Anda di halaman 1dari 27

KARAKTERISTIK DAN RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM

Kelompok 2: Dewi Rizkinawati Dyah Paramastri Putri Firman Andre Setya Imroatul Qomariyah Partini F1313019 F1313025 F1313036 F1313047 F1313075

KARAKTERISTIK DAN RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM


Karakteristik ekonomi Islam Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam

A B

A. Karakteristik ekonomi Islam


1

Tujuan Ekonomi Islam Moral sebagai Pilar ekonomi Islam Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam Basis Kebijakan Ekonomi Islam Paradigma Ekonomi Islam

1. Tujuan Ekonomi Islam


Tujuan akhir dari ekonomi Islam adalah mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah).

2. Moral sebagai Pilar ekonomi Islam


Moral (akhlaq) Islam menjadi pegangan pokok dari para pelaku ekonomi yang menjadi panduan mereka (umat Islam) untuk menentukan suatu kegiatan adalah baik atau buruk sehingga perlu dilaksanakan atau tidak.

Moral Sebagai Pilar Ekonomi Islam...

Moral ekonomi Islam sendiri dapat diuraikan menajdi dua komponen :

a. Nilai Ekonomi Islam


Nilai (value) merupakan kualitas atau kandungan intrinsic yang diharapkan dari suatu perilaku atau keadaan.

b. Prinsip ekonomi Islam


Prinsip merupakan suatu mekanisme atau elemen pokok yang menjadi struktur atau kelengkapan suatu kegiatan atau keadaan.

3. Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam


Inti dari nilai ajaran Islam adalah tauhid.

Adl

Nilai dasar yang menjadi pembeda ekonomi Islam dengan lainnya

Khilafah

Takaful

a. Adl
Berbagai nilai turunan yang berasal dari pengertian adil yang terdapat dalam Alquran dapat dijelaskan sebagai berikut : Persamaan kompensasi Persamaan hukum Moderat Proporsional

b. Khilafah
Nilai khilafah secara umum berarti tanggung jawab sebagai pengganti atas utusan Allah di alam semesta. Makna khilafah dapat dijabarkan menjadi beberapa pengertian sebagai berikut : Tanggung jawab berperilaku ekonomi dengan cara yang benar. Tanggung jawab untuk mewujudkan maslahah maksimum. Tanggung jawab perbaikan kesejahteraan setiap individu.

C. Takaful
Takaful adalah sikap manusia untuk mewujudkan hubungan yang baik di antara individu dan masyarakat melalui konsep penjaminan oleh masyarakat atau takaful. Konsep takaful ini dapat diajabrkan lebih alnjut menjadi sebagai berikut : Jaminan terhadap pemilikan dan pengelolaan sumber daya oleh individu. Jaminan setiap individu untuk menikmati hasil pembangunan atau output. Jaminan setiap individu untuk membangun keluarga sakinah. Jaminan untuk amar maruf nahi munkar.

4. Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam


Prinsip ekonomi dalam islam merupakan kaidah-kaidah pokok yang membangun struktur atau kerangka ekonomi islam yang digali dari Alquran dan/atau sunnah. Berikut prinsip-prinsip yang akan menjadi kaidah-kaidah pokok yang membangun struktur atau kerangka ekonomi islam. a. Kerja (resource utilization) b. Kompensasi (compensation) c. Efisiensi (efficiency) d. Profesionalisme (professionalism) e. Kecukupan (sufficiency) f. Pemerataan kesempatan (equal opportunity) g. Kebebasan (freedom) h. Kerja sama (coorperation) i. Persaingan (competition) j. Keseimbangan (equilibrium) k. Solidaritas (solidarity) l. Informasi simetri (symmetric information)

5. Basis Kebijakan Ekonomi Islam


Basis kebijakan adalah segala sesuatu yang akan menjadi persyaratan bagi implementasi ekonomi islam,sebagai suatu keharusan. Basis kebijkan ini meliputi: a. Penghapusan Riba b. Pelembagaan Zakat c. Pelarangan Gharar d. Pelarangan yang Haram

6. Paradigma Ekonomi Islam


Paradigma merupakan serankaian pandangan yang menghubungkan suatu yang idealisme yang abstrak dengan yang gambaran praktik yang tampak. Sudut pandang dalam paradigma ekonomi islam dapat di kelompokan menjadi: a. Paradigma berfikir dan berperilaku (behavior paradigm) b. Paradigma umum (grand pattern)

Gambar 2.1 Karakteristik Ekonomi Islam

B. Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengembailan keputusan yang mengimplementasikan keputusan terhadap produsi, ditribusi dan konsumsi dalam suatu daerah atau wilayah.

B. Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam


1

Kepemilikan dalam Islam Mashlahah sebagai Insentif Ekonomi Musyawarah sebagai Prinsip Pengembangan Keputusan

Pasar yang Adil sebagai Media Koordinasi


Pelaku Ekonomi dalam Islam

1. Kepemiikan dalam Islam


Dalam padangan islam, pemilik mutlak dar seuruh alam semesta adalah Allah, sementara manusia hanya mengemban amanahNya. Dalam ajaran islam dikategorikan menjadi tiga yaitu: a. Hak milik individual (milkiyah fardhiah/private awnership), b. Hak milik umum atau publik (milkiyah ammah/public ownership), c. Hak milik negara (milkiyah daulah/state ownership).

Tabel 2.2 Perbandingan konsep kepemilikan kapitalisme, sosialisme, dan islam


Prioritas Kapitalisme Sosialime Islam Allah adalah pemilik mutlak, sementara Sifat kepemilikan Kepimilakn mutlak oleh manusia Kepemilikan mutlak oleh manusia manusia memiliki hak kepemilikan terbatas Pemanfaatan oleh manusia mengikuti ketentuan Allah

Hak pemanfaatan

Manusia bebas memanfaatkannya

Manusia bebas memanfaatkannya

Prioritas kepemilikan

Hak milik individu dijunjung tinggi

Hak milik kolektif/sosial


dijunjung tinggi

Hak milik individu dan kolektif diatur


oleh agama

Peran individu dan negara

Individu bebas memanfaatkan sumber daya

Negara yang mengatur pemanfaatan sumber daya

Terdapat kewajiban individumasyarakat-negara secara proporsional

Distribusi kepimilikan

Bertumbu pada mekanisme pasar

Bertumpu pada peran pemerintah

Sebagian diatur oleh pasar, pemerintah, dan langsung oleh alquran

Peranggung jawaban kepada diri Tanggung jawab pemanfaatan sendiri secara ekonomis-teknis belaka

Pertanggung jawaban kepada publik secara ekonomis-teknis belaka

Pertanggung jawaban kepada diri, publik dan Allah di dunia dan akhirat

2. Mashlahak sebagai Insentif Ekonomi

Dalam islam yang mengakui adanya insentif material

ataupun nonmaterial dalam kepentingan ekonomi.


Secara garis besar, insentif kegiatan ekonomi dalam islam bisa dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:
a. b.

Insentif yang akan diterima di dunia Insentif yang akan diterima di akhirat

3. Musyawarah sebagai prinsip pengambilan keputusan

Secara umum, pengambilan keputusan dalam ekonomi islam didasarkan atas prinsip mekanisme pasar, namun dengan tetap memandang nilai-nilai kebaikan bersama dan nilai-nilai kebenaran. Oleh karena itu, musyawarah (shuratic process)

untuk mendapatkan kesepakatan atas dasar kemashlahatan


merupakan prinsip pengambilan keputusan yang sesuai ajaran islam. Musyawarah merupkan kombinasi antara proses

sentralisasi dan desentralisasi yang dikendalikan nilai-nilai


mashlahah.

4. Pasar yang adil sebagai modal koordinasi

Aspek keempat dalam sistem ekonomi adalah mekanisme pemenuhan insentif. Dalam paham kapitalisme, mekanisme pasar atau transaksi dianggap sebagai mekanisme paling tepat untuk pemenuhan kehendak setiap individu.

Dalam pandangan islam, insentif indivisualistik diakomodasi sebatas

tidak bertentangan dengan kepentingan sosial dan kepentingan suci


(ibadah). Oleh karena itu, mekanisme pasar tidak cukup untuk pemenuhan ketiga insentif tersebut. Kebebasan individu yang

harmoni dengan kebutuhan sosial dan moralitas islam akan terwujud


dalam suatu mekanisme pasar yeng mengedapankan aspek moralitas dan kerjasama.

Tabel 2.3 Perbandingan sistem ekonomi islam dan ekonomi utama


Paham Ekonomi Kapitalisme Material (Pure capitalism) Kapitalisme negara (state capitalism) Kapitalisme campuran Material & norma sosial (mixed capitalsim) Sosilisme (pure sosialism) Pasar sosialisme (market socialism) Norma sosial Mutlak negara Mutlak negara dan komunitas Individual, sosial dan negara atas dasar akhirat) Mutlak individual Material & norma sosial pengawasan negara negara Mekanisme pasar dan negara desentralistik Sentralistik dan desentralistik Individualitas atas Mekanisme pasar dan Sentralistik dan Mutlak individual Mekanisme pasar Desentralistik Insentif Kepemilikan Mekanisme Informasi dan Koordinasi Pengambilan Keputusan

Negara Mekanisme pasar dan negara

Sentralistik

Material & norma sosial

Sentralistik

Islam

Mashlahah (dunia &

Mekanisme pasar yang adil

Musyawarah berbasis mashlahah

mashlaha

5. Pelaku Ekonomi dalam Islam


a. Pasar dalam Ekonomi Islam

b. Pemerintah dalam Ekonomi Islam

c. Masyarakat dalam Ekonomi Islam

a. Pasar dalam Ekonomi Islam

Pasar merupakan suatu keadaan terjadinya kesepakatan antara penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) untuk melakukan pertukaran atau perdagangan. Pertukaran dapat berupa jual-beli, sewa, atau utang-piutang.

Ajaran Islam menghargai pasar sebagai wahana bertransaksi atau

perniagaan yang halal (sah/legal) dan thayyib (baik) sehingga secara


umum merupakan mekanisme alokasi dan distribusi sumber daya ekonomi yang paling ideal. Penghargaan Islam tehadap mekanisme

pasar berangkat dari ketentuan Allah bahwa perniagaan harus


dilakukan dengan cara yang baik berdasarkan prinsip saling ridha (an taradin minkum) sehingga tercipta keadilan.

b. Pemerintah dalam Ekonomi Islam


Pemerintah memiliki kedudukan dan peranan penting dalam ekonomi Islam. Pada dasarnya, peranan pemerintah merupakan derivasi dari konsep kekhalifahan dan konsukuensi adanya kewajibankewajiban kolektif (fard al-kifayah) untuk merealisaikan falah. Peran pemerintah dalam pasar ini secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Peran yang berkaitan dengan dengan implementasi nilai dan moral Islam. 2. Peran yang berkaitan dengan menyempurnakan mekanisme pasar (market imperfection). 3. Peran yang berkaitan dengan kegagalan pasar (market failures).

Kelemahan Pemerintah
a.

Pemerintah sering kali tidak berhasil mengidentifikasi dengan tempat kebutuhan masyrakat yang sesungguhnya sehingga formulasi

kebijakannya juga tidak tepat.


b.

Pemerintah sering kali juga memiliki banyak masalah structural yang dapat menghambat efektivitas dan efesiensi kebijakan,misalnya masalah bikrokrasi. Keterlibatan pemerintah sering kali menimbulkan pengaturan yang berlebihan terhadap aktivitas perekonomian sehingga menghambat mekanisme pasar.

c.

d.

Intervensi pemerintah yang berlebihan dapat mengurangi bekerjanya


mekanisme penyesuaian otomatis dari pasar sehingga pasar tidak dapat berjalan dengan alamiah.

c. Peran Masyarakat dalam Ekonomi Islam

Kewajiban merealisasikan falah pada dasarnya merupakan tugas seluruh economic agents, termasuk masyarakat.

Pemerintahan dan masyarakat pada dasarnya adalah dua institusi yang memiliki fungsi untuk merealisasikan segala kewajiban kolektif untuk mewujudkan falah.

Peranan masyarakat juga muncul karena adanya konsephak milik public dalam ekonomi islam,seperti waqf. Kekayaan Waqf adalah kekayaan masyarakat secara keseluruhan dan berlaku sepanjang masa karenanya waqf merupakan hak milik masyarakat yang tidak tergantung kepada pemerintah yang berkuasa.

Sekian dan Terimakasih... ^^

Anda mungkin juga menyukai