Anda di halaman 1dari 52

STUDI PLT HIBRID ANGIN-MATAHARI-DIESEL UNTUK PENGHEMATAN BIAYA AERASI TAMBAK UDANG DI MUARA GEMBONG-BEKASI

Dharma Arindra Dangkua 2208 100 554

Pembimbing: Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir. Teguh Yuwono

LATAR BELAKANG

Adanya potensi energi terbarukan berupa energi angin> dan energi matahari> pada lokasi tambak udang di Kecamatan Muara Gembong, Bekasi Untuk menjaga kualitas air yang menjadi kunci dari budidaya udang pola intensif> dibutuhkan proses aerasi> yang biasa dilakukan dengan kincir rangkai berpenggerak mesin diesel.. Konsumsi solar untuk proses aerasi mencapai 12.240 liter/ha per-siklus panen> MAKA

POTENSI ANGIN

Sumber :LAPAN

Peta angin di wilayah Pantura Jawa Barat

BACK

Sumber :LAPAN

Kecepatan angin rata-rata di Muara Gembong selama 1 tahun = 3,6 m/s>


BACK

Sumber :LAPAN

Fluktuasi kecepatan angin di Muara Gembong selama satu tahun >


BACK

POTENSI SURYA
Propinsi NAD Sumatera Selatan Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Gorontalo Sulawesi Tengah Papua Bali NTB NTT
Sumber :BPPT

Lokasi Pidie Ogan Komerin Ulu Lampung Selatan Jakarta Utara Tangerang Lebak Bogor Bandung Semarang Yogyakarta Pacitan Pontianak Berau Kota Baru Gorontalo Donggala Jayapura Sumbawa Sumbawa Ngada

Intensitas Radiasi (kWh/m2/hari) 4,097 4,951 5,234 4,187 4,324 4,446 2,558 4,149 5,488 4,500 4,300 4,552 4,172 4,573 4,911 5,512 5,720 5,747 5,747 5,117

Intensitas radiasi matahari di Muara Gembong 4,187 kWh/m2/hari


BACK

POLA BUDIDAYA UDANG

Gambaran Umum Pola Budidaya Udang


NO. A. Petak Tambak 1 2 3 4 Uraian Satuan Tradisional Ukuran petak Pintu air Bentuk tambak Konstruksi Ha Buah/unit 14 1 Tidak menentu Tambak bandeng Pola Budidaya Semi-intensif 12 2 Persegi empat Modifikasi tambak bandeng Intensif 0,2 1 2 Persegi empat Baru/ renovasi total Pakan formula penuh Pompa dan aerasi > 150.000
BACK

A. Pola Budidaya 1 Pemberian pakan 2 3 Pengelolaan air Padat tebar

Ekor/ha

Tidak ada (pakan Pakan alami dan alami) tambahan Pasang surut Pasang surut dan pompa 12.000 16.000 60.000 150.000

AERASI
pengadukan air tambak sehingga timbul gelombang pada permukaan air

YANG UMUM DIGUNAKAN di MUARA GEMBONG

BACK

PROFIL BEBAN

Mengacu pada juknis budidaya udang intensif yang dikeluarkan oleh dirjen perikanan budidaya, jumlah optimal kincir rangkai pada 1 Ha tambak adalah 4 unit dengan jarak ideal antar unit adalah 40 meter Dengan padat sebar 300.000 ekor per hektar, pengoperasian kincir aerator pada budidaya udang mengikuti jadwal pada tabel berikut: Hari Pemeliharaan 1-20 21-40 41-60 61-saat panen 06.00 18.00 1 unit 2 unit 2 unit 4 unit 18.00-06.00 2 unit 4 unit 4 unit 4 unit

BACK

Perhitungan Kebutuhan Solar Untuk Kincir Rangkai Aerasi

Diasumsikan: pada tambak seluas 1 ha dengan 4 unit kincir rangkai; menggunakan 4 mesin diesel masing-masing berkapasitas 8 hp dengan specific fuel consumption 1 liter/jam siklus panen udang 5 bulan
Hari Pemeliharaan ke1-20 = 20 hari 21-40 = 20 hari 41-60 = 20 hari 61-150 = 90 hari 06.0018.00 (12 jam) 1 unit 2 unit 2 unit 4 unit 12 liter 24 liter 24 liter 48 liter 18.00-06.00 (12 jam) 2 unit 4 unit 4 unit 4 unit 24 liter 48 liter 48 liter 48 liter Konsumsi solar 20 hari x 36 liter = 720 liter 20 hari x 72 liter = 1440 liter 20 hari x 72 liter = 1440 liter 90 hari x 96 liter = 8640 liter 12.240 liter 24.480 liter
BACK

TOTAL KONSUMSI SOLAR PER-SIKLUS TOTAL KONSUMSI SOLAR PER-TAHUN

Perhitungan Kebutuhan Listrik Untuk Kincir Rangkai Aerasi

Diasumsikan: pada tambak seluas 1 ha dengan 4 unit kincir rangkai; menggunakan 4 motor listrik berkapasitas 1 hp 750 watt siklus panen udang 5 bulan
Hari Pemeliharaan ke1-20 = 20hari 21-40 = 20hari 41-60 = 20hari 61-150 = 90 hari

06.0018.00 (12 jam)

18.00-06.00 (12 jam) 1,5 kW 3 kW 3 kW 3 kW

Konsumsi Listrik 20x (9+18) = 540 kWh 20x(18+36)= 1080 kWh 20x(18+36)= 1080 kWh 90x(36+36)= 6480 kWh 9.180 kWh 18.360 kWh

BEBAN PUNCAK

1 2 0,75 kW unit unit 2 4 1,5 kW unit unit 2 4 1,5 kW unit unit 4 4 3 kW unit unit Total konsumsi listrik per-siklus Total konsumsi listrik per-tahun

BACK

Potensi angin dan surya yang ada, dapat dimanfaatkan dalam bentuk PLT Hibrid untuk menggantikan peran mesin diesel berbahan bakar solar dalam proses aerasi.

KONFIGURASI SISTEM PLT HIBRID

Skema PLT Hibrid

SPESIFIKASI KOMPONEN PLT HIBRID


Komponen Turbin Angin Jumlah Merk Tipe Diameter Rotor Jumlah Sudu> Material Sudu Cut-in speed Rated speed Cut-out speed Jenis dan tinggi menara Jenis Generator . Rating output generator Max. output generator Rating Kecepatan Putar 4 unit Senwei-China HY3.2-1500W 3.2 m 3 Fiber Glass 2.5 m/s 7 m/s 25 m/s Pipa galvanize 3, 6 m 3 Fasa, Brushless Alternator NdFeB PMG 1500 watt 1950 watt 325 rpm Spesifikasi

Turbin Angin Generator 1,5 kW

Rating Tegangan Output DC 48 volt Generator Lifetime turbin angin 15 tahun generator

Solar modul Jumlah Merk Rating Daya Maksimum Tegangan optimum Arus optimum Isc Solar Cell Jumlah Cell Dimensi 5 unit Bell 100 Wp 22,7 volt 4,39 3,3 A 125x125 mono 6x8mm 1065x808x35mm 20 tahun

Modul Surya 100 Wp

Lifetime

Bidirectional Inverter Merk LEONICS Tipe Apollo SGP-218C Input Inverter Tegangan nominal 48 Vdc Mode Range Tegangan 40-58 Vdc Charger Mode Stabilizer Mode Inverter Mode 220 Vac 220 Vac -23% + 25% Daya kontinyu Tegangan Frekuansi Wave form Stabilizer Mode 3.5 kVA 220 Vac 1% 50/60 Hz 0.1% Pure Sine wave Nominal 10% 3

Output

Bidirectional Inverter 3,5 KVA

Protection

Tegangan (AVR) Jumlah tap changer Charger Tegangan 48 Vdc Mode Nominal Arus 30 A charging max Over current , overload, over temperature, short circuit, under voltage

Baterai Merk Jenis Tipe Power Kingdom (VRLA)Valve Regulated Lead Acid PK12-100 12 V, 100 Ah, 6 cell 30 A 16 unit 10 tahun

Arus charging maksimum Jumlah Lifetime

Baterai VRLA 100 Ah, 12 V

Diesel generator Merk Tipe Kapasitas Max Kapasitas normal Frekuensi rata-rata Kapasitas Tangki AC output Dimensi Lifetime Multipro GN4000ER-MP 3800 VA at 50 Hz 3500 VA at 50 Hz 50 Hz 25 L 220 volt 680 x 510 x 540 mm 15 tahun

Genset 3,5 KVA

Motor Induksi untuk penggerak kincir rangkai Merk Tipe Horse Power Daya Listrik Voltase Phase Pole Kecepatan tanpa beban Insulasi Jumlah Multipro 1 HP YCL 90S-4 MP 1 HP 750 watt 220 VAC 1 4 1400 rpm Class B 4 unit (untuk 4 kincir rangkai)

Motor Induksi 1 HP

ASPEK POTENSI ANGIN MUARA GEMBONG

Bulan

Kecepatan angin ratarata (m/s)

Daya Output (watt) dengan jari-jari sudu: 1 (m) 2 (m) 3 (m) 4 (m)

daya output dari turbin angin dihitung dengan menggunakan rumus:

November Desember Januari Februari Maret April

2,65 4,15 3,9 3,3 4 3,7 4,2 4,05 4,1 3,7 3,05 3,3

21,23 81,55 67,68 41,00 73,02 57,79 84,53 75,80 78,64 73,02 32,37 41,00 60.63

84,93 326,22 270,74 164,02 292,11 231,19 338,15 303,20 314,57 292,11 129,50 164,02 242.56

191,11 734,00 609,18 369,05 657,25 520,18 760,85 682,21 707,79 657,25 291,37 369,05 545.77

339,58 1304,23 1082,44 655,77 1167,85 924,30 1351,94 1212,20 1257,65 924,30 517,73 655,77 949.48

dimana: P = daya (watt) CP = koofisien Betz (0,593 Kg/N.s2) = kerapatan udara (1,225 Kg/m3) r = panjang jari-jari sudu (m) v = kecepatan angin (m/detik)

Mei Juni Juli Agustus September Oktober

DAYA OTPUT

ASPEK POTENSI SURYA MUARA GEMBONG

Intensitas radiasi matahari di Muara Gembong 4,187 kWh/m2/hari


Kapasitas daya yang dibangkitkan, tergantung dari kapasitas dan luasan panel sel surya yang digunakan. efisiensi konversi energi dari pembangkit listrik tenaga surya adalah sebagai berikut:

= efisiensi konversi V = tegangan yang dibangkitkan sel surya I = arus sel surya P = rapat daya matahari yang jatuh ke sel surya a = luas sel surya

ASPEK EKONOMI PLT HIBRID MUARA GEMBONG

Investasi PLT Hibrid


Jenis Data Kapasitas Terpasang Waktu Operasi Sumber Energi Biaya Investasi Nilai 6,5 kW 15 tahun Angin dan Matahari Rp 105.000.00 (10.5 US$)

Diasumsikan faktor kapasitas (CF) pembangkit sebesar 60%, maka:


kWhoutput= Pinstall x CF x 8760 = 6,5 kW x 0,6x 8760 = 34.164 kWh/tahun

Biaya pembangunan Energi Listrik


TC = CC + Fuel Cost + O&M Cost Untuk suku bunga i = 12 % maka : TC = 5.163 cent / kWh + 0,1 cent / kWh + 1 cent/ kWh = 6.263 cent / kWh = 0,06263 US$/kWh = 626.3 Rp/kWh Untuk suku bunga i = 9 % maka : TC = 4,584 cent / kWh + 0,1 cent / kWh + 1 cent/ kWh = 5,684 cent / kWh = 0,05684 US$/kWh = 568,4 Rp/kWh Untuk suku bunga i = 6 % maka: TC = 4.004 cent / kWh + 0,1 cent / kWh + 1 cent/ kWh = 5,104 cent / kWh = 0,05104 US$/kWh = 510,4 Rp/kWh

Perhitungan Biaya Pembangunan (US$ / kW) Umur Operasi (Tahun) Kapasitas (kW) Biaya Bahan Bakar (US$ / kWh) B. O & M (US$ / kWh) Biaya Modal (cent US$/ kWh) Total Cost (cent US$ / kWh) Investasi (jutaUS$)

Suku Bunga 6% 1615 15 6,5 0,001 0,01 4,004 6,263 10,5

9% 1615 15 6,5 0,001 0,01 4,584 5,684 10,5

12 % 1615 15 6,5 0,001 0,01 5,163 5,104 10,5

Pendapatan per Tahun


Kapasitas Unit < 10 MW Harga Patokan 85% BPP TM atau 85% BPP TR Sistem Kelistrikan Setempat

Untuk Propinsi Jawa Barat, biaya pokok penyediaan listrik tegangan rendah sebesar Rp 1024/kWh. Berikut ini merupakan perhitungan Jumlah pendapatan per tahun/Cash in Flow (CIF):
Untuk Suku Bunga i = 12% KP = BPP TC = (85% x Rp 1024) Rp 626,3 = Rp 244,1 /kWh CIF = KP x kWhoutput = Rp 244,1 /kWh x 34.164 kWh/tahun = Rp 8,34 juta/tahun Untuk Suku Bunga i = 9% KP = BPP TC = (85% x Rp 1024) Rp 568,4 = Rp 302 /kWh CIF = KP x kWhoutput = Rp 302 /kWh x 34.164 kWh/tahun = Rp 10,32 juta/tahun Untuk Suku Bunga i = 6% KP = BPP TC = (85% x Rp 1024) Rp 510,4 = Rp 360 /kWh CIF = KP x kWhoutput = Rp 360 /kWh x 34164 kWh/tahun = Rp 12,3 juta/tahun

Nilai Awal Proyek (NPV / Net Present Value)


Tahun ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Investasi (COF0) = Rp 105 juta Suku Bunga 6% Suku Bunga 9% Suku Bunga 12% CIF NPV CIF NPV CIF NPV 0.00 0.00 0.00 1.160 -9.340 0.947 -9.553 0.744 -9.756 2.255 -8.245 1.815 -8.685 1.409 -9.091 3.287 -7.213 2.612 -7.888 2.003 -8.497 4.261 -6.239 3.343 -7.157 2.533 -7.967 5.180 -5.320 4.013 -6.487 3.006 -7.494 6.047 -4.453 4.629 -5.871 3.428 -7.072 6.865 -3.635 5.193 -5.307 3.805 -6.695 7.637 -2.863 5.711 -4.789 4.142 -6.358 8.365 -2.135 6.186 -4.314 4.443 -6.057 9.052 -1.448 6.622 -3.878 4.711 -5.789 9.700 -0.800 7.022 -3.478 4.951 -5.549 10.311 -0.189 7.389 -3.111 5.165 -5.335 10.887 0.387 7.725 -2.775 5.356 -5.144 11.431 0.931 8.034 -2.466 5.527 -4.973 11.944 1.444 8.317 -2.183 5.679 -4.821

Metode Net Present Value (NPV) ini menghitung jumlah nilai sekarang dengan menggunakan Discount Rate tertentu dan kemudian membandingkannya dengan investasi awal (Initial Invesment). Selisihnya disebut NPV. Apabila NPV tersebut positif, maka usulan investasi tersebut diterima, dan apabila negatif ditolak. Dari perhitungan, tampak bahwa pada suku bunga 6% nilai NPV-nya positif, hal ini berarti bahwa investasi untuk PLT Hibrid pada suku bunga tersebut layak untuk dilaksanakan.

Payback Periode
PP Investment Cost Annual CIF

Payback periode adalah lama waktu yang dibutuhkan agar nilai investasi yang diinvestasikan dapat kembali dengan utuh. Untuk suku bunga i = 6 %
PP

105 x 10 6 12,3 x 10 6 8,53 Tahun 9 Tahun

Untuk suku bunga i = 9 %


PP

105 x 10 6 10,32 x 10 6 10,77 Tahun 11 Tahun

Untuk suku bunga i = 12 %

105 x 106 PP 8,34 x 106 12,58 Tahun 13 Tahun

Laba Investasi (ROI / Return of Investment)


Investasi (COF0) = Rp 105 juta Suku Bunga Suku Bunga 6% Suku Bunga 9% 12% Benefit ROI Benefit ROI Benefit ROI -0.883 -88.287 1.032 -0.902 0.834 -0.921 -0.766 -76.575 2.064 -0.803 1.668 -0.841 -0.649 -64.862 3.095 -0.705 2.501 -0.762 -0.531 -53.149 4.127 -0.607 3.335 -0.682 -0.414 -41.437 5.159 -0.509 4.169 -0.603 -0.297 -29.724 6.191 -0.410 5.003 -0.524 -0.180 -18.011 7.223 -0.312 5.837 -0.444 -0.063 -6.299 8.255 -0.214 6.671 -0.365 0.054 5.414 9.286 -0.116 7.504 -0.285 0.171 17.127 10.318 -0.017 8.338 -0.206 0.288 28.839 11.350 0.081 9.172 -0.126 0.406 40.552 12.382 0.179 10.006 -0.047 0.523 52.265 13.414 0.278 10.840 0.032 0.640 63.977 14.446 0.376 11.674 0.112 0.757 75.690 15.477 0.474 12.507 0.191

Return of Investment adalah kemampuan pembangkit untuk mengembalikan dana investasi dalam menghasilkan tingkat keuntungan yang digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Dari perhitungan dapat diketahui bahwa dengan suku bunga 6%, dana investasi dapat dikembalikan pada tahun ke-9 sejak PLTMH beroperasi, pada ku bunga 9% pada tahun ke-11, dan pada suku bunga 12 % pada tahun ke 13.

Tahun ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

DAYA BELI MASYARAKAT

Jika diasumsikan setiap penduduk Muara Gembong mengeluarkan dana 10% untuk membayar listrik dari Pengeluaran riil sebesar Rp 481,952- maka diambil 10% nya yaitu Rp 48.195. sedangkan rata-rata anggota keluarga adalah 4 orang untuk membayar listrik dibutuhkan Rp 192.780,- per bulan. Maka dapat diketahui rata-rata pemakaian pada daya 450 dan 900 VA dengan faktor beban 91,34% adalah: Daya (P1) = 900 x 0.8 = 720 W Daya (P2) = 450 x 0.8 = 360 W Jumlah Kwh/bulan: Kwh/Bulan1 Kwh/Bulan2 = 0,72 x 30 x 24 x0,9134 = 473,5 KWh/ bulan = 0,36 x 30 x 24 x0,9134 = 236,75 KWh/ bulan

Dengan Tarif Dasar Listrik Muara Gembong pada sektor rumah tangga sebesar Rp.554,17/kWh, maka didapatkan pemakaian listrik dalam 1 bulan adalah: Daya beli1 = (473,5 x Rp554,17/KWh) + 20.000 = Rp 282.399 Daya beli2 = (236,75 x Rp 554,17/KWh) + 11.000 = Rp 142.199 Perbandingan antara daya beli Listrik dengan pendapatan perkapita yang digunakan untuk keperluan listrik:

Daya beli1
Daya beli 2

192.780 554,17 378,3 / kWh 282.399


192.780 554,17 751,29 / kWh 142.199

Masyarakat Muara Gembong tetap bisa membeli listrik pada daya 450 VA yaitu sebesar Rp 751,29 /kWh

ASPEK SOSIAL PLT HIBRID MUARA GEMBONG

Keresahan sosial mungkin akan terjadi saat sosialisasi Akan timbul persepsi positif dan negatif Pro kontra pendapat yang optimistis dan pendapat yang pesimistis tentang pembangunan PLT Hibrid. Biaya investasi awal yang relatif besar bagi para petani tambak akan menimbulkan keraguan yang besar terhadap efisiensi dan efektifitas pembangunan PLT Hibrid untuk proses aerasi tambak udang SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang terdekat hanya ada di ibukota kecamatan, gesekan sosial bisa terjadi akibat kekhawatiran para penjual bahan bakar eceran.

Adanya pembangunan PLT Hibrid juga berpotensi untuk membuka lapangan pekerjaan baru baik dalam proses pembangunan, perawatan dan penyediaan suku cadangnya. Secara otomatis akan mengangkat tingkat kesejahteraan dan tingkat sosial masyarakat Kecamatan Muara Gembong yang menggantungkan hidupnya pada pembudidayaan tambak udang.

ASPEK LINGKUNGAN PLT HIBRID MUARA GEMBONG

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah ekologi (populasi burung dan kelelawar), dan keindahan.

ANALISA USAHA UDANG SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA PLT HIBRID

No. A

Komponen

Jumlah

Nilai Satuan

Harga/Unit (Rp.) 1.000.000 35 9200 40.000 135.000 35.000 1.600 450 4500 750.000 1.000.000 JUMLAH B

Jumlah (Rp.) 1.000.000 10.500.000 64.400.000 8.000.000 9.450.000 700.000 320.000 900.000 55.080.000 7.500.000 2.000.000 159.850.000 2.250.000 1.700.000 2.500.000 250.000 750.000 7.450.000 167.300.000 334.600.000

Analisa Usaha Udang Intensif Dengan Diesel Diasumsikan: pada tambak seluas 1 ha dengan 4 unit kincir rangkai; menggunakan mesin diesel 8 hp (specific fuel consumption 1 liter/jam) siklus panen 5 bulan harga solar Rp 4500/liter

BIAYA TIDAK TETAP Persiapan Lahan 1 Benih 300.000 Pakan 7000 Probiotik 200 Kaporit 70 Inokulan plankton 20 Pupuk anorganik 200 Kapur 2.000 Solar 12240 aerasi Tenaga Kerja 10 Biaya Panen 2

Ha Ekor Kg Liter Galon Ton Kg Kg Liter Orang Unit

BIAYA TETAP Sewa Tambak 1 Ha/siklus Penyusutan pompa (10%/siklus) Penyusutan kincir (10%/siklus) Penyusutan peralatan lapangan (25%/siklus) Penyusutan Konstruksi Tambak (25%/siklus) JUMLAH A

TOTAL BIAYA OPERASIONAL (A+B) Per siklus (5 bulan) Per tahun (2 siklus)

PRODUKSI Kelangsungan hidup 65% ukuran panen 35 gram/ekor, harga jual Rp. 50.000,-/kg, produksi 2 kali pertahun Pendapatan dari produksi : 4.875 Kg 50.000 65% x 300.000 ekor x 25 gram (persiklus) Pertahun 2 9.750 Kg 50.000 siklus KEUNTUNGAN Per hektar/siklus Per hektar/tahun (2 siklus

243.750.00 0 487.500.00 0 76.450.000 152.900.00 0

Analisa Usaha Udang Intensif Dengan PLT Hibrid


Diasumsikan: pada tambak seluas 1 ha dengan 4 unit kincir rangkai; menggunakan motor induksi 1 hp (746 watt) siklus panen 5 bulan dan masa persiapan lahan 1 bulan Total output pembangkitan PLT Hibrid selama 1 tahun adalah 36.164 kWh Total kebutuhan daya beban untuk proses aerasi selama 1 tahun adalah: 9180 kWh x 2 siklus = 18.360 kWh Selama 1 tahun, terdapat kelebihan daya sebesar: 36.164 kWh 18.360 kWh = 17.804 kWh Dengan demikian, daya yang dihasilkan oleh turbin angin generator dan modul surya telah mencukupi kebutuhan listrik untuk proses aerasi, sehingga diesel generator benar-benar hanya difungsikan sebagai tenaga cadangan.

No. A

Komponen

Jumlah

Nilai Satuan

Harga/Unit (Rp.) 1.000.000 35 9200 40.000 135.000 35.000 1.600 450 4500 750.000 1.000.000 JUMLAH B

Jumlah (Rp.) 1.000.000 10.500.000 64.400.000 8.000.000 9.450.000 700.000 320.000 900.000 225.000 7.500.000 2.000.000 112.445.000 2.250.000 1.700.000 2.500.000 250.000 750.000 7.450.000 119.895.000 239.790.000

BIAYA TIDAK TETAP Persiapan 1 Lahan Benih 300.000 Pakan 7000 Probiotik 200 Kaporit 70 Inokulan 20 plankton Pupuk 200 anorganik Kapur 2.000 Solar aerasi 50 Tenaga Kerja 10 Biaya Panen 2

Ha Ekor Kg Liter Galon Ton Kg Kg Liter Orang Unit

BIAYA TETAP Sewa Tambak 1 Ha/siklus Penyusutan pompa (10%/siklus) Penyusutan kincir (10%/siklus) Penyusutan peralatan lapangan (25%/siklus) Penyusutan Konstruksi Tambak (25%/siklus) JUMLAH A

TOTAL BIAYA OPERASIONAL (A+B) Per siklus (5 bulan) Per tahun (2 siklus) PRODUKSI Kelangsungan hidup 65% ukuran panen 35 gram/ekor, harga jual Rp. 50.000,-/kg, produksi 2 kali pertahun Pendapatan dari produksi : 4.875 Kg 65% x 300.000 ekor x 25 gram (persiklus) 2siklus/tahun 9.750 Kg KEUNTUNGAN Per hektar/siklus Per hektar/tahun (2 siklus

50.000

243.750.000

50.000

487.500.000 123.855.000 247.710.000

Dari perbandingan kedua tabel di atas, ternyata keuntungan yang bisa didapat oleh petani udang meningkat signifikan dengan penyusutan biaya solar yang mencapai Rp.54.855.000,-/siklus. Sedangkan jumlah keuntungan, yang sebelumnya persiklus hanya meraup keuntungan Rp76.450.00,-. Setelah dibangun PLT Hibrid bisa meraup keuntungan persiklus sebesar Rp123.855.000,-.

KESIMPULAN

1.

Potensi energi angin dan surya di Muara Gembong untuk pembangunan PLT Hibrid AnginMatahari-Diesel dengan menggunakan energi angin dengan kecepatan angin rata-rata 3,6 m/detik dan energi surya sekitar 4,187 kWh/m2/hari, dioperasikan penuh selama satu tahun kecuali pada kecepatan angin yang melebihi rating cut-out turbin angin, maka dapat dibangkitkan daya listrik sebesar 6,5 kW dengan 4 x 1,5 kW turbin angin dan PLT Surya 500Wp. Total output pembangkitan PLT Hibrid selama 1 tahun adalah 36.164 kWh sedangkan total kebutuhan daya beban untuk proses aerasi selama 1 tahun adalah 18.360 kWh. Selama 1 tahun, terdapat kelebihan daya sebesar 17.804 kWh.Dengan demikian, daya yang dihasilkan oleh turbin angin generator dan modul surya telah mencukupi kebutuhan listrik untuk proses aerasi, sehingga diesel generator benar-benar hanya difungsikan sebagai tenaga cadangan. Kelebihan daya, dapat digunakan untuk penerangan tambak atau bahkan pompa air. Bahwa setelah pembangunan PLT Hibrid, keuntungan yang bisa didapat oleh petani udang meningkat signifikan dengan penyusutan biaya solar yang mencapai Rp54.855.000,-. Yang sebelumnya hanya meraup keuntungan Rp76.450.000, -. Setelah dibangun PLT Hibrid bisa meraup keuntungan persiklus sebesar Rp123.855.000,-.

2.

3.

PERTANYAAN SEMINAR.

KONFIGURASI SEL SURYA

KONFIGURASI SEL SURYA

BATERAI BANK

Baterai 12 V/100 Ah Sebanyak 16 unit Disusun dalam 2 blok (masing-masing 8 unit, 24V/400 Ah) Kapasitas total baterai 400 Ah, 48 Vdc.

TEGANGAN OUTPUT GENERATOR

KONSEP OPERASI HYBRID

Dengan asumsi: Total panas matahari optimum dalam 1 hari adalah 5 jam dengan menggunakan panel surya berkapasitas 500 wp Total waktu angin bertiup di daerah pesisir pantai adalah 17 jam dengan daya yang dihasilkan adalah 545 watt untuk kecepatan angin rata-rata 3,6 m/s. *angin laut bertiup pada pukul 09.00 16.00 *angin laut bertiup pada pukul 20.00 06.00

Produksi PV per hari: 500 Wpx 5 jam = 2500 Wh/hari = 2,5 kWh/hari Produksi turbin angin per hari: 4 unit x 545 watt x 17 jam = 37060 Wh/hari 37 kWh/hari Total produksi dari PV dan turbin angin: 2,5 + 37 = 39,5 kWh/hari

Total produksi dari PV dan turbin angin: 2,5 + 37 = 39,5 kWh/hari Sedangkan kebutuhan listrik untuk proses aerasi:
Periode Hari Pemeliharaan ke1-20 21-40 41-60 61-150 06.0018.00 (12 jam) 9 kWh 18 kWh 18 kWh 36 kWh 18.00-06.00 (12 jam) 18 kWh 36 kWh 36 kWh 36 kWh Konsumsi Listrik/hari 27 kWh 54 kWh 54 kWh 72 kWh

Pada periode pemeliharaan hari ke 1-20, daya listrik dari PV dan turbin angin mampu mencukupi kebutuhan listrik sehingga genset tidak perlu dioperasikan. Pada periode pemeliharaan hari ke 21-60, daya listrik dari PV dan turbin angin tidak mencukupi kebutuhan listrik sehingga genset perlu dioperasikan. Kekurangan daya : 39,5 = 14,5 kWh Kekurangan daya disuplai oleh genset 3,5 kVA 4,5 : 3,5 = 4,14 jam Pada periode pemeliharaan hari ke 61-150, daya listrik dari PV dan turbin angin tidak mencukupi kebutuhan listrik sehingga genset perlu dioperasikan. Kekurangan daya : 72 - 39,5 = 32,5 kWh Kekurangan daya disuplai oleh genset 3,5 kVA. 32,5 : 3,5 = 9,28 jam

DATA OUTPUT TURBIN ANGIN

Bulan

Kecepatan angin ratarata (m/s)

Daya Output (watt) dengan jari-jari sudu: 1 (m) 2 (m) 3 (m) 4 (m)

November Desember Januari Februari

2,65 4,15 3,9 3,3 4 3,7 4,2 4,05 4,1 3,7 3,05 3,3

21,23 81,55 67,68 41,00 73,02 57,79 84,53 75,80 78,64 73,02 32,37 41,00 60.63

84,93 326,22 270,74 164,02 292,11 231,19 338,15 303,20 314,57 292,11 129,50 164,02 242.56

191,11 734,00 609,18 369,05 657,25 520,18 760,85 682,21 707,79 657,25 291,37 369,05 545.77

339,58 1304,23 1082,44 655,77 1167,85 924,30 1351,94 1212,20 1257,65 924,30 517,73 655,77 949.48

dimana: P = daya (watt) CP = koofisien Betz (0,593 Kg/N.s2) = kerapatan udara (1,225 Kg/m3) r = panjang jari-jari sudu (m) v = kecepatan angin (m/detik)

Maret April Mei Juni Juli Agustus September BACK Oktober

DAYA OTPUT

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK OUTPUT TURBIN ANGIN

BACK

PRINSIP KERJA SEL SURYA

Sebuah Silikon Sel Surya adalah sebuah diode yang terbentuk dari lapisan atas silikon tipe n (elektron), dan lapisan bawah silikon tipe p (hole) Ketika junction disinari, akan menyebabkan elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir.
BACK

DASAR PEMILIHAN SUDU

Tipe Turbin Keuntungan Bersudu sebuah dan dua Rasio transmisi buah rendah Massa total kecil Bersudu tiga buah atau Beban sudu kecil lebih Gangguan menara rendah Start up baik Kecepatan dan efisiensi yang tinggi

Kerugian Gangguan menara sangat kuat Beban sudu tinggi Rasio transmisi tinggi Menara gearbox atau generator besar

BACK

GENERATOR

BACK

GENERATOR

BACK

GENERATOR

Alternator Mobil

Keuntungan Murah Mudah dicari Mudah dirangkai

Brushless Alternator PMG (permanent magnet generator)

Sangat efisien untuk RPM rendah Daya output lebih besar Konstruksinya kokoh dan perawatan rendah karena tidak adanya sikat-sikat Bisa dipasang tanpa menggunakan roda gigi untuk menambah kecepatan karena maganet yang umum digunakan sangat kuat, yaitu NdFeB (Neodymium Iron Boron) yang tingkatnya jauh diatas magnet keramik atau Alnico

Kekurangan Memerlukan RPM yang tinggi Membutuhkan sistem tranmisi untuk menambah kecepatan putar Daya output rendah Jarang tersedia di pasaran Suku cadang belum umum tersedia karena rata-rata merupakan rekayasa teknologi yang dikhususkan untuk wind power Haga relatif mahal

Kecocokan Kurang Baik

Sangat Baik

BACK

GENERATOR

Alternator RPM rendah hasil modifikasi motor induksi

Generator DC

Keuntungan Murah Mudah dicari Proses modifikasi relatif mudah Bekerja dengan baik pada RPM rendah Relatif sederhana Mudah dirangkai Ada beberapa yang baik untuk RPM rendah

Kekurangan Daya output dibatasi oleh adanya resitansi internal Tidak efisien pada RPM yang lebih tinggi

Kecocokan Baik

Motor Induksi digunakan sebagai alternator

Murah Sangat mudah dicari Tersedia dalam berbagai kapasitas daya

Kurang Baik Tingkat pemeliharaan tinggi dengan adanya slip ring Kebanyakan tidak cocok untuk RPM rendah Sulit ditemukan dalam kapasitas daya yang besar, sedangkan yang berkapasitas kecil memiliki output daya yang terbatas Kurang Baik Startup lamban Teori dasar motor induksi menjadi generator adalah bila diputar di atas kecepatan sinkronnya, jadi RPM yang tinggi mutlak dibutuhkan
BACK

Anda mungkin juga menyukai