya.

pembuatan materi-materi

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................i DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................iii

BAB II : KERJA DAN ENERGI ............................................................................1 1. Kerja .................................................................................................................1 A. Pengertian .....................................................................................................1 B. Kerja Dalam Gaya Konstan ..........................................................................2 C. Satuan Dan Dimensi Kerja ...........................................................................3 D. Kerja Oleh Lebih Dari Satu Gaya ................................................................3 E. Kerja Oleh Gaya Tidak Teratur ....................................................................4 2. Energi ...............................................................................................................5 A. Pengertian ....................................................................................................5 B. Macam-Macam Energi ................................................................................6 C. Hubuangan Kerja Dan Energi Kinetik ................................................................ ..8 D. Hukum Kekekalan Energi Mekanik ..........................................................10

BAB III : SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN ...................................................11 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................23

ii

BAB I
PENDAHULUAN

Saat kita ingin memindahkan lemari pakaian, teknik yang biasa nya dilakukan adalah dengan cara mendorongnya. Dengan tenaga yang dimiliki tentunya kita akan terus mengusahakan lemari tersebut agar bergerak ke arah yang diinginkan. Sampai lemari itu berpindah ke posisi yang baru, tentunya kita merasakan sedikit kehilangan tenaga sebagai konsekwensi dari aktifitas yang baru saja dikerjakan. Aktivitas yang dilakukan tersebut merupakan salah satu bentuk Usaha/Kerja, dengan catatan usaha/kerja tersebut baru bernilai jika lemari tersebut mengalami perpindahan. Dan masih banyak lagi bentuk kerja/usaha yang hampir pasti dilakukan tanpa kita menyadarinya. Uraian di atas merupakan sedikit gambaran mengenai Kerja dan Energi serta hubuangan nya. Hasil Usaha /Kerja yang dilakukan sangat bergantung oleh Energi yang dimilikinya. energi yang dimiliki akan hilang sesuai dengan itensitas usaha yang dilakukannya. Semakin besar itensitas kerja yang dilakukan maka semakin besar pula energi yang dibutuhkan dan sebaliknya. Tetapi di sini kita akan membicarakan dan membahas mengenai kerja dan energi tersebut dengan objek yang berbeda. Dan perlu diingat bahwa usaha/kerja dalam fisika berbeda dengan usaha yang lazim disebutkan dalam kehidupan sehari hari. Misalnya usaha menyelesaikan ujian, dan sebagainya. Selain pembahasan mengenai kedua teori tersebut, kita juga akan membahas tentang bagai mana hubungan antar keduanya. Mengingat jika tanpa adanya energi, mustahil sebuah benda akan mengalami perpindahan, padahal agar usaha/kerja dari sebuah benda memiliki nilai, maka harus ada perpindahan tersebut. Materi ini selain disusun sebagai sebuah Tugas, juga bertujuan sebagai media pemahaman bagi pembaca tentang Pengertian dasar, perhitungan dan contoh soal serta pembahasannya disusun sedemikian rupa agar mudah untuk di pelajari dan dipahami. Selain itu makalah ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai aplikasi kerja dan energi dalam kehidupan sehari-hari sehingga memungkinkan kita dapat mengerti bahwa fisika itu selalu berkaitan banyak hal yang kita lakukan kapanpun dan dimanapun.

iii

BAB II
KERJA DAN ENERGI

1. KERJA

A. Pengertian Saat SLTA sebagian besar dari kita telah mempelajari ilmu Fisika tentang usaha serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi disini kita tidak akan lagi menyebutnya sebagai usaha, melainkan dengan kata Kerja. Kerja dalam kehidupan sehari tidak sama dengan Kerja dalam fisika dalam konteks pengertiannya. 1. Pengertian Kerja dalam pengertian kehidupan sehari-hari a) Untuk memenuhi ambisinya untuk membeli mobil, andi pun selalu bekerja keras setiap hari b) Para guru didaerah terisolir harus berkerja keras untuk mengajar muridmurid sekolah dasar yang sebagian besar tidak bisa berbahasa Indonesia. Dari dua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa kata kerja dalam konteks kehidupan sehari-hari adalah menjelaskan hampir semua aktifitas seharihari. Dan kata Kerja ini tidak dapat dinyatakan dalam bentuk suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan dalam bentuk rumus matematis. Tetapi dalam Fisika, kerja merupakan definisi yang sudah pasti, mempunyai arti dan dapat dinyatakan dalam rumus matematis. Jadi pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai Upaya untuk melakukan sesuatu. 2. pengertian Kerja dalam pengertian fisika Dalam fisika, kerja adalah proses perubahan energi dan dan kerja ini selalu dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, jika ada gaya yang menyebabkan perpindahan sebuah benda, maka dikatakan bahwa gaya itu melakukan kerja terhadap benda tersebut.

B. Kerja Oleh Gaya Konstan Pengertian kerja yang diterangkan di atas adalah kerja dengan gaya konstan, artinya arah dan nilainya konstan. Besar nilai yang dilakukan oleh gaya(F) pada sebuah benda menyebabkan perpindahan sebesar s. dapat dirumuskan kembali dengan kalimat sebagai berikut: Besar kerja oleh gaya konstan didefinisikan sebagai hasil besar komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang dihasilkan. Apa bila sebagai berikut: W = Fs . s W Fs s : besar kerja (kg.m2/s2)
: Besar

kerja tersebut ditulis dengan rumus matematis dapat ditulis

komponen gaya pada arah perpindahan (Newton)

: Besar perpindahan (m)

jika gaya yang bekerja membentuk sudut dengan arah perpindahan, perhatikan gambar ini:
Fy F

gambar 1 : sebuah benda yang bermasa m ditarik dengan gaya F membentuk sudut pada horizontal. Jika gaya yang melakukan kerja membentuk sudut dengan perpindahan, maka maka gaya tersebut dapat diuraikan melalui dua komponen, yaitu: Komponen y : Fy = F.sin Komponen x : Fx = F.cos gaya yang searah dengan perpindahan.

Sesuai dengan rumus gambar 1, Fs merupakan komponen gaya pada arah perpindahan, maka pada rumus (8.1) Fs diganti dengan F.cos dan dapat dituliskan sebagai:
2

W = Fy .s = F. cos s = F.s.cos Kerja adalah besaran skalar, dimana usaha adalah perkalian skalar (dot product) antara vector gaya dan vector perpindahan. Oleh karena itu kerja merupakan besaran skalar.

W=F.s

C. Satuan Dan Dimensi Kerja Untuk mencari satuan dan dimensi Kerja dapat diturunkan dari rumus 1.a. jika digunakan Satuan Sistem internasional maka, gaya F dalam newton (kg.m/s2) dan perpindaha s dinyatakan dalam meter (m). Satuan Kerja = satuan gaya x satuan perpindahan Satuan Kerja = kg m/s2 / m Satuan Kerja = kg m2/s2 = joule

Satu joule adalah besar Usaha yang dilakukan oleh gaya 1 newton untuk memindahkan benda sejauh 1 meter. Untuk mencari dimensinya : Dimensi kerja = dimensi gaya x dimensi perpindahan [W] = [F] . [s] [W] = MLT-2 . L [W] = ML2T-2

D. Kerja Yang Dilakukan Oleh Lebih Satu Gaya Bila kita perhatikan kejadian setiap hari, dapat kita lihat bahwa satu benda dapat dikenai lebih dari satu gaya. Oleh karena itu, jika ditanya berapa kerja yang dilakukan oleh gaya-gaya tersebut, maka haruslah dihitung kerja dari masingmasing gaya tersebut, kemudian kerja dari masing-masing gaya tersebut dijumlahkan.
3

Seandainya pada sebuah benda bekerja tiga buah gaya F1, F2, dan F3 sehingga benda mengalami perpindahan sejauh s, gaya F1 membentuk sudut 1 dengan vector s, F2 membentuk sudut 2 , dan F3 membentuk sudut 3. Berapakah kerja dari ketiga gaya tersebut terhadap benda?
F2 F1 1
2

3 F3

Gambar : kerja oleh beberapa gaya kerja masing-masing gaya dapat dicari dengan rumus : W = F s cos Gaya F1 akan melakukan kerja sebesar : W1 = F1 s cos1 Gaya F2 akan melakukan kerja sebesar : W2 = F2 s cos2 Gaya F1 akan melakukan kerja sebesar : W3 = F3 s cos3 Maka kerja total (dari ketiga gaya tersebut) adalah : W = W1 + W2 + W3 W = F1 s cos1 + F2 s cos2 + F3 s cos3 E. Kerja Oleh Gaya Tidak Teratur Untuk menentukan kerja dari gaya yang tidak teratur, maka kita gambarkan gaya yang sejajar dengan perpindahan sebagai fungsi jarak s. kita bagi jarak menjadi segmen-segmen kecil s. untuk setiap segmen, rata-rata gaya ditunjukan dari garis putus-putus. Kemudian kerja yang dilakukan merupakan luas persegi panjang dengan lebar s dan tinggi atau lebar F. jika kita membagi lagi jarak menjadi lebih banyak segmen, s dapat lebih kecil dan perkiraan kita
4

mengenai kerja bisa lebih akurat. Pada limit s mendekati nol, luas total dari banyak persegi panjang tersebut mendekati luas dibawah kurva. Jadi usaha yang dilakukan oleh gaya yang tidak beraturan pada waktu memindahkan sebuah benda antara dua titik sama dengan luas daerah di bawah kurva. Contoh soal : saat 5 sekon pertama, gaya yang diberikan pada suatu benda membesar dari 2 N menjadi 8 N, sehingga benda berpindah kedudukan dari 3 m menjadi 12 m

W = . alas . tinggi W = . ( 12 3 ) . ( 8 2 ) W = 27 joule

2. ENERGI

A. Pengertian Energi sering juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi sering dihubungkan dengan gerak, misalnya orang yang energik adalah orang yang selalu bergerak dan tidak pernah diam. Energi juga dihubungkan dengan kerja. Jadi energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemampuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi di alam merupakan besaran energi yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut :
5

1.

Transformasi energi : energy dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang. Misal energi pembakaran menjadi energi penggerak mesin.

2.

Transfer energy : energi dapat dipindah dari suatu tempat ketempat lain atau dari system ke sistem lain. Missal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi energy panas, energy panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap.

3.

Kerja : energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran, yaitu kerja mekanik

4.

Energi tidak dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan.

B. Macam-Macam Energi 1) Energy potensial gravitasi Energy potensial adalah energy yang dimiliki sebagai akibat dari kedudukan benda terhadap bidang acuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan bidang acuan adalah bidang yang diambil sebagai acuan tempat benda berada mempunyai energi potensial samadengan nol. Sebagai contoh dari energi potensial adalah pegas yang direnggangkan, energy karet ketapel, energy air terjun. Energy potensial gravitasi suatu benda yang bermasa m, dan berada didalam medan gravitasi benda lain yang bermasa M (dalam kasus ini diambil bumi yang bermassa M). Ep = -G M.rm Dengan titik acuan di tak hingga Jika G = tetapan gravitasi umum = 6.67 x 10-11 N m2/kg2 M = massa bumi m = massa benda r = jarak benda dari pusat bumi Apabila permukaan bumi sebagai bidang potensial nol dan ketinggian tidak melebihi 1000 km (percepatan gravitasi tidak terlalu berbeda, dianggap konstan), perumusan energy potensial secara matematis dapat ditulis :

Ep = m . g . h
6

Dimana : Ep = energy potensial (joule) m = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2) h = ketinggian dari permukaan bumi (m)

untuk lebih memahaminya, mari kita perhatikan sebuah buku yang berada di atas sebuah meja, maka dapat dikatakan bahwa buku tersebut mempunyai energy potensial gravitasi terhadap lantai. Jika benda tersebut mempunyai energy potensial gravitasi berarti gaya gravitasi pada benda tersebut melakukan usaha/kerja dari tempat semula ke lantai. Dalam kasus ini, bidang lantai disebut sebagai bidang acuan. Energy potensial buku : a. Jika lantai sebagai bidang acuan Ep = m . g . h b. Jika bidang meja sebagai bidan acuan Ep = 0 Dalam hal ini h = 0

2) Energi Potensial Pegas Energi Potensial Pegas adalah energi potensial karena adanya penarikan atau penekanan pegas atau kemampuan suatu benda yan dihubungkan dengan pegas untuk berada pada suatu tempat kerena panjang pegas berubah sepanjang x.

Epegas = Dimana :

Epegas = Energi potensial pegas (joule) K X = Konstanta pegas (N/m) = Perubahan panjang pegas (m)

3) Energi Kinetik Sebuah benda yang memiliki massa m dan bergerak dengan laju v, mempunyai energy kinetik sebesar Ek dengan kata lain, energy kinetic adalah energy yang dimiliki benda yang bergerak. Secara matematis rumus matematisnya dapat ditulis :

Gambar : benda bermassa m berkecepatan v Ek =


2

Dimana : Ek = Energi kinetic (joule) m= massa benda (kg) v= kecepatan benda (m/s)

C. Hubuangan Kerja Dan Energi Kinetik Untuk melihat hubungan kerja oleh system-sistem gaya (resultan gaya total) dengan energi kitetik, perhatikan contoh di bawah ini : Sebuah benda bermassa m , berada di atas bidang datar tanpa gesekan. Pada benda bekerja gaya F konstan sejajar bidang dan dan benda dapat bergerak lurus berubah berturan.

V1 F s Gambar : benda dengan kecepatan GLBB

V2

Pada suatu saat, kecepatan benda v1 dan setelah menempuh jarak s kecepatannya menjadi v2 . turunan hubuangan antar Kerja yang dilakukan resultan gaya yang terjadi pada benda dengan perubahan energy kinetiknya adalah sebagai berikut : Resultan gaya yang bekerja pada benda (benda tidak mengalami gaya friksi). 8

F kerja W

=F = F . s cos = m . a . s cos0 = m (a.s)(1) = m (a.s)

Ingat hubungan v22 v22 W =2as = F s cos = m a s (1) = m(as) = m (v22 v22) m v22 - m v1 2 = Ek1 Ek2 = Ek Dengan kata lain, usaha yang dilakukan oleh sistem gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan energi kinetik.

Woleh resultan gaya = perubahan energi kinetic W = F s cos = Ek W W = F s cos = m v22 - m v1 2 = m (v22 - v1 2)

Jadi, Woleh resultan gaya = Ek = m (v22 - v1 2) Jika Woleh resultan gaya = 0 tidak ada perubahan energy kinetic (kecepatan konstan) Woleh resultan gaya > 0 kerja yang dilakukan mengakibatkan penambahan energi kinetik Woleh resultan gaya < 0 kerja yang dilakukan mengakibatkan pengurangan energi kinetik

D. Hukum Kekekalan Energi Mekanik Usaha yang dilakukan gaya gravitasi dari suatu titik ke titik lain tidakbergantung pada jalan yang ditempuh. Jumlah energi kinetik dan energipotensial di dalam medan gravitasi konstan. Jumlah energi kinetik dan energi potensial ini disebut energi mekanik. Mari kita lihat contoh di bawah ini.Benda bermassa m dijatuhkan bebas dari titik A, dari suatu ketinggian h, benda mempunyai energi potensial Ep terhadap permukaan bumi. Energi potensial ini berkurang selama perjalanan menuju bumi dan energi kinetiknya bertambah. Tetapi jumlah energi kinetik dan energi potensialnya di setiap titikpada lintasannya selalu tetap. Jumlah energi kinetik dan energi potensial dititik 1 sama dengan jumlah energy kinetic dan potensial dititik 2.
m 1

h 2

Em = Ep + Ek = konstan =C

Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2 m v12 + mgh1 = m v22 + mgh2

Jumlah energy kinetic dan energy potensial inilah yang disebut dengan energy mekanik.Hal ini dikenal sebagai Hukum kekekalan energy mekanik yang berbunyi : Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya yang bersifat konservatif, maka energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap dengan kata lain energi mekanik pada posisi akhir sama dengan energimekanik pada posisi awal.

10

BAB III

SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN

1.

Sebuah benda bermassa m terletak pada bidang datar licin dan padabenda

bekerja gaya F = 5 newton yang searah bidang tersebut. Akibatgaya tersebut, benda dapat berpindah dari A melalui B terus ke kanan(lihat gambar). Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya F dari A ke B, jika jarak AB = 4 meter? penyelesaian : Pada benda bekerja beberapa gaya yaitu gaya berat mg, gaya normal N (N = mg) dan gaya F (lihat gambar). Akibat gaya F benda bergerak, danarah perpindahannya dari A ke B. Pertanyaannya adalah usaha oleh gaya F dari A ke B
N = m.g F A Wberat

Kerja : W = Fs . s Dengan Fsadalah komponen gaya pada arah perpindahan, dengan demikian Fs = F = 5 newton. Maka besar usaha oleh gaya F untuk bergerak dari A ke B. W = 5 newton . 4 newton = 20 newton . meter = 20 joule Dengan menggunankan rumus : W =Fs cos Karena gaya yang melakukan usaha (F) searah dengan vektorperpindahannya, maka sudut yang dibentuk antara kedua vektor 0 dengan demikian maka besar usaha tersebut : W W = F s cos = 5 newton . 4 meter . cos 0 = newton . 4 meter . 1
11

= 20 newton . meter = 20 joule

2. Benda dengan massa 5 kg berada pada bidang datar dikenai gaya sebesar 60 newton. Gaya tersebut membentuk sudut 37 dengan arah horisontal (lihat gambar). Pada keadaan gerak, benda mengalami gayafriksi 5 newton dengan arah melawan gerak. Setelah beberapa saat,benda menempuh jarak 10 meter. Jika percepatan gravitasi g = 9,8 m/s2, maka : a. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda b. Usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya c. Usaha yang dilakukan oleh sistem gaya-gaya penyelesaian : a. Gaya- gaya yang bekerja pada benda gaya berat (Fw), gaya normal(Fn), gaya gesek (fs)
N Fy

F 37 Fx

Fs

Benda bermassa m ditarik dengan gaya F membentuksudut 37 dan mengalami gaya gesek

W = mg = 5 kg x 9,8 m/s2 = 49 newton

= 60 newton

Fx = F cos 37 = 60 . (0,8) = 48 newton


12

Fy = F sin 37 = 60 . (0.6) = 36 newton

fs = 5 newton Karena Fx > fs, maka benda dapat bergerak ke kanan. Jika Fy lebih kecil dari W, maka benda masih menyentuh lantai (N > 0). Jika Fy sama dengan W, maka benda tepat tidak menyentuh lantai (N = 0). Jika Fy lebih besar dari W, maka benda bergerak lepas dari lantai (N < 0). Padakasus di atas Fy < W, oleh karena itu benda masih menyentuh lantai / menekan lantai. N + Fy = W N N = W - Fy = 49 newton 36 newton = 13 newton

b . Usaha oleh masing-masing gaya Usaha mempunyai rumus umum W = F s Usaha oleh gaya normal N WN = N . s cos = 13 newton x 10 meter x cos 90 = 13 newton x 10 meter x 0 = 0 joule

Usaha oleh gaya Fy WFy = Fy s cos = 36 newton x 10 meter x cos 90 = 36 newton x 10 meter x 0 = 0 joule

Usaha oleh gaya berat benda WB WB = W s cos


13

= 36 newton x 10 meter x cos 90 = 36 newton x 10 meter x 0 = 0 joule

Usaha oleh gaya Fx WFx = Fx s cos = 48 newton x 10 meter x cos 0 = 480 newton meter x 1 = 480 joule

Usaha oleh gaya friksi fs Wf = fs. s cos = 5 newton x 10 meter x cos 180 = 50 newton meter x (-1) = -50 joule

c. Usaha yang dilakukan oleh sistem gaya-gayaUsaha yang dilakukan oleh sistem gaya-gaya, merupakan jumlahskalar dari semua usaha gaya-gaya yang ada.

Usaha oleh sistem gaya-gaya W = WN + WFy + WB+ WFx+ Wf = 0 + 0 + 0 + 480 j + -50 j = 430 joule

Usaha ini dapat dicari dengan cara mencari resultan gaya-gayanyaterlebih dahulu, yaitu jumlah gaya-gaya pada arah vertikal samadengan nol.

Jumlah gaya-gaya pada arah horisontal F = Fx f = 48 newton 5 newton = 43 newton, arahnya searah perpindahan W = F. s cos
14

= 430 newton x 10 newton x cos 0 = 430 joule 3. Sebuah balok yang bermassa 1,5 kg didorong keatas sebuah bidang miring ( = 530) kasar oleh gaya konstan 15 N yang bekerja searah dengan bidang miring melawan gaya gesekan 2,7 N. Balok berpindah sejauh 2 m pada bidang miring, jika g=10 m/s2 hitunglah : a. Usaha oleh tiap-tiap gaya b. Usaha total penyelesaian : m = 1,5 kg F = 15 N Fs = 2,7 N x = 2 m g = 10 m/s2 = 530
N x=2 m F fs F Fs +90 x

Gambar a

gambar b

a. perhatikan gambar a diatas : sin = ada empat gaya yang bekerja pada balok perhatikan gambar b yaitu : a. gaya berat mg, membentuk sudut ( + 90) terhadap perpindahanx. b. Gaya normal N membentuk sudut 900 dengan perpindahan x c. Gaya gesek f membentuk sudut 1800 dengan perpindahan x d. Gaya dorong F searah dengan perpindahanx Usaha oleh setiap gaya dihitung sebagai berikut :
15

WMg = mg .x cos ( + 900) = mg .x (-sin ) = 1,5 (10)(2) (-sin 530 ) = 30 (-0,8) = - 24 Joule WN = mg .x cos 900 = 1,5 (10).(2). 0 = 0 Joule Wf = f .x cos 1800 = 2,7 (2).(-1) = -5,4 Joule = F .x cos 00 = 15 (2) 1 = 30 Joule

WF

b. Usaha total : Wtotal = Wmg + WN+ Wf+ WF = -24 + 0 + (-5,4) + 30 = 0,6 Joule 4. Seorang pembalap dan sepeda balapnya mempunyai massa 100 kg, bergerak

menanjak mendaki sebuah gunung dengan ketinggian 500 m, kemudian menuruni sebuah lereng sejauh 7500 m. Tentukanlah : a. Berapakah energi potensial dipuncak gunung dan ditempatpembalap berhenti dimana titik acuannya adalah ditempat sebelumpembalap menanjak ? b. Berapakah perubahan energi potensial ketika pembalap menurunilereng sampai berhenti ? penyelesaian : Massa pembalap dan sepeda m = 100 kg Percepatan gravitasi g = 9.8 m/s Misalkan pada awal tanjakan titik A, puncak gunung titik B dan tempat berhenti titik C lihat gambar :

16

B 500 A m

250 m C

a. Titik A kita ambil sebagai acuan, artinya pada kedudukan A tingginya hA = 0, ketinggian B dan C terhadap A adalah : hB = 500 m dan hC = - 250 m Maka energi potensial B dan C adalah : EPB EPC = m.g.hB = 100 x 9.8 x 500= 490 000 J = m.g.hC = 100x9.8x(-250) = - 245 000 J

b. Perubahan energi potensial dari B ke C EP = EPC - EPB = -245 000 490 000 = - 735 000 J Tanda minus menyatakan bahwa energi potensial berkurang sebesar 735000 J ketika pembalam menuruni lereng dari puncak gunungsampai dia berhenti.

5. Sebuah balok 1 kg berada diatas meja yang licin, pada ujungnya diikatkan sebuah pegas mendatar dengan k = 400 N/m. Pegas ditekankeposisi x=-5 cm dan dibebaskan sehingga bergerak bolak balik sepanjang meja yang licin. Hitunglah : a. Kerja yang dilkukan pegas ketika balok bergerak dari x=-5 cm ke x=+3cm b. kecepatan balok pada x = +3 cmPenyelesaian : penyelesaian : x1 = -5 cm = 0.05 m x2 = 3 cm = 0,03 m
17

= 400 N/m

a. kerja yang dilakukan pegas untuk berpindah dari x = -5 cm ke x = 3 cm : W = -Ep = - (Ep2 - Ep1) = = = = Wres = Ek = m v22 m v12 (x22- x12)

- (400).(0,0052 0,0032) -200(-1,6 . 10-3) 0,3 joule

b. Selain gaya pegas juga ada gaya berat, sehingga berlaku

Wres = W elastic

Pada x = -5 benda diam v1 = 0 Sehingga W elastik = m v22 V2 = = = 0,8 m/s

6.

Benda bermassa m = 2 kg terletak pada bidang miring kasar dengan

kemiringan 37. Jika koefisien gesek kinetik 0,2, koefisien gesek statis maksimum 0,4 dan benda mula-mula diberik kecepatan awal vo = 20 m/ssejajar bidang miring. Tentukan (g = 10 m/s2) a. Kecepatan benda pada saat mencapai titik B. jika vo ke arah bawah dan jarak AB = 10 meter ? b. Jarak yang ditempuh benda jika arah kecepatan awal ke atas ?
18

c.
N fsm

w sin

A w cos

37

penyelesaian : a. Besar vB Karena benda diberi vo maka benda dapat bergerak Resultan gaya pada arah bidang miring Usaha oleh resultan gaya sama dengan perubahan energi kinetik F = mg sin - fk = mg sin - k mg cos = mg sin - k mg cos = 12 newton - 3,2 newton = 8,8 newton

F s cos (mg sin - fk)s (mg sin - k mg cos )s

= mv22 =

mv12

m(v22 - v12)

= m(v22 - v12)

(2 . 10 ( ) 0,2 . 10( )) 10 = 2(v22 - 202) 88 joule 88 joule v22 v2 v2 = 2(v22 - 202) = v22 - 400 joule = 488 joule = = 22,1 m/s

b. Jarak yang ditempuh jika arah kecepatan vo sejajar bidang miring ke atas. Benda dapat bergerak ke atas yang kemudian setelah menempuh jarak s akan berhenti.
19

-F . s

= m(v22 - v12)

-(mg sin - k mg cos )s = 2(02 - 202) -(12 + 3,2) s S = -400 = =26.3 m 7. Sebuah benda dengan 2 kg dilemparkan vertikal ke atas dari permukaan bumi dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika g = 10 m/s2 dan gesekan udara diabaikan, hitunglah ketinggian maksimum yang dapat dicapai benda dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik. penyelesaian : Ambil titik awal berangkat sebagai titik I dan titik ketinggian maksimum disebut titik 2, maka menurut hukum kekekalan energi mekanik. Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2 m v22 + mgh2 Ambil titik awal berangkat sebagai bidang

m v12 + mg h1 =

potensial nol dan arah ke atas sebagai arah positif. h1 = 0 v2 = 0 2 (40)2 + 2.10.0 = h2 = = 80 m 8. Dengan mempergunakan hukum kekekalan ? momentum, buktikanlah 2 . 02 + 2 . 10h2

untukgerak jatuh bebas berlaku v = Jawab: Perhatikan gambar di bawah ini:

20

Kedudukan 1

Kedudukan 2

Dengan tanah sebagai acuan maka diperoleh: Ep2 + Ek2 0+


2 2

= Ep1 + Ek1 = mgh + 0 = mgh

v22 v2

= 2gh =

9.

sebuah peti dengan massa 50 kg, ditarik sejauh 40 m sepanjang lantai

horizontal dengan gaya konstan yang diberikan oleh seseorang sebesar Fp =100 N yang bekerja membentuk 37 sebagaimana yang ditunjukan pada gambar. Jika lantai tersebut kasar dan memberikan gaya gesekan ffr = 50 N. tentukan usaha yang dilakukan setiap gaya yang bekerja yang bekerja pada peti tersebut dan gaya total yang dilakukan pada peti tersebut !
y

Fp

37
Ffr

x(40 m)

mg

penyelesaian : Ada empat gaya yang bekerja di peti, yaitu gaya yang diberikan seseorang (Fp), gaya gesek(Ffr), gaya grafitasi (FG), dan gaya normal (FN). usaha yang diberikan oleh masing-masing gaya adalah : Wp = Fpzd = Fp cos 37 = (100 N) cos 37 (40m) = 3200 joule Wfr = Ffr cos 180d = (50 N)(-1)(40 N) = -200 joule
21

WG = FG cos 90 d = 0 WN = FN cos 90 d = 0

Usaha total yang dilakukan terhadap peti adalah penjumlahan aljabar dari setiap usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya. Wtotal =Wp + Wfr+ WG + WN =3200 joule - 2000 joule + 0 + 0 = 1200 joule

10.

jika sebuah batu pada ketinggian 3 meter di lepaskan dari posisi diam,

berapakah kecepatan batu itu setelah mencapai 1 meter diatas tanah? penyelesaian : Kecepatan batu pada saat berada 1 meter di atas kecepatan tanah adalah m v12 + mgh1 = m v22 + mgh2 m v22 + m(9,8 m/s2)2(1 m)

m 02 + m(9,8 m/s2)2(3 m) = v22 v2 v2

= 2 (9,8 m/s2)2(3 m) (9,8 m/s2)2(1 m) = = 6,3 m/s


2

22

DAFTAR PUSTAKA

Jonifan, Iin Lidya,dan Yasman. FISIKA MEKANIKA,


http://id.scribd.com/doc/35640288/Bab-6-Kerja-Dan-Energi, dikunjungi 20/10/2012. Lubis, Riani. 2008. Diklat Fisika Dasar 1. Bandung : UNIKOM

23

Anda mungkin juga menyukai