Anda di halaman 1dari 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.

1 Perubahan Fungsi Tubuh Akibat Proses Penuaan terkait Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur Lansia Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis dasar manusia, termasuk pada lansia. Tidur dipengaruhi oleh fungsi fisiologis dan psikologis pada fungsi tubuh manusia. Berbagai perubahan yang terjadi akibat proses penuaan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia. Istirahat merupakan keadaan yang tenang, rileks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/ pasien tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan jalan. !leh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/ pasien. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. "ebutuhan tidur akan berkurang dengan semakin berlanjutnya usia seseorang. #emenuhan kebutuhan istirahat dan tidur menjadi salah satu aspek dalam peningkatan status kesehatan pada lansia. #ada umumnya, lansia berisiko mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada lansia, seperti perubahan pola sosial, kematian pasangan, peningkatan penggunaan obat obatan, penyakit dan perubahan irama sirkadian. #erubahan perubahan tersebut akan mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. #erry dan #otter $%&&'( mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan istirahat diantaranya) merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi, bebas dari gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan, dan mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.

*ipotalamus merupakan salah satu pusat pengendalian kegiatan tak sadar, termasuk salah satunya menyangkut kegiatan terbangun dan tertidur. *ipotalamus memberikan pengaruh pada pengeluaran katekolamin yang mempertahankan agar tetap terjaga serta serotonin yang memi+u kantuk. Berikut adalah mekanisme terjaga dan tertidur yang dialami manusia yang dipengaruhi oleh dua hal yaitu) ,( Sistem -ktivasi .etikular $S-.( S-. berlokasi pada batang otak teratas. "eadaan bangun terjadi apabila sistem retikular dirangsang dengan rangsangan rangsangan dari korteks serebral dan dari organ organ serta sel sel pengindraan. S-. menerima stimulus visula, auditori, nyeri, takut, dan aktivitas korteks serebral $misalkan emosi dan pikiran(. "etika seseorang terbangun, maka itu adalah hasil dari S-. yang mengeluarkan katekolamin seperti norepinefrin. %( /aerah Sinkronisasi Bulbar $Bulbarn Syn+hroni0ing .egion/ BS.( Tidur dapat dihasilkan dari pengeluaran serotonin sel tertentu dalam sistem tidur raphe pada pons dan otak depan bagian tengah. /aerah otak ini dikenal dengan BS.. Seseorang terjaga atau tertidur tergantung pada keseimbangan implus yang diterima dari pusat yang lebih tinggi $ misalnya pikiran (, roseptor sensorik perifer $ misalnya stimulus bunyi atau +ahaya( dan sistem limbi+ $emosi(.

S-. dan BS. selalu bekerja dalam keadaan berlawan dan tidak mungkin untuk bekerja se+ara bersamaan. *ipotalamus sebagai pusat utama pengaturan S-. dan BS. memiliki peranan penting dalam proses tidur itu sendiri. 1ungsi yang baik pada S-. dan BS. akan memberikan kualitas dan kuantitas tidur yang baik pula

pada klien. #enurunan kemampuan sel sel pengindraan dan penurunan kemampuan menerima stimulus akibat proses penuaan mengakibatkan adanya gangguan dalam proses penyampaian stimulus pada S-. dan BS. sehingga lansia seringkali mengalami gangguan tidur. Tidur merupakan keadaan perilaku ritmik dan siklik yang terjadi dalam lima tahap $empat non rapid eye movement 2N.345 dan satu rapid eye movement 2.345(, seperti yang diindikasikan dengan pemeriksaan elektroensefalogram $336(, gerakan mata, dan gerakan otot $Stanley 7 Beare, %&&8(. #ada tahap terjaga, rekaman 336 menunjukkan voltase rendah dengan gelombang +epat dan a+ak. Tahapan tidur N.34 terbagi menjadi empat tahap. Tahap , tidur N.34 diidentifikasi dengan gelombang voltase rendah, tiga sampai tujuh siklus per detik yang dikenal sebagai gelombang teta. /alam beberapa detik, tahap ini akan berlanjut pada tidur N.34 tahap % yang di+irikan dengan ,% sampai ,9 siklus per detik. 336 menunjukkan kumparan tidur dan lonjakan voltase tinggi $disebut dengan kompleks "(. "emudian dilanjutkan dengan defleksi 336 negatif, perlahan, dan terlukis jelas yang diikuti dengan komponen positif. Tahap % adalah tahap tidur sesungguhnya yang pertama. Selama tahap ini, kondisi mental yaitu pemikiran singkat, biasa, dan terpe+ah pe+ah. Tahap : terjadi segera setelah tahap % berakhir. Tahap : merupakan tahapan tidur dalam menengah. Tahap 9 $delta( dibedakan dengan gelombang delta yang lambat yang di+irikan dengan tahap tidur yang terdalam. Tidur .34 terjadi setelah tahap 9 berakhir. #ada tahap ini, rekaman 336 menunjukkan gerakan aktivitas otak voltase rendah, a+ak, dan +epat dengan gelombang mata gergaji. Tidur .34 terjadi bergantian dengan tidur N.34 dengan jarak sekitar ;& menit pada dewasa. N.34 , 336 <ampuran gel. alfa, betha, tetha. 346 Tonus otot mulai menurun. 3!6 N.34 % N.34 : N.34 9 .34 6el. +ampuran alfa, beta, theta.

<ampuran gel. alfa, 6el. delta 6el. delta > '&=. theta, delta. %& '&=. 6ambaran tonus otot lebih jelas, relaks. Tidak terlihat aktivitas yang +epat. Tonus menurun. Tidak aktivitas +epat..

"adang terjadi peningkatan tonus otot se+ara tiba tiba. Tidak terlihat Tidak terlihat aktivitas yang aktivitas yang +epat. +epat.

otot Tonus otot sangat rendah. terlihat #ergerakan bola yang mata sangat khas.

?ain lain

4udah #eriode tidur -wal tidur Tidur dalam, sulit terbangun oleh bersuara, fungsi dalam, akan dibangunkan, TT@ stimulus tubuh mulai jarang makin menurun. sensori. lamban, mudah bergerak, terbangun. TT@ menurun teratur.

4impi terasa sangat hidup, terjadi fluktuasi jantung, T/, respirasi.

4iller $%&,%( mengkarakteristik tidur terkait proses menua pada lansia dideskripsikan ke dalam kualitas jumlah durasi dan kedalaman tidur serta kualitas tidur. #otter dan #erry $%&&'( menyebutkan perubahan pola tidur pada lansia meliputi episode tidur .34 +enderung memendek, lebih sering terbangun di malam hari, keluhan kesulitan tidur malam hari sering terjadi akibat keberadaan penyakit kronik, ke+endrungan tidur pada siang hari karena kurang tidur malam hari. Aaktu tidur yang efektif pada lansia yaitu B jam/hari dengan %& %'= .34 dan sering mengalami kesulitan tidur. Berikut adalah perubahan proses mental lansia pada tahapan tidur lansia.

3fektivitas tidur pada lansia mengalami penurunan hingga '& 8&=. Berkurangnya efisiensi dari waktu tidur diakibatkan oleh dua hal, yaitu pemanjangan waktu latensi $waktu yang diperlukan untuk men+apai tidur lelap( dan peningkatan jumlah terjaga selama malam hari(. Siklus tidur pada seluruh tahapan tidur terjadi antara 8& sampai ,%& menit. Siklus tidur lengkap $9 tahap N.34 dan , .34( disebut dengan dream stage. /ream stage berkurang pada tahap , yang kemudian akan diikuti oleh tidur tahap .34. Siklus berjalan sepanjang malam dengan durasi .34 yang semakin memanjang serta durasi tahap : dan tahap 9 N.34 yang semakin berkurang.

Selama tahap N.34, terjadi relaksasi otot se+ara teratur, fungsi sistem tubuh yang berada pada level terendah, serta *. dan .. yang lebih pelan dan teratur sampai dengan periode bangun. Tahap : dan tahap 9 $dikenal sebagai tidur delta( merupakan tahap tidur paling dalam yang berguna untuk memperbaiki fungsi penting tubuh dan pelepasan hormon pada empat tahap tersebut. 4impi aktif dan jelas terjadi pada tidur .34, meskipun beberapa mimpi dapat terjadi pada tahan N.34. "arakteristik fisiologis yang terjadi pada tidur .34 diantaranya yaitu otot yang melemah, tekanan darah berfluktuasi, berkurangnya fungsi termoregulasi, peningkatan sekresi asam lambung, peningkatan produksi konsentrasi urin, peningkatan aliran darah serebral hingga 9& persen, peningkatan aliran darah vaginal $pada wanita(, dan pembengkakan penis $pada pria(. 4iller $%&,%( menyebutkan bahwa parameter terhadap permasalahan tidur tidak hanya bersumber dari proses penuaan, tetapi juga berhubungan dengan tingkat ke+emasan dan permasalahn yang terjadi sepanjang hari. Tahap , N.34 mengalami perpanjangan pada lansia. ?ansia memiliki waktu yang panjang ketika mengantuk tanpa adanya tidur aktual selama pada masa masa awal ketika tidur. Selain itu, lansia jugan lebih sering keluar dan masuk dalam tahap tidur awal. Setelah men+apai usia %& 9& tahun, proporsi dari tidur dalam $tahap : dan 9 N.34( menurun se+ara teratur hingga men+apai usia 8& tahun. Cumlah tidur .34 tidak berubah se+ara signifikan pada lansia, akan tetapi episodenya lebih pendek yang menyebabkan lebih sedikit waktu untuk dihabiskan pada waktu tidur .34, bahkan .34 bisa mun+ul terlebih dahulu pada saat tidur malam hari. Berikut adalah hal hal terkait tidur yang mengalami perubahan pada lansia. "arakteristik Tidur N.34 Tahap , dan II $light sleep( Tahap III dan I@ $deep sleep( .34 $dream stage( #erubahan "esehatan Dsia ?anjut Berangsur angsur mengalami peningkatan terhadap kualitas sebanyak 8&= dari total waktu tidur. Sedangkan proporsi tahap ini menurun pada kualitas #roporsi menurun pada kualitas /imulai lebih awal di malam hari 4enurunnya kekuatan 4embutuhkan waktu yang lama untuk tertidur 4ulai sering mun+ul Cumlah efisiensi tidur menurun selama tidur di kasur, tidur siang dapat digunakan sebagai

#ermulaan tidur 4empertahankan keadaan tidur 3fisiensi tidur

Aaktu tidur

kompensasi #erubahan pada fase tidur di malam hari menjadi waktu tidur yang lebih awal dan waktu bangun yang lebih awal

Irama sirkandian merupakan jam biologis manusia yang mempengaruhi pola tidur lansia. *al hal yang dipengaruhi oleh irama sirkandian meliputi termoregulasi, siklus bangun tidur, dan sekresi beberapa hormon $termasuk kortisol dan melatonin(. Irama sirkandian membuat seseorang dapat tertidur pada jam %%.&& dan terbangun pada jam &B.&& dan &E.&&. Seiring dengan bertambahnya usia, mun+ul fase per+epatan tidur, dikarenakan lansia mulai mengantuk lebih awal pada malam hari dan bangun terlalu awal pada pagi hari. Dsia berhubungan dengan perubahan irama sirkandian yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur, dan keka+uan ini diperburuk dengan kurangnya eksposur +ahaya. #engetahuan akan perubahan fungsi tubuh akibat proses penuaan terkait pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh perawat untuk mengatasi masalah gangguan istirahat dan tidur pada lansia. #erubahan pola istirahat, fisiologis tidur, siklus tidur, dan karakteristik tidur pada lansia sebagai akibat dari proses penuaan merupakan konsep awal yang perlu dipahami oleh perawat. /engan meningkatnya pemahaman perawat perubahan fungsi tubuh akibat proses penuaan terkait pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

2.2 Faktor Faktor !ang "em#engaruhi Istirahat dan Tidur Tidur berpengaruh terhadap efek psikologik tubuh pada sistem saraf maupun fungsi fungsi sistem tubuh lainnya. Tidur pada hakikatnya akan memulihkan tingkat aktivitas normal tubuh dan keseimbangan sistem saraf $6uyton, %&&8(. "ualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. "ualitas ters+but dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. /iantara faktor yang dapat mempengaruhinya adalah $#otter 7 #erry, %&&'() a( #enyakit 1isik

Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti penyakit yang disebabkan ol+h infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur. .asa nyeri, ketidaknyamanan fisik $seperti sulit bernapas(, masalah suasana hati $seperti ke+emasan dapat mengganggu kenyamanan tidur. Tidur seseorang akan semkin sulit ketika mengalami kondisi tersebut. Bangun dimalam hari hingga terus gelisah dan akhirnya tidak dapat tidur adalah hal yang biasa dialami. 4isalnya saja penyakit jantung koroner megakibatkan seseorang sering merasa nyeri dada dan denyut jantung tidak teratur, pusing pada hipertensi, seringnya bangun malam pada nokturia dll. b( !bat obatan !bat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat m+nekan .1)4 sehingga mudah mengantuk. +( 6aya *idup .utinitas harian juga mempengaruhi tidur. Seseorang yang memiliki waktu tidur yang berbeda beda seperti , minggu kerja malam,, minggu kerja pagi dan begitu seterusnya memiliki masalah dalam beradaptasi terutama dalam hal istirahat dan tidur. -pabila orang tersebut tidak dapat beradaptasi dengan gaya hidupnya tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa ia akan mengalamai masalah istirahat. 4engantuk disaat jam kerja, tidak optimal dalam bekerja, hingga yang terparah adalah ke+elekaan kerja. *al ini tentu harus diperhatikan agar tubuh dapat berdaptasi dengan gaya hidup yang sedang dijalani. d( #ola Tidur yang Biasa dan 4engantuk yang Berlebihan pada Siang *ari

Sebagian orang mengalami masalah tidur seperti mengantuk yang berlebihan di siang hari. "ondisi ini akan sangat berbahaya karena pada siang hari biasanya adalah waktu yang produktif untuk kerja. /isaat seseorang merasa mengatuk berlebihan makan tingkat produktifitasnya akan berkurang. Sangat berbahaya jika kondisi ini terus didiamkan terlalu lama karena tidak menutup kemungkinan orang tersebut mengalami ke+elakaan kerja sehingga mengan+am jiwa. e( Stres 3mosional "ondisi stres emosional dapat terjadi pada ses+orang akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah emosional akan mengalami tingkat ke+emasan dan kegelisahan yang tinggi tentang masalah pribadi atau situasi yang ia alami sehingga sulit untuk tidur. Stres yang dialami dapat mengganggu tidur seperti terlalu kers untuk dapat tidur, sering terbangun saat tidur atau mengakibatkan terlalu banyak tidur. f( ?ingkungan "eadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi s+seorang dapat memper+epat proses terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mem+,ngaruhi proses tidur. ?ingkungan tempat tidur meliputi lingkungan fisik tempat tidur, ventilasi, ukuran, kekerasan tempat tidur,posisi tepat tidur, suara di sekitar tempat tidur hingga tingkat +ahaya. g( ?atihan dan kelelahan "eletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan. *al tesebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan men+apai kelelahan. 4aka, orang tersebut akan lebih +epat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek. Se+ara singkat hubungan antara kelelahan dengan tidur adalah sebagai berikut ) kelelahan menengah yang diperoleh dari hasil latihan yang menyenangkan akan memperoleh tidur

yang mengistirahatkan, kelelahan yang berlebihan mengakibatkan sulit tidur, dan latihan yang dilakukan % jam sebelum waktu tidur mengakibatkan tubuh mendingin dan mempertahankan keadaan lelah sehingga terjadilah relaksasi. h( -supan Nutrisi Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang +ukup dapat memper+epat proses tidur. "onsumsi protein yang tinggi maka ses+orang tersebut akan memper+epat proses t+rjadinya tidur, kar+na dihasilkan triptofan yang merupakan asam amino hasil pen+ernaan protein yang di+erna dapat membantu mudah tidur. /emikian sebaliknya, kebutuhan gi0i yang kurang dapat juga memengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur. Tidur yang baik diperoleh ketika badan sehat sehingga memiliki kebiasaan makan yang baik. -lergi yang dialami seseorang akibat memakan sesuatu akan mempengaruhi kualitas tidur seperti alergi mengkonsumsi makanan laut akan menggangu waktu istirahat terutama tidur karena kondisi tubuh yang tdak nyaman dan sen+erung gatal gatal. #erubahan berat badan juga mempengaruhi seseorang untuk tidur. Saat kehilangan berat badan tidur akan menjadi pendek dan serng terputus putus, bebeda dengan bertambahnya berat badan tidur akan menjadi lebih panjang karena sedikit mengalami insomnia.

2.$ %angguan Tidur #ada Lansia Tidur yang +ukup dan berkualitas mampu memulihkan energi dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. -kan tetapi, terdapat beberapa masalah atau gangguan tidur yang sering terjadi pada lansia yang menyebabkan perubahan pada pola tidur dan berdampak pada kualitas tidur lansia. 4aka dari itu, dalam lembar tugas mandiri berikut akan dijelaskan mengenai gangguan gangguan tidur pada lansia. Stanley, Blair, 7 Beare $%&&'( menyatakan bahwa '&= lansia yang tinggal di rumah dan BB= lansia yang tinggal di fasilitas pelayanan kesehatan jangka panjang mengalami gangguan tidur. 6angguan tidur tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, parasomnia,

sleep apnea, dan no+turnal movement yang akan dijelaskan sebagai berikut $Stanley, Blair, 7 Beare, %&&'() ,( Insomnia Insomnia merupakan gangguan tidur dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur, atau mudah terbangun. ?ansia berisiko mengalami insomnia dikarenakan adanya fisiologis penuaan yang menyebabkan lansia mengalami perubahan pola tidur, khususnya pada tahap ke 9 atau fase deep sleep. Insomnia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia antara lain dengan menyebabkan rasa kantuk berlebih di siang hari, masalah dalam konsentrasi dan daya ingat, depresi, dan kemungkinan konsumsi obat berlebih $"ryger, et al, %&&9, dalam 4einer 7 ?ue+kenotte %&&B(. Insomnia itu sendiri terbagi menjadi tiga jenis yaitu) a. Short term Insomnia short term atau jangka pendek terjadi selama beberapa minggu dan mun+ul dikarenakan adanya peristiwa yang menimbulkan stress seperti misalnya kehilangan pasangan atau kehilangan pekerjaan. "etika seseorang sudah mampu beradaptasi dengan stressor tersebut, biasanya insomnia yang dialami akan dapat diatasi tanpa bantuan obat tertentu. b. Transient Insomnia transient hanya terjadi se+ara sekali kali pada kondisi tertentu dan umumnya disebabkan karena adanya perubahan lingkungan seperti jetlag. +. "ronis Insomnia kronis terjadi selama lebih dari : minggu. *al ini biasanya dikarenakan kebiasaan tidur yang kurang baik, masalah psikologis, penggunaan obat tidur se+ara berlebihan, konsumsi alkohol, kafein, dan nikotin berlebih, serta masalah kesehatan lainnya. /alam hal ini, penanganan medis diperlukan untuk mengatasi insomnia kronis yang terjadi. %( *ipersomnia

*ipersomnia ditandai dengan adanya rasa kantuk berlebih pada siang hari atau ketika seharusnya terjaga. *al ini dapat terjadi dikarenakan kualitas tidur yang buruk pada malam hari. "onsumsi jangka panjang obat obatan seperti obat flu dan batuk, antihistamin, antidepresan, antispasmodik, serta analgesik juga menjadi faktor penyebab lansia mengalami hipersomnia. :( #arasomnia #arasomnia pada lansia seringkali dikaitkan dengan kondisi .34 sleep behavior disorder $.B/(. #arasomnia dan .B/ merupakan perilaku aneh atau tidak biasa yang terjadi selama tidur termasuk tidur berjalan, berbi+ara, dan bahkan makan serta mungkin berisiko meyakiti teman sekamar saat tidur yang tidak disadari oleh klien $.oepke 7 Israel, %&,&(. "ondisi ini biasanya disebabkan karena konsumsi obat seperti beta bloker, antidepresan, kafein, dan alkohol. 9( Sleep apnea Sleep apnea ditandai dengan adanya periode berhentinya respirasi se+ara berulang yang terjadi selama ,& detik sampai % menit dengan periode apnea selama ,& ,&& kali dalam , jam $4einer 7 ?ue+kenotte, %&&B(. "ondisi yang berhubungan dengan sleep apnea meliputi kematian mendadak di malam hari, aritmia jantung, angina, infark miokardium, hipertensi, disfungsi ginjal, depresi, dan gangguan kognitif $4einer 7 ?ue+kenotte, %&&BF 4iller, %&,%(. "ejadian sleep apnea meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan lansia laki laki lebih +enderung mengalami daripada lansia perempuan, khususnya lansia laki laki yang memiliki riwayat mendengkur keras, dan obesitas $Stanley, Blair, 7 Beare, %&&'(. Terdapat dua jenis sleep apnea yaitu sentral dan obstruktif yang akan dijelaskan sebagai berikut $4einer 7 ?ue+kenotte, %&&B() a. Sleep apnea sentral #ada sleep apnea sentral, terjadi berhentinya usaha respirasi baik respirasi dada maupun perut. *al ini dikarenakan adanya penurunan respon ke kemoreseptor sentral atau pusat $pada klien dengan <!#/(, peningkatan respon kemoreseptor $pada klien yang tinggal di daerah dataran tinggi(, atau akibat keterlambatan proses penyampaian informasi $pada klien stroke dan gagal jantung(. "lien yang mengalami masalah ini seringkali mengeluhkan adanya insomnia, mendengkur, dan depresi.

b. Sleep apnea obstruktif Sleep apnea obstruktif lebih sering dijumpai pada lansia daripada sleep apnea sentral. #ada sleep apnea obstruktif, aliran udara berhenti dikarenakan adanya obstruksi pada saluran pernapasan, sementara usaha bernapas masih terus berlanjut. !besitas, lingkar leher yang kurang dari 9: +m, deformitas rahang serta lidah dan tonsil yang besar menjadi faktor yang berhubungan dengan masalah ini. ?ansia yang mengalami masalah ini seringkali mengeluhkan adanya rasa kantuk berlebih di siang hari, insomnia, pusing, dan bingung pada saat terbangun, sulit berkonsentrasi dan memusatkan perhatian, serta penurunan daya ingat jangka pendek $.oepke 7 Israel, %&,&(. Sleep apnea obstruktif dapat diatasi dengan penurunan berat badan pada klien obesitas, memposisikan tubuh untuk men+egah tidur telentang, dan pemberian +ontinuous positive airway pressure $<#-#(. *asil penelitian menyatakan bahwa lansia yang mendapatkan <#-# selama tiga bulan menunjukkan adanya peningkatan performa kognitif seperti fungsi psikomotor dan daya ingat $-loia, et al, %&&: dalam .oepke 7 Israel, %&,&(. '( No+turnal movement disorder No+turnal movement disorder yang sering terjadi yaitu restless leg syndrome $.?S( dan no+turnal myo+lonus. .?S ditandai dengan adanya rasa tidak nyaman pada kaki. #eriode tirah baring dalam jangka panjang dapat memperparah kejadian .?S. Selain itu, .?S juga dikaitkan dengan defisiensi 0at besi dan gagal ginjal sehingga untuk mengatasinya diperlukan koreksi 0at besi serta obat golongan dopaminergi+. No+turnal movement disorder lainnya yaitu no+turnal myo+lonus terjadi karena adanya kontraksi pada ekstrimitas tubuh. *al ini dapat membahayakan partner tidur dan menyebabkan peningkatan frekuensi terjaga. Sama seperti .?S, untuk mengatasinya diperlukan obat golongan dopaminergi+. Selain itu, perawat dapat menganjurkan lansia yang mengalami masalah ini untuk tidur sendiri sehingga tidak mengganggu tidur partnernya $4einer 7 ?ue+kenotte, %&&B(. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa lansia berisiko mengalami masalah atau gangguan tidur yang meliputi insomnia, hipersomnia,

parasomnia, sleep apnea, dan no+turnal movement disorder. /alam hal ini, perawat perlu mengetahui dan memahami karakteristik dari masing masing gangguan tidur yang terjadi pada lansia sehingga dapat memberikan intervensi keperawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang dialami lansia.

2.& Inter'ensi

Ke#era(atan

)Non Farmako*ogi

dan

Farmako*ogi+

da*am

Penge*o*aan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur #ada Lansia "ualitas tidur pada lansia dapat ditingkatkan dengan +ara memberikan intervensi se+ara non farmakologi dan farmakologi $#otter 7 #erry, ,;;8F Stanley 7 Beare, ,;;;(. Intervensi non farmakologi yang dapat diberikan dalam memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia adalah melakukan hygiene tidur, terapi pengontrolan tidur, terapi relaksasi, dan body massage $"o0ier, %&&9, #otter 7 #erry, ,;;8F Stanley 7 Beare, ,;;;(. Sedangkan terapi farmakologi yang diberikan berupa pemberian obat obatan sedatif, hipnotik, antihistamin, dan depresan. ,( *ygiene tidur ?ingkungan yang bersih dan kondisi yang kondusif sangat dibutuhkan dalam mengatasi gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada lansia. 4enurut Stanley 7 Beare $,;;;( ada sebelas pedoman yang harus dilakukan lansia agar terhindar dari gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur. #edoman ini berguna untuk mendapatkan tidur yanga dekuat dan berkualitas baik. #edoman tersebut antara lain) #ertahankan waktu tidur yang sama setiap harinya. /urasi tidur tidak boleh berlebihan karena dapat mengakibatkan tubuh lemas dan tidak segar pada saat bangun. #ertahankan waktu bangun yang sama setiap harinya. Aaktu bangun yang teratur dapat memperkuaut siklus sirkadian dan dapat men+iptakan pola tidur yang teratur. ?akukan olahraga se+ara teratur setiap hari. ?atihan fisik ringan dan jumlah latihan yang stabil dapat memperdalam tidur.

<iptakan suhu ruangan yang nyaman untuk lansia yaitu kurang dari %9 derajat +el+ius. Suhu kamar yang panas dapat menyebabkan gangguan tidur pada lansia. *indarkan kamar tidur dari kebisingan. Suara yang mendistraksi perlu dihilangkan agar tidur lansia tidak tergangggu. /i rumah, suara televisi merupakan salah satu penyebab kebisingan. !leh karena itu, diperlukan kerjasama dari keluarga terutama yang memiliki jadwal tidur yang berbeda untuk mengurangi kebisingan televisi. #engaturan pen+ahayaan yang adekuat dalam kamar tidur. ?ansia akan tidur dengan nyaman dalam ruangan yang ber+ahaya lembut. <ahaya tidak boleh langsung menyinari mata. #enggunaan lampu meja dapat men+egah kegelapan dan bagi lansia dapat mengurangi konfusi risiko jatuh pada saat berjalan ke kamar mandi. Cangan melakukan aktivitas apapun di atas tempat tidur selain tidur. ?ansia harus segera pergi tidur ketika rasa kantuk mulai menyerang. 4inum obat sesuai petunjuk atau resep dokter. !bat tidur dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan tidur pada lansia. ?ansia harus membatasi alkohol, kafein, dan nikotin di sore dan malam hari. ?akukan teknik relaksasi sebelum tidur. .elaksasi bertujuan untuk merilekskan otot otot tubuh dan memberikan kenyamanan kepada lansia. 6unakan selimut dan kaus kaki agar tubuh tetap hangat. "onsumsi kudapan ringan sebelum tidur. "udapan ringan seperti susu yang mengandung ? triptofan dapat membantu meningkatkan tidur. Sebaliknya, makan besar sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal dan mengganggu kemampuan untuk tidur. %( Terapi pengontrolan tidur $Sleep restri+tion therapy( Terapi pengontrolan stimulus merupakan suatu terapi yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan tidur pada lansia $#otter 7 #erry, ,;;8(. Terapi ini tepat

diberikan kepada lansia dengan insomnia. #engontrolan stimulus dilakukan melalui pengaturan penggunaan kamar tidur dan pengaturan waktu tidur. ?ansia harus mempertahankan waktu istirahat yang teratur yaitu, tidur dan bangun pada waktu yang sama serta menghindari tidur siang. ?ansia dibolehkan tidur di siang hari hanya yaitu sekitar :& menit. ?ansia tidak diperbolehkan melakukan aktivitas seperti memba+a, makan, menonton bahkan berbaring di atas tempat tidur. ?ansia naik ke tempat tidur hanya ketika telah mengantuk. Cika tidak bisa tidur setelah beberapa menit berada di tempat tidur, pergi ke ruangan lain kerjakan sesuatu yang tidak membuat terjaga, masuk kamar tidur setelah kantuk datang kembali. *asil terapi ini jarang terlihat pada beberapa bulan pertama. Bila kebiasaan ini terus dipraktikkan, gangguan tidur akan berkurang baik frekuensinya maupun beratnya. :( Terapi relaksasi #eningkatan pemenuhan kebutuhan tidur dapat dilakukan dengan mengajarkan +ara +ara yang dapat menstimulus dan memotivasi tidur. Salah satu +ara yang bisa dilakukan adalah relaksasi. .elaksasi merupakan suatu bentuk teknik yang melibatkan pergerakan anggota badan dan bisa dilakukan dimana saja. Tujuan terapi relaksasi adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gangguan tidur fisiologis seperti ketegangan otot dan atau gangguan kognitif seperti pikiran yang beradu $#otter 7 #erry, ,;;8(. 4etode relaksasi terdiri dari beberapa ma+am diantaranya adalah relaksasi otot progresif $progressive mus+le relaGation(, pernapasan diafragma, guided imagery, biofeedba+k, dan hipnosis $"o0ier, %&&9(. Teknik pernapasan dalam atau pernapasan diafragma merupakan teknik dasar dari perkembangan teknik relaksasi lainnya. Teknik relaksasi dengan latihan nafas dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. #osisi yang nyaman sangat dibutuhkan pada saat melakukan teknis napas dalam $#otter 7 #erry, ,;;8(. <ara melakukan teknik pernapasan dalam yaitu tarik napas sampai terasa memenuhi seluruh abdomen kemudian tahan nafas sekitar : ' detik lalu keluarkan napas se+ara perlahan melalui bibir. .elaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik untuk mengurangi ketegangan otot dengan proses yang simpel dan sistematis dalam menegangkan

sekelompok otot kemudian merilekskannya kembali $"o0ier, %&&9(. ?angkah langkah dalam melakukan relaksasi otot progresif adalah sebagai berikut $"o0ier, %&&9() <u+i tangan untuk mengurangi transmisi mikroorganisme. Instruksikan lansia untuk menarik napas dalam se+ara perlahan lahan untuk meningkatkan pemasukan oksigen. -njurkan lansia untuk menutup mata agar tidak mudah terdistraksi. Instruksikan lansia untuk mengen+angkan dan mengendurkan otot tangan, dahi, mata, rahang, kepala, bahu, perut, bokong, panggul dan kaki. "egiatan ini dapat diselingi dengan teknik napas dalam. Cika semua otot telah dilakukan teknik meregangkan dan mengendurkan, lakukan lagi dari awal hingga ter+apai relaksasi. Biofeedba+k merupakan suatu teknik relaksasi yang melibatkan belajar bagaimana untuk mengatasi rasa sakit dan stress se+ara lebih baik dengan mengubah perilaku, pikiran, dan perasaan $4oore, n.d(. Dntuk memperoleh umpan balik terhadap perubahan biologis, alat monitor memberi informasi terhadap perubahan fisik yang tampak selama proses relaksasi, seperti detak jantung, tekanan otot dan pernapasan. /alam sesi biofeedba+k umumnya, elektroda ditempatkan pada kulit pasien yang dihubungkan dengan sebuah komputer yang memonitor perubahan fisik yang tampak dari waktu ke waktu. 6uided Imagery adalah sebuah teknik yang menggunakan imajinasi dan visualisasi untuk membantu mengurangi stres dan mendorong relaksasi $"o0ier, %&&9(. Tujuan dari guided imagery adalah untuk mengarahkan se+ara lembut lansia ke dalam keadaan pikiran yang tenang. 4ekanisme kerja guided imagery dalam menurunkan tingkat ke+emasan pada insomnia yaitu dengan membantu pengeluaran hormon endorfin. ?angkah langkah melakukan guided imagery adalah sebagai berikut) -rahkan perhatian lansia dari dari nyeri/ketegangann dengan menggunakan teknik distraksi.

4inta lansia untuk menutup matanya atau berfokus pada suatu objek. Instruksikan lansia untuk berkonsentrasi dalam melakukan pernapasan se+ara perlahan dan berirama. Bimbing lansia untuk bernapas atau instruksikan lansia untuk mengontrol dan berkonsentrasi pada pernapasannya dengan berpikir) Hmasuk, satu, duaF keluar, satu, dua. 6unakan musik yang dapat memberi ketenangan kepada lansia dan sesuaikan volume dengan kenyamanan lansia. -rahkan lansia untuk membayangkan hal hal yang disenangi sambil diselingi dengan tarik napas dalam. 9( Body massage 4assage adalah merupakan salah satu teknik relaksasi dengan melakukan pijatan menggunakan kedua tangan pada bagian tubuh. 4anfaat massage adalah untuk memperlan+ara peredaran darah. Teknik pemijatan ada tiga yaitu effleurage, petrissage, dan fri+tion $"o0ier, %&&9(. 3ffleurage adalah gerakan menyelun+ur tanpa memperhatikan kedalaman otot, melembutkan dan memperpanjang otot, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan meningkatkan sirkulasi darah dan sirkulasi limpatik $"o0ier, %&&9(. #etrissage adalah gerakan meremas pada sekumpulan otot yang mengeras untuk meningkatkan relaksasi dan menstimulasi sirkulasi lokal. $"o0ier, %&&9(. 1ri+tion adalah gerakan sirkuler yang kuat dengan maksud menyalurkan darah ke permukaan kulit sehingga meningkatkan sirkulasi lokal dan melemaskan otot yang mengeras $"o0ier, %&&9(. ?angkah langkah dalam melakukan body massage adalah sebagai berikut) <u+i tangan untuk mengurangi transmisi mikroorganisme. #ersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat memijat. Buka pakaian lansia hanya pada bagian yang akan dipijat, tutup bagian tubuh lainnya untuk menjaga privasi lansia. Tuangkan minyak/lotion se+ukupnya pada tubuh yang akan dipijat.

#ijat bagian tubuh dengan menggunakan tiga teknik pemijatan. Bagian kepala, tangan, dan lengan dengan menggunakan teknik fri+tion, ujung jari, punggung dengan teknik effleurage, leher dengan teknik petrissage -njurkan lansia untuk santai dan melakukan nafas dalam selama pemijatan. Saat pemijatan selesai, anjurkan lansia untuk menghirup nafas se+ara dalam, kemudian hembuskan se+ara perlahan dan ingatkan lansia untuk bergerak se+ara perlahan setelah beristirahat sebentar karena biasanya lansia akan merasakan pusing saat tiba tiba bergerak dari posisi tidur.

Selain terapi terapi di atas, obat obatan juga dapat digunakan untuk menginduksi tidur. !bat obatan harus menjadi alternatif terakhir dalam memperbaiki kualitas tidur pada lansia. Terapi farmakologi akan diberikan jika gejala masih persisten meskipun terapi non farmakologis sudah dilakukan dengan optimal. #erawat harus memiliki kewaspadaan yang tinggi ketika memberikan obat obatan pada lansia dan harus mengkaji lansia terhadap efek samping obat. 4enurut 4iller $%&&9(, #otter 7 #erry $,;;8(, dan Stanley 7 Beare $,;;;(, obat obatan yang dapat menginduksi tidur antara lain) ,( !bat hipnotik !bat hipnotik berfungsi untuk menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur yang menyerupai tidur fisiologis. Beberapa +ontoh obat hipnotik antara lain ben0odia0epin, antihistamin, 0opli+one, 0olpidem, es0opli+one. Ben0odia0epin merupakan obat yang paling sering digunakan dan tetap merupakan pilihan utama untuk mengatasi insomnia baik primer maupun sekunder $3bersole, %&&'(. Ben0odia0epin dengan waktu paruh pendek $tria0olam dan 0olpidem( merupakan obat untuk membantu orang orang yang sulit masuk tidur. Sedangkan, ben0odia0epine dengan waktu paruh panjang $esta0olam, tema0epam, dan lora0epam( berguna untuk penderita yang mengalami interupsi tidur. Ben0odia0epin harus diberikan dalam dosis ke+il dan durasi pemberian harus singkat. Ben0odia0epine dapat direkomendasikan untuk dua atau tiga hari dan dapat diulang tidak lebih dari tiga kali. #enggunaan ben0odia0epine dalam

jangka panjang dapat menimbulkan masalah tidur. #enggunaan ben0odia0epin harus hati hati pada pasien penyakit paru obstruktif kronik, obesitas, dan gangguan jantung dengan hipoventilasi. 3fek samping dari obat ini berupa penurunan kognitif dan terjatuh akibat gangguan koordinasi motorik. !bat hipnotik baru yaitu .amelteon $Bekti, %&&E(. .amelteon digunakan untuk pengobatan jangka panjang insomnia. .amelteon berikatan dengan reseptor melatonin dalam sistem saraf pusat. Stimulasi reseptor melatonin oleh ramelteon berperan dalam pemeliharaan irama sirkadian, yang membantu mengatur siklus tidur yang normal. .amelteon sekali sehari diberikan sebelum tidur pada ,, %, atau 9 mg dosis. .amelteo memiliki efek samping berupa penurunan kadar testosteron, kadar prolaktin meningkat, dan penurunan tingkat kortisol, sakit kepala, kelelahan, pusing, mual, diare, arthralgia/ mialgia. %( 4elatonin 4elatonin adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar pineal di otak. "erjanya membantu mengatur hormon hormon lain dan mempertahankan ritme sirkadian tubuh. 4elatonin juga dapat memperbaiki tidur tanpa efek samping pada lansia dengan insomnia. 3fektifitasnya bergantung pada ketepatan waktu pemberian. #emberian melatonin pada waktu yang salah malah akan mengganggu ritme sirkadian. /osis yang diberikan biasanya &.: ' mg pada waktu tidur. :( ? Triptofan ? triptofan merupakan golongan asam amino alami yang menjadi bahan dasar terbentuknya nia+in, vitamin B. Nia+in akan dipakai untuk membuat serotonin, 0at penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menyebabkan tidur. ? triptofan biasa terkandung dalam susu. /osis yang dibutuhkan untuk memfasilitasi lansia tidur +epat adalah &.' , g tepat sebelum tidur 9( Sherry Sherry merupakan salah satu jenis depresan. Sherry dalam dosis ke+il yaitu satu gelas ke+il dapat membantu lansia untuk tidur.

'( -ntihistamin /ifenhidramin antihistamin $Benadryl( dapat mengurangi ketegangan dan ansietas pada lansia dan menghasilkan rasa kantuk. /osis yang dianjurkan %' '& mg

6angguan istirahat dan tidur merupakan suatu keluhan pada lansia. 6angguan istirahat dan tidur menyebabkan kualitas hidup lansia menurun. !leh karena itu, pola tidur pada lansia yang berbeda dengan orang dewasa perlu mendapat perhatian dari perawat. #erawat harus dapat menerapkan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kembali kualitas tidur lansia. #endekatan se+ara sistematik terhadap gangguan tidur ditekankan pada pendekatan komprehensif yaitu non farmakologi dan farmakologi.

,AFTA- PUSTAKA

Bekti. $%&&E(. ?aun+hing produ+t) .amelteon obat baru untuk insomnia. 1ebruari ,;, %&,9. http)//medi+astore.+om/berita/,:8/?aun+hingI#rodu+tII.amelteonI!batIBaruIuntu kIInsomnia.html 3bersole, #., *ess, #., Touhy, T., Cett, ". $%&&'(. Gerontological nursing & health aging, 2nd edition. St. ?ouis, 4issouri) 4osby, In+. 6uyton -.<. and C.3. *all. $%&&8(. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Cakarta) 36< "o0ier. $%&&9(. Fundamental of nursing: #earson #renti+e *all. 4einer, S.3., 7 ?ue+kenotte, -.6. $%&&B(. Gerontologic nursing #$rd ed%& St. ?ouis, 4issouri) 4osby 3lsevier. 4iller, <. -. $%&&9(. 'ursing for (ellness in older adults: )heor* and practice, +th edition& #hiladelphia) ?ippin+ott Ailliams 7 Ailkins. 4iller, <.-. $%&,%(. 'ursing for (ellnes in older adults $Bth 3d.(. #hiladelphia) ?ippin+ott Ailliams 7 Ailkins 4oore, Sharon. $n.d(. ,upus: )erapi-terapi alternatif *ang .erhasil& Jogyakarta) #T. 4i0an #ublika. oncepts, process and !ractice, "th edition. DS-)

#otter 7 #erry. $,;;8(. Fundamental of nursing: oncepts, process, and practice, + th edition. St. ?ouis, 4issouri) 4osby, In+. #otter, #.- 7 #erry -.6. $%&&'(. Fundamental kepera(atan : Konsep, proses, dan praktik $3d. 8(& $"omalasari, . ., dkk, #enerjemah(. Cakarta) 36<. .oepke, S."., 7 Israel, S.-. $%&,&(. Sleep disorders in the elderly. Indian Cournal 4edi+al .esear+h, ,:,, pp :&% :,&. /iakses pada %& 1ebruari %&,9. i+mr.ni+.in/ijmr/%&,&/1ebruary/&%%&.pdf Stanley, 4., Blair, ".-., 7 Beare, #.6. $%&&'(. Gerontologic nursing: !romoting successful aging (ith older adults #$rd ed%& #hiladelphia) 1.-. /avis <ompany. Stanley, 4. 7 Beare, #.6. $%&&8(. Buku ajar kepera(atan gerontik $edisi %(. $Nety Cuniarti 7 Sari "urnianingsih, #enerjemah(. Cakarta) 36< Tamher, S. $%&&;(. Kesehatan /sia ,anjut dengan !endekatan Asuhan Kepera(atan& Cakarta) Salemba 4edika

Anda mungkin juga menyukai