Anda di halaman 1dari 9

IKA AYU PERMATA SARI 2461300817 S-1 MARTIKULASI AKUNTANSI A

BAB 9 TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


A. Teori Akuntansi Sektor Publik Suatu teori perlu didukung oleh berbagai riset yang hipotesanya diuji kebenarannya. Karakteristik dasar teori, yaitu 1. The ability to explain Kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan fenomena yang ada 2. The ability to predict Kemampuan untuk memprediksi 3. The ability to control given phenomena Kemampuan mengendalikan fenomena Pada dasarnya terdapat 3 tujuan mempelajari teori akuntansi , yaitu : 1. Untuk memahami praktik akuntansi yang saat ini ada 2. Mempelajari kelemahan & kekurangan dari praktik saat ini, dan 3. Memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.

Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan-hambatan tersebut antara lain : 1. Objektivitas Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan

oleh adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan


kepentingan stakeholder. 2. Konsistensi Konsistensi adalah penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam menerapkan metode akuntansinya.

3. Daya Banding

Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar


periode waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Daya banding berarti Laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena semakin objektif Laporan keuangan akan semakin tinggi daya bandingnya serta konsistensi karena adanya alternatif penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkan

tercapainya daya banding.


4. Tepat Waktu Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial & politik serta untuk menghindari tertunda pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan terkait dengan lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menghasilkan laporan keuangan.

5. Ekonomis dalam Penyajian Laporan Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya, semakin banyak informasi dibutuhkan semakin besar pula biayanya. Kendala ekonomis dalam penyajian

laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.

6. Materialitas Informasi dianggap material bila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi tsb dihilangkan akan menghasilkan keputusan yg berbeda. Penentuan materialitas bersifat subjective judgement, mrp professional judgement yg mendasarkan pd teknik ttt.

C. Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi pengumpulan

data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas


transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap hasil-hasilnya. Aturan dasar sistem akuntansi keuangan menurut Masisi (1978) dalam Glynn (1993) adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi kegiatan operasi yg relevan. 2. Pengkiasifikasian kegiatan operasi scr tepat; 3. Adanya sistem pengendalian utk menjamin reliabilitas. 4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi

D. StandarAkuntansi Sektor Publik Standar akuntasi diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Hal yang dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara lain: 1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja & aktivitas organisasi bagi pengguna informasi. 2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan organisasi serta saat membuktikan kewajarannya. 3. Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan berkaitan dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan, regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya. 4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar adalah sedapat mungkin menghindari terjadinya standar yang overload. Standar yang overload terjadi ketika : 1. Standar terlalu banyak 2. Standar terlalu rumit 3. Tidak ada standar yang tegas (rigid) sehingga sulit membuat pilihan penerapannya 4. Standar mempunyai tujuan yang sifatnya umum (general-purposes standards ) sehingga gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan diantara para penyaji dan pengguna 5. Standar kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan antara Entitas publik & entitas non-publik Laporan keuangan tahunan & interim Organisasi besar & kecil Laporan keuangan auditan & non-auditan 6. Pengungkapan yang berlebihan dan atau pengukuran yang terlalu kompleks

E. Teknik-teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Anda mungkin juga menyukai