Anda di halaman 1dari 67

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penanganan pasca panen padi merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi. Konstribusi penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi padi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu gabah/ beras sesuai persyaratan mutu. Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu gabah/beras. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP agar dapat menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil gabah/ beras.
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

!ehubungan dengan hal di atas, dalam rangka memberikan panduan penanganan pasca panen yang baik kepada petani dan pelaku pasca panen lainnya telah disusun pedoman penanganan pasca panen yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP . Dengan adanya pedoman ini diharapkan petani dapat melakukan penanganan pasca panen padi sesuai prinsip-prinsip GHP sehingga mampu menghasilkan gabah/ beras yang memenuhi persyaratan mutu dan kemanan pangan. B. Tujuan Pedoman ini disusun dengan tu"uan untuk memberikan panduan kepada para petani dan pelaku pasca panen lainnya agar dapat melakukan cara-cara penanganan pasca panen padi yang berdasarkan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP sehingga petani dapat # $ %enekan tingkat kehilangan hasil padi.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

&

%emproduksi gabah/beras persyaratan mutu (!'( . Ruang Lingkup

sesuai

C.

Penanganan pasca panen padi merupakan kegiatan se"ak padi dipanen sampai menghasilkan produk antara (intermediate product yang siap dipasarkan. Dengan demikian, kegiatan penanganan pasca panen padi meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu pemanenan, penumpukan dan pengumpulan, perontokan, pembersihan, pengangkutan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan, serta penggilingan. D. Pengertian $ & Padi adalah tanaman yang bernama Oryzae sativa L. Gabah adalah hasil tanaman padi yang telah dilepas dari tangkainya dengan cara perontokkan, dikeringkan, dan dibersihkan.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

Gabah Kering Panen (GKP adalah hasil tanaman padi yang telah dilepas dari tangkainya dengan cara peron-tokkan, dikeringkan, dan dibersihkan yang memiliki kadar air maksimum &* +, butir hampa/kotoran maksimum $, +, butir kuning/rusak maksimum ) +, butir hi"au/mengapur maksimum $, + dan butir merah maksimum ) +. Gabah Kering Giling (GKG adalah hasil tanaman padi yang telah dilepas dari tangkainya dengan cara peron-tokkan, dikeringkan, dan dibersihkan yang memiliki kadar air maksimum $+, butir hampa/kotoran maksimum ) +, butir kuning/rusak maksimum ) +, butir hi"au/mengapur maksimum * + dan butir merah maksimum ) +. .eras adalah hasil utama dari proses penggilingan gabah hasil tanaman padi yang seluruh lapisan sekamnya terkelupas atau sebagian lembaga dan katul telah dipisahkan. Pasca Panen adalah semua kegiatan mulai dari panen sampai dengan menghasilkan produk setengah "adi (intermediate product .
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

Produk setengah "adi adalah produk yang tidak mengalami perubahan si1at dan komposisi kimia.

II.

PROSES PENANGANAN PASCA PANEN PADI

Penanganan pasca panen padi meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu penentuan saat panen, pemanenan, penumpukan sementara di lahan sa2ah, pengumpulan padi di tempat perontokan, penundaan perontokan, perontokan, pengangkutan gabah ke rumah petani, pengeringan gabah, pengemasan dan penyimpanan gabah, penggilingan, pengemasan dan penyimpanan beras. A. Penentuan Saat Panen Penentuan saat panen merupakan tahap a2al dari kegiatan penanganan pasca panen padi. Ketidaktepatan dalam penentuan saat panen dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

tinggi dan mutu gabah/beras yang rendah. Penentuan saat panen dapat dilakukan berdasarkan pengamatan 3isual dan pengamatan teoritis. 1 Penga!atan "i#ual Pengamatan 3isual dilakukan dengan cara melihat kenampakan padi pada hamparan lahan sa2ah. .erdasarkan kenampakan 3isual, umur panen optimal padi dicapai apabila 4, sampai 4* + butir gabah pada malai padi sudah ber2arna kuning atau kuning keemasan. Padi yang dipanen pada kondisi tersebut akan menghasilkan gabah berkualitas baik sehingga menghasilkan rendemen giling yang tinggi. $ Penga!atan Te%riti# Pengamatan teoritis dilakukan dengan melihat deskripsi 3arietas padi dan mengukur kadar air dengan moisture tester. .erdasarkan deskripsi 3arietas padi, umur panen padi yang tepat adalah ), sampai )* hari setelah berbunga merata atau antara $)* sampai $-* hari setelah tanam. .erdasarkan kadar air, umur panen optimum
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

dicapai setelah kadar air gabah mencapai && 5 &) + pada musim kemarau, dan antara &- 5 &/ + pada musim penghu"an (Damard"ati, $40-6 Damard"ati et al, $47$ .

B. Pe!anenan Pemanenan padi harus dilakukan pada umur panen yang tepat, menggunakan alat dan mesin panen yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomi dan ergonomis, serta menerapkan sistem panen yang tepat. Ketidaktepatan dalam melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan mutu hasil yang rendah. Pada tahap ini, kehilangan hasil dapat mencapai 4,*& + apabila pemanen padi dilakukan secara tidak tepat. 1 U!ur Panen Pa&i Pemanenan padi harus dilakukan pada umur panen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut #
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

(a (b (c

4, 5 4* + gabah dari malai tampak kuning. %alai berumur ), 5 )* hari setelah berbunga merata. Kadar air gabah && 5 &/ + yang diukur dengan moisture tester. &an 'e#in Pe!anen

Alat Pa&i

Pemanenan padi harus menggunakan alat dan mesin yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergonomis. 8lat dan mesin yang digunakan untuk memanen padi harus sesuai dengan "enis 3arietas padi yang akan dipanen. Pada saat ini, alat dan mesin untuk memanen padi telah berkembang mengikuti berkembangnya 3arietas baru yang dihasilkan. 8lat pemanen padi telah berkembang dari ani-ani men"adi sabit biasa kemudian men"adi sabit bergerigi dengan bahan ba"a yang sangat ta"am dan terakhir telah diintroduksikan reaper, stripper dan combine harvester. .erikut ini adalah cara-cara pemanen padi
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

dengan menggunakan ani-ani, sabit biasa/bergerigi, reaper dan stripper. (a Cara Pe!anenan Pa&i &engan Ani)ani. 8ni-ani merupakan alat panen padi yang terbuat dari bambu diameter $, 5 &, mm, pan"ang 9 $, cm dan pisau ba"a tebal $,* 5 ) mm. 8ni-ani dian"urkan digunakan untuk memotong padi 3arietas lokal yang berpostur tinggi. Pemanenan padi dengan ani-ani dilakukan dengan cara sebagai berikut # o :ekan mata pisau pada malai padi yang akan dipotong. o :empatkan malai diantara "ari telun"uk dan "ari manis tangan kanan. o Dengan kedua "ari tersebut tarik malai padi ke arah pisau, sehingga malai terpotong.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

o Kumpulkan di tangan kiri atau masukkan kedalam keran"ang.

Gambar $. Panen padi dengan ani-ani

Gambar &. 8lat Panen 8ni-ani

(*

Cara Pe!anen Pa&i &engan Sa*it

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

10

!abit merupakan alat panen manual untuk memotong padi secara cepat. !abit terdiri & "enis yaitu sabit biasa dan sabit bergerigi. !abit biasa/ bergerigi pada umumnya digunakan untuk memotong padi 3arietas unggul baru yang berpostur pendek seperti (;-/dan <isadane. Penggunaan sabit bergerigi sangat dian"urkan karena dapat menekan kehilangan hasil sebesar ) + (Damard"ati et al, $4746 'ugraha et al, $44, . !pesi1ikasi sabit bergerigi yaitu# o Gagang terbuat dari kayu bulat diameter 9 & cm dan pan"ang $* cm. %ata pisau terbuat dari ba"a keras yang satu sisinya bergerigi antara $& 5 $/ gerigi sepan"ang $ inci.

Pemotongan padi dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

11

tengah dan potong ba2ah tergantung cara perontokan. Pemotongan dengan cara potong ba2ah dilakukan bila perontokan dengan cara dibanting/digebot atau menggunakan pedal thresher. Pemotongan dengan cara potong atas atau tengah dilakukan bila perontokan menggunakan power thresher. .erikut ini cara panen padi dengan sabit biasa/bergerigi# o Pegang rumpun padi yang akan dipotong dengan tangan kiri, kira-kira $/) bagian tinggi tanaman. :empatkan mata sabit pada bagian batang ba2ah atau tengah atau atas tanaman (tergantung cara perontokan dan tarik pisau tersebut dengan tangan kanan hingga "erami terputus.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

12

Gambar ). Pemotongan padi dengan sabit

(+

Cara Pe!anenan Pa&i &engan Reaper ;eaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip ker"anya mirip dengan cara ker"a orang panen menggunakan sabit. %esin ini se2aktu bergerak ma"u akan mener"ang dan memotong tegakan tanaman dan men"atuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong men"adi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. Pada saat ini
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

13

terdapat ) "enis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper row . .agian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut # o Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa ba"a dengan diameter 9 )& mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur kecepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan ka2at ba"a. o Unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari ba"a keras dengan "umlah gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan. o Unit pisau pemotong ter-letak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam.
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

14

o Pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang pan"angnya $&, cm. o Unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keran"ang. o %otor penggerak bensin ) HP 5 &&,, ;P%. Penggunaan reaper dian"urkan pada daerah-daerah yang kekurangan tenaga ker"a dan dioperasikan di lahan dengan kondisi baik (tidak tergenang, tidak berlumpur dan tidak becek . %enurut hasil penelitian, penggunaan reaper dapat menekan kehilangan hasil sebesar /,$ +. .erikut ini cara pengoperasian mesin reaper # o !ebelum mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi dengan sabit pada ke - sudut petakan sa2ah dengan ukuran 9 & m = & m sebagai

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

15

tempat reaper.

berputarnya

mesin

o !ebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan. o Pemotongan dilakukan sekaligus untuk & atau - baris tanaman dan akan terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut. o Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

Gambar -. !eaper
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

16

Gambar *. Panen padi dengan reaper (& Cara Pe!anenan pa&i &engan Reaper Binder ;eaper binder merupakan "enis mesin reaper untuk memotong padi dengan cepat dan mengikat tanaman yang terpotong men"adi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. .agian komponen mesin reaper binder adalah sebagai berikut # o Kerangka utama yang terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

17

pipa ba"a dengan diameter 9 )& mm, dilengkapi dengan tuas kopling pisau pemo-tong yang merupakan ka2at ba"a terserot. o Unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari ba"a keras dengan "umlah gigi dan diameter bermacammacam sesuai dengan reduksi tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan. o Unit pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau mata pisau berbentuk segitiga yang pan"angnya antara -,-/, cm. o Pisau pengikat terbuat dari besi plat ba"a, ka2at ba"a, dan besi bulat yang ukurannya bermacammacam.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

18

o Unit pengikat ini dilengkapi dengan tali yang terbuat dari yute berbentuk gulungan. o Unit roda dapat digantiganti antara roda karet dan roda besi/keran"ang. o %otor penggerak bensin ) HP 5 &&,, ;P%. .erikut ini cara pengoperasian mesin reaper binder # o !ebelum mengoperasikan mesin pemanen, terlebih dahulu potong / panen padi dengan sabit pada ke - sudut petakan sa2ah dengan ukuran 9 & m = & m sebagai tempat berputarnya mesin stripper. o !ebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan dilakukan mulai dari sisi sebelah kanan petakan.
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

19

o Pemotongan dilakukan sekaligus untuk $ atau & baris tanaman sekaligus dan akan terlempar ke sisi kanan alat, sebelum terlempar, batang "erami yang sudah terpotong diikat dengan tali pengikat melalui mekanisme pengikat pada mesin tersebut. o Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

Gambar /. Panen padi dengan reaper binder , Si#te! Panen


Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

20

!istem panen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut # (a (b Pemanenan dilakukan dengan sistem beregu/kelompok. Pemanenan dan perontokan dilakukan oleh kelompok pemanen. >umlah pemanen antara * 5 0 orang yang dilengkapi dengan $ unit pedal thresher atau $* 5 &, orang yang dilengkapi $ unit po2er thresher.

(c

C.

Penu!pukan &an Pengu!pulan

Penumpukan dan pengumpulan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah padi dipanen. Ketidaktepatan dalam penumpukan dan pengumpulan padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Untuk menghindari atau mengurangi ter"adinya kehilangan hasil sebaiknya pada 2aktu penumpukan dan pengangkutan padi menggunakan alas.
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

21

Penggunaan alas dan 2adah pada saat penumpukan dan pengangkutan dapat menekan kehilangan hasil antara ,,4- 5 &,)/ +.

Gambar 0. Penumpukan dengan menggunakan alas

D. Per%nt%kan

Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan, penumpukan dan pengum-pulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari * +. <ara
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

22

perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara digebot men"adi menggunakan pedal thresher dan power thresher. 1 Per%nt%kan pa&i &engan +ara &ige*%t Gebotan merupakan alat perontok padi tradisionil yang masih banyak digunakan petani. .agian komponen alat gebotan terdiri dari# (a ;ak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan - kaki berdiri di atas tanah, dapat dipindah-pindah. %e"a rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membu"ur atau melintang dengan "arak renggang $ 5 & cm. Di bagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau terpal sedangkan bagian depan terbuka.

(b

(c

.erikut ini cara perontokan padi dengan alat gebot #

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

23

(a

%alai padi diambil secukupnya lalu dipukulkan/digebot pada me"a rak perontok 9 * kali dan hasil rontokannya akan "atuh di terpal yang ada di ba2ah me"a rak perontok. Hasil rontokan berupa gabah kemudian dikumpulkan.

(b

Gambar 7. Perontokan padi dengan cara gebot $ Per%nt%kan pa&i &engan pe&al t-re#-er Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana dan digerakan menggunakan tenaga manusia. KePedoman Penanganan Pasca Panen Padi

24

lebihan alat ini dibandingkan dengan alat gebot adalah mampu menghemat tenaga dan 2aktu, mudah diperasikan dan mengurangi kehilangan hasil, kapasitas ker"a 0* 5 $,, kg per "am dan cukup dioperasikan oleh $ orang. .agian komponen pedal thresher terdiri dari # (a Kerangka utama terbuat dari kayu kaso atau pipa besi dengan ukuran keseluruhan unit ber3ariasi, biasanya $&, cm = $&, cm. !ilinder perontok terbuat dari lepengan papan ber"a"ar berkeli-ling membentuk silinder dengan diameter )/ 5 )7 cm dan lebar -& 5 -* cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan pipa bulat setebal & 5 ) cm. Pada lempengan papan tersebut ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari ka2at ba"a berbentuk huru1 ? terbalik. Ukuran lempengan kayu, tebal $, 5 $* mm, lebar 4, mm dengan "arak antar lempengan $* mm. :inggi
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

(b

25

perontok 9 *, mm dengan lebar kaki-kaki sebesar &* mm dengan "arak antar gigi -, mm. >umlah gigi perontok pada satu lempengan $, buah dan "umlah lempengan papan $& buah. <ara pemasang-an gigi perontok &, mm diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada rangka utama. (c Unit transmisi tenaga melalui rantai sepeda dan spocket yang prinsip ker"anya sama seperti mesin "ahit. :utup penahan gabah terbuat dari lembaran plastik atau terpal dengan ukuran @ , cm = -, cm = )* cm. .agian ini dapat dilepas dari kerangka utama.

(d

Penggunaan pedal thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan hasil padi sekitar &,* +. .erikut ini cara perontokan padi dengan pedal thresher # (a Pedal perontok diin"ak dengan kaki naik turun.
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

26

(b (c

Putaran poros pemutar memutar silinder perontok. Putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok diman1aatkan dengan memukul gabah yang menempel pada "erami sampai rontok. 8rah putaran perontok berla2anan dengan posisi operator (men-"auh dari operator .

(d

Gambar 4. Perontokan padi dengan pedal thresher

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

27

Per%nt%kan pa&i &engan power thresher Po2er thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga penggerak en"in. Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah kapasitas ker"a lebih besar dan e1isiensi ker"a lebih tinggi. .agian komponen power thresher terdiri dari# (a Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. -, mm = -, mm = - mm dan plat lembaran ba"a lunak tebal $ 5 ) mm, merupakan kedudukan komponen lainnya. !ilinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter ber"a"ar berkeliling membentuk silinder dengan diameter ), 5 -, cm dan lebar -, 5 /, cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal & 5 ) mm. Pada besi strip yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari besi as ba"a $,

(b

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

28

mm, pan"ang *, 5 /, mm diperkuat dengan mur. >umlah gigi perontok ), 5 77 buah. Diameter poros perontok &* mm, pada kedua u"ung poros diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada kerangka utama. (c Dalam ruang silinder terdapat sirip pemba2a, saringan perontok dan pelat pendorong "erami. !irip pemba2a terletak di bagian atas silinder perontok, terletak menempel pada tutup atas perontok. !irip ini mengarah ke pintu pengeluaran "erami di sebelah belakang mesin perontok. :erbuat dari plat lembaran dengan tebal $ 5 & mm. >aringan perontok terletak di sebelah ba2ah silinder perontok, terbuat dari ka2at ba"a atau besi ba"a ,,/ 5 7 mm bersusun men"a"ar, membentuk setengah lingkar-an, "arak antar besi ba"a adalah $7 5 &, mm dan "arak antara u"ung gigi perontok dan "aringan minimal $* mm. Pelat pendorong "erami
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

29

terpasang pada silinder perontok yang tak terpasang gigi perontok. .agian ini terbuat dari besi plat tebal & 5 ) mm denngan ukuran $* 5 $* mm. (d 8yakan terletak di sebelah ba2ah saringan perontok, ukuran ayakan -* mm = )4, mm, terbuat dari plat lembaran tebal $,* 5 & mm. 8yakan terdiri dari & tingkat. .agian atas berlubanglubang dengan ukuran $) mm = $) mm dan bagian ba2ah rata. 8yakan ini bergerak ma"u mundur dan naik turun melalui sitem as nocken. Kipas angin terbuat dari plastik dengan "umlah daun kipas * 5 0 buah. Unit transmisi tenaga, melalui puller dan " belt dari motor penggerak silinder perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type " belt yang digunakan adalah tipe .. Putaran silinder perontok untuk

(e

(1

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

30

merontokan padi adalah *,, 5 /,, ;P%. Penggunaan power thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan hasil padi sekitar ) +. .erikut ini cara perontokan padi dengan power thresher # (a Pemotongan tangkai pendek disarankan untuk merontok dengan mesin perontok tipe Athro2 inB dimana semua bagian yang akan dirontok masuk ke dalam ruang perontok. Pemotongan tangkai pan"ang disarankan untuk merontok secara manual denngan alat atau mesin yang mempunyai tipe AHold onB dimana tangki "erami dipegang, hanya bagian u"ung padi yang ada butirannya ditekankan kepada alat perontok. !etelah mesin dihidupkan, atur putaran silinder perontok sesuai dengan yang diinginkan untuk merontok padi
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

(b

(c

31

(d

Putaran silinder perontok akan mengisap "erami padi yang di-masukkan dari pintu pemasuk-kan. >erami akan berputarputar di dalam ruang perontok, tergesek terpukul dan terba2a oleh gigi perontok dan sirip pemb2a menu"u pintu pengeluaran "erami. .utiran padi yang rontok dari "erami akan "atuh melalui saringan perontok, sedang "erami akan terdorong oleh plat pendorong ke pintu pengeluaran "erami. .utiran padi, potongan "erami dan kotoran yang lolos dari saringan perontok akan "atuh ke ayakan dengan bergoyang dan "uga terhembus oleh kipas angin. .utiran hampa atau benda-benda ringan lainnya akan tertiup terbuang melalui pintu pengeluaran kotoran ringan.

(e

(1

(g

(h

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

32

(i

.enda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan yang berlubang, sedangkan butir padi akan "atuh dan tertampung pada pintu pengeluaran padi bernas.

Gambar $,. Perontokan padi dengan power thresher

E.

Pengeringan

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

33

disimpan dalam 2aktu yang lama. Kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan proses pengeringan dapat mencapai &,$) +. Pada saat ini cara pengeringan padi telah berkembang dari cara pen"emuran men"adi pengering buatan. 1 Pengeringan Pa&i &engan Cara Penje!uran Pen"emuran merupakan proses pengeringan gabah basah dengan meman1aatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pengumpulan gabah dan menghasilkan penyebaran panas yang merata, maka pen"emuran harus dilakukan dengan menggunakan alas. Penggunaan alas untuk pen"emuran telah berkembang dari anyaman bambu kemudian men"adi lembaran plastik/terpal dan terakhir lantai dari semen/beton. .erikut ini cara pen"emuran gabah basah. (a <ara pen"emuran dengan lantai "emur

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

34

Dari berbagai alas pen"emuran tersebut, lantai dari semen merupakan alas pen"emuran terbaik. Permukaan lantai dapat dibuat rata atau bergelombang. Cantai "emur rata pembuatannya lebih mudah dan murah, namun tidak dapat mengalirkan air hu"an secara cepat bahkan adakalanya menyebabkan genangan air yang dapat merusakkan gabah. Cantai "emur bergelombang lebih dian"urkan, karena dapat mengalirkan sisa air hu"an dengan cepat. .erikut ini cara pen"emuran dengan lantai "emur # o >emur gabah di atas lantai "emur dengan ketebalan * cm 5 0 cm untuk musim kemarau dan $ cm 5 * cm untuk musim penghu"an. Cakukan pembalikan setiap $ 5 & "am atau - 5 / kali dalam sehari dengan menggunakan garuk dari kayu.
35

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

Daktu pen"emuran # pagi "am ,7.,, 5 "am $$.,,, siang "am $-.,, 5 $0.,, dan tempering time "am $$.,, 5 "am $-.,,. Cakukan pengumpulan dengan garuk, sekop dan sapu.

Gambar $$. Pengeringan padi dengan lantai "emur (b <ara pen"emuran dengan alas terpal/plastik 8las terpal/plastik dapat "uga dipakai untuk alas pen"emuran. .eberapa keuntungan pengguna-an alas terpal/plastik adalah #

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

36

%emudahkan pengumpulan untuk pengarungan gabah pada akhir pen"emuran. %emudahkan penyelamatan gabah bila pada 2aktu pen"emuran hu"an turun secara tibatiba. Dapat mengurangi tenaga ker"a buruh di lapangan.

.erikut cara pen"emuran dengan alas terpal/plastik # o >emur gabah di atas alas terpal/plastik dengan ketebalan * 5 0 cm untuk musim kemarau atau $ 5 * cm untuk musim penghu"an. Cakukan pembalikan secara teratur setiap $ 5 & "am sekali atau - 5 / kali dalam sehari. Pembalikan dian"urkan tanpa menggunakan garuk karena dapat mengakibatkan alas sobek.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

37

Daktu pen"emuran # pagi "am ,7.,, 5 "am $$.,,, siang "am $-.,, 5 $0.,,, dan tempering time "am $$.,, 5 "am $-.,,. Cakukan pengumpulan dengan cara langsung digulung. &engan

Pengeringan Pa&i Pengering Buatan

Pengeringan buatan merupakan alternati1 cara pengeringan padi bila pen"emuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. !ecara garis besar pengeringan buatan dibagi atas ) bentuk, yaitu tumpukan datar (#lat $ed , !irkulasi (!ecirculation $atch dan kontinyu (<ontinuous-Elo2 Dryer . %a& #lat $ed 'ryer #lat $ed 'ryer merupakan mesin pengering yang terdiri dari# o Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, ber-bentuk kotak persegi pan"ang dengan ukuran
38

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

ber3ariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada kira-kira bagian kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang terbuat dari plat ba"a lembaran, terbagi men"adi & ruangan, atas dan ba2ah. o .lo2er/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak pengering, dihubungkan dengan cerobong. Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.

Pengeringan dengan menggunakan #lat $ed 'ryer dilakukan dengan cara sebagai berikut # o Padi yang akan dikeringkan di tempatkan pada kotak pengering. 8pi dari sumber panas akan dihembuskan ke bagian/ ruangan ba2ah dari kotak pegering oleh blo2er yang
39

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

digerakkan gerak. o

motor

peng-

Udara panas naik ke ruang atau kotak pengering yang berisi padi melalui sekat yang berlubang. Udara panas akan menurunkan kadar air padi.

Gambar $&. #lat bed dryer %b& (ontinuous #low 'ryer (ontinuous #low 'ryer merupakan mesin pengering dengan bagian komponen mesin yeng terdiri dari kotak pengering, komponen pemanas seperti kompor, kipas / blower,
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

40

motor penggerak, dan screw conveyor discharge. ;uangan plenum terletak di bagian tengah butiran padi yang akan dikeringkan. :ingi kotak pengering ) 5 * m. .agian ini terbuat dari plat ba"a lembaran dan tebalnya & 5 ) mm. Pengeringan dengan continuous )low dryer dilakukan dengan cara sebagai berikut # o <ara ker"a sama dengan drier lainnya, namun padi yang akan dikeringkan diaduk posisinya oleh screw conveyor. 8lat ini terdiri dari kotak pengering 3ertikal, pemanas dan dilengkapi dengan screw conveyor dischange. Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada bagian atas kotak pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak pengering dan keluar le2at sisi yang lain. Pada saat pengeringan gabah terus turun ke ba2ah dan
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

41

dikeluarkan pada bagian ba2ah A!crew (onveyor 'ischange* yang terletak pada bagian ba2ah kotak pengering. .esarnya kecepatan keluarnya gabah dapat diatur.

Gambar $). Pengeringan padi dengan continuous )low dryer

..

Pen/i!panan

Penyimpanan merupakan tindakan untuk mempertahankan gabah/beras agar tetap dalam keadaan baik dalam "angka 2aktu tertentu. Kesalahan
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

42

dalam melakukan penyimpanan gabah/ beras dapat mengakibatkan ter"adinya respirasi, tumbuhnya "amur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan kutu beras yang dapat menurunkan mutu gabah/beras. <ara penyimpanan gabah/beras dapat dilakukan dengan # ($ sistem curah, yaitu gabah yang sudah kering dicurahkan pada suatu tempat yang dianggap aman dari gangguan hama maupun cuaca, dan (& cara penyimpanan menggunakan kemasan/2adah seperti karung plastik, karung goni, dan lain-lain. 1 Pen/i!panan Si#te! CuraGa*a&engan

Penyimpanan gabah dengan sistem curah dapat dilakukan dengan menggunakan silo. !ilo merupakan tempat menyimpan gabah/beras dengan kapasitas yang sangat besar. .entuk dan bagian komponen silo adalah sebagai berikut # (a !ilo biasanya berbentuk silinder atau kotak segi-empat yang terbuat dari plat lembaran atau papan.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

43

(b (c

!ilo dilengkapi dengan sistem aerasi, pengering dan ele3ator. !istem aerasi terdiri dari kipas-kipas angin aksial dengan lubang saluran pemasukan dan pengeluaran pada dinding silo. Pengering terdiri sumber pemanas/kompor dan kipas penghembus. Fle3ator biasanya berbentuk mangkuk yang ber"alan terbuat dari sabuk karet atau kulit serta plat lembaran.

(d

(e

Penyimpanan gabah/beras dengan silo dilakukan dengan cara sebagai berkut # (a Gabah yang disimpan dialirkan melalui bagian atas silo dengan menggunakan ele3ator, dan dicurahkan ke dalam silo. Ke dalam tumpukan gabah tersebut dialirkan udara panas yang dihasilkan oleh kompor pemanas dan kipas yang terletak di bagian ba2ah silo.
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

(b

44

(c

Kondisi dipertahankan mengatur suhu dan aerasi.

gabah dengan udara panas

Gambar $-. Penyimpanan gabah dengan silo $ Pen/i!panan Ga*a0e!a#an12a&a&engan

Penyimpanan gabah dengan kemasan dapat dilakukan dengan menggunakan karung. .eberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan gabah dengan karung adalah # (a Karung harus dapat melindungi produk dari kerusakan dalam pengangkutan dan atau penyim-panan.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

45

(b

Karung tidak boleh meng-akibatkan kerusakan atau pen-cemaran oleh bahan kemasan dan tidak memba2a GP:. Karung harus kuat, dapat menahan beban tumpukan dan melindungi 1isik dan tahan terhadap goncangan serta dapat mempertahankan ke-seragaman. Karung harus diberi label berupa tulisan yang dapat men"elaskan tentang produk yang dikemas.

(c

G. Penggilingan

Penggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah men"adi beras. Proses penggilingan gabah meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan penyimpanan. .agian komponen mesin penggiling terdiri dari # $ & %otor penggerak Pengupas sekam biasanya dipakai tipe roll karet. :erdapat & buah roll
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

46

karet yang berputar berla2anan dengan kecepatan putar yang berbeda. >arak antara & roll karet dapat diatur tergantung "enis gabah yang akan dikupas, biasanya &/) besarnya gabah. Diameter kedua roll karet sama ber3ariasi ),, 5 *,, mm dan lebar $&, 5 *,, mm. ) Pemisah gabah mempunyai ) tipe yaitu # (a separator tipe +ompartmen, merupakan kotak oscilator terdiri dari $, &, ) atau - lapis/dek. separator tipe dek, terdiri dari ) sampai 0 rak dengan posisi miring, rak disusun dengan "arak * cm. ,eparator type saringan, terdiri dari ayakan saringan yang bergetar ber"umlah / 5 $* ayakan.

(b

(c

Penyosoh (a tipe mesin penyosoh yang dipakai untuk rice milling unit adalah tipe -et parlour.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

47

(b

udara dialirkan melalui poros yang tipis dan lubang dari tabung. Dinding heksagonal yang berlubang membungkus tabung besi yang berputar. >arak renggang dinding heksagonal dan tabung besi dapat diatur dengan sekrup. Unit pemba2a/conveyor.

(c

(d

Proses penggilingan gabah dilakukan dengan cara sebagai berikut# $ & Hidupkan mesin %asukkan gabah yang akan dikupas ke dalam hoper melalui bagian atas kemudian masuk diantara kedua rol karet. 8tur renggang rol. Hasil pengupasan berkisar 4,+ beras pecah kulit dan $,+ gabah, tergantung perbedaaan kecepatan putaran rol. !ekam yang terkupas terpecah men"adi & dan utuh. .eras pecah kulit yang dihasilkan
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

) -

48

tidak banyak yang retak sehingga bila disosoh akan memperoleh persentase beras kepala yang relati1 tinggi.

Gambar $*. %esin Pengupas Kulit Gabah

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

49

Gambar $/. %esin Penyosoh

Gamabr $0. Pengemasan dan penyimpanan beras

III.

POLA 0ER3A 0ELO'PO0 DALA' PENANGANAN PASCA PANEN PADI


Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

50

Pola ker"a kelompok dalam penanganan pasca panen padi harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis sebagai berikut # $ Pemanenan dan perontokan dilakukan oleh regu/kelompok pemanen. >umlah pemanen harus dibatasi $ regu/kelompok pemanen terdiri dari * 5 0 orang dilengkapi dengan $ pedal thresher atau $* 5 &, orang dilengkapi dengan $ po2er thresher. Pemanenan dan perontokan padi dengan sistem kelompok perlu terus disosialisasikan kepada pemanen dan petani. Penerapan pemanenan padi dengan sistem kelompok dapat menekan kehilangan hasil pasca panen padi. %enurut hasil penelitian, kehilangan hasil panen pada sistem kelompok "auh lebih rendah dibandingkan dengan sistem kroyokan dan ceblokan.

&

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

51

I". A.

STANDARISASI Stan&ar 'utu Ga*a-

!tandar mutu gabah meliputi persyaratan kualitati1 dan persyaratan kuantitati1. $ a b c Persyaratan kualitati1 .ebas hama dan penyakit .ebas bau busuk, asam atau bau-bau lainnya .ebas dari bahan kimia seperti sisa-sisa pupuk, insektisida, 1ungisida dan bahan kimia lainnya Gabah tidak boleh panan

d &

Persyaratan kuantitati1 mutu gabah sesuai !'(

:abel $. %utu Gabah Komponen Mutu Kadar air ( % maksimum ) Gabah hampa ( % maksimum ) Butir rusak + Butir kuning ( % maksimum ) Kualitas I 14,0 1,0 ,0 II 14,0 ,0 !,0 III 14,0 ",0 #,0

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

52

Butir mrngapur + Gabah muda ( % maksimum ) Butir merah ( % maksimum ) Benda asing ( % maksimum ) Gabah $arietas lain ( % maksimum )

1,0 1,0 % ,0

!,0 ,0 0,! !,0

10,0 10,0 4,0 1,0

Keterangan & 'ingkat mutu gabah rendah (sample grade) adalah tingkat mutu gabah tidak memenuhi pers(aratan tingkat mutu I, II dan II dan tidak memenuhi pers(aratan kualitati) B. Per#/aratan 'utu Bera# persyaratan

!esuai dengan !'(, mutu beras mencakup # $ (a (b (c (d

Persyaratan kualitati1 .ebas hama dan penyakit .ebas bau busuk, asam atau bau-bau lainnya .ebas dari bekatul .ebas dari tanda-tanda adanya bahan kimia yang membahayakan

&

Persyaratan kuantitati1 mutu beras giling sesuai !'( ,$-/$&7$444

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

53

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

54

:abel &. %utu .eras


*o+ 1 Komponen Mutu .era/at sosoh Kadar air maksimum " 4 ! 2 # 1 Beras kepala Butir utuh min Butir patah Butir menis Butir merah Butir kuning3rusa k maks Butir mengapur Benda asing Butir gabah M,', -atuan % % % % % % % % I 100 14 100 20 0 0 0 0 II 10 0 14 0! min !0 ! 0 0 0 III 100 14 14 min 40 1! 1 1 1 " " I$ 0! min 14 #" min "! ! $ 1! min 1! 20 min "! "! ! " !

0 10 11

% % Btr3 100g

0 0 0

0 0 0

1 0+0 1

" 0+0!

! 0+ "

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

55

".

SARANA DAN PRASARANA PENANGANAN PASCA PANEN 4ANG BAI0

A. L%ka#i Cokasi bangunan tempat penanganan pasca panen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut# $ .ebas dari pencemaran 6 - .ukan di daerah pembuangan sampah/kotoran cair maupun padat. - >auh dari peternakan, industri yang mengeluarkan polusi yang tidak dikelola secara baik dan tempat lain yang sudah tercemar. & Pada tempat yang layak dan tidak di daerah yang saluran pembuangan airnya buruk. Dekat dengan sentra produksi sehingga menghemat biaya transportasi dan men"aga kesegaran hasil.

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

56

!ebaiknya tidak dekat perumahan penduduk.

dengan

B.

Bangunan

.angunan untuk penanganan pasca panen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan kesehatan sesuai dengan # $ >enis produk yang ditangani, sehingga mudah dibersihkan, mudah dilaksanakan tindak sanitasi dan mudah dipelihara. :ata letak diatur sesuai dengan urutan proses penanganan, sehingga lebih e1isien. Penerangan dalam ruang ker"a harus cukup sesuai dengan keperluan dan persyaratan kesehatan serta lampu berpelindung. :ata letak pencurian yang aman dari

&

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

57

C. Sanita#i $

.a#ilita#

.angunan untuk penanganan pasca panen harus dilengkapi dengan 1asilitas sanitasi yang dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan kesehatan. .angunan harus dilengkapi dengan sarana penyediaan air bersih. .angunan harus dilengkapi dengan sarana pembuangan yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. .angunan harus dilengkapi toilet # (a sarana

&

Cetaknya tidak terbuka langsung ke ruang proses produksi beras. Dilengkapi dengan tangan (2asta1el . bak cuci

(b

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

58

D.

Alat &an 'e#in

8lat dan mesin yang dipergunakan dalam penanganan pasca panen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergonomis. Persyaratan peralatan dan mesin yang digunakan dalam penanganan pasca panen harus meliputi # $ & !esuai dengan "enis produk yang akan dihasilkan Permukaan yang berhubungan dengan bahan yang diproses tidak boleh berkarat dan tidak mudah mengelupas. %udah dibersihkan dan dikontrol :idak mencemari hasil seperti unsur atau 1ragmen logam yang lepas, minyak pelumas, bahan bakar, tidak bereaksi dengan produk, "asad renik dll %udah dikenakan tindakan sanitasi.

) -

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

59

E.

2a&a- &an pe!*ungku#

Dadah dan pembungkus yang digunakan dalam penanganan pasca panen harus # $ Dapat melindungi dan mempertahankan mutu isinya terhadap pengaruh dari luar. Dibuat dari bahan yang tidak melepaskan bagian atau unsur yang dapat mengganggu kesehatan atau mempengaruhi mutu produk. :ahan/tidak berubah selama pengangkutan dan peredaran. !ebelum digunakan 2adah harus dibersihkan dan dikenakan tindakan sanitasi. Dadah dan bahan pengemas disimpan pada ruangan yang kering dan 3entilasi yang cukup dan dicek kebersihan dan in1estasi "asad pengganggu sebelum digunakan.

&

) -

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

60

..

Tenaga 0erja

:enaga ker"a untuk penanganan pasca panen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut # $ & ) :enaga ker"a harus berbadan sehat. %emiliki keterampilan sesuai dengan bidang peker"aannya. %empunyai tugasnya. komitmen dengan

!esuai dengan :enaga Ker"a

Undang-Undang

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

61

"I.

PELESTARIAN LING0UNGAN Ren+ana Pen)+e!aran

A.

Penanggulangan Lingkungan

!etiap usaha penanganan pasca panen harus menyusun rencana caracara penanggulangan pencemaran dan kelestarian lingkungan sebagaimana diatur dalam # $ Undang-undang 'omor &) :ahun $440 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Cingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah 'omor &0 :ahun $444 tentang 8nalisis %engenai Dampak Cingkungan. Peraturan %engenai (8%D8C . Pelaksanaan 8nalis Dampak Cingkungan

&

B. Pen+ega-an Lingkungan

Upa/a Pen+e!aran

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

62

Dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan diperlukan perhatian khusus terhadap beberapa hal seperti # $ %encegah timbulnya erosi membantu penghi"auan di usaha. serta areal

&

%enghindari timbulnya polusi dan gangguan lain yang berasal dari lokasi usaha yang dapat mengganggu lingkungan berupa bau busuk, serangga, tikus serta pencemaran air sungai/sumur. !etiap usaha penanganan panen hasil pertanian membuat unit pengolahan (padat, cair dan gas yang dengan kapasitas produksi yang dihasilkan. pasca harus limbah sesuai limbah

"II. SISTE' PENGA2ASAN A. $ Usaha harus Penga5a#an penanganan pasca panen menerapkan sistem
63

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

penga2asan kritis dalam memantau kontaminasi mutu. &

secara baik pada titik proses produksi untuk kemungkinan adanya dan atau kerusakan

(nstansi yang ber2enang dalam bidang pertanian, melakukan penga2asan terhadap pelaksanaan penga2asan mana"emen mutu terpadu yang dilakukan. Serti6ika#i Usaha penanganan pasca panen untuk tu"uan ekspor harus dilengkapi dengan serti1ikat. !erti1ikat dikeluarkan oleh lembaga yang ber2enang setelah melalui penilaian dan rekomendasi. '%nit%ring &an E7alua#i %onitoring dan F3aluasi dilakukan oleh lembaga yang ber2enang di bidang pertanian di Kabupaten/Kota.

B. $

&

C. $

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

64

&

F3aluasi dilakukan secara berkala berdasarkan data dan in1ormasi yang dikumpulkan serta pengecekan/ kun"ungan ke usaha penanganan pascapanen hasil pertanian. Pen+atatan

D.

Usaha penanganan pasca panen hendaknya melakukan pencatatan (recording data yang terkait dengan proses produksi yang se2aktu-2aktu dibutuhkan. Data yang perlu dicatat adalah sebagai berikut # $ & ) Data bahan pendukung >enis produksi Kapasitas produksi Permasalahan yang dihadapi dan rencana tindak lan"ut Pelap%ran !etiap usaha penanganan pasca panen 2a"ib membuat laporan baik teknis maupun administrati1 secara
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

baku

dan

bahan

E. $

65

berkala (/ bulan dan tahunan untuk keperluan penga2asan intern, sehingga apabila ter"adi halhal yang tidak diinginkan, dapat mengadakan perbaikan/perubahan berdasarkan pelaporan yang ada. & !etiap usaha penanganan pasca panen harus membuat laporan tertulis secara berkala (/ bulan dan tahunan kepada instansi yang ber2enang.

"III. PENUTUP Penanganan pasca panen merupakan kegiatan strategis yang memerlukan partisipasi seluruh masyarakat. Untuk mengimplementasikan penanganan pasca panen dibutuhkan kemampuan teknis dan mana"emen yang baik. Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada para petani agar dapat melaksanakan penanganan pasca panen secara baik dan benar. Pedoman ini masih bersi1at umum sehingga perlu di"abarkan lebih
Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

66

lan"ut sesuai potensi dan karakteristik lokasi men"adi Prosedur Gperasional !tandar (PG! .

Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi

67

Anda mungkin juga menyukai