Anda di halaman 1dari 10

Definisi Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk

otot dan saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian. Etiologi Penyebabnya adalah virus polio. Penularan virus terjadi melalui beberapa cara: Secara langsung dari orang ke orang Melalui percikan ludah penderita Melalui tinja penderita. irus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening. !esiko terjadinya polio: "elum mendapatkan imunisasi polio "epergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio #ehamilan $sia sangat lanjut atau sangat muda %uka di mulut& hidung& tenggorokan (misalnya pengangkatan amandel atau pencabutan gigi) Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh) Gejala 'erdapat ( pola dasar pada infeksi polio: ) ) ) Infeksi subklinis Non-paralitik Paralitik. baru menjalani

*+, kasus merupakan infeksi subklinis.

Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta erbagi menjadi non)paralitik serta paralitik. -nfeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis. ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) -nfeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari ./ jam) demam ringan sakit kepala tidak enak badan nyeri tenggorokan tenggorokan tampak merah muntah. Poliomielitis non)paralitik (gejala berlangsung selama 0)/ minggu) demam sedang sakit kepala kaku kuduk muntah diare kelelahan yang luar biasa re1el nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut kejang dan nyeri otot nyeri leher nyeri leher bagian depan kaku kuduk nyeri punggung nyeri tungkai (otot betis) ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri kekakuan otot. Poliomielitis paralitik demam timbul +). hari sebelum gejala lainnya sakit kepala kaku kuduk dan punggung

) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )

kelemahan otot asimetrik onsetnya cepat segera berkembang menjadi kelumpuhan lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena perasaan ganjil&aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum) peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri) sulit untuk memulai proses berkemih sembelit perut kembung gangguan menelan nyeri otot kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung ngiler gangguan pernafasan re1el atau tidak dapat mengendalikan emosi refleks Babinski positif

Komplikasi #omplikasi yang paling berat adalah kelumpuhan yang menetap. #elumpuhan terjadi sebanyak kurang dari 0 dari setiap 022 kasus, tetapi kelemahan satu atau beberapa otot, sering ditemukan. #adang bagian dari otak yang berfungsi mengatur pernafasan terserang polio, sehingga terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada otot dada. "eberapa penderita mengalami komplikasi /2)(2 tahun setelah terserang polio. #eadaan ini disebut sindroma post-poliomielitis, yang terdiri dari kelemahan otot yang progresif, yang seringkali menyebabkan kelumpuhan. Diagnosa 3iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. $ntuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap contoh tinja untuk mencari poliovirus dan pemeriksaan terhadap darah untuk menentukan titer antibodi.

Pembiakan virus diambil dari lendir tenggorokan, tinja atau cairan serebrospinal. Pemeriksan rutin terhadap cairan serebrospinal memberikan hasil yang normal atau tekanan, protein serta sel darah putihnya agak meningkat. Pengobatan Polio tidak dapat disembuhkan dan obat anti)virus tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini. 4ika otot)otot pernafasan menjadi lemah, bisa digunakan ventilator. 'he goal of treatment is to control symptoms 1hile the infection runs its course. %ifesaving measures, particularly assistance 1ith breathing, may be necessary in severe cases. 4ika terjadi infeksi saluran kemih, diberikan antibiotik. $ntuk mengurangi sakit kepala, nyeri dan kejang otot, bisa diberikan obat pereda nyeri. #ejang dan nyeri otot juga bisa dikurangi dengan kompres hangat. $ntuk memaksimalkan pemulihan kekuatan dan fungsi otot mungkin perlu dilakukan terapi fisik, pemakaian sepatu korektif atau penyangga maupun pembedahan ortopedik. Prognosis Prognosis tergantung kepada jenis polio (subklinis, non)paralitik atau paralitik) dan bagian tubuh yang terkena. 4ika tidak menyerang otak dan korda spinalis, kemungkinan akan terjadi pemulihan total. 4ika menyerang otak atau korda spinalis, merupakan suatu keadaan ga1at darurat yang mungkin akan menyebabkan kelumpuhan atau kematian (biasanya akbiat gangguan pernafasan) Pencegahan aksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak)kanak. 'erdapat / jenis vaksin polio: aksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif aksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup.

5ang memberikan kekebalan yang lebih baik (sampai lebih dari *2,) dan yang lebih disukai adalah vaksin Sabin per-oral (melalui mulut). 'etapi pada penderita gangguan sistem kekebalan, vaksin polio hidup bisa menyebabkan polio. #arena itu vaksin ini tidak diberikan kepada penderita gangguan sistem kekebalan atau orang yang berhubungan dekat dengan penderita gangguan sistem kekebalan karean virus yang hidup dikeluarkan melalui tinja. 3e1asa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan hendak mengadakan perjalanan ke daerah yang masih sering terjadi polio, sebaiknya menjalani vaksinasi terlebih dahulu. irus folio liar impor tahun /22+ teridentifikasi pertama kali pada tanggal /2 april /22+. irus ini mempunnyai resiko besar membuat kelumpuhan pada anka yang tidak mempunnyai imunitas trhadap polio. Distribusi Gambaran Klinis 7 kasus AFP di Sukabumi, 6ejala & 'anda 4umlah #asus 3emam . %umpuh Monoparase inferior Paraparese inferior 'etraparase 7laccid Sensibilitas ada !eflek pada anggota yang lumpuh #esan perbaikan %umpuh hari ke 82 . + 0 0 . . 9 dengan ( kasus yang tidak jelas . "elum ada 2 aret ! April "##$ , 022 022 ./ 09 09 022 022 +8 022 ) 2

Meninggal Sumber : %aporan Penyelidikan :pidemiologi #%" Polio di ;idahu, Sukabumi, Subdit, S:, 3epkes, /22+

K%& Polio 'ndonesia, "##$

Pelaksanaan ()' di Sukabumi, April ! #ecamatan ;idahu 3esa 6irijaya 'angkil ;idahu P. 'onggoa P. 'engah "abakan P Pasirdotan 4ayabakti ;icurug ;isaat 'enjolaya "angbayang ;aringin Mekarsari "ojonggenteng ;ipanengah ;ibodas

ei "##$ =asil *?/ (**,?,) */0 (**,+,) 0(22 (**,8,) +22 +++ 822 9?+ 0/+2 ?+/ (**,(,) 82* 800 +2? *9? .2* (**,*,) 022+ (022,)

<aktu /9 >pril (Minggu 08) /+ >pril (Minggu 08) /8 >pril (Minggu 08) ? Mei * Mei 02 Mei 00 Mei 0/ Mei /8 >pril (Minggu 08) * Mei 02 Mei 00 Mei 0/ Mei 8 Mei (Minggu 0.) . Mei (Minggu 0.)

@A

'6%& "$%>@

P:@3:!-'>&$M$!

3>:!>=&3:S>

-!$S

0 0 bulan kemudian

"ocah laki B laki & /2 bulan

6iri 4aya kecamatan cidahui kabupaten sukabumi jabar 4a1a dan Sumatra 4ember , ja1a timur

>fp dengan firus polio C

/ (

* bulan kemudian (2 @ovember /22+ (terserang)

/** anak (8 anak meninggal) >nak perempuan & ( th >nak laki B laki& * tahun

6ayuh , lues, @>3 irus polio masih bersikulasi di -ndonesia

9 +

Sejak 9 @ovember /22+ 3esember /22+

/ kasus terakhir mereka tidak mendapat faksinasi pada P-@ putaran 0, /, (. faksinasi akn di lanjutka a1al tahun /228 pemerintah melakukan A!- dan MAP$P di 4abar, "anten dan jakarta. >rti A!- adalah pemberian imunisasi polio peroral (AP ) kepada setiap anka balita di suatu 1ilayah berjangkit polio unutk mempelambat transmisi virus polio liar dan mengurangi resiko munculnnya kasuss polio baru di 1ilayah tersebut. A!- dilakukan selama / minggu. Pen*elidikan K%& @o 0 'anggal /9 B 9 B /22+ mingg 08 Penemuan . kasus lumpuh layu akut ;>7 P4 ) 0 D polio liar C ) 0 D polio liar B ) + D >7P pemeriksaan #asus meningkat pada minggu 0+ tapi menurun didesa A!-, tapi meningkat di daerah non A!Mulai Maret & >pril >sal 8 dari cidahui, 0 bujon genteng

kesimpulan : E Munculnya A!- dapat mencegah kasus baru tapi tidak efektif menghentikan virus polio ke desa atau daerah lain yang lebih luas E aksin merupakan kompesitif irus polio liar dan dalam 1aktu ( sampai . hari. Membentuk -g > sekretori di dinding usus.sehingga mengurangi besarnya replkasi virus polio liar di saluran pencernaan MAP $P adalah memberikan imunisasi polio oral (AP ) pada semua anak balita, pada suatu 1ialyah bebas polio unutk menghentikan transmisi virus polio liar yang muncul pada 1ilayah tersebut tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Sehingga tidak ada anak balita yang tidak mendapat faksin polio. %aporan temuan firus polio liar di cidahu, sukabumi, oleh laboraturium polio nasional, biofarma , bandung pada tanggal /0 april /22+ (minggu 08), atau 9? hari (+ minggu) sejak terjadinnya kelumpuhan pada kasusus polio pertama (0( maret /22+). Semantara tindakan mopping $P di ja1a barat, di banteng dan 4akarta di lakukan pada tanggal (2 mei (minggu //), pada tanggal /. (minggu /+), brarti 00 mingg dan 09 minggu setelah kasusu polio pertama tersebut atau 8 mgg sejak laporan temuan firus polio liar. %amannya lapo2ran identifikasi firus polio liar dis sebabkan karena lamannya periode 1aktu untuk pembiakan dan uji firus di laboratorium laporan identifikasi firus polio liar dari kasus B kasus >7P selam periode #%" polio, /22+ membutuhkan 1aktu antara 0? sampai 0/0 hari sejak kasusu mulai lumpuh, terbanyak (8 hari. #eterlambatan pelaksanaan moping $P dapat di sebabkan karena adannya proses penyelidikan epidemiologi, serta 1aktu yang di perlukan unutk penyiapan keputusan hukum. "erdasarkan tanggal mulai lumph, teridentifikasi kasusu polio pertama terjadi pada mgg 00, /22+ di desa giri jaya kecamatan ci dahu sukabyumi ja1a barat. #emudian firus polio menular dengan cepat dan luas, terbukti dengan munculnnya kasusu ada minggu 0( dan 09 , ynag di ikuti dengan peningkatan cukup tajam pada minggu 0+ B // , /22+. sisannya menyebar di tangerang, kota tanmgerang , pandeglang, 4akarta barat dan bekasi. Perluasan penularan ke kabutpaten serang di perkirakan bersumbeer dari kasus B kasus di kabupaten lebab, melalui aliran sungai yang mengalir melalui aliran sungai di kecamatan kecamatan kabupaten serang. "anten (%ebak, serang,

tangerang dan kota tangerang) serta jakrta (jakarta barat) , perluasan jiuga terjadi di propensi bukan daerah MAP $P yaitu di propesi ja1a tengah (#abupaten 3emak pada mgg /0). Penyelidikan terhadap kontak erat kasusu polio yang di lakukan pada mgg 08 , /22+ menunjukan bah1a /2 , dari 0/2 spesimen tinja kontak erat kasusuB kasusu polio di sukabumi menunjukan hasil positif virus polio liar yang sam adengan viruys pada kasus polio. =asil penyelidikan ini memperkukat dugaan luasnnya infeksi virus polio tanpa menunjukan gejala kelumpuhan di daerah yanhg telah terjadi penularan setemapat virus polio. Aleh karena itu, di samping adannya penularan melalui mulut, virus polio liar akan di tularkan melalui penularan vecal oral anak B anak di daerah #%", baik di daerah ank B anak sehat terinfeksi, maupun yang kemudian menunjukan gejala kelumpuhan. 3engan mencermati pemikiran tersebut, maka terjadinnya sebaran 00 kasusu polio di sukabumi , lebak dan serang pada mgg 08 dapat di artikan telah terjadi sebaran virus polio di kabupaten bogor, cianjur, 4akarta , "ekasi dan daerah B daerah lainnya . tanpa terjadinnya kasus kelumpuhan karena polio. "erdasarkan kajian gambar epidemiologi tersebut dapat di simpulkan bah1a : Pembiakan dan pemeriksaan virus polio membutuhkan 1aktu cukup lama (9minggu), sehingga identifikasi adanya serangan virus polio pada suatu daerah akan membutuhkan 1aktu 9)8minggu sejak munculnya gejala kasus >7P. Autbreak respon immuniFation pada daerah yang ditemukan kasus polio ( P%C) dapat menentukan munculnya kasus polio baru tetapi tidak efektif menghentikan transisi dan peluasan serangan virus polio kedaerah lain Mop)$p perlu dilakukan segera mungkin sejak terjadinya kelumpuhan kasus polio pertama pada daerah yang cukup luas untuk menghentikan transmisi virus polio liar. %uas 1ilayah mop)up ditentukan berdasarkan luasnya distribusi kasus polio liar diantara orang)orang sehat terutama perkiraan sebaran virus polio pasca mop) up.

Sebaran virus polio liar pasca mop)up dapat terjadi karena masih adanya virus polio liar atau carier pasca mop)up yang cukup lama serta pengaruh sanitasi daya tahap populasi dan mobilitas penduduk.

Anda mungkin juga menyukai