NIKAH
)(النكاح
A. Definisi Nikah
B. Hukum Nikah
Catatan
Hubungan kemahraman adalah hubungan yang meniadakan kebolehan
ikatan pernikahan. Hubungan mahram ada 2 (dua) macam, yaitu:
a. Hubungan mahram yang bersifat permanen/selamanya ( احملزمية على
)التأبيد
Hubungan mahram ini dapat terjadi disebabkan salah satu dari tiga
hal, sebagai berikut:
1. Hubungan nasab/darah ( )النسبyang dianggap mahram sebab.
Hubungan nasab ini ada 6 (enam), yaitu:
1) Orang tua kandung terus keatas dalam garis lurus;
2) Anak kandung terus kebawah dalam garis lurus;
3) Saudara baik sekandung, sebapak saja, atau seibu saja;
4) Saudaranya ibu baik sekandung, sebapak saja, atau seibu saja.
Baik secara langsung atau tidak langsung, seperti pamannya ibu;
5) Saudaranya bapak baik sekandung, sebapak saja, atau seibu saja.
Baik secara langsung atau tidak langsung, seperti pamannya
bapak;
6) Anaknya saudara baik sekandung, sebapak saja, atau seibu saja.
Catatan
Suami املزضعةsebelum menjadi suami pada saat menyusui راضيع
tidak mahram kepada si rādlī‟ ()راضيع. Sedangkan susuan yang dapat
menimbulkan mahram adalah susuan yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
1) مزضعةberusia minimal 9 (sembilan) tahun;
Beberapa catatan
1. Hakim dapat bertindak sebagai wali dengan sayarat sebagai berikut:
- Calon istri sama sekali tidak memiliki wali nasab; atau
- Memiliki wali yang berada di tempat lain sejauh 80 kilometer atau
lebih dan dia tidak mengangkat wakil untuk menikahkan calon istri;
atau
- Walinya tinggal di tempat lain yang tidak sampai 80 kilometer
tetapi untuk mencapai tersebut dikhawatirkan adanya bahaya;
- Wali nasab sedang dipenjara dan tidak ada izin untuk ditemui;
- Calon suami sekufuk (كفاءة/sepadan) dengan calon istri;
Dalam ijab, sunnah menyebutkan jumlah mahar. Jika jumlah mahar tidak
disebutkan dalam aqad, maka:
a. suami wajib memberikan mahar yang jumlahnya disesuaikan dengan
kerelaan isteri. Jika terjadi ketidak sepakatan, maka
b. Hakim yang menentukan jumlah mahar tersebut. Dalam hal ini, tak
disyaratka adanya kerelaan dari suami atau isteri.
c. Jika sampai terjadi jima‟ sebelum penentuan jumlah mahar, maka
suamai wajib memberikan mahar mitsil (mahar yang jumlahnya biasa
di sukai wanita-wanita lain yang status sosialnya serupa dengan si
isteri).
Contoh ijab
"............ مبهز........... أنكحتك و سوجتك........ "يا
“Wahai, ………….. Kunikahkan engkau dengan ……….. dengan mahar
…………….”
Contoh qabul
"."قبلت نكاحها وتشوجيها بذالك\باملهز املذكور
“Saya terima menikahinya dengan maharnya tersebut.”
Penting!
Qabul wajib diucapkan segera setelah ijab!