Anda di halaman 1dari 13

Bab III

NASIONALISME BARU INDONESIA


Tidak mungkin adalah kata yang hanya dikenal dalam kamus orang tolol. (Napoleon Bonaparte). LSL: Menurut anda apa yang dimaksud dengan nasionalisme? SK: Secara umum nasionalisme atau rasa kebangsaan adalah rasa cinta warga bangsa dalam bentuk kesediaan untuk menjaga dan mempertahankan negara. Istilah ini sesungguhnya ciptaan elit semata, karena bagi rakyat kecil dari dahulu sampai kapanpun tahunya bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing. Bagi mereka soal kepedulian terhadap negara sesungguhnya karena dipaksa oleh negara dengan peraturan-peraturan yang bila dilanggarnya akan terkena sanksi. Bahkan menurut pendapat Ben Anderson nasionalisme sesungguhnya adalah imagined community Dalam era kekinian, rasa nasionalisme hanya akan tumbuh manakala negara membawa man aat bagi segenap warga bangsanya. Dan sebaliknya ketika negara tidak lagi membawa man aat bagi warga bangsanya, secara perlahan ia akan dikalahkan oleh kekuatan pasar akibat globalisasi dalam trendnya menuju stateless. !leh karena itu untuk membangun nasionalisme kedepan haruslah dalam kerangka nation and state building, sehingga negara terus bisa menjadi asilitator dan regulator bagi warga bangsanya sesuai kebutuhan jaman kekinian. LSL: Menurut anda bagaimana perkembangan nasionalisme di Indonesia saat ini? Bukankah banyak pihak menyimpulkan bahwa nasionalisme kita sedang melemah. an apa yang men!adi "iri khas nasionalisme kita? SK" #esimpulan tersebut sama sekali tidak salah, itu adalah kenyataan. $al ini tidak bisa terlepas dari menurunnya man aat keberadaan negara %Indonesia& bagi sebagian besar anak bangsa dan entitas pembentuk negara. Dalam banyak hal rakyat malah dibikin repot dan bahkan dirugikan pemerintah yang mengatas namakan negara. 'unculnya perasaan publik bahwa saat ini tidak lagi merasakan adanya pemerintahan, adalah tanda-tanda awal lemahnya nasionalisme. Belum lagi munculnya tuntutan untuk memisahkan diri dalam berbagai bentuk dan wujudnya, adalah bukti lemahnya rasa kebangsaan kita. Sedang bicara perkembangan nasionalisme, haruslah kita simak ke belakang. Sumpah (emuda pada )* !ktober +,)* adalah ikrar sekaligus proklamasi #ebangsaan Indonesia. -asa kebangsaan ini terus berkembang seiring perjalanan perjuangan untuk merdeka. (erjuangan bangsa Indonesia tersebut pada tanggal +. Agustus +,/0 mencapai titik kulminasi dengan

dikumandangkannya (roklamasi #emerdekaan Indonesia oleh Soekarno-$atta. $al itu membuktikan bahwa nasionalisme Indonesia sudah merupakan aktor penentu perkembangan sejarah berdirinya negara -epublik Indonesia. Substansi 1asionalisme Indonesia mempunyai dua unsur yang sekaligus sebagai ciri khasnya" Pertama, kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas banyak suku, etnik, ketuhanan, agama dan budaya. Kedua, kesadaran-bersama bangsa Indonesia dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi Indonesia. LSL: #pakah hal tersebut terkait dengan teks $roklamasi %emerdekaan dengan !elas dinyatakan &atas nama bangsa Indonesia'( sedang dalam $embukaan )) *+,se"ara tegas dikatakan( bahwa &Segala bentuk pen!a!ahan dan penindasan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan'. apatkah anda !elaskan keterkaitan kedua pernyataan tersebut dengan semangat kebangsaan kita? SK" Sudah barang tentu nilai kedua pernyataan tidak bisa lepas dari proses pengembangan nasionalisme kita. Sejarah kelahiran rasa kebangsaan kita sangat diwarnai oleh kepeloporan %utamanya& Bung #arno. Sejak masa mudanya, ia berkeyakinan bahwa hanya dengan ide dan jiwa nasionalismelah sekat-sekat etnik, suku, ketuhanan, agama, budaya dan tanah kelahiran bisa ditembus untuk menggalang persatuan perjuangan melawan kolonialisme. Dalam artikel-artikelnya, banyak pidato dan diskusinya masalah nasionalisme dengan gencar diperjuangkan oleh Bung #arno. Bahkan sekat-sekat ideologipun oleh Bung #arno ditebas tanpa ampun demi perjuangan tersebut. $al-hal yang seperti ini bisa dibaca pada buku 21asionalisme, Islam dan 'ar3isme yang ditulis Bung #arno +,)4. Berdirinya -epublik Indonesia tersebut telah memberi bukti bahwa nation Indonesia beserta kesadaran nasionalismenya tidak hanya eksis, tapi hidup-akti dalam pengembangan dirinya dan dalam kehidupan masyarakat antar bangsa. 5ksistensi nation dan nasionalisme Indonesia adalah akta obyekti yang tidak dapat dinegasikan oleh teori-teori atau analisis-analisis apapun. Suka atau tidak suka, harus diakui keberadaan bangsa Indonesia dengan kesadaran nasionalismenya, dan keberadaan negara Indonesia dengan segala atributnya sebagai suatu akta yang tidak dapat disangkal oleh siapapun. LSL: Bi"ara nasionalisme di Indonesia( tidak bisa lepas dari peran tokoh.tokoh Islam dalam per!uangan kemerdekaan. /api belakangan mun"ul opini seolah ada permasalahan antara Islam dengan nasionalisme. Bagaimana menurut anda tentang Islam dalam kaitan dengan nasionalisme kita? SK" Islam dan nasionalisme di Indonesia satu-kesatuan. Bahkan nasionalisme berkembang tahun +,+6 an itu kan karena peran tokoh-tokoh Islam. Dalam perkembangannya hingga berhasil membentuk negara, Islam juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan. Artinya Islam tak bertentangan dengan nasionalisme dan bukan pula hal yang perlu dihadap-hadapkan seperti dituduhkan banyak orang. #arena keduanya memang menyatu. $anya saja,

karena bangsa ini majemuk maka semua agama-agama dan persoalan #etuhanan 7ang 'aha 5sa perlu diwadahi dalam demokrasi, agar seluruh kelompok yang beragama dan mereka yang berketuhanan diluar agama secara keseluruhan bisa bersatu. 8alu bicara tentang nasionalisme Indonesia, tak mungkin bisa dipadankan dengan nasionalisme Barat. Sebab nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang ber ondasi (ancasila. Artinya nasionalisme tersebut bersenyawa dengan keadilan sosial, yang oleh Bung #arno disebut Sosio-nasionalisme. 1asionalisme yang demikian ini menghendaki penghargaan, penghormatan, toleransi kepada bangsa9suku bangsa lain. 'aka nasionalisme Indonesia berbeda dengan nasionalisme Barat yang bisa menjurus ke 2chauvinisme alias nasionalisme sempit. 1asionalisme yang membenci bangsa9sukubangsa lain, menganggap bangsa9sukubangsa sendirilah yang paling bagus, paling unggul, dan lain-lain sesuai dengan indi:idualisme Barat lah. 1asionalisme Indonesia sampai tahun +,40 sudah mantap bersemayam di dada bangsa Indonesia. ;ahap nation building telah tercapai dan bersiap-siaga untuk menuju ke tahap berikutnya yakni state building. (ada tahap nation building memang sempat terhambat dan rusak berat dalam perjuangan untuk nation building adalah perjuangan melawan pemberontakan-pemberontakan dan sisasisa kolonialisme. ;api tahap perjuangan state building, ternyata terpangkas oleh peristiwa <=6>S9(#I dan berdirinya kekuasaan re?im !rde Baru. Dampak yang tidak bisa dihindari, nasionalisme yang berkembang pada era !rde Baru telah kehilangan 2roh aslinya. SA-A %Suku Agama -as dan Antar <olongan& yang awalnya menjadi kekuatan bangsa yang memang majemuk, justru ditempatkan sebagai sumber ancaman. 8ebih dari itu intrik dan kon lik menjadi model utama dalam pengelolaan negara. Disanalah maka muncul stigma 5ktrim kanan, kiri dan bahkan ektrim lainnya. ;idak hanya itu, kon lik antar komponen bangsa yang satu dan lainnya kemudian berkembang. Sementara perjuangan tokoh-tokoh Islam yang awalnya bersatu padu untuk merebut kemerdekaan, diera !rde Baru seolah perjuangan tokoh Islam lepas dari kerangka Indonesia. $al hal inilah saat ini perlu diluruskan, agar kedepan segenap komponen bangsa dengan coraknya masing-masing tetap dalam satu naungan yaitu Indonesia. LSL: #pa masalah yang dihadapi nasionalisme kita dewasa ini? SK" Dewasa ini harus diakui bahwa kesadaran 1asionalisme sedang mengidap banyak masalah berat, yang memerlukan pembenahan secara serius. #egagalan pembenahannya akan mempunyai dampak terhadap persatuan bangsa dan kesatuan negara Indonesia. Dengan kilas balik ke sejarah lampau, kita melihat jelas bahwa selama Indonesia dalam kekuasaan re?im !rba berlaku tatanan pemerintahan kediktatoran-militer yang anti demokrasi, anti national, anti $A', anti hukum dan keadilan, dan itu semua jelas-jelas menumpas ideal nasionalisme Indonesia. #ekuasaan demikian, yang berlangsung selama =) tahun dan menggunakan pendekatan kekuasaan yang militeristik, sehingga

mematikan inisiati dan kreati:itas rakyat. Singkatnya, dan yang pasti memperbodoh rakyat. Di sisi lain tindakan re?im !rba itu menumbuhkan kebencian rakyat mendasar kepada pusat. ;erutama rakyat luar @awa yang kaya sumber daya alam. 'ereka merasakan kekayaan alamnya dijarah dan kebudayanya dieliminasi oleh pusat. 'aka tidaklah salah kalau dikatakan selama era !rde Baru telah terjadi penjajahan oleh bangsanya sendiri yaitu oleh re?im !rba. #olonialisme !rba ini meskipun singkat yaitu hanya =) tahun %suatu jangka waktu relati pendek jika dibandingkan dengan penjajahan kolonialisme Belanda&, tapi kerusakan yang diakibatkannya telah menimbulkan krisis multidimensional yang luar biasa, hutang yang begitu besar, lingkungan hidup yang rusak berat, kemelaratan dan kesengsaraan rakyat yang tak terhingga, belum lagi karakter bangsa yang terlanjur rusak. Belanda sendiri, sama sekali tidak meninggalkan residu yang separah peninggalan !rde Baru. Dari situasi yang demikian itu rakyat daerah luar @awa merasakan ketidakadilan yang sangat mendalam. (ada keadaan itulah benih-benih gerakan disintegrasi dalam negara Indonesia tumbuh subur. Di samping itu kon lik yang bernuansa SA-A, misalnya antara suku Dayak dan suku 'adura %di #alimantan&, antara umat #risten dan umat Islam %di 'aluku dan Sulawesi&, penganiayaan isik dan pengrusakan harta benda dan dibarengi pemerkosaan etnik ;ionghoa %di sejumlah kota di @awa utamanya @akarta& pada 'ei +,,*, dll adalah juga tengara retaknya bangunan nasionalisme Indonesia. Sesungguhnya ketidak adilan bukan hanya dirasakan oleh rakyat diluar @awa, di @awa pun perlakuan pemerintahan sama, namun karena peredaran uang hasil eksploitasi sumber daya alam tersebut banyak berada di @awa, maka akhirnya di pinggiran kota-kota besar di @awa muncul pemukiman kumuh tempat pelarian rakyat desa dan daerah untuk mengkais sedikit re?eki. LSL: 0adi menurut anda sumber keretakan bangunan nasionalisme tersebut adalah kekuasaan re1im 2rde Baru? SK" Barangkali bisa dikatakan begitu. 1amun cara memahaminya harus utuh. Apa yang dikerjakan Soeharto adalah tuntutan sistem kenegaraan. Bicara sistem kenegaraan jelas bukan Soeharto pribadi atau ;1I saja. (enyusun sistem !rde Baru kan tidak hanya militer, bukankah perancang dan juga pendukungnya justru dari lingkungan intelektual %teknokrat&. 'aka kita harus jujur dulu menemukan sumber masalah. ;anpa mengetahui sumber malapetaka tersebut kita tidak akan bisa dengan tepat memperbaiki atau menyehatkan nasionalisme Indonesia yang kini sedang sakit. Sedang hujatan-hujatan terhadap 2(usat tanpa kejelasan (usat itu siapa, akan mengarah kepada solusi yang keblinger, yang hanya akan memperparah nasionalisme itu sendiri. 'engacu pada uraian di atas, (usat harus diartikan kekuasaan re?im !rba %termasuk re?im $abibie&. Akan tidak benarlah kalau pemerintahan <us Dur, 'egawati dan juga SB7 dimasukkan dalam kategori (usat yang harus dikutuk seperti re?im !rba. Sebab tanpa menutup kekurangankekurangannya pemerintahan <us Dur, 'egawati dan SB7 adalah

pemerintahan re ormasi yang terpaksa menerima warisan segala kebobrokan re?im !rba. #etiga pemerintahan tersebut tidak mungkin bisa memperbaiki keadaan negara yang amburadul ini, bahkan siapa pun yang akan memegang pemerintahan kedepan, kecuali dengan paradigma baru niscaya akan bernasib sama. #alau mereka bisa mengadakan seberapa pun perbaikan, itu kategorinya sudah tergolong kemajuan dan keberhasilan. Begitu pula terhadap pemlintiran kata 2pusat diidentikkan dengan suku @awa %sehingga timbul tuduhan dijajah oleh @awa& sesungguhnya bertujuan untuk menimbulkan rasa ketidak senangan, kebencian, permusuhan antara suku non@awa terhadap suku @awa. @adi kalau kita ingin mencari akar penyebab retaknya ideal nasionalisme Indonesia, tidak boleh tidak kita harus tunjuk hidung pada re?im !rde Baru. LSL: /api( bukankah ada pendapat yang bilang bahwa nasionalisme rentan terhadap manipulasi. #pa pendapat andal? SK" (endapat tersebut tidak salah. ;api perlu penegasan lebih lanjut, bahwa tidak hanya nasionalisme saja yang rentan manipulasi, hukum, humanisme, keadilan, (ancasila pun demikian juga. #erentanan itu harus dipandang sebagai konsekuensi logis atau akibat dari proses demokrasi yang belum mantap, dan bahkan budaya !rba sendiri hingga kini masih eksis di semua lapangan kehidupan. (engalaman tragedi bangsa dan negara selama =) tahun dalam kekuasaan re?im !rde Baru telah membuktikan hal tersebut. Bahkan apa saja bisa dimanipulasi oleh re?im !rde Baru kala itu dengan segala cara termasuk 2politik kekerasan dan manajemen kon lik, serta pecah belah. Sehingga akan menuju ke kesimpulan sesat apabila kerentanan nasionalisme dikarenakan oleh bentuk negara" negara kesatuan atau negara ederal, tanpa menunjukkan raison detre yang sesungguhnya yaitu politik diktatur- asis penyelenggara negara yang berkuasa saat itu %!rde Baru&. 'anakala seseorang tidak mengkaitkan kebobrokan bangsa dan negara ini dengan kekuasan rejim !rde Baru sebagai sumber penyebabnya, maka kesimpulannya akan tidak jujur dan tidak obyekti . Baik hal itu kebobrokan dalam bidang kehidupan bermasyarkat dan bernegara maupun diseluruh aspek kehidupan seperti hukum, keadilan, $A', ekonomi, karakter dan moral serta budaya bangsa. Dengan demikian, ketika seseorang mempersoalkan bentuk negara kesatuan -I sebagai penyebab rusaknya nasionalisme Indonesia tidak bisa dibenarkan. Dan dari situ, juga tidak dapat dibenarkan solusi pembentukan negara ederasi sebagai penyembuh nasionalisme Indonesia yang sedang sakit dewasa ini. Acuan pada kasus runtuhnya Ani So:iet dan 7ugosla:ia tidaklah bisa membuktikan kebenaran tesis di atas. (ertama-tama, banyak orang dari permulaan tidak melihat bahwa sesungguhnya negara-negara tersebut adalah negara ederasi.

Bahkan sistem ederasi Ani So:iet mempunyai struktur yang paling desentralistik di dunia " Ani So:iet sebagai 1egara Bederasi, terdiri a.l. negara bagian yang berbentuk ederasi juga %misalnya negara bagian -usia&, sedang di dalam struktur beberapa negara-bagian yang lain terdapat republik-otonom, yang semuanya lengkap dengan segala alat perlengkapan negara. ;api toh 1egara Bederasi Ani So:iet jatuh berantakan. LSL: /api rasanya kalau melihat dasar masalah hanya karena sistem kenegaraan( agaknya tidak obyekti3. /entu ada 3aktor lain mengapa rasa kebangsaan kita masih lemah( bahkan sesama saudara satu tanah air masih ada perasaan asing. 2rang Sunda( misalnya( merasa asing dengan orang 4lores( orang Batak dengan orang %alimantan( dll. 0adi apakah 3aktor kedekatan emosional antar masyarakat !uga salah satu sebab mengapa rasa kebangsaan kita masih lemah? SK" Anda sama sekali tidak salah, kelahiran kita sebagai Indonesia lebih dikarenakan kesamaan nasib akibat penjajahan Belanda. Sebetulnya kalau mau jujur, ikatan kejiwaan kita sebagai Indonesia, masih sangat rapuh. 'asa lalu kita yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil yang sering mengalami kon lik. Sentimen kedaerahan, etnis dan bahkan agama dengan mudah dibangkitkan, belum lagi persoalan kesenjangan baik :ertikal maupun hori?ontal dalam hal ekonomi. #ondisi yang penuh potensi kerawanan ini memperlemah semangat kebangsaan. 'akanya hanya dengan sistem kenegaraan yang kuat sajalah yang bisa mengatasinya. (emahaman sistem kenegaraan yang kuat disini diartikan sistem yang mendapat dukungan secara kuat dari segenap warga bangsanya tanpa kecuali, karenanya ia haruslah responsi terhadap setiap aspirasi yang berkembang. Itu sebabnya, kita perlu sistem kenegaraan yang bisa diterima oleh seluruh anak bangsa. Sistem kenegaraan yang bisa menghargai dan mengakui keragaman yang menjadi ciri bangsa kita. #ita perlu segera membuktikan kebenaran niat dan tekad para pendiri republik untuk membentuk Indonesia yang majemuk namun satu. Benar tidak dulu para pendiri kita mau membangun Indonesia untuk melindungi segenap bangsa tanpa kecualiC Benar tidak Indonesia ini untuk semuaC #an itu yang kedepan perlu diempowering %diberdayakan&. Disana man aat keberadaan negara akan dirasakan oleh seluruh kelompok dan setiap orang warga bangsa. #alau tidak, Indonesia akan selalu kerepotan dengan masyarakatnya yang bhineka. 'engapa sistem kenegaraan itu penting karena sistem kenegaraan itulah yang mengikat masyarakat yang majemuk ini, dan sistem itulah yang menjamin adanya negara ini untuk kesejahteraan rakyatnya. Dengan demikian sistem kenegaraan yang ada akan dipertahankan oleh semua pihak, karena segenap anak bangsa ini merasakan man aat atas keberadaan Indonesia, sehingga secara otomatis akan menjadi sistem yang kuat. #alau sistem tidak kuat, matilah kita semua, dan bubarlah juga bangsa ini. LSL: engan demikian solusi pembentukan negara 3ederal dalam kaitannya dengan masalah nasionalisme Indonesia bukan solusi yang tepat?

S#" Antuk saat ini ya. Di samping itu masih ada lagi alasan-alasan yang tidak membenarkan solusi pembentukan negara ederal di Indonesia" %+& Dalam situasi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang sangat rawan dewasa ini %gagasan& pembentukan negara ederal sama artinya mengobarkan dan mempercepat proses disintegrasi. Sesungguhnya solusi pembentukaan otonomi luas bagi daerah-daerah sudah tepat sekali, meskipun realisasinya masih menghadapi kendala-kendala yang sangat serius. %)& Dalam membaca peta politik dewasa ini tampak bahwa sistem dan kekuatan !rde Baru masih utuh di mana-mana, bahkan konsolidasinya makin menguat. #alau pada era kejayaannya, !rde Baru dengan semboyan 2mempertahankan 1egara #esatuan %1#-I&, semata-mata sebagai taktik untuk mempermudah realisasi strategi kolonialisme terhadap daerah-daerah. 'aka dalam era re ormasi dewasa ini gagasan pembentukan 1egara Bederal akan merupakan kesempatan bagus bagi kekuatan !rde Baru untuk mendirikan re?im-re?im !rba di daerah-daerah, sebab mereka memiliki sumber dana dan sumber daya manusia sangat besar. Dari persoalan-persoalan yang terurai di atas, sampailah pada pertanyaan bagaimana perspekti nasionalisme Indonesia ini. Di kalangan masyarakat timbul pandangan pesimisik, yang menjadi dasar pendorong untuk pembenaran gagasan-gagasan disintegrasi. ;api di samping itu terdapat pandangan optimistik yang cukup kuat. Saya yang termasuk dalam golongan terakhir berpendapat, bahwa nasionalisme Indonesia niscaya bisa 2sehat, sebab sebagian besar rakyat Indonesia masih teguh jiwa patriotismenya, cinta bangsa dan tanah air Indonesia. ;api hal itu sulit akan terjadi apabila tidak didasari oleh upaya-upaya serius dalam pengelolaan negara khususnya untuk" %pertama& (embangunan ekonomi di semua daerah secara merata dan realisasi otonomi daerah secara luas. %kedua& (enegakan demokrasi yang tidak anarkhistik, supremasi hukum yang berkeadilan dan demokratik. %ketiga& (enggalakan kehidupan bersuasana toleransi, aman-damai dan rukun dalam masyarakat yang multi agama, ketuhanan, suku, etnik dan budaya. LSL: Bukankah kegagalan atas upaya tersebut di atas akan memper"epat berlan!utnya proses penipisian kesadaran nasionalisme Indonesia( yang akan berakibat semaraknya gerakan disintegrasi bangsa dan negara. Inikah tugas berat pemerintahan dewasa ini( pendapat anda? SK" Satu catatan untuk SB7-@#. Sebagai pemerintahan transisional mereka tidak mungkin mensukseskan tugas-tugas di atas secara tuntas dan cepat. $al ini tidak bisa lepas dari kerusakan yang diakibatkan oleh re?im !rba memang begitu dasyat. 'ungkin dalam waktu +6 tahun mendatang baru akan tampak hasil yang signi ikan. @adi kalau sekarang ini pemerintahan sudah 2berhasil menentramkan gejolak di 'aluku dan (apua, kalau ia berhasil mengerem laju proses disintegrasi di beberapa daerah, menstabilkan ekonomi sudah dapat dikatakan suatu kesuksesan. 'emang disayangkan perubahan sistem kenegaraan serba tanggung sehingga membuat pemerintahan yang berkuasa siapapun presidennya akan cenderung

tidak mempunyai 2sense of crisis, sehingga menganggap seolah bangsa ini tidak sedang sekarat. 'aka adalah tugas kita semua untuk membantu pemerintahan ini dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan negara dewasa ini. (enggoyangan pemerintahan saat ini, apalagi seruan penggulingan, adalah tindakan tidak bertanggung jawab dan berpenyakit kekanak-kanakan, yang hanya akan menguntungkan kekuatan kekuatan eksternal dan status quo yang kini masih kuat bercokol di semua bidang. 'emang pemerintahan ini memiliki tidak sedikit kekurangan, tapi itu adalah kekurangan obyekti dalam situasi transisi dewasa ini. LSL: Belakangan ini se!umlah pihak begitu militan &ber!uang' diberbagai 3orum dengan mengatas namakan kepentingan bangsa dan negara. ibanyak tempat mereka !uga berusaha membangkitkan militansi bangsa. /api betul kah yang mereka per!uangkan benar.benar hanya untuk kepentingan bangsa dan negara. /erkadang !uga lu"u( waktu berkuasa memusuhi rakyat( begitu pensiun malah men!adi pahlawan pembela rakyat. %omentar anda? SK" 7aa, setidaknya syukurlah kalau mereka insya , walaupun sangat-sangat terlambat. 'oga-moga saja niatnya tulus untuk rakyat, bukan untuk cuci tangan atau untuk menyelamatkan diri karena masa lampaunya yang berdarah-darah atau kotor akibat kekuasaan politik. @ujur saja sesungguhnya memang aneh, dulu waktu menjabat ikut korupsi atau setidaknya membiarkan terjadinya korupsi, namun sekarang kok nyaring dan bahkan ada yang menabuh genderang perang melawan korupsi. Dahulu waktu berkuasa menjadi bagian yang melaksanakan atau membiarkan terjadinya penindasan kepada rakyat kecil, sekarang setelah pensiun kok menjadi pejuang yang katanya akan membela rakyat kecil. Begitu juga soal militansi bangsa, dalam arti value tentang semangat sebuah bangsa. Sesungguhnya soal militansi bersi at uni:ersal, dikenal disemua negara baik yang menganut paham demokrasi maupun yang bukan demokrasi. Bagi bangsa kita barangkali persoalannya tinggal bagimana nilai tersebut di ormulasikan ulang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan era kekinian. (ersoalan militansi bangsa dalam kaitan struktural kenegaraan apalagi yang berhubungan dengan keikutsertaan rakyat dalam pembelaan negara, saya lebih memilih penggunaan istilah semangat nasionalisme dari pada istilah militansi bangsa. Dalam praktek pengelolaan negara, militansi bangsa la?imnya dikembangkan oleh negara-negara Basis dan juga negara-negara Agama, karena paham yang digunakan dalam mengatur negara penganut paham ini memanglah top-down. Sedang semangat nasionalis biasanya digunakan dilingkungan negara-negara penganut paham demokrasi. Adapun perbedaan yang mencolok dalam upaya menjaga stabilitas keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa pada negara-negara Basis ditempuh dengan cara-cara re resi dan kontrol secara ketat terhadap kehidupan sosial rakyatnya. Antuk melahirkan militansi rakyat nya, negara menempuh cara-cara indoktrinasi, propaganda dan juga mobilisasi.

Sedang pada negara-negara penganut paham demokrasi %terlebih setelah melewati tahap konsolidasi sebagai negara& persoalan stabilitas keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa justru diposisikan sebagai out put atau produk dari sistem sipil %kenegaraan& itu sendiri. Sedang kadar rasa atau semangat nasionalisme %militansi& sangat ditentukan oleh keman aatan dari keberadaan negara itu sendiri. LSL: 5ang !adi soal apakah dalam membangun nasionalisme kita harus melupakan harga diri dan budaya bangsa? SK" Sebaiknya kita jernih mengartikan harga diri dan budaya bangsa. Dengan mengambil perbandingan yang dilaksanakan oleh sejumlah pemimpin negara sahabat, kiranya kita akan lebih mudah menarik kesimpulan makna harga diri dan budaya bangsa. Betapa kecermatan dan keberanian seorang pemimpin bangsa mampu mengubah peradaban bangsanya dan mampu membangkitkan kembali rasa nasionalisme bangsa nya. 'argaret ;acher umpamanya, ia telah mengesampingkan cemoohan banyak pihak tentang harga diri bangsa karena ia mengundang Sonny dan $onda yang notabene berasal dari 2timur. 1amun ia tahu dan meyakini bahwa yang dibutuhkan rakyatnya saat itu adalah aspek kesejahteraan. Bill Dlinton dalam dua kali pemerintahannya sama sekali tidak mengalami in lasi, hal ini karena penilaian adanya gap dimana kebutuhan atas kesejahteraan berada jauh diatas kepentingan rasa aman. 'aka dengan program memotong bugdet sektor (ertahanan, ia telah berhasil membangun kembali ekonomi Amerika. LSL: ari uraian anda terdahulu bisa !adi dewasa ini banyak elite yang meneriakkan slogan nasionalisme untuk melindungi kepentingannya sendiri( terutama di bidang bisnis. Seolah nasionalisme disederhanakan dengan melindungi korporasi milik pengusaha nasional yang ternyata tidak kalah rakusnya bahkan lebih menyesengsarakan rakyat (misal kasus Lapindo) namun dilindungi oleh bendera nasionalisme. SK" Dalam prakteknya tidak sedikit pemimpin bangsa yang menggunakan slogan nasionalisme hanyalah sebagai tameng atas kelemahannya atau bahkan sebagai upaya menyembunyikan dosa masa lalunya. Dara ini antara lain dengan menempatkan bangsa lain sebagai penyebab kerusakan yang tengah terjadi di negara nya. 'odel yang demikian ini la?im terjadi pada negara-negara otoriter atau penganut paham asisme dan negara-negara yang peradaban nya belum tinggi sehingga dalam pergaulan internasional tidak berpegang teguh pada atsun dan kaidah-kaidah internasional. 1asionalisme juga haruslah dita sirkan secara common sense dan tidak boleh dita sirkan secara sempit sesuai kepentingan penguasa. Dalam kasus @erman dibawah $itler, nasionalisme dengan sengaja dita sirkan secara sempit sehingga melahirkan nasionalisme yang chauvinistik, sejarah mencatat bahwa hal tersebut tidak hanya membuahkan mala petaka bagi bangsanya saja, tapi juga mala petaka kemanusiaan bagi bangsa bangsa lainnya.

Dalam banyak kasus, karena parktek-praktek ekonomi biaya tinggi termasuk kolusi antara pengusaha nasional dengan pejabat negara yang bertanggung jawab dalam pengurusan perijinan %lisensi& membuat beban pengembalian pinjaman yang melebihi hitungan ekonomis %kelayakan bisnis&. Dalam kaitan ini tidak sedikit hubungan gelap yang demikian itu diatas namakan kepentingan nasional dan karenanya dibentengi dengan slogan nasionalisme. (adahal praktek kong kalikong yang demikian ini justru bertentangan dengan kepentingan rakyat, karena secara langsung malah membebani rakyat. (ublik juga tidak boleh terkecoh dengan ajakan sejumlah elit untuk nasionalisasi perusahaan- perusahaan asing yang mengelola tambang, kalau tujuannya hanya sekedar ganti kepemilikan saham dari 28ondo kulit putih menjadi milik 28ondo kulit hitam. #edepan yang diperlukan adalah perubahan model pengelolaan agar benar-benar langsung diraskan man aatnya oleh segenap rakyat tanpa kecuali. Sama sekali bukan masalah kepemilikan saham, karena biar yang memiliki saham orang Indonesia bahkan pribumi sekalipun sepanjang model pengelolaan seperti yang ada saat ini, maka yang menikmati berkah Sumber Daya Alam sama sekali bukan rakyat, tapi anggota keluarga, istri, anak dan keturunan pemegang saham. LSL: Bila begitu adanya( sesungguhnya apa yang salah tentang pemahaman nasionalisme yang kini populer di!adikan pi!akan per!uangan bangsa kita dewasa ini? SK" 7ang terjadi, nasionalisme lebih hanya dijadikan slogan oleh banyak kalangan. Bahkan pihak-pihak yang bermasalah dan yang akan membuat masalah kini sedang mencoba menempatkan rasa nasioanlisme sebagai pijakan perjuangan dengan menempatkan sejumlah negara asing sebagai musuh bangsa. Diantara mereka lupa bahwa dirinya dimasa lalu adalah bagian dari re?im yang berkuasa yang begitu mesra dengan negara-negara tersebut. Berkat kemesraannya itu dahulu re?imnya mendapatkan bantuan dan pinjaman dalam jumlah yang begitu besar dari negara-negara yang kini dihujatnya. Dan yang jelas sebagian dari pinjaman tersebut tidak dikelola dengan baik, bahkan sebagian lagi dikemplang ramai-ramai oleh kroni dan anggota re?imnya. 'ereka pula yang dahulu menyetujui persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian antara negara kita dengan negara atau lembaga-lembaga donor yang kini nyatanyata dirasakan sangat memberatkan bangsa kita. 7ang pasti generasi penerusnya yang harus menanggung residu masa lalu dan juga warisan hutang yang begitu besarnya. LSL: #pa yang sebernarnya perlu dilakukan oleh pemerintahan paska Soeharto dalam membangun nasionalisme baru seperti yang anda maksudkan? SK" Sangat disayangkan (emerintahan terdahulu pasca Soeharto lengser tidak mengawali dengan mapping %pemetaan& dengan sungguh-sungguh tentang kondisi nyata atas persoalan yang dihadapi bangsa dan negara nya. 'aka menjadi wajar kalau re?im terus berganti, tapi disorientasi bangsa ini terus tidak kunjung berakhir. Dan belakangan publik juga tahu bahwa anggota re?im

pengganti juga terlibat dalam permasalahan serius utamanya dalam pengelolaan keuangan negara %korupsi&. Dalam perpolitikan mereka juga mengabaikan etika. 'aka tarik menarik kepentingan menjadi sangat menonjol daripada. Sesungguhnya semua itu adalah perang berlarut yang sedang dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu, untuk kembali memperoleh kekuasaan atau setidaknya membeli waktu agar segala persoalan yang melingkupi dirinya khsusunya dalam kaiatan ##1 %sebagian termasuk pendatang baru& tidak lagi mengancam dirinya lagi. Disanalah maka kita dapat ditengarai menurunnya harapan dan sekaligus kepercayaan publik terhadap kemampuan negara untuk menghadirkan kesejahteraan. #ondisi yang demikian ini jelas membebani (emerintahan yang sekarang siapapun pemimpinnya karena tidaklah mungkin akan dapat meman aatkan rasa nasionalisme yang ada %karena kadarnya begitu rendahnya& untuk membangun kekuatan dalam menghadapi hakekat ancaman yang saat ini nyata-nyata kini dihadapi oleh bangsa dan negara kita. LSL: Sesuai pen!elasan anda diatas bahwa rasa nasionalisme terkait langsung dengan a1as keman3aatan bagi rakyat( sementara keterpurukan terus membelit kita. Lantas bagaimana sebaiknya bangsa ini merespond tuntutan pemisahan diri? SK" #arena kadar rasa nasionalisme sangat ditentukan oleh a?as man aat atas keberadaan negara, maka untuk era sekarang dan terlebih kedepan para elit sebaiknya tidak terus menyalahkan sikap sebagian warga bangsa kita yang tidak lagi peduli terhadap keutuhan negara -epublik Indonesia. Apalagi kalau malah memusuhi mereka yang menginginkan memisahkan diri dari -epublik tercinta ini. $al yang demikian itu sama sekali tidak berarti bahwa kita lantas membiarkan begitu saja mereka yang menginginkan untuk memisahkan diri dengan membentuk negara sendiri. ;erlebih kalau upaya yang ditempuhnya nyata-nyata melanggar hukum dan keluar dari koridor demokrasi. #arena negara mempunyai kwajiban untuk mencegah dan atau menindaknya. Dalam kaitan membangun rasa nasionalisme kedepan, munculnya aspirasi yang demikian itu haruslah ditempatkan sebagai penomena ketidak berhasilan bahkan kegagalan negara dalam menjamin terwujudnya ketiga unsur pokok pembentuk rasa nasionalisme itu sendiri. !leh karenanya kedepan negara termasuk alat kelengkapannya tak terkecuali juga ;1I tidak perlu lagi menuntut rakyatnya untuk menumbuhkan rasa patriotisme, kerelaan berkorban, dan juga pantang menyerah dan apalagi dipersiapkan untuk ikut dalam perjuangan pisik. ;api sebaliknya bagaimana negara ini segera keluar dari keteterpurukan, dan segera membangun kesejahteraan. LSL: 6u!ud patriotisme kekinian yang seperti apa yang dapat men"erminkan adanya rasa nasionalisme yang tidak semu? SK" $aruslah disadari bersama bahwa beda yang mendasar pendekatan negara otoriter dan negara demokrasi dalam urusan menjaga kedaulatannya dengan perjuangan bersenjata terletak pada pilihan model rekruitmen kekuatan

tentara nya. Antuk negara otoriter kekuatan tentaranya diperoleh dengan mobilisasi, sedang dalam negara demokrasi dilaksanakan dengan wajib militer. Disanalahlah maka pada negara Basis rakyat harus militan, oleh karenanya negara terus membangkitkan rasa patriotisme, kerelaan berkorban, dan semangat pantang menyerah, dengan indroktinasi dan propaganda, agar sewaktu-waktu terjadi mobilisasi tidak menghadapi kendala. Sedang di negara demokrasi, kekuatan tentara sebanyak mungkin diperoleh dengan wajib militer, sehingga dikalangan masyarakat luas telah tersedia cadangan militer dalam jumlah besar, disamping itu terbentuk pula agen-agen tentara yang dapat mempengaruhi masyarakat sekelilingnya tentang pentingnya perjuangan pisik bersenjata. Dari sana pulalah maka militansi yang perlu kita kembangkan kedepan adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran segenap warga bangsa ini ikut berpartisipasi dalam mengelola negara sesuai bidang pekerjaan dan pilihan hidupnya masing-masing. !leh karena itu rasa patriotisme kedepan barangkali bisa diwujudkan dalam bentuk membayar pajak tepat pada waktunya. Sedang pantang menyerah dalam alam demokrasi bukan lagi sikap untuk terus berjuang melawan musuh sampai titik darah penghabisan dengan mengangkat senjata, tapi barangkali semangat untuk terus hidup dalam kesederhanaan tanpa harus ikut-ikutan untuk korupsi. Dengan mengasumsikan suatu saat bangsa ini berperang dengan negara lain, sesungguhnya persoalan patriotisme, kerelaan berkorban dan bahkan semangat patang menyerah yang diperlukan dalam perjuangan pisik otomatis akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, manakala segenap warga bangsa ini menempatkan keberadaan Indonesia sebagai pilihan yang paling menguntungkan. LSL: Sehubungan dengan derasnya arus globalisasi( nasionalisme yang seperti apa yang tepat untuk dikembangkan buat bangsa Indonesia dalam pemerintahan kini dan masa depan? SK" 1asionalisme yang kita kembangkan kedepan juga tidak boleh bersi at eksklusif, tapi haruslah nasionalisme yang inklusif, karena bangsa ini telah bersepakat menjadi bangsa dan negara yang terbuka. #arenanya dalam mengembangkan nasionalisme tidaklah perlu para elit bangsa ini mengajak rakyatnya untuk memusuhi bangsa lain. Dengan semangat nasionalisme, bangsa kita mestinya justru bisa menunjukkan kepada dunia sebagai bangsa kita adalah bangsa yang lebih beradab, yang memegang teguh kehormatan, keadilan dan persamaan hak sebagai prinsip dasar dalam pergaulan internasional. Bangsa ini juga harus mampu memberi cotoh kepada masyarakat dunia pentingnya atsun pergaulan internasional. 1asionalisme kedepan juga harus menjunjung tinggi hak-hak politik segenap warga negara tanpa kecuali. #edepan kita tidaklah perlu membuat bangsa lain bingung seperti yang terjadi dalam kasus pemberian suaka %:isa& oleh (emerintah Australia bagi saudara-saudara kita dari Irian @aya beberapa tahun

yang silam. Barangkali dalam sejarah peradaban modern baru pertama kali terjadi kasus, sebuah kemarahan bangsa yang dicoba dibangkitkan oleh elitnya untuk memusuhi negara lain yang justru memberi perlindungan kepada sejumlah warga bangsa nya yang minta suaka kepadanya. Bukankah secara uni:ersal dimanapun, justru negara yang didatangilah yang biasanya keberatan dan bisa jadi marah-marah. Bukankah mereka minta suaka karena tidak lagi merasa stay at home di negara nya sendiri. Ibarat anak yang terpaksa minggat dan numpang tidur ditetangga, seharusnyalah kita minta maa kepada tetangga karena direpoti oleh ulah anak kita, dan sama sekali bukan malah marah-marah kepada tetangga yang telah menampungnya. 1egara manapun tidaklah berhak mencegah bagi warga negara untuk meminta suaka ke negara lain. Sebaliknya dengan adanya globalisasi, bangsa yang begitu banyak mempunyai keari an lokal, budaya, pamandangan alam, dan bahkan sumber daya alam seharusnya malah makin mengokohkan rasa nasionalisme kita. #arena kita bisa mengenalkan keunggulan lokal dan kreati itas sumber daya manusia kedunia luar, sehingga menambah kebanggaan segenap anak bangsa dalam ber Indonesia. LSL: Bagi bangsa Indonesia persoalan nasionalisme men!adi persoalan yang pelik( hal ini ter!adi akibat proses pertumbuhan dan perkembangannya penuh dinamika dan pasang surut yang sangat 3luktuati3. Menurut anda? SK" $al ini tidak bisa lepas dari kurangnya pengintegrasian dari ketiga unsur pembentuk kadar nasionalisme itu sendiri yaitu rasa aman, kesejahteraan, dan kebanggaan sebagai bangsa dan negara Indonesia. 'aka hal yang terpenting bagi bangsa Indonesia kedepan adalah bagaimana membangun 1asionalisme Baru yang secara proper dan hanya diabdikan untuk kepentingan segenap bangsa dan negara. 1asionalisme kita kedepan bukanlah nasionalisme yang eksklusif maupun sempit, tapi nasionalisme yang inklusif yang memegang teguh atsun serta persamaan hak, keadilan dan harga diri sebagai prinsip dasar pergaulan internasional. 1asionalisme kita juga bukan nasionalisme yang borju tapi nasionalisme untuk segenap warga bangsa. Baik dalam hubungan indi:idu, kelompok, maupun dalam kaitan bangsa secara keseluruhan. Dan untuk mendukung proses menuju 1asionalisme Baru tersebut bangsa ini perlu merumuskan kembali sejarahnya secara jujur dan lengkap dari semua aspek yang nyata telah melingkupi perjalanan bangsa kita dimasa lalu. Sedang hal yang perlu diwaspadai dalam proses membangun 1asionalisme Baru kedepan ini adalah banyaknya pihakpihak yang menggunakan slogan nasionalisme yang sebenarnya hanyalah demi kepentingan pribadi dan juga golongannya sendiri saja.

Anda mungkin juga menyukai