Anda di halaman 1dari 13

PROSES INDUSTRI KIMIA ANORGANIK

LOGAM NIKEL

NASTITI DWI SEPTIA CHUMAEROH


2012437087
D3 2 (P2K)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK KIMIA 2014

BAB I
PENGERTIAN NIKEL
A.

Pengertian Nikel
Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri

komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat
mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari
pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30%
kebutuhan nikel dunia.
Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan dalam
mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan
kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa.
Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah dan Sulawesi Tenggara.
Nikel yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan peridotit. Logam yang tidak ditemukan
dalam peridotit itu sendiri, melainkan sebagai hasil lapukan dari batuan tersebut. Mineral
nikelnya adalah garnerit.
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih
keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak
berubah bila terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat
aslinya di bawah suhu yang ekstrim.
Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti: pelindung baja
(stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat
terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat,
pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk
pertanian dan berbagai fungsi lain.
B.

Sifat-sifat Nikel
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan

nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek,
tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat

yang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik
terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat
menghasilkan alloy yang sangat berharga.

Ciri-Ciri Fisik

Nikel merupakan unsur logam dengan fasa padat, memiliki massa jenis sekitar 8,908 g/cm3
serta massa jenis cair saat melewati titik didihnya 7,81 g/cm3. Titik lebur dari Nikel adalah
1455oC, sedangkan titik didihnya adalah 2913oC. Kalor peleburan Nikel adalah 14,48 kJ/mol,
sedangkan kalor penguapan Nikel adalah 377,5 kJ/mol, dan kapasitas kalor saat suhu ruang
adalah 26,07 J/(molK).
C.

Paduan Nikel
Nikel (Ni) adalah logam perak-putih yang ditemukan pada tahun 1751 dan unsur paduan

utama yang memberikan kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan korosi. Nikel biasanya
digunakan secara luas pada baja stainless dan paduan berbasis nikel (yang biasa disebut
superalloy). Paduan nikel digunakan pada aplikasi temperatur tinggi (seperti komponen mesin
jet, roket, dan pembangkit listrik tenaga nuklir), dalam penanganan makanan dan peralatan
pengolahan kimia, koin, dan dalam perangkat kapal laut. Paduan nikel juga digunakan dalam
aplikasi elektromagnetik seperti solenoid, karena nikel mempunyai sifat magnetik,. Penggunaan
utama nikel yaitu sebagai logam untuk electroplating dari part untuk permukaannya dan untuk
peningkatan ketahanannya terhadap korosi dan keausan. Paduan nikel memiliki kekuatan tinggi
dan tahan korosi pada temperatur tinggi. Pemaduan unsur nikel kromium, kobalt, dan
molibdenum. Sifat paduan nikel dalam mesin, pembentuk, casting, dan pengelasan dapat
dimodifikasi dengan berbagai unsur paduan lainnya.
Berbagai paduan nikel, memiliki berbagai kekuatan pada temperatur yang berbeda, telah
dikembangkan. Meskipun nama dagang masih digunakan secara umum, paduan nikel sekarang
diidentifikasi dalam sistem UNS dengan huruf N. Jadi, hastelloy G yang sekarang adalah
N06007. Monel adalah paduan nikel-tembaga. Inconel adalah paduan nikel-kromium dengan
tegangan tarik hingga 1400 MPa.
Hastelloy (paduan nikel-kromium) memiliki ketahanan korosi yang baik dan kekuatan
tinggi pada suhu yang tinggi. Nichrome (paduan nikel, kromium, dan besi) memiliki ketahanan
listrik tinggi dan ketahanan yang tinggi terhadap oksidasi dan digunakan untuk elemen pemanas

listrik. Invar dan kovar (paduan besi dan nikel) memiliki sensitivitas yang relatif pada suhu
rendah
Superalloy
Superalloy sangat penting untuk aplikasi temperatur tinggi, oleh karena itu, mereka juga
dikenal sebagai paduan tahan suhu panas atau tinggi. Superaloy umumnya memiliki ketahanan
yang baik terhadap korosi, kelelahan mekanis dan termal, getaran mekanik dan termal, rambatan,
dan erosi pada temperatur tinggi. Aplikasi utama dari superalloy adalah untuk mesin jet dan
turbin gas. Aplikasi lain mesin torak, mesin roket, alat-alat dan cetakan untuk perlakuan panas
logam, nuklir, kimia, dan industri petrokimia. Secara umum, superalloy diidentifikasi dengan
nama dagang atau sistem penomoran khusus, dan mereka tersedia dalam berbagai bentuk.
Kebanyakan superalloy memiliki ketahanan suhu maksimum sekitar 1000 o C dalam aplikasi
struktural. Suhu dapat setinggi 1.200o C untuk komponen bantalan non beban.
Superaloy terdiri dari berbasis besi, berbasis kobalt, atau berbasis nikel:

Superalloy berbasis Besi pada umumnya mengandung 32-67% Fe, dari 15 sampai dengan
22% Cr, dan 9-38% Ni. Paduan umum dalam kelompok ini adalah seri incoloy.

Superalloy berbasis Cobalt pada umumnya mengandung 35-65% Co, dari 19 menjadi 30%
Cr, dan naik 35% Ni. Superalloy ini tidak sekuat superalloy berbasis nikel, tetapi mereka
mampu mempertahankan kekuatan mereka pada suhu yang lebih tinggi.

Superalloy berbasis Nikel adalah yang paling umum dari superalloy, dan mereka tersedia
dalam berbagai macam komposisi (tabel 6.9). komposisi nikel adalah 38-76%. Mereka juga
mengandung 27% Cr dan 20% paduan Co. Biasanya paduan dalam kelompok ini adalah
Hastelloys, Inconel, Nimonic, Rene, udimet, astroloy, dan seri waspaloy.
Stainless Steel

Stainless Steel (SS) adalah baja dengan sifat ketahanan korosi yang sangat tinggi di
berbagai kondisi lingkungan. Nikel digunakan sebagai unsur penstabil austenit, yang berarti
penambahan nikel pada besi paduan mempromosikan perubahan struktur kristal dari bcc
(ferritic) ke fcc (austenitic). Jadi nikel digunakan untuk menaikkan kekuatan, memperbaiki sifat
kelelahan dan meningkatkan keuletan besi.
Penambahan nikel menunda pembentukan fasa intermetalik yang merusak pada austenitic
ss tetapi nikel kurang efektif dibanding nitrogen pada DSS. Sruktur fcc membuat austenitic
stainless steels memiliki ketangguhan tinggi. Kehadirannya dari sekitar setengah struktur mikro
duplex meningkatkan ketangguhan duplex dibanding Ferritic SS.
Copper-Nikel-Silikon Alloys
Nickel Silicon Bronze Alloys, which is an age-hardening alloy, higher alloyed in
comparison with CuNi1.5Si, for current-carrying formed parts. It has an a-structure with very
fine precipitations and recommends itself both for lead frames which require a high rigidity of
the pins and for connector with high demands on the electrical conductivity, strength and
relaxation behavior. In addition, the CuNi2Si can also be used for current-carrying formed parts
and

contact

springs

due

to

its

good

fatigue

strength,

forming

and

spring

properties.(ecplaza.com,2010)
Jika Nikel dan Silikon dalam perbandingan 4 : 1, yaitu 4 bagian Nikel dan 1 bagian
Silikon dipadukan di dalam Copper (Tembaga) pada Temperatur tinggi maka akan terbentuk
sebuah unsur yang disebut Nikel Silicide (Ni2Si) dan pada Temperatur rendah paduan ini akan
sesuai untuk pengendapan dalam perlakuan panas, dimana proses pelarutan akan diperoleh dalam
proses Quenching dari Temperatur 7000C dan akan diperoleh sifat paduan Tembaga yang lunak
dan ulet, kemudian dilanjutkan dengan memberikan pemanasan pada Temperatur 450 0C maka
akan meningkatkan kekerasan serta tegangan dari paduan Tembaga tersebut. Persentase kadar
Nikel dan Silikon ini disesuaikan dengan kebutuhan dari sifat yang dihasilkannya, biasanya
diberikan antara 1 % hingga 3 % . Paduan Tembaga Sehingga akan memiliki sifat Thermal dan
electrical Conductivity yang baik dan tahan terhadap pembentukan kulit dan oxidasi serta dapat
mempertahankan sifat mekaniknya pada Temperatur tinggi dalam jangka waktu yang lama.

Nikel Silver
Nickel silver, also known as German silver, paktong, newsilver or alpacca
(or alpaca), is a copper alloy with nickel and often zinc. The usual formulation is 60% copper,
20% nickel and 20% zinc. (wikipedia.org,2010)
Nikel Silver sebenarnya tidak mengandung unsur Silver, penamaan ini dikarenakan
penampilan dari paduan ini menyerupai silver. Komposisinya terdiri atas Copper, Nikel dan
Seng (Zinc). Semua paduan dari jenis ini dapat dikerjakan atau dibentuk dengan pengejaan
dingin (cold working), akan tetapi dengan meminimalkan tingkat kemurniannya paduan ini juga
memungkinkan untuk pengerjaan panas (hot working). Nikel Silver mengandung kadar Tembaga
antara 55 % sampai 68 % dan paduan dengan kadar Nikel antara 10 % hingga 30 % banyak
digunakan dalam pembuatan sendok dan garpu. Paduan yang dibuat dalam bentuk plat dengan
type EPNS sebagai derajat kesatu dengan kadar Nikel 18 % digunakan sebagai bahan pegas pada
kontaktor peralatan listrik.

D.

Manfaat Penggunaan Nikel


Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti: pelindung baja

(stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat
terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet
kuat,pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk
pertanian, dan berbagai fungsi lain.

BAB II
DAERAH PENGHASIL NIKEL
Dalam dunia pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya dengan
kandungan mineral yang siap diangkat kapan saja. Indonesia menempati posisi produsen terbesar
kedua untuk komoditas timah, posisi terbesar keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima
untuk komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan posisi kedelapan
untuk komoditas batubara.
Berbagai macam bahan tambang tersebar di Indonesia dari sabang sampai merauke
banyak kita temukan tambang-tambang yang mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia mulai
dari emas, timah, tembaga, perak, intan, batubara, minyak, bauksit, dan lain - lain, semuanya
terdapat di Indonesia.
Cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia, dan merupakan
peringkat ke-8 sedangkan dari sisi produksi adalah 8,6% dan merupakan peringkat ke-4 dunia.
A.

Potensi Nikel Indonesia

Daerah-daerah penghasil nikel diantaranya :


1)

Bengkalis, sumatra.

2)

Bolaang Mangondow, Sulawesi Utara.

3)

Cikotok, Jawa Barat.

4)

Logas, Riau.

5)

Meuleboh, Aceh.

6)

Rejang Lebong, Bengkulu.

Meskipun Indonesia memiliki banyak sekali potensi tambang, tapi perlu juga kita lestarikan akan
alam ini, jangan semua kita berikan kepada investor.
B.

Profil Salah Satu Desa Penghasil Nikel


Sorowako adalah sebuah desa kecil yang berada di propinsi Sulawesi Selatan, Jaraknya

600 km di sebelah utara Kota Makassar (ibukota Propinsi Sulawesi selatan). Desa ini terletak di
pinggiran pegunungan verbeek, di tepi Danau Matano yang merupakan salah satu danau terindah
dan terdalam di dunia.

Sorowako adalah desa di kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Berada di ketinggian 300 meter diatas permukaan laut.Sekarang area Sorowako sudah
berkembang dan dipecah menjadi 3 desa, yaitu desa Sorowako, desa Magani dan desa Nikkel.
Pada tahun 1901 seorang Belanda bernama Kruyt meneliti bijih besi di pegunungan
verbeek, dan menemukan kandungan nikel di dalamnya. Pada tahun 1937 seorang ahli geologi
INCO LIMITED bernama Flat Elves diundang oleh sebuah perusahaan eksplorasi Belanda untuk
melanjutkan studi endapan nikel laterit di Sulawesi. Ia mengunjungi Sorowako.
Tahun 1966 Studi dilanjutkan oleh Pemerintah republik Indonesia dilakukan di Daerah
sulawesi, kemudian pada tahun 1967 pemerintah juga mengundang perusahaan-perusahaan dari
seluruh dunia untuk mengjukan proposal bagi eksplorasi dan pengembangan endapan mineral di
Pulau Sulawesi. Selanjutnya pada tahun 1968 kegiatan eksplorasi skala penuh dimulai mencakup
beberapa bagian dari tiga propinsi di Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Tenggara. Inilah yag menjadi awal alih teknologi yaitu ketika ahli-ahli geologi dari
Inco lmited mulai mendidik rekan kerja dari Indonesia untuk mengambi contoh endapanlaterit
secara sistematis dan menganalisanya. Eksplorasi yang dilakukan sampai tahun 1971 telah cukup
guna dan dipastikan mampu mendukung pabrik nikel yang besar. Sampai tahun 1973 para
geologist bekerja di Malili yang berada di daerah pantai sekitar 60 km dari Sorowako.
Sedangkan Sorowako masih merupakan desa kecil dengan jumlah penduduk 950 jiwa. Beberapa
geologist yang bekerja di Sorowako tinggal di tiga rumah yang dibuat dari kayu setempat di
daerah old camp.Setahun kemudian dibuat trailer di old camp untuk lima keluarga yang
pindah dari Malili untuk bergabung dengan penghuni old camp sebelumnya. perumahan di
daerah pontada dan salonsa didirikan untuk keluarga karyawan yang terlibat dalam konstruksi,
pembangkit listrik, pertambangan dan fasilitas lainnya.Satu persatu fasilitas dibangun, sekolah
untuk anak-anak karyawan, fasilitas rumah sakit untuk kesehatan, pasar dan lain-lain.
Pada Tahun 1975 sekolah internasional yang awalnya berada di Malili dipindahkan ke
Sorowako yang sekarang menjadi gereja advent, kemudian direlokasikan lagi ke lokasi sekarang
yaitu Singkole School. Tahun 1977, Presiden Soeharto datang ke Sorowako dan meresmikan
fasilitas penambangan dan pengolahan nikel, hingga saat ini PT Inco terus melakukan
pembangunan untuk peningkatan produksi nikel.

Hingga sekarang dengan adanya perusahaan PT Indonesia Nickel Company / INCO yang
beroperasi di daerah ini, menjadikan Sorowako yang dulunya penduduknya sedikit, sekarang
sudah bertambah banyak karena sebahagian besar karyawan berdomisili di daerah ini. hampir
70% penduduk di Sorowako adalah pendatang yang berasal dari hampir semua propinsi di
Indonesia dan sebagian kecil berasal dari ekspatriat. Selain itu Sorowako juga mempunyai
penduduk asli yang bahasa aslinya adalah Padoe.

BAB III
PROSES PENGOLAHAN NIKEL
Di alam, proses penambangan nikel dimulai dengan mengupas tanah permukaan (1020meter) kemudian dibuang ke tempat tertentu atau digunakan untuk menutup lokasi purna
tambang. Lapisan tanah mengandung nikel berkAdar tinggi selanjutnya diambil dengan
menggunakan alat mekanis atau non mekanis dan diangkut untuk diolah di pabrik dan sebagaian
ditimbun di sekitar wilayah perairan pesisir untuk selanjutnya dalam bentuk mentah di ekspor
keluar negeri. Nikel terbentuk bersama dengan belerang dalam millerite (NiS), dengan
arsenikdalam galian nikolit (NiAs), dan dengan arsenik dan belerang dalam (nikel glance). Nikel
juga terbentuk bersama-sama dengan chrom dan platina dalam batuan ultra basa. Terdapat dua
jenis endapan nikel, yaitu sebagai hasil konsentrasi residu silika dan pada proses pelapukan
batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi
dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Di perairan nikel ditemukan dalam bentuk koloid. Garam-garam nikel misalnya nikel
amonium sulfat, nikel nitrat, dan nikel klorida bersifat larut dalam air. Pada kondisi aerob dan
pH< 9, nikel membentuk senyawa kompleks dengan hidroksida, karbonat, dan sulfat dan
selanjutnya mengalami presipitasi. Demikian juga pada kondisi anaerob, nikel bersifat tidak
larut(Moore, 1990 dalam Effendi, 2003). Di muara sungai, nikel menunjukan konsentrasi yang
semakin meningkat dengan peningkatan kekeruhan. Peningkatan konsentrasi nikel terlarut pada
tingkat kekeruhan yang tinggi terjadi karena proses desorpsi dari partikel-partikel yang ada
dimuara sungai dan proses resuspensi.
A.

Rotary Dryer
Proses yang terjadi di dryer merupakan proses pengeringan bijih nikel yang mengandung

moisture (air) +33% menjadi +20% , dimana air yang terdapat didalam bijih akan menguap.
Sumber panas di dryer berasal dari reaksi pembakaran gas/batu bara, dimana proses ini
berlangsung pada temperatur 400-450oC.

Gambar 01. Gambar Rotary Dryer


B.

Rotary Kiln

Gambar 02. Gambar proses Rotary Kiln

Gambar 03. Gambar pembakaran di Rotay Kiln

Proses yang terjadi di dryer merupakan tahapan proses prereduksi, dimana mositure dan
air kristal yang terdapat didalam bijih setelah proses dryer (+20%) akan dihilangkan menjadi 0%.
Pada proses di dryer ini sudah ditambahkan batu bara sebagai sumber carbon yang digunakan
sebagai reduktor dan dicampur dengan batu kapur (CaCO3).
C.

Electric Furnace

Gambar 04. Gambar Electric Furnace


Proses yang terjadi di Electric Furnace merupakan reduksi sempurna dimana bijih logam
akan terpisah dari mineral pengotornya baik berupa silikon, magnesia dll. Sumber panas di
electric furnace berasal dari energi listrik. Didalam furnace logam nikel dan besi akan berada
dibagian bawah sedangkan dibagian atasnya merupakan senyawa-senyawa mineral pengotor atau
yang lebih dikenal dengan terak/slag. Selanjutnya logam cair akan ditapping (dipanen bahasa
anak metalurgi) kedalam suatu wadah yang biasai disebut ladle. Di PT INCO Tbk sulfur masih
ditambahkan untuk mengikat nikel menjadi nikel sulfida(nikel matte).
D.

Refining (Pemurnian)
Pada proses pemurnian ini, unsur-unsur yang akan dihilangkan berupa karbon, silikon,

fosfor dan sulfur. Proses yang terjadi adalah proses oksidasi dengan menghembuskan oksigen
kepermukaan logam dan penambahan unsur unsur additive pengikat unsur-unsur pengotor yang
terdapat didalam logam. Setelah melalui proses ini selanjutnya adalah proses pencetakan produk
dalam bentuk shot (butiran) atau ingot (batangan).

BAB IV
PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tak ada gading yang tak retak itulah pribahasa yang tepat untuk makalah ini
karena masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai