Anda di halaman 1dari 25

CASE REPORT SESSION FRAKTUR FEMUR (INTERTROCHANTER)

OLEH : DIAN RAHMA KASIR 0910312056

BAB I PENDAHULUAN
Tingkat kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi Fraktur sebagai akibat dari trauma Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Anatomi tulang femur

2.2 KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR


Fraktur proksimal femur Fraktur leher femur Fraktur pada poros/batang femur Fraktur distal femur

2.3 EPIDEMIOLOGI FRAKTUR FEMUR


fraktur collum, fraktur subtrochanter femur banyak terjadi pada wanita tua dengan usia lebih dari 60 tahun dimana tulang sudah mengalami osteoporotik fraktur batang femur, fraktur supracondyler, fraktur intercondyler, fraktur condyler banyak terjadi pada penderita laki laki dewasa karena kecelakaan ataupun jatuh dari ketinggian. fraktur batang femur pada anak terjadi karena jatuh waktu bermain

2.4 ETIOLOGI
Trauma langsung Trauma tidak langsung

2.5 DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

2.6 PENATALAKSANAAN
Tanpa pengobatan Pengobatan non operatif - istirahat - pemberian alat bantu - pemberian obat-obatan

Pengobatan operati - amputasi - eksostektomi - ostetotomi - osteosintesis - bone grafting

2.7 PROGNOSIS
faktor mekanis dan biologis yang mempengaruhi penyembuhan fraktur

BAB III ILUSTRASI KASUS


3.1 identitas pasien Nama/panggilan : Tn. A Jenis kelamin : laki-laki Umur : 50 tahun Pekerjaan : petani Status perkawinan : menikah Alamat : Desa Baru Taratak, Sei. Rundang Tarusan Agama : islam

3.2 ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri menggerakkan paha kanan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit Riwayat penyakit sekarang : Nyeri paha kanan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit Awalnya pasien sedang berjalan dan ditabrak oleh sepeda motor dari samping kanan Pasien tetap sadar setelah kejadian Mual (-) muntah (-) Keluar darah dari telinga (-), hidung (-), mata (-) Trauma tempat lain (-) Pasien dibawa ke rumah sakit daerah dan kemudian dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam keadaan bidai sudah terpasang

Riwayat penyakit dahulu : Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal (tidak ada yang berhubungan)
Riwayat penyakit keluarga : Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal

Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, dan kebiasaan Petani

3.3 PEMERIKSAAN FISIK


Primary survey A : clear B : spontan, RR 20x/menit C : akral hangat, nadi 82x/menit D : GCS 15 Keadaan umum : sakit sedang Kesadaran : komposmentis kooperatif Napas : 20x/menit Nadi : 82x/menit Tekanan darah : 110/80 mmHg Suhu : 370 C

Status generalis Kepala : tampak luka robek di parietal Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya +/+ normal Hidung : tidak ada kelainan Telinga : tidak ada kelainan Leher : tidak ada kelainan Thoraks : cor dan pulmo dalam batas normal Abdomen : tidak ada kelainan Ekstremitas : status lokalis

Status lokalis Look : Tidak ditemukan adanya luka Deformitas (+) pada 1/3 proksimal femur Tidak tampak adanya perubahan warna kulit
Feel : Akral teraba hangat Krepitasi (+) Neurovaskular distal (+), refilling kapiler < 2 Move : Pasien masih bisa menggerakkan secara aktif daerah distal dari tempat trauma

3.4 pemeriksaan laboratorium

3.5 pemeriksaan penunjang

3.6 diagnosis Cedera kepala GCS 15+Fraktur intertrochanter tertutup dextra 3.7 tatalaksana Hecting luka robek pada parietal Ceftriakson Ranitidin IVFD RL Tramadol Pasang kateter Pasang skeletal traksi pada tanggal 23 Desember 2013 Pasien dirawat di TC

3.8 prognosis dubiaet bonam


3.9 follow up Tanggal 28 Desember 2013 S/ nyeri sudah berkurang O/ Keadaan umum sakit sedang Kesadaran komposmentis kooperatif Nadi 90x/menit Skeletal traksi 7 kg baik A/ post skeletal traksi hari ke-4 dengan fraktur intertrochanter tertutup (D) P/ ORIF

Tanggal 30 Desember 2013


S/ Demam (-) Nyeri pada paha berkurang BAB (+) BAK (+) O/ Keadaan umum sakit sedang Kesadaran komposmentis kooperatif Nadi 80x/menit Napas 20x/menit Skeletal traksi baik A/ cedera kepala GCS 15+ fraktur intertrochanter tertutup (D) post pasang skeletal traksi hari ke7 P/ ORIF tapi pasien menolak untuk tindakan ORIF

DAFTAR PUSTAKA

Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua, Iwan Ekayuda (editor), FK UI, Jakarta, 2006. Hal 31 Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Penerbit PT Yarsif Watampone, Jakarta, 2009. Hal 8285, 92-94, 355-361, 364 Weissleder, R., Wittenberg, J., Harisinghani, Mukesh G., Chen, John W. Musculoskeletal Imaging in Primer of Diagnostic Imaging, 4th Edition. Mosby Elsevier. United States. 2007. Page 408-410 Holmes, Erskin J., Misra, Rakesh R. A-Z of Emergency Radiology. Cambridge University, 2004. Page 140-143 Dan seterusnya

Anda mungkin juga menyukai