Anda di halaman 1dari 10

Iman Kepada Malaikat

Malaikat di dalam ajaran Islam Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, Malaikat telah diciptakan daricahaya. Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud lakilaki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim. Iman kepada Malaikat merupakan salah satu landasan agama Islam. AllahTa`ala berfirman yang artinya: Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya dan rasul-rasul-Nya. (QS. Al-Baqarah: 285) Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril `alaihis salam tentang iman, beliau menjawab: (Iman yaitu) Engkau beriman dengan Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk. (Muttafaq `alaih) Barangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. AnNisa`: 136) Batasan Minimal Iman kepada Malaikat Syaikh Shalih bin `Abdul `Aziz Alu Syaikh hafidzahullah mengatakan: Batas minimal (iman kepada malaikat) adalah keimanan bahwasanya Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Mereka adalah hamba-hamba

http://makalahpelajar.blogspot.com

Allah yang senantiasa taat kepada-Nya. Mereka merupakan makhluk yang diatur sehingga tidak berhak diibadahi sama sekali. Diantara mereka ada malaikat yang ditugasi untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi. (Syarh Arbain Syaikh Shalih Alu Syaikh) Bertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya Ilmu Setelah itu, setiap kali bertambah ilmu seseorang tentang rincian hal tersebut (malaikat), wajib baginya mengimaninya. Dengan begitu, maka imannya akan bertambah. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini? Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. (QS. At-Taubah: 124) Hakikat malaikat Syaikh DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil mengatakan, Dalil-dalil dari al-Qur`an, as-Sunnah, dan ijma` (kesepakatan) kaum muslimin (tentang malaikat) menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Malaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya semata. Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara. Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintahNya, baik perintah yang yang bersifat kauniyyah, maupun syar`iyyah. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Dan mereka berkata: Tuhan Yang

Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu
http://makalahpelajar.blogspot.com

berhati-hati karena takut kepada-Nya. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (QS. Al-Anbiyaa`: 26 29) (Lihat Mu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin hal. 15) Asal Penciptaan Malaikat Allah Ta`ala menciptakan malaikat dari cahaya. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam hadits dari Ummul Mu`minin `Aisyah radhiyallah `anha, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: Malaikat diciptakan dari cahaya. (HR. Muslim) Jumlah Malaikat Jumlah mereka sangat banyak. Hanya Allah saja yang tahu berapa banyak jumlah mereka. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. (QS. Al-Muddatstsir: 31) Ketika Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallammelakukan Isra` Mi`raj, berkata Jibril `alaihis salam kepada beliau: Ini adalah Baitul Ma`mur. Setiap hari shalat di dalamnya 70 ribu malaikat. Jika mereka telah keluar, maka mereka tidak kembali lagi. (Muttafaqun `alaihi) Sifat Fisik Malaikat Berikut ini kami sampaikan sebagian sifat fisik malaikat:

Kuatnya fisik mereka Allah Ta`ala berfirman tentang keadaan neraka (yang artinya), Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang Panas api diperintahkan. neraka, yang membuat (QS. besi dan Tahrim: batu meleleh, 6) tidak

membahayakan mereka.Demikian juga dengan Malakul jibal (Malaikat gunung), dimana dia menawarkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam untuk menabrakkan dua gunung kepada sebuah kaum yang mendurhakai beliau. Kemudian beliau menolak tawaran tersebut. (Hadits

http://makalahpelajar.blogspot.com

yang menceritakan kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)

Mempunyai sayap Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masingmasing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Fathiir: 1) Tidak membutuhkan makan dan minum Allah Ta`ala berfirman yang artinya: Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: Selamat. Ibrahim menjawab: Selamatlah, maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth. (QS. Huud: 69 70)As Suyuthi rahimahullah berkata: Ar-Razi dalam tafsirnya mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwasanya malaikat tidak makan, tidak minum, dan juga tidak menikah.

Ke-ma`shum-an Malaikat Allah Ta`ala telah manjadikan malaikat sebagai makhluk yang ma`shum, dimana mereka tidak akan pernah bermaksiat kepada-Nya. Allah Ta`alaberfirman: Dan mereka berkata: Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, Maha Suci Allah. (lihat QS. Al-Anbiyaa`: 26 29 di atas) Buah Iman kepada Malaikat Diantara buah dari beriman kepada malaikat adalah:

Mengetahui keagungan Allah Ta`ala yang telah menciptakan makhlukmakhluk yang mulia, yaitu malaikat.

http://makalahpelajar.blogspot.com

Kecintaan kepada malaikat karena ibadah-ibadah yang mereka lakukan. (lihat Syarh Tsalatsatul Ushul Syaikh `Utsaimin) Malaikat adalah makhluk yang hidup di alam ghaib dan senantiasa

beribadah kepada Allah Subhanahu wa taala. Malaikat sama sekali tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah sedikit pun. Diciptakan dari cahaya dan diberikan kekuatan untuk mentaati dan melaksanakan perintah dengan sempurna. Rasulullah Shallahualaihi wa sallam pernah bersabda,

Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, dan adam Alaihissalam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian.i Allah Subhanahu wa taala berfirman, Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikatmalaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.ii Beriman kepada malaikat mengandung empat unsur: 1. Mengimani wujud mereka, bahwa mereka benar-benar ada bukan hanya khayalan, halusinasi, imajinasi, tokoh fiksi, atau dongeng belaka. Dan mereka jumlahnya sangat banyak, dan tidak ada yang bisa menghitungnya kecuali Allah. Seperti dalam kisah miraj-nya Nabi Muhammad Shallahualaihi wa sallam, bahwa ketika itu Nabi Shallahualaihi wa sallam diangkat ke Baitul Mamur di langit, tempat para malaikat shalat setiap hari, jumlah mereka tidak kurang dari 70.000 malaikat. Setiap selesai shalat mereka keluar dan tidak kembali lagi. 2. Mengimani nama-nama malaikat yang kita kenali, misalnya Jibril, Mikail, Israfil, Mautiv. Adapun yang tidak diketahui namanya, kita mengimani keberadaan mereka secara global. Dan penamaan ini harus sesuai dengan dalil dari al-Quran dan Hadist Rasulullah Shallahualaihi wa sallamyang shahih.

http://makalahpelajar.blogspot.com

3. Mengimani sifat-sifat malaikat yang kita kenali, misalnya:Memiliki sayap, ada yang dua, tiga atau empat. Dan juga khususnya Malaikat Jibril, sebagaimana alam. Allah berfirman, Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Malaikat bisa menjelma menjadi seorang laki-laki, seperti saat diutus oleh Allah kepada Maryam, Nabi Ibrahim, Nabi Luth. Juga saat diutusnya Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallahualaihi wa sallam ketika beliau berkumpul dengan para sahabat dalam satu mejelis untuk mengajarkan agama kepada para sahabat Nabi Shallahualaihi wa sallam.vii Mengimani tugas-tugas yang diperintahkan Allah kepada mereka yang sudah kita ketahui, seperti membaca tasbih dan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla siang dan malam tanpa merasa lelah. Sebagian mereka ada yang memiliki tugas khusus. Sebagai contoh, Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi dan Rasul. Dan ini bukanlah satu-satunya tugas Malaikat Jibril, sehingga ada anggapan bahwa telah selesai tugas Malaikat Jibril dan nganggur setelah selesainya wahyu yang disampaikan kepada rasul terakhir Nabi Muhammad Shallahualaihi wa sallam. Padahal selain tugas utama tersebut Malaikat Jibril juga mempunyai tugas lain, seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallahualaihi wa sallam: Jika Allah mencintai seorang hamba-Nya, maka dipanggillah Jibril, Sesungguhnya Aku telah mencintai fulan, maka cintailah dia! Lalu Jibril mencintainya, kemudian Jibril menyeru penghuni langit, sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia! Lalu seluruh penghuni langit mencintainya, kemudian djadikan dirinya dapat di terima di muka bumi.ix
http://makalahpelajar.blogspot.com

yang

pernah

dilihat

oleh

Nabi

Shallahualaihi

wa

sallamyang mempunyai 600 sayap yang menutupi seluruh ufuk semesta

Malaikat Mikail yang diserahi tugas menurunkan hujan dan meunmbuhkan tumbuh-tumbuhan Malaikat Isrofil yang diserahi tugas meniup sangkakala tatkala terjadi peristiwa hari kiamat dan manusia dibangkitkan dari alam kubur Malaikat Maut yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa seseorang. Malaikat Ridwan dan Malik yang diserahi tugas menjaga Surga dan Neraka. Malaikat yang ditugaskan meniupkan ruh pada janin dalam rahim, yaitu ketika janin telah mencapai usia 4 bulan di dalam rahim, maka Allah Azza wa Jalla mengutus malaikat untuk menuliskan rizki, ajal, amal, celaka, dan bahagianya, lalu meniupkan ruh padanya.x Para malaikat (dg sifat Rokib dan Atid) yang diserahi menjaga dan menulis semua perbuatan manusia. Setiap orang yang dijaga oleh dua malaikat, yang satu pada sisi kanan dan yang satunya lagi pada sisi kiri. Allah Azza wa Jalla berfirman: (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.xii Para Malaikat Mungkar dan Nakir yang diserahi tugas menanyai mayit, yaitu apabila mayit telah dimasukkan ke dalam kuburnya, maka akan datanglah dua malaikat yang bertanya kepadanya tentang Rabb-nya, agamanya dan Nabinya. Malaikat yang mencatat amal orang yang hadir paling awal saat shalat Jumat. Rasulullah Shallahualaihi wa sallam bersabda:

Tatkala hari jumat tiba, malaikat berada di setiap pintu masjid mencatat amal orang yang hadir paling awal, lalu yang datang kemudian, jika imam naik ke

http://makalahpelajar.blogspot.com

mimbar di tutuplah buku catatan tersebut. Lalu mereka masuk mendengarkan nasihar (dzikir).xiii Buah Iman Kepada Malaikat Allah Beriman kepada Malaikat membuahkan pengaruh yang mulia diantaranya: Mengetahui dengan benar keagungan, kebesaran, kekuasaan malaikat, dan kebesaran makhluk menjadi bukti atas kebesaran Penciptanya. Bersyukur kepada Allah atas perhatianNya yang diberikan kepada anak Adam dengan menugaskan beberapa malaikat yang menjaga, mencatat amal mereka dan tugas-tugas lainnya dalam kemaslahatan hidup manusia. Kecintaan kita kepada para malaikat atas tugas-tugas yang mereka tunaikan dalam rangka mengabdi dan taat kepada Allah Hukum Beriman Kepada Malaikat Keberadaan malaikat diperkuat dengan dalil Al-Quran, Sunnah dan ijma, maka iman kepada malaikat hukumnya wajib. Dan barangsiapa yang mengingkari keberadaan mereka, maka ia telah kafir.Berikut ini dalil Al-Quran dan Hadits bertalian dengan iman kepada malaikat. Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan, Kami dengar dan kami taat. (Mereka berdoa), Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali. (Al-Baqarah: 285) Di Al-Quran juga terdapat surat yang diberi nama surat Malaikat, yaitu surat Faathir. Sedangkan di antara hadits yang paling populer berkaitan dengan tema ini adalah Hadits Jibril yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a. (teks lengkapnya bisa dilihat di hadits kedua Arbain Nawani). Rasulullah saw. pada suatu hari bersama para sahabat, lalu seorang lakilaki datang padanya kemudian berkata; Ya Rasulullah, apakah iman itu?
http://makalahpelajar.blogspot.com

Rasul menjawab, Iman adalah kamu beriman pada Allah, malaikat, kitabNya, bertemu denganNya, para Rasul, dan beriman kepada hari kebangkitan. Jadi, jelaslah bahwa iman kepada malaikat adalah salah satu rukun akidah Islam. Tidak akan diterima iman seorang muslim, tanpa mengimani rukun ini. Jika masih terlintas di pikiran Anda sebuah pertanyaan, kenapa iman kepada malaikat menjadi salah satu rukun iman? Pertanyaan Anda itu dijawab oleh Imam Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar juz 2 halaman 110, Bahwa iman kepada malaikat adalah pokok iman kepada wahyu. Karena, malaikat penyampai wahyu adalah roh yang berakal yang memiliki ilmu yang luas dengan izin Allah. Malaikat menyampaikan wahyu kepada roh Nabi sebagai pokok agama. Karenanya, penyebutan iman kepada malaikat didahulukan atas penyebutan iman kepada kitab dan para nabi. Sebab, merekalah yang datang kepada para nabi membawa kitab. Jadi, mengingkari malaikat berarti mengingkari wahyu, kenabian, dan ruh. Dan itu berarti mengingkari hari akhir. Orang yang mengingkari hari akhir tujuan utama hidupnya adalah kenikmatan dunia, syahwat, dan segala tuntutannya. Hal ini adalah sumber kesengsaraan di dunia sebelum di akhirat. Menurut Ar-Razi, firman Allah swt., Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? adalah dalil yang mencela para malaikat bukannya sebagai dalil tentang bebasnya malaikat dari kesalahan. Hal itu ditinjau dari beberapa sisi. 1. Bahwa perkataan malaikat, Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah adalah bantahan mereka terhadap Allah dan sikap ini di antara dosa yang paling besar 2. Bahwa para malaikat telah melakukan ghibah Adam dan keturunannya dengan mempertanyakan tentang mereka, sementara ghibah adalah salah satu dosa besar

http://makalahpelajar.blogspot.com

3. Bahwa

malaikat

telah

memuji

diri

mereka

sendiri

setelah

mempertanyakan keturunan Adam dengan perkataan, Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. Bukankah memuji diri sendiri adalah tercela dan dapat mengakibatkan ujub atau bangga terhadap diri sendiri, dan ini adalah sikap tercela sebagaimana Allah berfirman dalam surat An Najm ayat 32 4. Bahwa perkataan mereka, Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. adalah sikap minta permakluman dan itu tidak terjadi kecuali karena telah melakukan kesalahan. 5. Bahwa firman Allah swt., Sebutkanlah kepada-Ku nama bendabenda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar! Dapat dipahami bahwa mereka telah berdusta pada apa yang mereka katakan. 6. Bahwa firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 33, Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? Dapat dipahami bahwa mereka meragukan bahwa Allah mengetahui segala hal.
7. Bahwa

tuduhan mereka terhadap manusia hanya berdasar

dugaan (dzhan) dan ini tidak dibenarkan sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa ayat 36. Demikialah pembahasan sedikit yang bahasan lebih rinci tentang tentang malaikat. Malaikat, Untuk mendapatkan merujuk ke

silahkan

kitabMu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin karya DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil. Wallahu Ta`ala a`lam. ***

http://makalahpelajar.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai