Anda di halaman 1dari 4

1.

Tonjolan lateral pada daerah kepala aurikula beberapa buku menkelaskan bahwa bagian itu berperan dalam mendeteksi makanan. Apa keistimewaan dari jaringan yang ada pada daerah aurikula itu sehingga dapat dipergunakan untuk mendeteksi makanan ? organ auricular berupa celah berwarna putih yang terdapat pada setiap sisi kepala. Organ ini terletak di bagian dasar aurikel. Celah auricular itu bersilia dan dilengkapi dengan serabut saraf yang merupakan indera kemoreseptor untuk bau dan pengecap. 2. Otot mana yang berfungsi untuk mengerutkan dan memanjangkan tubuhnya ? otot-otot mana yang berfungsi untuk mengembalikan posisi tubuhnya ? Tubuh cacing memanjang sebagai akibat dari kontraksi otot sirkular dan dorsoventral. Kemudian bagian depan tubuh mencengkram pada substrat dengan mukosa atau alat perekat khusus. Dengan mengontraksikan otot-otot longitudinal , bagian tubuh belakang tertarik kea rah depan. Gerakan otot-otot obliqus menyebabkan tubuh membelok(Jordan dan Verma,1983:400) 3. Bedasarkan struktur tubuh dan habitatnya, jelaskan bagaimana parasit cestoidea memperoleh makanannya sehingga seluruh bagian tubuhnya mendapat unsur-unsur makanan yang diperlukan ? Cestoda berbeda dengan nematode dan trematoda, tidak mempunyai usus. Cestoda tidak mempunyai saluran cerna. Makanan masuk ke dalam tubh cacing melalui penyerapan oleh permukaan sel cacing. 4. Jelaskan pula bagaimana parasit cestoidea itu mengeluarkan sisa metabolism makanannya ? Mempunyai satu alat yang berlaku bagi seluruh tubuhnya ataukah masing-masing bagian dari strobila memiliki alat ekskresi sendiri ? Pada cestoda terdapat empat saluran ekskresi longitudinal. Dua saluran yang ada pada sisi dorsal membentang hanya pada bagian anterior strobila. Dua saluran yang ada pada sisi ventral memanjang diseluruh tubuh. Keempat saluran-saluran itu bergabung satu sama lain melalui cincin. Saluran dorsal mengumpulkan zat-zat ekskresi pada bagian kepala (skoleks),dan saluran ventral menyalurkan zat ekskresi menjauhi skoleks.Pada setiap proglotid, saluran ventral dihubungkan dengan saluran transversal. Pada empat saluran pengeluaran tersebut bermuara saluran-saluran yang berasal dari sel-sel api yang terdapat pada seluruh jaringan parenkim. Saluran yang berasal dari sel api mempunyai silia. Bahan-bahan ekskresi diseran oleh sel api dari sel sekelilingnya. Bahan ekskresi itu diteruskan ke saluran pengeluaran dengan gerakan silia. Keempat saluran itu bermuara pada suatu kantung yang terletak ada ujung kaudal tubuh yang terbuka kea rah luar. Bahan ekskresi keluar melalui lubang tersebut.

5. Di dalam jaringan tubuh cacing planaria terdapat sel-sel kelenjar yang merupakan modifikasi dari sel-sel epidermis. Apakah fungsi dari sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar itu ? Kelenjar-kelenjar itu menghasilkan mukosa yang berfungsi untuk merekat, untuk menutup substrat yang akan dilalui, dan untuk melibas mangsa. 6. Apakah anggota cacing Platyhelminthes melakukan perkembangbiakan secara seksual dan aseksual ? A. bila iya, anggota cacing mana yang mampu berkembang biak secara aseksual dan seksual ? B. bila tidak bagaimana cara perkembangbiakannya ? iya, cacing platyhelminthes berkembangbiak secara seksual dan aseksual, contohnya : perkembangbiakan pada cacing dugesia (kelas turbellaria) 7. Buatlah bagian daur hidup dari salah satu anggota yang mewakali masing-masing kelas plathyhelminthes ! daur hidup kelas cestoda

keterangan : Orang menelan larva cacing dengan memakan daging babi yang terkontaminasi dengan larva dalam sistiserkus, yang belum matang.Larva berkembang menjadi bentuk dewasa (hanya terjadi dalam tubuh manusia). Cacing dewasa tersebut kemudian melekat pada

lapisan usus manusia dan melepaskan telurnya dalam tinja manusia tersebut.Babi kontak dengan tinja manusia tersebut dan menelantelur cacing tersebut. Telur cacing tersebut kemudian berpenetrasi menuju usus kecil babi, mamasuki pembuluh darah portal hati, kemudian memasuki sirkulasi darah umum. Telur tersebut pindah ke kerangka atau otot jantung dan berubah menajdi sistiserkus. Autoinfeksi dapat terjadi dalam kasus ini bila terkadang manusia yang terinfeksi tersebut tanpa sengaja menelan telur T. soilum yang terdapat pada tinjanya. Jika hal ini terjadi maka sistiserkus dapat terbentuk dalam jaringan tubuh, tapi biasanya otak merupakan temapat yang cocok berdasarkan afinitasnya. Oleh karena itu, neurosistiserkosis dapat terjadi. daur hidup kelas trematoda

daur hidup Fasciola hepatica keterangan :

1. Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba. Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium.

2. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh menghasilkan Sporokista. 3. Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia 4. Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah menjadi metaserkaria. 5. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi cacing muda yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang baru untuk memulai daur hidupnya.

daur hidup kelas cestoda

daur hidup Planaria sp

Anda mungkin juga menyukai