Anda di halaman 1dari 7

III.

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu desain penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat tertentu (Sudigdo, 2007) untuk mengetahui hubungan latihan jasmani dan kepatuhan minum obat dengan kadar HbA1C dalam pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September hingga November 2012 yaitu selama 60 hari.

2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rawat Jalan RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

37

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang melakukan pemeriksaan di Laboratorium Rawat Jalan RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Provinsi Lampung.

2. Sampel Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability sampling dengan teknik accidental sampling, yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia dan memenuhi kriteria penelitian.

Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi: a. Pasien dengan usia > 40 tahun dengan diagnosis Diabetes Melitus tipe II. b. Mengikuti kontrol rutin selama 1 tahun terakhir. c. Telah menderita Diabetes Melitus lebih dari 2 tahun. d. Bersedia menjadi subjek penelitian.

Dan kriteria eksklusi pada penelitian ini meliputi : a. Pasien baru. b. Pasien menolak untuk menjadi subjek penelitian dikarenakan alasan pribadi. c. Penyandang diabetes melitus selain tipe 2.

38

Ciri penelitian cross sectional pada penelitian di rumah sakit, besarnya sampel tidak dihitung, tetapi ditentukan berdasarkan periode tertentu (Budiarto, 2004).

D. Identifikasi Variabel

1. Variabel Bebas (Independent variable)

Variabel bebas pada penelitian ini adalah : a. Latihan jasmani yang dilakukan oleh pasien Diabetes Melitus tipe 2. b. Kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.

2. Variabel Terikat (Dependent variable)

Variable terikat pada penelitian ini adalah kadar HbA1c pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.

E. Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi Operasional


Variabel Defenisi Operasional Suatu aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan metabolik yang dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas, durasi, dan jenis latihan jasmani. Tingkat perilaku penderita dalam Cara Ukur Wawancara Alat Ukur Kuesioner Skala Keterangan

1. Jika menjawab tidak


mendapat skor 0, jika menjawab iya mendapat skor 1 dengan jumlah 6 pertanyaan.

Latihan Jasmani

Ordinal

2. Dengan kriteria: 3. 1. Tinggi (skor 0) 4. 2. Sedang (skor 1-3)


Wawancara Kuesioner 3. Rendah (skor 4-6) Ordinal 5. Jika menjawab tidak mendapat skor 0, jika

Kepatuhan Minum

39

Obat

mengambil suatu tindakan pengobatan, yaitu kepatuhan minum obat

menjawab iya mendapat skor 1 dengan jumlah 6 pertanyaan.

6. 7. Dengan kriteria: 8. 1. Tinggi (skor 0) 9. 2. Sedang (skor 1-3)


3. Rendah (skor 4-6) Pengukuran Laboratoris

Kadar HbA1c

pengukuran hemoglobin terglikosilasi yang berasal dari darah vena dengan antikoagulan (EDTA, sitrat, atau heparin).

Elektrofor esis

1. Dari hasil pengukuran,


ditentukan kriteria berdasarkan: 2. 1. Orang normal : 4,0 Ordinal 6,0 % 2. DM terkontrol baik : kurang dari 7% 3. DM terkontrol lumayan : 7,0 8,0 % 4. DM tidak terkontrol : > 8,0 %

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu wawancara langsung menggunakan kuesioner dan data sekunder yaitu melihat laporan hasil pemeriksaan kadar HbA1C pasien Diabetes Melitus tipe 2 di laboratorium rawat jalan RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

40

G. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: a. Tahap Awal Pelaksanaan penelitian diawali dengan meminta izin kepada pihak pimpinan di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung untuk melakukan penelitian. b. Tahap Pengumpulan Data Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: 1) Meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner dengan informed consent. 2) Mengumpulkan data dengan melakukan pengisian kuesioner terhadap responden, dengan cara wawancara langsung oleh peneliti.

H. Pengolahan dan Analisis Data

Data diperoleh dengan cara mempelajari data primer berupa pengisian kuesioner oleh pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Bandar Lampung. 1. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah ke dalam bentuk tabel, kemudian data diolah menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS 16,0 for Windows. Selanjutnya, proses pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri dari beberapa langkah:

41

a. Coding, untuk menerjemahkan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis b. Data Entry, memasukkan data ke dalam komputer c. Verifying, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah dimasukkan ke dalam komputer d. Computer Output, hasil analisis yang telah dilakukan oleh komputer kemudian dicetak

2. Analisis Data Untuk analisis data digunakan analisis data univariat & analisis bivariat. a. Analisis data univariat adalah analisis data untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel yaitu latihan jasmani, kepatuhan minum obat, dan kadar gula HbA1c pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. b. Analisis data bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara latihan jasmani dengan kadar HbA1c pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 dan hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kadar HbA1c pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

Karena analisis yang dilakukan adalah analisis hubungan antara variabel nominal dengan variabel nominal maka uji statistik yang digunakan adalah uji Kai Kuadrat (Chi Square), jika tidak memenuhi syarat uji Chi Square

42

untuk tabel 2 x K digunakan uji alternatif Kolmogorov Smirnov (Dahlan, 2009).

uji statistik Chi Square yaitu:

Keterangan: x2 fo fh = Kai kuadrat = Frekuensi hasil observasi dari sampel penelitian = Frekuensi yang diharapkan pada populasi penelitian dengan = 0,05

43

Anda mungkin juga menyukai