Anda di halaman 1dari 6

DASAR DIAGNOSTIK & TERAPI

Pendekatan Symptomalogi Pada Gangguan Saluran


Pencernaan
Oleh Dr.H.M. Akil
6 November 2003

Pendahuluan
Fungsi utama Gastrointestinal
Memproses bahan nutrisi atau cairan yang dimakan secara mekanis, enzimatis &
efisien.
Mengeleminasi bahan tak berguna
Gangguan pada fungsi ini --> Keluhan Tr.Gastrointestinal
Gejala Utama:Heart Burn pada Oesophagus
Problem menelan ( Disfagia & Odinofagia)
Disfagia (kesulitan waktu menelan)
Odinofagia (sakit waktu menelan)
Dispepsia
Nausea Vomiting (muntah)
Gas (problem gas kentut)
Diare
Kontipasi
Pendarahan
A. Gejala pada penyakit oesophagus

Anamnesis klinis penting untuk diagnosis

Keluhan (Heart Burn, Disfagi, Odinofagia) sangat spesifik sbg petunjuk khusus

Chest Pain, sendawa, cegukan (hiccup) Gejala yg kurang spesifik


(menyertai
disfungsi oesophagus)
Heart Burn (Pyrosis)

Perasaan terbakar substernal yg menjalar ke arah leher dari epigastrium

Akibat iritasi ujung2 saraf mukosa oesophagus (akibat masuknya HCL & Pepsin
ke oesophagus)

Dapat dipresipitasi oleh keadaan yg menurunkan tekanan LES seperti ;


jenis makanan
tekanan abdominal yg meningkat
merokok,dll
Heart burn dpt dipakai sebagai diagnosis penyakit REFLUKS GASTROESOPHAGUS ( GERD
= GASRTOESOFAGEAL REFLUX DISEASE)
Regurgitasi

Refleks spontan dari isi lambung (biasanya sesudah makan)

Water Brash
Mulut penuh dgn cairan jernih akibat hipersekresi oleh rangsangan asam dalam
oesophagus ( bukan cairan regurgitasi)

Ruminasi
Gangguan yg ditandai regurgitasi makanan setelah makan , terjadi hampir setiap
kali, sebagaian makanan dimuntahkan & sebagian lagi
tertelan kembali
Odinofagi
Perasaan sakit saat menelan akibat radang oesophagus oleh infeksi
Disfagia
Suatu perasaan gangguan pasase (kesukaran menelan) makanan atau minuman dari
mulut ke dalam lambung.
Chest Pain
Nyeri dada berulang dpt berasal dari oesophagus (non cardiac chest pain) ditemukan pd
gangguan motilitas esophagus, disfensi esophagus, refluks asam lambung ke esophagus.
KELUHAN PENDERITA : MAKANAN TERTAHAN PD ESOPHAGUS
GANGGUAN PASASE MAKANAN / MINUMAN / KE-2-NYA.
DISFAGI : PADA OROFARING DAN ESOPHAGUS HARUS DIBEDAKAN DGN
ODINOFAGI
Disfagi
Pada orofaring & esophagus harus dibedakan dengan odinofagi.
B. DISPEPSIA
- Perasaan nyeri atau discomfort yang diproyeksikan pada epigastrium : sangat sering
ditemukan.
- Perasaan nyeri tumpul, teriris, tertusuk.
- Discomfort kembung, penuh, mual muntah
Dispepsia dibedakan atas ;
Dispepsia NON ULCER / Dispepsia NON ORGANIK / Dispepsia FuNGSIONAL
Tidak ditemukan kelainan struktural pada saluran cerna atas
sebagai penyebab timbul keluhan.

Dispepsia ORGANIK
Ditemukan adanya kelainan organik saluran cerna bagian atas sebagai
penyebab timbulnya gejala seperti tukak peptic, kanker lambung.
HICCUPS (Cegukan)
Refleks kompleks dengan kontraksi tiba-tiba otot inspirasi diafragma
diakhiri penutupan tiba-tiba dari glottis sehingga ada bunyi
hiccup.
Biasa bersifat benigna dan berakhir sendiri tapi dapat menjadi gejala
penyakit serius.

yang

Pada keadaan benigna ditemukan distensi lambung (lambung


mengembang )
karena minum soft drink / karena menelan udara /
karena perubahan temperatur.
Penyebab yang intractable dapat diteliti pada organ dimana n.phrenicus dan
n.vagus berjalan seperti ;

CNS, Neoplasma, Meningtis, CVA, Trauma, Sclerosis Multiple.

Gangguan metabolic : Urenis, Diabetes

Iritasi pada inervasi vagus & Phrenicus ( toraks, abdomen, kepala & leher)

Psikogenik, operasi ( anastesi & post operasi )


GASTROINTESTINAL GAS
Gaseous dalam saluran cerna dapat dikeluhkan dalam berbagai
bentuk
seperti : bloating, borborygmi, nteri abdomen, belching, rasa
kram,
flatulens.
Gas dalam UGI tract berasal dari udara yang ditelan dan setiap
menelan 3-5
ml udara yang masuk terdiri dari 80% nitrogen yang kurang diabsorpsi.
Menelan udara yang terlalu banyak menyebabkan distensi, belching,
flatulens, & nyeri abdomen, yang disebabkan makan permen karet,
minum
soft drink atau tidak menelan udara yang banyak.
Bleching terjadi bila udara yang ditelan secara retrograde keluar dalam mulut
melalui lower dan upper esophagus spinchter sering terjadi sesudah makan
apabila terjadi TLESr akibat disfersi lambung. Bleching
atau refleks normal
yang fisiologis.
FLATUS ( KENTUT )
Normal volume ekskresi intestinal gas 500-1500 ml/hari dan flatus 6-20x/hari.
Intestinal flatus bersumber dari ;

Udara yang ditelan ( N2 & O2 )

Fermentasi karbohidrat yang tidak dipecahkan ( laktosa & sorbitol )


menghasilkan gas berbau methane & CO2
NAUSEA & VOMITING ( MUNTAH )
Nausea
Rasa ingin muntah yang samara, rasa sakit didaerah lambung yang
disusul
muntah.
Vomiting
Suatu dorongan untuk mengeluarkan isi lambung melalui relaksasi upper
esophagus spineter dan mulut terbuka.
Kejadian muntah dikontrol oleh suatu parasit di medulla yang mengkoordinasikan
respirasi, salvias, dan pusat vasomotor dan inervasi vagus dalam
TR.GASTROINTESTINAL.
PUSAT MUNTAH DPT DIRANGSANG 4 INPUT AFFERENS YG BERBEDA :
? Serat-serat afferent n.vagus
Mengandng banyak reseptor serotinin 5-Hydrokxy triaptamin ( 5HT3)
dan

Serat serat saraf splanchnic dari viscera


Gastroinestinal, iritasi mukosa / infeksi.
? Sistem Vestibuler
Distimulasi oleh gerakan atau infeksi. Serat-serat disini mengandung reseptorreseptor histamin H1 dan kolinergik miskarinik.
? Pusat tertinggi CNS
Gangguan CNS atau berbagai pendengaran, pengecapan, atau
pengalaman
emosional dpt berakibat muntah , contoh ; penderita
yang diberi kemoterapi dapat
muntah dalam mengantisipasi
pengobatan.
? Chemoreseptor Trigger Zone ( CTZ )
Terletak diluar blood brain barrier area nostrema medulla, area ini mempunyai
kemoreseptor untuk darah dan cairan serebrospinal yang dapat distimulasi oleh obatobatan, bahan kemoterapik, toksin, keadaan hipoksia, uremia, asidosis, dan terapi
radiasi. Daerah CTZ mengandung reseptor 5HT3 dan reseptor dopamine D2.
Komplikasi Muntah :
Kekurangan cairan, hilang elektrolit, metabolic, aspirasi
pulmoner, niptur
esophagus ( Boerheaves Syndrome )
pendarahan sobekan mukosa GE ( Mallery
Weiss Syndrome)
Juga dapat terjadi pendarahan intraperitoneal akibat laserasi limpa dan hati.
DIARE
Bertambah encernya atau menurun konsistensi tinja.
Normalnya 10 liter/hari cairan masuk duodenum.
1 liter diabsorpsi usus kecil.
Sisanya diabsorpsi colon.
1000 ml hilang dalam tinja.

Dibedakan klinik
Diare Akut & Diare Kronik
Sesuai penyebab dibedakan
Diare Non Infektions & Diare Infektions

DIARE AKUT
Terjadi tiba-tiba berlangsung 3-4 minggu, umumnya disebabkan infeksi, toksin,
bakteri / obat-obatan
Diare dengan jumlah cairan banyak bersumber dari gangguan usus halus.
Diare sering & sedikit indikasi gangguan colon / rectum.
DIARE KRONIK
Penyebab ;

Osmotik
Dalam kolon osmolalitas tinja = osmolalitas serum ( 290 mosm/kg)
Terjadi jika larutan osmotik aktif yang ada di feses < diabsorpsi
menyebabkan meningkatnya air, tinja encer, osmotic di tinja
Na+,
+
K , Cl dan bikarbonat.

Kondisi Msalabsorpsi
Penyebab peyakit mukosa usus halus dan mengganggu absorpsi lumen.

Kondisi Sekresi
Diare ( Gangguan transportasi ion pada enterocycle )
Sekresi ion intestinal
Absorpsi ion penyebab diare dengan volume 1-10 liter/hari
disebabkan tumor endokrin & pengunaan laksansia berlebihan.

Kondisi Inflamasi
Diare pada penyakit inflamasi kolon ( inflammatory bowel disease).

Gangguan Motilitas Intestinal


Diare karena penyakit sistemik / operasi akibat transit time dalam usus
akibat statis dalam intestine menyebabkan malabsorpsi.

Infeksi Kronik
Akibat infeksi parasit kronik ( E . Histolica ) oleh cacing atau pada AIDS
disertai bermacam-macam infeksi.
DIARE NON INFEKTIONS
Tinja encer, tidak ada darah disertai nyeri periumbilikal, bloating, nausea
vomiting mengindikasi radang usus halus ( disebabkan bakteri yang ada
enterotoksin ).
10-200 ml /kg/24 jam disertai dehidrasi, hipokalemi, asidosis
metabolic ( <

HCO3 dalam tinja ).


Oleh karena itu tidak terjadi invasi oleh agen ke dalam jaringan maka
tidak
ditemukan lekosit pada tinja.
DIARE INFEKTIONS
Diare disertai darah dan demam diindikasikan kerusakan pada kolon
akibat
invasi dari agen ( Shigella Salmonella, dll ).
Utamanya mengenai kolon sehingga volume diare < 1 liter/hari disertai tandatanda kram pada perut kiri bawah, urgensi dan tenesmus ( nyeri
saat buang air),
ditemukan lekosit pada tinja.
KONSTIPASI
Gerakan dari usus abnormal
Mengedan jika buang air besar, tinja keras, frekuensi dan perasaan
tidak
puas pada evakuasi tinja.
Normal pergerakan usus bervariasi 3-12 / minggu bila 2 atau < 1 minggu =
abnormal.
Konstipasi terjadi pada gangguan motilitas kolon akibat penyakit sistemik,
kelainan muskularis anorektal atau pada immobilitas, terutama
pada orang tua.
NYERI ABDOMEN
Keadaan gawat darurat

Akibat sumber nyeri ditentukan berdasarkan anamnesis, temuan pemeriksaan


fisik, hasil laboratorium, roentgen, dll.
Upaya menemukan kondisi yang gawat dan mengancam jiwa penderita seperti
diseksi aneurisma iona, perforasi viskus / obstruksi dari usus.
Sebelum membuat diagnosis banding penyebab nyeri harus disingkirkan ,
penyakit paru / infark miokard yang juga bergejala nyeri.
NYERI PERUT DIBEDAKAN ATAS ;
Nyeri perut Akut :

Timbul tiba-tiba

Perforasi Tukak

Neptur Aneurisme aorta

Neptur kehamilan Ektopik

Timbul Cepat & progresif ( 1-2 jam)

Kolik Bilier

Kolik renal

Pancreatitis akut

Timbul Bertahap (beberapa jam)

Appendisitis

Kolersitis

Pyelonefritis
Nyeri Perut Kronik

Keluhan sering, sumber sulit ditemukan

Banyak proses sebagai penyebabnya

Bersifat intermitten / kontinyu

Penyebab ; Penyakit Tr.Biliaris ( Tractus biliaris), adeksi usus,


chrons disease, pancreatitis kronik, dll.

Anda mungkin juga menyukai