Anda di halaman 1dari 17

KIPRAH POLITIK SUTAN SJAHRIR DALAM PEMERINTAHAN (1945-1947)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh: ARIFFUDIN 08406244035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 20113

ii

iii

PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama NIM Program Studi Jurusan Fakultas Judul : Ariffudin : 08406244035 : Pendidikan Sejarah : Pendidikan Sejarah : Ilmu Sosial : Kiprah Politik Sutan Sjahrir dalam Pemerintahan (19451947) Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil pekerjaan penulis sendiri dan sepanjang pengetahuan penulis tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau telah ditulis oleh orang lain atau telah digunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi di Perguruan Tinggi lain, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang penulis ambil sebagai acuan dengan mengikuti kaidah ilmiah yang lazim. Apabila pernyataan ini terbukti tidak benar, tanggung jawab sepenuhnya berada ditangan penulis.

Yogyakarta, 31 Oktober 2013 Yang Menyatakan,

Ariffudin NIM. 08406244035

iv

MOTTO Aku tidak memilih seperti ini, tapi aku tidak bisa mengelak dari semua ini ( Sutan Sjahrir)

Aku suka pada mereka yang berani hidup, aku suka pada mereka yang masuk menemu malam ( Chairil Anwar )

Kalau hidup itu perlu etika, maka ia adalah apa yang menolak kalah dan tertunduk ( Muhhamad Al-fayadl )

Kalau hidup itu serupa palagan makna, maka ia adalah soal bagaimana hidup itu dititi dan ditata guna menemu apa yang paripurna ( Penulis )

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini dengan penuh rasa syukurku pada Tuhan YME untuk:
Kedua orang tuaku, Ibunda Suryati dan Ayahanda Sigra Wiarto yang

selalu memberikan wejangan. Terima kasih atas doa, keikhlasan, kesabaran, semangat, kerja keras, pengorbanan dan dukungannya selama ini.
Almamater Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas

Ilmu Sosial,

Pendidikan Sejarah NR 2008.


Kakak saya yang selalu memberikan, membantuku, dan mendoakanku,

terimakasih atas bantuannya.

vi

KIPRAH POLITIK SUTAN SJAHRIR DALAM PEMERINTAHAN (1945-1947) Oleh: Ariffudin NIM. 08406244035 ABSTRAK Pemerintahan Sutan Sjahrir antara tahun 1945-1947 menandai lahirnya era Parlementer dalam sejarah tata negara di Indonesia. Transformasi sistem pemerintahan dari Presidensial ke Parlementer dipandang sebagai jalan keluar dalam merespon aspirasi demokrasi dan sekaligus mencegah potensi totaliter dari rezim pemerintahan sebelumnya. Adapun penelitian Skripsi ini hendak mengulas: (1) Latar belakang kehidupan Sutan Sjahrir, (2) Aspek kausalitas antara kondisi politik dengan perubahan politik Indonesia di masa awal kemerdekaan, dan (3) Kiprah Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri dari tahun 1945-1947. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari lima langkah. 1. Pemilihan Topik, yakni kegiatan awal dari penelitian guna menentukan tema yang hendak diangkat. 2. Heuristik, yakni ikhtiar untuk mencari, menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang paralel dengan tema hendak diulas. 3. Kritik Sumber, tahap ini berkenaan dengan proses kritis guna menilai kesahihan data. 4. Interpretasi, yakni iktiar untuk menemukan makna yang saling beririsan dari sumber-sumber sejarah. 5. Historiografi, merupakan proses untuk menyusun sumber-sumber sejarah yang telah dianalisis menjadi sebuah teks berupa karya sejarah. Bersandar pada hasil analisis melalui kajian literatur, penulis menarik kesimpulan bahwa: (1) Sutan Sjahrir lahir pada 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Sjahrir merupakan sintesa dari seorang aktifis dan sekaligus pemikir politik. (2) Sutan Sjahrir menjadi salah penggagas utama dari pergantian sistem pemerintahan Indonesia di masa awal kemerdekaan. Selain alasan ideologis, perubahan ini juga dilandasi oleh pertimbangan taktis. (3). Sutan Sjahir tercatat tiga kali berturut-turut duduk sebagai Perdana Menteri. Tanggung jawab yang diembannya cukup berat, yakni menahkodai jalannya revolusi. Menghadapi gelagat Belanda yang hendak kembali menjajah, Sutan Sjahrir lebih mengedepankan jalan diplomasi, ketimbang konfrontasi. Lewat jalur, Sjahrir setidaknya berhasil mencegah keterlibatan lebih jauh pihak Inggris dan bisa membawa masalah Indonesia untuk dibahas dalam forum tingkat dunia. Kata Kunci: Sutan Sjahrir, Politik, Pemerintahan.

vii

KATA PENGANTAR Puja dan syukur niscaya penulis panjatkan pada keagungan Tuhan, yang dengan limpahan kasih-Nya telah menuntun penulis dan itu sepenuhnya diyakini penulis semasa proses penulisan skripsi ini. Rasa syukur juga penulis haturkan pada Ibunda dan Ayahanda tercinta, yang dengan tabah dan ikhlas tidak hentihentinya mendorong bungsu kecilnya untuk segera merampungkan masa studi. Skripsi dengan judul Kiprah Politik Sutan Sjahrir dalam Pemerintahan (19451947)i disusun dan diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan sekaligus sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini seyogianya akan menemukan banyak ganjalan manakala tidak mendapat bantuan dan kesediaan dari pelbagai pihak, oleh sebab itu pernkenanlah penulis untuk menghaturkan rasa terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.pd, M.A, selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag, selaku Dekan FIS UNY yang telah memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak M. Nur Rokhman, M.Pd, selaku Kajur Pendidikan Sejarah yang telah memberikan banyak bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Zulkarnain, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan pada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

viii

5.

Ibu Taat Wulandari, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi kepada penulis, baik selama kuliah maupun dalam penulisan skripsi.

6. 7.

Dosen-Dosen Pendidikan Sejarah yang telah membagi ilmu bermanfaat. Staf perpustakaan UPT UNY, Laboratorium Sejarah UNY, Perpustakaan FIS UNY, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Perpustakaan Benteng, Perpustakaan Daerah Yogyakarta, terimakasih atas koleksi dan bantuannya yang bermanfaat.

8.

Kakak beserta istri yang dengan sabar menantikan wisuda adiknya, terimakasih atas kesabarannya menanti.

9.

Pada Hujan, terimakasih atas perjumpaan dan kebersamaan yang penuh makna.

10. Teman-teman seperjuangan, Pendidikan Sejarah angkatan 2008, terimakasih atas kebersamaan selama ini; Inoe, Agil, Farih, Budi, Endri Waluyo, Arif, Retno, dan kawan-kawan lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. 11. Kawan-kawan dari GMNI cabang Yogyakarta, utamanya yang kerap berhimpun di AnYos Kopi, terimakasih atas kesediaan kalian untuk turut berproses bersama penulis. 12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata layak untuk dapat menyandang sebutan karya ilmiah, dan itu sepenuhnya bersumber pada penulis sendiri yang masih lemah kadar keilmuannya. Maka dari itu setiap kritik dan saran

ix

akan merupakan sesuatu yang berarti guna keperluan perbaikan skripsi ini, dan dari pembacalah harapan itu penulis sematkan. Terlepas dari segala cacat dan kekurangannya, penulis berharap agar skripsi ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2013 Penulis,

Ariffudin NIM. 08406244035

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ HALAMAN MOTTO .................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................... C. Tujuan Penelitian ..................................................................... D. Manfaat Penelitian ................................................................... E. Kajian Pustaka.......................................................................... F. Historiografi Yang Relevan ..................................................... G. Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian ......................... H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 1 14 14 15 16 20 21 28 i ii iii iv v vi vii viii xi xiii xiv xv

xi

BAB II

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN A. Keluarga ................................................................................ B. Pendidikan ............................................................................. C. Gagasan ................................................................................. 30 35 41

BAB III

KEADAAN

POLITIK

INDONESIA

PADA

AWAL

KEMERDEKAAN A. Proklamasi Kemerdekaan...................................................... B. Strukturisasi Kenegaraan ...................................................... C. Sebagai Ketua KNIP ............................................................. BAB IV KIPRAH POLITIK SUTAN SJAHRIR 48 54 61

DALAM

PEMERINTAHAN (1945-1947) A. Kabinet Sjahrir I .................................................................... B. Kabinet Sjahrir II................................................................... C. Kabinet Sjahrir III ................................................................. BAB V KESIMPULAN ................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN .................................................................................................... 67 76 85 95 99 102

xii

DAFTAR LAMPIRAN HALAMAN Lampiran 1. Susunan Kabinet Sjahrir I ............................................................ Lampiran 2. Susunan Kabinet Sjahrir II .......................................................... Lampiran 3. Susunan Kabinet Sjahrir III ......................................................... Lampiran 4. Foto Sjahrir berbincang dengan Sukarno dan Hatta .................... Lampiran 5. Foto Perundingan Pemerintahan Sjahrir dengan Belanda ........... Lampiran 6. Foto Sjahrir bersama anggota kabinet di Jawa Timur ................. Lampiran 7. Foto Sjahrir dikerubungi wartawan ............................................. Lampiran 8. Foto Pidato Sjahrir dimuka sidang KNIP .................................... Lampiran 9. Foto pemarafan naskah perundingan Linggarjati ........................ 101 102 103 104 105 106 107 108 109

xiii

DAFTAR SINGKATAN AMS BKR BPUPKI ELS : Algemene Middlebare School, Setingkat sekolah menengah atas. : Badan Keamanan Rakyat. : Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. : Eurpessche Lagere School, Setingkat dengan sekolah dasar untuk orang Eropa. KNIL : Koninklijk Nederlands Indische Leger, Kesatuan tentara HindiaBelanda. KNIP Masyumi MULO : Komite Nasional Indonesia Pusat. : Majelis Syuro Muslimin. : Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, Setingkat dengan sekolah menengah pertama. NICA Partindo PBB PETA PI PNI PNI-Baru PPKI TKR : Nederlandsch Indie Civil Administratie, Tentara Kerajaan Belanda. : Partai Indonesia. : Perserikatan Bangsa-Bangsa. : Pembela Tanah Air. : Perhimpunan Indonesia. : Partai Nasional Indoesia. : Partai Nasional Indonesia-Baru. : Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. : Tentara Keamanan Rakyat.

xiv

DAFTAR ISTILAH De Facto De Jure Demokrasi : Menyangkut aspek kenyataan. : Berkenaan dengan aspek Hukum atau legalitas. : Sistem pengelolaan kekuasaan negara yang meletakan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Elan Vital : Konsepsi filsafat dari filsuf Friedrich Nietze yang menyatakan bahwa aspek kehendak atau gairah memiliki kedudukan lebih tinggi ketimbang rasio. Fasisme : Konsepsi filsafat politik meneguhkan supermasi negara di atas individu, dalam fasisme soal kenegaran,

merupakan satu pengejawentahan ekstrim

dari gagasan Hegel mengenai konsep negara organis yang berisi bahwa negara punya kehendaknya sendiri. Feodalisme : Pandangan ikhwal klasifikasi sosial yang dibangun atas dasar garis keturunan. Kader : Anggota gerakan politik yang betul-betul sadar dan telah melewati tahap pembinaan yang masif. Kader berfungsi sebagai penghubung antara ideology dengan massa. Komunisme : Gerakan politik yang hendak mewujudkan sebuah paripurna sejarah berwujud dunia tanpa hak milik lewat. Gerakan ini bersandar pada doktrin filsafat

xv

Marxisme-Leninisme. Konsensus Matrilineal Marxisme : Kesepakatan : Sistem keturunan berdasarkan garis ibu. : Konsepsi perubahan filsafat Karl Marx yang tentang sejarah diklaim

masyarakat

kemudian

sebagai sebentuk sosialisme ilmiah. Ada dua konsep pokok dalam ajarannya, yakni Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis. Negara Nagari : Organisasi politik yang lahir dari sebuah konsensus. : Unit wilayah politik yang bersifat otonom pada masyarakat Minangkabau tradisional berdasarkan pada garis matrilineal. Rantau : Dalam bahasa Minangkabau berarti wilayah luar yang menjadi penghubung tanah minangkabau. Untuk skala wilayah sendiri tidak ada batasan berarti, karena konsep rantau mengacu pada segenap tempat dimana orang minang dapat bermigrasi. Fungsi rantau sendiri sebetulnya sebagai dinamisator yang mempengaruhi dinamika kebudayaan inti. Sosialisme : Konsepsi filsafat politik yang hendak menegakan masyarakat yang egaliter. Sosial-Demokrasi : Konsepsi filsafat dan gerakan politik yang percaya bahwa cita-cita sosialisme bisa ditempuh melalui

xvi

mekanisme demokrasi. Gagasan ini merupakan buntut dari menguatnya wacana untuk menafsir ulang Marxisme pada awal abad 20 di Jerman. Kelak gerakan ini kerap dicap sebagai revisionis. Zeitgheist : Kurang lebih artinya jiwa atau semangat zaman. Zeitgheist merujuk pada kecenderungan, bahkan kerap disebut sebagai semacam kesadaran kolektif. Hal ini menegaskan ikhwal aspek historisitas yang menjadi kerangka dalam kesinambungan sejarah

xvii

Anda mungkin juga menyukai