Presiden Soekarno mendapatkan gelar Ir pada tanggal 25 mei 1926 setelah menamatkan sekolah di THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) Pada tanggal 4 juli 1927 beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) dengan tujuan untuk memerdekakan rakyat Indonesia karena itu beliau ditangkap oleh belanda dan kemudian di penjara selama 8 bulan di Bandung. Dalam pembelaannya yang terkenal dengan sebutan Indonesia Menggugat, Bung Karno malah menyebabkan Belanda marah dan membubarkan PNI pada juli 1930, namun Soekarno tidak patah semangat dan akhirnya beliau bergabung kedalam Partindo seligus menjadi pemimpinya akibatnya beliau ditangkap kembali oleh Belanda dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933. Setelah 4 tahun, beliau kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah berbagai perjuangan yang telah dilewati oleh Bung Karno akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno beserta rekannya Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Dan ke esokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI beliau berdua terpilih secara aklamasi dan dinobatkan sebagai Presiden dan Wakil presiden pertama Indonesia yang mana sebelumnya pada tanggal 1 juni 1945 Bung Karno dkk telah merumuskan suatu ideologi atau dasar negara yang akan menjadi pedoman atau rujukan bangsa Indonesia saat ini yaitu Pancasila. Akann tetapi tidak lama kemudian bangsa indonesia berada dalam keterpurukan, selain situasi yang belum stabil ditambah lagi dengan masalah pemberontakan G-30-S/PKI yang membuat presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah pada tanggal 11 Maret 1966 namun sayang keterangan itu masih kontroversial. yang mana surat itu ditujukan kepada Letjen Soeharto yang mana surat
tersebut berisikan tentang perintah untuk menjaga kewibawaan Soekarno, namun sayang surat tersebut disalah gunakan oleh Soeharto. Akhirnya kursi kepresidenan jatuh kepada tangan Soeharto setelah 4 tahun Presiden Soekarno dikucilkan dan pada akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir pada hari minggu 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya di Blitar, Jawa Timur.