Anda di halaman 1dari 18

UU KUP UU PENGADILAN PAJAK

Pengertian Sengketa

Sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara wajib pajak atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang undangan perpajakan, termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Jenis Sengketa Pajak


Penyelesaiannya

Pajak Penyelesaiannya di Pengadilan Pajak Penyelesaiannya di Mahkamah Agung, yaitu peninjauan kembali (PK)

di Direktorat Jenderal

Penyidik pajak dan wewenang


Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan

Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibawa

Memotret

seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi Menghentikan penyidikan Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

SANKSI PAJAK
administrasi (UU KUP secara umum) 1. Sanksi administrasi berupa denda 2. Sanksi administrasi berupa bunga 3. Sanksi administrasi berupa kenaikan Sanksi pidana (UU KUP bab VIII pasal 3943A)
Sanksi

KEBERATAN PAJAK
Wajib

pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada direktur jenderal pajak atas suatu surat ketetapan pajak dan/atau pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tata cara pengajuan keberatan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia no 9/PMK.03/2013.

Surat

keberatan yang telah memenuhi persyaratan disampaikan ke KPP tempat wajib pajak terdaftar dan/atau tempat PKP dikukuhkan yang dapat dilakukan secara langsung, melalui pos, atau cara lain yaitu melalui perusahaan jasa ekspedisi atau e-filling.

Keputusan

atas keberatan yang diajukan dikeluarkan paling lama 12 bulan sejak tanggal surat keberatan diterima. Keputusan atas keberatan dapat berupa: 1. Mengabulkan seluruhnya 2. Mengabulkan sebagian 3. Menolak 4. Menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar

BANDING PAJAK
Banding

atau Gugatan adalah upaya hukum berikutnya apabila keputusan keberatan, pengurangan dan/atau penghapusan sanksi administasi, serta pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak masih belum dapat diterima oleh Wajib Pajak. Tata cara banding diatur dalam pasal 35 sampai dengan 39 UU no 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

Surat

banding diajukan kepada pengadilan pajak dan paling lambat 14 hari sebelum persidangan dimulai, pemohon banding mendapat pemberitahuan sidang.

KASUS PT ASIAN AGRI


1. 2. 3. 4.

Ada dugaan transfer pricing dan money laundry Ditemukan adanya: Penggelembungan biaya perusahaan hingga Rp 1,5 triliun. Peningkatan kerugian transaksi ekspor Rp 232 miliar. Memperkecil hasil penjualan Rp 889 miliar. Penggelapan pajak yang berpotensi kerugian negara dari SPT tahun 2002-2005 sebesar Rp 1,259 Triliun

SANKSI ADMINISTRASI
Denda

sebesar Rp 2,5 triliun lebih (senilai 2x nilai pajak yang digelapkan) dan harus dibayar tunai dalam waktu satu tahun. Pelunasan utang kekurangan pajak sebesar Rp 1,959 triliun. Total yang ditagihkan pada PT Asian Agri sebesar Rp 4,4 triliun

SANKSI PIDANA
Mantan

manajer Pajak Asian Agri, Suwir Laut, divonis hukuman dua tahun penjara, karena terbukti menggelapkan pajak selama empat tahun berturut-turut dari 2002 hingga 2005 senilai Rp 1,259 triliun.

KEBERATAN DAN BANDING


Atas

penetapan utang kekurangan pajak, PT Asian Agri mengaku keberatan karena merasa bahwa jumlah utang yang dikenakan melebihi dari besarnya keuntungan yang mereka peroleh selama periode 2002-2005.

Juli

2013, PT Asian Agri sudah membayar utang pajak 50% sebesar Rp 950 miliar dan diijinkan untuk mengajukan keberatan serta banding, Pada 28 Agustus 2013, PT Asian Agri secara resmi telah mengajukan keberatan atas tagihan terutang pajak sebesar Rp 1,959 triliun. Diprediksi jika keberatan ini ditolak, PT Asian Agri akan mengajukan banding.

Anda mungkin juga menyukai