Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengujian hipotesis memiliki macam-macam pengujian. Pada dasarnya
pengujian hipotesis dibagi menjadi dua macam yaitu pengujian hipotesis interval
(2 titik) dan pengujian hipotesis 1 titik. Dalam penelitian ini akan dipelajari
mengenai pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi untuk rata-rata,
varians, dan proporsi. Manfaat yang diperoleh dari melakukan uji hipotesis ini
adalah mampu mengetahui fenomena yang ada pada lingkungan sekitar dengan
melakukan survei yang di ambil sampel dari sebuah populasi, memberikan
kejelasan informasi yang sesuai dengan data kuantitatif yang telah didapat, dan
memberikan gambaran yang pasti dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat.
Pada saat akan melakukan uji hipotesis harus mengetahui langkah-langkah
analisis terlebih dahulu. Pertama dilakukan adalah mencari data yaitu dengan
mengambil sampel dari suatu populasi yang ada, melakukan uji hipotesis rata rata,
proporsi, dan varians dengan tingkat kepercayaan 95% dari data dan
menginterpretasikan hasilnya, dan diambil kesimpulan dari beberapa hasil yang
telah diperoleh.
Dalam penelitian ini akan dipelajari pengujian hipoesis berat badan dan
tinggi badan mahasiswa DIII Jurusan Statistika ITS angkatan 2011. Pendugaan
berat badan dan tinggi badan ini untuk menguji pernyataan atau dugaan dari berat
dan tinggi badan dari data tersebut berdasarkan suatu sampel yang diambil.
Sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

1.2 Permasalahan
Dalam penelitian ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk
analisis adalah sebagai berikut,
1. Apakah rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 sama
dengan 55 kg ?
2. Apakah rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011
sama dengan 155 cm ?
2

3. Apakah varians berat badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 sama
dengan 25 kg ?
4. Apakah varians tinggi badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 sama
dengan 100 cm?
5. Apakah 50% mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 mempunyai berat
badan <55 kg ?
6. Apakah 50% mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 mempunyai tinggi
badan < 155 cm?
7. Apakah rata-rata berat badan mahasiswa Program Studi DIII Statistika
angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki sama dengan jenis kelamin
perempuan?
8. Apakah rata-rata tinggi badan mahasiswa Program Studi DIII Statistika
angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki sama dengan jenis kelamin
perempuan?
9. Apakah Varians berat badan mahasiswa Program Studi DIII Statistika
angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki sama dengan jenis kelamin
perempuan?
10. Apakah Varians tinggi badan mahasiswa Program Studi DIII Statistika
angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki sama dengan jenis kelamin
perempuan?
11. Apakah proporsi berat badan mahasiswa Program Studi DIII Statistika
angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki sama dengan jenis kelamin
perempuan?
12. Apakah proporsi tinggi badan mahasiswa Program Studi DIII Statistika
angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki sama dengan jenis kelamin
perempuan?

1.3 Tujuan
Perumusan masalah yang telah dipaparkan menghasilkan tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Menguji rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011
sama dengan 55 kg ?
3

2. Menguji rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011
sama dengan 155 cm ?
3. Menguji varians berat badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 sama
dengan 25 kg ?
4. Menguji varians tinggi badan mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011
sama dengan 100 cm?
5. Menguji 50% mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 mempunyai berat
badan <55 kg ?
6. Menguji 50% mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 mempunyai tinggi
badan < 155 cm?
7. Menguji kesamaan rata-rata berat badan mahasiswa Program Studi DIII
Statistika angkatan 2011 antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan?
8. Menguji kesamaan rata-rata tinggi badan mahasiswa Program Studi DIII
Statistika angkatan 2011 dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan?
9. Menguji kesamaan varians berat badan mahasiswa Program Studi DIII
Statistika angkatan 2011 antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan?
10. Menguji kesamaan varians tinggi badan mahasiswa Program Studi DIII
Statistika angkatan 2011 anatara jenis kelamin laki-laki dan perempuan?
11. Menguji kesamaan proporsi berat badan mahasiswa Program Studi DIII
Statistika angkatan 2011 antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan?
12. Menguji kesamaan proporsi tinggi badan mahasiswa Program Studi DIII
Statistika angkatan 2011 antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan?

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil oleh penulis yaitu mampu memahami
pengujian hipotesis dalam pelaksanannya dan mengaplikasikan teori dari buku
Pengantar Metode Statistika, sedangkan manfaat untuk pembaca adaah
memperoleh informasi tentang pngujian hipotesis terhadap mahasiswa program
studi DIII Statistika ITS angkatan 2011.







4

1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dari praktikum ini adalah proporsi Berat badan mahasiswa
yang kurang dari 55 kg dan tinggi badan kurrang dari 155 cmyang telah diambil
sampel tinggi badan dan berat badan dari mahasiswa.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipotesis
Dari arti katanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu hypo yang
artinya dibawah dan thesa yang artinya kebenaran. Trealese (1960) memberikan
definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat
diamati. Hipotesis penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu Hipotesis Nol (H
o
) dan
Hipotesis Alternatif (H
1
). Hipotesis Nol adalah hipotesis yang diterima dimana
hasil amatan dalam batas-batas tertentu memperlihatkan adanya kesesuaian.
Hipotesis Alternatif adalah hipotesis yang hasil amatannya dalam batas-batas
tertentu memperlihatkan ketidaksesuaian dengan kata lain hipotesis alternatif
adalah hipotesis yang muncul akibat kita menolak hipotesis nol (Walpole, 1992).

2.2 Kesalahan
Seperti yang ditunjukkan tabel dibawah, bahwa dalam pengujian Hipotesis
terdapat dua jenis kesalahan atau galat, yaitu kesalahan jenis 1 (Galat ) dan
kesalahan jenis dua (Galat ). Kesalahan jenis 1 (Galat ) adalah kesalahan yang
terjadi pada saat membuat kesimpulan yaitu sesuatu yang harusnya diterima tetapi
hasil amatan dibuat kesimpulan menolak. Dengan kata lain ditolaknya hipotesis
nol yang sudah benar dan diterimanya hipotesis alternatif. Kesalahan jenis dua
(Galat ) adalah kesalahan yang terjadi pada saat membuat kesimpulan yaitu
sesuatu yang harusnya ditolak tetapi hasil amatan dibuat kesimpulan
menerimanya. Dengan kata lain diterimanya hipotesis nol yang salah dan
diterimanya hipotesis alternative (Walpole,1992).
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Kesalahan
Kesimpulan
Keadaan sebenarnya
H
0
Benar H
0
Salah
Menerima H
0
Kesimpulan Benar
kesalahan jenis II
(Galat )
Menolak H
0

kesalahan jenis 1
(Galat )
Kesimpulan Benar

2.3 Kuasa Pengujian (Power of Test)
Kuasa Pengujian (1-) adalah tes yang menguji apakah hasil amatan yang
telah dilakukan akan menolak hipotesis yang nyatanya benar atau tidak. Pada
6

setiap pengujian hipotesis kuasa pengujian sangat penting dilakukan (Walpole,
1992).

2.4 Pengujian Nilai Mean
Uji mengenai nillai mean adalah pengujian hipotesis nol
0
= atau
0 2 1
d = terhadap hipotesis alternatifnya. Sebaran penarikan contoh bagi X
menghampiri suatu sebaran normal dengan
x
= dan
x
2
=
2
/n (Walpole, 1992).
2.4.1 Pengujian Nilai Mean Satu Populasi
Tabel dibawah ini memberikan nilai H
0
, H
1
statistik uji dan wilayah kritis
pada uji hipotesis nilai mean satu populasi ( Walpole, 1992).
Tabel 2.2 Rumus Pengujian Nilai Mean Satu Populasi
H
0
Nilai Uji Statistik H
1
Wilayah Kritis
1.
0
=
contoh besar
n>30
n /
x
z
0

=

o dapat diganti
dengan s
0
<
0
>
0
=

z z <

z z >
2
z z
o
< dan
2
z z
o
>
2.
0
=
contoh kecil
n<30
n / s
x
t
0

=



0
<
0
>
0
=

) (db;
t < t
) (db,
t > t
)
2
(db;
t < t
o
dan
)
2
(db,
t > t
o

db = n-1
Dimana:
Z = Daerah kritis = Ragam populasi s = Ragam populasi
= Rata-rata sampel n = Banyak sampel
= Nilai tengah populasi
t = Nilai kritis

2.4.2 Pengujian Nilai Mean Dua Populasi
Tabel dibawah ini memberikan nilai H
0
, H
1
statistik uji dan wilayah kritis
pada uji hipotesis nilai mean dua populasi yang menyebar normal atau hampir
normal dan yang diketahui.
Tabel 2.3 Rumus Pengujian Nilai Mean Dua Populasi
H
0

Nilai Uji Statistik H
1

Wilayah Kritis
1.
0 2 1
d =
contoh-contoh
besar
n
1
30
n
2
30
) /n ( ) /n (
d x x
z
2
2
2 1
2
1
0 2 1
+

=

Jika
1
2
dan
2
2
tidak
diketahui gunakan s
1
2
dan s
2
2

0 2 1
d <
0 2 1
d >
0 2 1
d =

z z <

z z >
2

z z < dan
2

z z >

7

2.
0 2 1
d =
contoh -contoh
kecil
n
1
<30
n
2
<30
) /n s ( ) /n (s
d x x
t
2
2
2 1
2
1
0 2 1
+

=

0 2 1
d <
0 2 1
d >
0 2 1
d =
t < -t

t > t

t < -t
(db; /2)
dan t > t
(db; /2)
db = n
1
+ n
2
- 2

2.5 Pengujian Nilai Proporsi
Pengujian hipotesis mengenai proporsi akan diberikan di dalam dua bentuk.
Pertama akan diuji hipotesis satu proporsi dengan ukuran contoh n yang kecil.
Statistik uji yang akan digunakan dalam hal ini adalah statistik X dan wilayah
kritis ditentukan dengan menggunakan nilai X dari tabel sebaran binom. Cara
kedua yang akan digunakan adalah hampiran normal terhadap binom (Walpole,
1992).
2.5.1 Pengujian Nilai Proporsi Satu Populasi
Tabel dibawah ini memberikan nilai H
0
, H
1
statistik uji dan wilayah kritis
pada uji hipotesis nilai proporsi satu populasi.
Tabel 2.4 Rumus Pengujian Nilai Proporsi Satu Populasi
H
0
Nilai Statistik Uji H
1
Wilayah Kritis
p = p
0

0 0
0
q np
np x
z

=
p
0
< p
1

p
0
> p
1
p
0
p
1

z < -z


z > z

z > -z
/2
dan z < z
/2

2.5.2 Pengujian Nilai Proporsi Dua Populasi
Tabel dibawah ini memberikan nilai H
0
, H
1
statistik uji dan wilayah kritis
pada uji hipotesis nilai proporsi dua populasi ( Walpole, 1992).
Tabel 2.5 Rumus Pengujian Nilai Proporsi Dua Populasi
H
0
Nilai Statistik Uji H
1
Wilayah Kritis
p = p
0

( ) ( ) | |
2 1
2 1
n 1 n 1 q p
p p
z
+

=
2
2
2
1
1
1
n
x
p dan
n
x
p = =
p 1 q dan
n n
x x
p
2 1
2 1
=
+
+
=

p
1
< p
2

p
1
> p
2

p
1
p
2

z < -z


z > z

z > -z
/2
dan z < z
/2


2.6 Pengujian Nilai Varians
Pengujian nilai varians dimaksudkan untuk menguji keragaman suatu
populasi yang menyebar normal ataupun hampir normal atau membandingkan
8

variansi satu populasi dengan variansi populasi lain. Asumsi populasi menyebar
normal ataupun hampir normal diperlukan sebaran khi-kuadrat sebagai landasan
keputusan, dimana untuk populasi yang menyebar sekurang-kurangnya hampir
normal (Walpole, 1992)..
2.6.1 Pengujian Nilai Varians Satu Populasi
Tabel dibawah ini memberikan nilai H
0
, H
1
statistik uji dan wilayah kritis
pada uji hipotesis nilai varians satu populasi.
Tabel 2.6 Rumus Pengujian Nilai Varians Satu Populasi
H
0
Nilai Statistik Uji H
1
Wilayah Kritis

2
=
0
2

( )
2
0
2
1
o
s n
x

=
v = n-1

2
<
0
2

2
>
0
2

2

0
2

2
<
2
1-

2
>
2
1-

2
<
2
1-/2
dan
2
>
2
1-/2
Dimana :
n = Sampel = Varians populasi
s
2
= Ragam sampel
2
= Khi-kuadrat (sebaran hampir normal)
2.6.2 Pengujian Nilai Varians Dua Populasi
Tabel dibawah ini memberikan nilai H
0
, H
1
statistik uji dan wilayah kritis
pada uji hipotesis nilai varians dua populasi.
Tabel 2.7 Rumus Pengujian Nilai Varians Dua Populasi
H
0
Nilai Statistik Uji H
1
Wilayah Kritis

1
2
=
2
2

2
2
2
1
s
s
= f

1
2
<
2
2

1
2
>
2
2

1
2

2
2

f < f
1-(v1, v2)
f > f
(v1, v2)
f < f
1-(v1, v2)
dan f > f
(v1, v2)
Dimana:
f = Nilai kritis (tabel f) v = Derajat bebas

2.7 Berat Badan dan Tinggi Badan
Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan
yang ada pada tubuh. Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil
peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (Soetjiningsih,
1995). Tinggi badan merupakan ukuran posisi tubuh berdiri (vertikal) dengan kaki
menempel pada lantai, posisi kepala dan leher tegak, pandangan rata-rata air, dada
dibusungkan, perut datar dan tarik nafas beberapa saat (Wibowo, 2008).


9

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer ini
didapatkan melalui survei pada mahasiswa DIII Statistika angkatan 2011 dengan
memberikan kuisioner dan jumlah data yang berhasil diperoleh adalah 30
mahasiswa. Survei dilakukan pada hari kamis tanggal 20 November 2013 di
jurusan Statistika ITS.

3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah barat badan dan
tinggi badan dari 30 mahasiswa prodi DIII jurusan Stastistika ITS angkatan 2011.
Pada uji hipotesis rata-rata, varians, dan proporsi 2 populasi dilakukan
pengkodingan pada tinggi badan, berat badan, serta jenis kelamin. Pengkodingan
ditampilkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pengkodingan Penaksiran Proporsi
Variabel Koding
Berat
1 < 55 kg
0 55 kg
Tinggi
1 < 155 cm
0 155 cm
Jenis Kelamin
1 = Laki-Laki
0 = Perempuan


3.3 Langkah Analisis
Langkah analisis yang dilakukan dalam praktikum ini sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data.
2. Menguji Hipotesis, rata-rata,proporsi dan varians dari data serta
menginterpretasikan hasilnya.
3. Uji 2 varians untuk mengetahui kedua varians sama atau tidak.
4. Menguji Hipotesis rata-rata proporsi dan varians berat dan tinggi badan
antara mahasiswa jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan tingkat
kepercayaan 95%, serta menginterpretasikan hasilnya.
5. Menarik kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan.
10

3.4 Diagram Alir
Sebagai Visualisasi dari langkah-langkah pada penelitian ini disajikan pada
Gambar 3.1 .























Gambar 3.1 Diagram Alir
Mengumpulkan data
Terima H
0

Kesimpulan
Selesai
Mulai
Uji Hipotesis
Dua arah
untuk 1
populasi
Uji Hipotesis
Dua arah
untuk 2
populasi
Uji
Hipotesis 1
arah
Uji
Hipotesis 1
arah
Interpretasi Hasil
Tolak H
0

11

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan uji hipotesis rata-rata, proporsi, dan varians untuk 1
populasi maupun 2 populasi dilakukan survei pada 30 mahasiswa DIII di jurusan
Statistika angkatan 2011 dan data diasumsikan berdistribusi normal.
4.1 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Berat Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011
Pengujian hipotesis rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah rata-ratanya sama dengan 55
kg. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: = 55 kg
H
1
: 55 kg
Tabel 4.1 Uji Hipotesis Rata-Rata Berat Badan 1 Populasi
Variabel N St. Deviasi P
Berat Badan 30 12,38 0,883
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai P
value
(0,883) yang
dihasilkan lebih besar dari (0,05), sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak
H
0
yang artinya rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 berdasarkan 30 responden sebesar 55 kg dengan tingkat kepercayaan 95%.

4.2 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Tinggi Badan Mahasiswa DIII
Statistika ITS Angkatan 2011
Pengujian hipotesis rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah rata-ratanya sama dengan 155
cm. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: = 155 cm
H
1
: 155 cm
Tabel 4.2 Uji Hipotesis Rata-Rata Tinggi Badan 1 Populasi
Variabel N St. Deviasi P
Tinggi Badan 30 8,64 0,000
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai P
value
(0,000) yang dihasilkan lebih kecil
dari (0,05), sehingga dapat diambil keputusan tolak H
0
yang artinya rata-rata
tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 berdasarkan 30
12

responden tidak sama dengan 55 kg dengan tingkat kepercayaan 95%. Oleh
karena itu, dilakukan uji hipotesis 1 arah agar sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: = 155 cm
H
1
: < 155 cm
Tabel 4.3 Uji Hipotesis 1 Arah Rata-Rata Tinggi Badan 1 Populasi
Variabel N St. Deviasi P
Tinggi Badan 30 8,64 1,000
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai P
value
(1,000) yang
dihasilkan lebih besar dari (0,05), sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak
H
0
yang artinya rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 berdasarkan 30 responden sebesar 55 kg dengan tingkat kepercayaan 95%.

4.3 Pengujian Hipotesis Varians Berat Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011
Pengujian hipotesis varians berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah variansnya sama dengan 25
kg. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
:
2
= 25 kg
H
1
:
2
25 kg
Tabel 4.4 Uji Hipotesis Varians Berat Badan 1 Populasi
Variabel N P
Berat Badan 30 0,000
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai P
value
dari berat badan adalah 0,000
lebih kecil dari (0,05), sehingga dapat diambil keputusan tolak H
0
, artinya
keragaman berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 tidak sama
dengan 25kg pada tingkat kepercayaan 95%. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji
hipotesis varians 1 arah sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
:
2
= 25 kg
H
1
:
2
< 25 kg
Tabel 4.5 Uji Hipotesis Varians 1 Arah Berat Badan 1 Populasi
Variabel N P
Berat Badan 30 1,000
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai P
value
(1,000) dari berat
badan sudah lebih besar dari (0,05), sehingga dapat diambil keputusan gagal
13

tolak H
0
, artinya keragaman berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 sama dengan 25kg pada tingkat kepercayaan 95%.

4.4 Pengujian Hipotesis Varians Tinggi Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011
Pengujian hipotesis varians tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah variansnya sama dengan 100
cm. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
:
2
= 100 cm
H
1
:
2
100 cm
Tabel 4.6 Uji Hipotesis Varians Tinggi Badan 1 Populasi
Variabel N P
Berat Badan 30 0,333
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai P
value
dari tinggi badan adalah 0,333
maka P
value
(0,333 ) > (0,05) , sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak H
0

yang artinya keragaman tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 sama dengan 100 cm pada tingkat kepercayaan 95%.

4.5 Pengujian Hipotesis Proporsi Mahasiswa DIII Statistika ITS Angkatan
2011 Yang Mempunyai Berat Badan < 55 kg
Pengujian hipotesis proporsi berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah 50% dari mahasiswa DIII
Statistika ITS angkatan 2011 mempunyai berat badan kurang dari 55 kg. Uji
hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: p = 0,5
H
1
: p 0,5
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Proporsi Berat Badan 1 Populasi
Variabel < 55 kg N P
Berat Badan 15 30 1,000
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Pvalue proporsi berat
badan adalah 1,000 lebih besar dari (0,05), sehingga dapat diambil keputusan
gagal tolak H
0
yang artinya dari 30 mahasiswa, ada 15 mahasiswa DIII Statistika
ITS angkatan 2011 yang berat badannya kurang dari 55 kg pada tingkat
kepercayaan 95%.
14

4.6 Pengujian Hipotesis Proporsi Mahasiswa DIII Statistika ITS Angkatan
2011 Yang Mempunyai Tinggi Badan < 155 cm
Pengujian hipotesis proporsi tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah 50% dari mahasiswa DIII
Statistika ITS angkatan 2011 mempunyai tinggi badan kurang dari 155 cm. Uji
hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: p = 0,5
H
1
: p 0,5
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Proporsi Tinggi Badan 1 Populasi
Variabel < 155 cm N P
Tinggi Badan 5 30 0,000
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa P
value
(0,000) lebih kecil dari (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan tolak H
0
yang artinya proporsi tinggi badan dari
30 mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang mempunya tinggi badan
kurang dari 155 cm tidak sama dengan 50% pada tingkat kepercayaan sebesar
95%. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji hipotesis proporsi 1 arah sebagai
berikut.
Hipotesis : H
0
: p = 0,5
H
1
: p > 0,5
Tabel 4.9 Uji Hipotesis 1 Arah Proporsi Tinggi Badan 1 Populasi
Variabel < 155 cm N P
Tinggi Badan 5 30 1,000
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa P
value
(1,000) sudah lebih besar dari (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak H
0
yang artinya proporsi tinggi
badan dari 30 mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang mempunya
tinggi badan kurang dari 155 cm sama dengan 50% pada tingkat kepercayaan
sebesar 95%.
4.7 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Berat Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011 Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengujian hipotesis rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dilakukan untuk
mengetahui apakah rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 berjenis kelamin laki-laki sama dengan mahasiswa berjenis kelamin
perempuan. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
15

Hipotesis : H
0
:
1
=
2

H
1
:
1

2

Tabel 4.10 Uji Hipotesis Rata-Rata Berat Badan 2 Populasi
Variabel N P
Berat Badan
Perempuan
14
0,038
Berat Badan
Laki-Laki
16
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa Pvalue (0,038) < (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan tolak H
0
, yang artinya pada tingkat kepercayaan
95%, rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang
berjenis kelamin laki-laki tidak sama dengan mahasiswa yang berjenis kelamin
perempuan. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji hipotesis rata-rata 1 arah sebagai
berikut.

Hipotesis : H
0
:
1
=
2

H
1
:
1
>
2

Tabel 4.11 Uji Hipotesis 1 Arah Rata-Rata Berat Badan 2 Populasi
Variabel N P
Berat Badan
Perempuan
14
0,981
Berat Badan
Laki-Laki
16
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa Pvalue (0,981) > (0,05), sehingga dapat
diambil keputusan gagal tolak H
0
, yang artinya pada tingkat kepercayaan 95%,
rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang berjenis
kelamin laki-laki sama dengan mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan.

4.8 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Tinggi Badan Mahasiswa S1 Statistika
ITS Angkatan 2011 Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengujian hipotesis rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dilakukan untuk
mengetahui apakah rata-rata tinggi badannya sama. Uji hipotesisnya sebagai
berikut.
Hipotesis : H
0
:
1
=
2

H
1
:
1

2

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa Pvalue (0,000) < dari
(0,05), sehingga dapat diambil keputusan tolak H
0
, artinya pada tingkat
16

kepercayaan 95%, tinggi badan rata-rata mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 yang berjenis kelamin laki-laki tidak sama dengan mahasiswa yang berjenis
kelamin perempuan.
Tabel 4.12 Uji Hipotesis Rata-Rata Tinggi Badan 2 Populasi
Variabel N P
Tinggi Badan
Perempuan
14
0,000
Tinggi Badan
Laki-Laki
16
Oleh karena itu, perlu dilakukan uji hipotesis 1 arah dari 2 populasi sebagai
berikut.
Hipotesis : H
0
:
1
=
2

H
1
:
1
>
2

Tabel 4.13 Uji Hipotesis 1 Arah Rata-Rata Tinggi Badan 2 Populasi
Variabel N P
Tinggi Badan
Perempuan
14
1,000
Tinggi Badan
Laki-Laki
16
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa P
value
(1,000) > dari (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak H
0
, artinya pada tingkat
kepercayaan 95%, tinggi badan rata-rata mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan
2011 yang berjenis kelamin laki-laki sama dengan mahasiswa yang berjenis
kelamin perempuan.

4.9 Pengujian Hipotesis Varians Berat Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011 Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengujian hipotesis varians berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dilakukan untuk
mengetahui apakah varians dari berat badan mahasiswayang berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan sama. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
:
2
2
2
1
o o =
H
1
:
2
2
2
1
o o =

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa P
value
(0,343) > (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak H
0
, artinya keragaman berat badan
17

mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 antara laki-laki dan perempuan
sama pada tingkat kepercayaan 95%.
Tabel 4.14 Uji Hipotesis Varians Berat Badan 2 Populasi
Variabel N P
Berat Badan
Perempuan
14
0,343
Berat Badan
Laki-Laki
16

4.10 Pengujian Hipotesis Varians Tinggi Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011 Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengujian hipotesis varians tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 berdasarkan jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui apakah
varians dari tinggi badan mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan sama. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
:
2
2
2
1
o o =
H
1
:
2
2
2
1
o o =
Tabel 4.15 Uji Hipotesis Varians Berat Badan 2 Populasi
Variabel N P
Tinggi Badan
Perempuan
14
0,402
Tinggi Badan
Laki-Laki
16
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa P
value
(0,402) > (0,05),
sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak H
0
, artinya keragaman tinggi badan
mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 antara laki-laki dan perempuan
sama pada tingkat kepercayaan 95%.

4.11 Pengujian Hipotesis Proporsi Berat Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011 Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengujian hipotesis proporsi berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 berdasarkan jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui apakah
proporsi berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan sama. Uji hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: p
1
= p
2
H
1
: p
1
p
2


18

Tabel 4.16 Uji Hipotesis Proporsi Berat Badan 2 Populasi
Variabel < 55 kg N P
Berat Badan
Perempuan
11 14
0,001
Berat Badan
Laki-Laki
4 16
Berdasarkan Tabel 4.16 hasil uji hipotesis nilai P
value
dari proporsi berat
badan berdasarkan jenis kelamin 0,001 lebih kecil dari (0,05), sehingga
diperoleh keputusan tolak H
0
artinya bahwa pada tingkat kepercayaan 95%,
proporsi berat badan mahasiswa statistika DIII Statistika 2011 yang kurang dari
55 kg antara laki-laki dan perempuan sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji
hipotesis 1 arah sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: p
1
= p
2
H
1
: p
1
< p
2

Tabel 4.17 Uji Hipotesis 1 Arah Proporsi Berat Badan 2 Populasi
Variabel < 55 kg N P
Berat Badan
Perempuan
11 14
1,000
Berat Badan
Laki-Laki
4 16
Berdasarkan Tabel 4.17 hasil uji hipotesis nilai P
value
dari proporsi berat
badan berdasarkan jenis kelamin 1,000 lebih besar dari (0,05), sehingga
diperoleh keputusan gagal tolak H
0
artinya bahwa pada tingkat kepercayaan 95%,
proporsi berat badan mahasiswa statistika DIII Statistika 2011 yang kurang dari
55 kg antara laki-laki dan perempuan sama yaitu sebesar 50%.

4.12 Pengujian Hipotesis Proporsi Tinggi Badan Mahasiswa DIII Statistika
ITS Angkatan 2011 dengan Mahasiswi DIII Statistika Angkatan 2011
Pengujian hipotesis proporsi tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS
angkatan 2011 dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi tinggi badan
mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang kurang dari 155 cm sama
dengan proporsi tinggi badan mahasiswi DIII Statistika ITS angkatan 2011. Uji
hipotesisnya sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: p
1
= p
2
H
1
: p
1
p
2



19

Tabel 4.18 Uji Hipotesis Proporsi Tinggi Badan 2 Populasi
Variabel < 155 cm N P
Tinggi Badan
Perempuan
5 14
0,005
Tinggi Badan
Laki-Laki
0 16
Berdasarkan Tabel 4.18 hasil uji hipotesis nilai P
value
dari proporsi tinggi
badan berdasarkan jenis kelamin 0,005 lebih kecil dari (0,05), sehingga
diperoleh keputusan tolak H
0
artinya bahwa pada tingkat kepercayaan 95%,
proporsi tinggi badan mahasiswa statistika DIII Statistika 2011 yang kurang dari
155 cm antara laki-laki dan perempuan tidak sama. Oleh karena itu, perlu
dilakukan uji hipotesis 1 arah sebagai berikut.
Hipotesis : H
0
: p
1
= p
2
H
1
: p
1
< p
2

Tabel 4.19 Uji Hipotesis 1 Arah Proporsi Tinggi Badan 2 Populasi
Variabel < 155 cm N P
Tinggi Badan
Perempuan
5 14
0,997
Tinggi Badan
Laki-Laki
0 16
Berdasarkan Tabel 4.16 hasil uji hipotesis nilai P
value
dari proporsi tinggi
badan berdasarkan jenis kelamin 0,997 lebih kecil dari (0,05), sehingga
diperoleh keputusan gagal tolak H
0
artinya bahwa pada tingkat kepercayaan 95%,
proporsi tinggi badan mahasiswa statistika DIII Statistika 2011 yang kurang dari
155 cm antara laki-laki dan perempuan sama yaitu sebesar 50.
20

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 adalah
55 kg.
2. Rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 sama
dengan 155 cm.
3. Varians berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 sama
dengan 25 kg
4. Varians berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 sama
dengan 100 cm.
5. Ada 15 mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang berat badannya
kurang dari 55 kg.
6. Proporsi mahasiswa yang tinggi badannya kurang dari 155 cm tidak sama
dengan 50%.
7. Rata-rata berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama.
8. Rata-rata tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama.
9. Varians berat badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama.
10. Varians tinggi badan mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama.
11. Proporsi mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang mempunyai
berat badan kurang dari 55 kg berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan sama.
12. Proporsi mahasiswa DIII Statistika ITS angkatan 2011 yang mempunyai
tinggi badan kurang dari 155 cm berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan
perempuan sama.


21

5.2 Saran
Saran untuk percobaan selanjutnya adalah menyajikan suatu data penelitian
dalam laporan, maka hendaknya dilakukan dengan secara jelas dan teratur
pembahasannya agar mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
22

DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sudjana 2004, dalam Riduwan dan Sunarto, 2007. Metode Statistika.Bandung :PT
Gramedia pustaka Utama.
Walpole, Ronald.E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Wibowo A, Murtiantmo. (2008). Hubungan antara Motor Ability, Tinggi Badan,
dan Panjang Lengan terhadap Ketrampilan Lay Up Shoot Bolabasket
Siswa Putra SMA N 1 Depok Sleman. Yogyakarta: FIK UNY Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai