Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Etnofarmasi adalah studi tentang bagaimana masyarakat suatu etnis atau wilayah dalam menggunakan suatu tanaman

obat atau ilmu multidisiplin yang mempelajari penggunaan obat-obatan terutama obat tradisional oleh suatu masyarakat lokal. Etnofarmasi adalah Suatu interdisipliner ilmu pengetahuan berkenaan dengan studi kefarmasian yang

mempertimbangkan hubungan dengan factor penentu budaya yang mengenali penggunaan suatu obat oleh manusia berdasarkan kelompok da identifikasi serta kategorisasi bahan alam yang akan diproduksi dan diklaim berkhasiat dalam penggunaannya sebagai obat. System pengobatan etnofarmasi pendekatan holistic dengan keseimbangan alam dan kualitas alam adalah suatu metode penyembuhan dengan memanfaatkan keseimbangan alam atau bahan-bahan yang ada di alam tanpa campuran bahan kimia. Misalkan saja penyakit batuk yang bersifat panas dapat di obati dengan daun mint yang bersifat dingin, penyakit rematik yang bersifat dingin di obati dengan cabe yang bersifat panas, cocor bebek untuk mengobati kemandulan, kunyit untuk penyakitkuning dan masih banyak lagi. Etnofarmasi meliputi studi-studi: 1. Identifikasi dan etnotaksonomi bahan alam yang digunakan dalam (etnobiologi medis: Etnofarmasi, etnomikologi, etnozoologi). 2. 3. 4. 5. 6. Preparasi tradisional sediaan farmasi (etnofarmasetika). Evaluasi aksi farmakologis suatu preparasi pengobatan tertentu (etnofarmakologi). Efektivitas klinis (Etnofarmasi klinis). Aspek medis-sosial yang terkait dalam penggunaan obat (antropologi kesehatan). Kesehatan masyarakat dan farmasi praktis yang membahas penggunaan oleh publik dan atau re-evaluasi obat-obatan. Etnofarmasi seringkali salah disamakan dengan etnofarmakologi yang hanya fokus pada evaluasi farmakologis pengobatan tradisional. pengobatan

TATA LAKSANA EKSPLORASI ETNOFARMASI Persiapan untuk ekspedisi dimulai dengan mengoleksi pengetahuan secara rinci mengenai masyarakat lokal. Etnofarmasis mempersiapkan studi wilayah mengenai epidemologi, pengobatan tradisional, budaya masyarakat dan ekologi lingkungan. Untuk memprioritaskan tanaman yang dikoleksi maka sejumlah data base dicari untuk menentukan semua informasi etnomedisinal, biologi dan kimia dari tanaman yang diketahui digunakan di wilayah tersebut. Data juga dikumpulkan dari rumah sakit lokal dan program masyarakat

yang ada di wilayah tersebut. Informasi tersebut disatukan dalam program kerja lapangan untuk tahap selanjutnya. Di lapangan, etnofarmasis mempelajari tentang tanaman yang digunakan oleh masyarakat asli. Etnofarmasis mendokumentasikan pengetahuan tentang tanaman yang bermanfaat dan yang beracun, menyeleksi dan mengoleksi tanaman untuk budidaya dan perlindungan. Proses koleksi tanaman menggunakan metode standar meliputi preparasi spesimen tanaman (herbaria). Tim etnofarmasis mendeskripsikan penyakit kemudian dikomunikasikan dengan tabib tradisional dengan melakukan proses wawancara. Hal ini difokuskan pada tanda-tanda dan gejala umum dan yang mudah dikenali. Apabila penyakit telah dikenali dan digambarkan secara sama maka pengobatan dengan tanaman untuk penyakit tersebut dicatat secara rinci oleh etnofarmasis. Jika beberapa tabib menyatakan hal yang sama maka tanaman tersebut kemudian dikoleksi. Tanaman yang dikoleksi kemudian diuji laboratorium menggunakan berbagai peralatan seperti HPLC. Tujuannya untuk melakukan skrining metabolit tanaman dan mendapatkan senyawa murni. Senyawa tersebut kemudian diuji menggunakan metode in vitro. Apabila uji biologis berhasil maka senyawa tersebut strukturnya ditentukan. Selanjutnya dilakukan uji pada hewan untuk menilai keamanan dan keampuhannya sehingga dapat dilakukan uji klinis pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai