Anda di halaman 1dari 1

SELASA (PAHING) 23 APRIL 2013 12 JUMADIL AKHIR 1434 H JUMADIL AKHIR1946

27
Facebook: www.facebook.com/beliapr ! Twitter: @beliapr ! E-mail: belia@pikiran-rak at.com

Foto: bayu arga

Aman dan Nyaman Bertransportasi


DALAH suatu hal yang menggemparkan ketika Sabtu (13/4) lalu kita mendengar kabar kecelakaan pesawat Lion Air yang mendarat darurat di laut. Belum lagi tenggelamnya kapal pada Rabu (17/4) di Samarinda. Kecelakaan transportasi di Indonesia rupanya nggak hanya di udara, tapi juga laut dan apalagi darat. Nggak usah jauh-jauh deh dengan angkutan umum yang erat dengan keseharian remaja yaitu angkot. Selasa (16/4) lalu, sebuah angkot terperosok ke dalam jurang sedalam 20 meter di Garut. Sebagai pelajar yang notabene sering menggunakan transportasi umum, tentu kita harus bijak menyikapi hal seperti ini. Kecelakaan transportasi memang acap kali terjadi di Nusantara baik darat, udara, dan laut. Apalagi transportasi darat. Berita kecelakaan darat sering banget terjadi. Lalu apa sih yang menjadi concern kita? Pakar transportasi, Bapak Ofyar Z Tamim, mengatakan bahwa fakta kecelakaan kecelakaan transportasi di Indonesia itu terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya yaitu akibat kemampuan mengemudi. Di Indonesia kemapuan mengemudi ditentukan dengan keberadaan Surat izin mengemudi (SIM). Nah, banyak pengemudi kini memiliki SIM dengan mudah padahal kemampuan mengemudinya belum layak untuk turun ke jalan. Sekarang SIM dapat dibuat dengan mudah (nembak!), ini mengakibatkan banyak sekali pengemudi yang belum layak baik dari segi kemampuan ataupun usia, jelas Pak Ofyar. Kurangnya kontrol terhadap kepemilikikan SIM menyebabkan peluang meningkatnya tingkat kecelakaan semakin tinggi. Karena mengemudi tak hanya sebatas bisa mengendarai kendaraan saja, tapi bagaimana kita memiliki mental untuk menaati aturan lalu lintas juga. Resminya SIM hanya dikeluarkan bagi mereka yang telah cukup usia dan paham dengan aturan lalu lintas. Nah tentang SIM transportasi pribadi nih, sekarang memang nggak sedikit juga pelajar yang bawa kendaraan sendiri seperti mobil atau motor. Walaupun ada yang taat aturan, ada juga yang demen ngebut hingga berkendara tanpa pengaman kayak helm atau sesimpel memasang sabuk pengaman. Padahal selain

Sabilla Nurhaliza, SMPN 5 Bandung KALAU ada yang bawa motor dan nggak pakai helm sih suka heran aja, memangnya mereka nggak takut kecelakaan gitu? Kalau dari sekolah mah udah ngasih peraturan untuk nggak boleh bawa kendaraan. Kalau ketahuan sama sekolah ya ditegur dan dipanggil orang tuanya. Jika nggak dijemput, menurut saya mendingan naik umum aja. Untuk fasilitas umum yang rusak pernah juga ada teman jatuh di trotoar. Saran saya lebih baik dibenerin aja biar kerusakannya nggak makin parah. Shafira Permatasari, SMPN 2 Bandung PAS dengan berita kecelakaan transportasi jadi sedikit takut juga dengan kejadian kayak gitu, tapi kan nggak mungkin juga kalau kita nggak naik angkutan umum. Kebetulan kalau saya kemana-mana masih diantar, tapi ada juga teman yang kalau bawa motor itu nggak pakai helm. Mungkin lagi masanya kali ya. Dari sekolah sih udah ada larangan bawa kendaraan pribadi ke sekolah dan bakal dipanggil orang tuanya kalau ketahuan. Tentang fasilitas umum, saya pernah naik jembatan yang kotor dan keramiknya lepas, terus nggak ada pegangannya. Semoga penataan kota lebih diperhatikan deh supaya nggak terjadi sesuatu yang nggak diinginkan. Macherie, SMPN 9 Bandung SEUSIA kami belum cukup umur dan nggak boleh untuk bawa kendaraan sendiri. Nah kalau ada yang udah bawa dan kebut-kebutan dan nggak pakai helm sih itu urusan masing-masing aja, yang penting hati-hati. Teman saya ada yang pernah jatuh di jalan pas lagi bawa motor. Pastilah khawatir kalau dengar berita kecelakaan transportasi. Tapi mau gimana lagi soalnya kan nggak mungkin jalan kaki. Kalau saya sih mash pasti bakal naik angkot, tapi kalau khawatir ya paling berdoa aja. Rivaldi Ramadhan, SMPN 28 Bandung MENURUT saya transportasi di Indonesia cukup layak, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah orang-orang yang bertugas untuk mengamankan lalu lintas sendiri baik darat, laut ataupun udara. Pengawasan terhadap moda transportasi juga harus diperhatikan seperti mana angkutan umum yang masih layak jalan dan mana yang tidak. Ini penting agar tak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh mesin yang jelek karena sudah tak layak pakai. Silvana Monica, SMAN 25 Bandung MENURUT saya fasilitas transportasi umum sekarang emang nggak nyaman, contohnya aja angkot. Kadang supir angkot ngebut nggak jelas, tapi nggak semuanya kayak gitu sih. Terus kalau temanteman saya yang kebut-kebutan dan nggak pake helm cuma sedikit. Oh ya saya sebenarnya paling malas kalau ngelewatin jalan yang jelek karena bisa menyebabkan kecelakaan juga kan.. aulialrizal@gmail.com siswanti.hanifa@yahoo.co.id dyahatmaningrum@gmail.com

berbahaya bagi diri sendiri, ini riskan banget juga untuk pengguna jalan lain. Wih gawat abis! Eggy Triana, siswa SMAN 20 Bandung, membenarkan hal itu. Kata cewek satu ini kecelakaan sering diakibatkan oleh kurangnya kontrol keamanan dari petugas yang bertanggung jawab. Misalnya saja masalah SIM, sekarang ini banyak sekali anak SMP yang belum cukup umur udah bisa punya SIM, padahal kan harusnya belum cukup umur, ungkapnya. Nah, kesadaran akan aturan lalu lintas memang penting untuk mencegah kecelakaan lalu lintas khususnya darat. Karena itu kalau merasa belum cukup umur, sabar dulu untuk membuat SIM ya, jangan sampai kamu menjadi korban kecelakaan di jalanan Kecelakaan dalam transportasi nggak sekadar musibah karena ada juga yang menyangkut fasilitas pendukung seperti jalan, jembatan, trotoar. Tak hanya malasah pengemudi saja, desain jaringan jalan pun memiliki andil sebagai penyebab terjadinya kecelakan. Jaringan jalan ini meliputi kualitas jalan dan totoar. Di Indonesia, kualitas jalan kita masih belum maksimal guys. Di Paris Van Java ini saja, masih banyak sekali jalan berlubang yang berbahaya bagi pengendara. Kualitas jalan juga harus lebih diperhatikan, dari segi desainnya hingga kemulusan jalan. Di Indonesia masih banyak jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki, tentu ini akan berbahaya untuk pengendara kendaraan, tambah Pak Ofyar. Faktor manusia juga tak kalah penting nih. Ternyata faktor kelelahan, pengaruh obat, dan kelalaian pengemudi lainnya pun menjadi faktor yang patut di perhatikan. Banyak pengendara yang ngantuk dan capek memaksakan diri untuk mengemudi sehingga menyebabkan kecelakan. Kalau kata Pak Ofyar kecelakaan itu bukan musibah tapi lebih kepada bagaimana pengemudi harus memperhatikan peraturan lalu lintas dan berkendara. Pengendara dan petugas lalu lintas harus bersinergi untuk menciptakan kenyamanan berkendera dan meminimalisasi kecelakaan. *** aulialrizal@gmail.com siswanti.hanifa@yahoo.co.id

VoxPop VoxPop

Menjadi Kartini yang Cerdas, Mandiri, dan Amanah

S
Quotes
You can't understand city without using its public transportation system -- Erol Ozan

Indeks:
28> Skul: 29> Aksi: 30> Chat:

SMPN 28 Bandung
28> Insight:

Berburu Karier di Job Education Fair


29> MT:

Raisa
30> Review:

Salah Sambung

Friday Joy
29> MT:

EJARAH bagaimana dahulu RA Kartini berjuang untuk memajukan kaumnya mungkin hampir semua sobat belia sudah mendengarnya. Bahkan, mungkin ada beberapa belia yang hafal betul sejarah perjuangan beliau, karena setiap tahun selalu diulang, diperdengarkan kembali, di setiap tanggal 21 April. Sungguh keadaan yang berbeda jauh dengan sekarang. Keadaan yang serba terbatas dan penuh dengan aturan-aturan kolot yang mengekang. Sekarang, Kartini-Kartini di era teknologi ini sungguh jauh lebih beruntung. Selain bebas bersekolah, berkarir, serta bebas menentukan pilihan hidupnya masing-masing. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, kini begitu mudahnya mendapatkan berbagai informasi dari dunia manapun. Terutama sejak internet mulai populer, kemudahan mengakses informasi dari telefon gengam pun semakin kian mudah. Sungguh keadaan yang menguntungkan. Keadaan yang memudahkan kebebasan berpikir dan berkarya. Namun, kemudahan-kemudahan tersebut, justru menjadi tantangan tersendiri bagi sobat belia semua. Apakah samudra informasi yang sekarang tersedia luas di depan mata bisa belia ambil manfaatnya secara optimal, terpadu, tepat dan terarah, atau justru belia malah tenggelam, terombang-ambing dalam arus deras samudra tersebut tanpa arah yang jelas. Jika becermin dari perjuangan RA.Kartini, beliau bisa mengikuti berbagai informasi, tanpa melunturkan nilai-nilai budaya yang ditanamkan lekat oleh orangtuanya. Bahkan keterbukaan wawasan yang beliau miliki, justru beliau amalkan, untuk kemajuan kaumnya, wanita bangsa Indonesia. Apakah kita yang kini hidup di era kemudahan ini bisa mencontoh tindakan beliau? Apakah kita bisa membuka wawasan seluas mungkin lewat internet namun tetap bisa konsisten menjunjung nilai-nilai moral serta budaya bangsa kita,tanpa terpengaruh hal-hal negatif dari luar yang tidak sesuai dengan norma-norma kita? Apakah berbagai informasi yang begitu mudah kita akses bisa semakin mengasah jiwa sosial serta bisa pula semakin mempertinggi tingkat keimanan kita? Hanya Kartini-Kartini yang cerdas dan bertakwa yang tahu bagaimana memanfaatkan kesempatan dengan baik, jujur serta amanah. Jadilah belia Kartini yang seperti itu. Gunakanlah sebaik-baiknya kesempatan dan situasi kini yang jauh lebih beruntung jika dibandingkan zaman RA.Kartini dahulu. Jadilah Kartini-kartini baru yang cerdas, mandiri serta amanah, demi kemajuan Indonesia Raya. Rafiqi Ruhbana, Kelas VII, SMPN 18 Bandung.

Jambore Ska Indonesia


net

Anda mungkin juga menyukai